SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 48
RANGKAIAN KEMAGNETAN
DAN ELEKTROMAGNET
AGUS SAEFUDIN, S.Pd., M.Pd.
NIP. 19751018 200903 1 002
BIDANG STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA
PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO
SMK NEGERI 2 BAWANG
2017
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai pembelajaran diharapkan siswa dapat:
• Menjelaskan aplikasi magnet pada kehidupan sehari hari terutama pada perlatan meter serta pada peralatan
rumah tangga;
• Menjelaskan proses terjadinya elektro komponen penyusunnya beserta perumusannya;
• Menjelaskan aplikasi elektromagnet pada kehidupan sehari hari terutama pada perlatan meter serta pada
peralatan rumah tangga;
• Menjelaskan hubungan antara Gaya gerak magnetic, jumlah belitan dan besarnya arus yang mengalir dalam
belitan, AmperLilit;
• Menjelaskan hubungan antara Kuat medan magnet(H), gaya gerak magnet (Θ) dan panjang
lintasan(lm).H=I.N/lm;
• Menjelaskan KurvaHisterisis(B-H)d a n menggambarkan sifat bahan magnet terhadap permeabilitas;
• Menjelaskan Prinsip kerja Motor Listrik berdasarkan kaidah tangan kiri Flemming, Hukum tangan kiri
Flemming yang menyatakan jika telapak tangan kiri berada diantara kutub magnet utara dan selatan;
• Menjelaskan Prinsip kerja transformator berdasarkan prinsip induksi dua belitankawat primerdansekunder;
• Menjelaskan Besarnya tegangan induksi berbanding lurus dengan jumlah belitan kawat dan berbanding
dengan perubahan medan magnet persatuan waktu(ΔФ/Δt)
RANGKAIAN KEMAGNETAN
DAN ELEKTRPMAGNET
Elektro
magnet
Elektro
magnet
pada
Belitan
Kawat
Fluksi
Medan
Magnet
Kuat
Medan
Magnet
Kerapatan
Fluk
Magnet
Bahan
Ferro-
magnet
Permea
bilitas
Kurva
Magneti
sasi
Kurva
Histerisis
Rangkaian
Magnet
ELEKTROMAGNET
Elektro magnet adalah prinsip pembangkitan magnet dengan
menggunakan arus listrik.
Aplikasi praktisnya kita temukan pada pita tape recorder, motor listrik,
speaker, relay, dsb.
Sebatang kawat yang diberikan listrik DC arahnya meninggalkan kita
(tanda silang), maka disekeliling kawat timbul garis gaya magnet
melingkar.
Gambar visual garis gaya magnet didapatkan dariserbuk besi yang
ditaburkan disekeliling kawat beraliran listrik.
Sebatang kawat posisi vertikal diberikan arus listrik DC searah panah, arus
menuju keatas arah pandang (tandatitik). Garis gaya magnet yang
membentuk selubung berlapis lapis terbentuk sepanjang kawat.
Garis gaya magnet ini tidak tampak oleh mata kita, cara melihatnya
dengan serbuk halus besi ataukompas yang didekatkan dengan kawat
penghantar tsb. Kompas menunjukkan bahwa arah garis gaya sekitar
kawat melingkar ber arus.
Garis magnet membentuk
selubung seputar kawat
Prinsip Elektromagnetik
ELEKTROMAGNET
Arah medan magnet disekitar penghantar sesuai arah putaran sekrup
(James Clerk Maxwell, 1831-1879.
Arah arus kedepan (meninggalkan kita) maka arah medan magnet searah
putaran sekrup kekanan. Sedangkan bila arah arus ke belakang (menuju
kita) maka arah medan magnet adalah kekiri.
Aturan sekrup mirip dengan hukum tangan kanan yang menggenggam, arah
ibu jari menyatakan arah arus listrik mengalir pada kawat. Maka keempat
arah jari menyatakan arah dari garis gaya elektromagnet yang ditimbulkan.
Arah aliran arus listrik DC pada kawat penghantar menentukan arah garis
gaya elektro magnet.Arah arus listrik DC menuju kita(tanda titik pada
penampang kawat), arah garis gaya elektromagnet melingkar berlawanan
arah jarum jam.
Ketika arah arus listrik DC meninggal kan kita (tanda silang penampang
kawat),garis gaya elektro magnet yang ditimbulkan melingkar searah dengan
jarum jam (sesuai dengan model mengencangkan sekrup).Makin besar
intensitas arus yang mengalir semakin kuat medan elektromagnet yang
mengelilingi sepanjang kawat tersebut
Prinsip putaran sekrup
Elektromagnetik
sekeliling kawat
ELEKTROMAGNET PADA BELITAN KAWAT
Kawat penghantar bentuk bulat dialiri arus listrik
sesuai arah panah.
Hukum tangan kanan dalam kasus ini, disekeliling
kawat timbul garis gaya magnet yang arahnya secara
gabungan membentuk kutub utara dan kutub selatan.
Makin besar arus listrik yang melewati kawat makin
kuat medan elektromagnetik yang ditimbulkannya.
Jika beberapa belitan kawat digulungkan membentuk
sebuah coil, jika dipotong secara melintang maka arah
arus ada dua jenis. Kawat bagian atas bertanda silang
(meninggalkan kita) dan kawat bagian bawah
bertanda titik (menuju kita).
Hukum tangan kanan empat jari menyatakan arah
arus, arah ibu jari menunjukkan kutub utara magnet.
Kawat melingkar
berarus membentuk
kutub magnet
Belitan kawat
membentuk kutub
magnet
ELEKTROMAGNET PADA BELITAN KAWAT
Hukum tangan kanan untuk menjelaskan
terbentuknya garis gaya elektromagnet pada
sebuah gulungan coil.
Sebuah gulungan kawat coil dialiri arus listrik
arahnya sesuai dengan empat jari tangan kanan,
kutub magnet yang dihasilkan dimana kutub
utara searah dengan ibu jari dan kutub selatan
arah lainnya.
Untuk menguatkan medan magnet yang
dihasilkan pada gulungan dipasangkan inti besi
dari bahan ferromagnet, sehingga garis gaya
elektromagnet menyatu.
Aplikasinya dipakai pada coil kontaktor atau
relay.
Hukum Tangan Kanan
FLUKSI MEDAN MAGNET
Medan magnet tidak bisa kasat mata namun buktinya
bisa diamati dengan kompas atau serbuk halus besi.
Daerah sekitar yang ditembus oleh garis gaya magnet
disebut gaya medan magnetik atau medan magnetik.
Jumlah garis gaya dalam medan magnet disebut fluksi
magnetik.
Belitan kawat berinti udara
Menurut satuan internasional besaran fluksi magnetik
(Θ) diukur dalamWeber, disingkat Wb yang
didifinisikan: ”Suatu medan magnet serba sama
mempunyai fluksi magnetik sebesar 1 weber bila
sebatang penghantar dipotongkan pada garis-garis
gaya magnet tsb selama satu detik akan menimbulkan
gaya gerak listrik (ggl) sebesar satu volt”.
FLUKSI MEDAN MAGNET
Belitan kawat yang dialiri arus listrik DC maka didalam inti
belitan akan timbul medan magnet yang mengalir dari kutub
utara menuju kutub selatan.
Pengaruh gaya gerak magnetik akan melingkupi daerah sekita
rbelitan yang diberikan warna arsir.
Gayagerakmagnetik ( ) sebanding lurus dengan jumlah belitan
(N) dan besarnya arus yang mengalir (I), secara singkat kuat
medan magnet sebanding dengan amper-lilit.
Daerah pengaruh medan magnet
Contoh:
Belitan kawat sebanyak 600 lilit, dialiri arus 2A. Hitunglah: (a)
gaya gerak magnetiknya (b) jika kasus (a) dipakai 1200 lilit berapa
besarnya arus?
Jawaban:
KUAT MEDAN MAGNET
Dua belitan berbentuk toroida dengan ukuran yang
berbeda diameternya.
Belitan toroida yang besar memiliki diameter
lebih besar, sehingga keliling lingkarannya lebih besar.
Belitan toroida yang kecil tentunya memiliki keliling
lebih kecil. Jika keduanya memiliki belitan (N) yang
sama, dan dialirkan arus (I) yang sama maka gaya
gerak magnet ( = N.I) juga sama. Yang akan berbeda
adalah kuat medan magnet (H) dari kedua belitan di
atas.
Medan magnet pada toroida
Persamaan kuat medan magnet:
Contoh:
Kumparan toroida dengan 5000 belitan kawat,
panjang lintasan magnet 20 cm, arus yang
mengalir sebesar 100 mA.
Hitung besarnya kuat medan magnetiknya!
Jawaban:
KERAPATAN FLUK MAGNET
Efektivitas medan magnetik dalam pemakaiansering ditentukan
oleh besarnya “kerapatan fluk magnet”, artinya fluk magnet yang
berada pada permukaan yang lebih luas kerapatannya rendah dan
intensitas medannya lebih lemah.
Pada permukaan yang lebih sempit kerapatan fluk magnet akan
kuat dan intensitas medannya lebih tinggi.
Kerapatan fluk magnet (B) atau induksi magnetik didefinisikan
sebagai fluk persatuan luas penampang.
Satuan fluk magnet adalah Tesla.
Bahan ferromagnetik
Kerapatan Fluk Magnet:
Contoh:
Belitan kawat bentuk inti persegi 50 mm x 30 mm, menghasilkan
kerapatan medan magnet sebesar 0,8 Tesla.
Hitung besar fluk magnetnya!
Jawaban:
BAHAN FERROMAGNET
Bahan ferromagnet dipakai
sebagai bahan inti dalam
transformator, stator motor.
Susunan molekul bahan
ferromagnet terbentuk dari
bagian-bagian kecil disebut
”domain”.
Setiap domain merupakan magnet
dipole elementer dan mengandung
1012 sampai 1015 atom. Bila bahan
ferromagnetik mendapat
pengaruh medan magnet luar,
dengan segera masing-masing
melekul membentuk kutub yang
searah. Bahan ferromagnetik
PERMEABILITAS
Permeabilitas atau ”daya hantar magnetik (ȝ)” adalah kemampuan bahan
media untuk dilalui fluk magnet.
Ada tiga golongan media magnet yaitu: ferromagnet, paramagnet dan
diamagnet.
Ferromagnet mudah dijadikan magnet dan menghasilkan medan magnet
yang kuat, memiliki daya hantar magnetik yang baik. Contohnya: besi, baja,
nikel, cobal serta campuran beberapa logam seperti Alnico dan permalloy.
Paramagnet kurang baik untuk dijadikan magnet, hasilnya lemah dan
permeabilitasnya kurang baik. Contohnya: aluminium, platina, mangan,
chromium.
Diamagnet bahan yang lemah sebagai magnet dan berlawanan,
permeabilitasnya dibawah paramagnet. Contohnya: bismuth, antimonium,
tembaga, seng, emas dan perak.
PERMEABILITAS
KurvaBH mengandung informasi yang
berhubungan dengan permeabilitas suatu
bahan. Satuan permeabilitas Wb/Am.
Permeabilitas hampa udara diperoleh dari
perbandingan antara kerapatan fluk dan
kuat medan magnet.
Kurva BH inti udara
Persamaan permeabilitas hampa
udara:
PERMEABILITAS
Permeabilitasuntuk bahan magnet sifatnya tidak konstan, selalu
diperbandingkan terhadap permeabilitas hampa udara, dimana perbandingan
tersebut disebut permeabilitas relatif.
Kurva BH ferromagnetik
Persamaan permeabilitas Bahan
Magnet:
PERMEABILITAS
Contoh:
Belitan kawat rongga udara memiliki kerapatan 2.500 A/m, Hitung besar fluk magnetnya,
bila diketahui µ0 =1,257. 10-6 Wb/Am!
Jawaban:
Contoh:
Besi toroid mempunyai keliling 0,3 meter dan
luas penampang 1cm2. Toroida dililitkan kawat
600 belitan dialiri arus sebesar 100 mA. Agar
diperoleh fluk magnet sebesar 60 µWb pada
toroida tersebut.
Hitung: (a) kuat medan magnet, (b) kerapatan
fluk magnet, (c) Permeabilitas absolut, dan
(d)permeabiltas relatif besi.
KURVA MAGNETISASI
Faktor penting yang menentukan
perubahan permeabiltas bahan adalah:
jenis bahan dan besarnya gaya gerak
magnetik yang digunakan.
Berdasarkan kurva magnetisasi
untukmendapatkan kerapatan fluk 1
Tesla diperlukan kuat medan magnet
370 A/m. Jika kerapatan fluk dinaikkan
1,2 Tesla diperlukan kuat medan
magnet 600A/m.
Berikutnya kerapatan fluk 1,4 Tesla
diperlukan kuat medan 1.000 A/m.
Kesimpulannya grafik magnet bukan
garis linier, tapi merupakan garis
lengkung pada titik tertentu menuju
titik kejenuhan.
Kurva
magnetisasi
KURVA HISTERSIS
Batang besi
yang momen
magnetiknya
nol akan
dilihat
perilaku
hubungan
antara
kerapatan
fluk magnet
(B) dengan
kuat medan
magnet (H).
Kurva Histerisis
1. Diawali H dinaikkan dari titik (0) sampai
titik (1), nilai B konstan
mencapai kejenuhan sifat magnet
sempurna.
2. Kemudian H diturunkan sampai titik (0),
ternyata nilai B berhenti di (2)
disebut titik ”magnet remanensi”.
3. Agar B mencapai titik (0) diangka (3)
diperlukan medan kuat medan
magnetic Hc, disebut ”magnet
koersif”, diukur dari sifat kekerasan bahan
dalam ketahanannya
menyimpan magnet.
4. Kemudian H dinaikkan dalam arah negatif,
diikuti oleh B dengan polaritas
berlawanan sampai titik jenuhnya (4).
5. SelanjutnyaH diturunkanke titik (0),
ternyata B masih terdapat kerapatan fluk
remanen(5).
6. Terakhir H dinaikkan arah positif, diikuti
oleh B melewati titik (6),
disini lengkap satu loop histerisis.
KURVA HISTERSIS
Tiga sifat bahan dari
pembahasan diatas adalah:
permeabilitas, remanensi
dan koersivity.
Bahan yang cocok untuk
magnet permanen adalah
yang koersivity dan
remanensi yang tinggi.
Bahan yang cocok untuk
elektromagnetik adalah
yang permeabilitasnya dan
kejenuhannya dari
kerapatan fluk magnet yang
tinggi, tetapi koersivitasnya
rendah.
Histerisis magnet permanen-ferromagnetik
RANGKAIAN MAGNET
Rangkaian magnetik terdiri beberapa
bahan magnetik yang masing-masing
memiliki permeabilitas dan panjang
lintasan yang tidak sama. Maka setiap
bagian mempunyai reluktansi yang
berbeda pula, sehingga reluktansi total
adalah jumlah darir eluktansi masing-
masing bagian.
Inti besi yang berbentuk mirip huruf C
dengan belitan kawat dan mengalir arus
listrik I, terdapat celah sempit udara yang
dilewati garis gaya magnet.
Rangkaian ini memiliki dua reluktansi,
yaitu: reluktnasi besi RmFe dan
reluktansi celah udara Rm udara.
Histerisis magnet permanen-ferromagnetik
Persamaan Reluktansi:
RANGKAIAN MAGNET
Contoh:
Berdasarkan gambar-2.26 luas penampang inti 66,6 cm2 dan fluk magnetnya 8 mWb. Panjang
lintasan inti besi 100 cm, jarak celah udara 6 mm.
Hitung: (a) Kerapatan fluk magnet pada intibesi dan tentukan besarnya gaya gerak
magnet, dan (b) Besarnya gaya gerak magnet total!
Histerisis magnet permanen-
ferromagnetik
Jawaban:
Berdasarkan grafik kurva jika B = 1,2 Tesla, diperlukan kuat medan
magnet H=600A/m. Besarnya gaya gerak magnet pada inti besi:
RANGKAIAN MAGNET
Tabel Parameter dan Rumus Kemagnetan
APLIKASI KEMAGNETAN
DAN ELEKTROMAGNET
Prinsip Kerja Motor
Listrik DC
Prinsip Dasar Kerja
Alat Ukur Listrik
Prinsip Dasar Kerja
Generator
Prinsip Dasar Kerja
Transformator
PRINSIP KERJA MOTOR LISTRIK DC
Prinsip motor listrik bekerja berdasarkan
hukum tangan kiri Fleming.
Sebuah kutub magnet berbentuk U
dengan kutub utara-selatan memiliki
kerapatan fluk magnet Ɏ.
Sebatang kawat penghantar digantung
bebas dengan kabel fleksibel. Di ujung
kawat dialirkan arus listrik DC dari
terminal + arus I mengalir ke terminal
negatif.
Yang terjadi adalah kawat bergerak arah
panah akan mendapatkan gaya sebesar F.
Gaya yang ditimbulkan sebanding dengan
besarnya arus I.
Prinsip dasar motor DC
Jika polaritas aliran dibalik positif dan
negatifnya, maka kawat akan bergerak ke arah
berlawanan panah F.
PRINSIP KERJA MOTOR LISTRIK DC
1. Kutub magnet utara
dan kutub selatan terbentuk garis
medan magnet dari kutub
utara ke kutub selatan secara merata.
Prinsip timbulnya torsi motor DC
2. Sebatang penghantar yang diberikan
arus listrik DC mengalir meninggalkan
kita (tanda panah) prinsip
lektromagnetik disekitar penghantar
timbul medan magnet arah ke kanan.
Torsi F motor DC
PRINSIP KERJA MOTOR LISTRIK DC
3. Timbul interaksi antara medan magnet
dari kutub dan medan elektromagnetik
dari penghantar, saling tolak menolak
timbul gaya F dengan arah ke kirigambar
c.
4. Keempat jika arus menuju kita (tanda
titik), kawat penghantar mendapatkan
gaya F ke arah kanan gambar a.
5. Kelima, jika kutub utara-selatan dibalikkan
posisi menjadi selatan-utara arah medan
magnet berbalik, ketika kawat dialiri
arus meninggalkan kita (tanda panah),
interaksi medan magnet kawat
mendapatkan gaya F kearah kanan
gambar b.
Prinsip timbulnya torsi motor DC
PRINSIP KERJA MOTOR LISTRIK DC
Hukum tangan kiri Fleming merupakan
prinsip dasar kerja motor DC.
Telapak tangan kiri berada di antara kutub
utara dan selatan, medan magnet
memotong penghantar gambar 30.
Arus I mengalir pada kawat searah keempat
jari.Kawat akanmendapatkan gaya F yang
arahnya searah ibu jari.
Bagaimana kalau kutub utara- selatan dibalik
posisinya ?, sementara arus I mengalir searah
keempat jari. Tentukan arah gaya F yang
dihasilkan ?
Untuk menjawab ini peragakan dengan
telapan tangan kiri anda sendiri.
Prinsip tangan kiri Flemming
PRINSIP KERJA MOTOR LISTRIK DC
Apa yang terjadi bila kutub magnet
ditambahkan menjadi dua pasang
gambar-
31 (kutub utara dan selatan dua
buah).
Medan magnet yang dihasilkan dua
pasang kutub sebesar 2B.
Arus yang mengalir ke kawat sebesar
I.
Maka gaya yang dihasilkan sebesar2F.
Ingat persamaan F = B.L.I, jika besar
medan magnet 2B dan arus tetap I,
maka gaya yang dihasilkan sebesar
2F. Gambar 31. Model uji gaya tolak
PRINSIP KERJA MOTOR LISTRIK DC
Contoh:
Kumparan kawat dengan 50 belitan, dialirkan arus sebesar 2Amper,
kumparan kawat ditempatkan diantara kutub utara dan selatan. Gaya F
yang terukur 0,75 Newton.
Hitung besarnya kerapatan fluk magnet, jika lebar permukaan kutub
60mm dan kebocoran fluksi diabaikan
PRINSIP DASAR KERJA ALAT UKUR LISTRIK
Alat ukur listrik dengan penunjuk jarum bekerja
berdasarkan prinsip hukum tangan kiri Flemming. Sebuah
kumparan dari belitan kawat penghantar digantungkan
pada dua utas kabel fleksibel, dimana kumparan bisa
berputar bebas gambar-32.
Kumparan kawat ditempatkan diantara kutub magnet
utara-selatan berbentuk huruf U. Kutub magnet
permanen menghasilkan garis medan magnet yang
akan memotong kumparan kawat. Ketika kawat
dihubungkan sumber listrik dari terminal positif
mengalirkan arus listrik I ke terminal negatif.
Prinsip elektromagnetis dalam kumparan terjadi medan
magnet elektromagnetis. Medan magnet kutub
permanen berinteraksi saling tolak menolak dengan
medan elektromagnetis kumparan, kumparan mendapat
gaya putar F akibatnya
kumparan berputar searah panah.
Besarnya gaya F = B.I.L Newton
Gambar 32. Prinsip alat ukur listrik
PRINSIP DASAR KERJA ALAT UKUR LISTRIK
Penjelasan terjadinya kumparan putar mendapatkan gaya F, kutub magnet permanen utara-selatan
menghasilkan garis medan magnet B dengan arah dari
kutub utara menuju kutub selatan gambar-33a.
Kumparan kawat dalam posisi searah garis medan magnet berada diatara kutub magnet permanen,
dialirkan arus listrik sebesar I. Prinsip elektromagnetik disekitar kumparan putar akan timbul medan
magnet sesuai prinsip tangan kanan, kutub utara dikiri kutub selatan dikanan gambar-33b.
Gambar 33.
Prinsip torsi pada kawat berarus
PRINSIP DASAR KERJA GENERATOR
Prinsip kerja generator dikenalkan Michael
Faraday 1832, sebuah kawat penghantar
digantung dua ujungnya ditempatkan
diantara kutub magnet permanen utara-
selatan gambar-34.
Antara kutub utara dan selatan terjadi garis
medan magnet Ɏ. Kawat penghantar
digerakkan dengan arah panah, maka terjadi
dikedua ujung kawat terukur tegangan
induksi oleh Voltmeter.
Besarnya tegangan induksi tergantung oleh
beberapa faktor, diantaranya : kecepatan
menggerakkan kawat penghantar, jumlah
penghantar, kerapatan medan magnet
permanen B.
Gambar 34. Prinsip generator
PRINSIP DASAR KERJA GENERATOR
Terjadinya tegangan induksi dalam kawat
penghantar pada prinsip generator
terjadi gambar 35, oleh beberapa
komponen.
Pertama adanya garis medan magnet yang
memotong kawat penghantar
sebesar B.
Kedua ketika kawat penghantar digerakkan
dengan kecepatan v pada
penghantar terjadi aliran elektron yang
bergerak dan menimbulkan gaya gerak
listrik (U).
Ketiga panjang kawat penghantar L juga
menentukan besarnya tegangan
induksi karena makin banyak elektron yang
terpotong oleh garis medan magnet.Gambar 35. Prinsip hukum Lorentz
PRINSIP DASAR KERJA GENERATOR
Prinsip tangan kanan Flemming menjelaskan
terjadinya tegangan pada generator listrik. Sepasang
magnet permanen menghasilkan garis medan magnet
Ɏ gambar 36, memotong sepanjang kawat penghantar
menembus telapak tangan.
Gambar 36.
Prinsip tangan
kanan Flemming
Kawat penghantar
digerakkan kearah ibu jari
dengan kecepatan v. Maka
pada kawat penghantar
timbul arus listrik I yang
mengalir searah dengan
arah keempat jari. Apa
yang akan terjadi bila posisi
magnet permanen utara-
selatan dibalikkan, kemana
arah arus yang
dibangkitkan?
Untuk menjawabnya
peragakan dengan tangan
kanan anda dan jelaskan
dengan jelas dan sistematis
PRINSIP DASAR KERJA GENERATOR
Hukum Lenz, menyatakan
penghantar yang dialiri arus maka
sekitar penghantar akan timbul
medan elektromagnet. Ketika kawat
penghantar digerakkan kecepatan v
dan penghantar melewatkan arus
kearah kita (tanda titik) sekitar
penghantar timbul elektromagnet
kearah kiri gambar 37a.
Akibat interaksi medan magnet
permanen dengan medan
elektromagnet terjadi gaya lawan
sebesar F yang arahnya berlawanan
dengan arah kecepatan v kawat
penghantar gambar 37b.
Gambar 37.
Interaksi elektromagnetik
PRINSIP DASAR KERJA GENERATOR
Contoh :
Model generator DC memiliki kerapatan fluk magnet sebesar 0,8 Tesla,
panjang efektif dari penghantar 250 mm, digerakkan dengan kecepatan
12m/detik.
Hitung besarnya tegangan induksi yang dihasilkan
PRINSIP DASAR KERJA TRANSFORMATOR
Dua buah belitan
diletakkan berdekatan.
Belitan pertama
dihubungkan sumber
listrik DC, resistor R yang
bisa diatur dan saklar
yang dapat di ON dan
OFF kan.
Belitan kedua kedua
ujungnya dipasangkan
pengukur tegangan
Voltmeter gambar 38.
Gambar 38. Prinsip induksi elektromagnetik
PRINSIP DASAR KERJA TRANSFORMATOR
Ketika saklar di ON kan maka mengalir arus I1 dan menghasilkan medan magnet dengan arah kutub
utara dikanan. Medan magnet dari belitan pertama ini menginduksi ke belitan kedua, sehingga di
belitan kedua timbul tegangan induksi U2 yang terukur oleh Voltmeter kemudian tegangan hilang.
Saklar di OFF kan memutuskan arus listrik I1 ke belitan pertama, terjadi perubahan dari ada medan
magnet menjadi tidak ada. Perubahan medan magnet belitan pertama di induksikan ke belitan
kedua, timbul tegangan induksi sesaat di belitan kedua terukur oleh Voltmeter dan kemudian
menghilang gambar 39.
Gambar 39.
Gelombang belitan primer
dan belitan sekunder
PRINSIP DASAR KERJA TRANSFORMATOR
Metode lain membuktikan
adanya tegangan induksi, belitan
kawat dipasang pada sebuah inti
besi dan dihubungkan sumber
listrik DC dengan saklar ON-OFF.
Sebuah cincin aluminium
diletakkan pada inti besi diujung
berdekatan belitan pertama
digantungkan dengan benang
gambar 40.
Gambar 40. Induksi pada cincin
Saklar di ON kan maka sesaat ada
perubahan arus di belitan pertama dan
timbul medan magnet, medan magnet
diinduksikan lewat inti besi dan dirasakan
oleh cincin aluminium. Dalam cincin yang
berfungsi sebagai belitan kedua mengalir
arus induksi, arus induksi ini berinteraksi
dengan medan magnet belitan pertama
sehingga timbul gaya dan cincin bergerak.
Ketika saklar di OFF kan
timbul medan magnet
kembali, dan induksi
diterima cincin dan
timbul gaya yang
menggerakkan cincin
aluminium. Dengan
saklar diON dan OFF
kan maka cincin akan
bergerak kekanan kekiri
berayun-ayun pada
gantungannya.
Dalam prakteknya
saklar yang ON dan OFF
diganti dengan sumber
listrik AC yang memang
selalu berubah setiap
saat besaran
tegangannya.
PRINSIP DASAR KERJA TRANSFORMATOR
Contoh :
Sebuah model transformator memiliki 600 belitan kawat, fluk medan
magnet sebesar 0,2mWeber, saklar di ON-OFF kan dalam waktu 3
milidetik.
Hitunglah besarnya tegangan induksi!
RANGKUMAN
RANGKUMAN
• Magnet memiliki sifat dapat menarik bahan logam, magnet memiliki dua
kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan.
• Bagian tengah batang magnet merupakan daerah netral yang tidak
memiliki gari gaya magnet.
• Magnet secara mikroskopis memiliki jutaan kutub magnet yang teratur
satu dengan lainnya dan memiliki sifat memperkuat satu dengan lainnya,
sedangkan logam biasa secara mikroskopis posisi magnetnya acak tidak
teratur dan saling meniadakan.
• Bumi merupakan magnet alam raksasa, yang dapat dibuktikan dengan
penunjukan kompas kearah utara dan selatan kutub bumi.
• Batang magnet memancarkan garis gaya magnet dengan arah kutub utara
dan selatan, dapat dibuktikan dengan menaburkan serbuk besi diatas
permukaan kertas dan batang magnet.
RANGKUMAN
RANGKUMAN
• Kutub magnet yang sama akan saling tolak menolak, dan kutub magnet
yang berlainan akan saling tarik menarik.
• Elektromagnet adalah prinsip pembangkitan magnet dengan
menggunakan arus listrik, aplikasinya pada loud speaker, motor listrik,
relay kontaktor dsb.
• Sebatang kawat yang dialiri arus listrik DC akan menghasilkan garis
medan magnet disekeliling kawat dengan prinsip genggaman tangan
kanan. Hukum putaran sekrup (Maxwell), ketika sekrup diputar searah
jarus jam (arah medan magnet), maka sekrup akan bergerak maju (arah
arus listrik DC).
• Belitan kawat yang dialiri arus listrik DC mengikuti hukum tangan kanan,
dimana empat jari menyatakan arah arus listrik, dan ujung jempol
menyatakan arah kutub utara elektromagnetik.
• Jumlah garis gaya dalam medan magnet disebut fluksi magnetic (Ɏ), yang
diukur dengan satuan Weber (Wb).
RANGKUMAN
RANGKUMAN
• Fluksi magnetic satu weber bila sebatang penghantar dipotongkan pada garis-
garis gaya magnet selama satu detik akan menimbulkan gaya gerak listrik (ggl)
sebesar satu Volt. Weber = Volt x detik.
• Gaya gerak magnetic (Ĭ) berbanding lurus dengan jumlah belitan dan
besarnya arus yang mengalir dalam belitan. Ĭ = Amper Lilit.
• Kuat medan mahnet (H) berbanding lurus dengan gaya gerak mahnet (Ĭ)
dan berbanding terbalik dengan panjang lintasan (lm). H = I.N/lm.
• Kerapatan fluk magnet (B), diukur dengan Tesla (T) besarnya fluk
persatuan luas penampang. B = Ɏ/A = Wb/m2 = Tesla.
• Bahan ferromagnetic bahan int dalam transformator, bahan stator motor
listrik yang memiliki daya hantar magnetic (permeabilitas) yang baik.
Ada tiga jenis media magnetic, yaitu ferromagnet, paramagnet dan
diamagnet.
• Ferromagnet memiliki permeabilitas yang baik, misalnya Alnico dan
permalloy dipakai pada inti transformator dan stator motor listrik.
RANGKUMAN
RANGKUMAN
• Paramagnet memiliki permebilitas kurang baik, contohnya aluminium,
platina dan mangan.
• Diamagnet memiliki permeabilitas buruk, contohnya tembaga, seng, perak
an antimony.
• Permeabilitas hampa udara perbaandingan antara kerapatan fluk magnet
(B) dengan kuat medan magnet (H) pada kondisi hampa udara.
• Permeabilitas bahan magnet diperbandingkan dengan permeabilitas
hampa udara yang disebut permeabilitas relative.
• Kurva Histerisis (B-H) menggambarkan sifat bahan magnet terhadap
permeabilitas, remanensi dan koersivity. Bahan yang cocok untuk magnet
permanen yang memiliki sifat remanensi dan koersivity yang tinggi.
Sedangkan bahan yang cocok sebagai inti trafo atau stator motor yang
memiliki sifat permeabilitas dan tingkat kejenuhan dari kerapatan fluk
magnet yang tinggi.
RANGKUMAN
RANGKUMAN
• Prinsip kerja Motor Listrik berdasarkan kaidah tangan kiri Flemming,
• Hukum tangan kiri Flemming yang menyatakan jika telapak tangan kiri
berada diantara kutub magnet utara dan selatan. Sebatang kawat yang
dialiri arus listrik I dipotong oleh medan magnet B. Maka kawat akan
mengalami torsi F searah dengan ibu jari (gambar 2.30)
• Hukum tangan kiri Flemming, besarnya Torsi F = B. L. I, dimana B
meruapakan kerapatan fluk magnet. L menyatakan panjang kawat dan I
besarnya arus yang melewati penghantar kawat.
• Prinsip kerja alat ukur juga berdasarkan hukum tangan kiri Flemming,
dimana kumparan putar dihubungkan dengan jarum penunjuk skala meter.
RANGKUMAN
RANGKUMAN
• Prinsip kerja generator berdasakan hukum tangan kanan Flemming.
• Hukum tangan kanan Fleming menjelaskan prinsip pembangkitan
tegangan, jika telapak tangan kanan berada pada kutub magnet utara
selatan, sebatang kawat digerakkan searah ibu jari F, maka pada batang
kawat akan timbul arus listrik yang searah dengan keempat telunjuk
tangan kanan.
• Prinsip kerja transformator berdasarkan prinsip induksi dua belitan kawat
primer dan sekunder. Jika pada belitan primer terdapat gaya magnet yang
berubah-ubah, maka pada belitan sekunder terjadi induksi gaya gerak
listrik.
• Besarnya tegangan induksi berbanding lurus dengan jumlah belitan kawat
dan berbanding dengan perubahan medan magnet persatuan waktu
(ΔФ/Δt).
RANGKUMAN
TERIMA KASIH

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12Nabila Nursafera
 
Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014Erva Eriezt
 
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum GaussFluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum Gaussanggundiantriana
 
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANGFISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANGAstari Sari
 
Polarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrikPolarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrikMerah Mars HiiRo
 
“Energi dan Momentum pada Gelombang Elektromagnetik”
“Energi dan Momentum pada Gelombang Elektromagnetik”“Energi dan Momentum pada Gelombang Elektromagnetik”
“Energi dan Momentum pada Gelombang Elektromagnetik”Millathina Puji Utami
 
Radiasi Gelombang Elektromagnetik
Radiasi Gelombang ElektromagnetikRadiasi Gelombang Elektromagnetik
Radiasi Gelombang ElektromagnetikYusrizal Azmi
 
[Material elektroteknik] buku
[Material elektroteknik] buku[Material elektroteknik] buku
[Material elektroteknik] bukuHastih Leo
 
Ppt rangkaian listrik
Ppt rangkaian listrikPpt rangkaian listrik
Ppt rangkaian listrikrizka_pratiwi
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikKira R. Yamato
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLatifatul Hidayah
 
Laporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Laporan Eksperimen Tetes Minyak MillikanLaporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Laporan Eksperimen Tetes Minyak MillikanMutiara_Khairunnisa
 

Mais procurados (20)

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
 
Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014
 
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum GaussFluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
 
Jembatan Wheatstone
Jembatan WheatstoneJembatan Wheatstone
Jembatan Wheatstone
 
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANGFISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
 
Polarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrikPolarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrik
 
“Energi dan Momentum pada Gelombang Elektromagnetik”
“Energi dan Momentum pada Gelombang Elektromagnetik”“Energi dan Momentum pada Gelombang Elektromagnetik”
“Energi dan Momentum pada Gelombang Elektromagnetik”
 
Radiasi Gelombang Elektromagnetik
Radiasi Gelombang ElektromagnetikRadiasi Gelombang Elektromagnetik
Radiasi Gelombang Elektromagnetik
 
Ppt medan magnet
Ppt medan magnetPpt medan magnet
Ppt medan magnet
 
[Material elektroteknik] buku
[Material elektroteknik] buku[Material elektroteknik] buku
[Material elektroteknik] buku
 
4.hukum gauss
4.hukum gauss4.hukum gauss
4.hukum gauss
 
Ppt rangkaian listrik
Ppt rangkaian listrikPpt rangkaian listrik
Ppt rangkaian listrik
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
Fisika inti diktat
Fisika inti diktatFisika inti diktat
Fisika inti diktat
 
Teori Pita Energi
Teori Pita EnergiTeori Pita Energi
Teori Pita Energi
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
 
6 faktor daya
6  faktor daya6  faktor daya
6 faktor daya
 
Makalah Motor DC
Makalah Motor DCMakalah Motor DC
Makalah Motor DC
 
Laporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Laporan Eksperimen Tetes Minyak MillikanLaporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Laporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
 
Listrik arus searah
Listrik arus searahListrik arus searah
Listrik arus searah
 

Semelhante a RANGKAIAN ELEKTROMAGNET DAN KEMAGNETAN

1 KEMAGNETAN_DAN_ELEKTROMAGNETIS.ppt
1 KEMAGNETAN_DAN_ELEKTROMAGNETIS.ppt1 KEMAGNETAN_DAN_ELEKTROMAGNETIS.ppt
1 KEMAGNETAN_DAN_ELEKTROMAGNETIS.pptHamdaniMesin
 
Gaya dan Medan Magnet.pptx
Gaya dan Medan Magnet.pptxGaya dan Medan Magnet.pptx
Gaya dan Medan Magnet.pptxKimAydiw1
 
IPA Kelas 9.pptx
IPA Kelas 9.pptxIPA Kelas 9.pptx
IPA Kelas 9.pptxkurokawax
 
BAB 6 KEMAGNETAN.pptx
BAB 6 KEMAGNETAN.pptxBAB 6 KEMAGNETAN.pptx
BAB 6 KEMAGNETAN.pptxLalapMakan
 
P12 0809 magnet
P12 0809 magnetP12 0809 magnet
P12 0809 magnetStudent
 
Pertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetikPertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetikadeenurhayati
 
Kemagnetan dan elektromagnetis
Kemagnetan dan elektromagnetisKemagnetan dan elektromagnetis
Kemagnetan dan elektromagnetisEko Supriyadi
 
Kelompok vi efek medan magnet
Kelompok vi efek medan magnetKelompok vi efek medan magnet
Kelompok vi efek medan magnetErnhy Hijoe
 
ppt kemagnetan.ppt
ppt kemagnetan.pptppt kemagnetan.ppt
ppt kemagnetan.pptMahrianiSPd
 
Kelompok 9 kemagnetan
Kelompok 9 kemagnetanKelompok 9 kemagnetan
Kelompok 9 kemagnetanNanda Reda
 
Presentasi Ipa Kemagnetan
Presentasi Ipa Kemagnetan Presentasi Ipa Kemagnetan
Presentasi Ipa Kemagnetan raniachairya
 
9.1. KEMAGNETAN Up.pptx
9.1. KEMAGNETAN Up.pptx9.1. KEMAGNETAN Up.pptx
9.1. KEMAGNETAN Up.pptxShobySS
 
IPA kemagnetan.ppt
IPA kemagnetan.pptIPA kemagnetan.ppt
IPA kemagnetan.pptssuserfcab4f
 

Semelhante a RANGKAIAN ELEKTROMAGNET DAN KEMAGNETAN (20)

1 KEMAGNETAN_DAN_ELEKTROMAGNETIS.ppt
1 KEMAGNETAN_DAN_ELEKTROMAGNETIS.ppt1 KEMAGNETAN_DAN_ELEKTROMAGNETIS.ppt
1 KEMAGNETAN_DAN_ELEKTROMAGNETIS.ppt
 
Gaya dan Medan Magnet.pptx
Gaya dan Medan Magnet.pptxGaya dan Medan Magnet.pptx
Gaya dan Medan Magnet.pptx
 
IPA Kelas 9.pptx
IPA Kelas 9.pptxIPA Kelas 9.pptx
IPA Kelas 9.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 6 (1).pptx
IPA Kelas 9 BAB 6 (1).pptxIPA Kelas 9 BAB 6 (1).pptx
IPA Kelas 9 BAB 6 (1).pptx
 
BAB 6 KEMAGNETAN.pptx
BAB 6 KEMAGNETAN.pptxBAB 6 KEMAGNETAN.pptx
BAB 6 KEMAGNETAN.pptx
 
P12 0809 magnet
P12 0809 magnetP12 0809 magnet
P12 0809 magnet
 
Pertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetikPertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetik
 
Kemagnetan dan elektromagnetis
Kemagnetan dan elektromagnetisKemagnetan dan elektromagnetis
Kemagnetan dan elektromagnetis
 
Kelompok vi efek medan magnet
Kelompok vi efek medan magnetKelompok vi efek medan magnet
Kelompok vi efek medan magnet
 
ppt kemagnetan.ppt
ppt kemagnetan.pptppt kemagnetan.ppt
ppt kemagnetan.ppt
 
KEMAGNETAN.pptx
KEMAGNETAN.pptxKEMAGNETAN.pptx
KEMAGNETAN.pptx
 
Kelompok 9 kemagnetan
Kelompok 9 kemagnetanKelompok 9 kemagnetan
Kelompok 9 kemagnetan
 
Kemagnetan
KemagnetanKemagnetan
Kemagnetan
 
Presentasi Ipa Kemagnetan
Presentasi Ipa Kemagnetan Presentasi Ipa Kemagnetan
Presentasi Ipa Kemagnetan
 
Kemagnetan.ppt
Kemagnetan.pptKemagnetan.ppt
Kemagnetan.ppt
 
Kemagnetan.ppt
Kemagnetan.pptKemagnetan.ppt
Kemagnetan.ppt
 
Kemagnetan.ppt
Kemagnetan.pptKemagnetan.ppt
Kemagnetan.ppt
 
9.1. KEMAGNETAN Up.pptx
9.1. KEMAGNETAN Up.pptx9.1. KEMAGNETAN Up.pptx
9.1. KEMAGNETAN Up.pptx
 
KEMAGNETAN.pptx
KEMAGNETAN.pptxKEMAGNETAN.pptx
KEMAGNETAN.pptx
 
IPA kemagnetan.ppt
IPA kemagnetan.pptIPA kemagnetan.ppt
IPA kemagnetan.ppt
 

Último

MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 

Último (20)

MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 

RANGKAIAN ELEKTROMAGNET DAN KEMAGNETAN

  • 1. RANGKAIAN KEMAGNETAN DAN ELEKTROMAGNET AGUS SAEFUDIN, S.Pd., M.Pd. NIP. 19751018 200903 1 002 BIDANG STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2 BAWANG 2017
  • 2. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah selesai pembelajaran diharapkan siswa dapat: • Menjelaskan aplikasi magnet pada kehidupan sehari hari terutama pada perlatan meter serta pada peralatan rumah tangga; • Menjelaskan proses terjadinya elektro komponen penyusunnya beserta perumusannya; • Menjelaskan aplikasi elektromagnet pada kehidupan sehari hari terutama pada perlatan meter serta pada peralatan rumah tangga; • Menjelaskan hubungan antara Gaya gerak magnetic, jumlah belitan dan besarnya arus yang mengalir dalam belitan, AmperLilit; • Menjelaskan hubungan antara Kuat medan magnet(H), gaya gerak magnet (Θ) dan panjang lintasan(lm).H=I.N/lm; • Menjelaskan KurvaHisterisis(B-H)d a n menggambarkan sifat bahan magnet terhadap permeabilitas; • Menjelaskan Prinsip kerja Motor Listrik berdasarkan kaidah tangan kiri Flemming, Hukum tangan kiri Flemming yang menyatakan jika telapak tangan kiri berada diantara kutub magnet utara dan selatan; • Menjelaskan Prinsip kerja transformator berdasarkan prinsip induksi dua belitankawat primerdansekunder; • Menjelaskan Besarnya tegangan induksi berbanding lurus dengan jumlah belitan kawat dan berbanding dengan perubahan medan magnet persatuan waktu(ΔФ/Δt)
  • 4. ELEKTROMAGNET Elektro magnet adalah prinsip pembangkitan magnet dengan menggunakan arus listrik. Aplikasi praktisnya kita temukan pada pita tape recorder, motor listrik, speaker, relay, dsb. Sebatang kawat yang diberikan listrik DC arahnya meninggalkan kita (tanda silang), maka disekeliling kawat timbul garis gaya magnet melingkar. Gambar visual garis gaya magnet didapatkan dariserbuk besi yang ditaburkan disekeliling kawat beraliran listrik. Sebatang kawat posisi vertikal diberikan arus listrik DC searah panah, arus menuju keatas arah pandang (tandatitik). Garis gaya magnet yang membentuk selubung berlapis lapis terbentuk sepanjang kawat. Garis gaya magnet ini tidak tampak oleh mata kita, cara melihatnya dengan serbuk halus besi ataukompas yang didekatkan dengan kawat penghantar tsb. Kompas menunjukkan bahwa arah garis gaya sekitar kawat melingkar ber arus. Garis magnet membentuk selubung seputar kawat Prinsip Elektromagnetik
  • 5. ELEKTROMAGNET Arah medan magnet disekitar penghantar sesuai arah putaran sekrup (James Clerk Maxwell, 1831-1879. Arah arus kedepan (meninggalkan kita) maka arah medan magnet searah putaran sekrup kekanan. Sedangkan bila arah arus ke belakang (menuju kita) maka arah medan magnet adalah kekiri. Aturan sekrup mirip dengan hukum tangan kanan yang menggenggam, arah ibu jari menyatakan arah arus listrik mengalir pada kawat. Maka keempat arah jari menyatakan arah dari garis gaya elektromagnet yang ditimbulkan. Arah aliran arus listrik DC pada kawat penghantar menentukan arah garis gaya elektro magnet.Arah arus listrik DC menuju kita(tanda titik pada penampang kawat), arah garis gaya elektromagnet melingkar berlawanan arah jarum jam. Ketika arah arus listrik DC meninggal kan kita (tanda silang penampang kawat),garis gaya elektro magnet yang ditimbulkan melingkar searah dengan jarum jam (sesuai dengan model mengencangkan sekrup).Makin besar intensitas arus yang mengalir semakin kuat medan elektromagnet yang mengelilingi sepanjang kawat tersebut Prinsip putaran sekrup Elektromagnetik sekeliling kawat
  • 6. ELEKTROMAGNET PADA BELITAN KAWAT Kawat penghantar bentuk bulat dialiri arus listrik sesuai arah panah. Hukum tangan kanan dalam kasus ini, disekeliling kawat timbul garis gaya magnet yang arahnya secara gabungan membentuk kutub utara dan kutub selatan. Makin besar arus listrik yang melewati kawat makin kuat medan elektromagnetik yang ditimbulkannya. Jika beberapa belitan kawat digulungkan membentuk sebuah coil, jika dipotong secara melintang maka arah arus ada dua jenis. Kawat bagian atas bertanda silang (meninggalkan kita) dan kawat bagian bawah bertanda titik (menuju kita). Hukum tangan kanan empat jari menyatakan arah arus, arah ibu jari menunjukkan kutub utara magnet. Kawat melingkar berarus membentuk kutub magnet Belitan kawat membentuk kutub magnet
  • 7. ELEKTROMAGNET PADA BELITAN KAWAT Hukum tangan kanan untuk menjelaskan terbentuknya garis gaya elektromagnet pada sebuah gulungan coil. Sebuah gulungan kawat coil dialiri arus listrik arahnya sesuai dengan empat jari tangan kanan, kutub magnet yang dihasilkan dimana kutub utara searah dengan ibu jari dan kutub selatan arah lainnya. Untuk menguatkan medan magnet yang dihasilkan pada gulungan dipasangkan inti besi dari bahan ferromagnet, sehingga garis gaya elektromagnet menyatu. Aplikasinya dipakai pada coil kontaktor atau relay. Hukum Tangan Kanan
  • 8. FLUKSI MEDAN MAGNET Medan magnet tidak bisa kasat mata namun buktinya bisa diamati dengan kompas atau serbuk halus besi. Daerah sekitar yang ditembus oleh garis gaya magnet disebut gaya medan magnetik atau medan magnetik. Jumlah garis gaya dalam medan magnet disebut fluksi magnetik. Belitan kawat berinti udara Menurut satuan internasional besaran fluksi magnetik (Θ) diukur dalamWeber, disingkat Wb yang didifinisikan: ”Suatu medan magnet serba sama mempunyai fluksi magnetik sebesar 1 weber bila sebatang penghantar dipotongkan pada garis-garis gaya magnet tsb selama satu detik akan menimbulkan gaya gerak listrik (ggl) sebesar satu volt”.
  • 9. FLUKSI MEDAN MAGNET Belitan kawat yang dialiri arus listrik DC maka didalam inti belitan akan timbul medan magnet yang mengalir dari kutub utara menuju kutub selatan. Pengaruh gaya gerak magnetik akan melingkupi daerah sekita rbelitan yang diberikan warna arsir. Gayagerakmagnetik ( ) sebanding lurus dengan jumlah belitan (N) dan besarnya arus yang mengalir (I), secara singkat kuat medan magnet sebanding dengan amper-lilit. Daerah pengaruh medan magnet Contoh: Belitan kawat sebanyak 600 lilit, dialiri arus 2A. Hitunglah: (a) gaya gerak magnetiknya (b) jika kasus (a) dipakai 1200 lilit berapa besarnya arus? Jawaban:
  • 10. KUAT MEDAN MAGNET Dua belitan berbentuk toroida dengan ukuran yang berbeda diameternya. Belitan toroida yang besar memiliki diameter lebih besar, sehingga keliling lingkarannya lebih besar. Belitan toroida yang kecil tentunya memiliki keliling lebih kecil. Jika keduanya memiliki belitan (N) yang sama, dan dialirkan arus (I) yang sama maka gaya gerak magnet ( = N.I) juga sama. Yang akan berbeda adalah kuat medan magnet (H) dari kedua belitan di atas. Medan magnet pada toroida Persamaan kuat medan magnet: Contoh: Kumparan toroida dengan 5000 belitan kawat, panjang lintasan magnet 20 cm, arus yang mengalir sebesar 100 mA. Hitung besarnya kuat medan magnetiknya! Jawaban:
  • 11. KERAPATAN FLUK MAGNET Efektivitas medan magnetik dalam pemakaiansering ditentukan oleh besarnya “kerapatan fluk magnet”, artinya fluk magnet yang berada pada permukaan yang lebih luas kerapatannya rendah dan intensitas medannya lebih lemah. Pada permukaan yang lebih sempit kerapatan fluk magnet akan kuat dan intensitas medannya lebih tinggi. Kerapatan fluk magnet (B) atau induksi magnetik didefinisikan sebagai fluk persatuan luas penampang. Satuan fluk magnet adalah Tesla. Bahan ferromagnetik Kerapatan Fluk Magnet: Contoh: Belitan kawat bentuk inti persegi 50 mm x 30 mm, menghasilkan kerapatan medan magnet sebesar 0,8 Tesla. Hitung besar fluk magnetnya! Jawaban:
  • 12. BAHAN FERROMAGNET Bahan ferromagnet dipakai sebagai bahan inti dalam transformator, stator motor. Susunan molekul bahan ferromagnet terbentuk dari bagian-bagian kecil disebut ”domain”. Setiap domain merupakan magnet dipole elementer dan mengandung 1012 sampai 1015 atom. Bila bahan ferromagnetik mendapat pengaruh medan magnet luar, dengan segera masing-masing melekul membentuk kutub yang searah. Bahan ferromagnetik
  • 13. PERMEABILITAS Permeabilitas atau ”daya hantar magnetik (ȝ)” adalah kemampuan bahan media untuk dilalui fluk magnet. Ada tiga golongan media magnet yaitu: ferromagnet, paramagnet dan diamagnet. Ferromagnet mudah dijadikan magnet dan menghasilkan medan magnet yang kuat, memiliki daya hantar magnetik yang baik. Contohnya: besi, baja, nikel, cobal serta campuran beberapa logam seperti Alnico dan permalloy. Paramagnet kurang baik untuk dijadikan magnet, hasilnya lemah dan permeabilitasnya kurang baik. Contohnya: aluminium, platina, mangan, chromium. Diamagnet bahan yang lemah sebagai magnet dan berlawanan, permeabilitasnya dibawah paramagnet. Contohnya: bismuth, antimonium, tembaga, seng, emas dan perak.
  • 14. PERMEABILITAS KurvaBH mengandung informasi yang berhubungan dengan permeabilitas suatu bahan. Satuan permeabilitas Wb/Am. Permeabilitas hampa udara diperoleh dari perbandingan antara kerapatan fluk dan kuat medan magnet. Kurva BH inti udara Persamaan permeabilitas hampa udara:
  • 15. PERMEABILITAS Permeabilitasuntuk bahan magnet sifatnya tidak konstan, selalu diperbandingkan terhadap permeabilitas hampa udara, dimana perbandingan tersebut disebut permeabilitas relatif. Kurva BH ferromagnetik Persamaan permeabilitas Bahan Magnet:
  • 16. PERMEABILITAS Contoh: Belitan kawat rongga udara memiliki kerapatan 2.500 A/m, Hitung besar fluk magnetnya, bila diketahui µ0 =1,257. 10-6 Wb/Am! Jawaban: Contoh: Besi toroid mempunyai keliling 0,3 meter dan luas penampang 1cm2. Toroida dililitkan kawat 600 belitan dialiri arus sebesar 100 mA. Agar diperoleh fluk magnet sebesar 60 µWb pada toroida tersebut. Hitung: (a) kuat medan magnet, (b) kerapatan fluk magnet, (c) Permeabilitas absolut, dan (d)permeabiltas relatif besi.
  • 17. KURVA MAGNETISASI Faktor penting yang menentukan perubahan permeabiltas bahan adalah: jenis bahan dan besarnya gaya gerak magnetik yang digunakan. Berdasarkan kurva magnetisasi untukmendapatkan kerapatan fluk 1 Tesla diperlukan kuat medan magnet 370 A/m. Jika kerapatan fluk dinaikkan 1,2 Tesla diperlukan kuat medan magnet 600A/m. Berikutnya kerapatan fluk 1,4 Tesla diperlukan kuat medan 1.000 A/m. Kesimpulannya grafik magnet bukan garis linier, tapi merupakan garis lengkung pada titik tertentu menuju titik kejenuhan. Kurva magnetisasi
  • 18. KURVA HISTERSIS Batang besi yang momen magnetiknya nol akan dilihat perilaku hubungan antara kerapatan fluk magnet (B) dengan kuat medan magnet (H). Kurva Histerisis 1. Diawali H dinaikkan dari titik (0) sampai titik (1), nilai B konstan mencapai kejenuhan sifat magnet sempurna. 2. Kemudian H diturunkan sampai titik (0), ternyata nilai B berhenti di (2) disebut titik ”magnet remanensi”. 3. Agar B mencapai titik (0) diangka (3) diperlukan medan kuat medan magnetic Hc, disebut ”magnet koersif”, diukur dari sifat kekerasan bahan dalam ketahanannya menyimpan magnet. 4. Kemudian H dinaikkan dalam arah negatif, diikuti oleh B dengan polaritas berlawanan sampai titik jenuhnya (4). 5. SelanjutnyaH diturunkanke titik (0), ternyata B masih terdapat kerapatan fluk remanen(5). 6. Terakhir H dinaikkan arah positif, diikuti oleh B melewati titik (6), disini lengkap satu loop histerisis.
  • 19. KURVA HISTERSIS Tiga sifat bahan dari pembahasan diatas adalah: permeabilitas, remanensi dan koersivity. Bahan yang cocok untuk magnet permanen adalah yang koersivity dan remanensi yang tinggi. Bahan yang cocok untuk elektromagnetik adalah yang permeabilitasnya dan kejenuhannya dari kerapatan fluk magnet yang tinggi, tetapi koersivitasnya rendah. Histerisis magnet permanen-ferromagnetik
  • 20. RANGKAIAN MAGNET Rangkaian magnetik terdiri beberapa bahan magnetik yang masing-masing memiliki permeabilitas dan panjang lintasan yang tidak sama. Maka setiap bagian mempunyai reluktansi yang berbeda pula, sehingga reluktansi total adalah jumlah darir eluktansi masing- masing bagian. Inti besi yang berbentuk mirip huruf C dengan belitan kawat dan mengalir arus listrik I, terdapat celah sempit udara yang dilewati garis gaya magnet. Rangkaian ini memiliki dua reluktansi, yaitu: reluktnasi besi RmFe dan reluktansi celah udara Rm udara. Histerisis magnet permanen-ferromagnetik Persamaan Reluktansi:
  • 21. RANGKAIAN MAGNET Contoh: Berdasarkan gambar-2.26 luas penampang inti 66,6 cm2 dan fluk magnetnya 8 mWb. Panjang lintasan inti besi 100 cm, jarak celah udara 6 mm. Hitung: (a) Kerapatan fluk magnet pada intibesi dan tentukan besarnya gaya gerak magnet, dan (b) Besarnya gaya gerak magnet total! Histerisis magnet permanen- ferromagnetik Jawaban: Berdasarkan grafik kurva jika B = 1,2 Tesla, diperlukan kuat medan magnet H=600A/m. Besarnya gaya gerak magnet pada inti besi:
  • 22. RANGKAIAN MAGNET Tabel Parameter dan Rumus Kemagnetan
  • 23. APLIKASI KEMAGNETAN DAN ELEKTROMAGNET Prinsip Kerja Motor Listrik DC Prinsip Dasar Kerja Alat Ukur Listrik Prinsip Dasar Kerja Generator Prinsip Dasar Kerja Transformator
  • 24. PRINSIP KERJA MOTOR LISTRIK DC Prinsip motor listrik bekerja berdasarkan hukum tangan kiri Fleming. Sebuah kutub magnet berbentuk U dengan kutub utara-selatan memiliki kerapatan fluk magnet Ɏ. Sebatang kawat penghantar digantung bebas dengan kabel fleksibel. Di ujung kawat dialirkan arus listrik DC dari terminal + arus I mengalir ke terminal negatif. Yang terjadi adalah kawat bergerak arah panah akan mendapatkan gaya sebesar F. Gaya yang ditimbulkan sebanding dengan besarnya arus I. Prinsip dasar motor DC Jika polaritas aliran dibalik positif dan negatifnya, maka kawat akan bergerak ke arah berlawanan panah F.
  • 25. PRINSIP KERJA MOTOR LISTRIK DC 1. Kutub magnet utara dan kutub selatan terbentuk garis medan magnet dari kutub utara ke kutub selatan secara merata. Prinsip timbulnya torsi motor DC 2. Sebatang penghantar yang diberikan arus listrik DC mengalir meninggalkan kita (tanda panah) prinsip lektromagnetik disekitar penghantar timbul medan magnet arah ke kanan. Torsi F motor DC
  • 26. PRINSIP KERJA MOTOR LISTRIK DC 3. Timbul interaksi antara medan magnet dari kutub dan medan elektromagnetik dari penghantar, saling tolak menolak timbul gaya F dengan arah ke kirigambar c. 4. Keempat jika arus menuju kita (tanda titik), kawat penghantar mendapatkan gaya F ke arah kanan gambar a. 5. Kelima, jika kutub utara-selatan dibalikkan posisi menjadi selatan-utara arah medan magnet berbalik, ketika kawat dialiri arus meninggalkan kita (tanda panah), interaksi medan magnet kawat mendapatkan gaya F kearah kanan gambar b. Prinsip timbulnya torsi motor DC
  • 27. PRINSIP KERJA MOTOR LISTRIK DC Hukum tangan kiri Fleming merupakan prinsip dasar kerja motor DC. Telapak tangan kiri berada di antara kutub utara dan selatan, medan magnet memotong penghantar gambar 30. Arus I mengalir pada kawat searah keempat jari.Kawat akanmendapatkan gaya F yang arahnya searah ibu jari. Bagaimana kalau kutub utara- selatan dibalik posisinya ?, sementara arus I mengalir searah keempat jari. Tentukan arah gaya F yang dihasilkan ? Untuk menjawab ini peragakan dengan telapan tangan kiri anda sendiri. Prinsip tangan kiri Flemming
  • 28. PRINSIP KERJA MOTOR LISTRIK DC Apa yang terjadi bila kutub magnet ditambahkan menjadi dua pasang gambar- 31 (kutub utara dan selatan dua buah). Medan magnet yang dihasilkan dua pasang kutub sebesar 2B. Arus yang mengalir ke kawat sebesar I. Maka gaya yang dihasilkan sebesar2F. Ingat persamaan F = B.L.I, jika besar medan magnet 2B dan arus tetap I, maka gaya yang dihasilkan sebesar 2F. Gambar 31. Model uji gaya tolak
  • 29. PRINSIP KERJA MOTOR LISTRIK DC Contoh: Kumparan kawat dengan 50 belitan, dialirkan arus sebesar 2Amper, kumparan kawat ditempatkan diantara kutub utara dan selatan. Gaya F yang terukur 0,75 Newton. Hitung besarnya kerapatan fluk magnet, jika lebar permukaan kutub 60mm dan kebocoran fluksi diabaikan
  • 30. PRINSIP DASAR KERJA ALAT UKUR LISTRIK Alat ukur listrik dengan penunjuk jarum bekerja berdasarkan prinsip hukum tangan kiri Flemming. Sebuah kumparan dari belitan kawat penghantar digantungkan pada dua utas kabel fleksibel, dimana kumparan bisa berputar bebas gambar-32. Kumparan kawat ditempatkan diantara kutub magnet utara-selatan berbentuk huruf U. Kutub magnet permanen menghasilkan garis medan magnet yang akan memotong kumparan kawat. Ketika kawat dihubungkan sumber listrik dari terminal positif mengalirkan arus listrik I ke terminal negatif. Prinsip elektromagnetis dalam kumparan terjadi medan magnet elektromagnetis. Medan magnet kutub permanen berinteraksi saling tolak menolak dengan medan elektromagnetis kumparan, kumparan mendapat gaya putar F akibatnya kumparan berputar searah panah. Besarnya gaya F = B.I.L Newton Gambar 32. Prinsip alat ukur listrik
  • 31. PRINSIP DASAR KERJA ALAT UKUR LISTRIK Penjelasan terjadinya kumparan putar mendapatkan gaya F, kutub magnet permanen utara-selatan menghasilkan garis medan magnet B dengan arah dari kutub utara menuju kutub selatan gambar-33a. Kumparan kawat dalam posisi searah garis medan magnet berada diatara kutub magnet permanen, dialirkan arus listrik sebesar I. Prinsip elektromagnetik disekitar kumparan putar akan timbul medan magnet sesuai prinsip tangan kanan, kutub utara dikiri kutub selatan dikanan gambar-33b. Gambar 33. Prinsip torsi pada kawat berarus
  • 32. PRINSIP DASAR KERJA GENERATOR Prinsip kerja generator dikenalkan Michael Faraday 1832, sebuah kawat penghantar digantung dua ujungnya ditempatkan diantara kutub magnet permanen utara- selatan gambar-34. Antara kutub utara dan selatan terjadi garis medan magnet Ɏ. Kawat penghantar digerakkan dengan arah panah, maka terjadi dikedua ujung kawat terukur tegangan induksi oleh Voltmeter. Besarnya tegangan induksi tergantung oleh beberapa faktor, diantaranya : kecepatan menggerakkan kawat penghantar, jumlah penghantar, kerapatan medan magnet permanen B. Gambar 34. Prinsip generator
  • 33. PRINSIP DASAR KERJA GENERATOR Terjadinya tegangan induksi dalam kawat penghantar pada prinsip generator terjadi gambar 35, oleh beberapa komponen. Pertama adanya garis medan magnet yang memotong kawat penghantar sebesar B. Kedua ketika kawat penghantar digerakkan dengan kecepatan v pada penghantar terjadi aliran elektron yang bergerak dan menimbulkan gaya gerak listrik (U). Ketiga panjang kawat penghantar L juga menentukan besarnya tegangan induksi karena makin banyak elektron yang terpotong oleh garis medan magnet.Gambar 35. Prinsip hukum Lorentz
  • 34. PRINSIP DASAR KERJA GENERATOR Prinsip tangan kanan Flemming menjelaskan terjadinya tegangan pada generator listrik. Sepasang magnet permanen menghasilkan garis medan magnet Ɏ gambar 36, memotong sepanjang kawat penghantar menembus telapak tangan. Gambar 36. Prinsip tangan kanan Flemming Kawat penghantar digerakkan kearah ibu jari dengan kecepatan v. Maka pada kawat penghantar timbul arus listrik I yang mengalir searah dengan arah keempat jari. Apa yang akan terjadi bila posisi magnet permanen utara- selatan dibalikkan, kemana arah arus yang dibangkitkan? Untuk menjawabnya peragakan dengan tangan kanan anda dan jelaskan dengan jelas dan sistematis
  • 35. PRINSIP DASAR KERJA GENERATOR Hukum Lenz, menyatakan penghantar yang dialiri arus maka sekitar penghantar akan timbul medan elektromagnet. Ketika kawat penghantar digerakkan kecepatan v dan penghantar melewatkan arus kearah kita (tanda titik) sekitar penghantar timbul elektromagnet kearah kiri gambar 37a. Akibat interaksi medan magnet permanen dengan medan elektromagnet terjadi gaya lawan sebesar F yang arahnya berlawanan dengan arah kecepatan v kawat penghantar gambar 37b. Gambar 37. Interaksi elektromagnetik
  • 36. PRINSIP DASAR KERJA GENERATOR Contoh : Model generator DC memiliki kerapatan fluk magnet sebesar 0,8 Tesla, panjang efektif dari penghantar 250 mm, digerakkan dengan kecepatan 12m/detik. Hitung besarnya tegangan induksi yang dihasilkan
  • 37. PRINSIP DASAR KERJA TRANSFORMATOR Dua buah belitan diletakkan berdekatan. Belitan pertama dihubungkan sumber listrik DC, resistor R yang bisa diatur dan saklar yang dapat di ON dan OFF kan. Belitan kedua kedua ujungnya dipasangkan pengukur tegangan Voltmeter gambar 38. Gambar 38. Prinsip induksi elektromagnetik
  • 38. PRINSIP DASAR KERJA TRANSFORMATOR Ketika saklar di ON kan maka mengalir arus I1 dan menghasilkan medan magnet dengan arah kutub utara dikanan. Medan magnet dari belitan pertama ini menginduksi ke belitan kedua, sehingga di belitan kedua timbul tegangan induksi U2 yang terukur oleh Voltmeter kemudian tegangan hilang. Saklar di OFF kan memutuskan arus listrik I1 ke belitan pertama, terjadi perubahan dari ada medan magnet menjadi tidak ada. Perubahan medan magnet belitan pertama di induksikan ke belitan kedua, timbul tegangan induksi sesaat di belitan kedua terukur oleh Voltmeter dan kemudian menghilang gambar 39. Gambar 39. Gelombang belitan primer dan belitan sekunder
  • 39. PRINSIP DASAR KERJA TRANSFORMATOR Metode lain membuktikan adanya tegangan induksi, belitan kawat dipasang pada sebuah inti besi dan dihubungkan sumber listrik DC dengan saklar ON-OFF. Sebuah cincin aluminium diletakkan pada inti besi diujung berdekatan belitan pertama digantungkan dengan benang gambar 40. Gambar 40. Induksi pada cincin Saklar di ON kan maka sesaat ada perubahan arus di belitan pertama dan timbul medan magnet, medan magnet diinduksikan lewat inti besi dan dirasakan oleh cincin aluminium. Dalam cincin yang berfungsi sebagai belitan kedua mengalir arus induksi, arus induksi ini berinteraksi dengan medan magnet belitan pertama sehingga timbul gaya dan cincin bergerak. Ketika saklar di OFF kan timbul medan magnet kembali, dan induksi diterima cincin dan timbul gaya yang menggerakkan cincin aluminium. Dengan saklar diON dan OFF kan maka cincin akan bergerak kekanan kekiri berayun-ayun pada gantungannya. Dalam prakteknya saklar yang ON dan OFF diganti dengan sumber listrik AC yang memang selalu berubah setiap saat besaran tegangannya.
  • 40. PRINSIP DASAR KERJA TRANSFORMATOR Contoh : Sebuah model transformator memiliki 600 belitan kawat, fluk medan magnet sebesar 0,2mWeber, saklar di ON-OFF kan dalam waktu 3 milidetik. Hitunglah besarnya tegangan induksi!
  • 42. RANGKUMAN • Magnet memiliki sifat dapat menarik bahan logam, magnet memiliki dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan. • Bagian tengah batang magnet merupakan daerah netral yang tidak memiliki gari gaya magnet. • Magnet secara mikroskopis memiliki jutaan kutub magnet yang teratur satu dengan lainnya dan memiliki sifat memperkuat satu dengan lainnya, sedangkan logam biasa secara mikroskopis posisi magnetnya acak tidak teratur dan saling meniadakan. • Bumi merupakan magnet alam raksasa, yang dapat dibuktikan dengan penunjukan kompas kearah utara dan selatan kutub bumi. • Batang magnet memancarkan garis gaya magnet dengan arah kutub utara dan selatan, dapat dibuktikan dengan menaburkan serbuk besi diatas permukaan kertas dan batang magnet. RANGKUMAN
  • 43. RANGKUMAN • Kutub magnet yang sama akan saling tolak menolak, dan kutub magnet yang berlainan akan saling tarik menarik. • Elektromagnet adalah prinsip pembangkitan magnet dengan menggunakan arus listrik, aplikasinya pada loud speaker, motor listrik, relay kontaktor dsb. • Sebatang kawat yang dialiri arus listrik DC akan menghasilkan garis medan magnet disekeliling kawat dengan prinsip genggaman tangan kanan. Hukum putaran sekrup (Maxwell), ketika sekrup diputar searah jarus jam (arah medan magnet), maka sekrup akan bergerak maju (arah arus listrik DC). • Belitan kawat yang dialiri arus listrik DC mengikuti hukum tangan kanan, dimana empat jari menyatakan arah arus listrik, dan ujung jempol menyatakan arah kutub utara elektromagnetik. • Jumlah garis gaya dalam medan magnet disebut fluksi magnetic (Ɏ), yang diukur dengan satuan Weber (Wb). RANGKUMAN
  • 44. RANGKUMAN • Fluksi magnetic satu weber bila sebatang penghantar dipotongkan pada garis- garis gaya magnet selama satu detik akan menimbulkan gaya gerak listrik (ggl) sebesar satu Volt. Weber = Volt x detik. • Gaya gerak magnetic (Ĭ) berbanding lurus dengan jumlah belitan dan besarnya arus yang mengalir dalam belitan. Ĭ = Amper Lilit. • Kuat medan mahnet (H) berbanding lurus dengan gaya gerak mahnet (Ĭ) dan berbanding terbalik dengan panjang lintasan (lm). H = I.N/lm. • Kerapatan fluk magnet (B), diukur dengan Tesla (T) besarnya fluk persatuan luas penampang. B = Ɏ/A = Wb/m2 = Tesla. • Bahan ferromagnetic bahan int dalam transformator, bahan stator motor listrik yang memiliki daya hantar magnetic (permeabilitas) yang baik. Ada tiga jenis media magnetic, yaitu ferromagnet, paramagnet dan diamagnet. • Ferromagnet memiliki permeabilitas yang baik, misalnya Alnico dan permalloy dipakai pada inti transformator dan stator motor listrik. RANGKUMAN
  • 45. RANGKUMAN • Paramagnet memiliki permebilitas kurang baik, contohnya aluminium, platina dan mangan. • Diamagnet memiliki permeabilitas buruk, contohnya tembaga, seng, perak an antimony. • Permeabilitas hampa udara perbaandingan antara kerapatan fluk magnet (B) dengan kuat medan magnet (H) pada kondisi hampa udara. • Permeabilitas bahan magnet diperbandingkan dengan permeabilitas hampa udara yang disebut permeabilitas relative. • Kurva Histerisis (B-H) menggambarkan sifat bahan magnet terhadap permeabilitas, remanensi dan koersivity. Bahan yang cocok untuk magnet permanen yang memiliki sifat remanensi dan koersivity yang tinggi. Sedangkan bahan yang cocok sebagai inti trafo atau stator motor yang memiliki sifat permeabilitas dan tingkat kejenuhan dari kerapatan fluk magnet yang tinggi. RANGKUMAN
  • 46. RANGKUMAN • Prinsip kerja Motor Listrik berdasarkan kaidah tangan kiri Flemming, • Hukum tangan kiri Flemming yang menyatakan jika telapak tangan kiri berada diantara kutub magnet utara dan selatan. Sebatang kawat yang dialiri arus listrik I dipotong oleh medan magnet B. Maka kawat akan mengalami torsi F searah dengan ibu jari (gambar 2.30) • Hukum tangan kiri Flemming, besarnya Torsi F = B. L. I, dimana B meruapakan kerapatan fluk magnet. L menyatakan panjang kawat dan I besarnya arus yang melewati penghantar kawat. • Prinsip kerja alat ukur juga berdasarkan hukum tangan kiri Flemming, dimana kumparan putar dihubungkan dengan jarum penunjuk skala meter. RANGKUMAN
  • 47. RANGKUMAN • Prinsip kerja generator berdasakan hukum tangan kanan Flemming. • Hukum tangan kanan Fleming menjelaskan prinsip pembangkitan tegangan, jika telapak tangan kanan berada pada kutub magnet utara selatan, sebatang kawat digerakkan searah ibu jari F, maka pada batang kawat akan timbul arus listrik yang searah dengan keempat telunjuk tangan kanan. • Prinsip kerja transformator berdasarkan prinsip induksi dua belitan kawat primer dan sekunder. Jika pada belitan primer terdapat gaya magnet yang berubah-ubah, maka pada belitan sekunder terjadi induksi gaya gerak listrik. • Besarnya tegangan induksi berbanding lurus dengan jumlah belitan kawat dan berbanding dengan perubahan medan magnet persatuan waktu (ΔФ/Δt). RANGKUMAN