Dokumen ini memberikan saran bagi orang tua untuk menjawab pertanyaan anak secara bertahap dan tidak tergesa-gesa. Jangan asumsikan isi pikiran anak dan segera memberikan jawaban panjang, tapi dengarkan dulu pertanyaan mereka dan gunakan bantuan seperti buku untuk menjelaskan secara ilmiah.

1. aku asalnya
dari mana?

2. aku asalnya
dari mana?
words: tari sandjojo

3. Pernah ditanya anak
dari mana asal dirinya?
Jangan bingung dulu.

4. Kita menganggap isi kepala anak
sama dengan isi kepala kita
saat mengajukan pertanyaan tadi.
Padahal, tidak sama sekali.

5. Bisa jadi, saat anak bertanya,
"Aku asalnya dari mana?"
yang ada di kepalanya sebenarnya,
"Aku dari daerah mana, Jawa? Manado? Batak?"

6. Atau saat anak bertanya, "KB itu apa sih?"
Kita biasanya sudah sibuk dengan berbagai kemungkinan
dan pusing mencari jawaban yang sesuai dengan tahapan
perkembangan anak.

7. Padahal, bisa jadi anak
membaca kata KB dalam konteks level pendidikan:
KB (Kelompok Bermain), TK, dan SD.

8. Kuncinya adalah menjawab secara bertahap.
Misal, “Kan Mama hamil dulu."
Tunggu sesaat, apakah ada pertanyaan kedua.

9. Pertanyaan lanjutan yang
biasanya membuat kita deg-degan adalah,
"Gimana caranya aku ada di perut mama?"

10. Ajak anak melihat buku perkembangan kehamilan.
Anak bisa melihat perkembangan perut ibu
dan janinnya saat kandungan 1, 3, atau 6 bulan.
Diskusikan dengan anak.

11. Jangan terpancing untuk segera
menjawab sebanyak-banyaknya.
Apalagi, menjawab sesuai asumsi kita
terhadap isi kepala anak.

12. Anak kadang juga tidak ingin tahu semuanya.
Jawab sedikit, lalu lihat reaksi anak.

13. Gunakan alat bantu, terutama buku.
Buku bisa membantu kita untuk menjelaskan
secara ilmiah.

14. Kalau kita panik dan tidak pasti harus menjawab apa,
sampaikan saja ke anak:
"Mama tahu sih jawabannya.
Tapi mama mau pastiin dulu biar bisa jelasin ke kamu.
Tunggu sebentar, ya. Nanti malam kita ngobrol lagi."