Pemerintah mengumumkan rencana untuk membangun pusat perbelanjaan baru di pusat kota untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Rencana ini mendapat dukungan dari kalangan bisnis tetapi ditentang oleh kelompok lingkungan karena khawatir akan mengganggu ekosistem setempat. Perdebatan masih berlanjut mengenai dampak sosial ekonomi dan lingkungan dari rencana pembangunan tersebut.
1. Identitas Buku: Judul Buku : Strategi Belajar Mengajar Penulis : Drs. H. Abu Ahmadi Drs. Joko Tri Prasetya Penerbit : CV. PUSTAKA SETIA Jumlah halaman : 192 halaman Identitas Diri: Nama : Panti Rosmala Banowati Kelas : 2B Prodi : Pendidikan Ekonomi Mata Kuliah : Kurikulum dan Pembelajaran
2.
3. Penggolongan strategi belajar mengajar: 1. Konsep dasar strategi belajar mengajar 2. Sasaran kegiatan belajar 3. Belajar mengajar sebagai suatu sistem 4. Hakikat proses belajar 5. Entering behavior siswa 6. Pola-pola belajar siswa 7. Pemilihan sistem belajar mengajar 8. Pengorganisasian kelompok belajar Tujuan kegiatan belajar mengajar itu bertahap dan berjenjang mulai dari yang sangat operasional dan kongkret, yakni tujuan instruksional khusus dan tujuan instruksional umum, tujuan kurikuler, tujuan nasional, sampai kepada tujuan yang bersifat universal. Pola-pola belajar siswa: 1. Signal Learning (belajar isyarat) 2. Stimulus-Respon Learning (belajar rangsangan tanggapan) 3. Chaining (mempertautkan) 4. Verbal Association 5. Discrination Learning (belajar membedakan) 6. Concept Learning (belajar pengertian) 7. Rule Learning (belajar membuar generalisasi, hukum dan kaidah) 8. Problem Solving (belajar memecahkan masalah)
4. Tahap-tahap pengelolaan dan pelaksanan proses belajar mengajar : 1. Perencanaan 2. Pengorganisasian 3. Pengarahan 4. Pengawasan Ada 2 jenis belajar yang perlu dibedakan, yakni belajar konsep dan belajar proses . Belajar konsep lebih menekankan hasil belajar kepada pemahaman fakta dan prinsip, banyak bergantung pada apa yang diajarkan guru, yaitu bahan atau isi plajaran, dan lebih bersifat kognitif. Belajar proses atau keterampilan proses lebih menekankan pada masalah bagaimana bahan pelajaran itu diajarkan dan dipelajari. Azas-azas Mengajar (Didaktik) a Didaktik berasal dari bahasa Yunani “ didoskein ” yang berarti pengajaran atau “didaktos ” yang berarti pandai mengajar. Di Indonesia didaktik beratri ilmu mengajar. Prinsip didaktik atau azas-azas mengajar yaitu kaidah atau rambu-rambu bagi guru agar lebih berhasil dalam mengajar. Azas-azas didaktik ialah prinsip-prinsip, kaidah mengajar yang dilaksanakan oleh guru secara maksimal, agar lebih berhasil.
5. Hubungan Azas Mengajar dengan Strategi Belajar Mengajar Mengajar yang efektif, disamping menggunakan strategi belajar mengajar yang tepat juga harus memperhatikan dan melaksanakan prinsip-prinsip mengajar. Refleksi BAB I Dapat mengetahui tentang pola-pola belajar siswa, tahap pengelolaan dan pelaksanaan proses belajar mengajar, azas-azas mengajar (didaktik), dan hubungan azas mengajar dengan strategi belajar mengajar.
6.
7. Jenis metode mengajar : 1. Problem Solving 2. Metode Discovery dan Inquiry 3. Role Playing (sosiodrama) 4. Simulasi Faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar: 1. Faktor raw input (yakni faktor murid/anak itu sendiri) dimana tiap anak memiliki kondisi yang berbeda-beda 2. Faktor environmental input (yakni faktor lingkungan) baik lingkungan alami atau sosial 3. Faktor Instrumental input Perlunya mengetahui taraf kematangan dan perbedaan individual Keharusan bagi setiap guru untuk mengetahui taraf kematangan yang telah dicapai siswa serta taraf kesediaannya untuk belajar adalah mutlak. Guru harus menjaga taraf kematangan dan taraf kesediaan siswa pada setiap proses belajar dan pada setiap pengalaman yang ingin dipelajarinya. Hal ini dilakukannya agar usahanya berhasil dan menjamin siswa dapat mengambil manfaat dari unsur-unsur yang dilakukannya dalam pengajaran, bimbingan, dan pelatihannya.
8. Refleksi BAB II Dapat mengetahui macam-macam metode mengajar, jenis metode mengajar, faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar dan yang paling penting dibahas dalam bab ini adalah seorang guru harus dapat mengetahui taraf kematangan dan perbedaan individual dari setiap peserta didiknya.
9.
10. sehingga pengajaran disebut student centered instruction . Sebagai kebalikannya ada pengajaran yang menekankan aktivitas pada guru, siswa pasif. Pengajaran ini disebut instructor centered instruction. Rasional atau penalaran CBSA : 1. Tujuan pendidikan 2. Adanya keterlibatan mental-intelektual rasional dalam proses belajar mengajar yang ber-CBSA 3. Komunikasi banyak arah 4. Dari segi peningkatan mutu pendidikan bagi tenaga kependidikan perlu diingat bahwa para calon guru cenderung mengajar meniru cara guru/dosennya mengajar Klasifikasi tentang kegiatan-kegiatan belajar: 1. Kegiatan penyelidikan 2. Kegiatan penyajian 3. Kegiatan latihan mekanis 4. Kegiatan apresiasi 5. Kegiatan observasi dan mendengarkan
11. 6. Kegiatan ekspresi kreatif 7. Bekerja dalam kelompok 8. Percobaan 9. Kegiatan mengorganisasikan dan menilai Prinsip-prinsip CBSA: 1. Aspek subjek didik 2. Aspek guru 3. Aspek program 4. Aspek situasi belajar mengajar Macam-macam teknik penyajian: 1. Teknik penyajian dengan tanya jawab 2. Teknik pemberian tugas dan resitasi 3. Teknik ceramah 4. Teknik penyajian secara kasus 5. Teknik penyajian secara sistem beregu 6. Teknik penyajian secara interaksi massa
12. Refleksi BAB III siswa dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Ciri-ciri IBM, CBSA yaitu suatu proses kegiatan belajar mengajar, dimana anak terutama mengalami keterlibatan intelektual emosional, disamping keterlibatan fisik didalam proses belajar mengajar, klasifikasi tentang kegiatan-kegiatan belajar, prinsip-prinsip Dapat mengetahui apa itu IBM yaitu interaksi yang berlangsung antara guru dengan CBSA, macam-macam teknik penyajian materi dalam proses belajar mengajar.
13.
14. 4. Mengembangkan prosedur koreksi dan umpan balik bagi setiap unit pelajaran 5. Menyusun tes diagnostik kemampuan belajar untuk memperoleh informasi 6. Mengembangkan suatu himpunan materi pengajaran alternatif 7. Setiap siswa harus menemukan kesulitannya sendiri dalam mempelajari bahan pengajaran Pelaksanaan belajar tuntas terdiri atas langkah-langkah sebagai berikut: 1. Kegiatan orientasi 2. Kegiatan belajar mengajar 3. Penentuan tingkat penguasaan bahan 4. Memberitahukan atau melaporkan kembali tingkat penguasaan setiap siswa 5. Pengecekan keefektifan keseluruhan program
15. Refleksi BAB IV Dapat mengetahui apa yang disebut dengan belajar tuntas yaitu usaha dikuasainya bahan oleh sekelompok siswa yang sedang mempelajari bahan tertentu secara tuntas. Strategi belajar tuntas yaitu adalah suatu strategi pengajaran yang diindividualisasikan dengan menggunakan pendekatan kelompok ( groupbased approach ). Langkah-langkah belajar tuntas dan langkah-langkah pelaksanaan belajar tuntas.
16.
17. Tutorial berfungsi sebagai berikut : 1. Kulikuler 2. Instruksional 3. Diagnosis-bimbingan 4. Administratif 5. Personal Urutan Pelaksanaan Tutorial: 1. Menentukan, merumuskan, dan mengkaji permasalahan yang dihadapi oleh siswa 2. Mencari informasi dari berbagai sumber yang menyebabkan kasulitan dan masalah bagi siswa 3. Melaksanakan berbagai pendekatan ke arah pemecahan masalah yang dihadapi oleh siswa 4. Memberikan bantuan dan nasehat kepada peserta dan atau mengajarkan kembali materi modul yang dianggap perlu atau dibutuhkan oleh siswa 5. Menempatkan kembali peserta yang telah mendapat penyuluhan bimbingan khusus kedalam kelas siswa
18. 6. Melakukan pembinaan terus menerus dan memantau perkembangan siswa selanjutnya Jenis kegiatan tutorial: 1. Pemantapan 2. Pengayaan 3. Bimbingan 4. Perbaikan 5. Pembinaan Aspek yang dinilai dalam tutorial : 1. Pengetahuan 2. Keaktifan belajar 3. Tugas penerapan Refleksi BAB V Dapat mengetahui pengertian tentang tutorial yaitu bimbingan pembelajaran dalam bentuk pemberian bimbingan,bantuan, petunjuk, arahan, dan motivasi agar para siswa belajar secara efisien dan efektif. Tujuan-tujuan dari kegiatan tutorial, fungsi tutorial, urutan pelaksanaan tutorial, jenis dan aspek yang dinilai dalam tutorial.
19.
20. Langkah-langkah pengembangan pusat belajar modular: 1. Menetapkan pusat belajar apa yang hendak dikembangkan 2. Mengembangkan tujuan-tujuan pusat belajar 3. Menentukan hambatan-hambatan yang ada, yang berkaitan dengan tujuan-tujuan tersebut 4. Memberikan penilaian awal terhadap pengetahuan siswa yang dihubungkan dengan tujuan-tujuan tadi 5. Menyusun kegitan-kegiatan sehubungan dengan tujuan-tujuan tersebut dan material yang diperlukan dalam kegiatan-kegiatan tadi 6. Merencanakan penilaian untuk penentuan sampai dimana siswa mencapai tujuan-tujuan pusat tersebut Refleksi BAB VI Dapat mengetahui jenis pusat belajar modular, prinsip-prinsip penggunaan pusat belajar bermodular dan langkah-langkah pusat belajar bermodular.