3. PENGERTIAN MULTIKULTURALISME
Secara etimologis, multikulturalisme dibentuk
dari kata „Multi‟ yang artinya banyak sedangkan
„Kultur‟ adalah budaya dan „Isme‟ yang artinya
paham atau aliran.
Secara hakiki, dalam kata itu terkandung
pengakuan akan martabat manusia yang hidup
dalam komunitas dan dengan kebudayaannya
masing-masing yang unik.
4. Menurut (Azyumardi Azra, 2007)
“Multikulturalisme” pada dasarnya adalah pandangan dunia
yang kemudian dapat diterjemahkan dalam berbagai
kebijakan kebudayaan yang menekankan penerimaan
terhadap realitas keagamaan, pluralitas, dan multikultural
yang terdapat dalam kehidupan masyarakat.
Multikulturalisme dapat juga dipahami sebagai pandangan
dunia yang kemudian diwujudkan dalam kesadaran politik.
5. DEFINISI MASYARAKAT MULTIKULTURALISME:
Merupakan masyarakat yang terdiri atas
berbagai kelompok masyarakat yang memiliki
perbedaan karakteristik dan perbedaan konsepsi
mengenai dunia, suatu sistem arti, nilai, bentuk
organisasi sosial, sejarah, adat serta kebiasaan,
yang didorong oleh latar belakang historis,
kondisi geografis, dan karena adanya pengaruh
kebudayaan asing.
6. JENIS MULTIKULTURALISME
Multikulturalisme isolasionis, mengacu pada masyarakat
dimana berbagai kelompok kultural menjalankan hidup
secara otonom dan terlibat dalam interaksi yang hanya
minimal satu sama lain.
Multikulturalisme akomodatif, yaitu masyarakat yang
memiliki kultur dominan yang membuat penyesuaian dan
akomodasi-akomodasi tertentu bagi kebutuhan kultur
kaum minoritas. Misalnya merumuskan dan menerapkan
undang-undang, hukum, dan ketentuan-ketentuan yang
sensitif secara kultural,.
Multikulturalisme otonomis, masyarakat plural dimana
kelompok-kelompok kutural utama berusaha mewujudkan
kesetaraan (equality) dengan budaya dominan dan
menginginkan kehidupan otonom dalam kerangka politik
yang secara kolektif bisa diterima.
7. LANJUTAN…
Multikulturalisme kritikal atau interaktif, yakni
masyarakat plural dimana kelompok-kelompok kultural
tidak terlalu terfokus (concern) dengan kehidupan
kultural otonom; tetapi lebih membentuk penciptaan
kolektif yang mencerminkan dan menegaskan
perspektif-perspektif distingtif mereka.
Multikulturalisme kosmopolitan, berusaha menghapus
batas-batas kultural sama sekali untuk menciptakan
sebuah masyarakat di mana setiap individu tidak lagi
terikat kepada budaya tertentu
dan, sebaliknya, secara bebas terlibat dalam
percobaan-percobaan interkultural dan sekaligus
mengembangkan kehidupan kultural masing-masing.
8. MULTIKULTURALISME DI INDONESIA
Masyarakat Indonesia merupakan
masyarakat dengan tingkat
keanekaragaman yang sangat
kompleks.
Masyarakat dengan berbagai
keanekaragaman tersebut dikenal
dengan istilah mayarakat
multikultural.
9. LATAR BELAKANG KEMAJEMUKAN BANGSA
INDONESIA:
Latar belakang Historis
Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari
pangkal anak benua Hindia belakang yang
berbatasan dengan negeri Cina.
Diwilayah ini terdapat dua pusat persebaran
bangsa-bangsa, yaitu yunan (Perbatasan Laos-
Muangthai dengan Cina), dan di Dongson
(Perbatasan Vietnam Utara dengan Cina). Baik
penghuni Yunan atau Dongson berasal dari dataran
tinggi Tibet. Kedua jenis bangsa pendatang
termasuk ras Austronesia.
Kedatangan bangsa Yunan lebih awal
dibandingkan dengna dongson.
10. LANJUTAN…
Bangsa Yunan disebut bangsa
Proto Melayu (Melayu Tua),
keturunanya adalah suku bangsa
Batak, Dayak, Kubu, Nias dan
Toraja.
Bangsa Dongson disebut
dengan bangsa Deotero Melau
(Melayu muda), keturunanya
adalah bangsa Jawa, Sunda,
Madura, Minangkabau dan Bugis.
11. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB BANGSA INDONESIA DAPAT DIKATAKAN
SEBAGAI MASYARAKAT MULTIKULTURAL:
1. Keadaan Geografis Indonesia yang terdiri dari beribu-
ribu pulau telah menimbulkan isolasi pada
masyarakat. Isolasi geografis ini mengakibatkan
penduduk berbeda suku bangsa, kemudian mereka
mengembangkan pola perilaku, bahasa, dan ikatan-
ikatan kebudayaan yang berbeda satu dengan yang
lainnya.
2. Keterbukaan terhadap kebudayaan Luar, Bangsa
Indonesia adalah contoh bangsa yang terbuka, hal ini
dapat dilihat dari besarnya pengaruh asing dalam
membentuk keanekaragaman masyarakat diseluruh
wilayah Indonesia.
Daerah-daerah yang relatif terbuka adalah daerah
pesisir, sehingga paling cepat mengalami perubahan.
12. LANJUTAN…
Contohnya:
Jakarta sebagai salah satu kota pelabuhan
memiliki corak kebudayaan yang beragam. Budaya
Betawi memiliki sedikit sentuhan budayaan
Cina, Arab, dan India.
Pengaruh Kebudayaan Asing yang
menimbulkan terjadinya amalgamasi (kawin campur)
dan asimilasi budaya yaitu kaum pendatang dengan
pribumi yang membentuk kelompok sosial-budaya suku
bangsa, agama, dan kepercayaan yang berbeda-beda
di Indonesia.
3. Iklim yang berbeda antara daerah yang satu dan
daerah lain sehingga menimbulkan kondisi alam yang
berbeda dan akhirnya membentuk pola-pola perilaku
dan sistem mata pencaharian yang berbeda - beda
pula.
13. Dalam konsep multikulturalisme,
terdapat kaitan yang erat bagi
pembentukan masyarakat yang
berlandaskan bhineka tunggal ika serta
mewujudkan suatu kebudayaan nasional
yang menjadi pemersatu bagi bangsa
Indonesia.
Namun, dalam pelaksanaannya
masih terdapat berbagai hambatan yang
menghalangi terbentuknya
multikulturalisme di masyarakat.
14. K RAKTERI STI K M SYARAKAT M LTI KULTURAL M URUT PI ERRE L.
A A U EN
VA D B G E D A TA A YA SEB G I B I K T:
N ER ER H I N R N A A ER U
1. Terjadinya segmentasi ke dalam bentuk-bentuk kelompok yang
sering kali memiliki subkebudayaan yang berbeda satu dengan yang
lain.
2. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-
lembaga yang bersifat nonkomplementer (tidak saling melengkapi).
3. Kurang mengembangkan konsensus (kesepakatan).
Adanya latar belakang budaya yang berbeda sehingga dalam
pengambilan keputusan dalam masyarakat cenderung dengan cara
voting (suara terbanyak) jarang dengan cara konsensus.
4. Secara relative sering mengalami konflik.
5. Secara relative integrasi sosial tumbuh di atas paksaan (coercion)
dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi.
6. Terdapat dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lain.
15. MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT ADANYA KEANEKARAGAMAN
DAN PERUBAHAN KEBUDAYAAN.
Konflik
Berdasarkan tingkatan = konflik ideologi dan
politik
Berdasarkan jenisnya = konflik rasial, antar
etnik, agama
Disintegrasi
Disintegrasi akan muncul jika tidak adanya keserasian. pada
bagian-bagian dari suatu kesatuan.
Adanya kesenjangan multi dimensional
Kesenjangan yang dapat dilihat antara lain:
Adanya kesenjangan pembangunan dikawasan
Barat dan Timur
Adanya kesenjangan yang berkaitan dengan aspek material,
yaitu kegiatan ekonomi (industrialisasi).
Kesenjangan yang berkaitan dengan manusia itu sendiri
(misalnya dibidang ekonomi sikaya dan simiskin)
16. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH YANG DITIMBULKAN OLEH
KEANEKARAGAMAN DAN PERUBAHAN BUDAYA
1. Asimilasi
suatu proses dimana individu meninggalkan tradisi
budaya mereka untukmenjadi bagian dari budaya yang
berbeda.
2. Self-segregation
Suatu kelompok etnik mengasingkan diri dari
kebudayaan mayoritas, proses interaksi antar
kelompok sangatlah sedikit bahkan tidak pernah terjadi
sehingga potensi konflik menjadi kecil.
3. Integrasi
Merupakan suatu keadaan ketika kelompok-
kelompok etnik beradabtasi dan bersifat komformitas
terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, tetapi
sambil tetap mempertahankan kebudayaan mereka.
17. 4. Pluralisme
Suatu keadaan dimana kelompok-kelompok subordinat
tidak harus mengorbankan tradisi mereka, bahkan kebudayaan
kelompok-kelompok tersebut memiliki pengaruh terhadap
kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Semua kelompok
dapat hidup berdampingan secara damai.
5.Mengembangkan sikap saling menghargai terhadap nilai-nilai
dan norma sosial yang berbeda-beda.
6. Mengembangkan rasa nasionalisme
7. Menegakkan supremasi hukum tanpa memandang kedudukan
sosial, ras, etnis, agama yang mereka anut mrkanut
8. Menyelesaikan semua konflik dengan cara berimbang dan
bijaksana.
9. Mengembangkan kesadaran sosial dan menyadari peranan
setiap individu.
19. KESIMPULAN
Multikultaralisme merupakan masyarakat
yang terdiri atas berbagai kelompok
masyarakat yang memiliki perbedaan
karakteristik dan perbedaan konsepsi.
Sebagai contoh adalah negara Indonesia yang
dimana masyarakatnya termasuk dalam
masyarakat multikultural dimana masyarakat
multikultural sering terjadi konflik dan masalah
yang sangat mempengaruhi dalam komunikasi
antar budaya maupun komunikasi lintas
budaya.