SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 18
TEORI AKUNTANSI
NAMA KELOMPOK :
- Siti Rumiati 13322002
- Nur Hayati Ningsih 13322008
- Choirul Ummah S. 13322024
- Dian Anggraeni R. 15322008
AKUNTANSI A SORE
TEORI PENGUKURAN
(Measurement Theory)
Pengertian Pengukuran
• Pentingnya Pengukuran
Skala
• Penggunaan Skala yang Diperbolehkan
Tipe-tipe Pengukuran
• Keandalan dan Ketepatan
Pengukuran Dalam Ilmu Akuntansi
• Masalah Pengukuran Bagi Auditor
Pengertian Pengukuran
 Menurut Campbell,
orang yang pertama menangani masalah pengukuran, definisi
pengukuran adalah: “The assignment of numerals to represent
properties of material systems other than numbers”, yang
berarti penentuan angka-angka yang menggambarkan sifat-
sifat sistem material dan bilangan-bilangan didasarkan pada
hukum yang mengatur tentang sifat-sifat”.
 Menurut Stevens seorang ahli teori pengukuran ilmu sosial,
pengukuran disebut sebagai: “assignment of numerals to
objects or events according to rules”, yang berarti penentuan
angka-angka yang ada kaitannya dengan objek-objek ataupun
peristiwa-peristiwa sesuai dengan peraturan”.
Pentingnya Pengukuran
Dalam Akuntansi, kita mengukur laba dengan langkah pertama yaitu
menghitung /menilai modal dan kemudian mengkalkulasikan laba sebagai
pertukaran dalam modal selama periode akuntansi untuk semua kejadian
ekonomi yang mempengaruhi perusahaan (Godfrey, dkk. 2010).
Seluruh pengukuran dalam kehidupan itu memiliki tujuan-tujuan
khusus untuk menentukan langkah berikutnya. Pengukuran sangat
penting dilakukan karena denganmengukur suatu objek, maka kita dapat
mengetahui nilai suatu objek sehingga dapat menjadi acuan untuk dapat
menentukan kebijakan yang berkaitan dengan objek tersebut. Untuk
memudahkan kita melakukan suatu pengukuran sehingga memperoleh
suatu hasil yang akurat dan dapat diandalkan maka kita dapat
menggunakan skala dan memilih tipe pengukuran yang sesuai dengan
karakteristik objek yang kita ukur.
• Setiap pengukuran dibuat berdasarkan sebuah
skala. Sebuah skala dibuat ketika aturan
semantic digunakan untuk menghubungkan
pernyataan matematika kepada objek atau
kejadian.
• Skala menunjukkan informasi apa yang diwakili
oleh angka, sehingga memberikan arti kepada
angka tersebut.
SKALA
1. Skala Nominal
Dalam skala nominal, nomor hanya diigunakan sebagai
sebuah label. Contohnya adalah penomoran pemain sepak
bola.
Skala nominal secara sederhana menunjukan
klasifikasi, contoh yang mendekati adalah klasifikasi dari
asset dan kewajiban, dan juga dapat kita lihat dari
penomoran kelas aset tetap, dengan header akun dan
detail akun yang dirancang dalam sistem. Penomoran
tersebut untuk menunjukkan klasifikasi kelas aset tetap
menurut masa manfaatnya (biasanya dimulai dengan
tanah karena non depreciable asset, lalu gedung dan aset
tetap lain yang berumur lebih pendek)
2. Skala Ordinal
Skala urutan dibuat ketika peringkat operasi dari
obyek dipertanyakan mengenai sifat yang dihasilkan
(Godfrey et al,2010:135).
Contoh, misalnya terkait keputusan pengadaan
aset tetap berupa mesin yang diurutkan berdasarkan
tingkat produktivitasnya, yaitu mesin I, II, dan III. Disini
menurut Godfrey telah menunjukan adanya skala
urutan, yaitu dalam pengaturan penomeran yang
terkait dalam alternatif dalam pemilihan investasi
modal. Nomer-nomer tersebut mengindikasikan
urutan dari ukuran produktivitas mesin-mesin tersebut
dari yang terproduktif ke yang tidak produktif.
3. Skala Interval
Skala interval memberikan informasi yang
lebih daripada skala ordinal. Tidak hanya
memberi peringkat kepada objeknya, tetapi juga
jarak antara interval skalanya diketahui dan
sama.
Contohnya adalah pengukuran suhu ruangan
dengan menggunakan thermometer celcius.
4. Skala Rasio
Skala rasio adalah skala yang:
• Memberikan peringkat kepada objek atau kejadian
• Interval antar objek diketahui dan sama
• Asal yang unik, titik nol yang alami, dimana
jaraknya dengan objek terakhir diketahui
Contohnya adalah pengukuran panjang. Ketika
panjang A adalah 10 meter dan panjang B adalah 20
m, kita tak hanya bisa mengatakan bahwa B 10
meter lebih panjang dari A, tetapi B juga dua kali
lebih panjang dari A.
Penggunaan Skala yang Diperbolehkan
Invarian dalam skala berarti bahwa apapun metode
pengukuran yang digunakan, maka sistem pengukuran akan
menghasilkan format yang sama dari variabel-variabel yang
digunakan dan pengambil keputusan akan membuat keputusan
yang sama juga.
Tapi hal ini tidak berlaku dalam akuntansi, setiap sistem
yang berbeda akan berbeda juga variabel-variabelnya.
Pengukuran pendapatan dengan cara yang berbeda akan
menghasilkan keputusan yang berbeda juga. Metode-metode
pengukuran yang berbeda tersebut tidak memberikan
informasi yang sama.
 Skala nominal dan ordinal : tidak ada operasi aritmatika
 Skala interval : penambahan dan pengurangan
 Skala rasio : operasi aritmatika semua
Tipe-tipe Pengukuran
Campbell dalam Godfrey et al (2010:138)
telah menyebutkan dua jenis pengukuran,
yaitu: pengukuran dasar (fundamental) dan
turunan (derived measurement).
Torgerson dalam Godfrey et al (2010:138)
menambah satu lagi jenis pengukuran
disamping fundamental dan turunan. Jenis
selanjutnya, yaitu pengukuran fiat.
Tipe-tipe Pengukuran
• Pengukuran Fundamental
Pengukuran fundamental merupakan pengukuran dimana angka-angka bisa
diterapkan pada benda dengan mengacu pada hukum alam dan tidak bergantung
pada pengukuran variabel apapun. Hal-hal seperti panjang, hambatan listrik,
nomor, dan volume merupakan hal-hal yang bisa diukur.
• Pengukuran Turunan
Pengukuran turunan merupakan pengukuran yang bergantung dari pengukuran
dua atau lebih benda lain. Dalam akuntansi, contoh pengukuran turunan adalah
keuntungan, yang diturunkan dari penambahan dan pengurangan pendapatan
dengan beban.
• Pengukuran Fiat
Ini adalah tipe pengukuran dalam ilmu sosial dan akuntansi, menggunakan definisi
yang dibangun secara acak untuk dihubungkan dengan hal-hal yang bisa diamati
dengan pasti (variabel) pada konsep yang telah ada, tanpa perlu teori konfirmasi
untuk mendukung hubungan tersebut. Sebagai contoh, dalam akuntansi kita tidak
tahu bagaimana cara untuk mengukur konsep keuntungan secara langsung. Kita
mengasumsikan variabel pendapatan, laba, beban, dan kerugian dihubungkan
dengan konsep keuntungan dan bagaimanapun bisa digunakan untuk mengukur
keuntungan secara tidak langsung.
Keandalan dan Ketepatan
Pengukuran yang dapat diandalkan
Sering diperlukan bahwa sebelum unsur-
unsur seperti aktiva, kewajiban, pendapatan, dan
beban diakui dalam laporan keuangan, unsur-
unsur tersebut harus mampu untuk dilakukan
pengukuran yang dapat diandalkan. Gagasan
keandalan menggabungkan dua aspek: ketepatan
dan kepastian pengukuran, dan pengungkapan
yang secara meyakinkan mewakili sehubungan
dengan transaksi ekonomi yang mendasarinya
dan berbagai peristiwa. Aspek mempengaruhi
ketepatan pengukuran.
Keandalan dan Ketepatan
Pengukuran yang akurat
Meskipun prosedur pengukuran mungkin sangat
handal, memberikan hasil yang sangat tepat, namun tidak
mungkin menghasilkan hasil yang akurat. Alasannya
adalah akurasi berhubungan dengan seberapa dekat
pengukuran menuju ‘nilai sejati ' dari atribut pengukuran.
Untuk menentukan ketepatan dalam akuntansi, kita
perlu tahu atribut apa yang perlu kita ukur untuk
mencapai tujuan pengukuran. Tujuan dari akuntansi untuk
menyajikan informasi yang berguna. Oleh karena itu
akurasi pengukuran berkaitan dengan gagasan pragmatis
dari ‘kegunaan’.
Keandalan dan Ketepatan
Sumber-sumber kesalahan dalam pengukuran menurut Godfrey et al (2010:140)
adalah sebagai berikut:
1. Operasi pengukuran dinyatakan secara tidak tepat.
Sebuah aset operasi bisa saja dinyatakan secara tidak tepat dan bisa
diinterpretasikan dengan salah oleh pihak yang mengukur.
2. Pengukur.
Pengukur mungkin salah menafsirkan aturan, bias, atau menerapkan atau
membaca instrumen secara tidak benar.
3. Instrumen
Banyak operasi pengukuran meminta penggunaan instrumen fisik, seperti
penggaris atau termometer atau barometer, yang mungkin cacat.
4. Lingkungan.
Keadaan di mana pengukuran dilakukan dapat mempengaruhi hasil.
5. Atribut tidak jelas.
Apa yang diukur mungkin tidak jelas khususnya jika pengukuran melibatkan
sebuah konsep yang tidak dapat diukur secara langsung.
6. Risiko dan ketidakpastian.
Hal ini berkaitan dengan distribusi pengembalian aset nyata.
Pengukuran Dalam Ilmu Akuntansi
Perhitungan yang paling fundamental dalam
ilmu akuntansi adalah perhitungan modal dan
laba.
 Modal dinilai berasal dari transaksi dan
penilaian ulang yang terjadi di pasar modal.
 Laba berasal dari perbandingan dari beban dan
pendapatan, juga perubahan modal dalam satu
periode akuntansi.
 Modal dapat dinilai dan dihitung dengan
berbagai cara, contoh : historical cost,
operasional, keuangan, atau nilai wajar.
Masalah Pengukuran Bagi Auditor
Fokus pengukuran laba telah bergeser dari pendapatan dan beban
yang cocok untuk menilai perubahan nilai wajar aktiva bersih, misalnya
pengakuan kerugian penurunan nilai. Auditor harus menentukan apakah
manajemen telah membuat penilaian yang tepat dan masuk akal.
Adanya berbagai alternatif metode penilaian atas aset yang
menimbulkan masalah tersendiri bagi auditor. Terdapat banyak cara
penilaian aset yang dapat diterima oleh auditor jika memenuhi
persyaratan:
• Metode penilaian diaplikasikan secara tepat dan konsisten,
• Menggunakan asumsi yang beralasan,
• Data yang digunakan untuk penilaian tersebut valid.
Masalah lain yang muncul adalah audit atas biaya historical seperti
standar biaya persediaan. Seharusnya biaya atas persediaan ditetapkan
secara tepat, tapi biaya itu didasarkan atas asumsi proses produksi yang
dipengaruhi oleh kondisi yang berubah-ubah.
Teori Pengukuran

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Herna Ferari
 
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer PricingSistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Fergieta Prahasdhika
 
Konsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitasKonsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitas
Rose Meea
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
neeaem
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Herna Ferari
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Herna Ferari
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
Fransisco Laben
 
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan AkuntansiKebijakan Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
mas ijup
 
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modal
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modalIsu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modal
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modal
hendragustomi
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
shandyaa
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditor
resa_putra
 

Mais procurados (20)

Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
 
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer PricingSistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
 
Konsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitasKonsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitas
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
 
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanMakalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
Kel.1 -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usaha
Kel.1  -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usahaKel.1  -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usaha
Kel.1 -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usaha
 
pembentukan teori akuntansi
pembentukan teori akuntansipembentukan teori akuntansi
pembentukan teori akuntansi
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan AkuntansiKebijakan Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
 
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modal
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modalIsu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modal
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modal
 
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka KonseptualDasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
 
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanKebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
Analisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasiAnalisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasi
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditor
 
Efisiensi Pasar Modal dan Saham
Efisiensi Pasar Modal dan SahamEfisiensi Pasar Modal dan Saham
Efisiensi Pasar Modal dan Saham
 

Destaque

Pert. 5 teori pengukuran (kel. firdha ajeng)
Pert. 5 teori pengukuran (kel. firdha ajeng)Pert. 5 teori pengukuran (kel. firdha ajeng)
Pert. 5 teori pengukuran (kel. firdha ajeng)
Rachmawati Putri
 
TEORI DASAR PENGUKURAN
TEORI DASAR PENGUKURANTEORI DASAR PENGUKURAN
TEORI DASAR PENGUKURAN
Rafben Andika
 
Soal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi SuwardjonoSoal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi Suwardjono
Abdul Hamid
 
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi SuwardjonoRingkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
xyrces
 

Destaque (20)

Measurement Theory
Measurement TheoryMeasurement Theory
Measurement Theory
 
Pert. 5 teori pengukuran (kel. firdha ajeng)
Pert. 5 teori pengukuran (kel. firdha ajeng)Pert. 5 teori pengukuran (kel. firdha ajeng)
Pert. 5 teori pengukuran (kel. firdha ajeng)
 
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...
 
Measurements Theory
Measurements TheoryMeasurements Theory
Measurements Theory
 
TEORI DASAR PENGUKURAN
TEORI DASAR PENGUKURANTEORI DASAR PENGUKURAN
TEORI DASAR PENGUKURAN
 
Dasar teori pengukuran
Dasar teori pengukuranDasar teori pengukuran
Dasar teori pengukuran
 
Shariah accounting
Shariah accountingShariah accounting
Shariah accounting
 
Godfrey Problem 10.1 and 10.2
Godfrey Problem 10.1 and 10.2Godfrey Problem 10.1 and 10.2
Godfrey Problem 10.1 and 10.2
 
Jenis jenis-pengukuran-2
Jenis jenis-pengukuran-2Jenis jenis-pengukuran-2
Jenis jenis-pengukuran-2
 
Pengukuran
PengukuranPengukuran
Pengukuran
 
Fisika dasar pengukuran
Fisika dasar   pengukuranFisika dasar   pengukuran
Fisika dasar pengukuran
 
Slideta01
Slideta01Slideta01
Slideta01
 
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastianUnit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
 
Soal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi SuwardjonoSoal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi Suwardjono
 
LLAT 2016 Seksi VERA
LLAT 2016  Seksi VERALLAT 2016  Seksi VERA
LLAT 2016 Seksi VERA
 
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi SuwardjonoRingkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
 
Bab v memahami teori a kuntansi
Bab v   memahami teori a kuntansiBab v   memahami teori a kuntansi
Bab v memahami teori a kuntansi
 
makalah tentang skala pengukuran dan instrumen penelitian
makalah tentang skala pengukuran dan instrumen penelitianmakalah tentang skala pengukuran dan instrumen penelitian
makalah tentang skala pengukuran dan instrumen penelitian
 
Skala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitianSkala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitian
 
Applying Theory to Accounting Regulation
Applying Theory to Accounting RegulationApplying Theory to Accounting Regulation
Applying Theory to Accounting Regulation
 

Semelhante a Teori Pengukuran

Penilaian kinerja dan imbalan
Penilaian kinerja dan imbalanPenilaian kinerja dan imbalan
Penilaian kinerja dan imbalan
Isnan Rahmanto
 
Materi Audit Ruang Lingkup Auditing.pptx
Materi Audit Ruang Lingkup Auditing.pptxMateri Audit Ruang Lingkup Auditing.pptx
Materi Audit Ruang Lingkup Auditing.pptx
YurinaMelusi
 

Semelhante a Teori Pengukuran (20)

Ppt ta
Ppt taPpt ta
Ppt ta
 
Penilaian kinerja dan imbalan
Penilaian kinerja dan imbalanPenilaian kinerja dan imbalan
Penilaian kinerja dan imbalan
 
Materi Training Kalibrasi.ppt
Materi Training Kalibrasi.pptMateri Training Kalibrasi.ppt
Materi Training Kalibrasi.ppt
 
Alat ukur 2
Alat ukur 2Alat ukur 2
Alat ukur 2
 
Teori Akuntansi
Teori AkuntansiTeori Akuntansi
Teori Akuntansi
 
Teknik Pengukuran.pdf
Teknik Pengukuran.pdfTeknik Pengukuran.pdf
Teknik Pengukuran.pdf
 
a
aa
a
 
Penggunaan alat ukur_dan_instrumen_ukur
Penggunaan alat ukur_dan_instrumen_ukurPenggunaan alat ukur_dan_instrumen_ukur
Penggunaan alat ukur_dan_instrumen_ukur
 
Bab 2 teknik pengukuran
Bab 2   teknik pengukuranBab 2   teknik pengukuran
Bab 2 teknik pengukuran
 
Bab 2 teknik pengukuran
Bab 2   teknik pengukuranBab 2   teknik pengukuran
Bab 2 teknik pengukuran
 
Wahyu Dwi Pranata_Presentasi teknik pengukuran sistem
Wahyu Dwi Pranata_Presentasi teknik pengukuran sistemWahyu Dwi Pranata_Presentasi teknik pengukuran sistem
Wahyu Dwi Pranata_Presentasi teknik pengukuran sistem
 
Laporan proyek 4
Laporan proyek 4Laporan proyek 4
Laporan proyek 4
 
Sistem pelaporan dan buku besar
Sistem pelaporan dan buku besarSistem pelaporan dan buku besar
Sistem pelaporan dan buku besar
 
Tm 1-sap-auditing-i
Tm 1-sap-auditing-iTm 1-sap-auditing-i
Tm 1-sap-auditing-i
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori Akuntansi
 
Materi Audit Ruang Lingkup Auditing.pptx
Materi Audit Ruang Lingkup Auditing.pptxMateri Audit Ruang Lingkup Auditing.pptx
Materi Audit Ruang Lingkup Auditing.pptx
 
Ta uts 2018
Ta uts 2018Ta uts 2018
Ta uts 2018
 
Mpp
MppMpp
Mpp
 
Gauge (Alat Ukur) Dalam Metrologi - Pengertian, Prinsip dan Jenisnya
 Gauge (Alat Ukur) Dalam Metrologi - Pengertian, Prinsip dan Jenisnya Gauge (Alat Ukur) Dalam Metrologi - Pengertian, Prinsip dan Jenisnya
Gauge (Alat Ukur) Dalam Metrologi - Pengertian, Prinsip dan Jenisnya
 
Akm maksi anggun mita tri kusumawardani
Akm maksi anggun mita tri kusumawardaniAkm maksi anggun mita tri kusumawardani
Akm maksi anggun mita tri kusumawardani
 

Último

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Último (20)

MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Teori Pengukuran

  • 1. TEORI AKUNTANSI NAMA KELOMPOK : - Siti Rumiati 13322002 - Nur Hayati Ningsih 13322008 - Choirul Ummah S. 13322024 - Dian Anggraeni R. 15322008 AKUNTANSI A SORE
  • 2. TEORI PENGUKURAN (Measurement Theory) Pengertian Pengukuran • Pentingnya Pengukuran Skala • Penggunaan Skala yang Diperbolehkan Tipe-tipe Pengukuran • Keandalan dan Ketepatan Pengukuran Dalam Ilmu Akuntansi • Masalah Pengukuran Bagi Auditor
  • 3. Pengertian Pengukuran  Menurut Campbell, orang yang pertama menangani masalah pengukuran, definisi pengukuran adalah: “The assignment of numerals to represent properties of material systems other than numbers”, yang berarti penentuan angka-angka yang menggambarkan sifat- sifat sistem material dan bilangan-bilangan didasarkan pada hukum yang mengatur tentang sifat-sifat”.  Menurut Stevens seorang ahli teori pengukuran ilmu sosial, pengukuran disebut sebagai: “assignment of numerals to objects or events according to rules”, yang berarti penentuan angka-angka yang ada kaitannya dengan objek-objek ataupun peristiwa-peristiwa sesuai dengan peraturan”.
  • 4. Pentingnya Pengukuran Dalam Akuntansi, kita mengukur laba dengan langkah pertama yaitu menghitung /menilai modal dan kemudian mengkalkulasikan laba sebagai pertukaran dalam modal selama periode akuntansi untuk semua kejadian ekonomi yang mempengaruhi perusahaan (Godfrey, dkk. 2010). Seluruh pengukuran dalam kehidupan itu memiliki tujuan-tujuan khusus untuk menentukan langkah berikutnya. Pengukuran sangat penting dilakukan karena denganmengukur suatu objek, maka kita dapat mengetahui nilai suatu objek sehingga dapat menjadi acuan untuk dapat menentukan kebijakan yang berkaitan dengan objek tersebut. Untuk memudahkan kita melakukan suatu pengukuran sehingga memperoleh suatu hasil yang akurat dan dapat diandalkan maka kita dapat menggunakan skala dan memilih tipe pengukuran yang sesuai dengan karakteristik objek yang kita ukur.
  • 5. • Setiap pengukuran dibuat berdasarkan sebuah skala. Sebuah skala dibuat ketika aturan semantic digunakan untuk menghubungkan pernyataan matematika kepada objek atau kejadian. • Skala menunjukkan informasi apa yang diwakili oleh angka, sehingga memberikan arti kepada angka tersebut. SKALA
  • 6. 1. Skala Nominal Dalam skala nominal, nomor hanya diigunakan sebagai sebuah label. Contohnya adalah penomoran pemain sepak bola. Skala nominal secara sederhana menunjukan klasifikasi, contoh yang mendekati adalah klasifikasi dari asset dan kewajiban, dan juga dapat kita lihat dari penomoran kelas aset tetap, dengan header akun dan detail akun yang dirancang dalam sistem. Penomoran tersebut untuk menunjukkan klasifikasi kelas aset tetap menurut masa manfaatnya (biasanya dimulai dengan tanah karena non depreciable asset, lalu gedung dan aset tetap lain yang berumur lebih pendek)
  • 7. 2. Skala Ordinal Skala urutan dibuat ketika peringkat operasi dari obyek dipertanyakan mengenai sifat yang dihasilkan (Godfrey et al,2010:135). Contoh, misalnya terkait keputusan pengadaan aset tetap berupa mesin yang diurutkan berdasarkan tingkat produktivitasnya, yaitu mesin I, II, dan III. Disini menurut Godfrey telah menunjukan adanya skala urutan, yaitu dalam pengaturan penomeran yang terkait dalam alternatif dalam pemilihan investasi modal. Nomer-nomer tersebut mengindikasikan urutan dari ukuran produktivitas mesin-mesin tersebut dari yang terproduktif ke yang tidak produktif.
  • 8. 3. Skala Interval Skala interval memberikan informasi yang lebih daripada skala ordinal. Tidak hanya memberi peringkat kepada objeknya, tetapi juga jarak antara interval skalanya diketahui dan sama. Contohnya adalah pengukuran suhu ruangan dengan menggunakan thermometer celcius.
  • 9. 4. Skala Rasio Skala rasio adalah skala yang: • Memberikan peringkat kepada objek atau kejadian • Interval antar objek diketahui dan sama • Asal yang unik, titik nol yang alami, dimana jaraknya dengan objek terakhir diketahui Contohnya adalah pengukuran panjang. Ketika panjang A adalah 10 meter dan panjang B adalah 20 m, kita tak hanya bisa mengatakan bahwa B 10 meter lebih panjang dari A, tetapi B juga dua kali lebih panjang dari A.
  • 10. Penggunaan Skala yang Diperbolehkan Invarian dalam skala berarti bahwa apapun metode pengukuran yang digunakan, maka sistem pengukuran akan menghasilkan format yang sama dari variabel-variabel yang digunakan dan pengambil keputusan akan membuat keputusan yang sama juga. Tapi hal ini tidak berlaku dalam akuntansi, setiap sistem yang berbeda akan berbeda juga variabel-variabelnya. Pengukuran pendapatan dengan cara yang berbeda akan menghasilkan keputusan yang berbeda juga. Metode-metode pengukuran yang berbeda tersebut tidak memberikan informasi yang sama.  Skala nominal dan ordinal : tidak ada operasi aritmatika  Skala interval : penambahan dan pengurangan  Skala rasio : operasi aritmatika semua
  • 11. Tipe-tipe Pengukuran Campbell dalam Godfrey et al (2010:138) telah menyebutkan dua jenis pengukuran, yaitu: pengukuran dasar (fundamental) dan turunan (derived measurement). Torgerson dalam Godfrey et al (2010:138) menambah satu lagi jenis pengukuran disamping fundamental dan turunan. Jenis selanjutnya, yaitu pengukuran fiat.
  • 12. Tipe-tipe Pengukuran • Pengukuran Fundamental Pengukuran fundamental merupakan pengukuran dimana angka-angka bisa diterapkan pada benda dengan mengacu pada hukum alam dan tidak bergantung pada pengukuran variabel apapun. Hal-hal seperti panjang, hambatan listrik, nomor, dan volume merupakan hal-hal yang bisa diukur. • Pengukuran Turunan Pengukuran turunan merupakan pengukuran yang bergantung dari pengukuran dua atau lebih benda lain. Dalam akuntansi, contoh pengukuran turunan adalah keuntungan, yang diturunkan dari penambahan dan pengurangan pendapatan dengan beban. • Pengukuran Fiat Ini adalah tipe pengukuran dalam ilmu sosial dan akuntansi, menggunakan definisi yang dibangun secara acak untuk dihubungkan dengan hal-hal yang bisa diamati dengan pasti (variabel) pada konsep yang telah ada, tanpa perlu teori konfirmasi untuk mendukung hubungan tersebut. Sebagai contoh, dalam akuntansi kita tidak tahu bagaimana cara untuk mengukur konsep keuntungan secara langsung. Kita mengasumsikan variabel pendapatan, laba, beban, dan kerugian dihubungkan dengan konsep keuntungan dan bagaimanapun bisa digunakan untuk mengukur keuntungan secara tidak langsung.
  • 13. Keandalan dan Ketepatan Pengukuran yang dapat diandalkan Sering diperlukan bahwa sebelum unsur- unsur seperti aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban diakui dalam laporan keuangan, unsur- unsur tersebut harus mampu untuk dilakukan pengukuran yang dapat diandalkan. Gagasan keandalan menggabungkan dua aspek: ketepatan dan kepastian pengukuran, dan pengungkapan yang secara meyakinkan mewakili sehubungan dengan transaksi ekonomi yang mendasarinya dan berbagai peristiwa. Aspek mempengaruhi ketepatan pengukuran.
  • 14. Keandalan dan Ketepatan Pengukuran yang akurat Meskipun prosedur pengukuran mungkin sangat handal, memberikan hasil yang sangat tepat, namun tidak mungkin menghasilkan hasil yang akurat. Alasannya adalah akurasi berhubungan dengan seberapa dekat pengukuran menuju ‘nilai sejati ' dari atribut pengukuran. Untuk menentukan ketepatan dalam akuntansi, kita perlu tahu atribut apa yang perlu kita ukur untuk mencapai tujuan pengukuran. Tujuan dari akuntansi untuk menyajikan informasi yang berguna. Oleh karena itu akurasi pengukuran berkaitan dengan gagasan pragmatis dari ‘kegunaan’.
  • 15. Keandalan dan Ketepatan Sumber-sumber kesalahan dalam pengukuran menurut Godfrey et al (2010:140) adalah sebagai berikut: 1. Operasi pengukuran dinyatakan secara tidak tepat. Sebuah aset operasi bisa saja dinyatakan secara tidak tepat dan bisa diinterpretasikan dengan salah oleh pihak yang mengukur. 2. Pengukur. Pengukur mungkin salah menafsirkan aturan, bias, atau menerapkan atau membaca instrumen secara tidak benar. 3. Instrumen Banyak operasi pengukuran meminta penggunaan instrumen fisik, seperti penggaris atau termometer atau barometer, yang mungkin cacat. 4. Lingkungan. Keadaan di mana pengukuran dilakukan dapat mempengaruhi hasil. 5. Atribut tidak jelas. Apa yang diukur mungkin tidak jelas khususnya jika pengukuran melibatkan sebuah konsep yang tidak dapat diukur secara langsung. 6. Risiko dan ketidakpastian. Hal ini berkaitan dengan distribusi pengembalian aset nyata.
  • 16. Pengukuran Dalam Ilmu Akuntansi Perhitungan yang paling fundamental dalam ilmu akuntansi adalah perhitungan modal dan laba.  Modal dinilai berasal dari transaksi dan penilaian ulang yang terjadi di pasar modal.  Laba berasal dari perbandingan dari beban dan pendapatan, juga perubahan modal dalam satu periode akuntansi.  Modal dapat dinilai dan dihitung dengan berbagai cara, contoh : historical cost, operasional, keuangan, atau nilai wajar.
  • 17. Masalah Pengukuran Bagi Auditor Fokus pengukuran laba telah bergeser dari pendapatan dan beban yang cocok untuk menilai perubahan nilai wajar aktiva bersih, misalnya pengakuan kerugian penurunan nilai. Auditor harus menentukan apakah manajemen telah membuat penilaian yang tepat dan masuk akal. Adanya berbagai alternatif metode penilaian atas aset yang menimbulkan masalah tersendiri bagi auditor. Terdapat banyak cara penilaian aset yang dapat diterima oleh auditor jika memenuhi persyaratan: • Metode penilaian diaplikasikan secara tepat dan konsisten, • Menggunakan asumsi yang beralasan, • Data yang digunakan untuk penilaian tersebut valid. Masalah lain yang muncul adalah audit atas biaya historical seperti standar biaya persediaan. Seharusnya biaya atas persediaan ditetapkan secara tepat, tapi biaya itu didasarkan atas asumsi proses produksi yang dipengaruhi oleh kondisi yang berubah-ubah.