4.
Secara bahasa : al-jam‟ atau berkumpul,
karena berkumpulnya dua orang yang
menikah
Secara istilah :
Jamuan/Hidangan pernikahan (khusus) atau
seluruh hidangan yang dibuat untuk disajikan
kepada orang yang diundang (umum)
5.
Jumhur mengatakan : Sunnah Mustahabah wa
Muakkadah, sebagaimana jamuan secara
umum ( Hambali, Hanafi, sebagian Syafi‟iyah)
Sebagian mengatakan Wajib ( Malik, sebagian
Syafi‟I, dan Dzohiri), karena lafadz perintah
dalam hadits walimah Abdurrahman.
*fiqh islam wa adillatuhu (Dr. wahbah zuhaily)
6.
Rasulullah SAW bersabda kepada
Abdurrahman bin Auf: "....Adakanlah walimah
sekalipun hanya dengan seekor kambing."
(HR. Abu Dawud)
Ketika Ali ra mengkhitbah Fatimah, rasulullah
bersabda : “ sesunguhnya dalam pernikahan
harus ada walimah “ (HR Ahmad)
7.
Jumhur Ulama dari Malikiyah, Syafi‟iyah
danm Hanabilah mengatakan hukumnya
Wajib „Ain (kewajiban secara khusus) apabila
tidak ada uzur dan kondisi tertentu
Sementara Hanafiyah mengatakan : sunnah
menghadir walimah
*fiqh islamiy wa adillatuhu
8.
Sabda Rasulullah SAW :
Barang siapa yang diundang walimah dan
tidak menjawab maka telah bermaksiat
kepadaku” dalam riwayat : bermaksiat
kepada Allah dan rasul-Nya.
Jika seorang dari kalian diundang ke
walimah, maka hendaklah mendatanginya (HR
ahmad dan Muslim)
9.
Pertama : Tetap berpuasa dan mendoakan
Jika seorang dari kalian diundang maka
datangilah, jika ia berpuasa maka doakanlah ,
jika ia berbuka maka makanlah (Muslim &
Abu Daud)
Kedua : membatalkan dan ikut makan ,
sebagaimana HR daruqutni menyebutkan :
10.
Jelas ada kemungkaran dan kemungkinan
besar tidak bisa ia ubah sama sekali.
Diriwayatkan bahwasanya Rasulullah
melarang untuk duduk dalam majlis yang
dihidangkan khomr di dalamnya (HR Abu
Daud)
11.
12.
Meminta kesaksian dari khalayak banyak
sekaligus pengumuman status baru mempelai
berdua. Rasulullah SAW bersabda :
“ Umumkanlah pernikahan ini “ (HR Ahmad)
Hal ini akan lebih menjaga dari fitnah dan
juga mengontrol perilaku mempelai berdua
13.
Mengambil kemanfaatan dari doa orang
banyak, agar hubungan yang ada bisa
berjalan dengan penuh keberkahan.
Meminta doa kepada orang yang masih hidup
termasuk akhlak rendah hati yang baik serta
tawassul yang dibenarkan.
14.
Bentuk syukur atas nikmat dalam
Islam, senantiasa diwujudkan dengan berbagi
rezeki atau makanan, seperti :
zakat, infaq, aqiqoh, kurban dan lain
sebagainya.
Begitu pula anjuran untuk mensyiarkan
nikmat dari Allah SWT.
15.
Salah satu hikmah dasar penciptaan manusia
berbeda suku, bangsa adalah untuk lebih
saling mengenal satu sama lain.
Rasulullah SAW menganjurkan menikahi
mereka yang jauh kekerabatan, salah satu
hikmahnya adalah agar memperluas
persaudaraan, di mulai dari saat walimah.
16.
Menyelenggarakan walimah adalah sarana
berdakwah baik secara langsung melalui
khotbah / tausiyah nikah, maupun secara
tidak langsung melalui prosesi
penyelenggaraan walimah.
“ dan demi Allah, sekiranya Allah memberikan
hidayah kepada sesorang melalui dirimu,
maka itu lebih baik dari onta merah” (HR
Bukhori)
17.
18.
“ Barang siapa yang mengada-adakan (hal
baru) dalam urusan (agama ) kami, yang
bukan bagian darinya maka hal itu tertolak”
(HR Bukhori)
Adapun Penjagaan dan pelestarian adat,
maka hendaknya tetap bertolak pada aturan
syariah yang disepakati.
19.
Tuan rumah adalah pihak yang sejak awal
mempunyai „kemampuan‟ untuk mencegah
kemungkaran ikhtilat
21.
Dari Aisyah bahwasanya ia mengarak seorang
wanita menemui seorang pria Anshar. Nabi
SAW bersabda: "Wahai Aisyah, mengapa
kalian tidak menyuguhkan hiburan? Karena
kaum Anshar senang pada hiburan." (HR.
Bukhari, Al-Hakim dan Baihaqi)
22.
Seburuk-buruk jamuan adalah
walimah, (ketika) yang diundang hanya
orang-orang kaya saja dan meninggalkan
orang miskin (HR Bukhori Muslim)
* Syariat juga menambahkan beberapa anjuran
lainnya tentang tamu undangan
23.
Menyegerakan jamuan termasuk dalam kategori
„memuliakan tamu‟
Mengambil contoh dari jamuan Nabi Ibrohim
kepada tamunya :
Maka dia pergi dengan diam-diam menemui
keluarganya, kemudian dibawanya daging anak
sapi gemuk (yang dibakar), lalu dihidangkannya
kepada mereka. Ibrahim berkata: "Silakan kamu
makan“ (Adz-Dzariat 26-27)
24.
25.
Sesungguhnya setiap amal bergantung
dengan niatnya (HR Bukhori Muslim)
Mengumpulkan niatan yang baik, seperti :
menjalankan kewajiban, membahagiakan
saudara seiman, dan meningkatkan ukhuwah
Termasuk meluruskan niat adalah : tidak
membedakan siapa yang mengundang (kaya
miskinnya)
26.
Rasulullah SAW bersabda : “ sesungguhnya
Allah maha Indah dan menyukai hal yang
indah, kesombongan adalah menolak
kebenaran dan meremehkan orang lain “ (HR
Muslim)
27.
Dari Abu Hurairah r.a beliau mengatakan
“Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam sama
sekali tidak pernah mencela makanan. Jika beliau
menyukai satu makanan, maka beliau
memakannya. Jika beliau tidak suka, maka beliau
meninggalkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
28.
Dari Abi Hurairah ra, bahwa Rasulullah SAW
jika mengucapkan selamat kepada seorang
mempelai, beliau mengucapkan doa:
"Mudah-mudahan Allah memberimu berkah.
Mudah-mudahahan Allah mencurahkan
keberkahan kepadamu dan mudah mudahan Dia mempersatukan kalian berdua
dalam kebajikan." (HR. Abu Daud dan
Tirmidzi)
29.
Rasulullah SAW bersabda : “ salinglah
memberi hadiah, maka akan bertambah
kecintaan kalian “ (HR Baihaqi)
Inspirasi dari riwayat Anas bin malik tentang
Ummu Sulaim yang pernah menghadiahkan
kepada Rasulullah SAW berupa makanan
sejenis bubur, saat pernikahan beliau dengan
Zainab (HR Bukhori)