Dokumen tersebut membahas tentang unsur hara tanaman. Unsur hara merupakan zat yang diserap oleh tanaman untuk pertumbuhan dan metabolisme. Terdapat unsur hara makro seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang sangat diperlukan tanaman, serta unsur mikro seperti besi dan mangan."
1. UNSUR HARA TANAMAN
Unsur yang diserap pertumbuhan tanaman dan metabolisme tanaman dinamakan
hara tanaman.
Unsur hara tidak dapat digantikan oleh unsur lain.
dengan menggunakan unsur hara tanaman dapat memenuhi siklus hidupnya.
Kekurangan unsur hara tanaman akan menunjukkan organ tertentu yang spesifik
(kekahatan).
Berdasarkan dari jumlah yang diperlukan oleh tanaman dapat dibedakan :
Tabel. 1. Penggolongan unsur hara tanaman
Esensial Non Esensial
Golongan
Menaikan Tidak menaikkan
Utama Kedua produksi produksi
Makro N, P, K Ca, Mg, S Na Si, V
Mikro Fe, Mn, Zn Mo, Co, Cl Al, I Ar, Ba, Be, Bi,
Br, Cr, F, Li, Pb
Rb, Pt, Sr, Se
2. LANJUTAN UNSUR HARA
• Kreteria Elemen esensial menurut Arnon (1950)
apabila diambil dalam tanaman, maka tanaman tidak dapat memenuhi
pertumbuhan vegetatif.
Fungsi spesifik biokimianya tidak dapat diganti oleh eleen lain.
elemen tersebut merupakan komponen diperlukan pembentukan
metabolit yang esensial.
• Kreteria tersebut diperjelas oleh Graham (1975).
apabila elemen dibuang pertumbuhan terhamabat.
apabila disuplai kembali pertumbuhan kembali proporsional.
Pertumbuhan terhambat, karakteristik gejala difisiensi tampak.
Tidak ada suplai nutrisi, siklus hidupnya terganggu.
fungsi biokimia pada elemen tersebut harus ada dan tidak dapat
digantikan oleh elemen lain.
3. LANJUTAN UNSUR HARA
Batas perbedaan unsur hara makro dan mikro 0,02%.
Kandungan unsur hara tanaman berbeda- beda tergantung; jenis hara, jenis tanaman,
kesuburan tanah atau jenis tanah dan pengelolaan tanaman.
HARKAT HARA DALAM TANAH DAN TANAMAN
Untuk mengetahui hara tanaman dalam tanah perlu analisis.
Analisi berupa uji cepat (Quick test) dan analisa laboratorium.
Analisis uji cepat untuk mengetahui ada tidaknya hara tanaman dan harkatnya
Analisis laboratorium hasilnya kuantitatif dinyatakan dalam persen.
Dari hasil analisis tanah keadaan hara dapat diharkatkan :
a. Sangat Rendah (SR)
tanaman menderita gejala kekurangan hara atau penyakit kekahatan.
masing hara menampakkan gejala tertentu.
Produksi tanaman sangat rendah.
apabila dipupuk menujukkan tanggapan nyata.
4. Rendah ( R ) LANJUTAN HARKAT HARA
tidak semua tanaman menunjukkan gejala kekahatan.
produksi rendah.
bila dipupuk tanggap akan pemupukan.
produksi naik cukup memadai.
Cukup, Sedang, Medium (S)
keadaan hara cukup untuk produksi tanaman.
tanaman tanggap sedikit akan pemupukan.
peningkatan produksi sedikit dengan pemberian hara.
Tinggi (T)
tanaman menampakkan gejala pertumbuhan normal.
produksi dalam keadaan optimal.
pemupukan tidak nyata menunjukkan kenaikan produksi.
tanaman kurang tanggap terhadap pemupukan.
Sangat Tinggi (ST)
kadar melampoi ambang teleransi, tanaman menunjukkan
penyimpangan pertumbuhan.
penyimpangan menunjukkan keracunan.
produksi menunjukkan penurunan secara nyata.
5. KEGUNAAN ANALISI TANAH DAN TANAMAN
1) Mengetahui status hara dalam tanah dan tanaman.
2) Kelestarian kesuburan dan produktifitas lahan.
3) Menduga produksi tanaman dan menghitung keuntungan pemupukan
4) Mengetahui hra yang menjadi faktor pembatas dan membuat rekomindasi
pemupukan pada suatu wilayah.
5) Menilai lahan secara ekonomis, harga tanah, pajak dll.
Untuk Mengetahui Hara yang Terangkut dan Banyaknya Pupuk diperlukan :
a) Kesuburan tanah itu sendiri.
b) Kemasaman tanah.
c) Kelembaban tanah.
d) Tinggi rendahnya kadar bahan organik dalam tanah.
e) Kemampuan penyerapan terhadap pupuk.
f) Faktor iklim.
g) Nilai ekonomi tanaman yang dibudidayakan.
6. PEMELIHARAAN KESUBURAN TANAH.
Unsur hara menjadi berkurang pada suatu areal karena :
terbawa keluar pada saat panen.
difiksasi dalam bentuk persenyawaan sukar diserap oleh tanaman (P, K)
terjadinya penghanyutan/terangkut air.
pelunturan/ terbawa air bersama-sama menyerap ke horison B dan C.
Perlu penanganan yang serius diantaranya :
mengusahakan tanah tetap subur, cukup kandungan zat mineral.
mengusahakan dalam tanah tetap terkandung bahan organik.
memgusahakan dalam tanah cukup air (pengairan).
mengusahakan air dalam tanah tidak mudah hilang.
mengusahakan tanah yang miring tidak mudah tererosi.
mengusahakan pemulsaan pada areal pertanian.
7. PENYERAPAN UNSUR HARA TANAMAN
Penyerapan Hara Lewat Akar
- Hara diserap dalam bentuk ion bermuatan positif (NH4+, K+, Ca++, Mg++)
- bermuatan negatif (NO3¯, HPO4¯, Cl¯).
- umumnya terikat dalam komplek jerapan tanah.
- sering ada yang larut dalam air.
- hara tanaman berpindah tempat dalam tanah dari suatu tempat ke akar.
- dekat akar masuk dan ditranslokasikan kebagian daun, buah dsb.
- perpindahan ion dari tanah ke permukaan akar memiliki 3 pergerakan :
1. Intersepsi dan Persinggungan.
- terbentuk akar baru menyebabkan persinggungan akar dan ion hara tanaman.
- akar dan bulu akar menembus tanah bila ion dalam bentuk tersedia masuk
kedalam akar.
2. Aliran Masa
- ion dan bahan lain yang larut berpindah bersama larutan air keakar tanaman
akibat transpirasi tanaman.
8. 3. Difusi
- perpindahan ion dari kadar tinggi kekadar yang lebih rendah.
- tanaman menyerap ion dari sekitar bulu akar yang kadarnya rendah.
Tabel perimbangan jumlah hara diserap dalam bentuk Intersepsi, aliran masa
dan difusi hara tanaman. (Barber dalam Tisdale, 1985)
Hara Intersepsi Aliran Masa Difusi
Nitrogen (N) 1 99 -
Fosfor (P) 3 6 94
Kalium (K) 2 20 78
Kalsium (Ca) 171 429 0
Magnesium (Mg) 38 250 0
Sulfur (S) 5 93 0
Cuprum (Cu) 10 400 0
Zinc (Zn) 33 33 33
Boron (B) 10 350 0
Ferum (Fe) 11 53 37
Mangan (Mn) 33 153 0
Molibdenum (Mo) 10 200 0
9. PENYERAPAN HARA LEWAT DAUN
• Penyerapan hara lewat daun umumnya lewat stomata.
• Penyerapan hara lewat daun dibatasi oleh adanya dinding luar sel epidermis.
• Dinding epidermis dilapisi malam, kutin, hemiselulosa dan selulosa.
• Fungsi lapisan luar bersifat hidrofofik, melindungi tanaman dari hilangnya air
akibat transpirasi.
• Untuk menjaga agar pencucian tidak berlebihan.
• Gerakan larutan melalui lapisan kutikula lewat ektodesmata.
• Penyerapan dipengaruhi oleh konsentrasi larutan, temperatur, dan status hara
dalam tanaman.
• Unsur hara dalam tanaman rendah lebih effektif bila diberikan melalui daun.
• Penyerapan unsur hara akan menurun dengan bertambahnya umur tanaman.
10. LANJUTAN MELALUI DAUN.
• Pemupukan lewat daun pengaruhnya lebih cepat.
• Pemberian unsur hara yang terlalu pekat tanaman akan keracunan.
• Namun pemberian melalui daun hanya sebagian kecil dibandingkan dengan melalui
akar.
Masalah Pemupukan melalui daun :
1. Penitrasi unsur sangat lambat pada tanaman memiliki kutikula tebal.
2. Unsur tercuci oleh air hujan.
3. Lapisan luar hidrofobik menyebabkan larutan kadang tidak menempel.
4. Terbatasnya pemindahan unsur khususnya pada daun yang tua.
5. Memerlukan tenaga, peralatan dan biaya lebih banyak (springkel).
6. Adanya gejala kerusakan daun kalau melampoi ambang batas.
11. LANJUTAN PUPUK DAUN
Tabel . Absorbsi dan Pengangkutan P pada Tanaman cukup dan kahat P
Kontrol kahat
KEGIATAN
Serapan Angkutan Serapan angkutan
Penyerpan oleh daun 5,29 0,54 9,92 2,17
Pengangkutan 2,00 0,25 5,96 1,08
Pengangkutan ke akar 0,63 0,04 4,38 0,42
Tabel. Pemupukan lewat daun, Urea dan pemberian Sukrosa terhadap
kerusakan daun.
Kerusakan
Pemupukan (µg/Cm2
Urea Sukrosa
159 0 0
478 0 25
478 909 15
478 2726 3
12. KEHILANGAN UNSUR HARA OLEH TANAMAN
• Pertumbuhan kehidupan tanaman sangat berhubungan dengan kesuburan
tanah.
• Akar sangat berperan sangat penting karena fungsi dari akar.
• Unsur hara pada dasarnya berasal dari mineral tanah mengalami pelapukan.
• Akar juga berfungsi mempercepat proses pelepasan unsur hara dari tanah.
• Makin panjang dan banyak akar rambut, maka makin besar menyerap unsur
hara.
• Selama pertumbuhan mengumpulkan unsur hara menjadi bahan organik.
• Setelah tanaman mati bahan organik mengalami perombakan.
• Tidak semua bahan organik yang dilepaskan kembali diserap oleh tanaman
(20%-30%).
13. KEADAAN UNSUR HARA DALAM TANAH
DIPENGARUHI OLEH.
1. Kecepatan pelapukan mineral tanah.
2. Sifat bahan induk.
3. Keadaan tanaman yang hidup diatasnya.
4. Laju pencucian air hujan.
• Jika laju pencucian lebih besar dari pengambilan unsur tanaman, maka semakin
mempercepat proses pemiskinan tanah.
• Jumlah hara hilang diserap oleh tanaman dipengaruhi produksi dihasilkan.
14. SUMBER, FUNGSI, DAN GEJALA DIFISIENSI
HARA TANAMAN
• UNSUR HARA MAKRO
• Carbon, Oksigen, dan Hidrogen, merupakan bahan baku dalam pembentukan
jaringan tubuh tanaman.
• Berada dalam bentuk H2O (air), H2CO3 (asam arang) CO2 dalam udara.
• Carbon ( C ).
• Sebagai bahan pembangun bahan organik.
• Diambil tanaman berupa CO2.
• Permukaan tanah terdapat 0,053-0,28%.
• Diatas daun sekitar 0,04-0,067%.
• Satu meter diatas tanah sekitar 0,07%.
15. OKSIGEN
• Terdapat dalam bahan organik sebagai atom dan sebagai bahan
pembangun.
• Diambil dalam bentuk CO2.
• Sumber tidak terbatas, diperlukan untuk bernafas.
Hidrogen.
Merupakan elemen pokok pembangun bahan organik.
Merupakan suplai air.
Sumbernya tidak terbatas.
16. • NITROGEN.
• Merupakan unsur hara utama pertumbuhan tanaman.
• Diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan vegetatif
tanaman.
• Dapat menyehatkan pertumbuhan daun.
• Meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman.
• Meningkatkan perkembangbiakan mikroorganisme dalam tanah.
• Nitrogen diserap dalam bentuk NO3¯ (nitrat) NH4+ (amonium).
• Sumber Nitrogen
• Nitrogen dihasilkan dari halilintar (nitrat) dibawa air hujan.
• Bahan organik dalam bentuk sisa tanaman di alam.
• Pabrik-pabrik buatan (Urea, ZA, dll)
• Oleh bakteri.
17. PEMBERIAN UNSUR N YANG BERLEBIHAN DAPAT
MERUGIKAN :
1. Akan banyak menghasilkan daun dan batang.
2.Batangnya lembek dan mudah rebah.
3.Kurang sekali menghasilkan buah/gabah.
4.Dapat melambatkan masaknya biji/butir - butir.
18. FOSFOR.
- Diserap tanaman dalam bentuk H2PO4¯ dan HPO4=
- Mempercepat pertumbuhan akar semai.
- Mempercepat, memperkuat pertumbuhan tanaman muda dan dewasa.
- Mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, biji dan gabah.
- Meningkatkan produksi biji-bijian.
Sumber Fosfor
- Dalam bentuk batu kapur-fosfat.
- Dalam bentuk sisa-sisa tanaman dan bahan organis.
- Dalam bentuk pupuk buatan (TSP, SP-36, DS).
19. KALIUM
- Diserap dalam bentuk, K +.
- Tidak berperan dalam pembentukan sebagai bahan
organik.
- Pembentukan protein dan karbohidrat
- Mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman.
- Meningkatkan resistensi tanaman terhadap penyakit.
- Meningkatkan kualitas biji dan buah.
Sumber Kalium
- Beberapa jenis mineral.
- Sisa-sisa tanaman dan jasad renik.
- Air irigasi serta larutan dalam tanah.
- Abu tanaman.
- Pupuk buatan (KCl).
20. KALSIUM (Ca)
Diserap dalam bentuk Ca++.
Terdapat pada tanaman yang mengandung protein.
Berhubungan dengan pembentukan protein dan bagian aktif
tanaman.
Dapat menitralkan asam organik dari hasil metabolisme.
Mempunyai peranan penting pertumbuhan akar.
Menitralkan tanah asam, dan menguraikan bahan organik.
Sumber Utama.
Batu kapur dan sisa-sisa tanaman.
21. MAGNESIUM (Mg)
Diserap tanaman dalam bentuk Mg++.
Merupakan bagian dari klorofil.
Bagian vegetatif rendah unsur Mg.
Banyak terdapat dalam buah dan dalam tanah.
Diberikan dalam bentuk MgSO4, MgCO3 dan Mg (OH)2.
Berasal dari dekomposisi batuan mengandung mineral .
22. SULFUR (S = belerang)
- Diserap dalam bentuk SO4¯.
- Merupakan bagian dari protein dlm bentuk (cystein, methionin,
thiamine).
- Belerang larut dalam air akan diserap oleh akar tanaman.
- Di[perlukan oleh tanaman muda untuk pertumbuhan.
- Untuk pembentukan biji.
- Banyak terdapat ditanah.
Sumber Sulfur.
Terdapat pada sisa-sisa tanaman dan jasad renik
serangga.
Terdapat pada pupuk buatan amonium sulfat.
Superfosfat.
23. GEJALA KEKURANGAN UNSUR HARA MAKRO DAN MIKRO.
NITROGEN (N).
- Warna daun kekuning-kuningan selanjutnya
berubah menjadi kuning.
- Jaringan daun mati menyebabkan daun
kering dan gugur.
- Pada tanaman dewasa berpengaruh
terhadap pembuahan.
- Unsur rendah daun penuh dengan serat,
karena menebalnya daun (kecil-kecil).
24. FOSFOR (P)
Akan menimbulkan hambatan pada
pertumbuhan sistem perakaran.
Pada daun akan berwarna hijau tua,
keabu-abuan.
Terdapat pigmen merah pada bagian
bawah daun, (mati).
Tangkai daun kelihatan lancip.
Pembentukan buah jelek, biji kecil.
25. KALIUM (K)
Pada daun akan mengkerut, kadang mengkilat.
Ujung dan tepi daun tampak menguning dan ditulang daun.
Akhirnya warna daun kotor dan bagian daun bercak daun
sehingga seperti bergerigi dan mati.
Batang lemah dan pendek-pendek.
Pada buah sering berjatuhan sebelum masak.
Masaknya buah berjalan lambat.
Bagi tanaman yang berumbi hasil umbi kecil dan kadar hidrat
arangnya sangat rendah.
26. KALSIUM (Ca).
Terhambatnya sistem perakaran.
Daun berkeriput (muda) dan
mengalami perubahan warna.
Tepi daun dan ujungnya klorosis
begitu pula tulang daun, jaringan daun
beberapa empat mati.
Kuncup yang tumbuh mati.
Distribusi zat penting untuk
pertumbuhan tanaman terhambat
(tidak lancar)
27. MAGNESIUM (MG)
Pada daun yang tua mengalami klorosis Pada bagian
tulang daun.
- Bagian tulang daun tampak berwarna hijau.
- Daun ini mudah terbakar oleh teriknya matahari
karena tdk punya lapisan lilin.
- Daun berubah warna menjadi coklat tua/kehitaman
dan mengkerut.
28. BELERANG (S)
Pada daun menjadi klorosis terutama
daun muda.
Perubahan tidak setempat melainkan
keseluruhan.
Warna hijau menjadi semakin pudar
menjadi hijau sangat muda.
Kadang berwarna kuning sehingga
tampak kuning dan hijau.
Kadang mengkilap keputihan dan
perubahannya tidak merata.
29. Kekurangan besi Fe ditunjukkan
oleh menguningnya daun yang dimulai
dari ujung daun. Daun menjadi sangat
mudah patah dan transparan sebelum
terlepas.
Hygrophylla sp, dan tanaman
air lain dengan pertumbuhan
cepat, pada kondisi
kekurangan Fe, akan
menunjukkan gejala ini
terlebih dahulu dibandingkan
tanaman lain.
30. Kekurangan mangan (Mn):
Kekurangan mangan ditandai dengan menguningnya bagian daun
diantara tulang-tulang daun. Sedangkan tulang daun itu sendiir
tetap berwarna hijau. Bagian yang menguning tersebut akan mati
dan meninggalkan lubang-lubang berbentuk
memanjang. Kekurangan Mn sering terjadi sebagai akibat
pemupukan Fe berlebihan sehingga menyebabkan Mn menjadi
tidak tersedia.
Kekurangan tembaga (Cu)
Ujung daun mati dan pinggirannya layu. (Kelebihan Cu
dapat membunuh berbagai tanaman, seperti Vallisneria,
Ludwigia, Sagitaria, dll )
31. Kekurangan seng (Zn)
Menguningnya bagian daun diantara tulang-tulang daun, pada
pinggiran dan pada ujung daun tua.
KEKURANGAN BORON (B)
TITIK TUMBUH MATI. TANAMAN SELANJUTNYA AKAN MEMBENTUK
TUNAS SAMPING, YANG KEMUDIAN AKAN MATI PULA DENGAN CEPAT.
32. Kekurangan molibdenum (Mo)
Bintik-bintik kuning diantara tulang daur pada daun lebih tua
terlebih dahulu. Diikuiti dengan terbentuknya warna coklat
pada pinggiran daun.
KEKURANGAN KARBONDIOKSIDA (CO2)
DAUN TUMBUH KECIL-KECIL, PERTUMBUHAN LAMBAT, DAN
MUNCULNYA DEPOSIT KASAR KEPUTIHAN PADA
PERMUKAAN DAUN SEBAGAI AKIBAT PROSES
DEKALSIFIKASI BIOGENIK.