SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 11
Baixar para ler offline
Working Paper Series No. 7
                                              Juli 2007, First Draft




PELAKSANAAN PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT
      OLEH BIDAN DESA DI KABUPATEN AGAM




                   Nurmalis, Widodo Wirawan, Kristiani




                                   Katakunci:
                                   perkesmas
                                   manajemen
                                     bidan




                               -Tidak Untuk Disitasi-

Program Magister Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan,Universitas Gadjah Mada
                                  Yogyakarta 2007
Nurmalis, Widodo Wirawan, Krsitiani; WPS no.1 April 2006 1st draft




    Public Health Nursing Implementation by Midwives in Agam District,
                              West Sumatera
                             Nurmalis1, Widodo Wirawan2, Kristiani3

                                            Abstract
Background: The mother and under five year old children mortality rate at Agam District
in the year 2005 was still high. The number of high risked pregnant women handled and
referred to hospitals has not achieved the target even though village midwives have been
assigned to carry out the public health nursing (PHN) programs. This research was con-
ducted to get an overview of management of PHN programs implementation.
Methods: This research was an analytical research with cross sectional design using
quantitative and qualitative methods. The research subjects were village midwives, head
of health center, and the coordinator of PHN programs, with village midwives as the unit
of analysis. The research instruments were in-depth interview guide, questionnaires, and
document checklist.
Results: The knowledge of village midwives was correlated to the compliance towards
PHN standard operational procedures (p<0,05 r=0,326), but was not correlated to the
compliance towards its administration procedures (p>0,05 r=0,079). The skill of them was
correlated to the compliance towards PHN standard operational procedures (p<0,05
r=0,360), and also to the compliance towards its administration procedures (p<0,05
r=0,277). The motivation of them was correlated to the compliance towards PHN stan-
dard operational procedures (p<0,05 r=0,395), but was not correlated to the compliance
towards its administration procedures (p>0,05 r=0,188). The availability of facilities and
fund was correlated to the compliance towards PHN standard of procedures (p<0,05
r=0,518), and also to the compliance towards its administration procedures (p<0,05
r=0,425). The perception of PHN management by village midwives was correlated to the
compliance towards its standard operational procedures (p<0,05 r=0,559), and also to the
compliance towards its administration procedures (p<0,05 r=0,265). The most dominant
factor correlated to the compliance towards PHN standard of procedures was its man-
agement, while the most dominant factor correlated to the compliance towards its admini-
stration procedures was facilities and fund.
Conclusions: The quality of PHN programs implementation at Agam District was consid-
ered poor because of its inappropriate management, besides the limited facilities and
fund.


Keywords: Public health nursing, management, midwives




1
  District Health Office of Agam, West Sumatera
2
  Master of Health Service Management and Policy, Gadjah Mada University
3
  Salam Health Center, Magelang District



Distant Learning Resouce Center Magister KMPK UGM                                       2
http://lrc-kmpk.ugm.ac.id
Nurmalis, Widodo Wirawan, Krsitiani; WPS no.1 April 2006 1st draft




LATAR BELAKANG
Upaya kesehatan berbasis masyarakat dalam pelayanan kesehatan ibu dan bayi
masih sangat kurang dan perlu dilakukan perbaikan, terutama di pedesaan.
Penempatan bidan di desa sebagai tenaga kesehatan berperan sangat penting
dalam mengatasi masalah tersebut. Mereka ditempatkan dan bertugas di desa
yang mempunyai wilayah kerja satu sampai dua desa dalam melaksanakan tu-
gas pelayanan medis baik di dalam maupun di luar jam kerja dan bertanggung-
jawab langsung kepada kepala puskesmas1. Tujuan penempatan bidan desa ia-
lah untuk meningkatkan mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan melalui
puskesmas dan posyandu dalam rangka menurunkan angka kematian ibu, bayi
dan balita serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup
sehat2. Tetapi, beban kerja bidan desa, khususnya di Kabupaten Agam, semakin
bertambah seiring peluncuran program perawatan kesehatan masyarakat
(Perkesmas) secara Nasional. Perkesmas merupakan bagian integral dari upaya
kesehatan di puskesmas dan terintegrasi kedalam kelompok upaya kesehatan
wajib maupun pengembangan. Tujuannya untuk pencegahan penyakit dan pen-
ingkatan kesehatan masyarakat dan mempertimbangkan masalah kesehatan
masyarakat yang mempengaruhi individu, keluarga, dan masyarakat.
Program Perkesmas yang seharusnya dilaksanakan oleh tenaga keperawatan,
dilaksanakan oleh bidan desa karena keterbatasan tenaga perawat. Jumlah
tenaga bidan di Agam sebesar 250 orang, 96 orang di antaranya ialah bidan
desa, sedangkan jumlah perawat hanya 137 orang. Kondisi tersebut mendasari
kebijakan program perawatan kesehatan masyarakat dilaksanakan oleh bidan.
Sejak penerapan Perkesmas oleh bidan, derajat kesehatan yang berkaitan den-
gan perawatan kesehatan masyarakat di Agam belum memenuhi target terutama
untuk kasus bayi kurang gizi. Harapan yang belum tercapai dimungkinkan oleh
kelemahan managemen meliputi input (tenaga, dana dan sarana) atau proses
(pengelolaan) di tingkat puskesmas. Indikator untuk menilai mutu pelayanan ke-
sehatan dapat dilihat dari tingkat kepatuhan atau compliance rate terhadap SOP
(standard operational procedure). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengelolaan program Perkesmas oleh puskesmas di Kabupaten Agam. Menge-
tahui faktor input dan proses, mengetahui hubungan antara sumberdaya manu-
sia, dana dan sarana, serta persepsi bidan tentang manajemen puskesmas
dalam Perkesmas dengan kualitas pelayanan dan kualitas administrasi, dan
mengetahui gambaran kualitas pelaksanaan Perkesmas dan cakupan pelak-
sanaannya.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini ialah penelitian analitik dengan observasi sesaat (cross sec-
tional) menggunakan metode kuantitatif didukung kualitatif. Unit analisis peneli-
tian ialah bidan desa dengan unit observasi kegiatan Perkesmas yang dilaksana-
kan di desa. Di kabupaten Agam terdapat 96 orang bidan desa yang bertugas di
wilayah kerja puskesmas Kabupaten Agam. Semua bidan desa tersebut dijadi-
kan subyek penelitian ini. Peneliti juga melakukan wawancara mendalam terha-
dap 2 orang kepala puskesmas dan 2 orang pemegang program Perkesmas.
Variabel independen penelitian ini yaitu faktor input yang terdiri dari sumberdaya
manusia (SDM) maupun sarana dan dana serta persepsi manajemen program
Perkesmas yang dilakukan oleh bidan desa. Variabel dependen ialah proses pe-


Distant Learning Resouce Center Magister KMPK UGM                               3
http://lrc-kmpk.ugm.ac.id
Nurmalis, Widodo Wirawan, Krsitiani; WPS no.1 April 2006 1st draft




laksanaan program Perkesmas yang terdiri dari kualitas pelayanan dan kualitas
administrasi pelayanan. Instrumen penelitian ialah kuesioner, pedoman wawan-
cara, daftar tilik, catatan lapangan, dan tape recorder.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Sumberdaya Manusia. Responden penelitian ini berjumlah 80 orang bidan desa.
Latar belakang responden sebagian besar berpendidikan D1 Kebidanan (87,5%)
sedangkan yang berpendidikan D3 hanya sebesar 12,5 persen. Responden yang
telah mengikuti pelatihan Perkesmas hanya 22,5 persen, 77,5 persen lainnya
belum pernah mengikutinya. Responden berusia rata-rata 32,1 tahun, paling
muda berusia 21 dan yang paling tua berusia 41 tahun. Masa kerja responden
rata-rata 8,61 tahun. Pengetahuan dan motivasi responden diukur dengan kue-
sioner sedangkan keterampilan diukur dengan check list. Pengetahuan dan ket-
erampilan bidan tentang Perkesmas rata-rata cukup bagus. Motivasi responden
tergolong baik (skor motivasi rata-rata 3,11). Jumlah responden berpengetahuan
rendah sebesar 27,5 persen, kategori sedang sebesar 60 persen dan dalam
kategori tinggi hanya 12,5 persen. Sebagian besar responden berketerampilan
sedang (60%), berketerampilan rendah 15 persen dan berketerampilan tinggi 25
persen. Motivasi responden sebagian besar tergolong sedang (65%), bermotivasi
rendah dan tinggi masing-masing sebesar 17,5 persen.
Dana dan Sarana. Sarana yang dimiliki oleh bidan desa diketahui melalui obser-
vasi. Hasil observasi menunjukkan ketersediaan sarana dan dana sebagian be-
sar responden tergolong dalam kategori cukup, yaitu 75 persen. Responden
dengan ketersediaan sarana dan dana kurang sebesar 5 persen dan responden
dengan kategori lengkap sebesar 20 persen.

Persepsi terhadap Manajemen Perkesmas
Persepsi responden terhadap pengelolaan program Perkesmas diukur dengan
kuesioner. Kuesioner terdiri dari pertanyaan tentang kegiatan pengelolaan pro-
gram Perkesmas yang pernah dilakukan oleh Puskesmas terhadap responden.
Responden yang menilai program Perkesmas dikelola Puskesmas dengan cu-
kup baik sebesar 57 persen. Responden yang menilai menilai program Perkes-
mas dikelola Puskesmas dengan kurang baik sebesar 22,5 persen dan yang
menilai baik hanya 20 persen.

Kepatuhan terhadap Asuhan Perkesmas
Kepatuhan terhadap asuhan Perkesmas merupakan salah satu indikator kualitas
pelayanan, dibagi menjadi 2 yaitu pengelolaan asuhan oleh bidan dan observasi
dokumentasi Perkesmas oleh bidan. Responden umumnya mengaku telah cukup
mempunyai kepatuhan terhadap asuhan keperawatan (65%), responden yang
kurang baik melaksanakan asuhan Perkesmas sesuai standar sebesar 17,5 per-
sen. Responden yang telah melaksanakan asuhan keperawatan Perkesmas se-
cara baik hanya 17,5 persen. Hasil observasi dokumen asuhan keperawatan
menunjukkan sebagian besar responden tergolong cukup mematuhi asuhan
Perkesmas (73,8%) sedangkan tergolong kurang mematuhi pelaksanaan admin-
istrasi asuhan 7,4 persen. Responden yang tergolong telah mematuhi adminis-
trasi asuhan keperawatan sebesar 18,8 persen.




Distant Learning Resouce Center Magister KMPK UGM                            4
http://lrc-kmpk.ugm.ac.id
Nurmalis, Widodo Wirawan, Krsitiani; WPS no.1 April 2006 1st draft




Hubungan antara faktor input dan kegiatan pelayanan Perkesmas yang dilakukan
oleh bidan diketahui dengan uji correlation product moment. Hasilnya dipaparkan
dalam tabel berikut.

   Tabel 1. Hubungan antara Input dengan Kepatuhan Pelaksanaan
                        Asuhan Perkesmas
                                                           Kepatuhan Pelaksanaan
                    Variabel                                 Asuhan Perkesmas
                                                              r             p
Pengetahuan                                                0.326          0.003
Keterampilan                                               0.360          0.001
Motivasi                                                   0.395          0.000
Sarana dan Dana                                            0.518          0.000
Manajemen Program dari Puskesmas                           0.559          0.000

Hasil uji correlation product moment menunjukkkan bahwa kepatuhan pelak-
sanaan terhadap asuhan Perkesmas oleh bidan berhubungan dengan pengeta-
huan, keterampilan, motivasi, sarana dan persepsi tentang manajemen Puskes-
mas (p<0,05). Semakin baik pengetahuan responden tentang Perkesmas, se-
makin patuh terhadap asuhan keperawatan Perkesmas. Keterampilan responden
berhubungan secara signifikan dengan kepatuhan terhadap asuhan Perkesmas
(p<0,05) dengan koefisien korelasi sebesar 0,360. Responden yang mempunyai
keterampilan lebih baik, semakin patuh terhadap standar asuhan Perkesmas.
Motivasi responden juga berhubungan secara signifikan dengan kepatuhan ter-
hadap asuhan Perkesmas (p<0,05) dengan koefisien korelasi sebesar 0,395. Hal
tersebut bermakna bahwa responden yang mempunyai motivasi yang semakin
baik, semakin patuh asuhan Perkesmas. Hubungan ketersediaan sarana dan
dana hasil observasi dengan kepatuhan pelaksanaan asuhan Perkesmas
menunjukkan signifikansi (p<0,05) dengan koefisien korelasi sebesar 0,518. Re-
sponden yang mempunyai ketersediaan sarana dan dana yang semakin lengkap,
semakin patuh asuhan Perkesmas. Hubungan persepsi manajemen program
Perkesmas oleh puskesmas dengan kepatuhan pelaksanaan asuhan Perkesmas
menunjukkan signifikansi (p<0,05) dengan koefisien korelasi sebesar 0,559. Re-
sponden yang mempunyai persepsi yang semakin baik terhadap manajemen
program oleh puskesmas, semakin patuh terhadap standar asuhan Perkesmas.
Hubungan antara kepatuhan administrasi pelayanan Perkesmas dengan faktor
input dijelaskan dalam tabel berikut.




Distant Learning Resouce Center Magister KMPK UGM                                  5
http://lrc-kmpk.ugm.ac.id
Nurmalis, Widodo Wirawan, Krsitiani; WPS no.1 April 2006 1st draft




   Tabel 2. Hubungan antara Input dengan Kepatuhan Administrasi
                        Asuhan Perkesmas
                                                     Kepatuhan Administrasi Asuhan
                    Variabel                                   Perkesmas
                                                           r               P
Pengetahuan                                              0.079           0.487
Keterampilan                                             0.277           0.013
Motivasi                                                 0.188           0.095
Sarana dan Dana                                          0.425           0.000
Manajemen Program dari Puskesmas                         0.265           0.017

Hasil uji correlation product moment menunjukkan bahwa kepatuhan pelak-
sanaan terhadap asuhan Perkesmas oleh bidan hanya berhubungan dengan
keterampilan, ketersediaan sarana dan dana serta persepsi tentang manajemen
puskesmas (p<0,05). Koefisien korelasi keterampilan sebesar 0,277. Hubungan
ketersediaan sarana dan dana dengan kepatuhan pelaksanaan administrasi
asuhan Perkesmas menunjukkan signifikansi (p<0,05) dengan koefisien korelasi
sebesar 0,425. Hubungan persepsi manajemen program Perkesmas oleh pusk-
esmas dengan kepatuhan pelaksanaan administrasi asuhan Perkesmas menun-
jukkan signifikan (p<0,05) dengan koefisien korelasi sebesar 0,265. Responden
yang mempunyai persepsi yang semakin baik terhadap manajemen program
oleh puskesmas, semakin patuh terhadap pengisian administrasi asuhan
Perkesmas.
Dari hasil uji korelasi product moment didapatkan bahwa faktor input yang ber-
hubungan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan ialah pengetahuan, ket-
erampilan, motivasi, sarana dan dana. Persepsi tentang manajemen program
Perkesmas dari puskesmas juga berhubungan secara signifikan dengan pelak-
sanaan asuhan keperawatan. Variabel-variabel tersebut akan diuji dengan uji
statistik regresi linier untuk mengetahui determinasi dominan terhadap pelak-
sanaan asuhan keperawatan. Hasil uji regresi linier menunjukkan bahwa R2 se-
besar 0,715 dan signifikan secara statistik. Hasil tersebut bermakna secara ber-
samaan. Determinasi pengetahuan, keterampilan, motivasi, sarana dan dana
serta persepsi tentang manajemen program Perkesmas dari puskesmas terha-
dap pelaksanaan asuhan keperawatan sebesar 71,5 persen. Determinasi varia-
bel lain yang tidak diteliti sebesar 28,5 persen. Determinasi dominan terhadap
pelaksanaan asuhan keperawatan ialah persepsi bidan terhadap manajemen
program dari Puskesmas karena mempunyai nilai beta paling besar, yaitu 0,357.
Hal tersebut berarti bahwa pesepsi responden tentang manajemen program dari
puskesmas mempunyai kontribusi terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan
sebesar 35,7 persen.
Temuan tersebut diperkuat hasil wawancara mendalam dengan pemegang pro-
gram Perkesmas di puskesmas. Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa
puskesmas tidak melakukan pemantauan kualitas pelayanan Perkesmas yang
dilakukan bidan pada saat kunjungan rumah. Pemantauan hanya dilakukan ber-
dasarkan laporan bulanan dari bidan desa. Pemantauan laporan dilakukan hanya
untuk mengetahui jumlah cakupan bukan untuk memantau kualitas pelayanan
Perkesmas oleh bidan desa. Di puskesmas lain, pemantauan dilakukan dalam



Distant Learning Resouce Center Magister KMPK UGM                                6
http://lrc-kmpk.ugm.ac.id
Nurmalis, Widodo Wirawan, Krsitiani; WPS no.1 April 2006 1st draft




pertemuan bulanan. Koordinator puskesmas akan menanyakan pada petugas
yang bersangkutan mengenai penyebab kegagalan pencapaian target. Hasil
wawancara dengan salah satu bidan menjelaskan bahwa bidan hanya mengerja-
kan laporan yang diminta puskesmas, sehingga data dari bidan desa terkadang
kurang valid. Pemberian laporan yang kurang valid bertujuan agar bidan tidak
ditegur oleh puskesmas. Ini disebabkan puskesmas belum melakukan pengawa-
san secara intensif karena belum mempunyai petugas khusus yang mengelola
program Perkesmas. Pengelola kegiatan Perkesmas sering bertugas rangkap
dengan program lain. Ketidakadaan petugas pengelola program Perkesmas
menyebabkan manajemennya di puskesmas tidak berjalan dengan baik. Pihak
puskesmas juga menilai bahwa pelaksanaan Perkesmas tidak berjalan lancar
karena kurang pembinaan dan pelatihan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Agam.
Dinas Kesehatan Agam belum membuat petunjuk pelaksanaan untuk program
Perkesmas yang sesuai untuk puskesmas. Sasaran Perkesmas yang terlalu
banyak menyebabkan pimpinan puskesmas kebingungan untuk mengembang-
kan program ini di wilayahnya. Pihak puskesmas berharap dinas kesehatan
memberikan pedoman pelaksanaan Perkesmas di puskesmas.
Hasil wawancara dengan pihak dinas menginformasikan bahwa laporan Perkes-
mas hanya sekedar memenuhi kebutuhan administrasi, sehingga tidak memberi
target pencapaian cakupan sesungguhnya. Variabel yang berhubungan dengan
pelaksanaan administrasi asuhan keperawatan ialah keterampilan, sarana dan
dana serta persepsi manajemen program dari puskesmas. Hasil uji regresi linier,
didapatkan R2 sebesar 0,471 dan signifikan secara statistik. Hasil tersebut ber-
makna secara bersamaan dengan determinasi keterampilan, sarana dan dana
serta persepsi tentang manajemen program Perkesmas dari puskesmas terha-
dap pelaksanaan administrasi asuhan keperawatan sebesar 47,1 persen. Deter-
minasi variabel lain yang tidak diteliti sebesar 52,9 persen. Determinasi dominan
ialah ketersediaan sarana dan dana karena mempunyai nilai beta paling besar,
yaitu 0,348. Sarana dan dana mempunyai kontribusi terhadap pelaksanaan ad-
ministrasi asuhan keperawatan sebesar 34,8 persen.
Dana juga menjadi kendala bagi bidan dalam menjalankan program Perkesmas.
Bidan desa tidak mendapat uang transportasi untuk melakukan kunjungan
rumah. Biasanya bidan justru mendapatkan dana dari keluarga yang dikunjungi
sebagai jasa pelayanan pengobatan. Fenomena ini menunjukkan bahwa ke-
mungkinan bidan hanya akan mengunjungi pasien kelompok risiko yang men-
gundang dan memberikan uang jasa saja.

Kualitas Pelaksanaan Perawatan dan Pencapaian Program Perkesmas
Target pencapaian Perkesmas menurut Dinas Kesehatan Agam sebesar 15 %.
Dari dokumen dinas ditemukan 6 puskesmas yang mencapai target tersebut dan
15 puskesmas lainnya tidaknya. Ditemukan 8 puskesmas yang mempunyai kuali-
tas pelaksanaan perawatan sangat baik karena memenuhi semua daftar obser-
vasi. Tiga belas puskesmas tidak mempunyai dokumen lengkap. Dari 6 puskes-
mas yang mencapai target hanya 2 puskesmas yang mempunyai pengelolaan
yang baik, sedangkan 4 puskesmas yang lain mempunyai pengelolaan yang ku-
rang baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pencapaian cakupan dipengaruhi
oleh pengelolaan puskesmas. Puskesmas yang mengelola program Perkesmas
dapat memenuhi target yang ditetapkan.




Distant Learning Resouce Center Magister KMPK UGM                              7
http://lrc-kmpk.ugm.ac.id
Nurmalis, Widodo Wirawan, Krsitiani; WPS no.1 April 2006 1st draft




Dari 6 puskesmas yang mencapai target yang ditetapkan, hanya 1 puskesmas
yang mempunyai bidan dengan kepatuhan asuhan keperawatan dalam kategori
baik. Di sisi lain, terdapat 1 puskesmas yang tidak mencapai target namun mem-
punyai bidan dengan tingkat kepatuhan baik. Fenomena serupa juga terjadi pada
kepatuhan administrasi asuhan keperawatan. Terdapat 1 puskesmas yang
memiliki bidan dengan kepatuhan administrasi asuhan keperawatan dalam kate-
gori baik dan mencapai target. Disisi lain, terdapat 1 puskesmas yang mempun-
yai bidan dengan kepatuhan administrasi yang baik namun cakupan belum ter-
capai. Jumlah puskesmas yang mencapai target dengan tingkat kepatuhan bidan
dalam melaksanakan asuhan keperawatan dijelaskan dalam tabel 3.

    Tabel 3. Kepatuhan Bidan dalam Asuhan Keperawatan dan
  Pencapaian Program Perkesmas di Puskesmas Kabupaten Agam
Kepatuhan Asuhan Per-               Tercapai           Tidak tercapai             Total
       kesmas                       N      %             n       %           n         %
Baik                                1     16.7            1      6.7          2        9.5
Cukup                               4     66.7           14     93.3         18       85.7
Kurang                              1     16.7            0       .0          1        4.8
Kepatuhan administrasi
Asuhan Perkesmas
Baik                                1        16.7         1            6.7    2        9.5
Cukup                               5        83.3        12           80.0   17       81.0
Kurang                              0         0           2           13.3    2        9.5

Bidan desa pelaksana program Perkesmas di Kabupaten Agam sebanyak 96
orang dan hanya 80 orang menjadi responden penelitian ini. Bidan-bidan terse-
but sebagian besar berpendidikan D1 Kebidanan, namun sebagian besar mereka
belum pernah mendapatkan pelatihan Perkesmas. Walaupun belum mendapat-
kan pelatihan program Perkesmas, bidan desa yang menjadi responden telah
mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang cukup bagus, karena rata-rata
skor pengetahuan dan keterampilannya lebih dari 80 persen. Motivasi mereka
menjalankan program tersebut juga cukup baik. Ketersediaan dana dan sarana
penunjang dalam kegiatan Perkesmas belum semua memadai.
Bidan menilai manajemen puskesmas belum optimal melakukan pengelolaan
program Perkesmas. Sebagian besar bidan menilai puskesmas belum melaku-
kan pembagian wilayah dan evaluasi kegiatan kunjungan rumah. Bidan menilai
hanya 56 persen rata-rata skor pengelolaan program Perkesmas yang telah dila-
kukan puskesmas. Hasil pemeriksaan dokumen administrasi asuhan keperawa-
tan menunjukkan bahwa sebagian besar bidan belum melakukan pencatatan
nomor register, waktu, rencana tindakan serta pelaksanaan dan waktu pelak-
sanaanya. Skor rata-rata kualitas pemberian pelayanan hanya 61 persen yang
telah dilakukan oleh bidan dan hanya 51 persen pencatatan yang dilakukan oleh
bidan. Hasil uji korelasi product moment menunjukkan bahwa faktor input ber-
hubungan dengan kualitas pelayanan dan kualitas administrasi pelayanan. Fak-
tor input yang berhubungan dengan kualitas pelayanan keperawatan ialah pen-
getahuan, keterampilan Perkesmas dan motivasi petugas yang menjalankannya
serta sarana dan dana program. Faktor input yang berhubungan dengan kualitas
pelayanan tidak semuanya berhubungan dengan kualitas pelayanan administratif



Distant Learning Resouce Center Magister KMPK UGM                                            8
http://lrc-kmpk.ugm.ac.id
Nurmalis, Widodo Wirawan, Krsitiani; WPS no.1 April 2006 1st draft




Perkesmas. Hanya keterampilan serta sarana dan dana yang berhubungan den-
gan kualitas pelayanan administratif. Input ialah sumber daya baik sumber daya
manusia maupun sumber daya yang lain yang dibutuhkan untuk menjalankan
suatu sistem3.
Pengetahuan merupakan kumpulan informasi yang bersifat menjelaskan berba-
gai gejala alam yang memungkinkan manusia melakukan serangkaian tindakan
untuk menguasai gejala tersebut berdasarkan penjelasan yang ada4. Keterampi-
lan ialah hasil dari latihan yang berulang, yang dapat disebut perubahan yang
meningkat atau progresif oleh orang yang mempelajari keterampilan tadi sebagai
hasil dari aktivitas tertentu4. Bidan desa yang berpengetahuan, keterampilan
serta motivasi yang semakin tinggi mempunyai kualitas pelayanan Perkesmas
yang semakin baik. Pengetahuan dan keterampilan bidan cukup tinggi karena
berdasarkan latar belakang didapatkan rata-rata bidan yang menjadi responden
penelitian ini telah berpengalaman. Rata-rata responden telah berpengalaman
sekitar 11 tahun dalam pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan kebidanan.
Pengalaman tersebut juga berpengaruh terhadap keterampilan bidan dalam
menjalankan program Perkesmas. Bidan desa yang mempunyai motivasi se-
makin tinggi, pelayanan yang diberikannya juga semakin berkualitas. Motivasi
ialah keadaan dalam diri seseorang yang menimbulkan kekuatan, menggerak-
kan, mendorong, mengarahkan, atau menyalurkan perilakunya untuk mencapai
tujuan5. Individu yang mempunyai motivasi yang kuat akan melaksanakan peker-
jaan dengan sungguh-sungguh, sebaliknya individu dengan motivasi yang le-
mah/rendah akan melaksanakan pekerjaan dengan sekedarnya saja. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa bidan akan mempunyai kualitas pelayanan
yang baik jika mempunyai motivasi yang kuat.
Sarana dan dana juga berhubungan dengan kualitas pelayanan dan kualitas ad-
ministratif pelayanan. Hal tersebut berarti bahwa bidan desa yang mempunyai
kelengkapan sarana dan dana akan memberikan pelayanan dan administrasi pe-
layanan yang berkualitas. Sarana dan dana menjadi faktor yang dominan mem-
pengaruhi kualitas administrasi pelayanan Perkesmas. Salah satu sarana yang
menghambat proses pelaksanaan ialah keterbatasan formulir pelaporan. Sekitar
80 persen responden tidak mempunyai formulir pelaporan. Formulir pelaporan
berfungsi sebagai bahan evaluasi program. Input yang baik membutuhkan mana-
jemen yang mendukung jalannya proses agar proses berjalan dengan baik. Hasil
uji korelasi antara faktor manajemen program dengan pelaksanaan asuhan ke-
perawatan dan adminisatrasi asuhan keperawatan menunjukkan bahwa puskes-
mas yang mengelola program Perkesmas dengan baik, mempunyai kualitas pe-
layanan dan kualitas administrasi yang baik. Pengelolaan program Perkesmas
oleh puskesmas merupakan lingkungan dari program Perkesmas, karena bidan
desa merupakan tenaga kesehatan yang ditempatkan di desa dan bertanggung
jawab kepada puskesmas yang melingkupinya.


Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama suatu organisasi, baik or-
ganisasi bisnis maupun organisasi nirlaba, karena keberhasilan dan kelestarian
suatu organisasi di masa depan dipengaruhi oleh kemampuan SDM yang di-
milikinya6. Manusia sebagai faktor input terpenting dalam proses manajemen dan
faktor non manusia merupakan faktor input yang menentukan terwujudnya
kegiatan-kegiatan (proses) agar menjadi langkah-langkah nyata untuk mencapai



Distant Learning Resouce Center Magister KMPK UGM                            9
http://lrc-kmpk.ugm.ac.id
Nurmalis, Widodo Wirawan, Krsitiani; WPS no.1 April 2006 1st draft




hasil (output)7. Manajemen ialah ilmu tentang penggunaan sumberdaya secara
efisien, efektif dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi3. Faktor dominan
yang mempengaruhi kualitas pelaksanaan program perkesmas oleh bidan desa
ialah pengelolaan dari puskesmas. Fungsi pengawasan, pembinaan dan
penilaian dalam kegiatan perkesmas oleh bidan desa dilakukan oleh puskesmas,
karena puskesmas sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap masalah
kesehatan di wilayah kerjanya. Manajemen merupakan proses merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai
tujuan organisasi dengan menggunakan sumberdaya organisasi8. Hasil peneli-
tian ini menunjukkan bahwa sumberdaya yang berkualitas belum dikelola dengan
baik sehingga kualitas pelayanan belum optimal. Pengelolaan belum optimal di
tingkat puskesmas juga berdampak pada pencapaian cakupan. Berdasarkan ha-
sil observasi dokumentasi didapatkan beberapa puskesmas yang mempunyai
administrasi lengkap namun hasil pencapaian program perkesmasnya sangat
rendah. Salah satu kemungkinan sebab terjadinya fenomena tersebut karena
program hanya disusun di atas kertas untuk kepentingan akreditasi puskesmas.
Peningkatan kualitas merupakan aktifitas teknis dan manajemen untuk mengukur
karakteristik kualitas suatu produk dibandingkan dengan hasil yang diinginkan9.
Oleh karenannya, untuk meningkatkan kualitas dalam pelayanan Perkesmas,
peran puskesmas harus ditingkatkan terutama dalam pengawasan, pembinaan
dan penilaian. Menjalankan fungsi pengawasan, pembinaan dan penilaian meru-
pakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kepuasan kerja bidan desa.
Dalam manajemen mutu, proses menjadi fokus perhatian karena harus diken-
dalikan agar dapat mempertahankan keunggulan atau meningkatkan kinerja total
dari suatu proses9. Salah satu ciri dari sistem pengendalian kualitas yaitu terda-
pat aktifitas yang berorientasi pada tindakan untuk mencegah kerusakan produk
karena kesalahan dan kelalaian dalam proses produksi. Upaya pengendalian
kualitas merupakan tindakan preventif dalam manajemen mutu. Kegiatan peman-
tauan, pembinaan dan evaluasi program akan lebih efektif bila dilakukan oleh
pimpinan10. Dengan demikian supervisi berjenjang harus dilakukan tidak hanya
puskesmas kepada bidan, namun dinas kesehatan juga harus melakukan super-
visi pada puskesmas agar termotivasi untuk melaksanakan program Perkesmas
secara optimal.

PENUTUP
Kesimpulan. Input bidan dalam pelaksanaan program Perkesmas cukup baik
karena pengetahuan dan keterampilan bidan tentang Perkesmas cukup bagus
dan mempunyai motivasi yang baik. Sarana yang dimiliki bidan belum lengkap
dan dana untuk transportasi kunjungan rumah belum tersedia. Persepsi bidan
tentang manajemen program Perkesmas oleh puskemas masih rendah. Proses
pelaksanaan Perkesmas berdasarkan kepatuhan terhadap asuhan keperawatan
dan kepatuhan terhadap administrasi asuhan keperawatan belum sesuai dengan
standar. Pengetahuan bidan desa berhubungan dengan kepatuhan asuhan
Perkesmas namun tidak berhubungan dengan kepatuhan administrasinya. Ket-
erampilan bidan desa berhubungan dengan kepatuhan asuhan Perkesmas, dan
juga berhubungan dengan kepatuhan administrasinya. Motivasi bidan desa
hanya berhubungan dengan kepatuhan asuhan perkesmas, namun tidak ber-
hubungan dengan kepatuhan administrasinya. Ketersediaan sarana penunjang
dan dana berhubungan dengan kualitas dan kepatuhan asuhan perkesmas dan



Distant Learning Resouce Center Magister KMPK UGM                              10
http://lrc-kmpk.ugm.ac.id
Nurmalis, Widodo Wirawan, Krsitiani; WPS no.1 April 2006 1st draft




kepatuhan administrasinya. Persepsi bidan tentang manajemen program
perkesmas bidan desa berhubungan dengan kepatuhan asuhan perkesmas, dan
juga berhubungan dengan kepatuhan administrasi asuhan perkesmas. Faktor
yang paling dominan mempengaruhi kepatuhan asuhan keperawatan ialah per-
sepsi bidan terhadap manajemen program, sedangkan faktor yang paling domi-
nan mempengaruhi kepatuhan administrasinya ialah sarana dan dana. Penca-
paian target belum menjamin kualitas pengelolaan yang baik terbukti adanya be-
berapa puskesmas yang sudah mencapai target tetapi belum diikuti dengan
kualitas pengelolaan dan pelayanan program Perkesmas.
Saran. Perlu upaya dinas kesehatan untuk meningkatkan kepatuhan asuhan
Perkesmas bagi bidan desa terutama untuk pengetahuan dan keterampilan den-
gan menyelenggarakan pelatihan perkesmas bagi bidan desa agar pelayanannya
oleh mereka semakin bermutu, meningkatkan pengawasan dan pembinaan ter-
hadap puskesmas untuk mengelola program Perkesmas, terutama pembinaan
administratif pencatatan dan pelaporan melalui bimbingan dan supervisi di pusk-
esmas, menyediakan sarana terutama formulir pelaporan dan didistribusikan me-
lalui puskesmas kepada bidan desa, menyediakan dana transportasi dari dana
operasional program agar pencapaian melalui kunjungan rumah meningkat.
Puskesmas disarankan mengelola program Perkesmas secara efektif dan efisien
melalui mini lokakarya, khususnya berkaitan supervisi pada bidan agar kualitas
pelayanan bidan semakin meningkat, dan melaksanakan pembinaan administratif
pencatatan dan pelaporan melalui bimbingan dan supervisi.

DAFTAR PUSTAKA
1. Depkes RI (2001) Konsep Kebidanan. Jakarta
2. Depkes RI (1992) Panduan Bidan di Tingkat Desa. Jakarta
3. Muninjaya, G.A.A. (2004) Manajemen Kesehatan, EGC, Jakarta
4. Suriasumantri, JS. (2003) Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer. Pustaka
   Sinar Harapan, Jakarta
5. Whitherington (1991) Psikologi Pendidikan. Rhineka Cipta. Jakarta
6. Berelson, B dan Steiner, G.A. (1994) Manajemen Sumberdaya Manusia,
   diterjemahkan oleh Bambang Sukoco, Armico, Bandung
7. Handoko, T.H. (2001) Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,
   BPFE, Yogyakarta
8. Hanafi, M.M. (2003) Manajemen, UPP AMP – YKPN Yogyakarta
9. Gaspersz, V. (2003). Metode Analisis untuk Peningkatan Kualitas. Gramedia
   Pustaka Utama, Jakarta
10. Dharma, A. (2004) Manajemen Supervisi, Raja Grafindo Persada, Jakarta




Distant Learning Resouce Center Magister KMPK UGM                            11
http://lrc-kmpk.ugm.ac.id

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Tgs proposal riset keperawatan
Tgs proposal riset keperawatanTgs proposal riset keperawatan
Tgs proposal riset keperawatanGeri Lannier
 
Kajian+kebijakan+tenaga+kesehatan bappenas
Kajian+kebijakan+tenaga+kesehatan bappenasKajian+kebijakan+tenaga+kesehatan bappenas
Kajian+kebijakan+tenaga+kesehatan bappenasSupardiyadnya Yadnya
 
Kb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesional
Kb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesionalKb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesional
Kb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesionalUwes Chaeruman
 
Andrew hidayat 4914-id-kinerja-petugas-penyuluh-kesehatan-masyarakat-dalam...
 Andrew hidayat   4914-id-kinerja-petugas-penyuluh-kesehatan-masyarakat-dalam... Andrew hidayat   4914-id-kinerja-petugas-penyuluh-kesehatan-masyarakat-dalam...
Andrew hidayat 4914-id-kinerja-petugas-penyuluh-kesehatan-masyarakat-dalam...Andrew Hidayat
 
Kb 4 monitoring dan evaluasi
Kb 4 monitoring dan evaluasiKb 4 monitoring dan evaluasi
Kb 4 monitoring dan evaluasipjj_kemenkes
 
Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...
Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...
Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...RadenAnggaAnggriawan
 
Contoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukmContoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukmKlinikSubanmedika
 
Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidanan
Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidanan Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidanan
Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidanan pjj_kemenkes
 
Judul Skripsi Kesehatan Masyarakat
Judul Skripsi Kesehatan MasyarakatJudul Skripsi Kesehatan Masyarakat
Judul Skripsi Kesehatan MasyarakatKesehatan Masyarakat
 
Contoh proposal penelitian hub
Contoh proposal penelitian hubContoh proposal penelitian hub
Contoh proposal penelitian hubbarondna09
 

Mais procurados (20)

Tgs proposal riset keperawatan
Tgs proposal riset keperawatanTgs proposal riset keperawatan
Tgs proposal riset keperawatan
 
Kajian+kebijakan+tenaga+kesehatan bappenas
Kajian+kebijakan+tenaga+kesehatan bappenasKajian+kebijakan+tenaga+kesehatan bappenas
Kajian+kebijakan+tenaga+kesehatan bappenas
 
Proposal saban AKBID PARAMATA RAHA
Proposal saban AKBID PARAMATA RAHA Proposal saban AKBID PARAMATA RAHA
Proposal saban AKBID PARAMATA RAHA
 
Kb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesional
Kb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesionalKb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesional
Kb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesional
 
Panduan ol mp
Panduan ol mpPanduan ol mp
Panduan ol mp
 
Kinerja bidan di desa dalam program
Kinerja bidan di desa dalam programKinerja bidan di desa dalam program
Kinerja bidan di desa dalam program
 
Andrew hidayat 4914-id-kinerja-petugas-penyuluh-kesehatan-masyarakat-dalam...
 Andrew hidayat   4914-id-kinerja-petugas-penyuluh-kesehatan-masyarakat-dalam... Andrew hidayat   4914-id-kinerja-petugas-penyuluh-kesehatan-masyarakat-dalam...
Andrew hidayat 4914-id-kinerja-petugas-penyuluh-kesehatan-masyarakat-dalam...
 
Kb 4 monitoring dan evaluasi
Kb 4 monitoring dan evaluasiKb 4 monitoring dan evaluasi
Kb 4 monitoring dan evaluasi
 
54831671 skripsi-peh-1
54831671 skripsi-peh-154831671 skripsi-peh-1
54831671 skripsi-peh-1
 
Perilaku caring
Perilaku caring Perilaku caring
Perilaku caring
 
Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...
Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...
Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...
 
Abtrak deliana oke
Abtrak  deliana okeAbtrak  deliana oke
Abtrak deliana oke
 
Contoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukmContoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukm
 
Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidanan
Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidanan Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidanan
Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidanan
 
Judul Skripsi Kesehatan Masyarakat
Judul Skripsi Kesehatan MasyarakatJudul Skripsi Kesehatan Masyarakat
Judul Skripsi Kesehatan Masyarakat
 
Askeb( kehamilan )
Askeb( kehamilan )Askeb( kehamilan )
Askeb( kehamilan )
 
35820427 karya-tulis-ilmiah
35820427 karya-tulis-ilmiah35820427 karya-tulis-ilmiah
35820427 karya-tulis-ilmiah
 
makalah
makalahmakalah
makalah
 
Contoh proposal penelitian hub
Contoh proposal penelitian hubContoh proposal penelitian hub
Contoh proposal penelitian hub
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 

Semelhante a Public Health Nursing Implementation in Agam District

44_Salsabila Namira_P07124218053_Resume Jurnal Tugas dan Tanggung Jawab Bidan...
44_Salsabila Namira_P07124218053_Resume Jurnal Tugas dan Tanggung Jawab Bidan...44_Salsabila Namira_P07124218053_Resume Jurnal Tugas dan Tanggung Jawab Bidan...
44_Salsabila Namira_P07124218053_Resume Jurnal Tugas dan Tanggung Jawab Bidan...NamiraD
 
GIZIiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.pptx
GIZIiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.pptxGIZIiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.pptx
GIZIiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.pptxFinaldyPranadita1
 
13761-58541-1-PBJURNAL AAA.pdf
13761-58541-1-PBJURNAL AAA.pdf13761-58541-1-PBJURNAL AAA.pdf
13761-58541-1-PBJURNAL AAA.pdfDian631634
 
FORMAT PPT LOKBUL UKM AGUSTUS 2.pptx
FORMAT PPT LOKBUL UKM AGUSTUS 2.pptxFORMAT PPT LOKBUL UKM AGUSTUS 2.pptx
FORMAT PPT LOKBUL UKM AGUSTUS 2.pptxzulfahNadiasogar
 
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdfEniJanah
 
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdfEniJanah
 
Peningkatan pelayanan kb di komunitas
Peningkatan pelayanan kb di komunitasPeningkatan pelayanan kb di komunitas
Peningkatan pelayanan kb di komunitasCikHaappy
 
PPT Tesis bbhgffderffgggggvbbbbbgffdd.pptx
PPT Tesis bbhgffderffgggggvbbbbbgffdd.pptxPPT Tesis bbhgffderffgggggvbbbbbgffdd.pptx
PPT Tesis bbhgffderffgggggvbbbbbgffdd.pptxNurilAmalliya
 
INTRODUCING CASE MANAGER & ALUR PASIEN.pdf
INTRODUCING CASE MANAGER & ALUR PASIEN.pdfINTRODUCING CASE MANAGER & ALUR PASIEN.pdf
INTRODUCING CASE MANAGER & ALUR PASIEN.pdfwidarma atmaja i komang
 
Juknis ILP_Konsorsium BMGF 10072023.pdf
Juknis ILP_Konsorsium BMGF 10072023.pdfJuknis ILP_Konsorsium BMGF 10072023.pdf
Juknis ILP_Konsorsium BMGF 10072023.pdferpan9
 
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.ppt
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.pptPetunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.ppt
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.pptLastriMarga
 
Ruang lingkup dan trend issue keperawatan keluarga
Ruang lingkup dan trend issue keperawatan keluargaRuang lingkup dan trend issue keperawatan keluarga
Ruang lingkup dan trend issue keperawatan keluargaayu rahmadani
 
Pdf pedoman-perkesmas (1)
Pdf pedoman-perkesmas (1)Pdf pedoman-perkesmas (1)
Pdf pedoman-perkesmas (1)AhmadSafii13
 
Pemaparan Puskesmas Gaya Baru 5.ppt
Pemaparan Puskesmas Gaya Baru 5.pptPemaparan Puskesmas Gaya Baru 5.ppt
Pemaparan Puskesmas Gaya Baru 5.pptIwanInd1
 

Semelhante a Public Health Nursing Implementation in Agam District (20)

Puskesmas lengkap
Puskesmas lengkapPuskesmas lengkap
Puskesmas lengkap
 
Puskesmas
Puskesmas Puskesmas
Puskesmas
 
44_Salsabila Namira_P07124218053_Resume Jurnal Tugas dan Tanggung Jawab Bidan...
44_Salsabila Namira_P07124218053_Resume Jurnal Tugas dan Tanggung Jawab Bidan...44_Salsabila Namira_P07124218053_Resume Jurnal Tugas dan Tanggung Jawab Bidan...
44_Salsabila Namira_P07124218053_Resume Jurnal Tugas dan Tanggung Jawab Bidan...
 
desa siaga
desa siagadesa siaga
desa siaga
 
GIZIiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.pptx
GIZIiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.pptxGIZIiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.pptx
GIZIiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.pptx
 
13761-58541-1-PBJURNAL AAA.pdf
13761-58541-1-PBJURNAL AAA.pdf13761-58541-1-PBJURNAL AAA.pdf
13761-58541-1-PBJURNAL AAA.pdf
 
FORMAT PPT LOKBUL UKM AGUSTUS 2.pptx
FORMAT PPT LOKBUL UKM AGUSTUS 2.pptxFORMAT PPT LOKBUL UKM AGUSTUS 2.pptx
FORMAT PPT LOKBUL UKM AGUSTUS 2.pptx
 
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf
 
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf
 
Peningkatan pelayanan kb di komunitas
Peningkatan pelayanan kb di komunitasPeningkatan pelayanan kb di komunitas
Peningkatan pelayanan kb di komunitas
 
PPT Tesis bbhgffderffgggggvbbbbbgffdd.pptx
PPT Tesis bbhgffderffgggggvbbbbbgffdd.pptxPPT Tesis bbhgffderffgggggvbbbbbgffdd.pptx
PPT Tesis bbhgffderffgggggvbbbbbgffdd.pptx
 
Kebijakan PIS-PK
Kebijakan PIS-PKKebijakan PIS-PK
Kebijakan PIS-PK
 
fish bone PTM.pptx
fish bone PTM.pptxfish bone PTM.pptx
fish bone PTM.pptx
 
Rncangan matrix ganesha
Rncangan matrix ganeshaRncangan matrix ganesha
Rncangan matrix ganesha
 
INTRODUCING CASE MANAGER & ALUR PASIEN.pdf
INTRODUCING CASE MANAGER & ALUR PASIEN.pdfINTRODUCING CASE MANAGER & ALUR PASIEN.pdf
INTRODUCING CASE MANAGER & ALUR PASIEN.pdf
 
Juknis ILP_Konsorsium BMGF 10072023.pdf
Juknis ILP_Konsorsium BMGF 10072023.pdfJuknis ILP_Konsorsium BMGF 10072023.pdf
Juknis ILP_Konsorsium BMGF 10072023.pdf
 
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.ppt
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.pptPetunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.ppt
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.ppt
 
Ruang lingkup dan trend issue keperawatan keluarga
Ruang lingkup dan trend issue keperawatan keluargaRuang lingkup dan trend issue keperawatan keluarga
Ruang lingkup dan trend issue keperawatan keluarga
 
Pdf pedoman-perkesmas (1)
Pdf pedoman-perkesmas (1)Pdf pedoman-perkesmas (1)
Pdf pedoman-perkesmas (1)
 
Pemaparan Puskesmas Gaya Baru 5.ppt
Pemaparan Puskesmas Gaya Baru 5.pptPemaparan Puskesmas Gaya Baru 5.ppt
Pemaparan Puskesmas Gaya Baru 5.ppt
 

Último

konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 

Último (20)

konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 

Public Health Nursing Implementation in Agam District

  • 1. Working Paper Series No. 7 Juli 2007, First Draft PELAKSANAAN PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT OLEH BIDAN DESA DI KABUPATEN AGAM Nurmalis, Widodo Wirawan, Kristiani Katakunci: perkesmas manajemen bidan -Tidak Untuk Disitasi- Program Magister Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan,Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 2007
  • 2. Nurmalis, Widodo Wirawan, Krsitiani; WPS no.1 April 2006 1st draft Public Health Nursing Implementation by Midwives in Agam District, West Sumatera Nurmalis1, Widodo Wirawan2, Kristiani3 Abstract Background: The mother and under five year old children mortality rate at Agam District in the year 2005 was still high. The number of high risked pregnant women handled and referred to hospitals has not achieved the target even though village midwives have been assigned to carry out the public health nursing (PHN) programs. This research was con- ducted to get an overview of management of PHN programs implementation. Methods: This research was an analytical research with cross sectional design using quantitative and qualitative methods. The research subjects were village midwives, head of health center, and the coordinator of PHN programs, with village midwives as the unit of analysis. The research instruments were in-depth interview guide, questionnaires, and document checklist. Results: The knowledge of village midwives was correlated to the compliance towards PHN standard operational procedures (p<0,05 r=0,326), but was not correlated to the compliance towards its administration procedures (p>0,05 r=0,079). The skill of them was correlated to the compliance towards PHN standard operational procedures (p<0,05 r=0,360), and also to the compliance towards its administration procedures (p<0,05 r=0,277). The motivation of them was correlated to the compliance towards PHN stan- dard operational procedures (p<0,05 r=0,395), but was not correlated to the compliance towards its administration procedures (p>0,05 r=0,188). The availability of facilities and fund was correlated to the compliance towards PHN standard of procedures (p<0,05 r=0,518), and also to the compliance towards its administration procedures (p<0,05 r=0,425). The perception of PHN management by village midwives was correlated to the compliance towards its standard operational procedures (p<0,05 r=0,559), and also to the compliance towards its administration procedures (p<0,05 r=0,265). The most dominant factor correlated to the compliance towards PHN standard of procedures was its man- agement, while the most dominant factor correlated to the compliance towards its admini- stration procedures was facilities and fund. Conclusions: The quality of PHN programs implementation at Agam District was consid- ered poor because of its inappropriate management, besides the limited facilities and fund. Keywords: Public health nursing, management, midwives 1 District Health Office of Agam, West Sumatera 2 Master of Health Service Management and Policy, Gadjah Mada University 3 Salam Health Center, Magelang District Distant Learning Resouce Center Magister KMPK UGM 2 http://lrc-kmpk.ugm.ac.id
  • 3. Nurmalis, Widodo Wirawan, Krsitiani; WPS no.1 April 2006 1st draft LATAR BELAKANG Upaya kesehatan berbasis masyarakat dalam pelayanan kesehatan ibu dan bayi masih sangat kurang dan perlu dilakukan perbaikan, terutama di pedesaan. Penempatan bidan di desa sebagai tenaga kesehatan berperan sangat penting dalam mengatasi masalah tersebut. Mereka ditempatkan dan bertugas di desa yang mempunyai wilayah kerja satu sampai dua desa dalam melaksanakan tu- gas pelayanan medis baik di dalam maupun di luar jam kerja dan bertanggung- jawab langsung kepada kepala puskesmas1. Tujuan penempatan bidan desa ia- lah untuk meningkatkan mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan melalui puskesmas dan posyandu dalam rangka menurunkan angka kematian ibu, bayi dan balita serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup sehat2. Tetapi, beban kerja bidan desa, khususnya di Kabupaten Agam, semakin bertambah seiring peluncuran program perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) secara Nasional. Perkesmas merupakan bagian integral dari upaya kesehatan di puskesmas dan terintegrasi kedalam kelompok upaya kesehatan wajib maupun pengembangan. Tujuannya untuk pencegahan penyakit dan pen- ingkatan kesehatan masyarakat dan mempertimbangkan masalah kesehatan masyarakat yang mempengaruhi individu, keluarga, dan masyarakat. Program Perkesmas yang seharusnya dilaksanakan oleh tenaga keperawatan, dilaksanakan oleh bidan desa karena keterbatasan tenaga perawat. Jumlah tenaga bidan di Agam sebesar 250 orang, 96 orang di antaranya ialah bidan desa, sedangkan jumlah perawat hanya 137 orang. Kondisi tersebut mendasari kebijakan program perawatan kesehatan masyarakat dilaksanakan oleh bidan. Sejak penerapan Perkesmas oleh bidan, derajat kesehatan yang berkaitan den- gan perawatan kesehatan masyarakat di Agam belum memenuhi target terutama untuk kasus bayi kurang gizi. Harapan yang belum tercapai dimungkinkan oleh kelemahan managemen meliputi input (tenaga, dana dan sarana) atau proses (pengelolaan) di tingkat puskesmas. Indikator untuk menilai mutu pelayanan ke- sehatan dapat dilihat dari tingkat kepatuhan atau compliance rate terhadap SOP (standard operational procedure). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan program Perkesmas oleh puskesmas di Kabupaten Agam. Menge- tahui faktor input dan proses, mengetahui hubungan antara sumberdaya manu- sia, dana dan sarana, serta persepsi bidan tentang manajemen puskesmas dalam Perkesmas dengan kualitas pelayanan dan kualitas administrasi, dan mengetahui gambaran kualitas pelaksanaan Perkesmas dan cakupan pelak- sanaannya. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini ialah penelitian analitik dengan observasi sesaat (cross sec- tional) menggunakan metode kuantitatif didukung kualitatif. Unit analisis peneli- tian ialah bidan desa dengan unit observasi kegiatan Perkesmas yang dilaksana- kan di desa. Di kabupaten Agam terdapat 96 orang bidan desa yang bertugas di wilayah kerja puskesmas Kabupaten Agam. Semua bidan desa tersebut dijadi- kan subyek penelitian ini. Peneliti juga melakukan wawancara mendalam terha- dap 2 orang kepala puskesmas dan 2 orang pemegang program Perkesmas. Variabel independen penelitian ini yaitu faktor input yang terdiri dari sumberdaya manusia (SDM) maupun sarana dan dana serta persepsi manajemen program Perkesmas yang dilakukan oleh bidan desa. Variabel dependen ialah proses pe- Distant Learning Resouce Center Magister KMPK UGM 3 http://lrc-kmpk.ugm.ac.id
  • 4. Nurmalis, Widodo Wirawan, Krsitiani; WPS no.1 April 2006 1st draft laksanaan program Perkesmas yang terdiri dari kualitas pelayanan dan kualitas administrasi pelayanan. Instrumen penelitian ialah kuesioner, pedoman wawan- cara, daftar tilik, catatan lapangan, dan tape recorder. HASIL DAN PEMBAHASAN Sumberdaya Manusia. Responden penelitian ini berjumlah 80 orang bidan desa. Latar belakang responden sebagian besar berpendidikan D1 Kebidanan (87,5%) sedangkan yang berpendidikan D3 hanya sebesar 12,5 persen. Responden yang telah mengikuti pelatihan Perkesmas hanya 22,5 persen, 77,5 persen lainnya belum pernah mengikutinya. Responden berusia rata-rata 32,1 tahun, paling muda berusia 21 dan yang paling tua berusia 41 tahun. Masa kerja responden rata-rata 8,61 tahun. Pengetahuan dan motivasi responden diukur dengan kue- sioner sedangkan keterampilan diukur dengan check list. Pengetahuan dan ket- erampilan bidan tentang Perkesmas rata-rata cukup bagus. Motivasi responden tergolong baik (skor motivasi rata-rata 3,11). Jumlah responden berpengetahuan rendah sebesar 27,5 persen, kategori sedang sebesar 60 persen dan dalam kategori tinggi hanya 12,5 persen. Sebagian besar responden berketerampilan sedang (60%), berketerampilan rendah 15 persen dan berketerampilan tinggi 25 persen. Motivasi responden sebagian besar tergolong sedang (65%), bermotivasi rendah dan tinggi masing-masing sebesar 17,5 persen. Dana dan Sarana. Sarana yang dimiliki oleh bidan desa diketahui melalui obser- vasi. Hasil observasi menunjukkan ketersediaan sarana dan dana sebagian be- sar responden tergolong dalam kategori cukup, yaitu 75 persen. Responden dengan ketersediaan sarana dan dana kurang sebesar 5 persen dan responden dengan kategori lengkap sebesar 20 persen. Persepsi terhadap Manajemen Perkesmas Persepsi responden terhadap pengelolaan program Perkesmas diukur dengan kuesioner. Kuesioner terdiri dari pertanyaan tentang kegiatan pengelolaan pro- gram Perkesmas yang pernah dilakukan oleh Puskesmas terhadap responden. Responden yang menilai program Perkesmas dikelola Puskesmas dengan cu- kup baik sebesar 57 persen. Responden yang menilai menilai program Perkes- mas dikelola Puskesmas dengan kurang baik sebesar 22,5 persen dan yang menilai baik hanya 20 persen. Kepatuhan terhadap Asuhan Perkesmas Kepatuhan terhadap asuhan Perkesmas merupakan salah satu indikator kualitas pelayanan, dibagi menjadi 2 yaitu pengelolaan asuhan oleh bidan dan observasi dokumentasi Perkesmas oleh bidan. Responden umumnya mengaku telah cukup mempunyai kepatuhan terhadap asuhan keperawatan (65%), responden yang kurang baik melaksanakan asuhan Perkesmas sesuai standar sebesar 17,5 per- sen. Responden yang telah melaksanakan asuhan keperawatan Perkesmas se- cara baik hanya 17,5 persen. Hasil observasi dokumen asuhan keperawatan menunjukkan sebagian besar responden tergolong cukup mematuhi asuhan Perkesmas (73,8%) sedangkan tergolong kurang mematuhi pelaksanaan admin- istrasi asuhan 7,4 persen. Responden yang tergolong telah mematuhi adminis- trasi asuhan keperawatan sebesar 18,8 persen. Distant Learning Resouce Center Magister KMPK UGM 4 http://lrc-kmpk.ugm.ac.id
  • 5. Nurmalis, Widodo Wirawan, Krsitiani; WPS no.1 April 2006 1st draft Hubungan antara faktor input dan kegiatan pelayanan Perkesmas yang dilakukan oleh bidan diketahui dengan uji correlation product moment. Hasilnya dipaparkan dalam tabel berikut. Tabel 1. Hubungan antara Input dengan Kepatuhan Pelaksanaan Asuhan Perkesmas Kepatuhan Pelaksanaan Variabel Asuhan Perkesmas r p Pengetahuan 0.326 0.003 Keterampilan 0.360 0.001 Motivasi 0.395 0.000 Sarana dan Dana 0.518 0.000 Manajemen Program dari Puskesmas 0.559 0.000 Hasil uji correlation product moment menunjukkkan bahwa kepatuhan pelak- sanaan terhadap asuhan Perkesmas oleh bidan berhubungan dengan pengeta- huan, keterampilan, motivasi, sarana dan persepsi tentang manajemen Puskes- mas (p<0,05). Semakin baik pengetahuan responden tentang Perkesmas, se- makin patuh terhadap asuhan keperawatan Perkesmas. Keterampilan responden berhubungan secara signifikan dengan kepatuhan terhadap asuhan Perkesmas (p<0,05) dengan koefisien korelasi sebesar 0,360. Responden yang mempunyai keterampilan lebih baik, semakin patuh terhadap standar asuhan Perkesmas. Motivasi responden juga berhubungan secara signifikan dengan kepatuhan ter- hadap asuhan Perkesmas (p<0,05) dengan koefisien korelasi sebesar 0,395. Hal tersebut bermakna bahwa responden yang mempunyai motivasi yang semakin baik, semakin patuh asuhan Perkesmas. Hubungan ketersediaan sarana dan dana hasil observasi dengan kepatuhan pelaksanaan asuhan Perkesmas menunjukkan signifikansi (p<0,05) dengan koefisien korelasi sebesar 0,518. Re- sponden yang mempunyai ketersediaan sarana dan dana yang semakin lengkap, semakin patuh asuhan Perkesmas. Hubungan persepsi manajemen program Perkesmas oleh puskesmas dengan kepatuhan pelaksanaan asuhan Perkesmas menunjukkan signifikansi (p<0,05) dengan koefisien korelasi sebesar 0,559. Re- sponden yang mempunyai persepsi yang semakin baik terhadap manajemen program oleh puskesmas, semakin patuh terhadap standar asuhan Perkesmas. Hubungan antara kepatuhan administrasi pelayanan Perkesmas dengan faktor input dijelaskan dalam tabel berikut. Distant Learning Resouce Center Magister KMPK UGM 5 http://lrc-kmpk.ugm.ac.id
  • 6. Nurmalis, Widodo Wirawan, Krsitiani; WPS no.1 April 2006 1st draft Tabel 2. Hubungan antara Input dengan Kepatuhan Administrasi Asuhan Perkesmas Kepatuhan Administrasi Asuhan Variabel Perkesmas r P Pengetahuan 0.079 0.487 Keterampilan 0.277 0.013 Motivasi 0.188 0.095 Sarana dan Dana 0.425 0.000 Manajemen Program dari Puskesmas 0.265 0.017 Hasil uji correlation product moment menunjukkan bahwa kepatuhan pelak- sanaan terhadap asuhan Perkesmas oleh bidan hanya berhubungan dengan keterampilan, ketersediaan sarana dan dana serta persepsi tentang manajemen puskesmas (p<0,05). Koefisien korelasi keterampilan sebesar 0,277. Hubungan ketersediaan sarana dan dana dengan kepatuhan pelaksanaan administrasi asuhan Perkesmas menunjukkan signifikansi (p<0,05) dengan koefisien korelasi sebesar 0,425. Hubungan persepsi manajemen program Perkesmas oleh pusk- esmas dengan kepatuhan pelaksanaan administrasi asuhan Perkesmas menun- jukkan signifikan (p<0,05) dengan koefisien korelasi sebesar 0,265. Responden yang mempunyai persepsi yang semakin baik terhadap manajemen program oleh puskesmas, semakin patuh terhadap pengisian administrasi asuhan Perkesmas. Dari hasil uji korelasi product moment didapatkan bahwa faktor input yang ber- hubungan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan ialah pengetahuan, ket- erampilan, motivasi, sarana dan dana. Persepsi tentang manajemen program Perkesmas dari puskesmas juga berhubungan secara signifikan dengan pelak- sanaan asuhan keperawatan. Variabel-variabel tersebut akan diuji dengan uji statistik regresi linier untuk mengetahui determinasi dominan terhadap pelak- sanaan asuhan keperawatan. Hasil uji regresi linier menunjukkan bahwa R2 se- besar 0,715 dan signifikan secara statistik. Hasil tersebut bermakna secara ber- samaan. Determinasi pengetahuan, keterampilan, motivasi, sarana dan dana serta persepsi tentang manajemen program Perkesmas dari puskesmas terha- dap pelaksanaan asuhan keperawatan sebesar 71,5 persen. Determinasi varia- bel lain yang tidak diteliti sebesar 28,5 persen. Determinasi dominan terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan ialah persepsi bidan terhadap manajemen program dari Puskesmas karena mempunyai nilai beta paling besar, yaitu 0,357. Hal tersebut berarti bahwa pesepsi responden tentang manajemen program dari puskesmas mempunyai kontribusi terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan sebesar 35,7 persen. Temuan tersebut diperkuat hasil wawancara mendalam dengan pemegang pro- gram Perkesmas di puskesmas. Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa puskesmas tidak melakukan pemantauan kualitas pelayanan Perkesmas yang dilakukan bidan pada saat kunjungan rumah. Pemantauan hanya dilakukan ber- dasarkan laporan bulanan dari bidan desa. Pemantauan laporan dilakukan hanya untuk mengetahui jumlah cakupan bukan untuk memantau kualitas pelayanan Perkesmas oleh bidan desa. Di puskesmas lain, pemantauan dilakukan dalam Distant Learning Resouce Center Magister KMPK UGM 6 http://lrc-kmpk.ugm.ac.id
  • 7. Nurmalis, Widodo Wirawan, Krsitiani; WPS no.1 April 2006 1st draft pertemuan bulanan. Koordinator puskesmas akan menanyakan pada petugas yang bersangkutan mengenai penyebab kegagalan pencapaian target. Hasil wawancara dengan salah satu bidan menjelaskan bahwa bidan hanya mengerja- kan laporan yang diminta puskesmas, sehingga data dari bidan desa terkadang kurang valid. Pemberian laporan yang kurang valid bertujuan agar bidan tidak ditegur oleh puskesmas. Ini disebabkan puskesmas belum melakukan pengawa- san secara intensif karena belum mempunyai petugas khusus yang mengelola program Perkesmas. Pengelola kegiatan Perkesmas sering bertugas rangkap dengan program lain. Ketidakadaan petugas pengelola program Perkesmas menyebabkan manajemennya di puskesmas tidak berjalan dengan baik. Pihak puskesmas juga menilai bahwa pelaksanaan Perkesmas tidak berjalan lancar karena kurang pembinaan dan pelatihan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Agam. Dinas Kesehatan Agam belum membuat petunjuk pelaksanaan untuk program Perkesmas yang sesuai untuk puskesmas. Sasaran Perkesmas yang terlalu banyak menyebabkan pimpinan puskesmas kebingungan untuk mengembang- kan program ini di wilayahnya. Pihak puskesmas berharap dinas kesehatan memberikan pedoman pelaksanaan Perkesmas di puskesmas. Hasil wawancara dengan pihak dinas menginformasikan bahwa laporan Perkes- mas hanya sekedar memenuhi kebutuhan administrasi, sehingga tidak memberi target pencapaian cakupan sesungguhnya. Variabel yang berhubungan dengan pelaksanaan administrasi asuhan keperawatan ialah keterampilan, sarana dan dana serta persepsi manajemen program dari puskesmas. Hasil uji regresi linier, didapatkan R2 sebesar 0,471 dan signifikan secara statistik. Hasil tersebut ber- makna secara bersamaan dengan determinasi keterampilan, sarana dan dana serta persepsi tentang manajemen program Perkesmas dari puskesmas terha- dap pelaksanaan administrasi asuhan keperawatan sebesar 47,1 persen. Deter- minasi variabel lain yang tidak diteliti sebesar 52,9 persen. Determinasi dominan ialah ketersediaan sarana dan dana karena mempunyai nilai beta paling besar, yaitu 0,348. Sarana dan dana mempunyai kontribusi terhadap pelaksanaan ad- ministrasi asuhan keperawatan sebesar 34,8 persen. Dana juga menjadi kendala bagi bidan dalam menjalankan program Perkesmas. Bidan desa tidak mendapat uang transportasi untuk melakukan kunjungan rumah. Biasanya bidan justru mendapatkan dana dari keluarga yang dikunjungi sebagai jasa pelayanan pengobatan. Fenomena ini menunjukkan bahwa ke- mungkinan bidan hanya akan mengunjungi pasien kelompok risiko yang men- gundang dan memberikan uang jasa saja. Kualitas Pelaksanaan Perawatan dan Pencapaian Program Perkesmas Target pencapaian Perkesmas menurut Dinas Kesehatan Agam sebesar 15 %. Dari dokumen dinas ditemukan 6 puskesmas yang mencapai target tersebut dan 15 puskesmas lainnya tidaknya. Ditemukan 8 puskesmas yang mempunyai kuali- tas pelaksanaan perawatan sangat baik karena memenuhi semua daftar obser- vasi. Tiga belas puskesmas tidak mempunyai dokumen lengkap. Dari 6 puskes- mas yang mencapai target hanya 2 puskesmas yang mempunyai pengelolaan yang baik, sedangkan 4 puskesmas yang lain mempunyai pengelolaan yang ku- rang baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pencapaian cakupan dipengaruhi oleh pengelolaan puskesmas. Puskesmas yang mengelola program Perkesmas dapat memenuhi target yang ditetapkan. Distant Learning Resouce Center Magister KMPK UGM 7 http://lrc-kmpk.ugm.ac.id
  • 8. Nurmalis, Widodo Wirawan, Krsitiani; WPS no.1 April 2006 1st draft Dari 6 puskesmas yang mencapai target yang ditetapkan, hanya 1 puskesmas yang mempunyai bidan dengan kepatuhan asuhan keperawatan dalam kategori baik. Di sisi lain, terdapat 1 puskesmas yang tidak mencapai target namun mem- punyai bidan dengan tingkat kepatuhan baik. Fenomena serupa juga terjadi pada kepatuhan administrasi asuhan keperawatan. Terdapat 1 puskesmas yang memiliki bidan dengan kepatuhan administrasi asuhan keperawatan dalam kate- gori baik dan mencapai target. Disisi lain, terdapat 1 puskesmas yang mempun- yai bidan dengan kepatuhan administrasi yang baik namun cakupan belum ter- capai. Jumlah puskesmas yang mencapai target dengan tingkat kepatuhan bidan dalam melaksanakan asuhan keperawatan dijelaskan dalam tabel 3. Tabel 3. Kepatuhan Bidan dalam Asuhan Keperawatan dan Pencapaian Program Perkesmas di Puskesmas Kabupaten Agam Kepatuhan Asuhan Per- Tercapai Tidak tercapai Total kesmas N % n % n % Baik 1 16.7 1 6.7 2 9.5 Cukup 4 66.7 14 93.3 18 85.7 Kurang 1 16.7 0 .0 1 4.8 Kepatuhan administrasi Asuhan Perkesmas Baik 1 16.7 1 6.7 2 9.5 Cukup 5 83.3 12 80.0 17 81.0 Kurang 0 0 2 13.3 2 9.5 Bidan desa pelaksana program Perkesmas di Kabupaten Agam sebanyak 96 orang dan hanya 80 orang menjadi responden penelitian ini. Bidan-bidan terse- but sebagian besar berpendidikan D1 Kebidanan, namun sebagian besar mereka belum pernah mendapatkan pelatihan Perkesmas. Walaupun belum mendapat- kan pelatihan program Perkesmas, bidan desa yang menjadi responden telah mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang cukup bagus, karena rata-rata skor pengetahuan dan keterampilannya lebih dari 80 persen. Motivasi mereka menjalankan program tersebut juga cukup baik. Ketersediaan dana dan sarana penunjang dalam kegiatan Perkesmas belum semua memadai. Bidan menilai manajemen puskesmas belum optimal melakukan pengelolaan program Perkesmas. Sebagian besar bidan menilai puskesmas belum melaku- kan pembagian wilayah dan evaluasi kegiatan kunjungan rumah. Bidan menilai hanya 56 persen rata-rata skor pengelolaan program Perkesmas yang telah dila- kukan puskesmas. Hasil pemeriksaan dokumen administrasi asuhan keperawa- tan menunjukkan bahwa sebagian besar bidan belum melakukan pencatatan nomor register, waktu, rencana tindakan serta pelaksanaan dan waktu pelak- sanaanya. Skor rata-rata kualitas pemberian pelayanan hanya 61 persen yang telah dilakukan oleh bidan dan hanya 51 persen pencatatan yang dilakukan oleh bidan. Hasil uji korelasi product moment menunjukkan bahwa faktor input ber- hubungan dengan kualitas pelayanan dan kualitas administrasi pelayanan. Fak- tor input yang berhubungan dengan kualitas pelayanan keperawatan ialah pen- getahuan, keterampilan Perkesmas dan motivasi petugas yang menjalankannya serta sarana dan dana program. Faktor input yang berhubungan dengan kualitas pelayanan tidak semuanya berhubungan dengan kualitas pelayanan administratif Distant Learning Resouce Center Magister KMPK UGM 8 http://lrc-kmpk.ugm.ac.id
  • 9. Nurmalis, Widodo Wirawan, Krsitiani; WPS no.1 April 2006 1st draft Perkesmas. Hanya keterampilan serta sarana dan dana yang berhubungan den- gan kualitas pelayanan administratif. Input ialah sumber daya baik sumber daya manusia maupun sumber daya yang lain yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu sistem3. Pengetahuan merupakan kumpulan informasi yang bersifat menjelaskan berba- gai gejala alam yang memungkinkan manusia melakukan serangkaian tindakan untuk menguasai gejala tersebut berdasarkan penjelasan yang ada4. Keterampi- lan ialah hasil dari latihan yang berulang, yang dapat disebut perubahan yang meningkat atau progresif oleh orang yang mempelajari keterampilan tadi sebagai hasil dari aktivitas tertentu4. Bidan desa yang berpengetahuan, keterampilan serta motivasi yang semakin tinggi mempunyai kualitas pelayanan Perkesmas yang semakin baik. Pengetahuan dan keterampilan bidan cukup tinggi karena berdasarkan latar belakang didapatkan rata-rata bidan yang menjadi responden penelitian ini telah berpengalaman. Rata-rata responden telah berpengalaman sekitar 11 tahun dalam pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan kebidanan. Pengalaman tersebut juga berpengaruh terhadap keterampilan bidan dalam menjalankan program Perkesmas. Bidan desa yang mempunyai motivasi se- makin tinggi, pelayanan yang diberikannya juga semakin berkualitas. Motivasi ialah keadaan dalam diri seseorang yang menimbulkan kekuatan, menggerak- kan, mendorong, mengarahkan, atau menyalurkan perilakunya untuk mencapai tujuan5. Individu yang mempunyai motivasi yang kuat akan melaksanakan peker- jaan dengan sungguh-sungguh, sebaliknya individu dengan motivasi yang le- mah/rendah akan melaksanakan pekerjaan dengan sekedarnya saja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bidan akan mempunyai kualitas pelayanan yang baik jika mempunyai motivasi yang kuat. Sarana dan dana juga berhubungan dengan kualitas pelayanan dan kualitas ad- ministratif pelayanan. Hal tersebut berarti bahwa bidan desa yang mempunyai kelengkapan sarana dan dana akan memberikan pelayanan dan administrasi pe- layanan yang berkualitas. Sarana dan dana menjadi faktor yang dominan mem- pengaruhi kualitas administrasi pelayanan Perkesmas. Salah satu sarana yang menghambat proses pelaksanaan ialah keterbatasan formulir pelaporan. Sekitar 80 persen responden tidak mempunyai formulir pelaporan. Formulir pelaporan berfungsi sebagai bahan evaluasi program. Input yang baik membutuhkan mana- jemen yang mendukung jalannya proses agar proses berjalan dengan baik. Hasil uji korelasi antara faktor manajemen program dengan pelaksanaan asuhan ke- perawatan dan adminisatrasi asuhan keperawatan menunjukkan bahwa puskes- mas yang mengelola program Perkesmas dengan baik, mempunyai kualitas pe- layanan dan kualitas administrasi yang baik. Pengelolaan program Perkesmas oleh puskesmas merupakan lingkungan dari program Perkesmas, karena bidan desa merupakan tenaga kesehatan yang ditempatkan di desa dan bertanggung jawab kepada puskesmas yang melingkupinya. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama suatu organisasi, baik or- ganisasi bisnis maupun organisasi nirlaba, karena keberhasilan dan kelestarian suatu organisasi di masa depan dipengaruhi oleh kemampuan SDM yang di- milikinya6. Manusia sebagai faktor input terpenting dalam proses manajemen dan faktor non manusia merupakan faktor input yang menentukan terwujudnya kegiatan-kegiatan (proses) agar menjadi langkah-langkah nyata untuk mencapai Distant Learning Resouce Center Magister KMPK UGM 9 http://lrc-kmpk.ugm.ac.id
  • 10. Nurmalis, Widodo Wirawan, Krsitiani; WPS no.1 April 2006 1st draft hasil (output)7. Manajemen ialah ilmu tentang penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi3. Faktor dominan yang mempengaruhi kualitas pelaksanaan program perkesmas oleh bidan desa ialah pengelolaan dari puskesmas. Fungsi pengawasan, pembinaan dan penilaian dalam kegiatan perkesmas oleh bidan desa dilakukan oleh puskesmas, karena puskesmas sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan di wilayah kerjanya. Manajemen merupakan proses merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan sumberdaya organisasi8. Hasil peneli- tian ini menunjukkan bahwa sumberdaya yang berkualitas belum dikelola dengan baik sehingga kualitas pelayanan belum optimal. Pengelolaan belum optimal di tingkat puskesmas juga berdampak pada pencapaian cakupan. Berdasarkan ha- sil observasi dokumentasi didapatkan beberapa puskesmas yang mempunyai administrasi lengkap namun hasil pencapaian program perkesmasnya sangat rendah. Salah satu kemungkinan sebab terjadinya fenomena tersebut karena program hanya disusun di atas kertas untuk kepentingan akreditasi puskesmas. Peningkatan kualitas merupakan aktifitas teknis dan manajemen untuk mengukur karakteristik kualitas suatu produk dibandingkan dengan hasil yang diinginkan9. Oleh karenannya, untuk meningkatkan kualitas dalam pelayanan Perkesmas, peran puskesmas harus ditingkatkan terutama dalam pengawasan, pembinaan dan penilaian. Menjalankan fungsi pengawasan, pembinaan dan penilaian meru- pakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kepuasan kerja bidan desa. Dalam manajemen mutu, proses menjadi fokus perhatian karena harus diken- dalikan agar dapat mempertahankan keunggulan atau meningkatkan kinerja total dari suatu proses9. Salah satu ciri dari sistem pengendalian kualitas yaitu terda- pat aktifitas yang berorientasi pada tindakan untuk mencegah kerusakan produk karena kesalahan dan kelalaian dalam proses produksi. Upaya pengendalian kualitas merupakan tindakan preventif dalam manajemen mutu. Kegiatan peman- tauan, pembinaan dan evaluasi program akan lebih efektif bila dilakukan oleh pimpinan10. Dengan demikian supervisi berjenjang harus dilakukan tidak hanya puskesmas kepada bidan, namun dinas kesehatan juga harus melakukan super- visi pada puskesmas agar termotivasi untuk melaksanakan program Perkesmas secara optimal. PENUTUP Kesimpulan. Input bidan dalam pelaksanaan program Perkesmas cukup baik karena pengetahuan dan keterampilan bidan tentang Perkesmas cukup bagus dan mempunyai motivasi yang baik. Sarana yang dimiliki bidan belum lengkap dan dana untuk transportasi kunjungan rumah belum tersedia. Persepsi bidan tentang manajemen program Perkesmas oleh puskemas masih rendah. Proses pelaksanaan Perkesmas berdasarkan kepatuhan terhadap asuhan keperawatan dan kepatuhan terhadap administrasi asuhan keperawatan belum sesuai dengan standar. Pengetahuan bidan desa berhubungan dengan kepatuhan asuhan Perkesmas namun tidak berhubungan dengan kepatuhan administrasinya. Ket- erampilan bidan desa berhubungan dengan kepatuhan asuhan Perkesmas, dan juga berhubungan dengan kepatuhan administrasinya. Motivasi bidan desa hanya berhubungan dengan kepatuhan asuhan perkesmas, namun tidak ber- hubungan dengan kepatuhan administrasinya. Ketersediaan sarana penunjang dan dana berhubungan dengan kualitas dan kepatuhan asuhan perkesmas dan Distant Learning Resouce Center Magister KMPK UGM 10 http://lrc-kmpk.ugm.ac.id
  • 11. Nurmalis, Widodo Wirawan, Krsitiani; WPS no.1 April 2006 1st draft kepatuhan administrasinya. Persepsi bidan tentang manajemen program perkesmas bidan desa berhubungan dengan kepatuhan asuhan perkesmas, dan juga berhubungan dengan kepatuhan administrasi asuhan perkesmas. Faktor yang paling dominan mempengaruhi kepatuhan asuhan keperawatan ialah per- sepsi bidan terhadap manajemen program, sedangkan faktor yang paling domi- nan mempengaruhi kepatuhan administrasinya ialah sarana dan dana. Penca- paian target belum menjamin kualitas pengelolaan yang baik terbukti adanya be- berapa puskesmas yang sudah mencapai target tetapi belum diikuti dengan kualitas pengelolaan dan pelayanan program Perkesmas. Saran. Perlu upaya dinas kesehatan untuk meningkatkan kepatuhan asuhan Perkesmas bagi bidan desa terutama untuk pengetahuan dan keterampilan den- gan menyelenggarakan pelatihan perkesmas bagi bidan desa agar pelayanannya oleh mereka semakin bermutu, meningkatkan pengawasan dan pembinaan ter- hadap puskesmas untuk mengelola program Perkesmas, terutama pembinaan administratif pencatatan dan pelaporan melalui bimbingan dan supervisi di pusk- esmas, menyediakan sarana terutama formulir pelaporan dan didistribusikan me- lalui puskesmas kepada bidan desa, menyediakan dana transportasi dari dana operasional program agar pencapaian melalui kunjungan rumah meningkat. Puskesmas disarankan mengelola program Perkesmas secara efektif dan efisien melalui mini lokakarya, khususnya berkaitan supervisi pada bidan agar kualitas pelayanan bidan semakin meningkat, dan melaksanakan pembinaan administratif pencatatan dan pelaporan melalui bimbingan dan supervisi. DAFTAR PUSTAKA 1. Depkes RI (2001) Konsep Kebidanan. Jakarta 2. Depkes RI (1992) Panduan Bidan di Tingkat Desa. Jakarta 3. Muninjaya, G.A.A. (2004) Manajemen Kesehatan, EGC, Jakarta 4. Suriasumantri, JS. (2003) Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta 5. Whitherington (1991) Psikologi Pendidikan. Rhineka Cipta. Jakarta 6. Berelson, B dan Steiner, G.A. (1994) Manajemen Sumberdaya Manusia, diterjemahkan oleh Bambang Sukoco, Armico, Bandung 7. Handoko, T.H. (2001) Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta 8. Hanafi, M.M. (2003) Manajemen, UPP AMP – YKPN Yogyakarta 9. Gaspersz, V. (2003). Metode Analisis untuk Peningkatan Kualitas. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 10. Dharma, A. (2004) Manajemen Supervisi, Raja Grafindo Persada, Jakarta Distant Learning Resouce Center Magister KMPK UGM 11 http://lrc-kmpk.ugm.ac.id