1. PUISI
1 ragam sastra yg bahasanya terikat oleh irama, matra,
rima, serta penyusunan larik dan bait;
2 gubahan dl bahasa yg bentuknya dipilih dan ditata
secara cermat sehingga mempertajam kesadaran
orang akan pengalaman dan membangkitkan
tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan
makna khusus;
3 sajak
2. STRUKTUR PUISI
Struktur batin
Diksi (pilihan kata)
Penginderaan (imaji)
Kata konkret
Majas (bahasa figuratif)
Bunyi yang menghasilkan rima
tiporafi
Struktur fisik (perasaan, tema, nada, dan
amanat)
3. DIKSI
Pilihan kata yang mampu menampilkan
suasana dan makna dalam puisi
Kemampuan membedakan secara tepat
nuansa-nuansa makna sesuai gagasan yang
akan disampaikan
Kemampuan memilih kata yang
merepresentasikan/sesuai dengan nilai rasa
dan suasana yang dipahami masyrakat
4. SEPISAUPI
sepisau luka sepisau duri
sepikul dosa sepukau sepi
sepisau duka serisau diri
sepisau sepi sepisau nyanyi
sepisaupa sepisaupi
sepisapanya sepikau sepi
sepisaupa sepisaupoi
sepikul diri keranjang duri
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sampai pisauNya ke dalam nyanyi
Sutarji(1973)
5. KATA KONKRET
yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera
yang memungkinkan munculnya imaji
Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau
lambang.
Misal kata kongkret “salju: melambangkan
kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll.
, sedangkan kata kongkret “rawa-rawa” dapat
melambangkan tempat kotor, tempat hidup,
bumi, kehidupan, dll.
6. BEBERAPA CONTOH
Pengemis/gembel: gadis kecil berkaleng
kecil daripada gadis peminta-minta
Dunia penuh kemayaan: hidup dari
kehidupan angan-anagn yang gemerlapan
Kedukaan: bulan di atas itu tak ada yang
punya // kotaku hidupnya tak punya tanda
Penuh dosa: aku hilang bentuk/ remuk
Perjalanan ke surga: kuketuk pintu langit
7. BAHASA FIGURATIF
Bahasa yang mempergunakan kata-kata yang
susunan dan artinya sengaja disimpangkan
Bentuk penyimpangan dari bahasa normatif,
baik dari segi makna maupun rangkaian kata-
katanya
Bertujuan untuk mencapai efek estetis,
kesegaran dan kekuatan ekspresi
Memudahkan pembaca dalam menikmati
sesuatu yang disampaikan penyair
Bahasa figuratif disebut juga majas
8. CONTOH
"cemara pun gugur daun" mengungkapkan
makna“ketidakabadian kehidupan“
(metafora)
Ujung pohon meliuk
menari
tiada henti (personifikasi)
9. RIMA
Persamaan bunyi
Rima adalah persamaan bunyi pada puisi,
baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi.
10. CITRAAN
Bahasa yang mampu membangkitkan gambaran
angan, gambaran pikiran, kesan mental atau
bayangan visual
Untuk memberi gambaran yang jelas, menimbul-
kan suasana khusus, membuat lebih hidup gam-
baran dalam pikiran dan pengindraan, menarik
perhatian
Imaji berguna untuk mengintensifkan, menjer-
nihkan, dan memperkaya pikiran
Ide-ide abstrak dalam puisi dikonkretkan dengan
menggunakan alat-alat keindraan
Ide-ide yang semula abstrak dapat ditangkap
atau seolah-olah dapat dilihat, didengar, dicium,
diraba, dan dipikirkan
11. JENIS CITRAAN
Citraan Penglihatan: dihasilkan dengan
memberi rangsangan indra penglihatan,
berupa sumber dan kualitas cahaya
Daun berguguran
Langit menghitam
Citraan Pendengaran: dihasilkan dengan
menyebutkan atau menguraikan sumber dan
kualitas bunyi
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
12. Citraan Penciuman: dihasilkan dengan
menyebutkan dan menguraikan sumber dan
kualitas bau
Dua puluh tiga matahari
Bangkit dari pundakmu
Tubuhmu menguapkan bau tanah
Citraan perasaan: dihasilkan dengan
menyebut atau mengutarakan isi hati
Alangkah pilu siutan angin menderai
Mesti berjuang menghabiskan lagu sedih
Kala aku terpeluk dalam lengan-lenganmu
Sebab keinginan saat ini mesti tewas dekat
usia
13. Citraan Pencecapan: dihasilkan dengan
menyebutkan dan menguraikan sumber dan
kualitas rasa
Dan kini ia lari kerna bini bau melati
Lezat ludahnya air kelapa
Citraan Perabaan: berupa rangsangan kepada
perasaan atau sentuhan, biasanya berupa
kualitas dan permukaan bahan
Kapuk randu, kapuk randu!
Selembut tudung cendawan
Kuncup-kuncup di hatiku
Pada mengembang bermerkahan
14. Citraan Pikiran: dihasilkan oleh adanya asosiasi dan
analogi pikiran
Bumi ini perempuan jalang
yang menarik laki-laki jantan dan pertapa
ke rawa-rawa mesum ini
dan membunuhnya pagi hari
Citraan Gerak: dihasilkan dengan cara menghidupkan
dan memvisualkan sesuatu hal yang tidak bergerak
menjadi bergerak
Pohon-pohon cemara di kaki gunung
pohon-pohon cemara
menyerbu kampung-kampung
bulan di atasnya
menceburkan dirinya ke kolam
membasuh luka-lukanya
15. TIPOGRAFI
Tipografi berkenaan dengan bentuk lahir, yang
langsung dikenali
Pembeda (sementara) antara puisi dan
prosa/drama
Baris-baris puisi tidak selalu di awali dari tepi kiri
dan berakhir di tepi kanan
Mengenal adanya enjabement (lompatan baris)
Baris kata atau kalimat dalam puisi membentuk
periodisitet yang disebut bait
16. KARYA : IBRAHIM SATTAH
MAUT
dia diamdiam diamdiam dia dia diamdiam
diamdiam dia
diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia
dia diamdiam diamdiam dia
dia diamdiam
diamdiam
maut
17. TAPI
aku bawakan bunga padamu
tapi kau bilang masih
aku bawakan resah padamu
tapi kau bilang hanya
aku bawakan darahku padamu
tapi kau bilang cuma
aku bawakan mimpiku padamu
tapi kau bilang meski
aku bawakan dukaku padamu
tapi kau bilang tapi
aku bawakan mayatku padmu
tapi kau bilang hampir
aku bawakan arwahku padamu
tapi kau bilang kalau
tanpa apa aku datang padamu
wah!
18. ENJAMBEMEN
pemotongan kalimat atau frase diakhir larik,
kemudian meletakkan potongan itu pada
awal larik berikutnya.
Tujuannya memberi tekanan pada bagian
tertentu ataupun sebagai penghubung antara
bagian yang mendahuluinya dengan bagian
berikutnya.
19. DOA
Tuhan.Beri aku kekuatan
Menguasai diri sendiri,kesunyian
dan keserakahan.Beri aku penunjuk selalu
untuk memilih jalanMu,keridoanMu.Amin.
20. CONTOH ENJAMBEMEN
Aku akan tidur
di rumputan,
di tepi kolam.
Sementara undan
dan belibis
berenangan.
Lihatlah, aku berdosa.
21. TEMA
Sesuatu yang menjadi pikiran pengarang,
Sesuatu yang menjadi dasar bagi penulisan
puisi
Dapat berupa “segala permasalahan hidup”
Permasalahan tersebut disusun dan diperkaya
dengan ide, gagasan, cita-cita, dan sikap
(pendirian) penyair
Dalam tema selain sesuatu yang dipikirkan
penyair, juga terbayang pandangan hidup
penyair, bagaimana penyair melihat
permasalahan ang dipikirkannya itu
Penyair tidak pernah menyebut apa tema puisi
yang ditulisnya
22. NADA
Sikap penyair kepada pembaca
Dalam menulis puisi, penyair bisa jadi
bersikap menggurui, menasehati,
mengejek, menyindir kepada pembaca
Adakalanya penyair hanya bersikap lugas,
sekedar menceritakan sesuatu
Adakalnya penyair hanya bersikap “main-
main”
23. AMANAT
Amanat atau tujuan adalah hal-hal yang
mendorong penyair untuk menciptakan puisinya
Amanat tersirat di balik kata-kata yang disusun dan
di balik tema yang diungkapkan
Dalam puisi tema berkaitan dengan arti, sedangkan
amanat berkaitan dengan makna karya sastra
Arti puisi bersifat kias, subjektif, dan umum
Makna berhubungan dengan individu, konsep
seseorang, situasi, tempat penyair
mengimajinasikan puisinya