SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 20
PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN
                  ADIYAT FIKRIZAL P.
                FAJAR RAMDHAN G.
                    MIFTAH HIDAYAT
                 OPILONA BADRIYAH
                RICKY P. RAMADHAN
Ciri-Ciri
Pembelajaran



  Siswa (belajar)
Guru (pembelajaran)

Situasi Kondusif
   Penilaian
Metode dan Media
     Bahan
   Tujuan
• Bahwa belajar menghasilkan perubahan perilaku peserta didik
      yang relative permanen.
1

    • Peserta didik memiliki potensi, gandrung dan kemampuan
      yang merupakan benih kodrati untuk ditumbuhkembangkan.
2

    • Perubahan atau pencapaian kualitas ideal itu tidak tumbuh
      alami linear sejalan proses kehidupan.
3
PRINSIP PERBEDAAN INDIVIDUAL
Setiap siswa memiliki karakteristik sendiri-sendiri yang berbeda
  satudengan yang lain. Karena hal inilah, setiap siswa belajar
    menurut tempo (kecepatan) nya sendiri dan untuk setiap
        kelompok umur terdapat variasikecepatan belajar
                      (Davies, 1987: 32).
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada
            prinsip perbedaan individual
•   Para pelajar harus dapat dibantu dalam memahami kekuatan dan kelemahan dirinya dan
    selanjutnya mendapat perlakuan dan pelayanan kegiatan, tugas belajar dan pemenuhan
    kebutuhan yang berbeda-beda.
•   Para pelajar perlu mengenal potensinya dan seyogianya dibantu untuk merenncanakan dan
    melaksanakan kegiatannya sendiri.
•   Para pelajar membutuhkan variasi tugas, bahan dan metode yang sesuai dengan tujuan , minat dan
    latarbelakangnya.
•   Pelajar cenderung memilih pengalaman belajar yang sesuai dengan pengalamannya masa lampau
    yang ia rasakan bermakna untuknya. Setiap pelajar biasanya memberi respon yang berbeda-beda
    karena memang setiap orang memiliki persepsi yang berbeda mengenai pengalamannya.
•   Kesempatan-kesempatan yang tersedia untuk belajar lebih diperkuat bila individu tidak merasa
    terancam lingkungannya, sehingga ia merasa merdeka untuk turut ambil bagian secara aktif dalam
    kegiatan belajar. Manakala para pelajar memiliki kemerdekaan untuk berpikir dan berbuat sebagai
    individu, upaya untuk memecahkan masalah motivasi dan kreativitas akan lebih meningkat.
•   Pelajar yang didorong untuk mengembangkan kekuatannya akan mau belajar lebih giat dan
    sungguh-sungguh. Tetapi sebaliknya bila kelemahannya yang lebih ditekankan maka ia akan
    menunjukkan ketidakpuasannya terhadap belajar.
Pandangan pendidikan klasikal dengan prinsip
           perbedaan individual
       Sistem pendidikan kalsikal yang dilakuakan di
sekolah kita kurang memperhatikan masalah
perbedaan individual, umumnya pelaksanaan
pembelajaran di kelas dengan melihat siswa sebagai
individu dengan kemampuan rata-rata, kebiasaan
yang kurang lebih sama, demikian pula dengan
pengetahuannya.
PRINSIP KETERLIBATAN LANGSUNG
 John Dewey menyebutkan Belajar dengan berbuat (learning by
  doing) adalah merupakan cara yang lebih efektif. Dengan kata
lain, dalam mempelajari sesuatu itu tidak hanya mendengar dan
  membaca, melainkan harus aktif membuat ringkasan, gambar
  maupun membuat adegan dengan benda-benda konkrit atau
                      sambil berpraktek.
PRINSIP MOTIVASI
  Motivasi adalah suatu kondisi dari pelajar untuk memprakarsai
kegiatan, mengatur arah kegiatan itu dan memelihara kesungguhan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada
             prinsip motivasi
•   Individu bukan hanya didorong oleh kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan biologi, soaial
    dan emosional. Tetapi disamping itu ia dapat diberi dorongan untuk mencapai sesuatu yang
    lebih dari yang dimiliki saat ini.
•   Pengetahuan tentang kemajuan yang dicapai dalam memenuhi tujuan mendorong terjadinya
    peningkatan usaha. Pengalaman tentang kegagalan yang tidak merusak citra diri siswa dapat
    memperkuat kemampuan memelihara kesungguhannya dalam belajar.
•   Dorongan yang mengatur perilaku tidak selalu jelas bagi para siswa. Contohnya seorang
    murid yang mengharapkan bantuan dari gurunya bisa berubah lebih dari itu, karena
    kebutuhan emosi terpenuhi daripada karena keinginan untuk mencapai seauatu.
•   Motivasi dipengaruhi oleh unsur-unsur kepribadian seperti rasa rendah diri, atau keyakinan
    diri. Seorang anak yang temasuk pandai atau kurang juga bisa menghadapi masalah.
•   Rasa aman dan keberhasilan dalam mencapai tujuan cenderung meningkatkan motivasi
    belajar. Kegagalan dapat meningkatkan atau menurunkan motivasi tergantung pada berbagai
    faktor. Tidak bisa setiap siswa diberi dorongan yang sama untuk melakukan sesuatu.
• Motivasi bertambah bila para pelajar memiliki alasan untuk
  percaya bahwa sebagian besar dari kebutuhannya dapat
  dipenuhi.
• Kajian dan penguatan guru, orang tua dan teman seusia
  berpengaruh terhadap motivasi dan perilaku.
• Insentif dan hadiah material kadang-kadang berguna dalam
  situasi kelas, memang ada bahayanya bila anak bekerja karena
  ingin mendapat hadiah dan bukan karena ingin belajar.
• Kompetisi dan insentif bisa efektif dalam memberi
  motivasi, tapi bila kesempatan untuk menang begitu kecil
  kompetisi dapat mengurangi motivasi dalam mencapai tujuan.
• Sikap yang baik untuk belajar dapat dicapai oleh kebanyakan
  individu dalam suasana belajar yang memuaskan.
• Proses belajar dan kegiatan yang dikaitkan kepada minat
  pelajar saat itu dapat mempertinggi motivasi.
Siswa                            BELAJAR            Benar atau salah..?


Siswa selalu membutuhkan suatu
kepastian     dari    kegiatan     yang
dilakukan, pakah benar atau salah?            PENGUATAN                  BALIKAN
Dengan demikian siswa akan selalu
memiliki pengetahuan tentang hasil        merupakan tindakan atau
(knowledge of result), yang sekaligus     respon terhadap suatu
merupakan penguat (reinforce) bagi        bentuk perilaku yang
dirinya sendiri. Seorang siswa belajar    dapat mendorong
lebih banyak bilamana setiap langkah      munculnya peningkatan
segera      diberikan        penguatan    kualitas tingkah laku
(reinforcement) (Davies, 1987:32).
a. Membangkitkan motivasi belajar peserta didik        Beberapa orang guru mungkin
                                                       belum                  terbiasa
b. Merangsang peserta didik berpikir lebih baik        melakukannya, sangat mungkin
                                                       karena anggapan mereka yang
c. Menimbulkan perhatian peserta didik                 belum            menem-patkan
                                                       “penguatan” sebagai se-suatu
d. Menumbuhkan kemampuan berinisiatif secara pribadi   yang penting dalam proses
                                                       pembelajaran. Karena itu perlu
e. Mengendalikan dan mengubah sikap negatif peserta    upaya-upaya latihan agar kea-
didik dalam belajar ke arah perilaku yang mendukung    daan tersebut menjadi terbiasa
belajar                                                untuk dilakukan.
1. Penguatan verbal, melalui kalimat motivasi

2. Pengutan gestural, yaitu pengutan berupa gerak tubuh
atau mimik muka

3. Pengutan dengan cara mendekati, perhatian guru          Ketepatan pemberian dan peng-
terhadap perilaku peserta didik dengan melihat aktivitas   gunaan penguatan harus men-
                                                           dapat perhatian guru. Bilamana
4. Penguatan dengan cara sentuhan, dilakukan guru          penguatan dipergunakan pada
                                                           situasi dan waktu yang tidak
dengan cara menyentuh peserta didik,
                                                           tepat, maka hal itu dapat kehi-
                                                           langan keefektifannya. Sebaliknya
5. Penguatan dengan cara memberikan kegiatan yang
                                                           bilamana penguatan itu diper-
menyenangkan.                                              gunakan secara tepat, maka akan
                                                           memberikan pengaruh yang po-
6. Penguatan berupa tanda atau benda, memberikan           sitif terhadap aktivitas belajar
penguatan kepada peserta didik berupa simbol-simbol        peserta didik.
atau benda-benda.
PRINSIP KEAKTIFAN
 Keaktifan
• Menurut pandangan psikologi anak keaktifan adalah makhluk yang aktif.
• Keaktifan belajar ditandai oleh adanya keterlibatan secara optimal, baik
  intelektual, emosional dan fisik jika dibutuhkan.
• Thordike mengemukakan keaktifan siswa dalam belajar dengan hukum
  "law of exercise"-nya yang menyatakan bahwa belajar memerlukan
  adanya latihan-latihan. Hubungan stimulus dan respon akan bertambah
  erat jika sering dipakai dan akan berkurang bahkan lenyap jika tidak
  pernah digunakan.
• John Dewey mengemukakan bahwa belajar adalah menyangkut apa yang
  harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang
  dari dirinya sendiri, guru hanya sebagai pembimbing dan pengarah.
• Menurut teori belajar Kognitif, belajar menunjukkan adanya jiwa yang
  sangat aktif, jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak sekedar
  menyimpannya saja tanpa mengadakan transformasi.
Implikasi prinsip keaktifan atau aktivitas
     bagi guru di dalam proses pembelajaran

Memberi kesempatan, peluang seluas-luasnya kepada siswa
untuk berkreativitas dalam prose pembelajarannya.



    Memberikan               kesempatan               melakukan
    pengamatan, penyelidikan atau inkuiri dan eksperimen.



         Menggunakan multi metode dan multi media di dalam
         pembelajaran.



              Memberikan tugas individual dan kelompok melalui kontrol
              guru.


                    Memberikan pujian verbal dan non verbal terhadap siswa
                    yang memberikan respons terhadap pertanyaan-pertanyaan
                    yang diajukan.
PRINSIP PERHATIAN

 Perhatian
• Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar.
• Dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa
  adanya perhatian tidak mungkin terjadi belajar.
• Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan
  pelajaran sesuai dengan kebutuhannya.
• Dalam proses pembelajaran, perhatian merupakan faktor yang besar
  pengaruhnya,
• Perhatian dapat membuat peserta didik untuk mengarahkan diri pada
  tugas yang akan diberikan; melihat masalah-masalah yang akan
  diberikan; memilih dan memberikan fokus pada masalah yang harus
  diselesaikan.
Law of effect                Law of exercise            Law of readiness

                            Law of excercise : Latihan
Hasil yang menyenangkan
                            akan menyempurnakan
yang diperoleh dari suatu                                Melalui proses belajar
                            respon berdasarkan
respon akan memperkuat                                   individu akan memperoleh
                            pengalaman
hubungan antara stimulus                                 tingkah laku baru apabila ia
                            mengindikasikan bahwa
dan respon, sedangkan                                    telah siap belajar. Kesiapan
                            prilaku seseorang dapat
hasil yang tidak                                         tersebut berkenaan dengan
                            dikondisikan dan belajar
menyenangkan akan                                        kematangan pisik dan
                            merupakan upaya untuk
melemahkan hubungan                                      kesiapan psikis.
                            mengkondisikan suatu
tersebut.
                            prilaku terhadap sesuatu.
Tantangan Belajar                            Motif Belajar




                    Siswa mencari dan menemukan
                        konsep-konsep, prinsip-
                    prinsip, generalisasi dari materi
                               pelajaran
Pertanyaan
Aris : dalam metode klasikal, kemampuan siswa
digeneralisasi. Bagaimana seharusnya seorang guru
bersikap. Ketika guru dikejar materi, tapi siswa belum
mengerti.
Irsan : Masalah siswa di Indonesia berbeda dengan di
Amerika. Salahsatunya motivasi. Bagaimana cara
memotivasi siswa agar enak belajar..?
Fitri : tidak semua prinsip pembelajaran dilakukan guru.
Bagaimana supaya siswa dapat terkendali semua..?
Revi : apakah keseluruhan prinsip tersebut harus
digunakan semua atau tidak. Kemukakan alasannya.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3
Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3
Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3
Uhthi Solekhah
 
Prinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
Prinsip-Prinsip Belajar & ImplikasinyaPrinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
Prinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
Diar Dee
 
Roihan membangkitkan motivasi belajar siswa melalui model pembelajaran quant...
Roihan membangkitkan motivasi belajar  siswa melalui model pembelajaran quant...Roihan membangkitkan motivasi belajar  siswa melalui model pembelajaran quant...
Roihan membangkitkan motivasi belajar siswa melalui model pembelajaran quant...
RoihanHan IthoeSiicg
 
Tanggungjawab seorang g
Tanggungjawab seorang gTanggungjawab seorang g
Tanggungjawab seorang g
Sidiq Mohamad
 
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
m44y44nk
 
Materi pendalaman pedagogik plpg 2016
Materi pendalaman pedagogik plpg 2016Materi pendalaman pedagogik plpg 2016
Materi pendalaman pedagogik plpg 2016
yulianusmendrofa
 

Mais procurados (20)

Prinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajarPrinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajar
 
Persentasi pbsd
Persentasi pbsdPersentasi pbsd
Persentasi pbsd
 
Kelompok vii baru
Kelompok vii baruKelompok vii baru
Kelompok vii baru
 
Bp hakekat belajar
Bp hakekat belajarBp hakekat belajar
Bp hakekat belajar
 
Belajar
BelajarBelajar
Belajar
 
Teori teori pembelajaran
Teori teori pembelajaranTeori teori pembelajaran
Teori teori pembelajaran
 
Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3
Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3
Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3
 
Prinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
Prinsip-Prinsip Belajar & ImplikasinyaPrinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
Prinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
 
Roihan membangkitkan motivasi belajar siswa melalui model pembelajaran quant...
Roihan membangkitkan motivasi belajar  siswa melalui model pembelajaran quant...Roihan membangkitkan motivasi belajar  siswa melalui model pembelajaran quant...
Roihan membangkitkan motivasi belajar siswa melalui model pembelajaran quant...
 
PTK (BAB I)
PTK (BAB I)PTK (BAB I)
PTK (BAB I)
 
Pertemuan 3
Pertemuan 3Pertemuan 3
Pertemuan 3
 
Tanggungjawab seorang g
Tanggungjawab seorang gTanggungjawab seorang g
Tanggungjawab seorang g
 
Makalah penguatan
Makalah penguatanMakalah penguatan
Makalah penguatan
 
Prinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajarPrinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajar
 
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
 
teori beljara dan pembelajaran
teori beljara dan pembelajaranteori beljara dan pembelajaran
teori beljara dan pembelajaran
 
Proses dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar serta Persepektif Pembelaj...
Proses dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar serta Persepektif Pembelaj...Proses dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar serta Persepektif Pembelaj...
Proses dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar serta Persepektif Pembelaj...
 
Belajar Resume Buku
Belajar Resume BukuBelajar Resume Buku
Belajar Resume Buku
 
prinsip-prinsip belajar secara umum
prinsip-prinsip belajar secara umumprinsip-prinsip belajar secara umum
prinsip-prinsip belajar secara umum
 
Materi pendalaman pedagogik plpg 2016
Materi pendalaman pedagogik plpg 2016Materi pendalaman pedagogik plpg 2016
Materi pendalaman pedagogik plpg 2016
 

Destaque (8)

Loreymoney
LoreymoneyLoreymoney
Loreymoney
 
คำบวชภาษาอังกฤษ
คำบวชภาษาอังกฤษคำบวชภาษาอังกฤษ
คำบวชภาษาอังกฤษ
 
Seres vivos
Seres vivosSeres vivos
Seres vivos
 
Presentación 1 de marzo
Presentación 1 de marzo Presentación 1 de marzo
Presentación 1 de marzo
 
Resume bimbingan dan konseling 2
Resume bimbingan dan konseling 2Resume bimbingan dan konseling 2
Resume bimbingan dan konseling 2
 
Kalkulus 2 minggu 8
Kalkulus 2   minggu 8Kalkulus 2   minggu 8
Kalkulus 2 minggu 8
 
Potencias
PotenciasPotencias
Potencias
 
East india company.history9
East india company.history9East india company.history9
East india company.history9
 

Semelhante a Presentasi Kurikulum dan Pembelajaran

Prinsip prinsip belajar teori pembelajaran
Prinsip prinsip belajar teori pembelajaranPrinsip prinsip belajar teori pembelajaran
Prinsip prinsip belajar teori pembelajaran
heri sulistiowati
 
Tugas Resensi Buku
Tugas Resensi BukuTugas Resensi Buku
Tugas Resensi Buku
Mel Noizz
 
8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar
Jeny Hardiah
 
Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajar
Lidra Wati
 
Buku 3 (Wariki)
Buku 3 (Wariki)Buku 3 (Wariki)
Buku 3 (Wariki)
WARIKI
 
Teori belajar dan pembelajaran
Teori belajar dan pembelajaranTeori belajar dan pembelajaran
Teori belajar dan pembelajaran
Dei Al-faroby
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
45678912
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
45678912
 

Semelhante a Presentasi Kurikulum dan Pembelajaran (20)

Persentasi pbsd
Persentasi pbsdPersentasi pbsd
Persentasi pbsd
 
P2_PRINSIP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN .pptx
P2_PRINSIP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN .pptxP2_PRINSIP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN .pptx
P2_PRINSIP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN .pptx
 
Prinsip prinsip belajar teori pembelajaran
Prinsip prinsip belajar teori pembelajaranPrinsip prinsip belajar teori pembelajaran
Prinsip prinsip belajar teori pembelajaran
 
Proposal pkn sela
Proposal pkn selaProposal pkn sela
Proposal pkn sela
 
Pengembangan Pembelajaran Berbasis Siswa (CBSA)
Pengembangan Pembelajaran Berbasis Siswa (CBSA)Pengembangan Pembelajaran Berbasis Siswa (CBSA)
Pengembangan Pembelajaran Berbasis Siswa (CBSA)
 
Tugas Resensi Buku
Tugas Resensi BukuTugas Resensi Buku
Tugas Resensi Buku
 
pembelajaan berbasis bimbingan
pembelajaan berbasis bimbinganpembelajaan berbasis bimbingan
pembelajaan berbasis bimbingan
 
8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar
 
Prinsip belajar
Prinsip belajarPrinsip belajar
Prinsip belajar
 
Prinsip Belajar
Prinsip BelajarPrinsip Belajar
Prinsip Belajar
 
Persentasi pbsd
Persentasi pbsdPersentasi pbsd
Persentasi pbsd
 
Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajar
 
Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajar
 
Buku 3 (Wariki)
Buku 3 (Wariki)Buku 3 (Wariki)
Buku 3 (Wariki)
 
Teori belajar dan pembelajaran
Teori belajar dan pembelajaranTeori belajar dan pembelajaran
Teori belajar dan pembelajaran
 
Strategi dan model pembelajaran p kn komtemporer dan inovatif
Strategi  dan  model  pembelajaran  p kn komtemporer dan inovatifStrategi  dan  model  pembelajaran  p kn komtemporer dan inovatif
Strategi dan model pembelajaran p kn komtemporer dan inovatif
 
PROFESI KEPENDIDIKAN
PROFESI KEPENDIDIKANPROFESI KEPENDIDIKAN
PROFESI KEPENDIDIKAN
 
Cara Belajar Siswa Aktif
Cara Belajar Siswa AktifCara Belajar Siswa Aktif
Cara Belajar Siswa Aktif
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 

Mais de Ricky Ramadhan

PPT Geografi Politik Kanada
PPT Geografi Politik KanadaPPT Geografi Politik Kanada
PPT Geografi Politik Kanada
Ricky Ramadhan
 
Fisis Determinis v Posibilisme - PPT MPG
Fisis Determinis v Posibilisme - PPT MPGFisis Determinis v Posibilisme - PPT MPG
Fisis Determinis v Posibilisme - PPT MPG
Ricky Ramadhan
 
Serba-Serbi OLGENAS UPI
Serba-Serbi OLGENAS UPISerba-Serbi OLGENAS UPI
Serba-Serbi OLGENAS UPI
Ricky Ramadhan
 
Rundown Putaran Final OLGENAS
Rundown Putaran Final OLGENASRundown Putaran Final OLGENAS
Rundown Putaran Final OLGENAS
Ricky Ramadhan
 
Pengumuman karya tulis peserta olimpiade geografi nasional
Pengumuman karya tulis peserta olimpiade geografi nasionalPengumuman karya tulis peserta olimpiade geografi nasional
Pengumuman karya tulis peserta olimpiade geografi nasional
Ricky Ramadhan
 
Pengumuman karya tulis peserta olimpiade geografi nasional
Pengumuman karya tulis peserta olimpiade geografi nasionalPengumuman karya tulis peserta olimpiade geografi nasional
Pengumuman karya tulis peserta olimpiade geografi nasional
Ricky Ramadhan
 
Kelompok 1 spai pend. geografi powerpoint
Kelompok 1 spai pend. geografi powerpointKelompok 1 spai pend. geografi powerpoint
Kelompok 1 spai pend. geografi powerpoint
Ricky Ramadhan
 
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnal
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnalKelompok 1 spai pend. geografi jurnal
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnal
Ricky Ramadhan
 
Kelompok 1 spai pend. geografi makalah
Kelompok 1 spai pend. geografi makalahKelompok 1 spai pend. geografi makalah
Kelompok 1 spai pend. geografi makalah
Ricky Ramadhan
 
Resume bimbingan dan konseling 6
Resume bimbingan dan konseling 6Resume bimbingan dan konseling 6
Resume bimbingan dan konseling 6
Ricky Ramadhan
 
Resume bimbingan dan konseling 5
Resume bimbingan dan konseling 5Resume bimbingan dan konseling 5
Resume bimbingan dan konseling 5
Ricky Ramadhan
 
Resume bimbingan dan konseling 3
Resume bimbingan dan konseling 3Resume bimbingan dan konseling 3
Resume bimbingan dan konseling 3
Ricky Ramadhan
 
Resume bimbingan dan konseling 1
Resume bimbingan dan konseling 1Resume bimbingan dan konseling 1
Resume bimbingan dan konseling 1
Ricky Ramadhan
 

Mais de Ricky Ramadhan (20)

LPJ DPM Geografi 2014
LPJ DPM Geografi 2014LPJ DPM Geografi 2014
LPJ DPM Geografi 2014
 
Eksplorasi himpunan
Eksplorasi himpunanEksplorasi himpunan
Eksplorasi himpunan
 
PPT Geografi Politik Kanada
PPT Geografi Politik KanadaPPT Geografi Politik Kanada
PPT Geografi Politik Kanada
 
Geografi politik negara kanada
Geografi politik negara kanadaGeografi politik negara kanada
Geografi politik negara kanada
 
Curriculum Vitae
Curriculum VitaeCurriculum Vitae
Curriculum Vitae
 
Fisis Determinis v Posibilisme - PPT MPG
Fisis Determinis v Posibilisme - PPT MPGFisis Determinis v Posibilisme - PPT MPG
Fisis Determinis v Posibilisme - PPT MPG
 
Laporan Geomorfologi Terapan (TRANSLATE)
Laporan Geomorfologi Terapan (TRANSLATE)Laporan Geomorfologi Terapan (TRANSLATE)
Laporan Geomorfologi Terapan (TRANSLATE)
 
Makalah Seminar Pendidikan Agama Islam
Makalah Seminar Pendidikan Agama IslamMakalah Seminar Pendidikan Agama Islam
Makalah Seminar Pendidikan Agama Islam
 
Surat undangan
Surat undanganSurat undangan
Surat undangan
 
Serba-Serbi OLGENAS UPI
Serba-Serbi OLGENAS UPISerba-Serbi OLGENAS UPI
Serba-Serbi OLGENAS UPI
 
Rundown Putaran Final OLGENAS
Rundown Putaran Final OLGENASRundown Putaran Final OLGENAS
Rundown Putaran Final OLGENAS
 
Pengumuman karya tulis peserta olimpiade geografi nasional
Pengumuman karya tulis peserta olimpiade geografi nasionalPengumuman karya tulis peserta olimpiade geografi nasional
Pengumuman karya tulis peserta olimpiade geografi nasional
 
Pengumuman karya tulis peserta olimpiade geografi nasional
Pengumuman karya tulis peserta olimpiade geografi nasionalPengumuman karya tulis peserta olimpiade geografi nasional
Pengumuman karya tulis peserta olimpiade geografi nasional
 
Kelompok 1 spai pend. geografi powerpoint
Kelompok 1 spai pend. geografi powerpointKelompok 1 spai pend. geografi powerpoint
Kelompok 1 spai pend. geografi powerpoint
 
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnal
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnalKelompok 1 spai pend. geografi jurnal
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnal
 
Kelompok 1 spai pend. geografi makalah
Kelompok 1 spai pend. geografi makalahKelompok 1 spai pend. geografi makalah
Kelompok 1 spai pend. geografi makalah
 
Resume bimbingan dan konseling 6
Resume bimbingan dan konseling 6Resume bimbingan dan konseling 6
Resume bimbingan dan konseling 6
 
Resume bimbingan dan konseling 5
Resume bimbingan dan konseling 5Resume bimbingan dan konseling 5
Resume bimbingan dan konseling 5
 
Resume bimbingan dan konseling 3
Resume bimbingan dan konseling 3Resume bimbingan dan konseling 3
Resume bimbingan dan konseling 3
 
Resume bimbingan dan konseling 1
Resume bimbingan dan konseling 1Resume bimbingan dan konseling 1
Resume bimbingan dan konseling 1
 

Último

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Último (20)

power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

Presentasi Kurikulum dan Pembelajaran

  • 1. PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN ADIYAT FIKRIZAL P. FAJAR RAMDHAN G. MIFTAH HIDAYAT OPILONA BADRIYAH RICKY P. RAMADHAN
  • 2.
  • 3. Ciri-Ciri Pembelajaran Siswa (belajar) Guru (pembelajaran) Situasi Kondusif Penilaian Metode dan Media Bahan Tujuan
  • 4. • Bahwa belajar menghasilkan perubahan perilaku peserta didik yang relative permanen. 1 • Peserta didik memiliki potensi, gandrung dan kemampuan yang merupakan benih kodrati untuk ditumbuhkembangkan. 2 • Perubahan atau pencapaian kualitas ideal itu tidak tumbuh alami linear sejalan proses kehidupan. 3
  • 5. PRINSIP PERBEDAAN INDIVIDUAL Setiap siswa memiliki karakteristik sendiri-sendiri yang berbeda satudengan yang lain. Karena hal inilah, setiap siswa belajar menurut tempo (kecepatan) nya sendiri dan untuk setiap kelompok umur terdapat variasikecepatan belajar (Davies, 1987: 32).
  • 6. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada prinsip perbedaan individual • Para pelajar harus dapat dibantu dalam memahami kekuatan dan kelemahan dirinya dan selanjutnya mendapat perlakuan dan pelayanan kegiatan, tugas belajar dan pemenuhan kebutuhan yang berbeda-beda. • Para pelajar perlu mengenal potensinya dan seyogianya dibantu untuk merenncanakan dan melaksanakan kegiatannya sendiri. • Para pelajar membutuhkan variasi tugas, bahan dan metode yang sesuai dengan tujuan , minat dan latarbelakangnya. • Pelajar cenderung memilih pengalaman belajar yang sesuai dengan pengalamannya masa lampau yang ia rasakan bermakna untuknya. Setiap pelajar biasanya memberi respon yang berbeda-beda karena memang setiap orang memiliki persepsi yang berbeda mengenai pengalamannya. • Kesempatan-kesempatan yang tersedia untuk belajar lebih diperkuat bila individu tidak merasa terancam lingkungannya, sehingga ia merasa merdeka untuk turut ambil bagian secara aktif dalam kegiatan belajar. Manakala para pelajar memiliki kemerdekaan untuk berpikir dan berbuat sebagai individu, upaya untuk memecahkan masalah motivasi dan kreativitas akan lebih meningkat. • Pelajar yang didorong untuk mengembangkan kekuatannya akan mau belajar lebih giat dan sungguh-sungguh. Tetapi sebaliknya bila kelemahannya yang lebih ditekankan maka ia akan menunjukkan ketidakpuasannya terhadap belajar.
  • 7. Pandangan pendidikan klasikal dengan prinsip perbedaan individual Sistem pendidikan kalsikal yang dilakuakan di sekolah kita kurang memperhatikan masalah perbedaan individual, umumnya pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan melihat siswa sebagai individu dengan kemampuan rata-rata, kebiasaan yang kurang lebih sama, demikian pula dengan pengetahuannya.
  • 8. PRINSIP KETERLIBATAN LANGSUNG John Dewey menyebutkan Belajar dengan berbuat (learning by doing) adalah merupakan cara yang lebih efektif. Dengan kata lain, dalam mempelajari sesuatu itu tidak hanya mendengar dan membaca, melainkan harus aktif membuat ringkasan, gambar maupun membuat adegan dengan benda-benda konkrit atau sambil berpraktek.
  • 9. PRINSIP MOTIVASI Motivasi adalah suatu kondisi dari pelajar untuk memprakarsai kegiatan, mengatur arah kegiatan itu dan memelihara kesungguhan.
  • 10. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada prinsip motivasi • Individu bukan hanya didorong oleh kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan biologi, soaial dan emosional. Tetapi disamping itu ia dapat diberi dorongan untuk mencapai sesuatu yang lebih dari yang dimiliki saat ini. • Pengetahuan tentang kemajuan yang dicapai dalam memenuhi tujuan mendorong terjadinya peningkatan usaha. Pengalaman tentang kegagalan yang tidak merusak citra diri siswa dapat memperkuat kemampuan memelihara kesungguhannya dalam belajar. • Dorongan yang mengatur perilaku tidak selalu jelas bagi para siswa. Contohnya seorang murid yang mengharapkan bantuan dari gurunya bisa berubah lebih dari itu, karena kebutuhan emosi terpenuhi daripada karena keinginan untuk mencapai seauatu. • Motivasi dipengaruhi oleh unsur-unsur kepribadian seperti rasa rendah diri, atau keyakinan diri. Seorang anak yang temasuk pandai atau kurang juga bisa menghadapi masalah. • Rasa aman dan keberhasilan dalam mencapai tujuan cenderung meningkatkan motivasi belajar. Kegagalan dapat meningkatkan atau menurunkan motivasi tergantung pada berbagai faktor. Tidak bisa setiap siswa diberi dorongan yang sama untuk melakukan sesuatu.
  • 11. • Motivasi bertambah bila para pelajar memiliki alasan untuk percaya bahwa sebagian besar dari kebutuhannya dapat dipenuhi. • Kajian dan penguatan guru, orang tua dan teman seusia berpengaruh terhadap motivasi dan perilaku. • Insentif dan hadiah material kadang-kadang berguna dalam situasi kelas, memang ada bahayanya bila anak bekerja karena ingin mendapat hadiah dan bukan karena ingin belajar. • Kompetisi dan insentif bisa efektif dalam memberi motivasi, tapi bila kesempatan untuk menang begitu kecil kompetisi dapat mengurangi motivasi dalam mencapai tujuan. • Sikap yang baik untuk belajar dapat dicapai oleh kebanyakan individu dalam suasana belajar yang memuaskan. • Proses belajar dan kegiatan yang dikaitkan kepada minat pelajar saat itu dapat mempertinggi motivasi.
  • 12. Siswa BELAJAR Benar atau salah..? Siswa selalu membutuhkan suatu kepastian dari kegiatan yang dilakukan, pakah benar atau salah? PENGUATAN BALIKAN Dengan demikian siswa akan selalu memiliki pengetahuan tentang hasil merupakan tindakan atau (knowledge of result), yang sekaligus respon terhadap suatu merupakan penguat (reinforce) bagi bentuk perilaku yang dirinya sendiri. Seorang siswa belajar dapat mendorong lebih banyak bilamana setiap langkah munculnya peningkatan segera diberikan penguatan kualitas tingkah laku (reinforcement) (Davies, 1987:32).
  • 13. a. Membangkitkan motivasi belajar peserta didik Beberapa orang guru mungkin belum terbiasa b. Merangsang peserta didik berpikir lebih baik melakukannya, sangat mungkin karena anggapan mereka yang c. Menimbulkan perhatian peserta didik belum menem-patkan “penguatan” sebagai se-suatu d. Menumbuhkan kemampuan berinisiatif secara pribadi yang penting dalam proses pembelajaran. Karena itu perlu e. Mengendalikan dan mengubah sikap negatif peserta upaya-upaya latihan agar kea- didik dalam belajar ke arah perilaku yang mendukung daan tersebut menjadi terbiasa belajar untuk dilakukan.
  • 14. 1. Penguatan verbal, melalui kalimat motivasi 2. Pengutan gestural, yaitu pengutan berupa gerak tubuh atau mimik muka 3. Pengutan dengan cara mendekati, perhatian guru Ketepatan pemberian dan peng- terhadap perilaku peserta didik dengan melihat aktivitas gunaan penguatan harus men- dapat perhatian guru. Bilamana 4. Penguatan dengan cara sentuhan, dilakukan guru penguatan dipergunakan pada situasi dan waktu yang tidak dengan cara menyentuh peserta didik, tepat, maka hal itu dapat kehi- langan keefektifannya. Sebaliknya 5. Penguatan dengan cara memberikan kegiatan yang bilamana penguatan itu diper- menyenangkan. gunakan secara tepat, maka akan memberikan pengaruh yang po- 6. Penguatan berupa tanda atau benda, memberikan sitif terhadap aktivitas belajar penguatan kepada peserta didik berupa simbol-simbol peserta didik. atau benda-benda.
  • 15. PRINSIP KEAKTIFAN Keaktifan • Menurut pandangan psikologi anak keaktifan adalah makhluk yang aktif. • Keaktifan belajar ditandai oleh adanya keterlibatan secara optimal, baik intelektual, emosional dan fisik jika dibutuhkan. • Thordike mengemukakan keaktifan siswa dalam belajar dengan hukum "law of exercise"-nya yang menyatakan bahwa belajar memerlukan adanya latihan-latihan. Hubungan stimulus dan respon akan bertambah erat jika sering dipakai dan akan berkurang bahkan lenyap jika tidak pernah digunakan. • John Dewey mengemukakan bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari dirinya sendiri, guru hanya sebagai pembimbing dan pengarah. • Menurut teori belajar Kognitif, belajar menunjukkan adanya jiwa yang sangat aktif, jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak sekedar menyimpannya saja tanpa mengadakan transformasi.
  • 16. Implikasi prinsip keaktifan atau aktivitas bagi guru di dalam proses pembelajaran Memberi kesempatan, peluang seluas-luasnya kepada siswa untuk berkreativitas dalam prose pembelajarannya. Memberikan kesempatan melakukan pengamatan, penyelidikan atau inkuiri dan eksperimen. Menggunakan multi metode dan multi media di dalam pembelajaran. Memberikan tugas individual dan kelompok melalui kontrol guru. Memberikan pujian verbal dan non verbal terhadap siswa yang memberikan respons terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
  • 17. PRINSIP PERHATIAN Perhatian • Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. • Dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tidak mungkin terjadi belajar. • Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. • Dalam proses pembelajaran, perhatian merupakan faktor yang besar pengaruhnya, • Perhatian dapat membuat peserta didik untuk mengarahkan diri pada tugas yang akan diberikan; melihat masalah-masalah yang akan diberikan; memilih dan memberikan fokus pada masalah yang harus diselesaikan.
  • 18. Law of effect Law of exercise Law of readiness Law of excercise : Latihan Hasil yang menyenangkan akan menyempurnakan yang diperoleh dari suatu Melalui proses belajar respon berdasarkan respon akan memperkuat individu akan memperoleh pengalaman hubungan antara stimulus tingkah laku baru apabila ia mengindikasikan bahwa dan respon, sedangkan telah siap belajar. Kesiapan prilaku seseorang dapat hasil yang tidak tersebut berkenaan dengan dikondisikan dan belajar menyenangkan akan kematangan pisik dan merupakan upaya untuk melemahkan hubungan kesiapan psikis. mengkondisikan suatu tersebut. prilaku terhadap sesuatu.
  • 19. Tantangan Belajar Motif Belajar Siswa mencari dan menemukan konsep-konsep, prinsip- prinsip, generalisasi dari materi pelajaran
  • 20. Pertanyaan Aris : dalam metode klasikal, kemampuan siswa digeneralisasi. Bagaimana seharusnya seorang guru bersikap. Ketika guru dikejar materi, tapi siswa belum mengerti. Irsan : Masalah siswa di Indonesia berbeda dengan di Amerika. Salahsatunya motivasi. Bagaimana cara memotivasi siswa agar enak belajar..? Fitri : tidak semua prinsip pembelajaran dilakukan guru. Bagaimana supaya siswa dapat terkendali semua..? Revi : apakah keseluruhan prinsip tersebut harus digunakan semua atau tidak. Kemukakan alasannya.