Prinsip-prinsip pembelajaran yang baik harus memperhatikan perbedaan individual siswa. Guru seharusnya memberikan penguatan dan bimbingan sesuai kemampuan masing-masing siswa. Bila ada siswa yang belum mengerti, guru perlu memberikan penjelasan tambahan dengan metode yang mudah dipahami siswa. Motivasi siswa penting untuk menumbuhkan minat belajar. Guru dapat memotivasi dengan memberikan pujian, pengalaman belajar yang menyen
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Presentasi Kurikulum dan Pembelajaran
1. PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN
ADIYAT FIKRIZAL P.
FAJAR RAMDHAN G.
MIFTAH HIDAYAT
OPILONA BADRIYAH
RICKY P. RAMADHAN
2.
3. Ciri-Ciri
Pembelajaran
Siswa (belajar)
Guru (pembelajaran)
Situasi Kondusif
Penilaian
Metode dan Media
Bahan
Tujuan
4. • Bahwa belajar menghasilkan perubahan perilaku peserta didik
yang relative permanen.
1
• Peserta didik memiliki potensi, gandrung dan kemampuan
yang merupakan benih kodrati untuk ditumbuhkembangkan.
2
• Perubahan atau pencapaian kualitas ideal itu tidak tumbuh
alami linear sejalan proses kehidupan.
3
5. PRINSIP PERBEDAAN INDIVIDUAL
Setiap siswa memiliki karakteristik sendiri-sendiri yang berbeda
satudengan yang lain. Karena hal inilah, setiap siswa belajar
menurut tempo (kecepatan) nya sendiri dan untuk setiap
kelompok umur terdapat variasikecepatan belajar
(Davies, 1987: 32).
6. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada
prinsip perbedaan individual
• Para pelajar harus dapat dibantu dalam memahami kekuatan dan kelemahan dirinya dan
selanjutnya mendapat perlakuan dan pelayanan kegiatan, tugas belajar dan pemenuhan
kebutuhan yang berbeda-beda.
• Para pelajar perlu mengenal potensinya dan seyogianya dibantu untuk merenncanakan dan
melaksanakan kegiatannya sendiri.
• Para pelajar membutuhkan variasi tugas, bahan dan metode yang sesuai dengan tujuan , minat dan
latarbelakangnya.
• Pelajar cenderung memilih pengalaman belajar yang sesuai dengan pengalamannya masa lampau
yang ia rasakan bermakna untuknya. Setiap pelajar biasanya memberi respon yang berbeda-beda
karena memang setiap orang memiliki persepsi yang berbeda mengenai pengalamannya.
• Kesempatan-kesempatan yang tersedia untuk belajar lebih diperkuat bila individu tidak merasa
terancam lingkungannya, sehingga ia merasa merdeka untuk turut ambil bagian secara aktif dalam
kegiatan belajar. Manakala para pelajar memiliki kemerdekaan untuk berpikir dan berbuat sebagai
individu, upaya untuk memecahkan masalah motivasi dan kreativitas akan lebih meningkat.
• Pelajar yang didorong untuk mengembangkan kekuatannya akan mau belajar lebih giat dan
sungguh-sungguh. Tetapi sebaliknya bila kelemahannya yang lebih ditekankan maka ia akan
menunjukkan ketidakpuasannya terhadap belajar.
7. Pandangan pendidikan klasikal dengan prinsip
perbedaan individual
Sistem pendidikan kalsikal yang dilakuakan di
sekolah kita kurang memperhatikan masalah
perbedaan individual, umumnya pelaksanaan
pembelajaran di kelas dengan melihat siswa sebagai
individu dengan kemampuan rata-rata, kebiasaan
yang kurang lebih sama, demikian pula dengan
pengetahuannya.
8. PRINSIP KETERLIBATAN LANGSUNG
John Dewey menyebutkan Belajar dengan berbuat (learning by
doing) adalah merupakan cara yang lebih efektif. Dengan kata
lain, dalam mempelajari sesuatu itu tidak hanya mendengar dan
membaca, melainkan harus aktif membuat ringkasan, gambar
maupun membuat adegan dengan benda-benda konkrit atau
sambil berpraktek.
9. PRINSIP MOTIVASI
Motivasi adalah suatu kondisi dari pelajar untuk memprakarsai
kegiatan, mengatur arah kegiatan itu dan memelihara kesungguhan.
10. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada
prinsip motivasi
• Individu bukan hanya didorong oleh kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan biologi, soaial
dan emosional. Tetapi disamping itu ia dapat diberi dorongan untuk mencapai sesuatu yang
lebih dari yang dimiliki saat ini.
• Pengetahuan tentang kemajuan yang dicapai dalam memenuhi tujuan mendorong terjadinya
peningkatan usaha. Pengalaman tentang kegagalan yang tidak merusak citra diri siswa dapat
memperkuat kemampuan memelihara kesungguhannya dalam belajar.
• Dorongan yang mengatur perilaku tidak selalu jelas bagi para siswa. Contohnya seorang
murid yang mengharapkan bantuan dari gurunya bisa berubah lebih dari itu, karena
kebutuhan emosi terpenuhi daripada karena keinginan untuk mencapai seauatu.
• Motivasi dipengaruhi oleh unsur-unsur kepribadian seperti rasa rendah diri, atau keyakinan
diri. Seorang anak yang temasuk pandai atau kurang juga bisa menghadapi masalah.
• Rasa aman dan keberhasilan dalam mencapai tujuan cenderung meningkatkan motivasi
belajar. Kegagalan dapat meningkatkan atau menurunkan motivasi tergantung pada berbagai
faktor. Tidak bisa setiap siswa diberi dorongan yang sama untuk melakukan sesuatu.
11. • Motivasi bertambah bila para pelajar memiliki alasan untuk
percaya bahwa sebagian besar dari kebutuhannya dapat
dipenuhi.
• Kajian dan penguatan guru, orang tua dan teman seusia
berpengaruh terhadap motivasi dan perilaku.
• Insentif dan hadiah material kadang-kadang berguna dalam
situasi kelas, memang ada bahayanya bila anak bekerja karena
ingin mendapat hadiah dan bukan karena ingin belajar.
• Kompetisi dan insentif bisa efektif dalam memberi
motivasi, tapi bila kesempatan untuk menang begitu kecil
kompetisi dapat mengurangi motivasi dalam mencapai tujuan.
• Sikap yang baik untuk belajar dapat dicapai oleh kebanyakan
individu dalam suasana belajar yang memuaskan.
• Proses belajar dan kegiatan yang dikaitkan kepada minat
pelajar saat itu dapat mempertinggi motivasi.
12. Siswa BELAJAR Benar atau salah..?
Siswa selalu membutuhkan suatu
kepastian dari kegiatan yang
dilakukan, pakah benar atau salah? PENGUATAN BALIKAN
Dengan demikian siswa akan selalu
memiliki pengetahuan tentang hasil merupakan tindakan atau
(knowledge of result), yang sekaligus respon terhadap suatu
merupakan penguat (reinforce) bagi bentuk perilaku yang
dirinya sendiri. Seorang siswa belajar dapat mendorong
lebih banyak bilamana setiap langkah munculnya peningkatan
segera diberikan penguatan kualitas tingkah laku
(reinforcement) (Davies, 1987:32).
13. a. Membangkitkan motivasi belajar peserta didik Beberapa orang guru mungkin
belum terbiasa
b. Merangsang peserta didik berpikir lebih baik melakukannya, sangat mungkin
karena anggapan mereka yang
c. Menimbulkan perhatian peserta didik belum menem-patkan
“penguatan” sebagai se-suatu
d. Menumbuhkan kemampuan berinisiatif secara pribadi yang penting dalam proses
pembelajaran. Karena itu perlu
e. Mengendalikan dan mengubah sikap negatif peserta upaya-upaya latihan agar kea-
didik dalam belajar ke arah perilaku yang mendukung daan tersebut menjadi terbiasa
belajar untuk dilakukan.
14. 1. Penguatan verbal, melalui kalimat motivasi
2. Pengutan gestural, yaitu pengutan berupa gerak tubuh
atau mimik muka
3. Pengutan dengan cara mendekati, perhatian guru Ketepatan pemberian dan peng-
terhadap perilaku peserta didik dengan melihat aktivitas gunaan penguatan harus men-
dapat perhatian guru. Bilamana
4. Penguatan dengan cara sentuhan, dilakukan guru penguatan dipergunakan pada
situasi dan waktu yang tidak
dengan cara menyentuh peserta didik,
tepat, maka hal itu dapat kehi-
langan keefektifannya. Sebaliknya
5. Penguatan dengan cara memberikan kegiatan yang
bilamana penguatan itu diper-
menyenangkan. gunakan secara tepat, maka akan
memberikan pengaruh yang po-
6. Penguatan berupa tanda atau benda, memberikan sitif terhadap aktivitas belajar
penguatan kepada peserta didik berupa simbol-simbol peserta didik.
atau benda-benda.
15. PRINSIP KEAKTIFAN
Keaktifan
• Menurut pandangan psikologi anak keaktifan adalah makhluk yang aktif.
• Keaktifan belajar ditandai oleh adanya keterlibatan secara optimal, baik
intelektual, emosional dan fisik jika dibutuhkan.
• Thordike mengemukakan keaktifan siswa dalam belajar dengan hukum
"law of exercise"-nya yang menyatakan bahwa belajar memerlukan
adanya latihan-latihan. Hubungan stimulus dan respon akan bertambah
erat jika sering dipakai dan akan berkurang bahkan lenyap jika tidak
pernah digunakan.
• John Dewey mengemukakan bahwa belajar adalah menyangkut apa yang
harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang
dari dirinya sendiri, guru hanya sebagai pembimbing dan pengarah.
• Menurut teori belajar Kognitif, belajar menunjukkan adanya jiwa yang
sangat aktif, jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak sekedar
menyimpannya saja tanpa mengadakan transformasi.
16. Implikasi prinsip keaktifan atau aktivitas
bagi guru di dalam proses pembelajaran
Memberi kesempatan, peluang seluas-luasnya kepada siswa
untuk berkreativitas dalam prose pembelajarannya.
Memberikan kesempatan melakukan
pengamatan, penyelidikan atau inkuiri dan eksperimen.
Menggunakan multi metode dan multi media di dalam
pembelajaran.
Memberikan tugas individual dan kelompok melalui kontrol
guru.
Memberikan pujian verbal dan non verbal terhadap siswa
yang memberikan respons terhadap pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan.
17. PRINSIP PERHATIAN
Perhatian
• Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar.
• Dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa
adanya perhatian tidak mungkin terjadi belajar.
• Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan
pelajaran sesuai dengan kebutuhannya.
• Dalam proses pembelajaran, perhatian merupakan faktor yang besar
pengaruhnya,
• Perhatian dapat membuat peserta didik untuk mengarahkan diri pada
tugas yang akan diberikan; melihat masalah-masalah yang akan
diberikan; memilih dan memberikan fokus pada masalah yang harus
diselesaikan.
18. Law of effect Law of exercise Law of readiness
Law of excercise : Latihan
Hasil yang menyenangkan
akan menyempurnakan
yang diperoleh dari suatu Melalui proses belajar
respon berdasarkan
respon akan memperkuat individu akan memperoleh
pengalaman
hubungan antara stimulus tingkah laku baru apabila ia
mengindikasikan bahwa
dan respon, sedangkan telah siap belajar. Kesiapan
prilaku seseorang dapat
hasil yang tidak tersebut berkenaan dengan
dikondisikan dan belajar
menyenangkan akan kematangan pisik dan
merupakan upaya untuk
melemahkan hubungan kesiapan psikis.
mengkondisikan suatu
tersebut.
prilaku terhadap sesuatu.
19. Tantangan Belajar Motif Belajar
Siswa mencari dan menemukan
konsep-konsep, prinsip-
prinsip, generalisasi dari materi
pelajaran
20. Pertanyaan
Aris : dalam metode klasikal, kemampuan siswa
digeneralisasi. Bagaimana seharusnya seorang guru
bersikap. Ketika guru dikejar materi, tapi siswa belum
mengerti.
Irsan : Masalah siswa di Indonesia berbeda dengan di
Amerika. Salahsatunya motivasi. Bagaimana cara
memotivasi siswa agar enak belajar..?
Fitri : tidak semua prinsip pembelajaran dilakukan guru.
Bagaimana supaya siswa dapat terkendali semua..?
Revi : apakah keseluruhan prinsip tersebut harus
digunakan semua atau tidak. Kemukakan alasannya.