Pemerintah Indonesia gagal melindungi hak asasi manusia terkait kebebasan beribadah. Aksi damai warga Indonesia di Amerika menuntut kepastian hukum dan ketegasan pemerintah atas kekerasan atas nama agama. Mereka juga meminta dukungan internasional untuk tekanan terhadap pemerintah.
1. Minggu, 22 Juli 2012 http://facebook.com/gkiyasmin
Peduli Yasmin
Minggu, 24 Juni 2012 Penulis: Murizal Hamzah
Sekjen Dewan Gereja Se-Dunia
Beribadah di Depan Istana
“Tugas negara memastikan semua Pendeta Gomar Gultom, Sekretaris Umum
orang dapat beribadah dengan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia,”
Juru Bicara GKI Yasmin Bona Sigalingging
aman, di mana pun”. kepada Beritasatu.com, Minggu (24/6).
H
ari ini pukul 13.00 WIB, sekitar Bona menjelaskan dalam kesempatan itu,
200 jemaat Gereja Gereja Kristen Pendeta Olav menyampaikan keprihatinan
Indonesia (GKI) Yasmin dan Huria dan penyesalan besar Dewan Gereja Se-
Kristen Batak Protestan (HKBP) Filadelfia Dunia akan apa yang terjadi pada GKI Yasmin
kembali beribadah di depan Istana Merdeka dan HKBP Filadelfia. Menurut Olav, adalah
Jakarta. Peribadatan dipimpin oleh Pendeta tugas negara memastikan semua orang
Palti Panjaitan dari HKBP Filadelfia serta dapat beribadah dengan aman, di mana pun.
diiringi Gondang dan Tor-tor Batak yang
“Semua umat, baik Kristen, Islam, Budha,
diklaim Malaysia.
Yahudi, dan lain-lain, untuk dapat beribadat
di rumah ibadahnya masih-masing, sesuai
agama dan kepercayaannya masing-masing,”
kutip Bona mengutip orasi Olav.
Peribadatan depan Istana Merdeka
dilakukan sejak Februari 2012 setiap 2
Minggu sekali setiap bulan. Ibadah di tepi
jalan dilakukan karena Gereja GKI Yasmin
ditutup oleh wali kota Bogor dan Gereja
HKBP Filadelfia ditutup oleh Bupati Bekasi.
Dua pejabat negara ini diklaim melawan
hukum dan melawan putusan pengadilan,
Mahkamah Agung dan Rekomendasi Wajib
“Peribadatan kali ini dihadiri langsung oleh Ombudsman Republik Indonesia.
Sekretaris Jenderal Dewan Gereja Se-Dunia, http://www.beritasatu.com/megapolitan/55949-sekjen-
Pendeta Dr. Olav Fykse Tveit, didampingi dewan-gereja-se-dunia-beribadah-di-depan-istana.html
2. Pertemuan Persekutuan Gereja-
gereja di Indonesia (PGI) dengan
Kanselir Jerman, Angela Merkel
Merkel mengatakan bahwa dirinya juga
mendengar tentang kesulitan orang Kristen di
Indonesia, terutama menyangkut kebebasan
beribadah dan menggunakan gedung ibadah.
Saya ingin mendapat keterangan tentang ini,
lanjut Merkel.
Pertemuan yang berlangsung 30 menit dari
15 menit yang direncanakan, membahas
berbagai issue yang tekait kehidupan
beragama dan hak-hak azasi manusia
di Indonesia. Merkel menyinggung
kecenderungan sekularisasi yang dilihatnya
sebagai gejala yang menguat di dunia.
Apakah anak muda masih suka bersama
orangtua ke gereja? tanya Merkel.
Pada kesempatan itu, Ketua Umum PGI, Pdt.
DR. A. A. Yewangoe, menjelaskan bahwa
masyarakat Indonesia adalah masyarakat
JAKARTA - “Saya mendengar banyak tentang majemuk di mana konstitusi menjamin
Pancasila, yang membawa kedamaian di kebebasan beragama. Di tengah keragaman
Indonesia oleh semangat kerukunan, karena agama, ada kerukunan autentik yang
itulah saya berkunjung ke gereja ini dan juga direfleksikan dalam Pancasila.
nanti ke mesjid Istiqlal,” demikian pernyataan
Hal ini terutama sangat nampak di daerah
Kanselir Jerman, Dr. Angela Merkel dalam
pedesaan. Sayangnya 5 sampai 6 tahun
pertemuan bersama MPH PGI bertempat di
terakhir ini terjadi radikalisasi yang akarnya
GPIB Immanuel – Gambir(10/07/2012), tulis
berasal dari luar (negara, red), tegas
press release yang dikeluarkan PGI.
Yewangoe.
Merkel dalam lawatan kerjanya ke Indonesia
Menurut almarhum Presiden Abdurrahman
kali ini, telah menjadwalkan untuk bertemu
Wahid, akar-akar radikalisasi ini berasal dari
dengan MPH PGI yang disambut langsung
kaum Wahabi di Saudi Arabia. Radikalisasi
oleh Ketua Umum PGI, Pdt DR. A. A.
bukan hanya musuh umat Kristen, tapi
Yewangoe dan Sekretaris Umum PGI, Pdt.
musuh bangsa ini, tegas Yewangoe. Oleh
Gomar Gultom, M.Th.
2
3. karena itu, persoalan yang dihadapi bukanlah sekolah yang kabarnya ditanya agama mereka
Kristen versus Islam, tetapi nasionalisme ketika masuk sekolah, yang dijawab oleh
Indonesia melawan mereka yang tidak Yewangoe bahwa di Indonesia ada kolom
menyetujui nasionalisme. agama pada kartu identitas.
Fakta-fakta seperti penutupan rumah “Gereja bependirian supaya kolom agama
ibadah yang dialami oleh GKI Yasmin dan itu dihapus, karena bisa menjadi obyek
HKBP Filadelfia, harus dilihat dalam terang diskriminasi. Namun hal ini masih merupakan
radikalisme seperti ini, tegas ketua umum perjuangan yang belum terpenuhi,” harap
yang mewakili 88 Sinedo Gereja – Gereja di Yewangoe.
Indonesia tersebut.
Hubungan dengan Agama LainAngelina
Lebih jauh, Yewangoe mengatakan bahwa Markel yang sesungguhnya cukup
terkait masalah radikalisme tersebut, mengetahui kehidupan pluralitas di
maka yang diperlukan adalah penegakan Indonesia, sempat mempertanyakan
hukum. Hal ini sangat penting, sebab hubungan PGI dengan Pimpinan agama lain.
tanpa penegakan hukum, negara ini akan Dijelaskan kontak secara kontinue dengan
lemah, dan konsistensi pemerintah dalam para pimpinan NU dan Muhamadiyah terus
menegakkan konstitusi merupakan suatu berlangsung.
keharusan.
Masalah radikalisme itu dibicarakan bersama
Issue Wilayah PerbatasanSelain persoalan dengan pemimpin muslim, jelas Yewangoe.
hak asazi manusia, Pdt. Andreas Yewangoe Demikian juga masalah diskrminasi, pada
juga menyinggung soal keprihatinannya prinsipnya, baik Islam maupun Kristen sama
terhadap daerah-daerah perbatasan di hadapan hukum, tapi dalam prakteknya
yang selama ini dianggap sebagai pintu bisa beda, tegas Yewangoe.
belakang. Gereja-gereja di Indonesia, lewat
Setelah mendapatkan berbagai penjelasan
persidangan MPL-PGI, melihat perlunya suatu
dari MPH PGI, dengan memberi contoh
perubahan paradigma dalam memandang
Jerman, Merkel menjelaskan bahwa di
daerah perbatasan, yakni daerah perbatasan
Jerman agama juga bisa diartikan sebagai
haruslah dipandang sebagai pintu gerbang
sesuatu yang diwariskan, tapi orang bebas
masuk Indonesia.
untuk tidak beragama.
Itu berarti pembangunan daerah perbatasan
Pertemuan yang berlangsung dalam suasana
harus lebih baik dari yang sekarang.
kekerabatan akhirnya ditutup dengan
Yewangoe menunjukan contoh kebijakan
komitmen dan janji Kanselir Markel untuk
pembangunan seperti di Papua, bagian
membicarakan hal-hal tersebut dengan
Utara Sulawesi, bagian Barat Sumatera,
Presiden Republik Indonesia dan berharap
Kalimantan dan NTT. Bagi pria asal Sumba
bisa berkembang lebih baik ke depan
ini, nasionalisme sejati baru bisa dibangun
sesuai fasafah Pancasila yang adalah dasar
kalau semua orang merasa senasib, termasuk
dan ideologi indonesia, dan tentunya bisa
di daerah perbatasan.
memberi semangat atau contoh yang baik
Diskriminasi dan IdentitasKanselir Jerman, bagi bangsa lain di dunia. (PGI)
Angela Merkel mempertanyakan perihal anak
3
4. “Indonesian Government Failed to
:: Religious Freedom is Human Rights ::
Protect Human Rights in Indonesia”
spanduk dan poster cukup mewakili pesan
“Kebebasan Beragama dan kritik atas ketidakmampuan pemerintah
Indonesian menjamin kebebasan beragama
Butuh Kepastian Hukum” dan penegakan hukum secara tegas atas
kekerasan atas nama agama di Indonesia.
oleh Pdt. Izak Y.M. Lattu Koordinator aksi tersebut, Jerry Sahertian
H
ak warga Negara Indonesia untuk dan Lisa Tungka, menyatakan bahwa aksi
beribadah seperti diamanatkan oleh ini adalah bagian dari protes terhadap
UUD 1945 dan Declaration of Human penutupan rumah ibadah, kekerasan atas
Rights hanya dapat berjalan di Indonesia kelompok kepercayaan, dan diskriminasi
ketika ada kepastian hukum dan ketegasan terhadap agama-agama suku (Indigenous
pemerintah. Demikian pesan aksi damai Religions) di Indonesia. Bagi Jerry, penutupan
“Warga Indonesia di Amerika yang Peduli paksa gedung gereja GKI Taman Yasmin dan
Kekebasan Beragama di Indonesia” yang HKBP Filadelfia adalah pelanggaran hak
dilakukan di depan Los Angeles Convention asasi manusia. “Hak beribadah itu dijamin
Center tempat berlangsungnya Congress of oleh konstitusi Indonesia dan declaration of
Indonesian Diaspora pada 7 Juli 2012 itu. human rights. Jadi, bagi kami, penutupan
gereja-gereja itu adalah pelanggaran
Inti dari aksi damai tersebut adalah;
terhadap hak asasi manusia.
“kekerasan itu tidak beragama”. Kekerasan
harus ditindakan tegas sebab yang melakukan Pemerintah Indonesia gagal menjamin hak
kekerasan adalah warga negara. Pemerintah asasi manusia dalam hal freefom of religious
yang tidak tegas terhadap pelanggaran HAM life ini”, demikian tegas Jerry.
atas nama agama ini adalah pemerintah yang Aksi damai ini tidak hanya dilakukan
gagal. Karena pemerintah Indonesia telah untuk kepentingan Umat Kristiani tetapi
gagal maka Pemerintah era Soesilo Bambang demi kebebasan beragama yang lebih
Yudoyono harus bertanggung jawab atas luas di Indonesia. “Kami ingin pemerintah
pembiaran terhadap kekerasan atas nama memberikan ruang kebebasan beragama
agama ini. di Indonesia. Dalam kasus Ahmadiyah,
Dengan dua spanduk besar bertuliskan pemerintah harus menjamin hak mereka
“Indonesian Government Failed to Protect untuk beribadah. Pemerintah harus
Human Rights in Indonesia” dan “Religious tegas terhadap kelompok-kelompok yang
Freedom is Human Rights” peserta demo melakukan kekerasan terhadap Ahmadiyah”,
menyampaikan aspirasi dan keprihatinannya tandas Lisa sambil mengibarkan bendera
secara diam. Meski tanpa orasi, tetapi merah putih.
4
5. Lisa dan Jerry menambahkan, aksi ini kami Democracy, and Good Governance”.
lakukan supaya dunia international dapat Keprihatinan terhadap kebebasan beragama
melakukan tekanan diplomatis terhadap ini menjadi tema utama diskusi dalam panel
pemerintah Indonesia. Bagi mereka, Kongres Diaspora. Anis Baswedan salah satu
pemerintah Indonesia melakukan pembiaran pembicara dalam forum itu menegaskan isu
terhadap pelanggaran hak asasi manusia ini. ketidakpastian hukum dan ketidaktegasan
“Kami meminta masyarakat dunia dan pemerintah. Bagi Anis, kebebasan beragama
lembaga-lembag hak asasi international hanya dapat berjalan ketika kepastian hukum
untuk mengamati secara teliti pelanggaran berjalan dengan baik. Anis juga menyangkan
HAM dalam hal kebebasan beragama yang sikap politik pemerintah Indonesia yang
terjadi di Indonesia. Hanya dengan tekanan tidak tegas terhadap persoalan kebebasan
internasional yang tegas pemerintah beragama di Indonesia ini.
Indonesia akan lebih serius memperhatikan http://kabarinews.com/kebebasan-beragama-
persoalan ini”, papar Lisa. Memang GKI butuh-kepastian-hukum/46604
Taman Yasmin yang telah menang di
Mahkama Konstitusi Indonesia harus
mendapat haknya untuk menggunakan
gedung ibadah di jalan Taman Yasmin
itu. Sayangnya, keputusan MA itu tidak
dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia.
Kasus ini menjadi refleksi betapa pemerintah
Indonesia tidak serius terhadap pelaksanaan
HAM dan kepastian hukum di Indonesia.
Hal yang sama terjadi pada HKBP Filadelfia.
Ancaman terhadap pendeta dan jemaat
yang beribadah tidak pernah ditindak secara
tegas. Padahal secara jelas pengancam telah
melakukan terror dan ancaman mengambil
nyawa orang lain. Kasus Ahmadiyah bahkan
lebih menyedihkan, beberapa penganut
kepercayaan ini dibunuh oleh kelompok
lain atas nama agama, tetapi kekerasan ini
goes unpunished. Kalaupun dihukum hanya
dihukum beberapa bulan saja padahal terror
yang dilakukan telah mengakibatkan trauma
psikologis, fisik, dan menghilangkan nyawa
orang lain.
Aksi ini tidak hanya berhenti di luar tempat
pertemuan Congress of Indonesia Diaspora,
Lisa, Jerry dan peserta demo lain masih
melanjutkan aksinya dengan memberikan
pendapat dalam diskusi “Pluralism,
5
6. Church in Indonesia asks for
freedom to worship
A Christian service of worship held beside a busy road in Jakarta is an unusual sight.
However, the Gereja Kristen Indonesia (GKI) Taman Yasmin Church was left with no choice.
T
he WCC general secretary Rev. Dr Olav have to make sure that the constitution and
Fykse Tveit also joined the worship legislation protect the rights of religious
service outside the president’s house communities. There has to be a dialogue
in Jakarta. He expressed his support for the between the communities and the state,”
churches in Indonesia and their right to says Sundari. “In the ongoing democratization
practice their faith without intimidation. process in Indonesia, it is important that
“Created by God to worship God” we continue to approach authorities in our
peaceful way to make sure that our human
“We are here to support all worshippers, rights are protected,” she added.
whether they are Christians, Muslims or
members of any other faith traditions. We Members of the local churches who joined
are all created by God to worship God. We the worship service on Sunday shared that it
respect this deep connection, which lies in is not only Taman Yasmin Church which has
the heart of every human being. As the WCC, faced intimidation. There are many other
we support you and your right to worship in churches that have been harassed and have
your churches, mosques or temples,” said the feared to assert their rights.
general secretary. Rev. Palti Panjaitan from Huria Kristen Batak
It has been three months that the Protestan (HKBP) Filadelfia Church endorsed
congregation of Taman Yasmin Church has this view, urging churches to continue to
worshipped outside the president house. share their concerns with the state. He led
They previously held services in the homes the worship along with other local church
of congregation members. The members representatives at the service outside
express how dealing with their sense of president’s house.
displacement has been a challenge. They “The Supreme Court decision in favour of the
also face harassment at the hands of building of the Taman Yasmin Church has not
fundamentalist groups. been implemented yet. Therefore we must
Eva Kusuma Sundari, a Muslim member of go on raising this concern to the government,
parliament, attended the service outside the till our voices are heard,” says Panjaitan.
president’s house. She said that her presence “We not only care about the Christians, but
shows support for the churches, as well as for other religious minorities as well, who are
other religious minorities, whose rights need faced with similar intimidation, or worse.
to be protected. In this situation, the state must protect our
“We want to strengthen connections among rights and not give in to the hardliners,”
communities of all faiths in Indonesia. We added Panjaitan.
6
7. It is not clear how long Taman Yasmin Church apparent that the issue is not only about
will continue to hold services outside the Taman Yasmin, but many other churches and
president’s house. However, with support religious minorities who are warning against
from other churches and civil society, radical influence.
they hope that the government will take (*) Naveen Qayyum from Pakistan is the WCC
their demands seriously. It has also been staff writer.
7
8. Anak SMP itu Meminta
Presiden SBY Bersikap Adil
Juru Bicara GKI Bakal Pos Taman Yasmin,
Bona Sigalinging. mengatakan pemerintah
belum bisa jamin rakyatnya bebas dalam
berkeyakinan karena jamaat dari GKI Bogor
yang sudah dua tahun melaksanakan ibadah
di arena terbuka.
“Kami melaksanakan ibadah di sini karena
sampai saat ini gereja kami masih disegel.
Padahal Mahkamah Agung sudah memutus-
kan tempat ibadah kita legal,” keluh Bona
Sigalinging, kepada LICOM di depan Istana,
Minggu (08/07).
Sementara itu seorang peserta bernama
Christian, siswa kelas dua SMP menginginkan
keadilan dari pemerintah agar bisa menga-
mankan setiap perbedaan keyakinan.
“Saya ingin pemerintah adil saja. Bisa me-
lindungi kaum minoritas. Saya juga banyak
teman teman muslim dan mereka sama
biasa saja,” terangnya. Peserta ibadah datang
dari Bogor dengan menggunakan 20 mobil
pribadi dan dua metro mini.
Dalam tuntutannya mereka mendesak , pe-
merintah pusat, daerah dan Walikota Bogor,
Bupati Bekasi untuk melaksanakan putusan
pengadilan yang telah berkekuatan hukum
tetap terkait kasus GKI Bakal Pos Taman
Yasmin Bogor dan HKBP Filadelfia di Tambun
Bekasi. Kedua, segera menyelesaikan ka-
sus GKI, HKBP dan kasus terkait kebebasan
beragama.
@aligarut | http://www.lensaindonesia.
com/2012/07/08/anak-smp-itu-meminta-
presiden-sby-bersikap-adil.html