6. 1. Norma dan Sanksi
Dalam setiap peraturan
hukum biasanya
selalu terkandung norma dan sanksi.
Sanksi merupakan tindakan memaksa
untuk menjamin perbuatan manusia yang
dikehendaki oleh peraturan hukum.
7. Jenis Hukuman Pidana
Hukuman-hukuman
pokok meliputi :
Hukuman-hukuman
tambahan meliputi :
Hukuman
Pencabutan dari
mati
Hukuman penjara
Hukuman kurungan
Hukuman denda
hak-hak
tertentu
Penyitaan dari bendabenda tertentu
Pengumuman dari
putusan hakim
8. 2. Delik
Dalam hukum pidana ,istilah delik
diterjemahkan sebagai tindak pidana yaitu
suatu perbuatan yang bersifat melawan hukum.
Dalam hukum perdata istilah delik biasanya
menyebutnya sebagai seseorang yang telah
melakukan wanprestasi (suatu prestasi).
Namun bersifat melawan hukum.
9. 3. Kewajiban Hukum
Konsep kewajiban hukum menunjuk
hanya kepada individu terhadap siapa
sanksi ditujukan dalam hal dia melakukan
delik.
10. 4. Tanggung Jawab Hukum
Seseorang bertanggung jawab secara
hukum atas suatu perbuatan tertentu
atau, dia memikul tanggung jawab
hukum, berarti bahwa dia
bertanggungjawab atas suatu sanksi dalam
hal melakukan suatu perbuatan yang
bertentangan.
11. 5. Hak Hukum
Hak adalah:
Sesuatu yang mutlak menjadi
milik kita dan penggunaannya tergantung
kepada kita sendiri
Hak Hukum adalah sesuatu yang mutlak
menjadi milik kita dalam wewenang hukum.
Dituangkan dalam bentuk
instrumen/dokumen yang diakui baik secara
internasional maupun secara nasional.
Misalnya hak untuk memperoleh keadilan.
12. Penggolongan Hukum
Berdasarkan wujudnya:
Hukum tertulis
Hukum tidak tertulis
Berdasarkan ruang
atau wilayah berlakunya
Hukum lokal
Hukum nasional
Hukum internasional
13. Berdasarkan waktu
Hukum yang berlaku sekarang ini atau hukum
positif (ius constitutum)
Hukum yang berlaku pada waktu yang akan
datang( ius constituendum)
Hukum antar waktu
Berdasarkan pribadi yang
diatur
Hukum satu golongan
Hukum semua golongan
Hukum antar golongan
15. Lembaga Penegak Hukum
Kepolisian
Kejaksaan
Kehakiman
peradilan agama
peradilan militer
peradilan tata usaha negara
Peradilan Umum
16. Pembelajaran Materi Hukum dan
Penegakan Hukum
Untuk
mewujudkan bentuk kehidupan yang
tertib, aman, dan damai dibuatlah norma-norma
perilaku yang disepakati bersama sebagai
panduan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Pembelajaran harus membina kemahiran pada
peserta didik untuk secara kreatif dapat
menghadapi situasi sejenis, malah situasi yang
baru sama sekali atas cara yang memuaskan.
17. tingkat-tingkat kemampuan berpikir
Ta Nama Taraf Berpikir
Macam Kerja Pikir yang Dibelajarkan
raf
5
Evaluasi
Berpikir
kreatif
atau
berpikir
untuk
memecahkan masalah
4
Analisis dan sintesis
Berppikir menguraikan dan menggabungksn
3
Aplikasi
Berpikir menerapkan
2
Komprehensif/Pemahaman Berpikir dalam konsep dan belajar pengertian
1
Pengetahuan
Belajar reseptif atau menerima
18. tingkat perkembangan moral
Taraf
Tingkat Perkembangan Moral
Prakonven 1. Orientasi hukuman dan kepatuhan. Konsepsi tentang baik dan
sional
buruk ditentukan oleh konsekuensi fisik tanpa memperhatikan
makana atau nilai dari konsekuensi ini bagi individu.
2. Orientasi instrumental. Konsepsi tentang “baik” lebih ditentukan
oleh kepuasan sendiri.
Konvensio 3. Orientasi keserasian antarpersonal. Apa yang menyenangkan atau
nal
membantu orang lain adalah “baik”.
4. Orientasi terhadap peraturan hukum dan ketertiban. Mamalihara
ketertiban sosial, menghormati kekuasaan, dan melaksanakan
kewajiban sendiri adalah “baik”. Orang dihargai karena menaati
peraturan, hukum, dan kekuasaan yang berlaku.
19. Pasca-
5. Orientasi legalistik kontrak sosial. Apa yang “benar”
konvensio ditentukan oleh nilai-nilai yang disepakati oleh masyarakat,
nal
termasuk hak-hak individu dan aturan-aturan konsensus.
Namun
demikian,
tekanannya
diletakkan
pada
pertimbangan rasional dan kemanfaatan sosial.
6. Orientasi terhadap prinsip-prinsip etika universal. Yang “benar”
merupakan masalah nurani sesuai dengan prinsip-prinsip pilihan
sendiri yang dipandang logis, ajeg, dan universal. Prinsip-prinsip
universal ini pada hakekatnya merupakan prinsip-prinsip keadilan,
persamaan hak asasi manusia, dan rasa hormat tehadap martabat
manusia sebagai makhluk individu.
21. TERMIN 1
1.
2.
Bagaimana cara mengajarkan hukum yang bersifat
abstrak pd siswa yg cenderung konkret?
Bagaiman cara agar kepolisian tidak didahului FPI, dan
pendapat anda tentang ormas ini?