SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 7
Baixar para ler offline
KARAKTERISTIK
       NEURAL NETWORK




JARINGAN
SYARAF TIRUAN




Arafat, M.Kom
KARAKTERISTIK NEURAL NETWORK
Karakteristik Neural Network ditunjukkan dalam 3 ciri, yaitu : Arsitektur Jaringan, Algoritma Jaringan (Alg.
Pembelajaran dan Pengenalan) dan Fungsi Aktivasi..

1. ARSITEKTUR JARINGAN

        Arsitektur jaringan menggambarkan bagaimana mengatur neuron-neuron dalam lapisan dan
bagaimana menghubungkan neuron-neuron tersebut dengan bobot keterhubungannya ( weight(w) ). Pada
setiap neuron yang berada dalam satu lapisan yang sama mempunyai fungsi aktivasi yang sama, dan setiap
neuron dalam satu lapisan harus dihubungkan dengan setiap neuron pada lapisan berikutnya. Arsitektur
jaringan saraf tiruan yang sering digunakan adalah :
        1. Jaringan dengan lapisan tunggal (single layer net)
        2. Jaringan dengan banyak lapisan (multiple layer net)
        Jaringan dengan lapisan tunggal hanya memiliki 1 lapisan dengan bobot-bobot keterhubungannya.
Jaringan ini hanya menerima input pada lapisan input dan kemudian secara langsung mengolahnya menjadi
ouput pada lapisan output. Arsitektur jaringan dengan lapisan tunggal dapat dilihat pada gambar 1.




                                                                                          Lapisan
            X1                   X2                     X3                        Xn
                                                                    ...                    input
                   w1m     w21         w2m        w31         w3m   wn1
                                      w22               w32
           w11
                   w12                                                wn2      wnm



                                                                                          Lapisan
                                             Y2                           Ym
                      Y1
                                                          ...                             output




                         Gambar 1             Jaringan syaraf dengan lapisan tunggal


        Jaringan dengan banyak lapisan memiliki 1 atau lebih lapisan yang terletak diantara lapisan input dan
lapisan output yang disebut sebagai lapisan tersembunyi (hidden layer). Jaringan dengan banyak lapisan ini
dapat menyelesaikan permasalahan yang lebih sulit daripada jaringan dengan lapisan tunggal, tetapi tentu
proses pembelajaran menjadi jauh lebih rumit dan memakan waktu yang lama. Tetapi pada sebagian besar
kasus, pembelajaran dengan banyak lapisan ini lebih sukses dalam hasil pengujian masalahnya. Arsitektur
jaringan dengan banyak lapisan dapat dilihat pada gambar 2.




                    X1                     X2                     X3                       Xn   Lapisan
                                                                              ...                input
                         V1p         V21         V2p        V31         V3p   Vn1
                                                V22               V32
                   V11
                         V12                                                    Vn2      Vnp



                                                                                                Lapisan
                                                       Z2                           Zp
                             Z1
                                                                    ...                         hidden
                                                 w21        w2m        wp1
                                       w1m                                    wpm
                               w11


                                           Y1                                                   Lapisan
                                                                    Ym
                                                                                                output




                   Gambar 2                 Jaringan syaraf dengan banyak lapisan


2. ALGORITMA JARINGAN
2.1 Algoritma Pembelajaran
        Algoritma pembelajaran digunakan untuk menemukan nilai-nilai bobot yang tepat dalam
mengirimkan suatu informasi. Algoritma yang digunakan Neural Network dalam pembelajaran tergantung
pada arsitektur jaringan yang digunakan. Secara umum, algoritma pembelajaran terbagi menjadi dua bagian,
yaitu supervised learning (pembelajaran terawasi) dan unsupervised learning (pembelajaran tak terawasi).
        Supervised learning merupakan algoritma pembelajaran yang memerlukan target output yang
diharapkan untuk diketahui sebelumnya dalam proses pembelajarannya. Setiap pola input beserta target output
yang ditentukan disebut sebagai pasangan pembelajaran. Algoritma pembelajaran NN yang termasuk dalam
kelompok ini antara lain :
        1. Hebb
        2. PERCEPTRON
        3. Back Propagation
Unsupervised learning tidak memerlukan target output dan tidak dapat ditentukan hasil seperti apakah
yang diharapkan selama proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini adalah mengelompokkan unit-unit yang
hampir sama dalam suatu area tertentu. Yang termasuk dalam Unsupervised learning antara lain :
        1. Kohonen Self-Organizing Maps
        2. Learning Vextor Quantization
        3. Counterpropagation


2.2 Algoritma Pengenalan
        Setelah menemukan nilai bobot keterhubungan antar neuron yang bersesuaian dengan nilai output,
maka nilai bobot tersebut digunakan untuk menguji NN jika suatu input dimasukkan sehingga suatu nilai ouput
dihasilkan. Proses ini dinamakan proses pengenalan (pengujian). Algoritma pengenalan yang digunakan
tergantung pada algoritma pembelajaran yang digunakan, biasanya merupakan bagian dari algoritma
pembelajarannya.


2.3 Separabilitas Linier
        Salah satu cara yang biasa digunakan sebagai syarat henti proses pembelajaran atau digunakan juga
untuk proses pengenalan adalah separabilitas linier.(garis pembatas). Dalam aplikasi pengenalan pola, garis
pembatas ini merupakan batas keputusan apakah suatu anggota termasuk dalam kelompok (berespon
positip) atau bukan kelompok. (berespon negatip)..Dalam koordinat Cartesian (x,y) garis pembatas ini
digambarkan sebagai garis lurus yang mempunyai persamaan :

           y  mx  c

dengan :

        m : gradien garis

        c : konstanta atau titik potong dengan sumbu-y (0,c)

Sebagai contoh garis pembatas dengan persamaan y = 2x + 4 dapat dilihat pada gambar 3.Titik potong garis
dengan sumbu-x adalah (-2,0) dan dengan sumbu-y (0,4). Daerah di atas garis pembatas adalah daerah y > 2x
+ 4 atau daerah berespon positip, sedangkan daerah di bawah garis pembatas adalah daerah y < 2x + 4 atau
daerah berespon negatip.
y
                                                     y = 2x + 4

                                           c




                                                                      x
                                     -2




                                 Gambar 3 Garis y = 2x + 4




 3. FUNGSI AKTIVASI
 Ada beberapa bentuk fungsi aktivasi yang umum digunakan dalam Neural Network, antara lain:
a.   Fungsi tangga biner
     Jaringan dengan lapisan tunggal sering menggunakan fungsi tangga biner untuk mengkonversikan input
     dari suatu variabel yang bernilai kontinu ke suatu ouput biner (0 atau 1). Fungsi tangga biner dirumuskan
     sebagai,

                                                             0 jika x  0
                                                           y
                                                             1 jika x  0
     sedangkan grafiknya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.


                                                          Y
                                                         1




                                                              0           X

                                          Gambar 3        Fungsi Tangga Biner


b.   Fungsi linear (identitas)
     Fungsi linear memiliki nilai output yang sama denagn nilai inputnya. Fungsi linear dirumuskan sebagai
                                                           yx
dan grafik fungsi linear dapat dilihat pada gambar 4.
                                                           Y
                                                           1

                                                 -1
                                                          0           1       X

                                                               -1



                                          Gambar 4              Fungsi Linear
c.   Fungsi sigmoid biner
     Fungsi ini mempunyai nilai pada range 0 sampai 1. Fungsi ini dirumuskan sebagai,

                                                              y  f x  
                                                                                  1
                                                                             1  exp  x
     dan grafik fungsi ini dapat dilihat pada gambar 5.




                                       Gambar 5           Fungsi sigmoid biner


d.   Fungsi sigmoid bipolar
     Fungsi ini mempunyai nilai pada range antara –1 sampai 1. Fungsi ini dirumuskan sebagai,

                                                                             1  exp  x
                                                              y  f x  
                                                                             1  exp  x
     sedangkan grafik fungsinya ini dapat dilihat pada gambar 6.




                                      Gambar 6            Fungsi sigmoid bipolar
NEURAL NETWORK

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Akuntansi Untuk Pajak Penghasilan
Akuntansi Untuk Pajak PenghasilanAkuntansi Untuk Pajak Penghasilan
Akuntansi Untuk Pajak PenghasilanDunia Pendidikan
 
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...Ilham Akbar
 
STUDI KASUS UMUM PERPAJAKAN
STUDI KASUS UMUM PERPAJAKANSTUDI KASUS UMUM PERPAJAKAN
STUDI KASUS UMUM PERPAJAKANhendri van jr
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASPuja Lestari
 
implementasi sistem file
implementasi sistem fileimplementasi sistem file
implementasi sistem fileHabibi Habibi
 
pengantar Akuntansi perpajakan
pengantar Akuntansi perpajakan pengantar Akuntansi perpajakan
pengantar Akuntansi perpajakan Asep suryadi
 
PPT UTANG LANCAR
PPT UTANG LANCARPPT UTANG LANCAR
PPT UTANG LANCARNurul Qamar
 
PPT Pendapatan Teori Akuntansi - Kelompok 8.pptx
PPT Pendapatan Teori Akuntansi - Kelompok 8.pptxPPT Pendapatan Teori Akuntansi - Kelompok 8.pptx
PPT Pendapatan Teori Akuntansi - Kelompok 8.pptxSuciHati8
 
Acc 423 week 3 ppt assignment team d
Acc 423 week 3 ppt assignment team dAcc 423 week 3 ppt assignment team d
Acc 423 week 3 ppt assignment team dMMrSnap
 
Sosialisasi E Faktur
Sosialisasi E FakturSosialisasi E Faktur
Sosialisasi E Fakturkaromah95
 
Depreciation and Revaluation
Depreciation and RevaluationDepreciation and Revaluation
Depreciation and RevaluationNico Iswaraputra
 
Topik khusus keuangan perusahaan
Topik khusus keuangan perusahaanTopik khusus keuangan perusahaan
Topik khusus keuangan perusahaanLailani Fitria
 
Tugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalTugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalMhd. Abdullah Hamid
 
Tugas 3 Rangkuman Protocol DNS, FTP, HTTP, dan SMTP
Tugas 3 Rangkuman Protocol DNS, FTP, HTTP, dan SMTPTugas 3 Rangkuman Protocol DNS, FTP, HTTP, dan SMTP
Tugas 3 Rangkuman Protocol DNS, FTP, HTTP, dan SMTPRobby Firmansyah
 
Likuidasi persekutuan
Likuidasi persekutuanLikuidasi persekutuan
Likuidasi persekutuanSepthinnn
 
Solution Manual Advanced Accounting by Baker 9e Chapter 16
Solution Manual Advanced Accounting by Baker 9e Chapter 16Solution Manual Advanced Accounting by Baker 9e Chapter 16
Solution Manual Advanced Accounting by Baker 9e Chapter 16Saskia Ahmad
 
Konsepsentral - Materi 2 - TBO
Konsepsentral - Materi 2 - TBOKonsepsentral - Materi 2 - TBO
Konsepsentral - Materi 2 - TBOahmad haidaroh
 
Modul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteus
Modul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteusModul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteus
Modul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteusKukuh Adhi Rumekso
 

Mais procurados (20)

Sakd modul 4
Sakd modul 4Sakd modul 4
Sakd modul 4
 
Akuntansi Untuk Pajak Penghasilan
Akuntansi Untuk Pajak PenghasilanAkuntansi Untuk Pajak Penghasilan
Akuntansi Untuk Pajak Penghasilan
 
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...
 
STUDI KASUS UMUM PERPAJAKAN
STUDI KASUS UMUM PERPAJAKANSTUDI KASUS UMUM PERPAJAKAN
STUDI KASUS UMUM PERPAJAKAN
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
 
implementasi sistem file
implementasi sistem fileimplementasi sistem file
implementasi sistem file
 
pengantar Akuntansi perpajakan
pengantar Akuntansi perpajakan pengantar Akuntansi perpajakan
pengantar Akuntansi perpajakan
 
PPT UTANG LANCAR
PPT UTANG LANCARPPT UTANG LANCAR
PPT UTANG LANCAR
 
PPT Pendapatan Teori Akuntansi - Kelompok 8.pptx
PPT Pendapatan Teori Akuntansi - Kelompok 8.pptxPPT Pendapatan Teori Akuntansi - Kelompok 8.pptx
PPT Pendapatan Teori Akuntansi - Kelompok 8.pptx
 
Acc 423 week 3 ppt assignment team d
Acc 423 week 3 ppt assignment team dAcc 423 week 3 ppt assignment team d
Acc 423 week 3 ppt assignment team d
 
Sosialisasi E Faktur
Sosialisasi E FakturSosialisasi E Faktur
Sosialisasi E Faktur
 
Depreciation and Revaluation
Depreciation and RevaluationDepreciation and Revaluation
Depreciation and Revaluation
 
Topik khusus keuangan perusahaan
Topik khusus keuangan perusahaanTopik khusus keuangan perusahaan
Topik khusus keuangan perusahaan
 
Tugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalTugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internal
 
Tugas 3 Rangkuman Protocol DNS, FTP, HTTP, dan SMTP
Tugas 3 Rangkuman Protocol DNS, FTP, HTTP, dan SMTPTugas 3 Rangkuman Protocol DNS, FTP, HTTP, dan SMTP
Tugas 3 Rangkuman Protocol DNS, FTP, HTTP, dan SMTP
 
Likuidasi persekutuan
Likuidasi persekutuanLikuidasi persekutuan
Likuidasi persekutuan
 
Solution Manual Advanced Accounting by Baker 9e Chapter 16
Solution Manual Advanced Accounting by Baker 9e Chapter 16Solution Manual Advanced Accounting by Baker 9e Chapter 16
Solution Manual Advanced Accounting by Baker 9e Chapter 16
 
Konsepsentral - Materi 2 - TBO
Konsepsentral - Materi 2 - TBOKonsepsentral - Materi 2 - TBO
Konsepsentral - Materi 2 - TBO
 
Modul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteus
Modul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteusModul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteus
Modul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteus
 
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGANANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 

Mais de UNISKA, SMK Telkom Banjarbaru

Mais de UNISKA, SMK Telkom Banjarbaru (20)

Teknologi wi max
Teknologi wi maxTeknologi wi max
Teknologi wi max
 
Jaringan perceptron & matlab
Jaringan perceptron & matlabJaringan perceptron & matlab
Jaringan perceptron & matlab
 
Jaringan perceptron
Jaringan perceptronJaringan perceptron
Jaringan perceptron
 
Jaringan hebb
Jaringan hebbJaringan hebb
Jaringan hebb
 
Fungsi grafik di matlab
Fungsi grafik di matlabFungsi grafik di matlab
Fungsi grafik di matlab
 
Introduction jst
Introduction jstIntroduction jst
Introduction jst
 
Karakteristik neural network
Karakteristik neural networkKarakteristik neural network
Karakteristik neural network
 
Create mental sphere
Create mental sphereCreate mental sphere
Create mental sphere
 
Creative styling for your car
Creative styling for your carCreative styling for your car
Creative styling for your car
 
Create symmetrical abstraction
Create symmetrical abstractionCreate symmetrical abstraction
Create symmetrical abstraction
 
Create a loving cup 3 d ai
Create a loving cup 3 d aiCreate a loving cup 3 d ai
Create a loving cup 3 d ai
 
Coca cola 3 d ai
Coca cola 3 d aiCoca cola 3 d ai
Coca cola 3 d ai
 
3 d adobe illustrator
3 d adobe illustrator3 d adobe illustrator
3 d adobe illustrator
 
Design grafis adobe illustrator
Design grafis adobe illustratorDesign grafis adobe illustrator
Design grafis adobe illustrator
 
Daftar alamat domain dan hosting gratis
Daftar alamat domain dan hosting gratisDaftar alamat domain dan hosting gratis
Daftar alamat domain dan hosting gratis
 
Anatomi furuf
Anatomi furufAnatomi furuf
Anatomi furuf
 
Vibi net sql server 2005 dan my sql
Vibi net sql server 2005 dan my sqlVibi net sql server 2005 dan my sql
Vibi net sql server 2005 dan my sql
 
Design grafis
Design grafisDesign grafis
Design grafis
 
Jaringan nirkabel
Jaringan nirkabelJaringan nirkabel
Jaringan nirkabel
 
Jaringan nirkabel
Jaringan nirkabelJaringan nirkabel
Jaringan nirkabel
 

Último

SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Último (20)

SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

NEURAL NETWORK

  • 1. KARAKTERISTIK NEURAL NETWORK JARINGAN SYARAF TIRUAN Arafat, M.Kom
  • 2. KARAKTERISTIK NEURAL NETWORK Karakteristik Neural Network ditunjukkan dalam 3 ciri, yaitu : Arsitektur Jaringan, Algoritma Jaringan (Alg. Pembelajaran dan Pengenalan) dan Fungsi Aktivasi.. 1. ARSITEKTUR JARINGAN Arsitektur jaringan menggambarkan bagaimana mengatur neuron-neuron dalam lapisan dan bagaimana menghubungkan neuron-neuron tersebut dengan bobot keterhubungannya ( weight(w) ). Pada setiap neuron yang berada dalam satu lapisan yang sama mempunyai fungsi aktivasi yang sama, dan setiap neuron dalam satu lapisan harus dihubungkan dengan setiap neuron pada lapisan berikutnya. Arsitektur jaringan saraf tiruan yang sering digunakan adalah : 1. Jaringan dengan lapisan tunggal (single layer net) 2. Jaringan dengan banyak lapisan (multiple layer net) Jaringan dengan lapisan tunggal hanya memiliki 1 lapisan dengan bobot-bobot keterhubungannya. Jaringan ini hanya menerima input pada lapisan input dan kemudian secara langsung mengolahnya menjadi ouput pada lapisan output. Arsitektur jaringan dengan lapisan tunggal dapat dilihat pada gambar 1. Lapisan X1 X2 X3 Xn ... input w1m w21 w2m w31 w3m wn1 w22 w32 w11 w12 wn2 wnm Lapisan Y2 Ym Y1 ... output Gambar 1 Jaringan syaraf dengan lapisan tunggal Jaringan dengan banyak lapisan memiliki 1 atau lebih lapisan yang terletak diantara lapisan input dan lapisan output yang disebut sebagai lapisan tersembunyi (hidden layer). Jaringan dengan banyak lapisan ini dapat menyelesaikan permasalahan yang lebih sulit daripada jaringan dengan lapisan tunggal, tetapi tentu proses pembelajaran menjadi jauh lebih rumit dan memakan waktu yang lama. Tetapi pada sebagian besar
  • 3. kasus, pembelajaran dengan banyak lapisan ini lebih sukses dalam hasil pengujian masalahnya. Arsitektur jaringan dengan banyak lapisan dapat dilihat pada gambar 2. X1 X2 X3 Xn Lapisan ... input V1p V21 V2p V31 V3p Vn1 V22 V32 V11 V12 Vn2 Vnp Lapisan Z2 Zp Z1 ... hidden w21 w2m wp1 w1m wpm w11 Y1 Lapisan Ym output Gambar 2 Jaringan syaraf dengan banyak lapisan 2. ALGORITMA JARINGAN 2.1 Algoritma Pembelajaran Algoritma pembelajaran digunakan untuk menemukan nilai-nilai bobot yang tepat dalam mengirimkan suatu informasi. Algoritma yang digunakan Neural Network dalam pembelajaran tergantung pada arsitektur jaringan yang digunakan. Secara umum, algoritma pembelajaran terbagi menjadi dua bagian, yaitu supervised learning (pembelajaran terawasi) dan unsupervised learning (pembelajaran tak terawasi). Supervised learning merupakan algoritma pembelajaran yang memerlukan target output yang diharapkan untuk diketahui sebelumnya dalam proses pembelajarannya. Setiap pola input beserta target output yang ditentukan disebut sebagai pasangan pembelajaran. Algoritma pembelajaran NN yang termasuk dalam kelompok ini antara lain : 1. Hebb 2. PERCEPTRON 3. Back Propagation
  • 4. Unsupervised learning tidak memerlukan target output dan tidak dapat ditentukan hasil seperti apakah yang diharapkan selama proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini adalah mengelompokkan unit-unit yang hampir sama dalam suatu area tertentu. Yang termasuk dalam Unsupervised learning antara lain : 1. Kohonen Self-Organizing Maps 2. Learning Vextor Quantization 3. Counterpropagation 2.2 Algoritma Pengenalan Setelah menemukan nilai bobot keterhubungan antar neuron yang bersesuaian dengan nilai output, maka nilai bobot tersebut digunakan untuk menguji NN jika suatu input dimasukkan sehingga suatu nilai ouput dihasilkan. Proses ini dinamakan proses pengenalan (pengujian). Algoritma pengenalan yang digunakan tergantung pada algoritma pembelajaran yang digunakan, biasanya merupakan bagian dari algoritma pembelajarannya. 2.3 Separabilitas Linier Salah satu cara yang biasa digunakan sebagai syarat henti proses pembelajaran atau digunakan juga untuk proses pengenalan adalah separabilitas linier.(garis pembatas). Dalam aplikasi pengenalan pola, garis pembatas ini merupakan batas keputusan apakah suatu anggota termasuk dalam kelompok (berespon positip) atau bukan kelompok. (berespon negatip)..Dalam koordinat Cartesian (x,y) garis pembatas ini digambarkan sebagai garis lurus yang mempunyai persamaan : y  mx  c dengan : m : gradien garis c : konstanta atau titik potong dengan sumbu-y (0,c) Sebagai contoh garis pembatas dengan persamaan y = 2x + 4 dapat dilihat pada gambar 3.Titik potong garis dengan sumbu-x adalah (-2,0) dan dengan sumbu-y (0,4). Daerah di atas garis pembatas adalah daerah y > 2x + 4 atau daerah berespon positip, sedangkan daerah di bawah garis pembatas adalah daerah y < 2x + 4 atau daerah berespon negatip.
  • 5. y y = 2x + 4 c x -2 Gambar 3 Garis y = 2x + 4 3. FUNGSI AKTIVASI Ada beberapa bentuk fungsi aktivasi yang umum digunakan dalam Neural Network, antara lain: a. Fungsi tangga biner Jaringan dengan lapisan tunggal sering menggunakan fungsi tangga biner untuk mengkonversikan input dari suatu variabel yang bernilai kontinu ke suatu ouput biner (0 atau 1). Fungsi tangga biner dirumuskan sebagai, 0 jika x  0 y 1 jika x  0 sedangkan grafiknya dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Y 1 0 X Gambar 3 Fungsi Tangga Biner b. Fungsi linear (identitas) Fungsi linear memiliki nilai output yang sama denagn nilai inputnya. Fungsi linear dirumuskan sebagai yx
  • 6. dan grafik fungsi linear dapat dilihat pada gambar 4. Y 1 -1 0 1 X -1 Gambar 4 Fungsi Linear c. Fungsi sigmoid biner Fungsi ini mempunyai nilai pada range 0 sampai 1. Fungsi ini dirumuskan sebagai, y  f x   1 1  exp  x dan grafik fungsi ini dapat dilihat pada gambar 5. Gambar 5 Fungsi sigmoid biner d. Fungsi sigmoid bipolar Fungsi ini mempunyai nilai pada range antara –1 sampai 1. Fungsi ini dirumuskan sebagai, 1  exp  x y  f x   1  exp  x sedangkan grafik fungsinya ini dapat dilihat pada gambar 6. Gambar 6 Fungsi sigmoid bipolar