Makalah ini membahas tentang model pembelajaran games. Pertama, menjelaskan pengertian model pembelajaran games dan kooperatif serta langkah-langkah dalam pembelajaran games. Kedua, membahas penerapan model pembelajaran games dalam proses pembelajaran. Ketiga, menjelaskan kelemahan dan kelebihan dari pembelajaran games.
1. Tugas Makalah
Model Pembelajaran Game
Oleh Kelompok VI
Asri Tiranda Saria
13010103022
JURUSAN TARBIYAH/MPI.A
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
KENDARI
2016
2. KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami ucapkan kepada
Allah SWT atas segala Rahmat dan HidayahNya, kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MODEL
PEMBELAJARAN GAMES”
Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kami
sampaikan kepada semua pihak terutama teman-teman
yang telah membantu baik moril maupun spirituil
sehingga penyusunan makalah ini dapat berjalan dengan
lancar dan baik.
Juga ucapan terima kasih kami sampaikan kepada
yang terhormat Ibu Ambar Sri Lestari selaku dosen
bidang studi Media Pembelajaran yang telah
memberikan pengarahan dan bimbingan dalam Proses
belajar mengajar, agar kami tetap semangat dalam
menyusun makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati, kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam upaya
meningkatkan prestasi.
3. Akhir kata, semoga makalah ini dapat menjadi
amal ibadah kami dalam mengemban amanah Allah
SWT. Amin ....
4. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................
B. Rumusan Masalah ............................................................................
C. Tujuan ..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Pembelajaran Games ...........................................
B. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ....................................
C. Langkah – Langkah Dalam Model Pembelajaran
Games..........................................................................................................
D. Keurangan Dan kelebihanTeam Games
Tournament (TGT) .....................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................
5. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman sekarang ini pendidikan sudah
mengalami perubahan yang sangat pesat. Berbagai cara
pembelajaran atau model pembelajaran juga telah banyak
digunakan dalam proses pembelajaran. Supaya terwujud
pembelajaran yang dapat menuntun peserta didik
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka tugas guru
adalah mengusahakan suasana kelas selama
pembelajaran berlangsung berada pada kondisi yang
menyenangkan dan menarik perhatian siswa. Hal ini
dikarenakan belajar akan efektif apabila dilakukan dalam
keadaan yang menyenangkan.
Matematika adalah mata pelajaran yang
memiliki peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu
pengetahuan dan memajukan daya pikir manusia. Mata
pelajaran matematika diberikan kepada peserta didik dari
SD sampai dengan SMA supaya membekali peserta didik
untuk berpikir logis, sistematis, kritis, kreatif serta
kemampuan untuk bekerjasama. Banyak masalah yang
6. dihadapi dalam pembelajaran matematika, oleh karena
itu guru seharusnya memberikan motivasi dalam
pembelajaran matematika. Pembelajaran hendaknya juga
menyesuaikan karakter peserta didik. Matematika
membutuhkan model pembelajaran dengan pendekatan
yang nyata.
Model pembelajaran efektif dalam proses
pembelajaran matematika antara lain adalah yang dapat
menumbuhkan kreatifitas peserta didik. Peserta didik SD
dan SMP senang dalam bentuk permainan dan
pertandingan, sehingga guru dapat menggunakan model
pembelajaran yang mempunyai unsur permainan dan
pertandingan. Model pembelajaran Teams Games-
Tournament (TGT) salah satu alternatif yang dapat
digunakan guru SD dan SMP, karena model
pembelajaran ini sesuai dengan karakter peserta didik SD
dan SMP yang senang dengan permainan dan
pertandingan. Model pembelajaran TGT juga memiliki
dinamika motivasi yang tingga sehingga diharapkan
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
7. B. Rumusan Masalah
1. Pengertian model pembelajaran games
2. Pengertian model pembelajaran kooperatif
3. Langkah – langkah dalam pembelajaran
games
4. Kelebihan dan kekurangan dalam
pembelajaran
C. Tujuan
1. Agar dapat mengetahui arti dari model
pembelajaran games
2. Agar dapat mengetahui pengertian model
pembelajaran kooperatif
3. Agar dapat mengetahui langkah – langkah
dalan pembelajaran games
4. Agar dapat mengetahui kelebihan dan
kekurangan dari model pembelajaran games.
8. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Pembelajaran Games
Model pembelajaran games adalah salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam
kelompok-kelompok belajar yang berang gotakan 5
sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis
kelamin, suku kata atau ras yang berbeda. Pembelajaran
kooperatif adalah salah satu pembelajaran dengan cara
peserta didik belajar dan bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil serta kolaboratif yang anggotanya terdiri
dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok
yang bersifat heterogen dalam pembelajaran kooperatif
akan tercipta sebuah interaksi guru dengan peserta didik,
peserta didik dengan peserta didik , dan peserta didik
dengan guru.
Metode pembelajaran games dikembangkan
pertama kali oleh David De Vries dan Keith Edward.
Metode ini merupakan suatu pendekatan kerja sama
antarkelompok dengan mengembangkan kerja sama
9. antarpersonal. Dalam pembelajaran Teams Games
Tournaments (TGT) peserta didik memainkan permainan
dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor
bagi tim mereka masing-masing. Permainan dapat
disusun guru dalam bentuk kuis berupa pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pelajaran.Kadang-kadang dapat juga diselingi dengan
pertanyaan yang berkaitan dengan kelompok.
Pembelajaran kooperatif dengan metode TGT ini
memiliki kesamaan dengan metode STAD dalam
pembentukan kelompok dan penyampaian materi kecuali
satuhal, TGT menggunakan turnamen akademik dan
menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan
individu, dimana para peserta didik berlomba sebagai
wakil tim mereka dengan tim lain yang kinerja akademik
sebelumnya setara mereka. Teman satu tim atau
kelompok akan saling membantu dalam mempersiapkan
diri untuk permainan dengan mempelajari lembar
kegiatan dan menjelaskan masalah-masalah satu sama
lain, tetapi sewaktu peserta didik sedang bermain dalam
game atau permainan, teman yang lain tidak boleh
10. membantu, dan guru perlu memastikan telah terjadi
tanggung jawab individual.
Dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT ini
peserta didik sebelumnya telah belajar secara individual,
untuk selanjutnya belajar kembali dalam kelompok
masing-masing. Dan kemudian mengadakan turnamen
atau lomba dengan anggota kelompok lainnya sesuai
dengan tingkat kemampuannya.
B. Langkah-langkah Model PembelajaranTeams
Games Tournaments (TGT)
Secara umum ada 5 komponen utama dalam
penerapan ,Model pembelajaran Games, yaitu:
1.Penyajian Kelas (Class Presentations)
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan
materi dalam penyajian kelas atau
sering juga disebut dengan presentasi kelas (class present
ations). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, pokok
materi dan penjelasan singkat tentang LKS yang dibagik
an kepada kelompok. Kegiatan ini biasanya dilakukan
11. dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah yang
dipimpin oleh guru.
Pada saat penyajian kelas ini peserta didik harus
benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang
disampaikan guru, karena akan membantu peserta didik
bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada
saat game atau permainan karena skor game atau
permainan akan menentukan skor kelompok.
2. Belajar dalam Kelompok (Teams)
Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok
berdasarkan kriteria kemampuan (prestasi) peserta didik
dari ulangan harian sebelumnya, jenis kelamin,
etnikdanras. Kelompok biasanya terdiri dari 5 sampai 6
orang peserta didik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih
ndalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih
khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar
bekerja dengan baik dan optimal pada saat game atau
permainan. Setelah guru memberikan penyajian kelas,
kelompok (tim atau kelompok belajar) bertugas untuk
mempelajari lembar kerja. Dalam belajar kelompok ini
kegiatan peserta didik adalah mendiskusikan masalah-
12. masalah, membandingkan jawaban, memeriksa, dan
memperbaiki kesalahan-kesalahan konsep temannya jika
teman satu kelompok melakukan kesalahan.
3. Permainan (Games)
Game atau permainan terdiri dari pertanyaan-
pertanyaan yang relevan dengan materi, dan dirancang
untuk menguji pengetahuan yang didapat peserta didik
dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan
game atau permainan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan
sederhana bernomor. Game atau permainan ini
dimainkan pada meja turnamen atau lomba oleh 3 orang
peserta didik yang mewakili tim atau kelompoknya
masing-masing. Peserta didik memilih kartu bernomor
dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan
nomor itu. Peserta didik yang menjawab benar
pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini yang
nantinya dikumpulkan peserta didik untuk turnamen atau
lomba mingguan.
4. Pertandingan atau Lomba (Tournament)
Turnamen atau lomba adalah struktur belajar,
dimana game atau permainan terjadi. Biasanya turnamen
13. atau lomba dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap
unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan
kelompok sudah mengerjakan lembar kerja peserta didik
(LKPD). Turnamen atau lomba pertama guru membagi
peserta didik ke dalam beberapa meja turnamen atau
lomba. Tiga peserta didik tertinggi prestasinya
dikelompokkan pada meja I, tiga peserta didik
selanjutnya pada meja II dan seterusnya.
5. Penghargaan Kelompok (Team Recognition)
Setelah turnamen atau lomba berakhir, guru
kemudian mengumumkan kelompok yang menang,
masing-masing tim atau kelompok akan mendapat
sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi
kriteria yang telah ditentukan. Tim atau kelompok
mendapat julukan “Super Team” jika rata-rata skor 50
atau lebih, “Great Team” apabila rata-rata mencapai 50-
40 dan “Good Team” apabila rata-ratanya 40 kebawah.
Hal ini dapat menyenangkan para peserta didik atas
prestasi yang telah mereka buat.
C. Penggunaan Model Pembelajaran dalam Proses
Pembelajaran Games
14. Model pembelajaran Teams Games Tournament
(TGT) dapat diterapkan dalam berbagai macam mata
pelajaran. Terutama bagi peserta didik tingkat SD dan
SMP yang masih suka bermain. Model pembelajaran ini
pernah dipraktekkan pada kelas IV SD. Kegiatan
pembelajaran dilakukan sesuai pembelajaran TGT
(Temas Games Tournaments) dengan bernuansa CTL
yang diantanranya menggunakan metode ceramah,
diskusi, dan model pembelajaran kooperatif serta
pemecahan masalah dengan memperhatikan fase-fase
yang ada di dalamnya dan karakteris materi yang akan
disampaikan. Pembelajaran dilakukan di laboratorium
bahasa yang ada di sekolah, untuk melaksanakan
pembelajaran dengan berbantuan CD
pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari proses
pembelajaran TGT pada peserta didik kelas IV SD
berbantuan media animasi grafis berpengaruh positif dan
signifikan terhadap hasil belajar siswa pada kelas sebesar
80% serta berpengaruh positif dan signifikan terhadap
hasil belajar siswa pada kelas dengan bantuan alat
peraga.
15. Model pembelajaran TGT juga pernah dilakukan
dalam pembelajaran toksikologi, khususnya kelas yang
tingkatnya sudah lebih tinggi. Hasil belajar mahasiswa
dengan menggunakan salah satu metode pembelajaran ini
memberikan hasil yang lebih baik jika dibandingkan
pembelajaran sebelumnya yang hanya menggunakan
metode ceramah dan resitasi. Mahasiswa lebih antusias
dan bersemangat untuk mengeluarkan pendapatnya, yang
berarti mahasiswa lebih banyak belajar untuk dapat
beragumentasi. Mahasiswa yang kurang mampu akan
dapat memperoleh bagian dari kelompoknya dan akan
berusaha belajar dengan baik, karena semua anggota
kelompok harus aktif.
D. KELEMAHAN DAN KELEBIHAN TGT
Metode pembelajaran kooperatif Team Games
Tournament (TGT) ini mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Menurut Suarjana (2000:10) dalam
Istiqomah (2006), yang merupakan kelebihan dar
ipembelajaran TGT antara lain :
1) Lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas
16. 2) Mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan
individu
3) Dengan waktu yang sedikit dapat menguasi materi
secara mendalam
4) Proses belajar mengajar berlangsungdengan
keaktifan dari siswa
5) Mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi
dengan orang lain
6) Motivasi belajar lebih tinggi
7) Hasil belajar lebih baik
8) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan
dantoleransi
Sedangkan kelemahan TGT adalah
:
1) Bagi guru
Sulitnya pengelompokan siswa yang
mempunyai kemampuan heterogen dari demis. Kelemaha
n ini akan dapat diatasi jika guru yang bertindak sebagai
pemegang kendali teliti dalam menentukan pembagian ke
lompok
17. Waktu yang dihabiskan untuk diskusi oleh siswa
cukup banyak sehingga melewati waktu
yang sudah ditetapkan. Kesulitan ini dapat diatasi jika gu
ru mampu menguasai kelas secara menyeluruh
2) Bagisiswa
Masihadanyasiswaberkemampuantinggikurangterbiasa
dansulitmemberikanpenjelasankepadasiswalainnya.
Untuk mengatasi kelemahan ini, tugas guru adalah
membimbing dengan baik siswa yang mempunyai
kemampuan akademik tinggi agar dapat dan mampu
menularkan pengetahuannya kepada siswa yang lain.
Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
adalah sebagai berikut:
1. Kelemahan dalam Model TGT tidak
hanya membuat peserta didik yang cerdas
(berkemampuan akademis tinggi) lebih
menonjol dalam pembelajaran, tetapi
peserta didik yang berkemampuan
akademi lebih rendah juga ikut aktif dan
mempunyai peranan yang penting dalam
kelompoknya.
18. 2. Dengan model pembelajaran ini, akan
menumbuhkan rasa kebersamaan dan
saling menghargai sesama anggota
kelompoknya.
3. Dalam model pembelajaran ini, membuat
peserta didik lebih bersemangat dalam
mengikuti pelajaran. Karena dalam
pembelajaran ini, guru menjanjikan
sebuah penghargaan pada peserta didik
atau kelompok terbaik.
4. Dalam pembelajaran peserta didik ini
membuat peserta didik menjadi lebih
senang dalam mengikuti pelajaran karena
ada kegiatan permainan berupa tournamen
dalam model ini.
Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
adalah sebagai berikut:
1. Dalam model pembelajaran ini, harus
menggunakan waktu yang sangat lama.
19. 2. Dalam model pembelajaran ini, guru
dituntut untuk pandai memilih materi
pelajaran yang cocok untuk model ini.
3. Guru harus mempersiapkan model ini
dengan baik sebelum diterapkan.
Misalnya membuat soal untuk setiap meja
turnamen atau lomba, dan guru harus tahu
urutan akademis peserta didik dari yang
tertinggi hingga terendah.
20. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model pembelajaran games adalah salah satu tip
epembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa
dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5
sampai 6 orang siswa yang memilikikemampuan,
jeniskelamin, suku kata atauras yang berbeda.
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu pembelajaran
dengan cara peserta didik belajar dan bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil serta kolaboratif yang
anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan
struktur kelompok yang bersifat heterogen dalam
pembelajaran kooperatif akan tercipta sebuah interaksi
guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta
didik , dan peserta didik dengan guru.
Secara umum ada 5 komponen utama dalam penerapan
,Model pembelajaran Games, yaitu:
1. Penyajian Kelas (Class Presentations)
2. Belajar dalam Kelompok (Teams)
3. Permainan (Games)
21. 4. Pertandingan atau Lomba (Tournament)
5. Penghargaan Kelompok (Team
Recognition)
Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
adalah sebagai berikut:
1. Kelemahan dalam Model TGT tidak
hanya membuat peserta didik yang cerdas
(berkemampuan akademis tinggi) lebih
menonjol dalam pembelajaran, tetapi
peserta didik yang berkemampuan
akademi lebih rendah juga ikut aktif dan
mempunyai peranan yang penting dalam
kelompoknya.
2. Dengan model pembelajaran ini, akan
menumbuhkan rasa kebersamaan dan
saling menghargai sesama anggota
kelompoknya.
3. Dalam model pembelajaran ini, membuat
peserta didik lebih bersemangat dalam
22. mengikuti pelajaran. Karena dalam
pembelajaran ini, guru menjanjikan
sebuah penghargaan pada peserta didik
atau kelompok terbaik.
4. Dalam pembelajaran peserta didik ini
membuat peserta didik menjadi lebih
senang dalam mengikuti pelajaran karena
ada kegiatan permainan berupa tournamen
dalam model ini.
Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
adalah sebagai berikut:
1. Dalam model pembelajaran ini, harus
menggunakan waktu yang sangat lama.
2. Dalam model pembelajaran ini, guru
dituntut untuk pandai memilih materi
pelajaran yang cocok untuk model ini.
3. Guru harus mempersiapkan model ini
dengan baik sebelum diterapkan.
Misalnya membuat soal untuk setiap meja
turnamen atau lomba, dan guru harus tahu