SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 24
TERAPI MODALITAS : RELAKSASI
OTOT PROGRESIF
DI SUSUN OLEH :
WENNY ANUGRAINI
Mahasiswa AP PSIK UNSRI 2012
PENGERTIAN
• Relaksasi adalah satu teknik dalam terapi
perilaku untuk mengurangi ketegangan dan
kecemasan.
• Teknik relaksasi otot progresif adalah teknik
relaksasi yang dilakukan dengan cara fokus
pada kontraksi dan relaksasi otot-otot tubuh.
TUJUAN
• Relaksasi otot bertujuan untuk mengurangi
ketegangan dengan cara melemaskan badan.
Sesuatu yang diharapkan disini adalah individu
secara sadar untuk belajar merilekskan otot-
ototnya sesuai dengan keinginannya melalui
suatu cara yang sistematis.
MANFAAT
Manfaat dari relaksasi otot progresif ini
sendiri adalah untuk mengatasi berbagai
macam permasalahan dalam mengatasi stres,
kecemasan, insomnia, dan juga dapat
membangun emosi positif dari emosi negatif.
JENIS-JENIS RELAKSASI
OTOT PROGRESIF
• Relaksasi Via Tension Relaxation
• Relaxation Via Letting Go
• Deffrential Relaxation
Langkah-Langkah Relaksasi
Otot Progresif
• Langkah awal yang dilakukan adalah sebuah ruang (dapat tertutup atau
terbuka) yang memungkinkan udara bebas keluar masuk sangat
dianjurkan dalam latihan relaksasi.Kursi yang dapat fleksibel naik dan
turun (lihat gambar 1)
Gerakan pertama
• Ditujukan untuk melatih otot tangan yang dilakukan dengan
cara menggenggam tangan kiri sambil membuat suatu
kepalan. Klien diminta membuat kepalan ini semakin kuat
(gambar 2),
Gerakan kedua
• Adalah gerakan untuk melatih otot tangan bagian belakang. Gerakan ini
dilakukan dengan cara menekuk kedua lengan ke belakang pada
pergelangan tangan sehingga otot-otot di tangan bagian belakang dan
lengan bawah menegang, jari-jari menghadap ke langit-langit (gambar 2).
Gerakan ketiga
• Adalah untuk melatih otot-otot Biceps.Otot biceps adalah otot besar yang
terdapat di bagian atas pangkal lengan (lihat gambar 3). Gerakan ini
diawali dengan menggenggam kedua tangan sehingga menjadi kepalan
kemudian membawa kedua kepalan ke pundak sehingga otot-otot biceps
akan menjadi tegang.
Gerakan keempat
• Ditujukan untuk melatih otot-otot bahu. Relaksasi untuk mengendurkan
bagian otot-otot bahu dapat dilakukan dengan cara mengangkat kedua
bahu setinggi-tingginya seakan-akan bahu akan dibawa hingga menyentuh
kedua telinga. Fokus perhatian gerakan ini adalah kontras ketegangan yang
terjadi di bahu, punggung atas, dan leher.
Gerakan kelima
• Adalah gerakan-gerakan yang ditujukan untuk melemaskan otot-otot di
wajah.Otot-otot wajah yang dilatih adalah otot-otot
dahi, mata, rahang, dan mulut. Gerakan untuk dahi dapat dilakukan dengan
cara mengerutkan dahi dan alis sampai otot-ototnya terasa dan kulitnya
keriput (gambar 5).
Gerakan keenam
• Gerakan yang ditujukan untuk mengendurkan otot-otot mata diawali
dengan menutup keras-keras mata sehingga dapat dirasakan ketegangan di
sekitar mata dan otot-otot yang mengendalikan gerakan mata (gambar 5).
Gerakan ketujuh
• Bertujuan untuk mengendurkan ketegangan yang dialami oleh otot-otot
rahang dengan cara mengatupkan rahang, diikuti dengan menggigit gigi-gigi
sehingga ketegangan di sekitar otot-otot rahang (gambar 5).
Gerakan kedelapan
• Ini dilakukan untuk mengendurkan otot-otot sekitar mulut.
Bibir dimoncongkan sekuat-kuatnya sehingga akan dirasakan
ketegangan di sekitar mulut (gambar 5).
Gerakan kesembilan
• (gambar 7) dan
Gerakan kesepuluh
• (gambar 7) ditujukan untuk merilekskan otot-otot leher bagian depan maupun belakang. Gerakan diawali
dengan otot leher bagian belakang baru kemudian otot leher bagian depan. Klien dipandu meletakkan
kepala sehingga dapat beristirahat, kemudian diminta untuk menekankan kepala pada permukaan
bantalan kursi sedemikian rupa sehingga klien dapat merasakan ketegangan di bagian belakang leher dan
punggung atas.
• Sedangkan gerakan kesepuluh bertujuan untuk melatih otot leher bagian depan (lihat gambar 7). Gerakan
ini dilakukan dengan cara membawa kepala ke muka, kemudian klien diminta untuk membenamkan dagu
ke dadanya. Sehingga dapat merasakan ketegangan di daerah leher bagian muka.
Gerakan kesebelas
• bertujuan untuk melatih otot-otot punggung. Gerakan ini dapat dilakukan
dengan cara mengangkat tubuh dari sandaran kursi, kemudian punggung
dilengkungkan, lalu busungkan dada sehingga tampak seperti pada
gambar 6. Kondisi tegang dipertahankan selama 10 detik, kemudian
rileks.Pada saat rileks, letakkan tubuh kembali ke kursi, sambil
membiarkan otot-otot menjadi lemas.
Gerakan keduabelas
• dilakukan untuk melemaskan otot-otot dada. Pada gerakan ini, klien
diminta untuk menarik nafas panjang untuk mengisi paru-paru dengan
udara sebanyak-banyaknya. Posisi ini ditahan selama beberapa saat,
sambil merasakan ketegangan di bagian dada kemudian turun ke perut.
Pada saat ketegangan dilepas, klien dapat bernafas normal dengan lega.
Sebagaimana dengan gerakan yang lain, gerakan ini diulangi sekali lagi
sehingga dapat dirasakan perbedaan antara kondisi tegang dan rileks.
Gerakan ketigabelas
• Bertujuan untuk melatih otot-otot perut.Gerakan ini dilakukan
dengan cara menarik kuat-kuat perut ke dalam, kemudian
menahannya sampai perut menjadi kencang dank eras. Setelah 10
detik dilepaskan bebas, kemudian diulang kembali seperti gerakan
awal untuk perut ini.Gerakan 14 dan 15 adalah gerakan-gerakan
untuk otot-otot kaki.Gerakan ini dilakukan secara berurutan.
Gerakan keempat belas
• bertujuan untuk melatih otot-otot paha, dilakukan dengan cara meluruskan
kedua belah telapak kaki (lihat gambar delapan) sehingga otot paha terasa
tegang. Gerakan ini dilanjutkan dengan mengunci lutut (lihat gambar
delapan), sedemikian sehingga ketegangan pidah ke otot-otot
betis.Sebagaimana prosedur relaksasi otot, klien harus menahan posisi
tegang selama 10 detik baru setelah itu melepaskannya.Setiap gerakan
dilakukan masing-masing dua kali.
JENIS TERAPI
Terapi relaksasi otot prograsif
B. SASARAN
Laki-laki dan perempuan lanjut usia yang berada pada kelompok
primer (lansia yang sehat dan beresiko menderita insomnia),
kelompok sekunder (lansia yang menderita insomnia) dan
kelompok tersier (lansia yang pada masa pemulihan, rehabilitasi)
C. INTERVENSI
Diagnosa : Gangguan pola tidur berhubungan dengan kerusakan
transfer oksigen, gangguan metabolisme,kerusakan
eliminasi,pengaruh obat,imobilisasi, nyeri pada kaki, takut operasi,
lingkungan yang mengganggu.
Primer
Intervensi ini dilakukan untuk masyarakat yang sehat dan
beresiko mengalami insomnia berupa :
1. Berikan pemberian pendidikan kesehatan kepada
masyarakat tentang penyakit insomnia
2. Berikan pengetahuan tentang terapi relaksasi otot
progresif
3. Ajarkan masyarakat terapi relaksasi otot progresif sebagai
salah satu cara untuk mengartasi insomnia
4. Bantu dan latih kader mempelajari terapi relaksasi otot
progresif
5. Berikan pengetahuan tentang hal-hal yang dapat
menyebabkan insomnia
Sekunder
Intervensi ini dilakukan untuk masyarakat yang sudah
muncul gejala penyakit insomnia berupa :
1. Lakukan terapi relaksasi otot progresif
2. Kaji pola tidur klien
3. Kaji hubungan faktor-faktor fisik misalnya apnea saat
tidur, sumbatan jalan nafas, nyeri atau ketidak
nyamanan
4. kaji kebiasaan mengonsumsi makanan yang dapat
menyebabkan insomnia misalnya kafein, obat-obatan
Tersier
Intervensi ini berfokus pada rehabilitasi yaitu :
1. Anjurkan klien untuk melakukan terapi
relaksasi otot proresif saat mengalami
insomnia
2. Anjurkan klien untuk melakukan teknik
relaksasi lain seperi massage, mandi air
hangat dan minum air hangat sat sebelum
tidur.
THANK YOU FOR YOUR ATTENTION

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Modul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader PosyanduModul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader PosyanduMuh Saleh
 
Makalah keperawatan gerontik
Makalah keperawatan gerontikMakalah keperawatan gerontik
Makalah keperawatan gerontikKhairulAnwar237
 
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Muhammad Muqouwis. AT
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienzulindarisma
 
format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasLSIM
 
131322187 leaflet-relaksasi-otot-progresif
131322187 leaflet-relaksasi-otot-progresif131322187 leaflet-relaksasi-otot-progresif
131322187 leaflet-relaksasi-otot-progresifRosyida0412
 
Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaNotesyaAAmanupunnyo
 
Range of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by VerarRange of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by VerarVerar Oka
 
Aspek legal praktek perawat
Aspek legal praktek perawatAspek legal praktek perawat
Aspek legal praktek perawatJoni Iswanto
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanKampus-Sakinah
 
PROMOSI KESEHATAN KEL.3.pptx
PROMOSI KESEHATAN KEL.3.pptxPROMOSI KESEHATAN KEL.3.pptx
PROMOSI KESEHATAN KEL.3.pptxnadiamang
 
Ppt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbangPpt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbangVivi Amelia
 
Ppt pola hidup sehat
Ppt pola hidup sehatPpt pola hidup sehat
Ppt pola hidup sehatSahalArief
 

Mais procurados (20)

Modul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader PosyanduModul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader Posyandu
 
Makalah keperawatan gerontik
Makalah keperawatan gerontikMakalah keperawatan gerontik
Makalah keperawatan gerontik
 
Leaflet perawatan payudara akper raha
Leaflet perawatan payudara akper rahaLeaflet perawatan payudara akper raha
Leaflet perawatan payudara akper raha
 
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
 
Ppt relaksasi-otot-progresif (1)
Ppt relaksasi-otot-progresif (1)Ppt relaksasi-otot-progresif (1)
Ppt relaksasi-otot-progresif (1)
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitas
 
Evaluasi Keperawatan
Evaluasi KeperawatanEvaluasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan
 
131322187 leaflet-relaksasi-otot-progresif
131322187 leaflet-relaksasi-otot-progresif131322187 leaflet-relaksasi-otot-progresif
131322187 leaflet-relaksasi-otot-progresif
 
Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwa
 
Range of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by VerarRange of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by Verar
 
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Kebutuhan rasa aman dan nyamanKebutuhan rasa aman dan nyaman
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
 
Aspek legal praktek perawat
Aspek legal praktek perawatAspek legal praktek perawat
Aspek legal praktek perawat
 
Sp rpk
Sp rpkSp rpk
Sp rpk
 
(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
 
Promosi kesehatan
Promosi kesehatanPromosi kesehatan
Promosi kesehatan
 
PROMOSI KESEHATAN KEL.3.pptx
PROMOSI KESEHATAN KEL.3.pptxPROMOSI KESEHATAN KEL.3.pptx
PROMOSI KESEHATAN KEL.3.pptx
 
Ppt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbangPpt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbang
 
Ppt pola hidup sehat
Ppt pola hidup sehatPpt pola hidup sehat
Ppt pola hidup sehat
 

Destaque

Makalah terapi relaksasi otot progresif
Makalah terapi relaksasi otot progresifMakalah terapi relaksasi otot progresif
Makalah terapi relaksasi otot progresifKANDA IZUL
 
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMA
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMATEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMA
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMARatih Aini
 
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...Ratih Aini
 
Teknik relaksasi
Teknik relaksasiTeknik relaksasi
Teknik relaksasiAgrotek13
 
Proses dan tahapan konseling keluarga
Proses dan tahapan konseling keluargaProses dan tahapan konseling keluarga
Proses dan tahapan konseling keluarganugryp site
 
Leaflet relaksasi
Leaflet relaksasiLeaflet relaksasi
Leaflet relaksasiaskep33
 
Jacobsons progressive muscle relaxation technique
Jacobsons progressive muscle relaxation techniqueJacobsons progressive muscle relaxation technique
Jacobsons progressive muscle relaxation techniqueRejitha John
 
Teknik Reflexologi Relaxasi
Teknik Reflexologi RelaxasiTeknik Reflexologi Relaxasi
Teknik Reflexologi RelaxasiAzlan A Raof
 
Laporan home visite
Laporan home visite Laporan home visite
Laporan home visite Roby Nurjanah
 
Metode Relaksasi Untuk Menurunkan Stres dan Keluhan Tukak Lambung pada Pender...
Metode Relaksasi Untuk Menurunkan Stres dan Keluhan Tukak Lambung pada Pender...Metode Relaksasi Untuk Menurunkan Stres dan Keluhan Tukak Lambung pada Pender...
Metode Relaksasi Untuk Menurunkan Stres dan Keluhan Tukak Lambung pada Pender...Ratih Aini
 
Efektifitas Konseling Rasional Emotif Dengan Teknik Relaksasi untuk Membantu ...
Efektifitas Konseling Rasional Emotif Dengan Teknik Relaksasi untuk Membantu ...Efektifitas Konseling Rasional Emotif Dengan Teknik Relaksasi untuk Membantu ...
Efektifitas Konseling Rasional Emotif Dengan Teknik Relaksasi untuk Membantu ...Ratih Aini
 
PENERAPAN KOMBINASI ANTARA TEKNIK RELAKSASI DAN SELF-INSTRUCTION UNTUK MENGUR...
PENERAPAN KOMBINASI ANTARA TEKNIK RELAKSASI DAN SELF-INSTRUCTION UNTUK MENGUR...PENERAPAN KOMBINASI ANTARA TEKNIK RELAKSASI DAN SELF-INSTRUCTION UNTUK MENGUR...
PENERAPAN KOMBINASI ANTARA TEKNIK RELAKSASI DAN SELF-INSTRUCTION UNTUK MENGUR...Ratih Aini
 

Destaque (20)

Makalah terapi relaksasi otot progresif
Makalah terapi relaksasi otot progresifMakalah terapi relaksasi otot progresif
Makalah terapi relaksasi otot progresif
 
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMA
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMATEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMA
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMA
 
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...
 
Relaxation therapy
Relaxation therapyRelaxation therapy
Relaxation therapy
 
Teknik relaksasi
Teknik relaksasiTeknik relaksasi
Teknik relaksasi
 
Proses dan tahapan konseling keluarga
Proses dan tahapan konseling keluargaProses dan tahapan konseling keluarga
Proses dan tahapan konseling keluarga
 
Ppt relaksasi
Ppt relaksasiPpt relaksasi
Ppt relaksasi
 
Leaflet relaksasi
Leaflet relaksasiLeaflet relaksasi
Leaflet relaksasi
 
Jacobsons progressive muscle relaxation technique
Jacobsons progressive muscle relaxation techniqueJacobsons progressive muscle relaxation technique
Jacobsons progressive muscle relaxation technique
 
Teknik Reflexologi Relaxasi
Teknik Reflexologi RelaxasiTeknik Reflexologi Relaxasi
Teknik Reflexologi Relaxasi
 
Teori tingkah laku
Teori tingkah laku Teori tingkah laku
Teori tingkah laku
 
Pengurusan Stres
Pengurusan StresPengurusan Stres
Pengurusan Stres
 
Slide terapi relaksasi2
Slide terapi relaksasi2Slide terapi relaksasi2
Slide terapi relaksasi2
 
Slide terapi relaksasi
Slide terapi relaksasiSlide terapi relaksasi
Slide terapi relaksasi
 
Influenza askep Akper pemkab muna
Influenza askep Akper pemkab munaInfluenza askep Akper pemkab muna
Influenza askep Akper pemkab muna
 
Laporan home visite
Laporan home visite Laporan home visite
Laporan home visite
 
Metode Relaksasi Untuk Menurunkan Stres dan Keluhan Tukak Lambung pada Pender...
Metode Relaksasi Untuk Menurunkan Stres dan Keluhan Tukak Lambung pada Pender...Metode Relaksasi Untuk Menurunkan Stres dan Keluhan Tukak Lambung pada Pender...
Metode Relaksasi Untuk Menurunkan Stres dan Keluhan Tukak Lambung pada Pender...
 
laporan STEMI
laporan STEMIlaporan STEMI
laporan STEMI
 
Efektifitas Konseling Rasional Emotif Dengan Teknik Relaksasi untuk Membantu ...
Efektifitas Konseling Rasional Emotif Dengan Teknik Relaksasi untuk Membantu ...Efektifitas Konseling Rasional Emotif Dengan Teknik Relaksasi untuk Membantu ...
Efektifitas Konseling Rasional Emotif Dengan Teknik Relaksasi untuk Membantu ...
 
PENERAPAN KOMBINASI ANTARA TEKNIK RELAKSASI DAN SELF-INSTRUCTION UNTUK MENGUR...
PENERAPAN KOMBINASI ANTARA TEKNIK RELAKSASI DAN SELF-INSTRUCTION UNTUK MENGUR...PENERAPAN KOMBINASI ANTARA TEKNIK RELAKSASI DAN SELF-INSTRUCTION UNTUK MENGUR...
PENERAPAN KOMBINASI ANTARA TEKNIK RELAKSASI DAN SELF-INSTRUCTION UNTUK MENGUR...
 

Semelhante a TERAPI RELAKSASI OTOT

JOBSHEET PELVIC ROCKING.docx
JOBSHEET PELVIC ROCKING.docxJOBSHEET PELVIC ROCKING.docx
JOBSHEET PELVIC ROCKING.docxRinaPratiwi8
 
Leaflet ROP Kelompok 2 Gerontik.docx
Leaflet ROP Kelompok 2 Gerontik.docxLeaflet ROP Kelompok 2 Gerontik.docx
Leaflet ROP Kelompok 2 Gerontik.docxENISETYAWATI1
 
Olahraga kebugaran jasmani
Olahraga kebugaran jasmaniOlahraga kebugaran jasmani
Olahraga kebugaran jasmanitiara syahda
 
4. Terapi Tubuh.pdf
4. Terapi Tubuh.pdf4. Terapi Tubuh.pdf
4. Terapi Tubuh.pdfWahyuFariez1
 
10 tutorial gerakan yoga untuk mengecilkan perut
10 tutorial gerakan yoga untuk mengecilkan perut10 tutorial gerakan yoga untuk mengecilkan perut
10 tutorial gerakan yoga untuk mengecilkan perutserabutan
 
Mukjizat gerakan sholat3
Mukjizat gerakan sholat3Mukjizat gerakan sholat3
Mukjizat gerakan sholat3senamsholat
 
MEDIA PEMBELAJARAN nade trinopiansyah.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN nade trinopiansyah.pptxMEDIA PEMBELAJARAN nade trinopiansyah.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN nade trinopiansyah.pptxSMKYPM14
 
NBT KEHAMILAN MARET 2021.pptx
NBT KEHAMILAN MARET 2021.pptxNBT KEHAMILAN MARET 2021.pptx
NBT KEHAMILAN MARET 2021.pptxyudhiwibowo6
 
How to stress management2
How to stress management2How to stress management2
How to stress management2Amalia Senja
 
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)Yulvi Hasrianti
 

Semelhante a TERAPI RELAKSASI OTOT (20)

1
11
1
 
JOBSHEET PELVIC ROCKING.docx
JOBSHEET PELVIC ROCKING.docxJOBSHEET PELVIC ROCKING.docx
JOBSHEET PELVIC ROCKING.docx
 
Senam nifas
Senam nifasSenam nifas
Senam nifas
 
Leaflet senam nifas
Leaflet senam nifasLeaflet senam nifas
Leaflet senam nifas
 
Leaflet ROP Kelompok 2 Gerontik.docx
Leaflet ROP Kelompok 2 Gerontik.docxLeaflet ROP Kelompok 2 Gerontik.docx
Leaflet ROP Kelompok 2 Gerontik.docx
 
Olahraga kebugaran jasmani
Olahraga kebugaran jasmaniOlahraga kebugaran jasmani
Olahraga kebugaran jasmani
 
kebugaran jasmani
kebugaran jasmani kebugaran jasmani
kebugaran jasmani
 
Sap senam hamil
Sap senam hamilSap senam hamil
Sap senam hamil
 
4. Terapi Tubuh.pdf
4. Terapi Tubuh.pdf4. Terapi Tubuh.pdf
4. Terapi Tubuh.pdf
 
Kecergasan fizikal
Kecergasan fizikalKecergasan fizikal
Kecergasan fizikal
 
10 tutorial gerakan yoga untuk mengecilkan perut
10 tutorial gerakan yoga untuk mengecilkan perut10 tutorial gerakan yoga untuk mengecilkan perut
10 tutorial gerakan yoga untuk mengecilkan perut
 
Mukjizat gerakan sholat3
Mukjizat gerakan sholat3Mukjizat gerakan sholat3
Mukjizat gerakan sholat3
 
Peralatan fisio terapi alamiah
Peralatan fisio terapi alamiahPeralatan fisio terapi alamiah
Peralatan fisio terapi alamiah
 
MEDIA PEMBELAJARAN nade trinopiansyah.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN nade trinopiansyah.pptxMEDIA PEMBELAJARAN nade trinopiansyah.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN nade trinopiansyah.pptx
 
Leaflet senam hamil
Leaflet senam hamilLeaflet senam hamil
Leaflet senam hamil
 
V. jurnal
V. jurnalV. jurnal
V. jurnal
 
NBT KEHAMILAN MARET 2021.pptx
NBT KEHAMILAN MARET 2021.pptxNBT KEHAMILAN MARET 2021.pptx
NBT KEHAMILAN MARET 2021.pptx
 
Senam Hamil.pdf
Senam Hamil.pdfSenam Hamil.pdf
Senam Hamil.pdf
 
How to stress management2
How to stress management2How to stress management2
How to stress management2
 
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
 

Último

Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 

Último (20)

Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 

TERAPI RELAKSASI OTOT

  • 1. TERAPI MODALITAS : RELAKSASI OTOT PROGRESIF DI SUSUN OLEH : WENNY ANUGRAINI Mahasiswa AP PSIK UNSRI 2012
  • 2. PENGERTIAN • Relaksasi adalah satu teknik dalam terapi perilaku untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan. • Teknik relaksasi otot progresif adalah teknik relaksasi yang dilakukan dengan cara fokus pada kontraksi dan relaksasi otot-otot tubuh.
  • 3. TUJUAN • Relaksasi otot bertujuan untuk mengurangi ketegangan dengan cara melemaskan badan. Sesuatu yang diharapkan disini adalah individu secara sadar untuk belajar merilekskan otot- ototnya sesuai dengan keinginannya melalui suatu cara yang sistematis.
  • 4. MANFAAT Manfaat dari relaksasi otot progresif ini sendiri adalah untuk mengatasi berbagai macam permasalahan dalam mengatasi stres, kecemasan, insomnia, dan juga dapat membangun emosi positif dari emosi negatif.
  • 5. JENIS-JENIS RELAKSASI OTOT PROGRESIF • Relaksasi Via Tension Relaxation • Relaxation Via Letting Go • Deffrential Relaxation
  • 6. Langkah-Langkah Relaksasi Otot Progresif • Langkah awal yang dilakukan adalah sebuah ruang (dapat tertutup atau terbuka) yang memungkinkan udara bebas keluar masuk sangat dianjurkan dalam latihan relaksasi.Kursi yang dapat fleksibel naik dan turun (lihat gambar 1)
  • 7. Gerakan pertama • Ditujukan untuk melatih otot tangan yang dilakukan dengan cara menggenggam tangan kiri sambil membuat suatu kepalan. Klien diminta membuat kepalan ini semakin kuat (gambar 2),
  • 8. Gerakan kedua • Adalah gerakan untuk melatih otot tangan bagian belakang. Gerakan ini dilakukan dengan cara menekuk kedua lengan ke belakang pada pergelangan tangan sehingga otot-otot di tangan bagian belakang dan lengan bawah menegang, jari-jari menghadap ke langit-langit (gambar 2).
  • 9. Gerakan ketiga • Adalah untuk melatih otot-otot Biceps.Otot biceps adalah otot besar yang terdapat di bagian atas pangkal lengan (lihat gambar 3). Gerakan ini diawali dengan menggenggam kedua tangan sehingga menjadi kepalan kemudian membawa kedua kepalan ke pundak sehingga otot-otot biceps akan menjadi tegang.
  • 10. Gerakan keempat • Ditujukan untuk melatih otot-otot bahu. Relaksasi untuk mengendurkan bagian otot-otot bahu dapat dilakukan dengan cara mengangkat kedua bahu setinggi-tingginya seakan-akan bahu akan dibawa hingga menyentuh kedua telinga. Fokus perhatian gerakan ini adalah kontras ketegangan yang terjadi di bahu, punggung atas, dan leher.
  • 11. Gerakan kelima • Adalah gerakan-gerakan yang ditujukan untuk melemaskan otot-otot di wajah.Otot-otot wajah yang dilatih adalah otot-otot dahi, mata, rahang, dan mulut. Gerakan untuk dahi dapat dilakukan dengan cara mengerutkan dahi dan alis sampai otot-ototnya terasa dan kulitnya keriput (gambar 5).
  • 12. Gerakan keenam • Gerakan yang ditujukan untuk mengendurkan otot-otot mata diawali dengan menutup keras-keras mata sehingga dapat dirasakan ketegangan di sekitar mata dan otot-otot yang mengendalikan gerakan mata (gambar 5).
  • 13. Gerakan ketujuh • Bertujuan untuk mengendurkan ketegangan yang dialami oleh otot-otot rahang dengan cara mengatupkan rahang, diikuti dengan menggigit gigi-gigi sehingga ketegangan di sekitar otot-otot rahang (gambar 5).
  • 14. Gerakan kedelapan • Ini dilakukan untuk mengendurkan otot-otot sekitar mulut. Bibir dimoncongkan sekuat-kuatnya sehingga akan dirasakan ketegangan di sekitar mulut (gambar 5).
  • 15. Gerakan kesembilan • (gambar 7) dan Gerakan kesepuluh • (gambar 7) ditujukan untuk merilekskan otot-otot leher bagian depan maupun belakang. Gerakan diawali dengan otot leher bagian belakang baru kemudian otot leher bagian depan. Klien dipandu meletakkan kepala sehingga dapat beristirahat, kemudian diminta untuk menekankan kepala pada permukaan bantalan kursi sedemikian rupa sehingga klien dapat merasakan ketegangan di bagian belakang leher dan punggung atas. • Sedangkan gerakan kesepuluh bertujuan untuk melatih otot leher bagian depan (lihat gambar 7). Gerakan ini dilakukan dengan cara membawa kepala ke muka, kemudian klien diminta untuk membenamkan dagu ke dadanya. Sehingga dapat merasakan ketegangan di daerah leher bagian muka.
  • 16. Gerakan kesebelas • bertujuan untuk melatih otot-otot punggung. Gerakan ini dapat dilakukan dengan cara mengangkat tubuh dari sandaran kursi, kemudian punggung dilengkungkan, lalu busungkan dada sehingga tampak seperti pada gambar 6. Kondisi tegang dipertahankan selama 10 detik, kemudian rileks.Pada saat rileks, letakkan tubuh kembali ke kursi, sambil membiarkan otot-otot menjadi lemas.
  • 17. Gerakan keduabelas • dilakukan untuk melemaskan otot-otot dada. Pada gerakan ini, klien diminta untuk menarik nafas panjang untuk mengisi paru-paru dengan udara sebanyak-banyaknya. Posisi ini ditahan selama beberapa saat, sambil merasakan ketegangan di bagian dada kemudian turun ke perut. Pada saat ketegangan dilepas, klien dapat bernafas normal dengan lega. Sebagaimana dengan gerakan yang lain, gerakan ini diulangi sekali lagi sehingga dapat dirasakan perbedaan antara kondisi tegang dan rileks.
  • 18. Gerakan ketigabelas • Bertujuan untuk melatih otot-otot perut.Gerakan ini dilakukan dengan cara menarik kuat-kuat perut ke dalam, kemudian menahannya sampai perut menjadi kencang dank eras. Setelah 10 detik dilepaskan bebas, kemudian diulang kembali seperti gerakan awal untuk perut ini.Gerakan 14 dan 15 adalah gerakan-gerakan untuk otot-otot kaki.Gerakan ini dilakukan secara berurutan.
  • 19. Gerakan keempat belas • bertujuan untuk melatih otot-otot paha, dilakukan dengan cara meluruskan kedua belah telapak kaki (lihat gambar delapan) sehingga otot paha terasa tegang. Gerakan ini dilanjutkan dengan mengunci lutut (lihat gambar delapan), sedemikian sehingga ketegangan pidah ke otot-otot betis.Sebagaimana prosedur relaksasi otot, klien harus menahan posisi tegang selama 10 detik baru setelah itu melepaskannya.Setiap gerakan dilakukan masing-masing dua kali.
  • 20. JENIS TERAPI Terapi relaksasi otot prograsif B. SASARAN Laki-laki dan perempuan lanjut usia yang berada pada kelompok primer (lansia yang sehat dan beresiko menderita insomnia), kelompok sekunder (lansia yang menderita insomnia) dan kelompok tersier (lansia yang pada masa pemulihan, rehabilitasi) C. INTERVENSI Diagnosa : Gangguan pola tidur berhubungan dengan kerusakan transfer oksigen, gangguan metabolisme,kerusakan eliminasi,pengaruh obat,imobilisasi, nyeri pada kaki, takut operasi, lingkungan yang mengganggu.
  • 21. Primer Intervensi ini dilakukan untuk masyarakat yang sehat dan beresiko mengalami insomnia berupa : 1. Berikan pemberian pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang penyakit insomnia 2. Berikan pengetahuan tentang terapi relaksasi otot progresif 3. Ajarkan masyarakat terapi relaksasi otot progresif sebagai salah satu cara untuk mengartasi insomnia 4. Bantu dan latih kader mempelajari terapi relaksasi otot progresif 5. Berikan pengetahuan tentang hal-hal yang dapat menyebabkan insomnia
  • 22. Sekunder Intervensi ini dilakukan untuk masyarakat yang sudah muncul gejala penyakit insomnia berupa : 1. Lakukan terapi relaksasi otot progresif 2. Kaji pola tidur klien 3. Kaji hubungan faktor-faktor fisik misalnya apnea saat tidur, sumbatan jalan nafas, nyeri atau ketidak nyamanan 4. kaji kebiasaan mengonsumsi makanan yang dapat menyebabkan insomnia misalnya kafein, obat-obatan
  • 23. Tersier Intervensi ini berfokus pada rehabilitasi yaitu : 1. Anjurkan klien untuk melakukan terapi relaksasi otot proresif saat mengalami insomnia 2. Anjurkan klien untuk melakukan teknik relaksasi lain seperi massage, mandi air hangat dan minum air hangat sat sebelum tidur.
  • 24. THANK YOU FOR YOUR ATTENTION