Suku Moraceae merupakan salah satu suku tumbuhan berbunga yang terdiri dari lebih dari 1.000 spesies termasuk beringin, ara, tin, pohon bodhi, dan murbei. Ciri khasnya adalah daun tebal berdaging dan buah yang terbentuk dari dasar bunga. Genus Ficus (ara) tumbuh di daerah tropis dengan 850 spesies berupa pohon, semak, menjalar atau epifit.
2. Dengan lebih dari 1.000 spesies dan 40 genera suku ara-araan atau Moraceae
adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Menurut Sistem klasifikasi
APG II suku ini dimasukkan ke dalam bangsa Rosales, klad eurosids I.
Ke dalam suku ini termasuk beringin, ara, tin, pohon bodhi, dan murbei. Ciri khas
suku ini dapat dilihat dari daunnya yang relatif tebal, agak berdaging (sukulen),
serta dari buahnya yang bukan merupakan buah sejati karena terbentuk dari
dasar bunga yang membesar lalu menutup sehingga membentuk bulatan seperti
buah.
Arbei (fragraria vesca) bagian yang besar di bentuk oleh dasar bunga yg menggelembung
3. adalah genus tumbuh-tumbuhan yang secara alamiah tumbuh di daerah
tropis dengan sejumlah spesies hidup di zona ugahari. Terdiri dari sekitar
850 spesies, jenis-jenis Ficus ini dapat berupa pohon kayu, semak, tumbuhan
menjalar dan epifit serta hemi-epifit dalam familia Moraceae. Pohon-pohon
ara juga berperan penting dalam kebudayaan baik karena nilai religinya,
Ciri-ciri vegetatif ara yang cukup khas, di antaranya, adalah adanya getah
(lateks) putih hingga kekuningan, beberapa jenisnya dengan jumlah yang
melimpah
Sistem penyerbukan ara yang unik melibatkan tawon
khusus Agaonidae. Tawon-tawon ara betina masuk ke
dalam bunga periuk melalui celah ostiole tadi, dalam
rangka mencari bunga-bunga mandul sebagai
tempatnya meletakkan telur. Dalam pada itu, bunga-
bunga betina ara akan terserbuki oleh serbuk sari yang
melekat pada tubuh tawon ara, terbawa dari bunga
periuk tempat asal tawon ara. Tanpa adanya tawon ara
yang masuk ke ruang dalam periuk ini, bunga-bunga
betina yang ada takkan dapat menjadi buah
ordo : Rosales
Famili : Moraceae
Bangsa : Ficeae[1]Gaudich.
Genus : Ficus
ARA
4. Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Dilleniida
Ordo: Urticales
Famili: Moraceae (suku nangka-nangkaan)
Genus: Ficus
Spesies: Ficus benjamina L.
Beringin, yang disebut juga waringin atau (agak keliru) ara
(ki ara, ki berarti “pohon”), dikenal sebagai tumbuhan
pekarangan dan tumbuhan hias pot. Peneliti telah
mengembangkan beringin berdaun loreng (variegata) yang
populer sebagai tanaman hias ruangan. Beringin juga
sering digunakan sebagai objek bonsai.
Pohon besar, diameter batang bisa mencapai 2 m lebih,
tinggi bisa mencapai 25 m. Batang tegak bulat, permukaan
kasar, coklat kehitaman, keluar akar menggantung dari
batang. Daun tunggal, lonjong, hijau, panjang 3 - 6 cm, tepi
rata, letak bersilang berhadapan. Bunga tunggal, keluar dari
ketiak daun, kelopak bentuk corong, kuning kehijauan.
Buah buni, bulat kecil, panjang 0.5 - 1 cm Perbanyaan
dengan biji.
Beringin (Ficus benjamina)
6. Kerajaan: Pelante
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Rosales
Famili: Moraceae
Genus: Artocarpus
Spesies: A. altilis
Sukun adalah nama sejenis pohon yang berbuah. Buah sukun tidak berbiji
dan memiliki bagian yang empuk, yang mirip roti setelah dimasak atau
digoreng.
Sukun sesungguhnya adalah kultivar yang terseleksi sehingga tak berbiji.
Kata "sukun" dalam bahasa Jawa berarti "tanpa biji" dan dipakai untuk
kultivar tanpa biji pada jenis buah lainnya, seperti jambu klutuk dan
durian. "Moyangnya" yang berbiji (dan karenanya dianggap setengah liar)
dikenal sebagai kluwih (bahasa Jawa). Di daerah Pasifik, kulur dan sukun
menjadi sumber karbohidrat penting. Nama ilmiahnya adalah Artocarpus
altilis.
Artocarpus bersifat monoesis (monoecious, berumah satu) di mana
bunga jantan dan betina berada di satu pohon. Bunga jantan maupun
betina tersusun dalam bongkol berkelamin tunggal, soliter atau
berpasangan, muncul di ketiak, di cabang-cabang, atau di batang
utama (cauliflory). Setelah dibuahi, bunga betina akan berkembang
menjadi buah semu majemuk (syncarp), kecil maupun besar sampai
besar sekali (panjang sampai dengan 90 cm pada nangka). Bijinya
berukuran besar, tanpa endosperma, terlindung oleh ‘daging buah’
yang sebetulnya tenda bunga yang membesar; perkecambahannya
hipogeal.