2. PENGESAHANPENGESAHAN
Media Pembelajaran ini telah disetujui dan di Sahkan untuk
di gunakan dalam pembelajaran Pada Siswa kls.X Semester 2
di SMA Negeri 1 Giri Banyuwangi
Pada Tahun Pembelajaran 2011-2012
Banyuwangi 2 Januari 2012
Kepala SMA N 1 GIRI
Drs. MUJIONO, M. Pd
NIP : 196206101989031017
3. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MEMAHAMI AYAT AL QUR’AN TENTANG DEMOKRASI
Standar Kompetensi
Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang Demokrasi.
Kompetensi Dasar
Membaca QS Ali Imran: 159 dan QS Asy Syura: 38
Menyebutkan arti QS Ali Imran 159: dan QS Asy Syura: 38
Menampilkan perilaku hidup demokratis seperti terkandung
dalam QS Ali Imran;159, dan QS Asy Syura: 38 dalam
kehidupan sehari-hari
4. TUJUAN PEMBELAJARAN
SETELAH MELALUI KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWA DAPAT
Mampu membaca Q.S. Ali Imran : 159 dan Asy-Syura : 38 dengan baik dan
benar.
Mampu mengidentifikasi tajwid Q.S. Ali Imran : 159 dan Asy-Syura : 38.
Mampu menyebutkan arti Q.S. Ali Imran; 159 dan Asy-Syura; 38.
Mampu menyimpulkan isi kandungan Q.S. Ali Imran; 159 dan Asy-Syura: 38
Mampu mengidentifikasi ciri-ciri orang yang demokratis sesuai dengan QS
Ali Imran: 159 dan Asy - Syura: 38.
Mampu menunjukkan perilaku yang demokratis seperti yang terkandung
dalam QS Ali Imran;159.
Mampu menunjukkan perilaku yang demokratis seperti yang terkandung
dalam Q.S. Asyura; 38.
Mampu menunjukkan manfaat perilaku demokratis dalam kehidupan
bermasyarakat.
5. AL QUR’AN TENTANG DEMOKRASI
Bacaan Surat Ali Imran Ayat 159
6. AL QUR’AN TENTANG DEMOKRASI
Bacalah Surat Ali Imran Ayat 159
Bacalah dengan fasih ayat dibawah ini!
Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu
berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu
bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu
ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka,
dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”
(QS Ali Imran : 159)
7. Isi Kandungan
Allah SWT menjelaskan bahwa setiap
manusia hidup di dunia tidak terlepas dari
problem dan persoalan yang dihadapi.
Untuk itu mereka harus dapat
memecahkan masalah tersebut. Adapun
cara menyelesaikan persoalan hidup dalam
surat Ali Imran ayat 159 dijelaskan, harus
dengan mencontoh dan mengambil teladan
dari nabi Muhammad SAW yaitu dengan
cara lemah lembut berdasarkan rahmat
Allah SWT,
8. setiap persoalan diselesaikan dengan jalan
musyawarah.
Orang yang selalu bersikap keras dalam
menghadapi masalah maka ia akan
dijauhkan dalam pergaulan. Oleh karena
itu, apabila kita terlanjur berbuat salah dan
berlaku kasar kepada orang lain maka
segeralah minta maaf atas segala kesalahan
yang telah diperbuat. Baik dengan tidak
sengaja, apalagi disengaja.
9. Kalau kita mempunyai persoalan,
sedang kita sudah memecahkannya
dengan cara bermusyawarah yang kita
kehendaki maka kita serahkan saja
kepada Allah SWT apa hasil yang akan
dicapai nanti. Karena sesungguhnya
Allah SWT menyukai orang-orang
yang bertakwa dan berserah diri
kepadanya.
10. Rasulullah telah memberikan contoh
tentang musyawarah. Menjelang perang
Uhud terjadi perbedaan pendapat antara
beliau dengan sejumlah sahabat. Nabi SAW
berpendapat sebaiknya orang Islam
bertahan di dalam kota, tetapi sebagian
sahabat beliau agar musuh dihadapai di
luar kota. Nabi akhirnya menerima usul
mereka walaupun dengan berat hati.
11. Setelah terbukti kalah dalam perang itu, Nabi tetap
bersikap lemah lembut kepada mereka.
Hal yang penting, selalu menyepakati sesuatu melalui
musyawarah, yaitu semua pihak harus teguh dengan
pilihan kesepakatannya, bukan menyesali hasil
pilihan. Allah SWT pasti akan membela mereka yang
telah bersikap istiqamah dan bertawakal kepada
Allah.
13. B. Bacaan Surat Asy Syuura Ayat 38
Bacalah ayat dibawah ini!
Artinya: “Dan (bagi) orang-orang yang
menerima (mematuhi) seruan Tuhannya
dan mendirikan shalat, sedang urusan
mereka (diputuskan) dengan musyawarat
antara mereka; dan mereka menafkahkan
sebagian dari rezki yang Kami berikan
kepada mereka.” (QS Asy Syura : 38)
14. Isi Kandungan
Dalam ayat tersebut Allah menyerukan
agar umat Islam mengesakan dan
mnyembah Allah SWT. Menjalankan shalat
fardu lima waktu tepat pada waktunya.
Apabila mereka menghadapmasalah maka
harus diselesaikan dengan cara
musyawarah. Rasulullah SAW sendiri
mengajak para sahabatnya agar mereka
bermusyawarah dalam segala urusan,
15. selain masalah-masalah hukum yang
telah ditentukan oleh Allah SWT.
Persoalan yang pertama kali
dimusyawarahkan oleh para sahabat
adalah khalifah. Karena nabi
Muhammad SAW sendiri tidak
menetukan siapa yang harus jadi
khalifah setelah beliau wafat. Akhirnya
disepakati Abu Bakarlah yang menjadi
khalifah.
16. Dalam ayat lain Allah berfirman:
Artinya: “…Dan bermusyawarahlah dengan
mereka dalam segala urusan itu, kemudian
apabila kamu telah membulatkan tekad
maka bertakwalah kepada Allah …”. (QS Ali
Imran 159)
Pada akhir ayat tersebut dijelaskan bahwa
apabila kita diberi rizki harus dinafkahkan
kepada kebaikan. Misalnya, diberikan
kepada mereka yang membutuhkan baik
secara individu maupun kelompok.
18. Al Quran : (7) Al A’raaf : Ayat 3
Ikutilah apa yang diturunkan
kepadamu dari Tuhanmu dan
janganlah kamu mengikuti pemimpin-
pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah
kamu mengambil pelajaran
(daripadanya) (QS. 7:3)
20. Al Quran : (3) Ali ‘Imraan : Ayat 73
Dan janganlah kamu percaya melainkan kepada
orang yang mengikuti agamamu. Katakanlah:
“Sesungguhnya petunjuk (yang harus diikuti) ialah
petunjuk Allah, dan (janganlah kamu percaya) bahwa
akan diberikan kepada seseorang seperti apa yang
diberikan kepadamu, dan (jangan pula kamu percaya)
bahwa mereka akan mengalahkan hujjahmu di sisi
Tuhanmu”. Katakanlah: “Sesungguhnya karunia itu di
tangan Allah, Allah memberikan karunia-Nya kepada
siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Luas
karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” (QS. 73)
22. Al Quran : (7) Al A’raaf : Ayat 142
Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan
Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan
Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan
sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang
telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Dan
berkata Musa kepada saudaranya yaitu Harun:
“Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, dan
perbaikilah, dan janganlah kamu mengikuti jalan
orang-orang yang membuat kerusakan” (QS. 7:3)
24. Secara umum, kecenderungan hidup
kaum Muslim di Indonesia
menjunjung tinggi prinsip-prinsip
demokrasi. Ide-ide demokrasi dalam
Islam di Indonesia tersebut tidaklah
diserap dari ideologi Eropa Barat
selama masa penjajahan, melainkan
dari kandungan ayat-ayat Al-Quran.
25. Misalnya saja dalam hal prinsip saling
menghargai, yang kemudian menjadi dasar
sistem politik Indonesia. “Karena justifikasi
dalam Al-Quran, Muslim Indonesia tidak
ragu-ragu menerima demokrasi,” ujar
mantan Ketua PP Muhammadiyah Ahmad
Syafii Ma’arif. Berikut penuturan Syafii
Ma’arif mengenai sifat Islam yang
demokratis di Indonesia dan
perkembangan demokrasi di Tanah Air
beberapa waktu silam:
26. Bagaimana kondisi umat Islam di Indonesia
selama ini dalam menyingkapi sistem
pemerintahan yang demokratis?
Ide demokrasi masyarakat Indonesia tetap
tumbuh subur walaupun mengalami masa ‘naik
turun’ dalam perjalanan politik sejarah Indonesia.
Dalam pemerintahan Soekarno dan Soeharto,
semangat ini direpresi melalui istilah “Demokrasi
Terpimpin” dan “Demokrasi Pancasila”. Di era
reformasi, semangat ini bangkit kembali, tetapi
gagal dikonsolidasikan akibat—antara lain—krisis
ekonomi.
27. Apakah masa depan demokrasi di
Indonesia masih menjanjikan?
Hanya soal waktu saja yang bisa
mengatakan apakah Indonesia akan
survive dalam menangani krisis sosial
dan ekonomi yang akut. Bila mayoritas
Muslim bisa survive menangani krisis
ini, masa depan demokrasi sangat
menjanjikan.
28. Tapi ada juga kelompok Islam yang
menolak demokrasi sebagai sistem
bernegara. Bagaimana hal ini bisa
terjadi?
Hal ini disebabkan karena ide demokrasi
yang disebut dalam Alquran dengan kata
“syura” sudah lama dikubur oleh sistem
dinasti dan pemerintahan Muslim yang
otoriter, yang bermula sesudah berakhirnya
masa khalifatur rasyidin.
29. Sistem pemerintahan Islam setelah
berakhirnya periode pemerintahan empat
sahabat (Abu Bakar, Umar bin Khattab,
Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib-
red), bukan lagi sistem pemerintahan yang
demokratis, tapi dinasti. Dalam sistem
dinasti, manusia tidak lagi sama di depan
Tuhan, sejarah, dan hukum. Hal ini
menurut saya adalah sebuah penyimpangan
politik yang sangat jauh sekali dari ruh dan
semangat seluruh ayat-ayat Alquran.
30. Jadi, menurut Anda, demokrasi
tidak salah dan tidak bertentangan
dengan Alquran?
Tidak, malahan nilai-nilai demokrasi
sejalan dengan semangat Alquran.
Misalnya, semangat egalitarianisme
yang sangat jelas disebutkan dalam
sumber-sumber Islam yang otentik.
31. Apakah penolakan dari sebagian kalangan
Muslim terhadap demokrasi disebabkan oleh
gagalnya demokrasi memenuhi janji-janjinya,
seperti keadilan, kebebasan, dan kemakmuran?
Tidak juga, keberhasilan demokrasi dalam suatu
negara sangat tergantung pada pelaku dan
pendukung demokrasi di sana. Demokrasi tidak bisa
dipisahkan dari rasa tanggung jawab dan lapang dada,
inilah syarat dalam membangun demokrasi.
Demokrasi yang tidak dibarengi dengan rasa
tanggung jawab dan visi moral, tidak akan
memberikan manfaat kepada umat manusia. Prinsip
demokrasi yang lain adalah memberikan kebebasan
berpendapat. Hal ini menurut saya sangat Islami.
32. Apakah demokrasi dalam pandangan Islam sama
pengertiannya dengan demokrasi dalam
pandangan Barat?
Prinsip demokrasi adalah pemberian kebebasan
kepada rakyat, persamaan hak, dan posisi yang sama
dalam kehidupan kolektif. Dalam prakteknya bisa saja
demokrasi berbeda antara satu negara dengan negara
yang lain. Perbedaan bukan saja terjadi dalam Islam
dan Barat, di Barat pun praktek demokrasi berbeda.
Lihatlah Amerika yang menggunakan sistem republik
dan Inggris yang menggunakan sistem kerajaan.
Praktek demokrasi bisa berbeda-beda, tapi prinsip
dasar demokrasi, yaitu kebebasan yang bertanggung
jawab, bisa terealisasikan di Inggris dan Amerika.
33. Apakah sistem ini akan mengalami
kendala misalnya dari kelompok
radikal?Menurut pengamatan saya,
kelompok radikal tak akan bisa survive bila
persoalan-persoalan di atas tersebut dapat
diatasi. Kita memerhatikan adanya
peningkatan kelompok radikal, namun
basic landscape dari Islam Indonesia
tetaplah sama. Dalam pemilu yang lalu, kita
melihat perkembangan yang sangat baik.
34. Dengan demikian, menjadi
tantangan bagi organisasi seperti
Nahdlatul Ulama dan
Muhammadiyah dalam
memelihara ide Islam yang
substantif, seperti masalah
kesamaan jender, kebebasan, dan
kemiskinan, serta dalam perilaku
politik.
35. Tugas / latihan
Salinlah QS Ali Imran: 159 dan Asy - Syura: 38
dengan baik dan benar, kemudian artikan dan
carilah kalimat/ayat yang berhubungan dengan
tajwid: ikhfa, idgham, dan izhar
Kerja Kelompok
3-4 orang dalam kelompok
Bagaimana pendapat anda tentang demokrasi di
lingkungan kita dari tingkat Desa sampai DPR
36. Perbedaan itu indah seperti pelangi
Perbedaan itu rohmat dari Allah
Maka dari itu kita harus saling menghormati dan
saling menghargai perbedaan diantara kita
Laki-wanita, langit-Bumi, Siang-malam
Dengarkan lagu ini
TERIMA KASIH