Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan anggaran piutang dengan menggunakan teknik 5C dan 3S untuk menilai calon debitur. Langkah-langkahnya meliputi menghitung jumlah piutang, cadangan penghapusan, dan piutang bersih untuk periode Januari-Maret.
3. LOGO
Penyelidikan pemberian Kredit
dengan 5 C
1. Character : Tabiat, Kepribadian, dan niat baik
Debitor
2. Capacity: kemampuan membayar
3. Capital : Posisi keuangan Debitor
4. Condition : Keadaan Politik, Ekonomi, Sosial,
Budaya, Pertahanan, dan Keamanan.
5. Collateral : Jaminan Kredit
4. LOGO
1. Soliditas Komersial : mengenal kepercayaan
debitor atas kejujuran untuk melunasi secara
tepat waktu
2. Soliditas Finansial : kepercayaan kepada
calon debitor tentang kondisi keuangan untuk
melunasi secara tepat waktu
3. Soliditas Moral : mengenai kepercayaan
kepada calon debitor atas moral yang baik
Penyelidikan pemberian Kredit dengan 3S
5. LOGO
Piutang
Piutang (receivable) adalah hak menagih
sejumlah harta dari kreditor (Pemberi Pinjaman)
kepada Debitor (Penerimaan Pinjaman) yang
bersedia melunasi pada waktu mendatang.
6. LOGO
Terjadinya Piutang
1. Terdapat dua Pihak (calon debitur dan
kreditur)
2. Ada kesediaan debitor membayar (surat
pernyatan hitam di atas putih)
3. Ada tempo pembayaran piutang (jatuh tempo
yang telah di jelaskan dalam kontrak utang,
apakah tiap tanggal satu awal bulan atau
sesuai kesepakatan)
4. Adanya hak menagih dari kreditor (surat
pernyataan)
7. LOGO
Jenis Piutang
Piutang Wesel (notes receivable) : Piutang
yang didukung dengan janji tertulis berbentuk
Wesel.
Piutang Usaha (acount Receivable) :Piutang
yang terjadi akibat menjual barang atau jasa
secara kredit dari usaha pokok perusahaan.
8. LOGO
Jenis Piutang (Lanjutan)
Piutang Surat Berharga
Beban dibayar dimuka
Setoran Jaminan
Piutang Pajak
Pinjaman Pekerja
Piutang Uang Muka
9. LOGO
Manfaat Anggaran Piutang
Merupakan upaya untuk meningkatkan omzet
penjualan, sehingga keuntungan juga dapat
ditingkatkan
Pada jenis usaha tertentu, kredit jangka panjang
dapat menciptakan keuntungan tambahan
tertentu bagi perusahaan
Dapat mempererat hubungan dagang antara
perusahaan dengan relasinya
10. LOGO
Hal yang harus diperhatikan dalam
pemberian piutang
Anggaran penjualan
Keadaan persaingan di pasar
Posisi perusahaan dalam persaingan
Syarat pembayaran yang ditawarkan
perusahaan
Kebijakan perusahaan dalam penagihan
piutang
Rencana perusahaan untuk melakukan
penjualan secara kredit aktiva-aktiva lain, selain
barang hasil produksinya.
11. LOGO
Faktor yang mempengaruhi Anggaran Piutang
Besar Volume Barang dagangan
Standar Kredit
Jangka Waktu Kredit
Pemberian Potongan
Pembatasan kredit
Kebijakan penagihan piutang
12. LOGO
Volume Barang yang dijual secara
Kredit
Semakin besar penjualan secara piutang
semakin besar resiko yang tertanam dalam
piutang.
13. LOGO
Standar Kredit
Semakin Longgar standar kredit diberikan maka
semakin besar piutang tertanam dan resiko
kerugian piutang. Analisis 5 C dan 3 S
diabaikan.
Semakin ketat dan ekstrem standar kredit
diberikan maka semakin kecil piutang tertanam
dan resiko kerugian piutang. Debitor akan
diseleksi secara ketat
14. LOGO
Jangka Waktu
Jangka waktu kredit mempengaruhi besar
kecilnya piutang usaha yang tertanam.
Semakin panjang jangka waktu kredit maka
semakin besar piutang usaha yang tertanam,
dan sebaliknya. Jangka waktu kredit yang
panjang dapat meningkatkan volume barang
atau jasa yang dijual, di samping juga
mengakibatkan piutang usaha semakin besar
15. LOGO
Contoh piutang jangka panjang
Penjualan Barang secara kredit dengan pembayaran
10% diangsur bulan sebulan, 20% bulan kedua,ketiga,
dan keempat ,15% untuk bulan kelima dan keenam
Piutang bulan barang dijual Rp100.000
Piutang bulan pertama 90%x Rp100.000 Rp900.000
Piutang bulan kedua 70% x Rp100.000 Rp700.000
Piutang bulan ketiga 50%x Rp100.000 Rp500.000
Piutang bulan keempat 30% x Rp100.000 Rp300.000
Piutang bulan kelima 15%x Rp100.000 Rp150.000
Piutang bulan keenam 0% x Rp100.000 Rp 0
16. LOGO
Contoh piutang jangka pendek
Penjualan Barang secara kredit dengan harga
Rp100.000,
Pembayaran 10% pada bulan pertama, dan 90% pada
bulan kedua
Piutang bulan barang dijual Rp100.000
Piutang bulan pertama 90%x Rp100.000 Rp900.000
Piutang bulan kedua 0% x Rp100.000 Rp
0
17. LOGO
Jangka Waktu Kredit mempengaruhi laba
Keterangan Tunai Kredit 3
bulan
Kredit 6
bulan
Kredit 12
Bulan
Jualan 1.000 1.000 1.000 1.000
Laba 15% x jualan 150 150 150 150
Kas 110 110 110 110
Piutang usaha 0 250 500 1000
Sediaan 200 200 200 200
Harga tetap bersih 500 500 500 500
880 1.060 1.310 1.810
Utang usaha 300 300 300 300
Modal sendiri 510 760 1.010 1.510
Laba investasi 29,41% 19,74% 14,85% 9,93%
18. LOGO
Pemberian Potongan
Pemberian potongah harga yang besar akan memperkecil
piutang usaha yang tertanam, dan sebaliknya
1. Barang dijual Rp100.000
2. Pembelian tunai (potongan 10%) Rp 10.000
3. Uang yang dibayar pembeli Rp 90.000
Pemberian potongah harga yang Kecil akan memperbesar
piutang usaha yang tertanam,
1. Barang dijual Rp100.000
2. Pembelian tunai (potongan 5%) Rp
5.000
3. Uang yang dibayar pembeli Rp 95.000
19. LOGO
Pembatasan Kredit
Dalam arti kuantitatif, yaitu berkenaan dengan batas (jumlah) kredit
maksimal yang akan diberikan.
Semakin tinggi batasan (plafon) kredit, maka semakin besar pitang
usaha yang tertanam, begitu juga sebaliknya
20. LOGO
Pembatasan Kredit
Semakin tinggi besaran batasan (plafon) kredit
semakin besar piutang tertanam,
Semakin rendah besaran batasan (plafon)
kredit semakin kecil piutang tertanam,
21. LOGO
Kebijakan Penagihan Piutang
Kebijakan ini mempengaruhi besar kecilnya piutang usaha yang
tertanam
Aktif Pasif
• Memperbesar piutang
usaha yang tertanam
• Memerlukan biaya yang
lebih sedikit
• Memperkecil piutang
usaha yang tertanam
• Memerlukan biaya yang
besar, contoh : biaya
perjalanan, telepon,
surat-menyurat, adm.
piutang
22. LOGO
Kebijakan Penagihan Piutang
Semakin aktif kebijakan penagihan piutang
dapat memperkecil piutang usaha tertanam
namum menambah biaya (beban) dibandingan
dengan penagihan pasif.
23. LOGO
Ilustrasi Penyusunan Anggaran
Piutang
Data Realisasi dan Anggaran Jualan PT Waja
Sampai Kaputing Triwulan I 2010
Syarat Pembayaran : 50% Tunai, 40% Kredit Sebulan, 10% Kredit Dua
Bulan. Taksiran Piutang Tak Tertagih 1%.
Realisasi Desember Rp80.000,00
Anggaran Januari Rp85.000,00
Februari Rp90.000,00
Maret Rp95.000,00
inget yang ini ya, jangan yang
disana aja yg diinget terus...
24. LOGO
Ilustrasi Penyusunan Anggaran
Piutang
Langkah I : Hitung Jumlah Piutang Usaha
Langkah II : Hitung Cadangan Penghapusan Piutang
Tak Tertagih
Langkah III : Hitung Jumlah Piutang Usaha Bersih
(sekaligus Anggaran Piutang Usaha)
Persamaan Umum
25. LOGO
Ilustrasi Penyusunan Anggaran
Piutang
Langkah I : Hitung Jumlah Piutang Usaha
Bulan Jumlah
Januari 10% x 80.000 + 50% x 85.000 = 50.500
Februari 10% x 85.000 + 50% x 90.000 = 53.500
Maret 10% x 90.000 + 50% x 95.000 = 56.500
Ini angka apaan ya? Darimana ya munculnya?
inget yang ini ya...
26. LOGO
Ilustrasi Penyusunan Anggaran
Piutang
Penjelasan Lvl. Beginner (cocok untuk yang duduk
belakang, tidur tiduran dan main Duel Otak saat kelompok
kami presentasi)
Contoh : Jumlah Piutang bulan Januari (Penjualan Desember dan
Januari)
Bulan Jumlah Piutang Keterangan
Desember 10% x 80.000 = 8.000 Piutang itu kan yang belum terbayar, jadi pada
bulan Januari yang belum terbayar adalah yang
masih menjadi kredit dua bulan (10%). 80.000
adalah penjualan bulan lalu (desember)
Januari (10%+40%) x 85.000 = 42.500 Yang masih menjadi piutang adalah yang masih
menjadi kredit satu bulan (40%) dan kredit dua
bulan (10%). Bisa saja dengan mengurangkan
sebesar yang dibayar secara tunai (50%). 85.000
adalah penjualan bulan ini (januari)
Total 8.000 + 42.500 = 50.500 Ini hasil akhirnya, ga perlu dikasih keterangan
juga gapapa, cuma biar keliatan panjang aja
sekalian ngabisin waktu presentasi.
Ingat!!!
Aturan Pembayaran
50% Tunai
40% Kredit Satu Bulan
10% Kredit Dua Bulan
27. LOGO
Ilustrasi Penyusunan Anggaran
Piutang
Langkah II : Hitung Cadangan Penghapusan Piutang Tak
Tertagih
Pertama : Hitung Taksiran Piutang Tak Tertagih per Bulan
Desember 1% x 80.000 = 800
Januari 1% x 85.000 = 850
Februari 1% x 90.000 = 900
Maret 1% x 95.000 = 950
Ingat!!!
Aturan Pembayaran
Taksiran Piutang Tak Tertagih
sebesar 1%
28. LOGO
Ilustrasi Penyusunan Anggaran
Piutang
Langkah II : Hitung Cadangan Penghapusan Piutang Tak
Tertagih
Kedua : Hitung Cadangan Piutang Tak Tertagih
Cadangan Bulan x = Taksiran Piutang Tak Tertagih (PTT) bulan x-1 + Taksiran PTT bulan x
Januari 800 + 850 = 1.650 Taksiran PTT Bulan Desember + Januari
Februari 850 + 900 = 1.750 Taksiran PTT Bulan Januari + Februari
Maret 900 + 950 = 1.850 Taksiran PTT Bulan Februari + Maret
Desember 1% x 80.000 = 800
Januari 1% x 85.000 = 850
Februari 1% x 90.000 = 900
Maret 1% x 95.000 = 950
30. LOGO
Ilustrasi Penyusunan Anggaran
Piutang
Langkah III : Hitung Jumlah Piutang Usaha Bersih
(sekaligus Anggaran Piutang Usaha)
PT Waja Sampai Kaputing
Anggaran Piutang Usaha
Triwulan Pertama Tahun 2010
Keterangan Januari Februari Maret
Piutang Usaha 50.500 53.500 56.500
Cadangan Penghapusan 1.650 1.750 1.850
Piutang Usaha Bersih 48.850 51.750 54.650
Langkah I
Langkah II