O slideshow foi denunciado.
Seu SlideShare está sendo baixado. ×

Problem posing

Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Próximos SlideShares
Problem posing
Problem posing
Carregando em…3
×

Confira estes a seguir

1 de 5 Anúncio

Mais Conteúdo rRelacionado

Diapositivos para si (20)

Quem viu também gostou (20)

Anúncio

Semelhante a Problem posing (20)

Mais de Zuha Farhana (16)

Anúncio

Problem posing

  1. 1. PROBLEM POSING RESUME Untuk memenuhi tugas matakuliah Strategi Belajar Mengajar Yang dibina oleh Dr. Hj. Sri Endah Indriwati, M.Pd. dan Prof. Dra. Herawati Susilo, M.Sc., Ph.D. Disusun oleh Zuha Farhana (110341421506) Offering A/Biologi The Learning University UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI Oktober 2013 MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING
  2. 2. Problem posing merupakan model pembelajaran yang mengharuskan siswa menyusun pertanyaan sendiri atau memecah suatu soal menjadi pertanyaanpertanyaan yang lebih sederhana yang mengacu pada penyelesaian soal tersebut. Suryanto menjelaskan tentang problem posing adalah perumusan soal agar lebih sederhana atau perumusan ulang soal yang ada dengan beberapa perubahan agar lebih sederhana dan dapat dikuasai. Hal ini terutama terjadi pada soal-soal yang rumit. (Pujiastuti, 2001:3) Pada prinsipnya, model pembelajaran problem posing adalah suatu model pembelajaran yang mewajibkan para siswa untuk mengajukan soal sendiri melalui belajar soal (berlatih soal) secara mandiri. Dengan demikian, penerapan model pembelajaran problem posing adalah sebagai berikut. a. Guru menjelaskan materi pelajaran kepada para siswa. Penggunaan alat peraga untuk memperjelas konsep sangat disarankan. b. Guru memberikan latihan soal secukupnya. c. Siswa diminta mengajukan 1 atau 2 buah soal yang menantang, dan siswa yang bersangkutan harus mampu menyelesaikannya. Tugas ini dapat pula dilakukan secara kelompok. d. Pada pertemuan berikutnya, secara acak, guru menyuruh siswa untuk menyajikan soal temuannya di depan kelas. Dalam hal ini, guru dapat menentukan siswa secara selektif berdasarkan bobot soal yang diajukan oleh siswa. e. Guru memberikan tugas rumah secara individual. Dengan demikian, kekuatan-kekuatan model pembelajaran problem posing sebagai berikut. a. Memberi penguatan terhadap konsep yang diterima atau memperkaya konsep-konsep dasar.
  3. 3. b. Diharapkan mampu melatih siswa meningkatkan kemampuan dalam belajar. c. Orientasi pembelajaran adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah. Bagi siswa, pembelajaran problem posing merupakan keterampilan mental, siswa menghadapi suatu kondisi dimana diberikan suatu permasalahan dan siswa memecahkan masalah tersebut. Model pembelajaran problem posing (pengajuan soal) dapat dikembangkan dengan memberikan suatu masalah yang belum terpecahkan dan meminta siswa untuk menyelesaikannya (Silver, Kilpatrick dan shlesinger), pemikiran English dalam menghasilkan pertanyaan baru dari masalah matematika yang diberikan dapat menjadi aktivias utama dalam mengajukan permasalahan. Guru dalam rangka mengembangkan model pembelajaran problem posing (pengajuan soal) yang berkualitas dan terstruktur dalam pembelajaran matematika, dapat menerapkan prinsip-prinsip dasar berikut. 1. Pengajuan soal harus berhubungan dengan apa yang dimunculkan dari aktivitas siswa di dalam kelas. 2. Pengajuan soal harus berhubungan dengan proses pemecahan masalah siswa 3. Pengajuan soal dapat dihasilkan dari permasalahan yang ada dalam buku teks, dengan memodifikasikan dan membentuk ulang karakteristik bahasa dan tugas. Model pembelajaran problem posing merupakan salah satu indikator keefektifan belajar. Siswa tidak hanya menerima saja materi dariguru, melainkan siswa juga berusaha menggali dan mengembangkan sendiri. Hasil belajar tidak hanya menghasilkan peningkatan pengetahuan tetapi juga meningkatkan keterampilan berpikir. Kemampuan siswa untuk mengerjakan soal-soal sejenis uraian perlu dilatih, agar penerapan model pembelajaran problem posing dapat optimal. Kemampuan tersebut akan tampak dengan jelas bila siswa mampu mengajukan soal-soal secara mandiri maupun berkelompok. Kemampuan siswa
  4. 4. untuk mengerjakan soal tersebut dapat dideteksi lewat kemampuannya untuk menjelaskan penyelesaian soal yang diajukannya di depan kelas. Dengan penerapan model pembelajaran problem posing dapat melatih siswa belajar kreatif, disiplin, dan meningkatkan keterampilan berpikir siswa. KRITERIA PENILAIAN RESUME MATA KULIAH PBM BIOLOGI II No Elemen yang Indikator Penyekoran Dinilai 1 Identitas (X1) 1. Judul resume 4=6 indikator muncul 2. Nama 3= 4 indikator muncul 3. NIM 2= 2 indikator muncul 4. Keperluan penulisan 1= 1 indikator muncul 5. Tempat 6. Waktu 2 Isi resume a. Sub judul (X2) 1. Menggambarkan judul resume secara keseluruhan 4= 3 indikator muncul 3= 2 indikator muncul 2. Dituliskan per butir atau singkat 2= 1 indikator muncul 3. Topik dituliskan dengan jelas 1= tidak ada sub judul b. Sub anak judul 1. Menggambarkan sub judul (X3) 4= 4 indikator muncul 2. Uraian singkat 3= 3 indikator muncul 3. Uraian isi padat 2= 2 indikator muncul 4. Isi jelas 1= 1 indikator muncul
  5. 5. c. Uraian sub 1. Membahas topik secara mendalam 4= 3 indikator muncul anak judul (tidak terlalu panjang dan bertele- 3= 2 indikator muncul (X4) tele) 2= 1 indikator tampak 2. Relevan dengan topik, dan dibahas 1= tidak ada uraian sub secara tuntas (menggambarkan ide anak judul pokok dari pembahasan materi) 3. Menggunakan gaya penulisan ringkas (ada kata kunci) 3 Sistematika penulisan (X5) 1. Pemberian penomoran yang ajeg 4= 2 indikator muncul pada sub judul, sub anak judul, dan 3= 1 indikator muncul butir-butir materi 2. Ada perbedaan antara tanda sub 2= hanya sub judul/sub anak judul/butir-butir judul, sub anak judul, dan butir-butir uraian yang ajeg uraian 1= tidak mengikuti sistematika penulisan 4 Penggunaan 1. Bahasa mudah dipahami bahasa dalam 2. Menggunakan bahasa sesuai dengan 3= 3 indikator muncul resume (X6) EYD 4= 4 indikator muncul 2= 2 indikator muncul 3. Tidak menggunakan kata-kata tanpa 1= 1 indikator muncul makna (ex: dll, dsb, yang besarbesarnya) 4. Tidak ada (Sedikit) salah tulis atau salah ketik NILAI= (X1+X2+ X3+2X4 +X5 +X6/28) × 100 NILAI = ........................................................... Milik:......................................................... Penilai:...........................................................

×