Anúncio
Model pembelajaran langsung
Model pembelajaran langsung
Model pembelajaran langsung
Model pembelajaran langsung
Anúncio
Model pembelajaran langsung
Model pembelajaran langsung
Model pembelajaran langsung
Model pembelajaran langsung
Model pembelajaran langsung
Anúncio
Model pembelajaran langsung
Model pembelajaran langsung
Model pembelajaran langsung
Model pembelajaran langsung
Próximos SlideShares
Makalah Pendekatan Pembelajaran dan RPPMakalah Pendekatan Pembelajaran dan RPP
Carregando em ... 3
1 de 13
Anúncio

Mais conteúdo relacionado

Apresentações para você(20)

Anúncio

Model pembelajaran langsung

  1. MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG RESUME Untuk memenuhi tugas matakuliah Strategi Belajar Mengajar Yang dibina oleh Dr. Hj. Sri Endah Indriwati, M.Pd. dan Prof. Dra. Herawati Susilo, M.Sc., Ph.D. Disusun oleh Zuha Farhana (110341421506) Offering A/Biologi The Learning University UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI November 2013
  2. KRITERIA PENILAIAN RESUME MATA KULIAH PBM BIOLOGI II No Elemen yang Indikator Dinilai 1 Identitas (X1) 1. Judul resume 2. Nama 3. NIM 4. Keperluan penulisan 5. Tempat 6. Waktu 2 Isi resume a. Sub judul (X2) 1. Menggambarkan judul resume secara keseluruhan 2. Dituliskan per butir atau singkat 3. Topik dituliskan dengan jelas b. Sub anak judul (X3) c. Uraian sub anak judul (X4) 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 3 Sistematika penulisan (X5) 1. 2. 4 Penggunaan bahasa dalam resume (X6) 1. 2. 3. 4. Menggambarkan sub judul Uraian singkat Uraian isi padat Isi jelas Membahas topik secara mendalam (tidak terlalu panjang dan bertele-tele) Relevan dengan topik, dan dibahas secara tuntas (menggambarkan ide pokok dari pembahasan materi) Menggunakan gaya penulisan ringkas (ada kata kunci) Pemberian penomoran yang ajeg pada sub judul, sub anak judul, dan butir-butir materi Ada perbedaan antara tanda sub judul, sub anak judul, dan butirbutir uraian Penyekoran 4=6 indikator muncul 3= 4 indikator muncul 2= 2 indikator muncul 1= 1 indikator muncul 4= 3 indikator muncul 3= 2 indikator muncul 2= 1 indikator muncul 1= tidak ada sub judul 4= 4 indikator muncul 3= 3 indikator muncul 2= 2 indikator muncul 1= 1 indikator muncul 4= 3 indikator muncul 3= 2 indikator muncul 2= 1 indikator tampak 1= tidak ada uraian sub anak judul 4= 2 indikator muncul 3= 1 indikator muncul 2= hanya sub judul/sub anak judul/butir-butir uraian yang ajeg 1= tidak mengikuti sistematika penulisan Bahasa mudah dipahami 4= 4 indikator Menggunakan bahasa sesuai muncul dengan EYD 3= 3 indikator Tidak menggunakan kata-kata muncul tanpa makna (ex: dll, dsb, yang 2= 2 indikator besar-besarnya) muncul Tidak ada (Sedikit) salah tulis atau 1= 1 indikator salah ketik muncul NILAI= (X1+X2+ X3+2X4 +X5 +X6/28) × 100 NILAI = ........................................................... Milik:......................................................... Penilai:...........................................................
  3. MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG Joyce dalam Trianto (2007), menyatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam turitorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer dan kurikulum. Setiap model pembelajaran mengarahkan kita ke dalam mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Model pengajaran langsung adalah salah satu pengajaran yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah (Trianto, 2007). Tidak ada model dan strategi pembelajaran yang paling baik dan paling jelek, masing-masing memiliki kelemahan dan kelebihan. Penerapannya tergantung pada konteks situasi, kondisi atau kebutuhan siswa. Demikian juga dengan model pembelajaran langsung. Dalam pembelajaran langsung dibutuhkan keaktifan, kelihaian, keterampilan dan kreatifitas guru tanpa menghilangkan peran siswa sebagai subyek didik. Memang dalam model ini peran guru lebih menonjol daripada peran siswa. Model pembelajaran langsung dirancang secara khusus untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratuf yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Menghafal hukum atau rumus tertentu dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam merupakan contoh pengetahuan deklaratif sederhana (informasi faktual). Sedangkan, bagaimana cara mengoperasikan alat-alat ukur dalam Ilmu Pengetahuan Alam merupakan contoh pengetahuan prosedural (Depdiknas, 2005). Pengajaran langsung, menurut Kardi dalam Trianto (2000) dapat berbentuk ceramah, demostrasi, pelatihan atau praktek, dan kerja kelompok. Pengajaran langsung digunakan untuk menyampaikan pelajaran yang ditransformasikan langsung oleh guru kepada siswa. Penyusunan waktu
  4. yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran harus seefisien mungkin, sehingga guru dapat merancang dengan tepat waktu yang digunakan. Model pembelajaran langsung merupakan proses pembelajaran yang lebih berpusat pada guru (teacher centered), guru menjadi sumber dan pemberi informasi utama. Meskipun dalam pembelajaran langsung digunakan metode selain ceramah dan dilengkapi atau didukung dengan penggunaan media, penekanannya tetap pada proses penerimaan pengetahuan (materi pelajaran) bukan pada proses pencarian dan konstruksi pengetahuan, dan cenderung menekankan penyampaian informasi yang bersumber dari buku teks, referensi atau pengalaman pribadi. Menurut Kardi dalam Trianto (2007), meskipun tujuan pembelajaran dapat direncanakan bersama oleh guru dan siswa. Sistem pengolahan pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus menjamin keterlibatan siswa, terutama melalui memperhatikan, mendengarkan, dan resitasi (tanya jawab) yang terencana. Ini tidak berarti bahwa pembelajaran bersifat otoriter, dingin dan tanpa humor. Ini berarti bahwa lingkungan berotreintasi pada tugas dan memberi harapan tinggi agar siswa mencapai hasil belajar yang efektif. Menurut Trianto (2007), pada pengajaran langsung terdapat lima fase yang sangat penting. Guru mengawali pelajaran dengan penjelasan tentang tujuan dan latar belakang pembelajaran, serta mempersiapkan siswa untuk menerima penjelasan guru. Sintaks pengajaran langsung disajikan dalam 5 tahap, seperti ditunjukkan pada tabel 1. Tabel. Sintaks Pembelajaran Langsung (Trianto, 2007) FASE-FASE PERAN GURU Fase 1 Menyampaikan dan tujuan Guru menjelaskan TPK, informasi latar balakang mempersiapkan pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa siswa untuk belajar Fase 2 Mendemonstrasikan pengetahuan keterampilan Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan dan benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap.
  5. Fase 3 Membimbing pelatihan Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal Fase 4 Mengecek pemahaman Mencek apakah siswa telah berhasil malakukan dan memberikan umpan tugas dengan baik, memberi umpan balik. balik Fase 5 Memberikan kesempatan Guru mempersiapkan kesempatan melakukan untuk pelatihan lanjutan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada dan penerapan penerapan kepada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari Model pembelajaran adalah model pembelajaran yang menekankan pada penguasaan konsep dan/atau perubahan perilaku dengan mengutamakan pendekatan deduktif, dengan ciri-ciri sebagai berikut: (1) transformasi dan ketrampilan secara langsung; (2) pembelajaran berorientasi pada tujuan tertentu; (3) materi pembelajaran yang telah terstuktur; (4) lingkungan belajar yang telah terstruktur; dan (5) distruktur oleh guru. Guru berperan sebagai penyampai informasi, dan dalam hal ini guru seyogyanya menggunakan berbagai media yang sesuai, misalnya film, tape recorder, gambar, peragaan, dan sebaganya. Informasi yang disampaikan dapat berupa pengetahuan prosedural (yaitu pengetahuan tentang bagaimana melaksanakan sesuatu) atau pengetahuan deklaratif, (yaitu pengetahuan tentang sesuatu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi). Kritik terhadap penggunaan model ini antara lain bahwa model ini tidak dapat digunakan setiap waktu dan tidak untuk semua tujuan pembelajaran dan semua siswa. Tahapan Model Pembelajaran Tahapan atau sintaks model pembelajaran langsung menurut Bruce dan Weil (1996), sebagai berikut:
  6. o Orientasi. Sebelum menyajikan dan menjelaskan materi baru, akan sangat menolong siswa jika guru memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap materi yang akan disampaikan. Bentuk-bentuk orientasi dapat berupa: (1) kegiatan pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan yang relevan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa; (2) mendiskusikan atau menginformasikan tujuan pelajaran; (3) memberikan penjelasan/arahan mengenai kegiatan yang akan dilakukan; (4) menginformasikan materi/konsep yang akan digunakan dan kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran; dan(5) menginformasikan kerangka pelajaran. o Presentasi. Pada fase ini guru dapat menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep-konsep maupun keterampilan. Penyajian materi dapat berupa: (1) penyajian materi dalam langkah-langkah kecil sehingga materi dapat dikuasai siswa dalam waktu relatif pendek;(2) pemberian contohcontoh konsep; (3) pemodelan atau peragaan keterampilan dengan cara demonstrasi atau penjelasan langkah-langkah kerja terhadap tugas; dan (4) menjelaskan ulang hal-hal yang sulit. o Latihan terstruktur. Pada fase ini guru memandu siswa untuk melakukan latihan-latihan. Peran guru yang penting dalam fase ini adalah memberikan umpan balik terhadap respon siswa dan memberikan penguatan terhadap respon siswa yang benar dan mengoreksi respon siswa yang salah. o Latihan terbimbing. Pada fase ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih konsep atau keterampilan. Latihan terbimbing ini baik juga digunakan oleh guru untuk mengases/menilai kemampuan siswa untuk melakukan tugasnya. Pada fase ini peran guru adalah memonitor dan memberikan bimbingan jika diperlukan. o Latihan mandiri. Pada fase ini siswa melakukan kegiatan latihan secara mandiri, fase ini dapat dilalui siswa jika telah menguasai tahap-tahap pengerjaan tugas 85-90% dalam fase bimbingan latihan. Di lain pihak, Slavin (2003) mengemukakan tujuh langkah dalam sintaks pembelajaran langsung, yaitu sebagai berikut.
  7. o Menginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada siswa. Dalam tahap ini guru menginformasikan hal-hal yang harus dipelajari dan kinerja siswa yang diharapkan. o Me-review pengetahuan dan keterampilan prasyarat. Dalam tahap ini guru mengajukan pertanyaan untuk mengungkap pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai siswa. o Menyampaikan materi pelajaran. Dalam fase ini, guru menyampaikan materi, menyajikan informasi, memberikan contoh-contoh, mendemontrasikan konsep dan sebagainya. o Melaksanakan bimbingan. Bimbingan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman siswa dan mengoreksi kesalahan konsep. o Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih. Dalam tahap ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih keterampilannya atau menggunakan informasi baru secara individu atau kelompok. o Menilai kinerja siswa dan memberikan umpan balik. Guru memberikan reviu terhadap hal-hal yang telah dilakukan siswa, memberikan umpan balik terhadap respon siswa yang benar dan mengulang keterampilan jika diperlukan. o Memberikan latihan mandiri. Dalam tahap ini, guru dapat memberikan tugas-tugas mandiri kepada siswa untuk meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang telah mereka pelajari. Beberapa situasi yang memungkinkan model pembelajaran langsung cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran: o Ketika guru ingin mengenalkan suatu bidang pembelajaran yang baru dan memberikan garis besar pelajaran dengan mendefinisikan konsep-konsep kunci dan menunjukkan keterkaitan di antara konsep-konsep tersebut. o Ketika guru ingin mengajari siswa suatu keterampilan atau prosedur yang memiliki struktur yang jelas dan pasti.
  8. o Ketika guru ingin memastikan bahwa siswa telah menguasai keterampilanketerampilan dasar yang diperlukan dalam kegiatan-kegiatan yang berpusat pada siswa, misalnya penyelesaian masalah (problem solving). o Ketika guru ingin menunjukkan sikap dan pendekatan-pedekatan intelektual (misalnya menunjukkan bahwa suatu argumen harus didukung oleh bukti-bukti, atau bahwa suatu penjelajahan ide tidak selalu berujung pada jawaban yang logis) o Ketika subjek pembelajaran yang akan diajarkan cocok untuk dipresentasikan dengan pola penjelasan, pemodelan, pertanyaan, dan penerapan. o Ketika guru ingin menumbuhkan ketertarikan siswa akan suatu topik. o Ketika guru harus menunjukkan teknik atau prosedur-prosedur tertentu sebelum siswa melakukan suatu kegiatan praktik. o Ketika guru ingin menyampaikan kerangka parameter-parameter untuk memandu siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran kelompok atau independen. o Ketika para siswa menghadapi kesulitan yang sama yang dapat diatasi dengan penjelasan yang sangat terstruktur. o Ketika lingkungan mengajar tidak sesuai dengan strategi yang berpusat pada siswa atau ketika guru tidak memiliki waktu untuk melakukan pendekatan yang berpusat pada siswa. Kelebihan model pembelajaran langsung: o Dengan model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa. o Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil. o Dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitankesulitan yang mungkin dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat diungkapkan. o Dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual yang sangat terstruktur.
  9. o Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah. o Dapat menjadi cara untuk menyampaikan informasi yang banyak dalam waktu yang relatif singkat yang dapat diakses secara setara oleh seluruh siswa. o Memungkinkan guru untuk menyampaikan ketertarikan pribadi mengenai mata pelajaran (melalui presentasi yang antusias) yang dapat merangsang ketertarikan dan dan antusiasme siswa. o Ceramah merupakan cara yang bermanfaat untuk menyampaikan informasi kepada siswa yang tidak suka membaca atau yang tidak memiliki keterampilan dalam menyusun dan menafsirkan informasi. o Secara umum, ceramah adalah cara yang paling memungkinkan untuk menciptakan lingkungan yang tidak mengancam dan bebas stres bagi siswa. Para siswa yang pemalu, tidak percaya diri, dan tidak memiliki pengetahuan yang cukup tidak merasa dipaksa dan berpartisipasi dan dipermalukan. o Model pembelajaran langsung dapat digunakan untuk membangun model pembelajaran dalam bidang studi tertentu. Guru dapat menunjukkan bagaimana suatu permasalahan dapat didekati, bagaimana informasi dianalisis, dan bagaimana suatu pengetahuan dihasilkan. o Pengajaran yang eksplisit membekali siswa dengan ”cara-cara disipliner dalam memandang dunia (dan) dengan menggunakan perspektif-perspektif alternatif” yang menyadarkan siswa akan keterbatasan perspektif yang inheren dalam pemikiran sehari-hari. o Model pembelajaran langsung yang menekankan kegiatan mendengar (misalnya ceramah) dan mengamati (misalnya demonstrasi) dapat membantu siswa yang cocok belajar dengan cara-cara ini. o Ceramah dapat bermanfaat untuk menyampaikan pengetahuan yang tidak tersedia secara langsung bagi siswa, termasuk contoh-contoh yang relevan dan hasil-hasil penelitian terkini.
  10. o Model pembelajaran langsung (terutama demonstrasi) dapat memberi siswa tantangan untuk mempertimbangkan kesenjangan yang terdapat di antara teori (yang seharusnya terjadi) dan observasi (kenyataan yang mereka lihat). o Demonstrasi memungkinkan siswa untuk berkonsentrasi pada hasil-hasil dari suatu tugas dan bukan teknik-teknik dalam menghasilkannya. Hal ini penting terutama jika siswa tidak memiliki kepercayaan diri atau keterampilan dalam melakukan tugas tersebut. o Siswa yang tidak dapat mengarahkan diri sendiri dapat tetap berprestasi apabila model pembelajaran langsung digunakan secara efektif. o Model pembelajaran langsung bergantung pada kemampuan refleksi guru sehingga guru dapat terus menerus mengevaluasi dan memperbaikinya. Keterbatasan Model Pembelajaran Langsung: o Model pembelajaran langsung bersandar pada kemampuan siswa untuk mengasimilasikan informasi melalui kegiatan mendengarkan, mengamati, dan mencatat. Karena tidak semua siswa memiliki keterampilan dalam halhal tersebut, guru masih harus mengajarkannya kepada siswa. o Dalam model pembelajaran langsung, sulit untuk mengatasi perbedaan dalam hal kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar, atau ketertarikan siswa. o Karena siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif, sulit bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal mereka. o Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan strategi pembelajaran ini bergantung pada image guru. Jika guru tidak tampak siap, berpengetahuan, percaya diri, antusias, dan terstruktur, siswa dapat menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran mereka akan terhambat. o Terdapat beberapa bukti penelitian bahwa tingkat struktur dan kendali guru yang tinggi dalam kegiatan pembelajaran, yang menjadi karakteristik model pembelajaran langsung, dapat berdampak negatif terhadap kemampuan penyelesaian masalah, kemandirian, dan keingintahuan siswa.
  11. o Model pembelajaran langsung sangat bergantung pada gaya komunikasi guru. Komunikator yang buruk cenderung menghasilkan pembelajaran yang buruk pula dan model pembelajaran langsung membatasi kesempatan guru untuk menampilkan banyak perilaku komunikasi positif. o Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci, atau abstrak, model pembelajaran langsung mungkin tidak dapat memberi siswa kesempatan yang cukup untuk memproses dan memahami informasi yang disampaikan. o Model pembelajaran langsung memberi siswa cara pandang guru mengenai bagaimana materi disusun dan disintesis, yang tidak selalu dapat dipahami atau dikuasai oleh siswa. Siswa memiliki sedikit kesempatan untuk mendebat cara pandang ini. o Jika model pembelajaran langsung tidak banyak melibatkan siswa, siswa akan kehilangan perhatian setelah 10-15 menit dan hanya akan mengingat sedikit isi materi yang disampaikan. o Jika terlalu sering digunakan, model pembelajaran langsung akan membuat siswa percaya bahwa guru akan memberitahu mereka semua yang perlu mereka ketahui. Hal ini akan menghilangkan rasa tanggung jawab mengenai pembelajaran mereka sendiri. o Karena model pembelajaran langsung melibatkan banyak komunikasi satu arah, guru sulit untuk mendapatkan umpan balik mengenai pemahaman siswa. Hal ini dapat membuat siswa tidak paham atau salah paham. o Demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan siswa. Sayangnya, banyak siswa bukanlah pengamat yang baik sehingga dapat melewatkan hal-hal yang dimaksudkan oleh guru. KRITERIA PENILAIAN RESUME MATA KULIAH PBM BIOLOGI II No Elemen yang Indikator Penyekoran Dinilai 1 Identitas (X1) 7. Judul resume 4=6 indikator muncul
  12. 8. Nama 3= 4 indikator muncul 9. NIM 2= 2 indikator muncul 10. Keperluan penulisan 1= 1 indikator muncul 11. Tempat 12. Waktu 2 Isi resume d. Sub judul (X2) 4. Menggambarkan judul resume secara keseluruhan 4= 3 indikator muncul 3= 2 indikator muncul 5. Dituliskan per butir atau singkat 2= 1 indikator muncul 6. Topik dituliskan dengan jelas 1= tidak ada sub judul e. Sub anak judul 5. Menggambarkan sub judul (X3) 4= 4 indikator muncul 3= 3 indikator muncul 7. Uraian isi padat 2= 2 indikator muncul 8. Isi jelas f. Uraian sub 6. Uraian singkat 1= 1 indikator muncul 4. Membahas topik secara mendalam 4= 3 indikator muncul anak judul (tidak terlalu panjang dan bertele- 3= 2 indikator muncul (X4) tele) 2= 1 indikator tampak 5. Relevan dengan topik, dan dibahas 1= tidak ada uraian sub secara tuntas (menggambarkan ide anak judul pokok dari pembahasan materi) 6. Menggunakan gaya penulisan ringkas (ada kata kunci) 3 Sistematika penulisan (X5) 3. Pemberian penomoran yang ajeg 4= 2 indikator muncul pada sub judul, sub anak judul, dan 3= 1 indikator muncul butir-butir materi 4. Ada perbedaan antara tanda sub 2= hanya sub judul/sub anak judul/butir-butir judul, sub anak judul, dan butir-butir uraian yang ajeg uraian 1= tidak mengikuti sistematika penulisan 4 Penggunaan 5. Bahasa mudah dipahami 4= 4 indikator muncul bahasa dalam 6. Menggunakan bahasa sesuai dengan 3= 3 indikator muncul
  13. resume (X6) EYD 2= 2 indikator muncul 7. Tidak menggunakan kata-kata tanpa 1= 1 indikator muncul makna (ex: dll, dsb, yang besarbesarnya) 8. Tidak ada (Sedikit) salah tulis atau salah ketik NILAI= (X1+X2+ X3+2X4 +X5 +X6/28) × 100 NILAI = ........................................................... Milik:......................................................... Penilai:...........................................................
Anúncio