SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Empat Kompetensi Yang Harus Dimiliki
Oleh Seorang Guru
Paper Halaqoh
Disajikan pada tanggal 27 Juli 2013
Pengasuh:
Prof. Dr. Kyai H. Achmad Mudlor, SH.
Disusun Oleh:
Zainal Arifin
Mahasiswa Semester V
Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang
Halaqoh Ilmiah
LEMBAGA TINGGI PESANTREN LUHUR
MALANG
Juli 2013
A. Pendahuluan
Guru adalah salah satu di antara faktor pendidikan yang memiliki peranan
yang paling strategis, sebab gurulah sebetulnya yang paling menentukan di dalam
terjadinya proses belajar mengajar. Di tangan guru yang cekatan fasilitas dan sarana
yang kurang memadai dapat diatasi, tetapi sebaliknya ditangan guru yang kurang
cakap, sarana, dan fasilitas yang canggih tidak banyak memberi manfaat. Berangkat
dari masalah di atas, maka langkah pertama yang dilakukan untuk memperbaiki
kualitas pendidikan adalah dengan memperbaiki kualitas tenaga pendidiknya
terlebih dahulu.
Guru adalah seorang figur yang mulia dan dimuliakan banyak orang,
kehadiran guru di tengah-tengah kehidupan manusia sangat penting, tanpa ada guru
atau seseorang yang dapat ditiru, diteladani oleh manusia untuk belajar dan
berkembang, manusia tidak akan memiliki budaya, norma, dan agama.
Guru merupakan orang pertama mencerdaskan manusia, orang yang
memberi bekal pengetahuan, pengalaman, dan menanamkan nilai-nilai, budaya,
dan agama terhadap anak didik, dalam proses pendidikan guru memegang peranan
penting setelah orang tua dan keluarga di rumah. Di lembaga pendidikan guru
menjadi orang pertama, bertugas membimbing, mengajar dan melatih anak didik
mencapai kedewasaan.
Peran guru sangat vital bagi pembentukan kepribadian,cita-cita,dan visi
misi yang menjadi impian hidup anak didiknya di masa depan. Di balik kesuksesan
murid, selalu ada guru profesional yang memberikan inspirasi dan motivasi besar
pada dirinya sebagai sumber stamina dan energi untuk selalu belajar dan bergerak
mengejar ketertinggalan, menggapai kemajuan, menorehkan prestasi spektakuler
dalam panggung sejarah kehidupan manusia.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
Tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa kompetensi adalah seperangkat
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai
oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Menurut Finch
& Crunkilton, (1992: 220) Menyatakan “Kompetencies are those taks, skills,
attitudes, values, and appreciation thet are deemed critical to successful
employment”. Pernyataan ini mengandung makna bahwa kompetensi meliputi
tugas, keterampilan, sikap, nilai, apresiasi diberikan dalam rangka keberhasilan
hidup/penghasilan hidup. Hal tersebut dapat diartikan bahwa kompetensi
merupakan perpaduan antara pengetahuan, kemampuan, dan penerapan dalam
melaksanakan tugas di lapangan kerja.
Kompetensi guru terkait dengan kewenangan melaksanakan tugasnya,
dalam hal ini dalam menggunakan bidang studi sebagai bahan pembelajaran yang
berperan sebagai alat pendidikan, dan dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru
adalah hasil dari penggabungan dari kemampuan-kemampuan yang banyak
jenisnya, dapat berupa seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang
harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam menjalankan tugas
keprofesionalannya.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen pada Bab IV Pasal 10 menyebutkan, ada empat kompetensi kepribadian
guru, yakni Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial,
dan Kompetensi Profesional. Keempat kompetensi tersebut harus dimiliki guru,
diminta ataupun tidak, mereka harus melakukannya secara tulus. Keempat
kompetensi tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan saling berhubungan dan saling
mempengaruhi, serta saling mendasari satu sama lain.
B. Pembahasan
1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Pedagogik adalah salah satu jenis kompetensi yang mutlak
perlu dikuasai guru. Kompetensi Pedagogik pada dasarnya merupakan kemampuan
guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi Pedagogik
merupakan kompetensi khas, yang akan membedakan guru dengan profesi lainnya
dan akan menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran peserta
didiknya.
Kompetensi ini tidak diperoleh melalui upaya belajar secara terus menerus dan
sistematis, baik pada masa pra jabatan (pendidikan calon guru) maupun selama
dalam jabatan, yang didukung oleh bakat, minat dan potensi keguruan lainnya dari
masing-masing individu yang bersangkutan.
Berkaitan dengan kegiatan Penilaian Kinerja Guru terdapat 7 (tujuh) aspek dan
yang berkenaan penguasaan kompetensi pedagogik. Berikut ini disajikan ketujuh
aspek kompetensi pedagogik :
A. Menguasai karakteristik peserta didik.
Guru mampu mencatat dan menggunakan informasi tentang karakteristik
peserta didik untuk membantu proses pembelajaran. Karakteristik ini terkait dengan
aspek fisik, intelektual, sosial, emosional, moral, dan latar belakang sosial budaya:
B. Menguasasi teori belajar dan prinsip‐prinsip pembelajaran yang mendidik.
Guru mampu menetapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik
pembelajaran yang mendidik secara kreatif sesuai dengan standar kompetensi guru.
Guru mampu menyesuaikan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik dan memotivasi mereka untuk belajar:
C. Pengembangan kurikulum.
Guru mampu menyusun silabus sesuai dengan tujuan terpenting kurikulum
dan menggunakan RPP sesuai dengan tujuan dan lingkungan pembelajaran. Guru
mampu memilih, menyusun, dan menata materi pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik:
D. Kegiatan pembelajaran yang mendidik.
Guru mampu menyusun dan melaksanakan rancangan pembelajaran yang
mendidik secara lengkap. Guru mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Guru mampu menyusun dan menggunakan
berbagai materi pembelajaran dan sumber belajar sesuai dengan karakteristik peserta
didik. Jika relevan, guru memanfaatkan teknologi informasi komunikasi (TIK)
untuk kepentingan pembelajaran:
E. Pengembangan potensi peserta didik.
Guru mampu menganalisis potensi pembelajaran setiap peserta didik dan
mengidentifikasi pengembangan potensi peserta didik melalui program embelajaran
yang mendukung siswa mengaktualisasikan potensi akademik, kepribadian, dan
kreativitasnya sampai ada bukti jelas bahwa peserta didik mengaktualisasikan
potensi mereka:
F. Komunikasi dengan peserta didik.
Guru mampu berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan
peserta didik dan bersikap antusias dan positif. Guru mampu memberikan respon
yang lengkap dan relevan kepada komentar atau pertanyaan peserta didik:
G. Penilaian dan Evaluasi.
Guru mampu menyelenggarakan penilaian proses dan hasil belajar secara
berkesinambungan. Guru melakukan evaluasi atas efektivitas proses dan hasil
belajar dan menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang
program remedial dan pengayaan. Guru mampu menggunakan hasil analisis
penilaian dalam proses pembelajarannya.
Rumusan kompetensi pedagogik dalam peraturan pemerintah Nomor 19
Tahun 2005, Tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 28, ayat 3 (Tim redaksi
Fokus media, 2005, ;77) menyebutkan kompetensi adalah kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik yang meliputi;
a. Pemahaman terhadap peserta didik,
b. Perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
c. Evaluasi hasil belajar,
d. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang
dimikinya.
Kompetensi pedagogik menurut Samani Mukhlas ialah kemampuan dalam
pengelolaan pembelajaran peserta didik yang meliputi :
a. Pemahaman wawasan atau landaskan kependidikan;
b. Pemahaman peserta didik;
c. Pengembangan kurikulum/silabus;
d. Perancangan pembelajaran;
e. Pemanfaatan teknologi pembelajaran;
Berdasarkan beberapa pengertian dengan kompetensi pedagogik maka guru
mempunyai kemampuan-kemampuan sebagai berikut:
a. Menguasai landasan mengajar;
b. Menguasai ilmu mengajar;
c. Mengenal siswa;
d. Menguasai penyusunan kurikulum;
e. Menguasai teknik penyusnan RPP;
f. Menguasai pengetahuan evaluasi pembelajaran, dll.
2. Kompetensi Kepribadian
Zakiah daradjat berpendapat bahwa faktor terpenting bagi seorang guru
adalah kepribadiannya. Kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia
menjadi pendidik dan Pembina yang baik bagi peserta didiknya, ataukah akan
menjadi perusak atau penghancur bagi hari depan peserta didik, terutama bagi
peserta didik yang masih kecil (tingkat sekolah dasar) dan mereka yang sedang
mengalami kegoncangan jiwa (tingkat menengah).
Istilah kepribadian dalam ilmu psikologi mempunyai pengertian sifat hakiki
yang tercermin pada sikap seseorang. Kata kepribadian diambil dari terjemahan
kata yang berasal dari bahasa Inggris, yaitu personality. Menurut Kartini Kartono
dan Dali Gulo dalam Ngainun Naim bahwa kata personality mempunyai pengertian
sebagai sifat dan tingkah laku khas seseorang yang membedakannya dari orang lain.
Kata kepribadian dalam prakteknya ternyata mengandung pengertian yang
kompleks. Hal ini terlihat dari para ahli psikologi untuk merumuskan definisi
tentang kepribadian secara tepat, jelas, dan mudah dimengerti, antara satu psikolog
dengan psikolog lain memiliki definisi yang berbeda-beda.
Beberapa definisi tentang kepribadian yang dikutip oleh Ngainun Naim di
antaranya menurut Gordon W. Allport bahwa kepribadian merupakan organisasi
dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang
khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Sedangkan menurut
Witherington kepribadian adalah keseluruhan tingkah laku seseorang yang
diintegrasikan sebagaimana yang tampak pada orang lain. Menurutnya kepribadian
tersebut bukan hanya yang melekat pada diri seseorang, tetapi lebih merupakan
hasil dari suatu pertumbuhan yang lama dalam suatu lingkungan kultural.
Menurut Zakiah Daradjat, bahwa kepribadian yang sesungguhnya adalah
abstrak (maknawi), sukar dilihat atau diketahui secara nyata, yang dapat diketahui
adalah penampilan atau bekasnya dalam segala segi dan aspek kehidupan. Misalnya
dalam tindakan, ucapan, cara bergaul, baik yang ringan maupun yang berat.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi
kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian (1)
mantap dan stabil yang memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai norma hukum,
norma sosial, dan etika yang berlaku, dan bangga sebagai guru; (2) dewasa, yang
berarti mempunyai kemandirian untuk bertindak sebagai pendidik dan memiliki
etos kerja sebagai guru; (3) arif dan bijaksana, yaitu perilaku yang menunjukkan
keterbukaan dalam berpikir dan bertindak, menampilkan tindakan yang didasarkan
pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat; (4) berwibawa, yaitu
perilaku guru yang disegani sehingga berpengaruh positif terhadap peserta didik;
dan (5) memiliki akhlak mulia dan memiliki perilaku yang dapat diteladani oleh
peserta didik, bertindak sesuai norma religius, jujur, ikhlas, dan suka menolong.
Nilai kompetensi kepribadian dapat digunakan sebagai sumber kekuatan, inspirasi,
motivasi, dan inovasi bagi peserta didik.
Kepribadian guru dalam proses pembelajaran dapat mempengaruhi minat
belajar peserta didik terhadap pelajaran yang diberikan oleh guru. Peserta didik
akan merasa senang mengikuti pembelajaran jika gurunya menyenangkan. Suasana
menyenangkan yang dirasakan oleh peserta didik akan memperlancar proses
pembelajaran, hal tersebut memberi andil yang sangat besar terhadap tercapainya
tujuan pembelajaran pada khususnya, dan keberhasilan pendidikan pada umumnya.
Oleh karena itu, menumbuhkan minat peserta didik dalam pembelajaran adalah
suatu keputusan yang sangat penting dan tepat.
3. Kompetensi Sosial
Sebelum kita masuk lebih dalam lagi mengenai apa makna dari kompetensi
sosial ada baiknya kita pahami terlebih dahulu makna kompetensi sosial dari segi
susunan katanya, kompetensi sosial tersusun dari 2 kata yaitu kompetensi dan
sosial, kompetensi dapat diartikan sebagai seperangkat pengetahuan, keterampilan,
dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak dari
seorang tenaga profesional. Kompetensi dapat juga dipahami sebagai spesifikasi
dari pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki seseorang serta
penerapanya dalam pekerjaan, sesuai dengan setandar kerja yang dibutuhkan oleh
masyarakat atau dunia kerja. Sedangakan kata sosial berasal dari kata socio yang
artinya menjadikan teman dan secara terminologis sosial dapat dimengerti sebagai
sesuatu yang dihubungkan, diakitkan dengan teman, atau masyarakat.
Menurut Arikunto Kompetensi sosial artinya bahwa guru harus memiliki
kemampuan berkomuniksai sosial, baik dengan murid-muridnya maupun dengan
sesama teman guru, dengan kepala madrasah, dengan pegawai tata usaha dan
anggota masyarakat di lingkungannya.
Kompetensi sosial sendiri dapat dimengerti sebagai kemampuan guru untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Hal
tersebut diuraikan dalam RPP tentang guru, bahwa kompetensi sosial merupakan
kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat, yang sekurang-kurangnya
memiliki kompetensi untuk:
1. Berkomunikasi secara lisan, tulisan, dan isyarat.
2. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi secara fungsional.
3. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik.
4. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
Dalam kompetensi sosial ini terdapat sub kompetensi, diantaranya adalah:
seorang guru harus mampu bergaul secara efektif dengan peserta didik, mampu
begaul secara efektif dengan pendidik dan tenaga kependidikan yang lain, dan yang
terakhir adalah mampu berkomunikasi secara efektif dengan orang tua/wali peserta
didik dan masyarakat sekitanya.
Dalam kompetensi sosial seorang guru dituntut untuk dapat berkomunikasi
dengan baik tidak hanya sebatas pada peserta didik yang menjadi bagian dari proses
pembelajaran didalam kelas dan sesama pendidik yang merupakan teman sejawat
dalam dunia pendidikan namun juga seorang guru harus dapat berkomunikasi
dengan baik dengan tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat sekitar yang
juga bagian dari lembaga pendidikan yang seharusnya saling bekerja sama untuk
dapat menciptakan suasana kondusif dalam proses belajar dan mengajar, serta dapat
terjalinya kantinuitas antara apa yang diajarkan dalam kelas dapat diterapkan dan
dipelajari kembali dalam lingkup keluarga dan masyarakat demi tercapainya tujuan
pendidikan.
3.1 Pentingnya Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial sangatlah penting dan harus dimiliki oleh seorang guru
selain 4 kompetensi yang lainya yaitu kompetensi pedagogik, profesional,
kepribadian, dan lidership. Kompetensi ini diangap sangat penting dan harus
dimiliki oleh seorang guru karena guru itu sendiri merupakan bagian dari sosial
(masyarakat) diamana masyarakat sendiri adalah konsumen pendidikan sehingga
mau tidak mau baik guru maupun sekolah harus dapat berkomunikasi dengan baik
dan efektif dengan masayarakat, jika tidak maka sekolah ataupun guru yang tidak
dapat berkomunikasi dengan baik dengan masyarakat cenderung untuk
ditinggalkan, mengingat bahwasanya lembaga pendidikan dan guru sebagai wadah
untuk dapat mempersiapkan seorang peserta didik sebagai anggota dari masyarakat
yang baik dan dapat mengahadapi permasalahan yang akan datang.
Al-Ghazali memandang bahwasanya guru mengemban tugas sosiopolitik
yaitu guru memiliki tugas untuk membangun, memimpin dan menjadi teladan yang
menegakan keteraturan, kerukunan, dan menjamin keberlangsungan masyarakat
Oleh karena itu seorang guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang
mencakup tanggung jawab, wibawa, dan disiplin. Berkenaan dengan tanggung
jawab guru harus mempertanggung jawabkan segala tindakanya dalam
pembelajaran di sekolah dan dalam kehidupan bermasyarakat, berkaitan dengan
wibawa seorang guru harus dapat mengambil keputusan secara mandiri terutama
dalam berbagai hal yang berkaitan dengan pembelajaran, serta bertindak sesuai
dengan kondisi peserta didik dan lingkunganya.
4. Kompetensi Profesional
Menurut Suharmisi Arikunto Kompetensi profesional, artinya bahwa guru
memiliki pengetahuan yang luas serta dalam tentang subjec matter (bidang studi)
yang akan diajarkan, serta penguasaan metodologis dalam arti memiliki
pengetahuan konsep teoritik, mampu memilih metode yang tepat, serta mampu
menggunakannya dalam proses belajar mengajar.
Kompetensi profesional seorang guru adalah seperangkat kemampuan yang
harus dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya
dengan berhasil. Maka Kompetensi profesional guru adalah sejumlah kompetensi
yang berhubungan dengan profesi yang menuntut berbagai keahlian di bidang
pendidikan atau keguruan. Kompetensi profesional merupakan kemampuan dasar
guru dalam pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia, bidang studi
yang dibinanya, sikap yang tepat tentang lingkungan dan mempunyai ketrampilan
dalam teknik mengajar.
Berdasarkan pertimbangan arti-arti di atas, maka pengertian
guru professional adalah guru yang melaksanakan tugas keguruan dengan
kemampuan tinggi (profisiensi) sebagai sumber kehidupan.
Kompetensi profesional secara umum dapat didefinisikan dan di sarikan
tentang ruang lingkup kompetensi profesional guru yang meliputi :
1. Mengerti dan dapat menerapkan landasan pendidikan
2. Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai dengan taraf
perkembangan peserta didik
3. Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi
tanggungjawabnya
4. Mengerti danmenerapkan metode yang bervariasi
5. Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan
sumber belajar yang relevan.
6. Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pembelajaran
7. Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik
8. Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik (Mulyasa, 2007)
Berdasarkan peran guru sebagai pengelola proses pembelajaran, guru harus
memiliki kemampuan :
1. Merencanakan proses pembelajaran
- Merumuskan tujuan
- Memilihprioritas materi yang akan diajarkan.
- Memilih dan menggunakan metode.
- Memilih dan menggunakan sumber belajar yang ada..
- Memilih dan menggunakan media pembelajaran.
- Melaksanakan system pembelajaran
- Memilih bentuk kegiatanpembelajaran yang tepat.
- Menyajikan urutan pembelajaran secara tepat
- Mengevaluasi system pembelajaran
- Memilih menyusun jenis evaluasi
- Melaksanakan kegiatan evaluasi sepanjang proses
- Mengadministrasikanhasil evaluasi
2. Mengembangkan system pembelajaran
- Mengoptimalisasi potensi peserta didik
- Meningkatkan wawasan kemampuan diri sendiri
- Mengembangkan program pembelajaran lebih lanjut.
Dengan demikian, dapat di simpulkan untuk menjadi guru profesional yang
memiliki akuntabilitas dalam melaksanakan ketiga kompentensi tersebut,
dibutuhkan tekad dan keinginan yang kuat dalam diri setiap calon guru atau guru
untuk melaksanakan tugas keprofesionalannya dengan baik dan sempurna.
C. Penutup
C. 1. Kesimpulan
Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan. Menurut Finch & Crunkilton, (1992: 220)
Menyatakan “Kompetencies are those taks, skills, attitudes, values, and
appreciation thet are deemed critical to successful employment”. Pernyataan ini
mengandung makna bahwa kompetensi meliputi tugas, keterampilan, sikap, nilai,
apresiasi diberikan dalam rangka keberhasilan hidup/penghasilan hidup.
Kompetensi Pedagogik pada dasarnya merupakan kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran peserta didik. Kepribadian guru dalam proses
pembelajaran dapat mempengaruhi minat belajar peserta didik terhadap pelajaran
yang diberikan oleh guru. Peserta didik akan merasa senang mengikuti
pembelajaran jika gurunya menyenangkan. Kompetensi sosial adalah kemampuan
guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat
sekitar. Kompetensi profesional merupakan kemampuan dasar guru dalam
pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia, bidang studi yang
dibinanya, sikap yang tepat tentang lingkungan dan mempunyai ketrampilan dalam
teknik mengajar.
Keempat kompetensi tersebut di atas bersifat holistik dan integratif dalam
kinerja guru. Oleh karena itu, secara utuh sosok kompetensi guru meliputi (a)
pengenalan peserta didik secara mendalam; (b) penguasaan bidang studi baik
disiplin ilmu (disciplinary content) maupun bahan ajar dalam kurikulum sekolah (c)
penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik yang meliputi perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi proses dan hasil belajar, serta tindak lanjut
untuk perbaikan dan pengayaan; dan (d) pengembangan kepribadian dan
profesionalitas secara berkelanjutan. Guru yang memiliki kompetensi akan dapat
melaksanakan tugasnya secara profesional (Ngainun Naim, 2009:60).
Daftar Rujukan
Atom, Kompetensi Pedagogik Guru, (online), (mata
pelajaran.com/artikel/pengertian kompetensi pedagogic guru.html), diakses
21 juli 2013.
Ajad, Kompetensi Profesional Guru, (online),(mis
tigaherang.com/makalah/pengertian kompetensi professional guru.html),
diakses 21 juli 2013.
Damsar. 2011. Pengantar Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.
Farhan, Kompetensi Sosial Guru, (online), (edukasi blog.com/artikel/kompetensi
sosial guru.html), diakses 21 juli 2013.
Goresan, Kompetensi Sosial Guru, (online), (goresan ilmu.com/makalah/pengertian
kompetensi social guru.html), diakses 21 juli 2013.
Ibnu, Empat Kompetensi Yang Harus Dimiliki Guru, (online), (pagar
alam.com/makalah/empat kompetensi guru.html), diakses 21 juli 2013.
Muslihin, Kompetensi Kepribadian Guru, (online), (referensi
inspiratif.com/makalah/pengertian kompetensi kepribadian.html), diakses
21 juli 2013.
Nurdin, Syafruddin. 2005. Guru Profesional. Ciputat: PT Ciputat Press.
Siti, Kompetensi Profesional Guru, (online), (siti nurjanah
blog.com/makalah/pengertian kompetensi professional.html), diakses 21 juli
2013.
Yamin, Martinis. 2006. Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia. Jakarta: Gaung
Persada Press.
Empat Kompetensi yang Harus Dimiliki oleh Seorang Guru

More Related Content

What's hot

Komponen, fungsi, dan tujuan pendidikan - ilmu pendidikan
Komponen, fungsi, dan tujuan pendidikan - ilmu pendidikanKomponen, fungsi, dan tujuan pendidikan - ilmu pendidikan
Komponen, fungsi, dan tujuan pendidikan - ilmu pendidikanDyra Yunilaili
 
Panduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson StudyPanduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson Studyhaikal
 
Lampiran tugas mandiri
Lampiran tugas mandiriLampiran tugas mandiri
Lampiran tugas mandiriSiti Adiya
 
Pendidikan seni rupa untuk anak usia dini
Pendidikan seni rupa untuk anak usia diniPendidikan seni rupa untuk anak usia dini
Pendidikan seni rupa untuk anak usia diniAgussani Algani
 
Kompetensi guru
Kompetensi guruKompetensi guru
Kompetensi gurunafis_apis
 
Landasan historis kurikulum
Landasan historis kurikulumLandasan historis kurikulum
Landasan historis kurikulumUlfia Rahmi
 
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAK
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAKPENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAK
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAK wahab sultan
 
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakPemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakHamdan Husein Batubara
 
Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
Pembelajaran Berdiferensiasi.pptxPembelajaran Berdiferensiasi.pptx
Pembelajaran Berdiferensiasi.pptxSidikPurnomo19
 
Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)
Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)
Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)hairina wasliah
 
Pengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan pptPengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan pptbertha_tandi
 
Profesi Kependidikan
Profesi Kependidikan Profesi Kependidikan
Profesi Kependidikan Yamanto Isa
 
Perkembangan bahasa anak
Perkembangan bahasa anakPerkembangan bahasa anak
Perkembangan bahasa anakkholid harras
 
Model pendekatan bank street untuk anak usia dini
Model pendekatan bank street untuk anak usia diniModel pendekatan bank street untuk anak usia dini
Model pendekatan bank street untuk anak usia diniHeni Buton
 
Pendidikan inklusi
Pendidikan inklusiPendidikan inklusi
Pendidikan inklusiAgus Candra
 
Soal bentuk pg bs dan menjodohkan
Soal bentuk pg bs dan menjodohkanSoal bentuk pg bs dan menjodohkan
Soal bentuk pg bs dan menjodohkanAprian Hidayat
 
Model layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus i
Model layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus iModel layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus i
Model layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus iNur Faiza
 

What's hot (20)

Komponen, fungsi, dan tujuan pendidikan - ilmu pendidikan
Komponen, fungsi, dan tujuan pendidikan - ilmu pendidikanKomponen, fungsi, dan tujuan pendidikan - ilmu pendidikan
Komponen, fungsi, dan tujuan pendidikan - ilmu pendidikan
 
Panduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson StudyPanduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson Study
 
Lampiran tugas mandiri
Lampiran tugas mandiriLampiran tugas mandiri
Lampiran tugas mandiri
 
KONSEP DASAR PAUD
KONSEP DASAR PAUDKONSEP DASAR PAUD
KONSEP DASAR PAUD
 
Pendidikan seni rupa untuk anak usia dini
Pendidikan seni rupa untuk anak usia diniPendidikan seni rupa untuk anak usia dini
Pendidikan seni rupa untuk anak usia dini
 
PPT Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini
PPT Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini PPT Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini
PPT Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini
 
Kompetensi guru
Kompetensi guruKompetensi guru
Kompetensi guru
 
Landasan historis kurikulum
Landasan historis kurikulumLandasan historis kurikulum
Landasan historis kurikulum
 
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAK
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAKPENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAK
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAK
 
Assessment paud
Assessment paudAssessment paud
Assessment paud
 
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakPemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
 
Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
Pembelajaran Berdiferensiasi.pptxPembelajaran Berdiferensiasi.pptx
Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
 
Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)
Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)
Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)
 
Pengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan pptPengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan ppt
 
Profesi Kependidikan
Profesi Kependidikan Profesi Kependidikan
Profesi Kependidikan
 
Perkembangan bahasa anak
Perkembangan bahasa anakPerkembangan bahasa anak
Perkembangan bahasa anak
 
Model pendekatan bank street untuk anak usia dini
Model pendekatan bank street untuk anak usia diniModel pendekatan bank street untuk anak usia dini
Model pendekatan bank street untuk anak usia dini
 
Pendidikan inklusi
Pendidikan inklusiPendidikan inklusi
Pendidikan inklusi
 
Soal bentuk pg bs dan menjodohkan
Soal bentuk pg bs dan menjodohkanSoal bentuk pg bs dan menjodohkan
Soal bentuk pg bs dan menjodohkan
 
Model layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus i
Model layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus iModel layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus i
Model layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus i
 

Viewers also liked

STANDAR KOMPETENSI GURU
STANDAR KOMPETENSI GURUSTANDAR KOMPETENSI GURU
STANDAR KOMPETENSI GURUguestc6f390
 
Makalah kompetensi guru
Makalah kompetensi guruMakalah kompetensi guru
Makalah kompetensi guruWarnet Raha
 
Standar kompetensi guru new
Standar kompetensi guru newStandar kompetensi guru new
Standar kompetensi guru newMayz Khumay
 
Kompetensi guru
Kompetensi guruKompetensi guru
Kompetensi gurufaturbima
 
Operasi pada Himpunan untuk SIswa SMP kelas VII
Operasi pada Himpunan untuk SIswa SMP kelas VII Operasi pada Himpunan untuk SIswa SMP kelas VII
Operasi pada Himpunan untuk SIswa SMP kelas VII Fitriani Hermansyah
 
Media pembelajaran Himpunan
Media pembelajaran HimpunanMedia pembelajaran Himpunan
Media pembelajaran HimpunanResty Anggre
 
Ppt himpunan kelompok 7 [tanpa latihan soal]
Ppt himpunan kelompok 7 [tanpa latihan soal]Ppt himpunan kelompok 7 [tanpa latihan soal]
Ppt himpunan kelompok 7 [tanpa latihan soal]Diyah Sri Hariyanti
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikEva Rahma
 
Pedoman pendampingan _oleh_guru_inti-libre
Pedoman pendampingan _oleh_guru_inti-librePedoman pendampingan _oleh_guru_inti-libre
Pedoman pendampingan _oleh_guru_inti-librepurdiyanto -
 
Guru profesional
Guru profesionalGuru profesional
Guru profesionalbustanul_s
 
Pedagogik guru
Pedagogik guruPedagogik guru
Pedagogik guruGus Andy
 
Struktur dan isi kurikulum 2013
Struktur dan isi kurikulum 2013Struktur dan isi kurikulum 2013
Struktur dan isi kurikulum 2013Rika Pertiwi
 
Etika profesi keguruan
Etika profesi keguruanEtika profesi keguruan
Etika profesi keguruanVanny Febian
 
Kompetensi instruktur dan pendidik
Kompetensi instruktur dan pendidikKompetensi instruktur dan pendidik
Kompetensi instruktur dan pendidikFahmi R. Kubra
 
8 standar pendidikan nasional
8 standar pendidikan nasional8 standar pendidikan nasional
8 standar pendidikan nasionalradenkuning
 

Viewers also liked (20)

STANDAR KOMPETENSI GURU
STANDAR KOMPETENSI GURUSTANDAR KOMPETENSI GURU
STANDAR KOMPETENSI GURU
 
Kompetensi Guru
Kompetensi GuruKompetensi Guru
Kompetensi Guru
 
Kompetensi guru
Kompetensi guruKompetensi guru
Kompetensi guru
 
Makalah kompetensi guru
Makalah kompetensi guruMakalah kompetensi guru
Makalah kompetensi guru
 
Standar kompetensi guru new
Standar kompetensi guru newStandar kompetensi guru new
Standar kompetensi guru new
 
Kompetensi guru
Kompetensi guruKompetensi guru
Kompetensi guru
 
standar kompetensi guru
standar kompetensi gurustandar kompetensi guru
standar kompetensi guru
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Operasi pada Himpunan untuk SIswa SMP kelas VII
Operasi pada Himpunan untuk SIswa SMP kelas VII Operasi pada Himpunan untuk SIswa SMP kelas VII
Operasi pada Himpunan untuk SIswa SMP kelas VII
 
Media pembelajaran Himpunan
Media pembelajaran HimpunanMedia pembelajaran Himpunan
Media pembelajaran Himpunan
 
Ppt himpunan kelompok 7 [tanpa latihan soal]
Ppt himpunan kelompok 7 [tanpa latihan soal]Ppt himpunan kelompok 7 [tanpa latihan soal]
Ppt himpunan kelompok 7 [tanpa latihan soal]
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
 
Pedoman pendampingan _oleh_guru_inti-libre
Pedoman pendampingan _oleh_guru_inti-librePedoman pendampingan _oleh_guru_inti-libre
Pedoman pendampingan _oleh_guru_inti-libre
 
Klp 10 analisis pengamatan kompetensi 10
Klp 10 analisis pengamatan kompetensi 10Klp 10 analisis pengamatan kompetensi 10
Klp 10 analisis pengamatan kompetensi 10
 
Guru profesional
Guru profesionalGuru profesional
Guru profesional
 
Pedagogik guru
Pedagogik guruPedagogik guru
Pedagogik guru
 
Struktur dan isi kurikulum 2013
Struktur dan isi kurikulum 2013Struktur dan isi kurikulum 2013
Struktur dan isi kurikulum 2013
 
Etika profesi keguruan
Etika profesi keguruanEtika profesi keguruan
Etika profesi keguruan
 
Kompetensi instruktur dan pendidik
Kompetensi instruktur dan pendidikKompetensi instruktur dan pendidik
Kompetensi instruktur dan pendidik
 
8 standar pendidikan nasional
8 standar pendidikan nasional8 standar pendidikan nasional
8 standar pendidikan nasional
 

Similar to Empat Kompetensi yang Harus Dimiliki oleh Seorang Guru

Similar to Empat Kompetensi yang Harus Dimiliki oleh Seorang Guru (20)

Kompetensi guru
Kompetensi guruKompetensi guru
Kompetensi guru
 
Pelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikanPelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikan
 
HAKIKAT GURU DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
HAKIKAT GURU DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAMHAKIKAT GURU DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
HAKIKAT GURU DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
 
Guru sebagai pengajar dan pendidik
Guru sebagai pengajar dan pendidikGuru sebagai pengajar dan pendidik
Guru sebagai pengajar dan pendidik
 
Pendidik dan peserta didik
Pendidik dan peserta didikPendidik dan peserta didik
Pendidik dan peserta didik
 
Konsep profesi kependidikan
Konsep profesi kependidikanKonsep profesi kependidikan
Konsep profesi kependidikan
 
Pembahasan Profesi Pendidikan
Pembahasan Profesi PendidikanPembahasan Profesi Pendidikan
Pembahasan Profesi Pendidikan
 
PROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKANPROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKAN
 
Peran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
Peran Guru dalam Proses Belajar dan PembelajaranPeran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
Peran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
 
Ya Allah
Ya AllahYa Allah
Ya Allah
 
9087-23828-1-SM.pdf
9087-23828-1-SM.pdf9087-23828-1-SM.pdf
9087-23828-1-SM.pdf
 
Makalah Tanah Longsor
Makalah Tanah LongsorMakalah Tanah Longsor
Makalah Tanah Longsor
 
Makalah kompetensi keguruan
Makalah kompetensi keguruanMakalah kompetensi keguruan
Makalah kompetensi keguruan
 
Guru profesional
Guru profesionalGuru profesional
Guru profesional
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Etika Profesi_3 kompetensi guru
Etika Profesi_3 kompetensi guruEtika Profesi_3 kompetensi guru
Etika Profesi_3 kompetensi guru
 
Slide profesi
Slide profesiSlide profesi
Slide profesi
 
Ba' siti
Ba' sitiBa' siti
Ba' siti
 
Tugas Presentasi Kurikulum Pembelajaran
Tugas Presentasi Kurikulum PembelajaranTugas Presentasi Kurikulum Pembelajaran
Tugas Presentasi Kurikulum Pembelajaran
 
Jurnal kompetensi guru_dalam_pbb
Jurnal kompetensi guru_dalam_pbbJurnal kompetensi guru_dalam_pbb
Jurnal kompetensi guru_dalam_pbb
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 

Empat Kompetensi yang Harus Dimiliki oleh Seorang Guru

  • 1. Empat Kompetensi Yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Guru Paper Halaqoh Disajikan pada tanggal 27 Juli 2013 Pengasuh: Prof. Dr. Kyai H. Achmad Mudlor, SH. Disusun Oleh: Zainal Arifin Mahasiswa Semester V Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang Halaqoh Ilmiah LEMBAGA TINGGI PESANTREN LUHUR MALANG Juli 2013
  • 2. A. Pendahuluan Guru adalah salah satu di antara faktor pendidikan yang memiliki peranan yang paling strategis, sebab gurulah sebetulnya yang paling menentukan di dalam terjadinya proses belajar mengajar. Di tangan guru yang cekatan fasilitas dan sarana yang kurang memadai dapat diatasi, tetapi sebaliknya ditangan guru yang kurang cakap, sarana, dan fasilitas yang canggih tidak banyak memberi manfaat. Berangkat dari masalah di atas, maka langkah pertama yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas pendidikan adalah dengan memperbaiki kualitas tenaga pendidiknya terlebih dahulu. Guru adalah seorang figur yang mulia dan dimuliakan banyak orang, kehadiran guru di tengah-tengah kehidupan manusia sangat penting, tanpa ada guru atau seseorang yang dapat ditiru, diteladani oleh manusia untuk belajar dan berkembang, manusia tidak akan memiliki budaya, norma, dan agama. Guru merupakan orang pertama mencerdaskan manusia, orang yang memberi bekal pengetahuan, pengalaman, dan menanamkan nilai-nilai, budaya, dan agama terhadap anak didik, dalam proses pendidikan guru memegang peranan penting setelah orang tua dan keluarga di rumah. Di lembaga pendidikan guru menjadi orang pertama, bertugas membimbing, mengajar dan melatih anak didik mencapai kedewasaan. Peran guru sangat vital bagi pembentukan kepribadian,cita-cita,dan visi misi yang menjadi impian hidup anak didiknya di masa depan. Di balik kesuksesan murid, selalu ada guru profesional yang memberikan inspirasi dan motivasi besar pada dirinya sebagai sumber stamina dan energi untuk selalu belajar dan bergerak mengejar ketertinggalan, menggapai kemajuan, menorehkan prestasi spektakuler dalam panggung sejarah kehidupan manusia. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Menurut Finch & Crunkilton, (1992: 220) Menyatakan “Kompetencies are those taks, skills,
  • 3. attitudes, values, and appreciation thet are deemed critical to successful employment”. Pernyataan ini mengandung makna bahwa kompetensi meliputi tugas, keterampilan, sikap, nilai, apresiasi diberikan dalam rangka keberhasilan hidup/penghasilan hidup. Hal tersebut dapat diartikan bahwa kompetensi merupakan perpaduan antara pengetahuan, kemampuan, dan penerapan dalam melaksanakan tugas di lapangan kerja. Kompetensi guru terkait dengan kewenangan melaksanakan tugasnya, dalam hal ini dalam menggunakan bidang studi sebagai bahan pembelajaran yang berperan sebagai alat pendidikan, dan dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru adalah hasil dari penggabungan dari kemampuan-kemampuan yang banyak jenisnya, dapat berupa seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam menjalankan tugas keprofesionalannya. Berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada Bab IV Pasal 10 menyebutkan, ada empat kompetensi kepribadian guru, yakni Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial, dan Kompetensi Profesional. Keempat kompetensi tersebut harus dimiliki guru, diminta ataupun tidak, mereka harus melakukannya secara tulus. Keempat kompetensi tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan saling berhubungan dan saling mempengaruhi, serta saling mendasari satu sama lain. B. Pembahasan
  • 4. 1. Kompetensi Pedagogik Kompetensi Pedagogik adalah salah satu jenis kompetensi yang mutlak perlu dikuasai guru. Kompetensi Pedagogik pada dasarnya merupakan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi Pedagogik merupakan kompetensi khas, yang akan membedakan guru dengan profesi lainnya dan akan menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran peserta didiknya. Kompetensi ini tidak diperoleh melalui upaya belajar secara terus menerus dan sistematis, baik pada masa pra jabatan (pendidikan calon guru) maupun selama dalam jabatan, yang didukung oleh bakat, minat dan potensi keguruan lainnya dari masing-masing individu yang bersangkutan. Berkaitan dengan kegiatan Penilaian Kinerja Guru terdapat 7 (tujuh) aspek dan yang berkenaan penguasaan kompetensi pedagogik. Berikut ini disajikan ketujuh aspek kompetensi pedagogik : A. Menguasai karakteristik peserta didik. Guru mampu mencatat dan menggunakan informasi tentang karakteristik peserta didik untuk membantu proses pembelajaran. Karakteristik ini terkait dengan aspek fisik, intelektual, sosial, emosional, moral, dan latar belakang sosial budaya: B. Menguasasi teori belajar dan prinsip‐prinsip pembelajaran yang mendidik. Guru mampu menetapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif sesuai dengan standar kompetensi guru. Guru mampu menyesuaikan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan memotivasi mereka untuk belajar: C. Pengembangan kurikulum. Guru mampu menyusun silabus sesuai dengan tujuan terpenting kurikulum dan menggunakan RPP sesuai dengan tujuan dan lingkungan pembelajaran. Guru mampu memilih, menyusun, dan menata materi pembelajaran yang sesuai dengan
  • 5. kebutuhan peserta didik: D. Kegiatan pembelajaran yang mendidik. Guru mampu menyusun dan melaksanakan rancangan pembelajaran yang mendidik secara lengkap. Guru mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Guru mampu menyusun dan menggunakan berbagai materi pembelajaran dan sumber belajar sesuai dengan karakteristik peserta didik. Jika relevan, guru memanfaatkan teknologi informasi komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran: E. Pengembangan potensi peserta didik. Guru mampu menganalisis potensi pembelajaran setiap peserta didik dan mengidentifikasi pengembangan potensi peserta didik melalui program embelajaran yang mendukung siswa mengaktualisasikan potensi akademik, kepribadian, dan kreativitasnya sampai ada bukti jelas bahwa peserta didik mengaktualisasikan potensi mereka: F. Komunikasi dengan peserta didik. Guru mampu berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta didik dan bersikap antusias dan positif. Guru mampu memberikan respon yang lengkap dan relevan kepada komentar atau pertanyaan peserta didik: G. Penilaian dan Evaluasi. Guru mampu menyelenggarakan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan. Guru melakukan evaluasi atas efektivitas proses dan hasil belajar dan menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan. Guru mampu menggunakan hasil analisis penilaian dalam proses pembelajarannya. Rumusan kompetensi pedagogik dalam peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 28, ayat 3 (Tim redaksi Fokus media, 2005, ;77) menyebutkan kompetensi adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi; a. Pemahaman terhadap peserta didik, b. Perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, c. Evaluasi hasil belajar,
  • 6. d. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang dimikinya. Kompetensi pedagogik menurut Samani Mukhlas ialah kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang meliputi : a. Pemahaman wawasan atau landaskan kependidikan; b. Pemahaman peserta didik; c. Pengembangan kurikulum/silabus; d. Perancangan pembelajaran; e. Pemanfaatan teknologi pembelajaran; Berdasarkan beberapa pengertian dengan kompetensi pedagogik maka guru mempunyai kemampuan-kemampuan sebagai berikut: a. Menguasai landasan mengajar; b. Menguasai ilmu mengajar; c. Mengenal siswa; d. Menguasai penyusunan kurikulum; e. Menguasai teknik penyusnan RPP; f. Menguasai pengetahuan evaluasi pembelajaran, dll. 2. Kompetensi Kepribadian Zakiah daradjat berpendapat bahwa faktor terpenting bagi seorang guru adalah kepribadiannya. Kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia menjadi pendidik dan Pembina yang baik bagi peserta didiknya, ataukah akan menjadi perusak atau penghancur bagi hari depan peserta didik, terutama bagi peserta didik yang masih kecil (tingkat sekolah dasar) dan mereka yang sedang mengalami kegoncangan jiwa (tingkat menengah). Istilah kepribadian dalam ilmu psikologi mempunyai pengertian sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang. Kata kepribadian diambil dari terjemahan kata yang berasal dari bahasa Inggris, yaitu personality. Menurut Kartini Kartono dan Dali Gulo dalam Ngainun Naim bahwa kata personality mempunyai pengertian sebagai sifat dan tingkah laku khas seseorang yang membedakannya dari orang lain. Kata kepribadian dalam prakteknya ternyata mengandung pengertian yang
  • 7. kompleks. Hal ini terlihat dari para ahli psikologi untuk merumuskan definisi tentang kepribadian secara tepat, jelas, dan mudah dimengerti, antara satu psikolog dengan psikolog lain memiliki definisi yang berbeda-beda. Beberapa definisi tentang kepribadian yang dikutip oleh Ngainun Naim di antaranya menurut Gordon W. Allport bahwa kepribadian merupakan organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Sedangkan menurut Witherington kepribadian adalah keseluruhan tingkah laku seseorang yang diintegrasikan sebagaimana yang tampak pada orang lain. Menurutnya kepribadian tersebut bukan hanya yang melekat pada diri seseorang, tetapi lebih merupakan hasil dari suatu pertumbuhan yang lama dalam suatu lingkungan kultural. Menurut Zakiah Daradjat, bahwa kepribadian yang sesungguhnya adalah abstrak (maknawi), sukar dilihat atau diketahui secara nyata, yang dapat diketahui adalah penampilan atau bekasnya dalam segala segi dan aspek kehidupan. Misalnya dalam tindakan, ucapan, cara bergaul, baik yang ringan maupun yang berat. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian (1) mantap dan stabil yang memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai norma hukum, norma sosial, dan etika yang berlaku, dan bangga sebagai guru; (2) dewasa, yang berarti mempunyai kemandirian untuk bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru; (3) arif dan bijaksana, yaitu perilaku yang menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak, menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat; (4) berwibawa, yaitu perilaku guru yang disegani sehingga berpengaruh positif terhadap peserta didik; dan (5) memiliki akhlak mulia dan memiliki perilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik, bertindak sesuai norma religius, jujur, ikhlas, dan suka menolong. Nilai kompetensi kepribadian dapat digunakan sebagai sumber kekuatan, inspirasi, motivasi, dan inovasi bagi peserta didik. Kepribadian guru dalam proses pembelajaran dapat mempengaruhi minat belajar peserta didik terhadap pelajaran yang diberikan oleh guru. Peserta didik
  • 8. akan merasa senang mengikuti pembelajaran jika gurunya menyenangkan. Suasana menyenangkan yang dirasakan oleh peserta didik akan memperlancar proses pembelajaran, hal tersebut memberi andil yang sangat besar terhadap tercapainya tujuan pembelajaran pada khususnya, dan keberhasilan pendidikan pada umumnya. Oleh karena itu, menumbuhkan minat peserta didik dalam pembelajaran adalah suatu keputusan yang sangat penting dan tepat. 3. Kompetensi Sosial Sebelum kita masuk lebih dalam lagi mengenai apa makna dari kompetensi sosial ada baiknya kita pahami terlebih dahulu makna kompetensi sosial dari segi susunan katanya, kompetensi sosial tersusun dari 2 kata yaitu kompetensi dan sosial, kompetensi dapat diartikan sebagai seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak dari seorang tenaga profesional. Kompetensi dapat juga dipahami sebagai spesifikasi dari pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki seseorang serta penerapanya dalam pekerjaan, sesuai dengan setandar kerja yang dibutuhkan oleh masyarakat atau dunia kerja. Sedangakan kata sosial berasal dari kata socio yang artinya menjadikan teman dan secara terminologis sosial dapat dimengerti sebagai sesuatu yang dihubungkan, diakitkan dengan teman, atau masyarakat. Menurut Arikunto Kompetensi sosial artinya bahwa guru harus memiliki kemampuan berkomuniksai sosial, baik dengan murid-muridnya maupun dengan sesama teman guru, dengan kepala madrasah, dengan pegawai tata usaha dan anggota masyarakat di lingkungannya. Kompetensi sosial sendiri dapat dimengerti sebagai kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Hal tersebut diuraikan dalam RPP tentang guru, bahwa kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat, yang sekurang-kurangnya memiliki kompetensi untuk: 1. Berkomunikasi secara lisan, tulisan, dan isyarat.
  • 9. 2. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi secara fungsional. 3. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik. 4. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar. Dalam kompetensi sosial ini terdapat sub kompetensi, diantaranya adalah: seorang guru harus mampu bergaul secara efektif dengan peserta didik, mampu begaul secara efektif dengan pendidik dan tenaga kependidikan yang lain, dan yang terakhir adalah mampu berkomunikasi secara efektif dengan orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitanya. Dalam kompetensi sosial seorang guru dituntut untuk dapat berkomunikasi dengan baik tidak hanya sebatas pada peserta didik yang menjadi bagian dari proses pembelajaran didalam kelas dan sesama pendidik yang merupakan teman sejawat dalam dunia pendidikan namun juga seorang guru harus dapat berkomunikasi dengan baik dengan tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat sekitar yang juga bagian dari lembaga pendidikan yang seharusnya saling bekerja sama untuk dapat menciptakan suasana kondusif dalam proses belajar dan mengajar, serta dapat terjalinya kantinuitas antara apa yang diajarkan dalam kelas dapat diterapkan dan dipelajari kembali dalam lingkup keluarga dan masyarakat demi tercapainya tujuan pendidikan. 3.1 Pentingnya Kompetensi Sosial Kompetensi sosial sangatlah penting dan harus dimiliki oleh seorang guru selain 4 kompetensi yang lainya yaitu kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan lidership. Kompetensi ini diangap sangat penting dan harus dimiliki oleh seorang guru karena guru itu sendiri merupakan bagian dari sosial (masyarakat) diamana masyarakat sendiri adalah konsumen pendidikan sehingga mau tidak mau baik guru maupun sekolah harus dapat berkomunikasi dengan baik dan efektif dengan masayarakat, jika tidak maka sekolah ataupun guru yang tidak dapat berkomunikasi dengan baik dengan masyarakat cenderung untuk ditinggalkan, mengingat bahwasanya lembaga pendidikan dan guru sebagai wadah
  • 10. untuk dapat mempersiapkan seorang peserta didik sebagai anggota dari masyarakat yang baik dan dapat mengahadapi permasalahan yang akan datang. Al-Ghazali memandang bahwasanya guru mengemban tugas sosiopolitik yaitu guru memiliki tugas untuk membangun, memimpin dan menjadi teladan yang menegakan keteraturan, kerukunan, dan menjamin keberlangsungan masyarakat Oleh karena itu seorang guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, dan disiplin. Berkenaan dengan tanggung jawab guru harus mempertanggung jawabkan segala tindakanya dalam pembelajaran di sekolah dan dalam kehidupan bermasyarakat, berkaitan dengan wibawa seorang guru harus dapat mengambil keputusan secara mandiri terutama dalam berbagai hal yang berkaitan dengan pembelajaran, serta bertindak sesuai dengan kondisi peserta didik dan lingkunganya. 4. Kompetensi Profesional Menurut Suharmisi Arikunto Kompetensi profesional, artinya bahwa guru memiliki pengetahuan yang luas serta dalam tentang subjec matter (bidang studi) yang akan diajarkan, serta penguasaan metodologis dalam arti memiliki pengetahuan konsep teoritik, mampu memilih metode yang tepat, serta mampu menggunakannya dalam proses belajar mengajar. Kompetensi profesional seorang guru adalah seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan berhasil. Maka Kompetensi profesional guru adalah sejumlah kompetensi yang berhubungan dengan profesi yang menuntut berbagai keahlian di bidang pendidikan atau keguruan. Kompetensi profesional merupakan kemampuan dasar guru dalam pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia, bidang studi yang dibinanya, sikap yang tepat tentang lingkungan dan mempunyai ketrampilan dalam teknik mengajar. Berdasarkan pertimbangan arti-arti di atas, maka pengertian guru professional adalah guru yang melaksanakan tugas keguruan dengan kemampuan tinggi (profisiensi) sebagai sumber kehidupan.
  • 11. Kompetensi profesional secara umum dapat didefinisikan dan di sarikan tentang ruang lingkup kompetensi profesional guru yang meliputi : 1. Mengerti dan dapat menerapkan landasan pendidikan 2. Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik 3. Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggungjawabnya 4. Mengerti danmenerapkan metode yang bervariasi 5. Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan sumber belajar yang relevan. 6. Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pembelajaran 7. Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik 8. Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik (Mulyasa, 2007) Berdasarkan peran guru sebagai pengelola proses pembelajaran, guru harus memiliki kemampuan : 1. Merencanakan proses pembelajaran - Merumuskan tujuan - Memilihprioritas materi yang akan diajarkan. - Memilih dan menggunakan metode. - Memilih dan menggunakan sumber belajar yang ada.. - Memilih dan menggunakan media pembelajaran. - Melaksanakan system pembelajaran - Memilih bentuk kegiatanpembelajaran yang tepat. - Menyajikan urutan pembelajaran secara tepat - Mengevaluasi system pembelajaran - Memilih menyusun jenis evaluasi - Melaksanakan kegiatan evaluasi sepanjang proses - Mengadministrasikanhasil evaluasi 2. Mengembangkan system pembelajaran - Mengoptimalisasi potensi peserta didik
  • 12. - Meningkatkan wawasan kemampuan diri sendiri - Mengembangkan program pembelajaran lebih lanjut. Dengan demikian, dapat di simpulkan untuk menjadi guru profesional yang memiliki akuntabilitas dalam melaksanakan ketiga kompentensi tersebut, dibutuhkan tekad dan keinginan yang kuat dalam diri setiap calon guru atau guru untuk melaksanakan tugas keprofesionalannya dengan baik dan sempurna. C. Penutup C. 1. Kesimpulan Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Menurut Finch & Crunkilton, (1992: 220)
  • 13. Menyatakan “Kompetencies are those taks, skills, attitudes, values, and appreciation thet are deemed critical to successful employment”. Pernyataan ini mengandung makna bahwa kompetensi meliputi tugas, keterampilan, sikap, nilai, apresiasi diberikan dalam rangka keberhasilan hidup/penghasilan hidup. Kompetensi Pedagogik pada dasarnya merupakan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Kepribadian guru dalam proses pembelajaran dapat mempengaruhi minat belajar peserta didik terhadap pelajaran yang diberikan oleh guru. Peserta didik akan merasa senang mengikuti pembelajaran jika gurunya menyenangkan. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi profesional merupakan kemampuan dasar guru dalam pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia, bidang studi yang dibinanya, sikap yang tepat tentang lingkungan dan mempunyai ketrampilan dalam teknik mengajar. Keempat kompetensi tersebut di atas bersifat holistik dan integratif dalam kinerja guru. Oleh karena itu, secara utuh sosok kompetensi guru meliputi (a) pengenalan peserta didik secara mendalam; (b) penguasaan bidang studi baik disiplin ilmu (disciplinary content) maupun bahan ajar dalam kurikulum sekolah (c) penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi proses dan hasil belajar, serta tindak lanjut untuk perbaikan dan pengayaan; dan (d) pengembangan kepribadian dan profesionalitas secara berkelanjutan. Guru yang memiliki kompetensi akan dapat melaksanakan tugasnya secara profesional (Ngainun Naim, 2009:60). Daftar Rujukan Atom, Kompetensi Pedagogik Guru, (online), (mata pelajaran.com/artikel/pengertian kompetensi pedagogic guru.html), diakses 21 juli 2013. Ajad, Kompetensi Profesional Guru, (online),(mis
  • 14. tigaherang.com/makalah/pengertian kompetensi professional guru.html), diakses 21 juli 2013. Damsar. 2011. Pengantar Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media. Farhan, Kompetensi Sosial Guru, (online), (edukasi blog.com/artikel/kompetensi sosial guru.html), diakses 21 juli 2013. Goresan, Kompetensi Sosial Guru, (online), (goresan ilmu.com/makalah/pengertian kompetensi social guru.html), diakses 21 juli 2013. Ibnu, Empat Kompetensi Yang Harus Dimiliki Guru, (online), (pagar alam.com/makalah/empat kompetensi guru.html), diakses 21 juli 2013. Muslihin, Kompetensi Kepribadian Guru, (online), (referensi inspiratif.com/makalah/pengertian kompetensi kepribadian.html), diakses 21 juli 2013. Nurdin, Syafruddin. 2005. Guru Profesional. Ciputat: PT Ciputat Press. Siti, Kompetensi Profesional Guru, (online), (siti nurjanah blog.com/makalah/pengertian kompetensi professional.html), diakses 21 juli 2013. Yamin, Martinis. 2006. Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia. Jakarta: Gaung Persada Press.