SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
INDIKASI DAN KONTRAIDIKASI ODONTEKTOMI

Indikasi :

    1. Pencegahan dari terjadinya infeksi, misalnya;
        -    Perikoronitis  merupakan peradangan pada jaringan lunak disekeliling gigi yang
             akan erupsi.




        -    Kista odontogenik dan neoplasma  suatu gigi yang impaksi mempunyai daya
             untuk merangsang pembentukan kista atau bentuik patologi terutama pada masa
             pembentukan gigi. Benih gigi tersebut mengalami rintangan sehingga
             pembentukannya terganggu menjadi tidak sempurna dan dapat menimbulkan
             premordial kista dan folikular kista




    2. Usia muda secara umum sebaiknya pencabutan gigi molar tiga impaksi dilakukan
        saat masih muda yaitu pasien dibawah 25-26 tahun. Ini merupakan tindakan
        profilaktik atau preventif dari infeksi lain, selainitu mineralisasi tulang mengakibatkan
        pencabutan gigi lebih sulit dan lebih traumatik sesudah usia 25 atau 26 dan celah
        ligamen periodontium/ folikular mengecil atau tidak ada.
    3. Adanya keadaan patologi (odontogenik)  pencegahan karies
Gigi yang impaksi juga bertendensi menimbulkan infeksi atau karies pada gigi di dekatnya. Cukup
       banyak kasus karies pada gigi molar dua karena gigi molar ketiga mengalami impaksi. Gigi molar
       ketiga merupakan penyebab tersering karies pada molar kedua karena retensi
       makanan. Karies distal molar kedua yang disebabkan oleh karies posisi gigi molar
       ketiga.




   4. Penyimpangan panjang lengkung rahang dan untuk membantu
       mempertahankan stabilitas hasil perawatan ortodonsi.
       Pencabutan gigi impaksi pada perawatan ortodontik dapat menjadi suatu indikasi
       apabila ruangan yang dibutuhkan kurang untuk ekspansi lengkung gigi atau juga
       dikhawatirkan akan menjadi faktor relapse setelah dilakukannya perawatan
       ortodontik.
   5. Menimbulkan Kerusakan Pada Akar Gigi Yang Berdekatan.
       Gigi impaksi dapat menyebabkan tekanan pada akar gigi sebelahnya sehingga
       mengalami resorpsi akar. Pencabutan gigi impaksi dapat menyelamatkan gigi terdekat
       dengan adanya perbaikan pada sementumnya.
   6. Diperkirakan Akan Mengganggu Pembuatan Protesa.
       Pencabutan gigi impaksi dilakukan apabila berada dalam denture bearing area yang
       dapat menghambat adaptasi landasan dan mengganggu retensi serta stabilitas dari
       protesa yang akan dibuat.
   7. Apabila molar kedua di dekatnya dicabut dan kemungkinan erupsi normal atau
       berfungsinya molar tiga impaksi sangat kecil.




Kontraindikasi :
1. Apabila pasien tidak menghendaki giginya dicabut
2. Kemungkinan Menyebabkan Gigi Terdekat Rusak Atau Struktur Penting
   Lainnya.
   Tindakan odontektomi beresiko tinggi untuk merusak jaringan dengan membuka flap
   dan juga merusak tulang yang menghalangi akses terhadap gigi yang impaksi. Apabila
   dikhawatirkan kerusakan yang akan diakibatkan oleh tindakan odontektomi tidak
   sebanding dengan manfaat yang didapatkan, maka sebaiknya odontektomi tidak
   dilakukan. (mempertimbangkan rasio resiko-manfaat)
3. Penderita Usia Lanjut.
   Pada pasien yang berusia lanjut, tulang yang menutupi gigi impaksi akan sangat
   termineralisasi dan padat sehingga akan menyulitkan dilakukan odontektomi. Selain
   itu perlu diperhatikan juga keadaan umum pasien yang mungkin akan menghambat
   keberhasilan penyembuhan setelah dilakukannya odontektomi.
4. Kondisi Fisik Atau Mental Terganggu.
   Pada pasien dengan kesehatan umum yang terganggu misalnya mengidap penyakit
   sistemik maka diperlukan konsultasi terlebih dahulu kepada dokter yang bersangkutan
   sebelum melakukan tindakan bedah. Sedangkan untuk pasien dengan keadaan mental
   yang terganggu dapat mengganggu tingkat kooperatif pasien selama melakukan
   tindakan pembedahan.
PERIKORONITIS

Perikoronitis merupakan peradangan pada jaringan mukosa yang menutupi dan sekitar gigi
molar tiga yang tumbuh tidak sempurna. Pada keadaan mahkota gigi molar tiga tidak semua
keluar di rongga mulut sehingga sebagian masih tertutup oleh mukosa menyebabkan semakin
mudahnya food impaction terjadi pada daerah tersebut. Dengan keadaan yang demikian
sangat mendunkung perkembangan bakteri dan mendorong terjadinya infeksi. Infeksi ini
dapat terjadi tergantung pada daya tahan tubuh dan juga jumlah serta virulensi bakteri.
Pericoronitis sendiri dapat bersifat akut dan kronis.

Gejala Pericoronitis akut :

       -   Mukosa merak
       -   Nyeri spontan dan nyeri pada tekan
       -   Kadang disertai trismus
       -   Pembengkakan dengan konsistensi lunak
       -   Sulit menelan/mengunyah
       -   Suhu badan naik
       -   Halitosis

Gejala pericoronitis kronis:

       -   Mukoa merah
       -   Nyeri pada tekan
       -   Pembengkakan tidak ada
       -   Suhu normal

More Related Content

What's hot

endodontic 2
endodontic 2endodontic 2
endodontic 2RSIGM
 
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)Audree Geraldine Jonathan
 
Tugas drg berlian
Tugas drg berlianTugas drg berlian
Tugas drg berliansaktiirdi19
 
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigiindikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigiwahyuni majid
 
Lesi rongga mulut
Lesi rongga mulutLesi rongga mulut
Lesi rongga mulutpremaysari
 
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras GigiSkenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras GigiFerdiana Agustin
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1hasril hasanuddin
 
Tutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakTutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakVina Widya Putri
 
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiLaporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiVina Widya Putri
 
gigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkapgigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkapikaa388
 
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana PutraPresentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana PutraWilli Fragcana Putra
 
Pulpitis irreversibel
Pulpitis irreversibelPulpitis irreversibel
Pulpitis irreversibelDedy Purnama
 
Interpretasi Foto Rontgen: Kelainan Pulpa dan Jaringan Periapikal
Interpretasi Foto Rontgen: Kelainan Pulpa dan Jaringan PeriapikalInterpretasi Foto Rontgen: Kelainan Pulpa dan Jaringan Periapikal
Interpretasi Foto Rontgen: Kelainan Pulpa dan Jaringan PeriapikalAmalia Virgita
 
3.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi23.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi2asih gahayu
 
Pertimbangan dental pada pasien dengan penyakit jantung
Pertimbangan dental pada pasien dengan penyakit jantungPertimbangan dental pada pasien dengan penyakit jantung
Pertimbangan dental pada pasien dengan penyakit jantungAlex Bleskadit
 

What's hot (20)

endodontic 2
endodontic 2endodontic 2
endodontic 2
 
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
 
4.oklusi
4.oklusi4.oklusi
4.oklusi
 
Tugas drg berlian
Tugas drg berlianTugas drg berlian
Tugas drg berlian
 
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigiindikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
 
Lesi rongga mulut
Lesi rongga mulutLesi rongga mulut
Lesi rongga mulut
 
Restorasi gigi sulung
Restorasi gigi sulungRestorasi gigi sulung
Restorasi gigi sulung
 
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras GigiSkenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
 
Tutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakTutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management Anak
 
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiLaporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
 
gigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkapgigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkap
 
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana PutraPresentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra
 
Pulpitis irreversibel
Pulpitis irreversibelPulpitis irreversibel
Pulpitis irreversibel
 
Interpretasi Foto Rontgen: Kelainan Pulpa dan Jaringan Periapikal
Interpretasi Foto Rontgen: Kelainan Pulpa dan Jaringan PeriapikalInterpretasi Foto Rontgen: Kelainan Pulpa dan Jaringan Periapikal
Interpretasi Foto Rontgen: Kelainan Pulpa dan Jaringan Periapikal
 
KARIES
KARIESKARIES
KARIES
 
3.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi23.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi2
 
Pertimbangan dental pada pasien dengan penyakit jantung
Pertimbangan dental pada pasien dengan penyakit jantungPertimbangan dental pada pasien dengan penyakit jantung
Pertimbangan dental pada pasien dengan penyakit jantung
 
Lesi Pigmentasi
Lesi PigmentasiLesi Pigmentasi
Lesi Pigmentasi
 
Kavitas kelas i rk
Kavitas kelas i rkKavitas kelas i rk
Kavitas kelas i rk
 

Similar to Indikasi dan kontraidikasi odontektomi

responsi penyakit periodontal evita resky
responsi penyakit periodontal evita reskyresponsi penyakit periodontal evita resky
responsi penyakit periodontal evita reskyasrioktavinawulandar
 
DESENSITASI new.docx
DESENSITASI new.docxDESENSITASI new.docx
DESENSITASI new.docxauliaadila4
 
Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Vincent Tannius
 
Impaksi maggie
Impaksi maggieImpaksi maggie
Impaksi maggiemaggienth
 
Catatan tutor scenario 3
Catatan tutor scenario 3Catatan tutor scenario 3
Catatan tutor scenario 3cameliasenada
 
Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6
Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6
Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6RSIGM
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1109530090 makalah-modul-3-fix-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1yes ican
 
57369433 dentin-hipersensitifiti
57369433 dentin-hipersensitifiti57369433 dentin-hipersensitifiti
57369433 dentin-hipersensitifitiADE IRAWAN
 
Lesi Endo-Perio.docx
Lesi Endo-Perio.docxLesi Endo-Perio.docx
Lesi Endo-Perio.docxLeoAlberto3
 
Laporan sgd 4
Laporan sgd 4Laporan sgd 4
Laporan sgd 4RSIGM
 

Similar to Indikasi dan kontraidikasi odontektomi (20)

Makalah Karies Gigi
Makalah Karies GigiMakalah Karies Gigi
Makalah Karies Gigi
 
Skripsi uly
Skripsi ulySkripsi uly
Skripsi uly
 
responsi penyakit periodontal evita resky
responsi penyakit periodontal evita reskyresponsi penyakit periodontal evita resky
responsi penyakit periodontal evita resky
 
DESENSITASI new.docx
DESENSITASI new.docxDESENSITASI new.docx
DESENSITASI new.docx
 
LITREF BM
LITREF BMLITREF BM
LITREF BM
 
Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2
 
Impaksi maggie
Impaksi maggieImpaksi maggie
Impaksi maggie
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Catatan tutor scenario 3
Catatan tutor scenario 3Catatan tutor scenario 3
Catatan tutor scenario 3
 
kasus gigi
kasus gigikasus gigi
kasus gigi
 
Jurding denrad deklay
Jurding denrad deklayJurding denrad deklay
Jurding denrad deklay
 
Kista dentigerous
Kista dentigerousKista dentigerous
Kista dentigerous
 
Nurwanti membersikan mult dan gigi
Nurwanti membersikan mult dan gigiNurwanti membersikan mult dan gigi
Nurwanti membersikan mult dan gigi
 
Asuhan keperawatan pada pasien stomatitis
Asuhan keperawatan pada pasien stomatitisAsuhan keperawatan pada pasien stomatitis
Asuhan keperawatan pada pasien stomatitis
 
Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6
Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6
Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1109530090 makalah-modul-3-fix-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1
 
57369433 dentin-hipersensitifiti
57369433 dentin-hipersensitifiti57369433 dentin-hipersensitifiti
57369433 dentin-hipersensitifiti
 
Lesi Endo-Perio.docx
Lesi Endo-Perio.docxLesi Endo-Perio.docx
Lesi Endo-Perio.docx
 
Laporan sgd 4
Laporan sgd 4Laporan sgd 4
Laporan sgd 4
 

Indikasi dan kontraidikasi odontektomi

  • 1. INDIKASI DAN KONTRAIDIKASI ODONTEKTOMI Indikasi : 1. Pencegahan dari terjadinya infeksi, misalnya; - Perikoronitis  merupakan peradangan pada jaringan lunak disekeliling gigi yang akan erupsi. - Kista odontogenik dan neoplasma  suatu gigi yang impaksi mempunyai daya untuk merangsang pembentukan kista atau bentuik patologi terutama pada masa pembentukan gigi. Benih gigi tersebut mengalami rintangan sehingga pembentukannya terganggu menjadi tidak sempurna dan dapat menimbulkan premordial kista dan folikular kista 2. Usia muda secara umum sebaiknya pencabutan gigi molar tiga impaksi dilakukan saat masih muda yaitu pasien dibawah 25-26 tahun. Ini merupakan tindakan profilaktik atau preventif dari infeksi lain, selainitu mineralisasi tulang mengakibatkan pencabutan gigi lebih sulit dan lebih traumatik sesudah usia 25 atau 26 dan celah ligamen periodontium/ folikular mengecil atau tidak ada. 3. Adanya keadaan patologi (odontogenik)  pencegahan karies
  • 2. Gigi yang impaksi juga bertendensi menimbulkan infeksi atau karies pada gigi di dekatnya. Cukup banyak kasus karies pada gigi molar dua karena gigi molar ketiga mengalami impaksi. Gigi molar ketiga merupakan penyebab tersering karies pada molar kedua karena retensi makanan. Karies distal molar kedua yang disebabkan oleh karies posisi gigi molar ketiga. 4. Penyimpangan panjang lengkung rahang dan untuk membantu mempertahankan stabilitas hasil perawatan ortodonsi. Pencabutan gigi impaksi pada perawatan ortodontik dapat menjadi suatu indikasi apabila ruangan yang dibutuhkan kurang untuk ekspansi lengkung gigi atau juga dikhawatirkan akan menjadi faktor relapse setelah dilakukannya perawatan ortodontik. 5. Menimbulkan Kerusakan Pada Akar Gigi Yang Berdekatan. Gigi impaksi dapat menyebabkan tekanan pada akar gigi sebelahnya sehingga mengalami resorpsi akar. Pencabutan gigi impaksi dapat menyelamatkan gigi terdekat dengan adanya perbaikan pada sementumnya. 6. Diperkirakan Akan Mengganggu Pembuatan Protesa. Pencabutan gigi impaksi dilakukan apabila berada dalam denture bearing area yang dapat menghambat adaptasi landasan dan mengganggu retensi serta stabilitas dari protesa yang akan dibuat. 7. Apabila molar kedua di dekatnya dicabut dan kemungkinan erupsi normal atau berfungsinya molar tiga impaksi sangat kecil. Kontraindikasi :
  • 3. 1. Apabila pasien tidak menghendaki giginya dicabut 2. Kemungkinan Menyebabkan Gigi Terdekat Rusak Atau Struktur Penting Lainnya. Tindakan odontektomi beresiko tinggi untuk merusak jaringan dengan membuka flap dan juga merusak tulang yang menghalangi akses terhadap gigi yang impaksi. Apabila dikhawatirkan kerusakan yang akan diakibatkan oleh tindakan odontektomi tidak sebanding dengan manfaat yang didapatkan, maka sebaiknya odontektomi tidak dilakukan. (mempertimbangkan rasio resiko-manfaat) 3. Penderita Usia Lanjut. Pada pasien yang berusia lanjut, tulang yang menutupi gigi impaksi akan sangat termineralisasi dan padat sehingga akan menyulitkan dilakukan odontektomi. Selain itu perlu diperhatikan juga keadaan umum pasien yang mungkin akan menghambat keberhasilan penyembuhan setelah dilakukannya odontektomi. 4. Kondisi Fisik Atau Mental Terganggu. Pada pasien dengan kesehatan umum yang terganggu misalnya mengidap penyakit sistemik maka diperlukan konsultasi terlebih dahulu kepada dokter yang bersangkutan sebelum melakukan tindakan bedah. Sedangkan untuk pasien dengan keadaan mental yang terganggu dapat mengganggu tingkat kooperatif pasien selama melakukan tindakan pembedahan.
  • 4. PERIKORONITIS Perikoronitis merupakan peradangan pada jaringan mukosa yang menutupi dan sekitar gigi molar tiga yang tumbuh tidak sempurna. Pada keadaan mahkota gigi molar tiga tidak semua keluar di rongga mulut sehingga sebagian masih tertutup oleh mukosa menyebabkan semakin mudahnya food impaction terjadi pada daerah tersebut. Dengan keadaan yang demikian sangat mendunkung perkembangan bakteri dan mendorong terjadinya infeksi. Infeksi ini dapat terjadi tergantung pada daya tahan tubuh dan juga jumlah serta virulensi bakteri. Pericoronitis sendiri dapat bersifat akut dan kronis. Gejala Pericoronitis akut : - Mukosa merak - Nyeri spontan dan nyeri pada tekan - Kadang disertai trismus - Pembengkakan dengan konsistensi lunak - Sulit menelan/mengunyah - Suhu badan naik - Halitosis Gejala pericoronitis kronis: - Mukoa merah - Nyeri pada tekan - Pembengkakan tidak ada - Suhu normal