Makalah ini membahas tentang sistem suspensi dan rem pada kendaraan. Pada bagian sistem suspensi, dijelaskan definisi, fungsi, dan jenis-jenis suspensi yang umum digunakan seperti suspensi pegas daun, MacPherson, dan lainnya. Sedangkan pada sistem rem, dijelaskan prinsip kerja rem, fungsi rem, dan permasalahan yang sering terjadi pada sistem rem seperti gejala rem membanting dan pedal rem terlalu kasar.
1. MAKALAH
SISTEM SUSPENSI DAN REM
OLEH
YUSUF AHMAD
F 240 15 001
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2017
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “Makalah Sistem Suspensi dan Rem” yang
merupakan Salah satu tugas dari Mata kuliah suspense dan rem.
Penulis menyadari betul bahwa isi makalah ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun sebagai penyempurnaan makalah ini, sehingga dikemudian hari
makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membaca, seiring dengan itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
selesainya makalah ini.
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem suspensi terletak diantara body kendaraan dan roda-roda, dan dirancang
untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah kenikmatan dan
stabilitas berkendaraan serta memperbaiki kemampuan cengkram roda terhadap
jalan. Suspensi terdiri dari pegas, shock absorber, stabilizer dan sebagainya. Pada
umumnya suspensi dapat digolongkan menjadi suspensi tipe rigid (rigid axle
suspension) dan tipe bebas (independent suspension). Suspensi menghubungkan
body kendaraan dengan roda-roda dan berfungsi sebagai berikut :
1. Menyerap getaran, kejutan dari permukaan jalan, sehingga menambah
kenyamanan bagi penumpangnya..
2. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui gesekan
antara jalan dengan roda-roda.
3. Menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan
roda-roda.
Rem mempunyai peranan yang sangat penting dalam Teknik kendaraan dan Teknik
transportasi demi keamaan dan keselamatan dalam berkendara. Pada dasarnya rem
mempunyai fungsi untuk memperlambat dan mengatur gerakan suatu putaran.
Adapun rem yang digunakan harus memenuhi syarat-
syaratsebagai berikut (dapat bekerja dengan baik dan cepat,dapat dipercaya dan
mempunyai daya tekan yang cukup, mudah diperiksa dan disetel).
Walaupun sistem rem itu sangatlah penting, namun banyak diantaramasya
rakat umum yang belum memahamidan mengerti fungsi, cara kerja dan jenis-
jenis dari rem tersebut. Oleh karena itu penulis membuat makalah ini bertujuan
untuk memperkenalkan fungsi, cara kerja, dan jenis-jenis dari rem itu
sendiri.Dengan adanya makalah ini diharapkan kita bisa lebih mengenal fungsi, cara
kerja dan jenis-jenis rem serta bisa menambah dan memperluas wawasan kita
terutama mengenai sistem rem.
4. B. Rumusan masalah
Berberapa rumusan masalah yang di angkat dalam penulisan ini.
Sistem Suspensi:
1. Pengertian suspensi?
2. Perawatan dan Perbaikan Suspensi?
3. Fungsi supensi?
4. Jenis suspesni?
Sistem Rem:
1. Fungsi rem?
2. Fungsi kerja rem?
3. Permasalahan yang sering terjadi pada sistem rem?
5. BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem suspensi
1. Pengertian Suspensi
Suspensi adalah salah satu bagian chasis yang berfungsi untuk memberikan
kenyamanan bagi pengendara atau penumpang. Sistem suspensi terletak antara body
kendaraan dan roda roda, dirancang untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan yang
bergelombang sehingga menambah kenyamanan berkendara dan memperbaiki
kemampuan cengkeraman roda terhadap jalan. Suspensi terdiri atas pegas, shock
absorber (peredam kejut, stabilizer dan sebagainya).
2. Perawatan dan Perbaikan serta Troble Shooting Suspensi
3.
Sering permasalah pada steering, suspensi, roda dan ban saling terkait dengan
beberapa sistem, untuk mengetahuinya perhatikan hal-hal berikut ini pada saat
melakukan diagnosa masalah. Dan untuk menghindari kesalahan pada saat diagnosa dari
gejala yang ada, lakukan tes jalan. Lakukan pemeriksaan penting berikut ini dan perbaiki
masalah yang ditemukan.
1. Periksa tekanan dan keausan ban.
2. Naikkan kendaraan ke atas lift dan periksa suspensi (depan dan belakang) dan sistim
steering dari kemungkinan kendur atau komponennya rusak.
3. Putar roda depan. Periksa round-out ban, velg, bearing roda kendur dan tidak tepat.
1. Saat diparkir di tempat datar, mobil terlihat tidak rata/miring.
Kemungkinan Penyebab
1. Kondisi roda atau beban tidak sama.
2. Salah satu pegas suspensi lemah/patah.
Pemeriksaan dan Perbaikan
Jika kondisi roda atau beban sudah sama, kemiringan pasti disebabkan hal lain.
6. Periksa kondisi pegas masing -masing roda. Periksa juga tumpuan-tumpuan
pegas. Pemeriksaan ketinggian kendaraan dapat dilakukan dengan alat ukur pada
lampu utama kendaraan ke tanah/landasan.
2. Kendaraan memantul berlebihan meskipun hanya melewati jalan yang
sedikit tidak rata.
Kemungkinan Penyebab
1. Tekanan ban terlalu tinggi.
2. Peredam kejut (shock absorber) lemah atau rusak.
Pemeriksaan dan Perbaikan
Bila pada saat kendaraan tidak terlalu banyak membawa beban, sedangkan
tekanan ban terlalu tinggi dapat menimbulkan pantulan, sehingga terasa kurang
nyaman. Sesuaikan tekanan ban sesuai persyaratannya.
Parkir di tempat yang rata, periksa kondisi peredam kejut dengan menekan
kendaraan pada salah satu ujungnya. Jika kendaraan hanya memantul sekali atau
dua kali berarti peredam kejut (shock absorber) masih baik. Tetapi, jika pantulan
lebih lama, periksa kondisi peredam kejut, barangkali terdapat kebocoran atau
kerusakan. Peredam kejut juga dapat diperiksa dengan memegangnya segera
sesudah kendaraan berhenti. Jika terasa panas, berarti peredam kejut masih baik.
Sebaliknya jika terasa dingin, berarti sudah rusak.
3.Pada saat pedal gas dilepaskan kecepatan kendaraan berkurang dengan
cepat dan berhenti tiba -tiba.
Kemungkinan Penyebab
Gangguan pada sistem rem parkir/tangan.
Gangguan pada sistem rem.
Pemeriksaan dan Perbaikan
Jika timbul masalah seperti di atas, pertama periksa rem parkir. Berikut gangguan
yang sering timbul pada sistem rem parkir :
1. Penyetelan rem parkir kurang tepat.
2. Kabel-kabel penarik rem parkir sudah jelek/kendor.
3. Sambungan batang-batang penarik rem parkir sudah aus atau kendor.
7. Gangguan sistem rem saat mengemudi bisa dideteksi dari rasa panas berlebihan,
kadang disertai ceceran minyak rem pada selubung/tromol atau piringan rem/disk
brake . Jika sejak awal pijakan sudah terasa berat, berarti jarak bebasnya tidak
ada. Keadaan ini menunjukkan antara batang penekan (bersatu dengan bagian
pedal rem) dan silinder utama tidak ada jarak bebas. oleh karena itu, batang
penekan selalu dalam keadaan menekan plunger silinder utama seperti pada saat
pengereman. Jadi meskipun pedal rem sudah bebas, karena plunger silinder
utama tidak dapat bergerak balik dengan sempurna, maka tekanan minyak dalam
saluran-saluran tidak berkurang seluruhnya.
4. Fungsi suspensi
1. Suspensi berfungsi untuk menyerap getaran, oskilasi dan kejutan lainnya dari
permukaan jalan yang tidak rata. Hal ini bertujuan untuk menambah
kenyamanan dan mobilitas pengendaraan. Selain itu, untuk melindungi
penumpang dan barang-barang yang ada dikendaraan agar aman.
2. Memindahkan gaya gerak dan gaya pengereman yang terjadi ke bodi melalui
gesekan yang terjadi antara roda dan jalan.
3. Suspensi berfungsi untuk menopang bodi pada axle dan menjaga letak
geometris antara roda dan bodi.
5.Jenis suspensi
a. Tipe Trailing Arm dengan Twist Beam
Suspensi ini biasanya digunakan pada roda belakang mobil kecil denga
penggerak roda depan. Pada jenis ini bagian belakang suspension arm dihubungkan
dengan jalan dilas pada axle beam. Saat roda-roda bergerak denagn arah yang
berlawanan (satu arah ke atas dan yang satu ke bawah), gerakan puntiran dari ujung
suspension arm diterukan kedalam gerakan puntiran axle beam belakang. Puntiran
dari axle beam belakang dan stabilizer menghasilkan gaya reaksi yang berlawanan
dengan puntiran suspension arm, penempatan pegas coil menyempurnakan roda
rigid dengan mengurangi body rolling, sehingga menghasilkan kering yang stabil.
b. Tipe 4 – Link
Biasanya tipe ini menghasilkan kenyamanan kendaraan yang lebih baik diantara
suspensi rigid lainnya, dikarenakan posisi axle dan beban suspensi dilakukan secara
terpisah. Biasanya tipe ini menggunakan pgas coil. Tipe 4-link ini dilengkapi dengan
2 buah lower control arm, dua buah upper control arm dan satu buah lateral control
road. Dan pegas coil digunakan sebagai penompang beban dan peredam kejut.
8. c. Tipe Pegas daun
Tipe ini biasanya banyak digunakan pada suspensi belakang kendaraan umum.
Tipe axle yang biasa digunakan pada suspensi dengan pegas daun parallel disebut
live axle, yaitu : suatu unit yang terdiri dari differensial, axle shaft dan what hub. Live
axle dihubungkan ke poros propeller dan dapat bergerak naik turun bersamaan
dengan pegas. Tipe ini tahan terhadap beban berat.
b. Suspension Model bebas
Pada suspensi model bebas antara roda kanan dengan roda kiri tidak
berhubungan secara langsung pada axle tunggal. Biasanya suspensi model ini
digunakan pada truk kecil dan mobil penumpang. Pemakaian model bebas pada
roda depan dikarenakan kinerja roda depan dan belakang berbeda, yakni dapat
membelok. Ketika kendaraan melewati jalan yang bergelombang, roda-roda
menerima gaya dari permukaan jalan. Gaya ini akan digunakan untuk mencegah
roda-roda untuk bergoyang, bergerak secara berlebihan ataupun mengubah
kemiringan roda.
Jenis-jenis dari suspensi model bebas antara lain :
1. Jenis Mac Pherson
Fungsi jenis Mac Pherson adalah sebagai kombinasi dari pegas, peredam
kejutan dan pivot kemudi.
Suspensi jenis mac pherson memiliki beberapa jenis antara lain :
1. Mac Phersop Strut
2. Tipe Mac Pherson Strut dengan lower arm berbentuk L
3. Tipe Wishbone
4. Jenis Semi – Trailing Arm
2. Jenis Strut Dua Link
Bushing karat dipakai pada elngan suspensi depan dan belakang dengan lengan
pengontrol dan tidak memerlukan pelumasan.
Baljoint dipakai pada ujung luar lengan pengontrol suspensi depan yang
meungkinkan roda depan dikemudikan. Baljoint terbuat dari baja dengan bantakan
dibuat dll.
B. SistemRem
1. Pengertian Sistem Rem
Rem di rancang untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan
kendaraan serta untuk memungkinkan parker pada tempat yang menurun. Peralatan
ini sangat penting sebagai alat keselamatan dan menjamin untuk pengendara yang
aman.
9. Menurut para ahli permobilan rem merupakan kebutuhan sangat penting untuk
keamanan berkendara dan juga dapat berhenti di tempat manapun, dan dalam
berbagai kondisi dapat berfungsi dengan baik dan aman.
2. Prinsip Sistem Rem
Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin d bebaskan (tidak di
hubungkan) dengan pemindahan daya, kendaraan cenderung tetep bergerak.
Kelemahan ini harus di kurangi dengan maksud untuk menurunkan kecepatan gerak
kendaraan hingga berhenti. Mesin mengubah energi panas menjadi energi kinetik
(energi gerak) untuk menggerakkan kendaraan. Sebaliknya, rem mengubah energi
kinetic kembali menjadi energy panas untuk menghentikan kendaraan. Umumnya,
rem bekerja di sebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem
gerak putar. Efek pengereman (breaking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang
ditimbulkan antara dua objek.
3. Permasalahan yang sering terjadi pada sistem rem
1. Gejala : Gerakan pedal rem terlaludekat dengan lantai
Penyebab:
a. Minyak rem pada master cylinder terlalu rendah.
b. Kanvas rem (lining) rem sudah aus
c. Sepatu rem terpasang tidak sebagaimana mestinya
d. Kebocoran pada wheel cylinder
e. Kanvas rem kendor atau pecah
f. Kebocoran atau keausan pada master cylinder
g. Ada udara dalam sistem hidrolisnya(masuk angin)
h. Self adjuster tidak bekerja
2. Gejala: Rem membanting kesatu arah
Penyebab :
a. Bearing roda depan kendor/rusak
b. Teromol tidak bulat (nganthong)
c. Celah sepatu rem pada salah satu teromol terlalu rapat
d. Pegas pengembali lemah/patah
e. Tekanan ban tidak sama antara roda kiri dan roda kanan
f. FWA tidak tepat
3. Gejala: Injakan pedal rem terlalu kasar
Penyebab :
a. Ada udara dalam sistem hidrolis
b. Teromol aus atau retak
10. c. Minyak tidak sesuai (titik didih rendah)
5. Gejala: Roda terkunci
Penyebab :
a. Kanvas rem kendor/lepas
b. Seal wheel cylinder macet
c. Backing plate kendor
d. Setelan bearing tidak tepat
6. Gejala: Rem selip
Penyebab :
a. Ada gemuk/minyak rem pada kanvas
b. Backing plate kendor
c. Teromol tidak bulat
d. Teromol cacat.
11. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem suspensi
Terdapat banyak sekali spare part yang melekat pada sebuah kendaraan, salah
satu di antaranya adala Suspensi. Walaupun sistem serta bentuk yang dimiliki
beragam, terdapat tujuan utama dari sebuah suspensi, yakni memberikan
kenyamanan bagi si pengendara. Sebab itu perusahaan mobil hendak melakukan
berbagai percobaan dan penelitian agar suspensi mobil hasil produksinya bisa
memberikan kenyamanan maksimal.
Sistem rem
Rem di rancang untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan
kendaraan serta untuk memungkinkan parker pada tempat yang menurun. Peralatan
ini sangat penting sebagai alat keselamatan dan menjamin untuk pengendara yang
aman. Menurut para ahli permobilan rem merupakan kebutuhan sangat penting
untuk keamanan berkendara dan juga dapat berhenti di tempat manapun, dan dalam
berbagai kondisi dapat berfungsi dengan baik dan aman.
B. Saran
Sistem suspensi
Untuk merawat suspensi, hal ini bisa dimulai dari shockbreaker. Sebuah bagian
yang berfungsi untuk meredam goncangan ini terbuat dari bahan logam baja.
Penggunaan logam baja untuki bahan dasar bertujuan agar shockbreaker memiliki
daya tahan yang cukup lama. Walaupun demikian, umur shockbreaker pun pasti ada
batasnya, dan suatu saat dapat mengalami keausan. Terlebih pada bagian seal yang
terbuat dari bahan karet.
Sistem rem
a. Dalam sistem rem ini, pengguna kendaraan diharapkan memahami fungsi rem,
jenis-jenis rem, serta permasalahan yang sering terjadi pada sistem rem.
b. Sebaiknya pemerintah mensosialisasikan pentingnya mengetahui fungsi dari
setiap jenis rem, dan permasalahan yang sering terjadi pada rem.
c. Makalah ini dapat dijadikan bahan referensi penulis selanjutnya.