2. Cairan tubuh : Lart yg t.d air & zat terlarut
Elektrolit : Zat kimia yg menghslk partikel2
bermuatan listrik yg dsb ion jk dlm lart
Cairan & elektrolit masuk tbh mll :
makanan, minuman, cairan intra vena
TBW = Total Body Water
Persentase dr berat air dibandingkan dg BB tot,
bervariasi mnr jns klm, umur, kand lemak tbh
22
3. Daftar TBW dlm persentase BB :
- Bayi (baru lahir) 75%
- Dewasa :
Pria (20-40th) 60%
Wanita (20-40th) 50%
- Usia lanjut 45-50%
Org gemuk, wanita lemak >> TBW<<
33
4. Volume & distribusi cairan tubuh pd seorang pria sehatVolume & distribusi cairan tubuh pd seorang pria sehat
44
5. Singkatan :
ECF : Extra Celular Fluid : cairan ekstraselular : CES (20%BB)
ICF : Intra Celular Fluid : cairan intraselular : CIS (40% BB)
ISF : Interstitial Fluid : cairan interstitial : - (15%BB)
IVF : Intra Vaskuler Fluid : cairan intravaskular/ plasma(5%BB)
Cairan transelular : cairan ekstraselular selain ISF & IVF yg
berupa cairan serebrospinal, cairan intra okular & sekresi
sal cerna. (1-3% BB)
55
6. Perbandingan CES dan CIS pada :
Dewasa = 1 : 2
Anak = 2 : 3
Bayi = 1 : 1
MUNTABER
Pd anak 3X sdh dehidrasi (CES ), CIS tdk bs
menutupi kekurangan CES shg tjd kematian sel
Dewasa 10X msh teratasi (CIS memberi suplai ke CES)
Jml cairan tbh :
Dewasa = 60% BB
Anak = 75% BB
66
7. Keseimbangan Cairan Tubuh :
Orang dewasa BB 75 Kg, Suhu & kelembaban sedang,
Tanpa kerja fisik yg berlebihan, dlm satuan ml/ 24 jam
Air masuk Air keluar
Air minum 800 – 1500 - Urin 800 -1500
- Tinja 125
Air makanan 475 – 725 Respiratio insensible :
- Kulit 250 – 375
- Paru 250 – 375
Air oksidasi 250 Keringat 100
Jml 1525 – 2475 Jml 1525 - 2475
77
8. Zat terlarut yg ada dlm cairan tbh t.d elektrolit & non elektrolit
* Non elektrolit :
tdk terurai dlm lart & tdk bermuatan listrik
co. protein, urea, glukosa, O2, CO2,, asam organik
* Elektrolit/ ion :
garam yg terurai didlm air mjd 1 atau lebih partikel-partikel
bermuatan listrik.
Co. Na+
, K+
, Ca++
, Mg++
, Cl-
, HCO3
-
, HPO4
-
, SO4
-
Lart elektrolit menghantarkan listrik :
Ion bermuatan positif dsb kation
Ion bermuatan negatif dsb anion
88
10. Perpindahan cairan tubuh & elektrolit
- Cairan tbh & zat terlarut di dlmya brd dlm mobilitas yg konstan
- Tjd proses menerima & mengeluarkan cairan trs mnrs &
menyeluruh
dg membw zat gizi & oksigen kpd sel, membuang zat sisa, dan
mbt zat ttt dr sel.
Cara kerja :
I. O2, zat gizi, c.i & elektrolit diangkut ke paru & sal.cerna
(sbg bag. dari IVF)
Dibawa keseluruh tbh mll sistem sirkulasi
II. IVF & zat terlarut didlmnya bertukaran dg ISF mll
mb kapiler yg semipermiabel
III. ISF & zat ada didlmnya bertukaran dg ICF mll mb sel yg1010
11. HOMEOSTASIS (Kesembangan dinamis)
: kecenderungan stabilitas pd kead fisiologi organisme normal
contoh :
- dg cara mempert konsentrasi elektrolit & tek osmotik cairan tbh
- mempertahankan keseimb. vol cairan tbh total
- mempertahankan keseimb. cairan tbh & elektrolit dg cara :
menjaga keseimb. ant mknn & mnmn yg masuk dg
jumlah cairan yg dikeluarkan.
Melibatkan kerja bbrp sistem organ spt :
ginjal (diatur oleh hormon ttt), sistem kardiovaskuler,
klj hipofise, klj paratiroid, klj adrenal dan paru-paru
1111
12. Mekanisme yg menjaga keseimbangan volume cairan
tubuh :
Vol cairan ekstra seluler (CES) Vol intravaskular (VIV)
osmolalitas CES tek.drh arteri
(osmoreseptor di hipothalamus) (baroreseptor di atrium
kiri)
neuron-neuron di hipotalamus
rasa haus ADH
vs konstriksi arteriol
minum
tek.drh arteri
Osmolalitas plasma/ Reabsorbsi H2O mll
CES retensi urin (oligouri)
Volume plasma
1212
13. HEMOSTASIS AIR
Dipengaruhi oleh :
1. Pertukaran via dinding sel
2. Kehilangan cairan tbh
Yg brperan :
- Osmoreseptor di hipothalamus
- Baroreseptor di sinus caroticus & atrium dexter
3. Masukan cairan tubuh
Dipngrh ol pusat haus di hipothalamus
1313
15. Sebab-sebab kekurangan volume ECF (hipovolemia) :
Kehilangan diluar ginjal
1. Kehilangan melalui sal.cerna
a. lambung : muntah, penyedotan gastrointestinal
b. usus halus : diare, ileostomi & fistula pankreas
c. perdarahan
2. Kehilangan mll kulit
a. diaforesis (berkeringat)
b. luka bakar yg luas
3. Kehilangan mll ruang ketiga
a. obstruksi usus e. pankreatitis
b. Peritonitis f. efusi pleura
c. luka bakar yg berat g. cedera remuk/ fraktur paha
d. asites h. hipoalbuminemia
1515
16. Kehilangan melalui ginjal :
1. Penyebab intrinsik dr ginjal
a. peny. Ginjal
(1) nefritis
(2) gagal ginjal akut
2. Penyebab di luar ginjal
a. kelebihan pemakaian diuresis
b. diuresis osmotik
(1) glikosuria diabetik
(2) pengobatan dg manitol
c. kekurangan aldosteron
( 1) penyakit addison
(2) hipoaldosteronisme
1616
17. Gambaran klinis kekurangan volume ECF
Gejala/ tanda:
•lesu, lemah, lemas
•anoreksia, haus
•hipotensi ortostatik (penurunan tek drh sirkulasi > 10mmHg
•takikardia
•pusing, sinkop
•tingkat kesadaran yg berubah
•penurunan suhu tubuh, kecuali jk ada infeksi
•ekstremitas dingin (lanjut)
•Waktu pengisian vena-vena tangan yg memanjang (3-5 detik)
•vena jugularis mendatar pada posisi berbaring
penurunan tekanan vena central (CVP)
mukosa mulut kering
1717
18. •Lidah kering, terbelah-belah (normal hy ada 1 alur longitudinal
di garis tengah )
•turgor kulit buruk
•oligouria (< 30ml/jam)
•penurunan berat badan yg cepat
penurunan 2% = kekurangan ringan
penurunan 5% = kekurangan sedang
penurunan 8% = kekurangan berat
1818
19. Temuan laboratorium pd kasus kekurangan volume ECF :
Peningkatan hematokrit
Peningkatan kadar protein serum
Na+
serum normal
Ratio nitrogen urea darah (BUN)/ kreatinin serum > 20 : 1
(normalnya adalah 10 : 1)
Berat jenis kemih tinggi
Osmolalitas kemih > 450 mOsmol/Kg
Na+
kemih < 10 mEq/L (apabila penybb diluar ginjal)
Na+
kemih > 20 mEq/L (apbl penybb pd ginjal)
1919
20. Perhitungan defisit air
Rumusnya :
Defisit air tbh = jml air normal – jml air sekarang
Contoh :
Jml air normal = 0,6 (laki-laki) X BB dlm kg
= 0,52 (wanita) X BB dlm kg
Jml air sekarang = (Na ) Normal X Jml air normal
( Na ) terukur
2020
21. SOAL :
Seorang laki-laki dengan BB 70 kg
Kadar (Na) terukur = 150 mmol/ L
Kadar (Na) normal = 140 mmol/ L
Defisit air tubuh :
= (0,6 X 70) – ( 140 X 0,6 X 70 )
150
= 42 – 39,2 L
= 2,8 L
2121
22. Perkiraan defisit air mnrt “Randall”
( 1 – (hmt) normal ) X 20% X BB
(hmt) terukur
Hmt = hematokrit
Jml CES normal = 20% BB
2222
23. SOAL “
Seorang wanita dg BB 60 kg, Hmt terukur 60% BB
Nilai normal Hmt 40 % BB
Berapa defisit airnya?
Jawab :
Defisit air = 1 – 40 X 0,2 X 60 (liter)
60
= 4 liter
(Nilai normal jml cairan tbh = 12 liter )
Jadi cairan yang ada = 12 – 4
= 8 Liter
2323
25. BAHAN INFUS :
Oralit WHO / UNICEF :
Na+
90 mmol /l
K+
20 mmol /l
Cl-
180 mmol/l
HCO3
-
30 mmol/l
Glukosa 111 mmol/l
Laktat Ringer di Puskesmas & RSU tipe C
Na+
130 mmol/l
K+
4 mmol/l
Cl-
190 mmol/l
Korektor basa dlm btk Na-Laktat 28 mmol/l
2525
26. Kelebihan volume ECF, sebab-sebabnya adalah :
1. Mekanisme pengaturan yg berubah
* gagal jantung yg kongestif
* sirosis hati
* sindrom nefrotik
2. Gagal ginjal
3. Sindrom Chusing : terapi kortikosteroid (tjd pe>> aldosteron)
4. Kelaparan (hipoalbuminemia)
5. Infus larutan garam intravena secara cepat
2626
27. Gambaran klinis kelebihan volume ECF :
Tanda/ gejala :
• distensi vena jugularis (penggembungan)
• peningkatan CVP (> 11 cm H2O)
• peningkatan tekanan darah
• denyut nadi penuh dan kuat
• melambatnya waktu pengosongan vena-vena tangan (3-5 det)
• Edema perifer dan periorbita
• Asites
• Efusi pleura
• Edema paru akut (ronki basah diseluruh lapangan paru)
• Penambahan berat badan secara cepat.
Penambahan 2% = kelebihan ringan
Penambahan 5% = kelebihan sedang
Penambahan 8% = kelebihan berat
2727
28. Temuan laboratorium :
• Penurunan hematokrit
• Protein serum rendah
• Na+
serum normal
• Na+
kemih rendah (< 10 mEq/24 jam)
2828
29. KETIDAKSEIMBANGAN OSMOLALITAS
Melibatkan elektrolit-elektrolit terutama natrium
Keadaannya bisa hiponatremia atau hipernatremia
KADAR ELEKTROLIT
Plasma C. interstitial C. Intrasel
Natrium 142 meq/L 145meq/L 10 meq/L
Kalium 4 4 156
Calsium 5 2-3 3
Magnesium 2 1-2 26
Chlorida 103 116 2
HCO3 28 31 8
2929
30. KETIDAKSEIMBANGAN NATRIUM
( Normal 135 - 148 mmol/L)
HIPONATREMIA
Penyebab :
- Diabetes insipidus
- Diabetic asidosis
- Mencret, muntah, diare gastrointestinal
- Kehilangan cairan tubuh yg ekstrem (hiperhidrosis ,demam,
luka bakar hebat, dermatitis eksfoliativa)
- Tenggelam dlm air tawar
- Terapi diuretik tinggi, nefrokalsinosis (mrgs miksi berkali kali)
- Hiperglikemia shg tjd diuresis (srg miksi)
- Pemasukan Na yg kurang
3030
31. Gambaran klinis :
Tanda/ gejala :
Na+
serum < 125 mEq/L
• Anoreksia
• Rasa pengecap terganggu
• Kejang otot
Na+
serum = 115mEq/L- 120 mEq/L
• Sakit kepala dan perubahan kepribadian
• Lemah dan lemas
• Mual dan muntah
• Kejang abdominal
3131
32. Na+
serum < 115mEq/L
• Kejang dan koma
• Tidak ada atau berkurangnya reflek-reflek
• Tidak ada reflek Babinski
• Edema papil
• Edema bekas jari di atas sternum
Temuan laboratoris :
• Na+
serum < 135 mEq/L
• Osmolalitas serum < 287 mOsmol/kg
• Hb, hematokrit, protein & urea plasma meningkat
• Osmolalitas, BJ, Urea & Kreatinin urine meningkat
3232
33. Perkiraan defisit Na dlm CES dg rumus :
((Na) normal – (Na) terukur) X 0,2 X BB (kg) mmol/l
Hiponatremia dengan CES meningkat
Definisi :
Retensi Na sehub.dg ketdkmampuan tbh mensekresikan air
secara normal.
Causa : - kegagalan ginjal
- kegagalan jantung
- sindroma nefrotik
- insufisiensi hati
- trauma
- sindroma sel sabit
3333
34. HIPERNATREMIA
Penyebab :
- Asupan air yang tidak cukup (tdk bs menelan, tdk bs haus)
- Kehilangan air yg berlebihan
co. demam, luka bakar, diare berair, diabetes insipidus,
diuresis osmosis
- Bertambahnya natrium
co. tenggelam di air, pemberian garam natrium I.v atau absorbsi
terapeutik dg garam hipertonik tdk sengaja
3434
35. Tanda/ gejala
• Neurologik :
awal : lemah, lemas, iritabel
berat : agitasi, delirium, kejang, koma
reflek tendon dalam meningkat
kaku kuduk
• Haus
• Meningkatnya suhu tubuh
• Kulit yg merah panas
• Selaput lendir mulut kering dan lengket
• Lidah kasar, merah dan kering
Temuan Laboratoris :
• Na+
serum > 145 mEq/L
• Osmolalitas serum >295 mOsmol/kg
• Osmolalitas serum umumnya 800 mOsmol/kg
3535
37. Gambaran klinis :
Tanda-tanda/ gejala :
1. Susunan saraf pusat dan neuromuskular
a. gejala awal tak jelas, lelah, tdk enak badan
b. parestesia
c. refleks tendon dpt menghilang
d. kelemahan otot seluruh tubuh
2. Pernafasan : otot pernafasan lemah, nafas dangkal
3. Saluran cerna
-menurunnya motilitas usus besar: anoreksia, mual, muntah
4. Kardiovaskular
a. hipotensi, bingung, lelah
b. disritmia jantung (aritmia jtg)
5. Ginjal : poliuria & nokturia (kelainan pemekatan)
3737
44. KESEIMBANGAN ASAM BASA
Pemeriksaan berfs utk menent apk tjd pergeseran
PH badan atau PH sistem buffer dr jar.
Jadi utk mengeth apk ada proses metab. kimiawi scr
normal atau tidak.
Dalam keseimbangan :
Bila PH < 7,35 ASIDOSIS
Bila PH > 7,45 ALKALOSIS
Metabolisme normal tjd pd PH 7,35 – 7,45
4444
45. Gangguan Keseimbangan Asam Basa
1. Metabolik asidosis
a. Retensi asam koma diabeticum, gagal ginjal
b. Kehilangan alkali fistula sal. Cerna
2. Metabolik alkalosis
a. Retensi alkali terapi bikarbonat pd ggn lambung
dimana ada ggn faal ginjal
b. Kehilangan asam vomitus cairan lambung
3. Respirasi asidosis
a. Kelebihan CO2 peny. Paru lanjut
b. Pertukaran gas pd pernfsn yg inadekuat
4. Respirasi alkalosis
Defisit CO2 sbg hsl ggn keseimbn asam basa pd pernfs
contoh hipertermia, ggn pst pernfs
4545