SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 20
PENERAPAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN

    DISIPLIN BELAJAR SISWA PADA

          PEMBELAJARAN

DI KELAS IX SMP NEGERI 1 BUKITTINGGI




               Oleh :




        TEKNOLOGI PENDIDIKAN
      FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
     UNIVERSITAS NEGERI PADANG
                2011
KATA PENGANTAR



  Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan proposal penelitian yang berjudul “ Hubungan Antara Motivasi Belajar
dengan Disiplin Belajar Pada Siswa kelas IX SMPN 1 Bukittinggi
       Dalam proses penyelesaian makalah ini kami banyak menemukan
kesulitan-kesulitan, karena keterbatasan kemampuan kami baik penagalaman
maupun penegetahuan. Berkat bantuan berbagai pihak akhirnya kami dapat
mengatasi kesulitan yang ditemukan selama penulisan proposal penelitian ini.
Oleh karena itu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah ikut memabantu, semoga bantuan yang telah diberikan mendapat balasan
dari Allah SWT.
       Kami sangat menyadari bahwa proposal penelitin ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu kami mohon maaf. Kritik dan saran yang membangun
sangat diharapkan untuk perbaikan selanjutnya. Semoga makalah penelitian ini
bermanfaat untuk pembaca pada umumnya.




                                                   Padang, 25 November 2011




                                                              Penulis
DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL …………………………...........…………………….…….
KATA PENGANTAR ………………………………..........………………..……
DAFTAR ISI ……………………………………………….........…………..…...
A. PENDAHULUAN ……………………………………………......…..............

        1 Latar Belakang …………………………………….................................
        2. Fokus Penelitian ………………………………………….….................
        3. Tujuan Penelitian ……………………………………….…...................
        4. Manfaat Penelitian …………………………………….…….................

B . KAJIAN PUSTAKA …………………............................................................

        a). Disiplin Belajar …………………………………………..…...............
        b). Motivasi Belajar ……………………………………...........................
        c). Hubungan Antara Disiplin Belajar Dengan Motivasi Belajar ..............

C. METODE PENELITIAN ……..…………………….....……........…….........

        a. MetodologiPenelitian ……………………………………………........
        b. Lokasi Penelitian ……………………..................................................
        d. Informan Penelitian …………………...…...........................................
        e. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ……………...……………..........
        f. Teknik Analisis Data…………………………………………………..
        g. Teknik Penjamin Keabsahan Data…………………………………....


DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN




1. Latar belakang

          Dari waktu ke waktu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
semakin pesat, arus globalisasi semakin hebat. Akibat dari fenomena ini antara
lain munculnya persaingan dalam berbagai bidang kehidupan diantaranya bidang
pendidikan. Untuk menghadapinya dibutuhkan sumber daya manusia yang
berkualitas, salah satu cara yang ditempuh adalah melalui peningkatan mutu
pendidikan. Berbicara mengenai mutu pendidikan tidak akan lepas dari kegiatan
belajar dimana aktivitas belajar siswa menunjukkan indikator lebih baik. Untuk
mencapai pokok materi belajar siswa yang optimal tidak lepas dari kondisi
dimana     kemungkinan     siswa   dapat    belajar   dengan    efektif   dan   dapat
mengembangkan daya eksplorasinya baik fisik maupun psikis. Dengan motivasi
belajar pada siswa disaat pemberian layanan pembelajaran yang baik tidaklah
mudah, banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain pendidik, orang tua, dan
siswa. Sehingga siswa memegang peranan dalam mencapai disiplin belajar.
         Menurut Undang – undang No. 20 tahun 2003 bahwa Tujuan Pendidikan
Nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
         Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal memiliki tujuan
yang sama dengan tujuan pendidikan nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut
tidak selalu berjalan dengan lancar karena penyelenggaraan pendidikan bukan
suatu yang sederhana tetapi bersifat kompleks. Banyak faktor yang mempengaruhi
tercapainya tujuan pendidikan baik faktor dari peserta didik maupun dari pihak
sekolah. Salah satu faktor yang berasal dari diri peserta didik yaitu disiplin belajar
yang rendah.
         Oleh karena itu untuk mencapai tujuan pendidikan salah satunya yaitu
dengan meningkatkan disiplin belajar pada peserta didik. Agar proses belajar
mengajar lancar maka seluruh siswa harus mematuhi tata tertib dengan penuh rasa
disiplin yang tinggi. Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk dari
serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan atau
keterikatan terhadap sesuatu peraturan tata tertib.


2. Fokus Penelitian
   Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang diteliti dari
penelitian adalah :
       1. Bagaimanakah gambaran disiplin belajar siswa di SMP Negeri 1
           Bukittinggi.
       2. Bagaimanakah gambaran motivasi belajar siswa di SMP Negeri 1
           Bukittinggi.
       3. Bagaimanakah Pengaruh Motivasi Belajar Dengan Disiplin Belajar
           Siswa di SMP Negeri 1 Bukittinggi.


3. Tujuan Penelitian
     Bertolak dari permasalahan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah :
       1. Mengetahui gambaran disiplin belajar siswa di SMP Negeri 1
           Bukittinggi.
       2. Mengetahui gambaran motivasi belajar siswa di SMP Negeri 1
           Bukittinggi.
       3. Mengetahui Pengaruh Antara Motivasi Belajar Dengan Disiplin
           Belajar
4.Manfaat penelitian
Sebagaimana yang penulis harapkan, setelah penelitian ini akan diperoleh manfaat
antara lain:
    1. Manfaat Teoritis
        Untuk menambah referensi, bahan literature atau pustaka, khususnya
        tentang disiplin belajar dan motivasi belajar.
    2. Manfaat Praktis
        Memberikan informasi pada guru pembimbing atau guru bidang studi serta
        orang tua siswa tentang disiplin belajar yang baik yang akan diterapkan,
        supaya dapat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.
KAJIAN PUSTAKA

A. Disiplin Belajar
   1. Pengertian Disiplin
       Disiplin mempunyai makna yang luas dan berbeda – beda, oleh karena itu
disiplin mempunyai berbagai macam pengertian. Pengertian tentang disiplin telah
banyak di definisikan dalam berbagai versi oleh para ahli. Ahli yang satu
mempunyai batasan lain apabila dibandingkan dengan ahli lainnya.
       Definisi pertama yang berhubungan dengan disiplin diantaranya seperti
yang dikemukakan oleh Andi Rasdiyanah (1995 : 28) yaitu kepatuhan untuk
menghormati dan melaksanakan suatu system yang mengharuskan orang untuk
tunduk pada keputusan, perintah atau peraturan yang berlaku. Dengan kata lain,
disiplin adalah kepatuhan mentaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan.
       Sedangkan Depdiknas (1992 : 3) disiplin adalah :“ Tingkat konsistensi dan
konsekuen seseorang terhadap suatu komitmen atau kesepakatan bersama yang
berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai waktu dan proses pelaksanaan
suatu kegiatan”. Seirama dengan pendapat tersebut diatas, Hurlock (1978 : 82)
mengemukakan pendapatnya tentang disiplin tersebut : “ Disiplin merupakan cara
masyarakat mengajar anak berperilaku moral yang disetujui kelompok”.
       Dari berbagai macam pendapat tentang definisi disiplin diatas, dapat
diketahui bahwa disiplin merupakan suatu sikap moral siswa yang terbentuk
melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai – nilaiketaatan,
kepatuhan, keteraturan dan ketertiban berdasarkan acuan nilai moral.
       Siswa yang memiliki disiplin akan menunjukkan ketaatan, dan keteraturan
terhadap perannya sebagai seorang pelajar yaitu belajar secaraterarah dan teratur.
Dengan demikian siswa yang berdisiplin akan lebih mampu mengarahkan dan
mengendalikan perilakunya. Disiplin memiliki peranan yang sangat penting dalam
kehidupan manusia terutama siswa dalam hal belajar. Disiplin akan memudahkan
siswa dalam belajar secara terarah dan teratur.
2. Pengertian Disiplin Belajar
       Disiplin merupakan suatu cara yang digunakan oleh guru untuk mendidik
dan membentuk perilaku siswa menjadi orang yang berguna dan berprestasi tinggi
dalam bidang pelajaran. Ini dapat dilihat dari pengertian disiplin menurut Hurlock
(1999: 82) yaitu suatu cara masyarakat untuk mengajar anak perilaku moral yang
disetujui kelompok. Tujuan seluruh disiplin adalah membentuk perilaku
sedemikian rupa hingga ia akan sesuai dengan peran – peran yang ditetapkan
kelompok budaya, tempat individu itu diidentifikasinya.
       Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses
dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,
keteraturan dan ketertiban. (Prijodarminto, 1994: 23).
       Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah
sikap individu yang terbentuk dari serangkaian perilaku yang menunjukkan
ketaatan dan keteraturan berdasarkan acuan nialai moral.
       Effendi dan Praja (985: 102) menyatakan bahwa belajar adalah suatu
proses usaha atau interaksi yang dilakukan individu untuk memperoleh kebiasaan,
pengetahuan, sikap dan sesuatu yang baru sebagai hasilpengalaman yang
dilaluinya.
       Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar
dalam penelitian ini adalah sikap siswa yang terbentuk melalui proses dari
serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai – nilai ketaatan, dan keteraturan
berdasarkan acuan nilai moral individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku
yang mencakup perubahan berfikir, sikap dan tindakan yang sesuai dengan
standar sosial.




B. Motivasi Belajar

    1. Pengertian Motivasi
       Belajar dan motivasi tidak dapat saling dipisahkan artinya seseorang
melakukan aktifitas belajar tertentu tentu didukung oleh suatu keinginan yang ada
pada dirinya untuk memenuhi kebutuhan. Hal ini karena motivasi sangat
menentukan keberhasilan belajar. Menurut Filmore Sanford (Un Effendi dan
Juhaya SP, 1993: 60), motivasi akar katanya adalah motif. Motif menunjukkan
suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang
tersebut mau bertindak melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi adalah pendorong
suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar dia
tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga agar dia tergerak
hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil hatinya
untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
(Ngalim Purwanto, 1992: 71). Kata “Motif” juga diartikan sebagai daya upaya
yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan
sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subyek untuk melakukan
aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat
diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif itu,
maka motivasi itu dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi
aktif. Motif menjadi aktif pada saat – saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk
mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak. (Sardiman, 20001:71).
          Sedangkan Mc. Donald (Sardiman, 2001:71) berpendapat bahawa
motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
          Dari pengertian yang dikemukakan Mc.Donald ada tiga elemen penting
yaitu :
    1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri
          setiap individu manusia
    2. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau feeling, afeksi seseorang.
    3. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan kejiwaan, afeksi dan
          emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.
    4. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan.
W.S Winkel (1996:151), mengatakan bahwa motivasi adalah daya penggerak di
dalam diri orang untuk melakukan aktivitas – aktivitas tertentudemi mencapai
tujuan tertentu.
          Wasty Soemanto (1983:193) berpendapat bahwa “ motivasi bertalian
dengan 3 hal yang sekaligus merupakan aspek – aspek dari motivasi. Ketigahal
tersebut ialah : “ keadaan yang mendorong tingkah laku (motivating sataes),
tingkah laku tersebut (goals or end of such behavior).” Menurut M. Ngalim
Purwanto (1992 : 60) mengemukakan definisi motivasi adalah “segala sesuatu
yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu.”
       Maslow (1943 - 1970) mengemukakan bahwa : “ Tingkah laku manusia
dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan – kebutuhan tertentu, seperti :
kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa cinta, penghargaan aktualisasi diri,
mengetahui dan mengerti, dan juga kebutuhan estetik. “
        Goerge R.Terry, Ph.D. menyatakan bahwa : “ motivation is the desire
within an individual that stimulates him or her to action.” ( motivasi adalah
keinginan di dalam seorang individu yang mendorong untuk bertindak).(Moekijat,
2001: 5)
       Horlad Konntz et al. mengatakan bahwa : “ motivation refers to the drive
and effort to satisfy a want or goal.” (motivasi menunjukkan dorongan dan usaha
untuk memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan atau untuk mencapai suatu
tujuan). (Moekijat, 2001: 5).
       Berdasarkan dari beberapa pendapat tersebut, secara garis besar dapat
disimpulkan bahwa motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang
untuk bertindak melakukan sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar
serta memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki
siswa tercapai. Hal tersebut senada dengan pendapat
       Sardiman A.M (1986:75) bahwa “ motivasi belajar keseluruhan daya
penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek
belajar dapat tercapai. Motivasi yang menyebabkan siswa melakukan kegiatan
belajar dapat timbul dari dalam dirinya sendiri maupun dari luar dirinya.
Sehubungan dengan itu Sardiman (1996 : 90) mengemukakan bahwa :“ Motivasi
intrinsik yaitu motivasi yang menjadi aktif atau tidak memerlukan rangsangan dari
luar, karena dari dalam diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu
motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang aktif atau berfungsinya karena adanya
rangsangan dari luar.”
       Banyak para ahli yang sudah mengemukakan pengertian motivasi dengan
berbagai sudut pandang mereka masing–masing namun intinya sama, yakni
sebagai suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam
bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu.
       Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
pengertian motivasi adalah daya penggerak atau pendorong yang ada di dalam diri
individu untuk melakukan sesuatu demi mencapai suatu tujuan. Dalam kegiatan
belajar, motivasi diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.


C. Hubungan antara Disiplin Belajar Dengan Motivasi Belajar

       Disiplin merupakan suatu cara yang digunakan oleh guru untuk mendidik
dan membentuk perilaku siswa agar menjadi orang yang berguna dan berprestasi
tinggi dalam bidang pelajaran. Ini dapat dilihat dari pengertian disiplin menurut
Prijodarminto (1994 : 23) yaitu Disiplin merupakan suatu kondisi yang tercipta
dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai
ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan
ketertiban. Disiplin belajar pada siswa sangat diperlukan tingkat konsistensi dan
kebiasaan yang teratur dalam kegiatan proses belajar mengajar karena dalam
belajar membutuhkan beberapa faktor salah satu diantaranya adalah kebiasaan
dalam disiplin belajar.
       Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar
dalam penelitian ini adalah sikap siswa yang terbentuk melalui proses dari
serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai – nilai ketaatan, dan keteraturan
berdasarkan acuan nilai moral individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku
yang mencakup perubahan berfikir, sikap dan tindakan yang sesuai dengan
standar sosial. Sedangkan Mc. Donald (Sardiman, 2001:71) berpendapat bahawa
motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
       Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian
motivasi adalah daya penggerak atau pendorong yang ada di dalam diri individu
untuk melakukan sesuatu demi mencapai suatu tujuan. Dalam kegiatan belajar,
motivasi diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar
dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.
       Dengan menerapkan sikap disiplin dalam belajar pada siswa, maka
diharapkan pula dapat mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar. Sehingga
dapat meningkatkan keberhasilan dalam belajar siswa dan juga siswa semakin
rajin, kreatif dan aktif dalam belajarnya.
       Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa apabila siswa
memiliki motivasi yang tinggi maka dengan sendirinya ia juga akan memiliki
sikap disiplin belajar yang tinggi pula, sehingga dapat mendukung atau
meningkatkan keberhasilan dalam belajarnya. Namun apabila seorang siswa
kurang memiliki motivasi belajar atau motivasi belajarnya rendah, maka sikap
disiplin belajar juga akan rendah bahkan sama sekali tidak ada. Ini semua
dikarenakan adanya interaksi antara motivasi belajar dan sikap disiplin belajar
yang berhubungan antara keduanya yang dapat meningkatkan cara siswa dalam
belajar yang lebih aktif.
       Upaya untuk menumbuhkan kedisiplinan dan motivasi belajar tidak
terlepas dari peran aktif guru dan lembaga disekolah yang didukung dengan
adanya tata tertib sekolah serta peran serta orang tua dan keluarga dirumah agar
selalu menanamkan dan menumbuh kembangkan sikap kepada anak didiknya
yakni dengan senantiasa menerapkan sikap disiplin dalam belajar dan memotivasi
siswa agar rajin belajar sehingga mendapatkan hasil belajar yang lebih baik.
       Dengan kata lain sistem sosial dan tata tertib atau peraturan sekolah harus
sudah diketahui dan diperkenalkan kepada anak masuk sekolah. Suatu hal yang
sangat penting dan harus dilakukan oleh guru sedini mungkin pada permulaan
sekolah ditanamkan dan ditumbuhkan dasar pendidikan moral, sosial, susila, etika
dan agama dalm setiap pribadi anak. Untuk membentuk kepribadian anak yang
berbudi pekerti yang luhur, disiplin, kreatif, aktif, dinamis, serta berinteligensi.
                             METODE PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

         Penelitian ini menggunakan metode yang dikemukakan oleh Cresswell
(1994) yang dinamakan qualitative narrative yang pada intinya adalah suatu
rancangan atau prosedur penelitian yang mengkomentari atau bercerita tentang
hasil suatu analisis data dengan ciri-ciri yang dapat disarikan sebagai berikut : 1)
menalaah hasil pemaparan/ cerita untuk kemudian di hubungkan dengan tipe atau
rancangan yang diinginkan, 2) menggambarkan atau mendeskripsikan hasil
analisis data kemudian dibandingkan dengan teori yang sesungguhnya yang
bersumber dari literatur umum yang sesuai dengan topik penelitian. Dalam
penelitian ini adalah komentar atau narasi yang bersumber dari analisis data yang
diperoleh tentang motivasi belajar dan disiplin belajar yang dilaksanakan di
SMPN 1 Bukittinggi. Hasil analisis data selanjutnya dibandingkan dengan teori
yang bersumber dari literatur umum yang berkaitan dengan topik penelitian.

B. Lokasi Penelitian

         Penelitian ini dilakukan di SMPN 1 Bukittinggi. Komplek sekolah ini
berada di Jalan Jend. Sudirman No 102. Data terakhir menunjukkan bahwa
sekolah ini mempunyai sekitar 937 siswa dengan 43 tenaga pengajar, dibantu oleh
5 orang staf tata usaha dan satu orang pengelolaan perpustakaan.

         Secara umum sarana penunjang proses pembelajaran yang ada
diantaranya adalah 23 buah lokal belajar yang dilengkapi dengan masing-masing
1 buah labor IPA, 1 buah ruangan perpustakaan, labor komputer, ruangan majelis
guru dan sarana penunjang lainnya.

C. Informan Penelitian

         Informan pada penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala bidang
kurikulum, guru, pegawai/ karyawan sekolah, dan siswa.
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

         Sesuai dengan jenis dan tujuan penelitian maka alat yang digunakan
untuk memperoleh data sebagai berikut :

   a) Observasi
         Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati secara
langsung pelaksanaan disiplin belajar apakah efektif untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa dan begitu juga sebaliknya. Pada penelitian ini peneliti berpartisipasi
secara aktif, dalam pengertian peneliti mengamati secara langsung semua aktifitas
yang dilakukan oleh subjek penelitian terutama yang berkaitan dengan
pelaksanaan proses pembelajaran

   b) Wawancara

         Wawancara dilakukan utuk mendapatkan informasi dari informan
mengenai disiplin belajar dan motivasi belajar di SMPN 1 Bukittinggi. Dalam
melakukan wawancara ini ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, yaitu :

      a. Menetapkan pada siapa wawancara dilakukan yaitu kepada kepala
          sekolah, wakil kepala bidang kurikulum dan siswa.
      b. Menyiapkan pokok-pokok masalah              yang akan menjadi        bahan
          pembicaraan terutama yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan
          dan evaluasi pembelajaran.
      c. Membuka alur wawancara dengan para informan.
      d. Melangsungkan wawancara dengan para informan, seperti kepala
          sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru dan siswa.
      e. Mengkonfirmasikan hasil wawancara dengan para guru dan informan
          lainnya.
      f. Menuliskan hasil wawancara kedalam catatan lapangan.
      g. Mengidentifikasikan hasil wawancara yang telah diperoleh dilapangan.
Wawancara dilakukan dengan orang-orang yang terlibat secara aktif dalam
proses pembelajaran yaitu guru, siswa dan kepala sekolah, serta wakil kepala
bidang kurikulum sebagai orang yang bertanggung jawab secara penuh terhadap
segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan pembelajaran di sekolah.

   c) Studi Dokumentasi
       Studi dokumentasi digunakan untuk mengungkapkan data bersifat
administratif serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh gambaran
yang jelas terutama yang berkaitan dengan data yang berhubungan langsung
dengan proses pembelajaran. Dokumentasi yang dimaksudkan adalah perangkat
pembelajaran, media pembelajaran yang tersedia, data tentang siswa dan guru,
data geografis dan struktur organisasi sekolah serta sumber data lainnya yang
berhubungan dengan topik yang diteliti.




E. Teknik Analisis Data
       Teknik analisis data yang ditetapkan kedalam penelitian ini adalah seperti
yang dikemukan Spradley (1980) sebagai berikut :

1. Menentukan subjek penelitian
   Subjek penelitian yang dimaksudkan adalah SMPN 1 Bukittinggi. Penentuan
   subjek penelitian ini didasarkan pada : a) sederhana yaitu ruang lingkup
   terbatas, b) mudah memasukinya, c) tidak kentara melakukan penelitian, d)
   memperoleh izin, e) kegiatannya berulang-ulang.

2. Menentukan Observasi Lapangan
   Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sanapiah (1990), bahwa didalam
   penelitian kualitatif yang menjadi observasi adalah suatu situasi sosial yang
   setidak-tidaknya memiliki tiga elemen utama, yaitu : a) lokasi atau fisik
   tempat situasi sosial tersebut berlangsung, b) pelaku/ aktor yang menduduki
   posisi tertentu, c) kegiatan atau aktifitas pelaku pada lokasi/ tempat
   berlangsungnya situasi sosial.
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti berpartisipasi pasif terlebih dahulu
   yaitu hanya dengan mengamatinya saja. Hal ini didasarkan pada pertimbangan
   jika peneliti langsung berpartisipasi aktif tanpa membina hubungan baik
   dikhawatirkan akan timbul kesalahpahaman yang menimbulkan kesulitan
   dalam pengumpulan data.

   Grand tour yang dilakukan SMPN 1 Bukittinggi ini bertujuan untuk melihat
   kondisi sekarang secara umum, baik kondisi gedung maupun melihat secara
   umum aktifitas guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Setelah
   kehadiran peneliti dapat diterima dengan baik, barulah peneliti berpartisipasi
   aktif melakukan mini tour mengamati perilaku guru dalam proses
   pembelajaran sambil mempelajari dengan seksama budaya atau perilaku siswa
   dalam belajar.




3. Melakukan analisis kawasan
       Analisis kawasan merupakan proses untuk menentukan bagian-bagian,
unsur-unsur atau ranah budaya yang berisi kategori-kategori lebih kecil. Analisis
ini dilakukan setelah deskripsi secara umum mengenai objek penelitian dirasakan
cukup memadai.

2. Melakukan observasi terfokus
       Observasi terfokus dilakukan untuk menelusuri makna khusus dalam
   hubungannya dengan makna yang lebih luas. Setelah diperoleh gambaran
   mengenai kawasan-kawasan budaya melalui analisis diatas, kemudian dipilih
   kawasan-kawasan yang berhubungan dekat dengan topik dan masalah
   penelitian. Pembatasan-pembatasan terhadap kawasan tertentu dilakukan
   untuk dapat melakukan observasi yang mendalam.

       Observasi terfokus terlaksana dengan mengamati secara khusus mengenai
   kegiatan aktor yang terlibat dalam proses pembelajaran seperti sarana dan
   prasarana, media pembelajaran dan lain-lain.

3. Melakukan analisis taksonami
Analisis taksonomi merupakan analisis pada kawasan-kawasan untuk
   melacak struktur internal kawasan tersebut secara lebih rinci dan mendalam.
   Sesuai dengan yang dikemukakan Spradley (1980), langkah-langkah yang
   dilakukan dalam analisis taksonomi, yaitu : a) menyeleksi kawasan yang
   dianalisis, b) mencari kesamaan unsur didasarkan pada hubungan semantic
   yang sama, c) mencari tambahan unsur atau istilah tercakup, d) mencari
   kawasan yang lebih besar yang dapat mencakup sebagian dan sub bagian dari
   kawasan yang dianalisis, e) membangun taksonomi yang bersifat tentative, f)
   melakukan observasi terfokus untuk menguji ketepatan analisis, g) membuat
   taksonomi yang lengkap.

4. Melakukan observasi terseleksi
       Observasi terseleksi adalah untuk mengkaji secara lebih rinci kawasan-
   kawasan yang telah dipilih. Dalam observasi terseleksi ini diajukan suatu
   bentuk pertanyaan yaitu pertanyaan masalah-masalah kawasan budaya yang
   muncul dari perbedaan sebagaimana bahwa dengan kesamaan diatas kategori-
   kategori observasi ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kontras dua
   butir dan pertanyaan kontras tiga butir yang diajukan guna menemukan makna
   budaya dari situasi sosial yang dipelajari.

7. Melakukan analisis komponensial

       Analisis komponensial merupakan analisis yang bermaksud mencari
   dimensi kontras diri atribut-atribut kawasan. Dalam analisis taksonomi yang
   dicari adalah kesamaan-kesamaan, sedangkan dalam analisis komponensial
   yang dicari adalah perbedaaan. Spradley (1980) menjelaskan bahwa analisis
   komponensial adalah usaha sistem komponen-komponen yang mengandung
   arti yang berhubungan dengan kategori budaya. Dalam kawasan setiap budaya
   terdapat sejumlah yang termasuk didalamnya masing-masing kategori yang
   mempunyai atribut-atribut, yaitu unsur informasi yang membedakan suatu
   kategori dengan kategori lainnya. Selanjutnya dengan mengajukan pertanyaan
   kontras, maka sejalan dimensi kontras dapat dilakukan dengan memasukkan
   atribut-atribut yang ditemukan kedalam format paradigma.
Analisis komponensial dilakukan dengan menganalisis kedaan dan situasi
   pelaksanaan proses pembelajaran di SMPN 1 Bukittinggi dengan cara
   mengajukan pertanyaan kontars atau yang berlawanan. Dengan mengajukan
   pertanyaan yang berlawanan diharapkan dapat memperoleh data yang
   diinginkan tentang pelaksanaan proses pembelajaran yang dimaksud.




8. Menentukan Tema Penelitian

       Tema budaya merupakan suatu analisis yang dilakukan dalam upaya untuk
   memperoleh beberapa pandangan atau kebiasaan-kebiasaan yang terjadi. Saat
   guru melaksanakan proses pembelajaran mulai dari merencanakan strategi
   yang digunakan dan media yang dipakai. Analisis ini dilakukan atas dasar
   analisis komponensial yang telah dilakukan guru mencari kesamaan-kesamaan
   antara dimensi kontras kawasan yang terpilih.

       Setelah diajukan pertanyaan kontras dalam berbagai dimensi, akan
   ditemukan suatu tema budaya tentang makna dibalik perilaku guru dalam
   proses pembelajaran tersebut.




F. Teknik Penjaminan Keabsahan Data

       Penjaminan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik
sebagai berikut :

1. Perpanjangan keikutsertaan, yaitu lamanya keikutsertan peneliti pada latar
   penelitian. Penelitian dilakukan selama lebih kurang dua bulan. Kemudian
   diperpanjang hingga memperoleh data yang lengkap.
2. Ketekunan pengamatan, dimaksudkan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-
   unsur dalam situasi yang relevan dengan persoalan atau isu yang akan dicari.
   Kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut. Penelitian ini dipusatkan
   pada bagaimana guru melakukan proses pembelajaran dengan siswa sesuai
   dengan yang direncanakan.
3. Triangulasi data, yaitu merupakan proses menemukan kesimpulan dari
   berbagai sudut pandang dengan melakukan upaya mengumpulkan data dari
   sejumlah sumber yang berbeda dengan metode yang bervariasi. Triangulasi
   data penelitian ini dilakukan dengan : a) membandingkan pendapat peneliti
   dengan beberapa pendapat orang lain, antara lain kepala sekolah dan guru, b)
   membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan,
   c) menggunakan teknik wawancara, pengamatan, dan hasil kerja atau tugas
   serta respon siswa, bahwa hasil pengamatan dan wawancara sesuai dengan
   kenyataan.
4. Diskusi yang dilakukan dengan mengekspos hasil sementara atau hasil akhir
   yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan orang lain yang diteliti serta
   rekan-rekan sejawat, bahwa hasil pengamatan dan diskusi sesuai dengan
   kenyataan.
DAFTAR PUSTAKA




Hamalik,oemar. 2007. Proses belajar mengajar.Jakarta: Bumi Aksara.

Dahar, Ratna wilis.1989.teori-teori belajar.Jakarta: Erlangga.

www.//wikipedia./com

www./teoribelajar./com

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Metode Melakukan Analisis Kebutuhan Dalam Penelitian Pengembangan
Metode Melakukan Analisis Kebutuhan Dalam Penelitian PengembanganMetode Melakukan Analisis Kebutuhan Dalam Penelitian Pengembangan
Metode Melakukan Analisis Kebutuhan Dalam Penelitian PengembanganAwal Akbar Jamaluddin
 
Kelompok 7 validitas dan reliabilitas
Kelompok 7 validitas dan reliabilitasKelompok 7 validitas dan reliabilitas
Kelompok 7 validitas dan reliabilitaswiddietyas
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniMichelle Rumawir
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuPutriAgilya
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Arif Winahyu
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualUwes Chaeruman
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individutaufiq99
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Hafiza .h
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiAlwiAssegaf
 
Power point makalah
Power point makalahPower point makalah
Power point makalahoqpram
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES Andina Aulia Rachma
 
contoh kata pengantar
contoh kata pengantarcontoh kata pengantar
contoh kata pengantarAhya Alamsyah
 
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
 CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSIAkhmad Muhibudin
 

Mais procurados (20)

Metode Melakukan Analisis Kebutuhan Dalam Penelitian Pengembangan
Metode Melakukan Analisis Kebutuhan Dalam Penelitian PengembanganMetode Melakukan Analisis Kebutuhan Dalam Penelitian Pengembangan
Metode Melakukan Analisis Kebutuhan Dalam Penelitian Pengembangan
 
Format RPP Kurikulum 2013
Format RPP Kurikulum 2013Format RPP Kurikulum 2013
Format RPP Kurikulum 2013
 
Kelompok 7 validitas dan reliabilitas
Kelompok 7 validitas dan reliabilitasKelompok 7 validitas dan reliabilitas
Kelompok 7 validitas dan reliabilitas
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
 
bab 2 proposal kuantitatif
bab 2 proposal kuantitatifbab 2 proposal kuantitatif
bab 2 proposal kuantitatif
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
 
Analisis Instruksional
Analisis InstruksionalAnalisis Instruksional
Analisis Instruksional
 
Profil penulis
Profil penulisProfil penulis
Profil penulis
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel Konseptual
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
 
Laporan hasil analisis
Laporan hasil analisisLaporan hasil analisis
Laporan hasil analisis
 
Power point makalah
Power point makalahPower point makalah
Power point makalah
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
 
contoh kata pengantar
contoh kata pengantarcontoh kata pengantar
contoh kata pengantar
 
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
 CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
 
Makalah rangkuman ajeng
Makalah rangkuman ajengMakalah rangkuman ajeng
Makalah rangkuman ajeng
 

Destaque

Makalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatifMakalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatifNora Indrasari
 
Tugas makalah kualitatif
Tugas makalah kualitatifTugas makalah kualitatif
Tugas makalah kualitatifcherry121082
 
Makalah penelitian kualitatif gt
Makalah penelitian kualitatif gtMakalah penelitian kualitatif gt
Makalah penelitian kualitatif gtanmeyshie
 
Makalah undang undang sistem pendidikan nasional
Makalah undang undang sistem pendidikan nasionalMakalah undang undang sistem pendidikan nasional
Makalah undang undang sistem pendidikan nasionalFirlita Nurul Kharisma
 
Analisis kebijakan pendidikan
Analisis kebijakan pendidikanAnalisis kebijakan pendidikan
Analisis kebijakan pendidikanAhmad Mansur
 
Sistem pendidikan nasional (makalah)
Sistem pendidikan nasional (makalah)Sistem pendidikan nasional (makalah)
Sistem pendidikan nasional (makalah)Pujiati Puu
 
Metode penelitian kualitatif I
Metode penelitian kualitatif IMetode penelitian kualitatif I
Metode penelitian kualitatif IRoro Wulan
 
Proposal kualitatif
Proposal kualitatifProposal kualitatif
Proposal kualitatifDewi
 
Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatifPenelitian kualitatif
Penelitian kualitatifocwunj_fip
 
Pengertian metode penelitian kualitatif
Pengertian metode penelitian kualitatifPengertian metode penelitian kualitatif
Pengertian metode penelitian kualitatifsuryadi man ic
 
Alternative System Solutions for Wheel Loaders and other Construction Equipment
Alternative System Solutions for Wheel Loaders and other Construction EquipmentAlternative System Solutions for Wheel Loaders and other Construction Equipment
Alternative System Solutions for Wheel Loaders and other Construction EquipmentReno Filla
 
DM Event Facebook Ecosystem 2
DM Event Facebook Ecosystem 2DM Event Facebook Ecosystem 2
DM Event Facebook Ecosystem 2loukerner4
 
Case study #2 team 5
Case study #2 team 5Case study #2 team 5
Case study #2 team 5eda610team5
 
Cabot Specialty Fluids
Cabot Specialty FluidsCabot Specialty Fluids
Cabot Specialty Fluidsvasilciualina
 
FINANCIAL FREEDOM OVERVIEW
FINANCIAL FREEDOM OVERVIEWFINANCIAL FREEDOM OVERVIEW
FINANCIAL FREEDOM OVERVIEWwealthbuilders
 

Destaque (20)

Makalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatifMakalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatif
 
Tugas makalah kualitatif
Tugas makalah kualitatifTugas makalah kualitatif
Tugas makalah kualitatif
 
Makalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatifMakalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatif
 
Makalah penelitian kualitatif gt
Makalah penelitian kualitatif gtMakalah penelitian kualitatif gt
Makalah penelitian kualitatif gt
 
Makalah undang undang sistem pendidikan nasional
Makalah undang undang sistem pendidikan nasionalMakalah undang undang sistem pendidikan nasional
Makalah undang undang sistem pendidikan nasional
 
Analisis kebijakan pendidikan
Analisis kebijakan pendidikanAnalisis kebijakan pendidikan
Analisis kebijakan pendidikan
 
Sistem pendidikan nasional (makalah)
Sistem pendidikan nasional (makalah)Sistem pendidikan nasional (makalah)
Sistem pendidikan nasional (makalah)
 
Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatifPenelitian kualitatif
Penelitian kualitatif
 
Paradigma & ragam penelitian kualitatif
Paradigma & ragam penelitian kualitatifParadigma & ragam penelitian kualitatif
Paradigma & ragam penelitian kualitatif
 
Metode penelitian kualitatif I
Metode penelitian kualitatif IMetode penelitian kualitatif I
Metode penelitian kualitatif I
 
Proposal kualitatif
Proposal kualitatifProposal kualitatif
Proposal kualitatif
 
Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatifPenelitian kualitatif
Penelitian kualitatif
 
Pengertian metode penelitian kualitatif
Pengertian metode penelitian kualitatifPengertian metode penelitian kualitatif
Pengertian metode penelitian kualitatif
 
Alternative System Solutions for Wheel Loaders and other Construction Equipment
Alternative System Solutions for Wheel Loaders and other Construction EquipmentAlternative System Solutions for Wheel Loaders and other Construction Equipment
Alternative System Solutions for Wheel Loaders and other Construction Equipment
 
DM Event Facebook Ecosystem 2
DM Event Facebook Ecosystem 2DM Event Facebook Ecosystem 2
DM Event Facebook Ecosystem 2
 
Case study #2 team 5
Case study #2 team 5Case study #2 team 5
Case study #2 team 5
 
Afrikaans
AfrikaansAfrikaans
Afrikaans
 
Cabot Specialty Fluids
Cabot Specialty FluidsCabot Specialty Fluids
Cabot Specialty Fluids
 
Slovenian
SlovenianSlovenian
Slovenian
 
FINANCIAL FREEDOM OVERVIEW
FINANCIAL FREEDOM OVERVIEWFINANCIAL FREEDOM OVERVIEW
FINANCIAL FREEDOM OVERVIEW
 

Semelhante a MOTIVASI

Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5Antonius Lela Nihamaking
 
Scaffolding pendekatan saintifik
Scaffolding pendekatan saintifikScaffolding pendekatan saintifik
Scaffolding pendekatan saintifikNurWakhidah11
 
Prinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikanPrinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikanMaya Sy
 
Proposal PTK Metode Demonstrasi
Proposal PTK Metode DemonstrasiProposal PTK Metode Demonstrasi
Proposal PTK Metode DemonstrasiSutardiIbnuMustofa
 
Memahami Peran Guru dan Anak Didik.docx
Memahami Peran Guru dan Anak Didik.docxMemahami Peran Guru dan Anak Didik.docx
Memahami Peran Guru dan Anak Didik.docxZukét Printing
 
Memahami Peran Guru dan Anak Didik .pdf
Memahami Peran Guru dan Anak Didik .pdfMemahami Peran Guru dan Anak Didik .pdf
Memahami Peran Guru dan Anak Didik .pdfZukét Printing
 
Metopen kelompok 1_semt_4[2]
Metopen kelompok 1_semt_4[2]Metopen kelompok 1_semt_4[2]
Metopen kelompok 1_semt_4[2]syaifulSaif
 
makalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarmakalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarHafidzotul Millah
 
PENGEMBANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PENGAWAS: MODEL PENELITIA...
PENGEMBANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PENGAWAS: MODEL PENELITIA...PENGEMBANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PENGAWAS: MODEL PENELITIA...
PENGEMBANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PENGAWAS: MODEL PENELITIA...Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
Kinerja guru dalam mendesain pembelajaran
Kinerja guru dalam mendesain pembelajaranKinerja guru dalam mendesain pembelajaran
Kinerja guru dalam mendesain pembelajarannasutionllg
 
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3NikenDwi15
 
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakterPenerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakterVivi Vey
 
Bimbingan belajar
Bimbingan belajarBimbingan belajar
Bimbingan belajareka noviana
 
Proposal s2
Proposal s2Proposal s2
Proposal s2Ikus Imc
 

Semelhante a MOTIVASI (20)

Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
 
Scaffolding pendekatan saintifik
Scaffolding pendekatan saintifikScaffolding pendekatan saintifik
Scaffolding pendekatan saintifik
 
Prinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikanPrinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikan
 
Proposal PTK Metode Demonstrasi
Proposal PTK Metode DemonstrasiProposal PTK Metode Demonstrasi
Proposal PTK Metode Demonstrasi
 
Memahami Peran Guru dan Anak Didik.docx
Memahami Peran Guru dan Anak Didik.docxMemahami Peran Guru dan Anak Didik.docx
Memahami Peran Guru dan Anak Didik.docx
 
Memahami Peran Guru dan Anak Didik .pdf
Memahami Peran Guru dan Anak Didik .pdfMemahami Peran Guru dan Anak Didik .pdf
Memahami Peran Guru dan Anak Didik .pdf
 
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOREKSPEKTASI KINERJA KONSELOR
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR
 
Metopen kelompok 1_semt_4[2]
Metopen kelompok 1_semt_4[2]Metopen kelompok 1_semt_4[2]
Metopen kelompok 1_semt_4[2]
 
makalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarmakalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajar
 
PENGEMBANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PENGAWAS: MODEL PENELITIA...
PENGEMBANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PENGAWAS: MODEL PENELITIA...PENGEMBANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PENGAWAS: MODEL PENELITIA...
PENGEMBANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PENGAWAS: MODEL PENELITIA...
 
Proposal kuu
Proposal kuuProposal kuu
Proposal kuu
 
Proposal nonny
Proposal nonnyProposal nonny
Proposal nonny
 
Kinerja guru dalam mendesain pembelajaran
Kinerja guru dalam mendesain pembelajaranKinerja guru dalam mendesain pembelajaran
Kinerja guru dalam mendesain pembelajaran
 
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3
 
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakterPenerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
 
proposal kualitatif
proposal kualitatifproposal kualitatif
proposal kualitatif
 
Makalah plpg korina
Makalah plpg korinaMakalah plpg korina
Makalah plpg korina
 
Bimbingan belajar
Bimbingan belajarBimbingan belajar
Bimbingan belajar
 
Proposal s2
Proposal s2Proposal s2
Proposal s2
 
Punya aku
Punya akuPunya aku
Punya aku
 

Último

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 

Último (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 

MOTIVASI

  • 1. PENERAPAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN DI KELAS IX SMP NEGERI 1 BUKITTINGGI Oleh : TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2011
  • 2. KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal penelitian yang berjudul “ Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Disiplin Belajar Pada Siswa kelas IX SMPN 1 Bukittinggi Dalam proses penyelesaian makalah ini kami banyak menemukan kesulitan-kesulitan, karena keterbatasan kemampuan kami baik penagalaman maupun penegetahuan. Berkat bantuan berbagai pihak akhirnya kami dapat mengatasi kesulitan yang ditemukan selama penulisan proposal penelitian ini. Oleh karena itu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah ikut memabantu, semoga bantuan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Kami sangat menyadari bahwa proposal penelitin ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami mohon maaf. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan selanjutnya. Semoga makalah penelitian ini bermanfaat untuk pembaca pada umumnya. Padang, 25 November 2011 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL …………………………...........…………………….……. KATA PENGANTAR ………………………………..........………………..…… DAFTAR ISI ……………………………………………….........…………..…... A. PENDAHULUAN ……………………………………………......….............. 1 Latar Belakang ……………………………………................................. 2. Fokus Penelitian ………………………………………….…................. 3. Tujuan Penelitian ……………………………………….…................... 4. Manfaat Penelitian …………………………………….……................. B . KAJIAN PUSTAKA …………………............................................................ a). Disiplin Belajar …………………………………………..…............... b). Motivasi Belajar ……………………………………........................... c). Hubungan Antara Disiplin Belajar Dengan Motivasi Belajar .............. C. METODE PENELITIAN ……..…………………….....……........……......... a. MetodologiPenelitian ……………………………………………........ b. Lokasi Penelitian …………………….................................................. d. Informan Penelitian …………………...…........................................... e. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ……………...…………….......... f. Teknik Analisis Data………………………………………………….. g. Teknik Penjamin Keabsahan Data………………………………….... DAFTAR PUSTAKA
  • 4. PENDAHULUAN 1. Latar belakang Dari waktu ke waktu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat, arus globalisasi semakin hebat. Akibat dari fenomena ini antara lain munculnya persaingan dalam berbagai bidang kehidupan diantaranya bidang pendidikan. Untuk menghadapinya dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, salah satu cara yang ditempuh adalah melalui peningkatan mutu pendidikan. Berbicara mengenai mutu pendidikan tidak akan lepas dari kegiatan belajar dimana aktivitas belajar siswa menunjukkan indikator lebih baik. Untuk mencapai pokok materi belajar siswa yang optimal tidak lepas dari kondisi dimana kemungkinan siswa dapat belajar dengan efektif dan dapat mengembangkan daya eksplorasinya baik fisik maupun psikis. Dengan motivasi belajar pada siswa disaat pemberian layanan pembelajaran yang baik tidaklah mudah, banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain pendidik, orang tua, dan siswa. Sehingga siswa memegang peranan dalam mencapai disiplin belajar. Menurut Undang – undang No. 20 tahun 2003 bahwa Tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal memiliki tujuan yang sama dengan tujuan pendidikan nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut tidak selalu berjalan dengan lancar karena penyelenggaraan pendidikan bukan suatu yang sederhana tetapi bersifat kompleks. Banyak faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan baik faktor dari peserta didik maupun dari pihak sekolah. Salah satu faktor yang berasal dari diri peserta didik yaitu disiplin belajar yang rendah. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan pendidikan salah satunya yaitu dengan meningkatkan disiplin belajar pada peserta didik. Agar proses belajar
  • 5. mengajar lancar maka seluruh siswa harus mematuhi tata tertib dengan penuh rasa disiplin yang tinggi. Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan atau keterikatan terhadap sesuatu peraturan tata tertib. 2. Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang diteliti dari penelitian adalah : 1. Bagaimanakah gambaran disiplin belajar siswa di SMP Negeri 1 Bukittinggi. 2. Bagaimanakah gambaran motivasi belajar siswa di SMP Negeri 1 Bukittinggi. 3. Bagaimanakah Pengaruh Motivasi Belajar Dengan Disiplin Belajar Siswa di SMP Negeri 1 Bukittinggi. 3. Tujuan Penelitian Bertolak dari permasalahan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui gambaran disiplin belajar siswa di SMP Negeri 1 Bukittinggi. 2. Mengetahui gambaran motivasi belajar siswa di SMP Negeri 1 Bukittinggi. 3. Mengetahui Pengaruh Antara Motivasi Belajar Dengan Disiplin Belajar
  • 6. 4.Manfaat penelitian Sebagaimana yang penulis harapkan, setelah penelitian ini akan diperoleh manfaat antara lain: 1. Manfaat Teoritis Untuk menambah referensi, bahan literature atau pustaka, khususnya tentang disiplin belajar dan motivasi belajar. 2. Manfaat Praktis Memberikan informasi pada guru pembimbing atau guru bidang studi serta orang tua siswa tentang disiplin belajar yang baik yang akan diterapkan, supaya dapat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.
  • 7. KAJIAN PUSTAKA A. Disiplin Belajar 1. Pengertian Disiplin Disiplin mempunyai makna yang luas dan berbeda – beda, oleh karena itu disiplin mempunyai berbagai macam pengertian. Pengertian tentang disiplin telah banyak di definisikan dalam berbagai versi oleh para ahli. Ahli yang satu mempunyai batasan lain apabila dibandingkan dengan ahli lainnya. Definisi pertama yang berhubungan dengan disiplin diantaranya seperti yang dikemukakan oleh Andi Rasdiyanah (1995 : 28) yaitu kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu system yang mengharuskan orang untuk tunduk pada keputusan, perintah atau peraturan yang berlaku. Dengan kata lain, disiplin adalah kepatuhan mentaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan. Sedangkan Depdiknas (1992 : 3) disiplin adalah :“ Tingkat konsistensi dan konsekuen seseorang terhadap suatu komitmen atau kesepakatan bersama yang berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai waktu dan proses pelaksanaan suatu kegiatan”. Seirama dengan pendapat tersebut diatas, Hurlock (1978 : 82) mengemukakan pendapatnya tentang disiplin tersebut : “ Disiplin merupakan cara masyarakat mengajar anak berperilaku moral yang disetujui kelompok”. Dari berbagai macam pendapat tentang definisi disiplin diatas, dapat diketahui bahwa disiplin merupakan suatu sikap moral siswa yang terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai – nilaiketaatan, kepatuhan, keteraturan dan ketertiban berdasarkan acuan nilai moral. Siswa yang memiliki disiplin akan menunjukkan ketaatan, dan keteraturan terhadap perannya sebagai seorang pelajar yaitu belajar secaraterarah dan teratur. Dengan demikian siswa yang berdisiplin akan lebih mampu mengarahkan dan mengendalikan perilakunya. Disiplin memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia terutama siswa dalam hal belajar. Disiplin akan memudahkan siswa dalam belajar secara terarah dan teratur.
  • 8. 2. Pengertian Disiplin Belajar Disiplin merupakan suatu cara yang digunakan oleh guru untuk mendidik dan membentuk perilaku siswa menjadi orang yang berguna dan berprestasi tinggi dalam bidang pelajaran. Ini dapat dilihat dari pengertian disiplin menurut Hurlock (1999: 82) yaitu suatu cara masyarakat untuk mengajar anak perilaku moral yang disetujui kelompok. Tujuan seluruh disiplin adalah membentuk perilaku sedemikian rupa hingga ia akan sesuai dengan peran – peran yang ditetapkan kelompok budaya, tempat individu itu diidentifikasinya. Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban. (Prijodarminto, 1994: 23). Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah sikap individu yang terbentuk dari serangkaian perilaku yang menunjukkan ketaatan dan keteraturan berdasarkan acuan nialai moral. Effendi dan Praja (985: 102) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha atau interaksi yang dilakukan individu untuk memperoleh kebiasaan, pengetahuan, sikap dan sesuatu yang baru sebagai hasilpengalaman yang dilaluinya. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar dalam penelitian ini adalah sikap siswa yang terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai – nilai ketaatan, dan keteraturan berdasarkan acuan nilai moral individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang mencakup perubahan berfikir, sikap dan tindakan yang sesuai dengan standar sosial. B. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Belajar dan motivasi tidak dapat saling dipisahkan artinya seseorang melakukan aktifitas belajar tertentu tentu didukung oleh suatu keinginan yang ada pada dirinya untuk memenuhi kebutuhan. Hal ini karena motivasi sangat
  • 9. menentukan keberhasilan belajar. Menurut Filmore Sanford (Un Effendi dan Juhaya SP, 1993: 60), motivasi akar katanya adalah motif. Motif menunjukkan suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi adalah pendorong suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar dia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga agar dia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. (Ngalim Purwanto, 1992: 71). Kata “Motif” juga diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subyek untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif itu, maka motivasi itu dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat – saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak. (Sardiman, 20001:71). Sedangkan Mc. Donald (Sardiman, 2001:71) berpendapat bahawa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc.Donald ada tiga elemen penting yaitu : 1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia 2. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau feeling, afeksi seseorang. 3. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia. 4. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. W.S Winkel (1996:151), mengatakan bahwa motivasi adalah daya penggerak di dalam diri orang untuk melakukan aktivitas – aktivitas tertentudemi mencapai tujuan tertentu. Wasty Soemanto (1983:193) berpendapat bahwa “ motivasi bertalian dengan 3 hal yang sekaligus merupakan aspek – aspek dari motivasi. Ketigahal
  • 10. tersebut ialah : “ keadaan yang mendorong tingkah laku (motivating sataes), tingkah laku tersebut (goals or end of such behavior).” Menurut M. Ngalim Purwanto (1992 : 60) mengemukakan definisi motivasi adalah “segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu.” Maslow (1943 - 1970) mengemukakan bahwa : “ Tingkah laku manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan – kebutuhan tertentu, seperti : kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa cinta, penghargaan aktualisasi diri, mengetahui dan mengerti, dan juga kebutuhan estetik. “ Goerge R.Terry, Ph.D. menyatakan bahwa : “ motivation is the desire within an individual that stimulates him or her to action.” ( motivasi adalah keinginan di dalam seorang individu yang mendorong untuk bertindak).(Moekijat, 2001: 5) Horlad Konntz et al. mengatakan bahwa : “ motivation refers to the drive and effort to satisfy a want or goal.” (motivasi menunjukkan dorongan dan usaha untuk memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan atau untuk mencapai suatu tujuan). (Moekijat, 2001: 5). Berdasarkan dari beberapa pendapat tersebut, secara garis besar dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar serta memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki siswa tercapai. Hal tersebut senada dengan pendapat Sardiman A.M (1986:75) bahwa “ motivasi belajar keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar dapat tercapai. Motivasi yang menyebabkan siswa melakukan kegiatan belajar dapat timbul dari dalam dirinya sendiri maupun dari luar dirinya. Sehubungan dengan itu Sardiman (1996 : 90) mengemukakan bahwa :“ Motivasi intrinsik yaitu motivasi yang menjadi aktif atau tidak memerlukan rangsangan dari luar, karena dari dalam diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu
  • 11. motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang aktif atau berfungsinya karena adanya rangsangan dari luar.” Banyak para ahli yang sudah mengemukakan pengertian motivasi dengan berbagai sudut pandang mereka masing–masing namun intinya sama, yakni sebagai suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian motivasi adalah daya penggerak atau pendorong yang ada di dalam diri individu untuk melakukan sesuatu demi mencapai suatu tujuan. Dalam kegiatan belajar, motivasi diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai. C. Hubungan antara Disiplin Belajar Dengan Motivasi Belajar Disiplin merupakan suatu cara yang digunakan oleh guru untuk mendidik dan membentuk perilaku siswa agar menjadi orang yang berguna dan berprestasi tinggi dalam bidang pelajaran. Ini dapat dilihat dari pengertian disiplin menurut Prijodarminto (1994 : 23) yaitu Disiplin merupakan suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban. Disiplin belajar pada siswa sangat diperlukan tingkat konsistensi dan kebiasaan yang teratur dalam kegiatan proses belajar mengajar karena dalam belajar membutuhkan beberapa faktor salah satu diantaranya adalah kebiasaan dalam disiplin belajar. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar dalam penelitian ini adalah sikap siswa yang terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai – nilai ketaatan, dan keteraturan berdasarkan acuan nilai moral individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang mencakup perubahan berfikir, sikap dan tindakan yang sesuai dengan standar sosial. Sedangkan Mc. Donald (Sardiman, 2001:71) berpendapat bahawa
  • 12. motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian motivasi adalah daya penggerak atau pendorong yang ada di dalam diri individu untuk melakukan sesuatu demi mencapai suatu tujuan. Dalam kegiatan belajar, motivasi diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai. Dengan menerapkan sikap disiplin dalam belajar pada siswa, maka diharapkan pula dapat mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar. Sehingga dapat meningkatkan keberhasilan dalam belajar siswa dan juga siswa semakin rajin, kreatif dan aktif dalam belajarnya. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa apabila siswa memiliki motivasi yang tinggi maka dengan sendirinya ia juga akan memiliki sikap disiplin belajar yang tinggi pula, sehingga dapat mendukung atau meningkatkan keberhasilan dalam belajarnya. Namun apabila seorang siswa kurang memiliki motivasi belajar atau motivasi belajarnya rendah, maka sikap disiplin belajar juga akan rendah bahkan sama sekali tidak ada. Ini semua dikarenakan adanya interaksi antara motivasi belajar dan sikap disiplin belajar yang berhubungan antara keduanya yang dapat meningkatkan cara siswa dalam belajar yang lebih aktif. Upaya untuk menumbuhkan kedisiplinan dan motivasi belajar tidak terlepas dari peran aktif guru dan lembaga disekolah yang didukung dengan adanya tata tertib sekolah serta peran serta orang tua dan keluarga dirumah agar selalu menanamkan dan menumbuh kembangkan sikap kepada anak didiknya yakni dengan senantiasa menerapkan sikap disiplin dalam belajar dan memotivasi siswa agar rajin belajar sehingga mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. Dengan kata lain sistem sosial dan tata tertib atau peraturan sekolah harus sudah diketahui dan diperkenalkan kepada anak masuk sekolah. Suatu hal yang sangat penting dan harus dilakukan oleh guru sedini mungkin pada permulaan sekolah ditanamkan dan ditumbuhkan dasar pendidikan moral, sosial, susila, etika
  • 13. dan agama dalm setiap pribadi anak. Untuk membentuk kepribadian anak yang berbudi pekerti yang luhur, disiplin, kreatif, aktif, dinamis, serta berinteligensi. METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan metode yang dikemukakan oleh Cresswell (1994) yang dinamakan qualitative narrative yang pada intinya adalah suatu rancangan atau prosedur penelitian yang mengkomentari atau bercerita tentang hasil suatu analisis data dengan ciri-ciri yang dapat disarikan sebagai berikut : 1) menalaah hasil pemaparan/ cerita untuk kemudian di hubungkan dengan tipe atau rancangan yang diinginkan, 2) menggambarkan atau mendeskripsikan hasil analisis data kemudian dibandingkan dengan teori yang sesungguhnya yang bersumber dari literatur umum yang sesuai dengan topik penelitian. Dalam penelitian ini adalah komentar atau narasi yang bersumber dari analisis data yang diperoleh tentang motivasi belajar dan disiplin belajar yang dilaksanakan di SMPN 1 Bukittinggi. Hasil analisis data selanjutnya dibandingkan dengan teori yang bersumber dari literatur umum yang berkaitan dengan topik penelitian. B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMPN 1 Bukittinggi. Komplek sekolah ini berada di Jalan Jend. Sudirman No 102. Data terakhir menunjukkan bahwa sekolah ini mempunyai sekitar 937 siswa dengan 43 tenaga pengajar, dibantu oleh 5 orang staf tata usaha dan satu orang pengelolaan perpustakaan. Secara umum sarana penunjang proses pembelajaran yang ada diantaranya adalah 23 buah lokal belajar yang dilengkapi dengan masing-masing 1 buah labor IPA, 1 buah ruangan perpustakaan, labor komputer, ruangan majelis guru dan sarana penunjang lainnya. C. Informan Penelitian Informan pada penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala bidang kurikulum, guru, pegawai/ karyawan sekolah, dan siswa.
  • 14. D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Sesuai dengan jenis dan tujuan penelitian maka alat yang digunakan untuk memperoleh data sebagai berikut : a) Observasi Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati secara langsung pelaksanaan disiplin belajar apakah efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan begitu juga sebaliknya. Pada penelitian ini peneliti berpartisipasi secara aktif, dalam pengertian peneliti mengamati secara langsung semua aktifitas yang dilakukan oleh subjek penelitian terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan proses pembelajaran b) Wawancara Wawancara dilakukan utuk mendapatkan informasi dari informan mengenai disiplin belajar dan motivasi belajar di SMPN 1 Bukittinggi. Dalam melakukan wawancara ini ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, yaitu : a. Menetapkan pada siapa wawancara dilakukan yaitu kepada kepala sekolah, wakil kepala bidang kurikulum dan siswa. b. Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan terutama yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. c. Membuka alur wawancara dengan para informan. d. Melangsungkan wawancara dengan para informan, seperti kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru dan siswa. e. Mengkonfirmasikan hasil wawancara dengan para guru dan informan lainnya. f. Menuliskan hasil wawancara kedalam catatan lapangan. g. Mengidentifikasikan hasil wawancara yang telah diperoleh dilapangan.
  • 15. Wawancara dilakukan dengan orang-orang yang terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran yaitu guru, siswa dan kepala sekolah, serta wakil kepala bidang kurikulum sebagai orang yang bertanggung jawab secara penuh terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan pembelajaran di sekolah. c) Studi Dokumentasi Studi dokumentasi digunakan untuk mengungkapkan data bersifat administratif serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas terutama yang berkaitan dengan data yang berhubungan langsung dengan proses pembelajaran. Dokumentasi yang dimaksudkan adalah perangkat pembelajaran, media pembelajaran yang tersedia, data tentang siswa dan guru, data geografis dan struktur organisasi sekolah serta sumber data lainnya yang berhubungan dengan topik yang diteliti. E. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang ditetapkan kedalam penelitian ini adalah seperti yang dikemukan Spradley (1980) sebagai berikut : 1. Menentukan subjek penelitian Subjek penelitian yang dimaksudkan adalah SMPN 1 Bukittinggi. Penentuan subjek penelitian ini didasarkan pada : a) sederhana yaitu ruang lingkup terbatas, b) mudah memasukinya, c) tidak kentara melakukan penelitian, d) memperoleh izin, e) kegiatannya berulang-ulang. 2. Menentukan Observasi Lapangan Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sanapiah (1990), bahwa didalam penelitian kualitatif yang menjadi observasi adalah suatu situasi sosial yang setidak-tidaknya memiliki tiga elemen utama, yaitu : a) lokasi atau fisik tempat situasi sosial tersebut berlangsung, b) pelaku/ aktor yang menduduki posisi tertentu, c) kegiatan atau aktifitas pelaku pada lokasi/ tempat berlangsungnya situasi sosial.
  • 16. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti berpartisipasi pasif terlebih dahulu yaitu hanya dengan mengamatinya saja. Hal ini didasarkan pada pertimbangan jika peneliti langsung berpartisipasi aktif tanpa membina hubungan baik dikhawatirkan akan timbul kesalahpahaman yang menimbulkan kesulitan dalam pengumpulan data. Grand tour yang dilakukan SMPN 1 Bukittinggi ini bertujuan untuk melihat kondisi sekarang secara umum, baik kondisi gedung maupun melihat secara umum aktifitas guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Setelah kehadiran peneliti dapat diterima dengan baik, barulah peneliti berpartisipasi aktif melakukan mini tour mengamati perilaku guru dalam proses pembelajaran sambil mempelajari dengan seksama budaya atau perilaku siswa dalam belajar. 3. Melakukan analisis kawasan Analisis kawasan merupakan proses untuk menentukan bagian-bagian, unsur-unsur atau ranah budaya yang berisi kategori-kategori lebih kecil. Analisis ini dilakukan setelah deskripsi secara umum mengenai objek penelitian dirasakan cukup memadai. 2. Melakukan observasi terfokus Observasi terfokus dilakukan untuk menelusuri makna khusus dalam hubungannya dengan makna yang lebih luas. Setelah diperoleh gambaran mengenai kawasan-kawasan budaya melalui analisis diatas, kemudian dipilih kawasan-kawasan yang berhubungan dekat dengan topik dan masalah penelitian. Pembatasan-pembatasan terhadap kawasan tertentu dilakukan untuk dapat melakukan observasi yang mendalam. Observasi terfokus terlaksana dengan mengamati secara khusus mengenai kegiatan aktor yang terlibat dalam proses pembelajaran seperti sarana dan prasarana, media pembelajaran dan lain-lain. 3. Melakukan analisis taksonami
  • 17. Analisis taksonomi merupakan analisis pada kawasan-kawasan untuk melacak struktur internal kawasan tersebut secara lebih rinci dan mendalam. Sesuai dengan yang dikemukakan Spradley (1980), langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis taksonomi, yaitu : a) menyeleksi kawasan yang dianalisis, b) mencari kesamaan unsur didasarkan pada hubungan semantic yang sama, c) mencari tambahan unsur atau istilah tercakup, d) mencari kawasan yang lebih besar yang dapat mencakup sebagian dan sub bagian dari kawasan yang dianalisis, e) membangun taksonomi yang bersifat tentative, f) melakukan observasi terfokus untuk menguji ketepatan analisis, g) membuat taksonomi yang lengkap. 4. Melakukan observasi terseleksi Observasi terseleksi adalah untuk mengkaji secara lebih rinci kawasan- kawasan yang telah dipilih. Dalam observasi terseleksi ini diajukan suatu bentuk pertanyaan yaitu pertanyaan masalah-masalah kawasan budaya yang muncul dari perbedaan sebagaimana bahwa dengan kesamaan diatas kategori- kategori observasi ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kontras dua butir dan pertanyaan kontras tiga butir yang diajukan guna menemukan makna budaya dari situasi sosial yang dipelajari. 7. Melakukan analisis komponensial Analisis komponensial merupakan analisis yang bermaksud mencari dimensi kontras diri atribut-atribut kawasan. Dalam analisis taksonomi yang dicari adalah kesamaan-kesamaan, sedangkan dalam analisis komponensial yang dicari adalah perbedaaan. Spradley (1980) menjelaskan bahwa analisis komponensial adalah usaha sistem komponen-komponen yang mengandung arti yang berhubungan dengan kategori budaya. Dalam kawasan setiap budaya terdapat sejumlah yang termasuk didalamnya masing-masing kategori yang mempunyai atribut-atribut, yaitu unsur informasi yang membedakan suatu kategori dengan kategori lainnya. Selanjutnya dengan mengajukan pertanyaan kontras, maka sejalan dimensi kontras dapat dilakukan dengan memasukkan atribut-atribut yang ditemukan kedalam format paradigma.
  • 18. Analisis komponensial dilakukan dengan menganalisis kedaan dan situasi pelaksanaan proses pembelajaran di SMPN 1 Bukittinggi dengan cara mengajukan pertanyaan kontars atau yang berlawanan. Dengan mengajukan pertanyaan yang berlawanan diharapkan dapat memperoleh data yang diinginkan tentang pelaksanaan proses pembelajaran yang dimaksud. 8. Menentukan Tema Penelitian Tema budaya merupakan suatu analisis yang dilakukan dalam upaya untuk memperoleh beberapa pandangan atau kebiasaan-kebiasaan yang terjadi. Saat guru melaksanakan proses pembelajaran mulai dari merencanakan strategi yang digunakan dan media yang dipakai. Analisis ini dilakukan atas dasar analisis komponensial yang telah dilakukan guru mencari kesamaan-kesamaan antara dimensi kontras kawasan yang terpilih. Setelah diajukan pertanyaan kontras dalam berbagai dimensi, akan ditemukan suatu tema budaya tentang makna dibalik perilaku guru dalam proses pembelajaran tersebut. F. Teknik Penjaminan Keabsahan Data Penjaminan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik sebagai berikut : 1. Perpanjangan keikutsertaan, yaitu lamanya keikutsertan peneliti pada latar penelitian. Penelitian dilakukan selama lebih kurang dua bulan. Kemudian diperpanjang hingga memperoleh data yang lengkap. 2. Ketekunan pengamatan, dimaksudkan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur- unsur dalam situasi yang relevan dengan persoalan atau isu yang akan dicari. Kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut. Penelitian ini dipusatkan pada bagaimana guru melakukan proses pembelajaran dengan siswa sesuai dengan yang direncanakan.
  • 19. 3. Triangulasi data, yaitu merupakan proses menemukan kesimpulan dari berbagai sudut pandang dengan melakukan upaya mengumpulkan data dari sejumlah sumber yang berbeda dengan metode yang bervariasi. Triangulasi data penelitian ini dilakukan dengan : a) membandingkan pendapat peneliti dengan beberapa pendapat orang lain, antara lain kepala sekolah dan guru, b) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan, c) menggunakan teknik wawancara, pengamatan, dan hasil kerja atau tugas serta respon siswa, bahwa hasil pengamatan dan wawancara sesuai dengan kenyataan. 4. Diskusi yang dilakukan dengan mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan orang lain yang diteliti serta rekan-rekan sejawat, bahwa hasil pengamatan dan diskusi sesuai dengan kenyataan.
  • 20. DAFTAR PUSTAKA Hamalik,oemar. 2007. Proses belajar mengajar.Jakarta: Bumi Aksara. Dahar, Ratna wilis.1989.teori-teori belajar.Jakarta: Erlangga. www.//wikipedia./com www./teoribelajar./com