1. AKUNTANSI
ISTISHNA
KELOMPOK 9
1.MUSDALIFAH AYDIR B1C1 12 021
2.ERSITA NUGRAWATI B1C1 12 025
3.CAHYANIZA B1C1 12 031
4.ARDA YUNIARMAN B1C1 12 036
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS HALU OLEO
2. PeNgerTIAN
ISTISHNA
Akad istishna adalah akad jual beli antara al
mustashni (pembeli) dan as-shani (prosuden
yang juga bertindak sebagai penjual) dimana
pembeli menugasi produsen untuk
menyediakan al mashnu (barang pesanan)
sesuai spesifikasi yang disyaratkan pembeli
dan menjualnya dengan harga yang
disepakati
3. KrITerIA ProdUK
PeSANAN
Dalam PSAK 104 di jelaskan barang pesanan
harus memenuhi kriteria ;
a. Memerlukan proses pembuatan setelah akad di
sepakati,
b. Sesuai dengan spesifikasi pemesan (customized),
bukan produk masal,
c. Harus di ketahui karakteristiknya secara umum
yang meliputi jenis, spesifikasi teknis, kualitas,
dan kuantitasnya.
4. dASAr HUKUm
ISTISHNA
Dari Al-Qur’an: al Baqarah ayat 282
....... فاكتبوه مسمي أجل إلي بدين تداينتم إذا ءامنوا الذين أيها يا
Artinya: wahai orang-orang yang beriman jika kalian berhutang
dengan sebuah hutang dengan waktu yang telah di tentukan, maka
tuliskanlah hutang tersebut……
Al-Hadist
Amir bin Auf berkata: “Perdamaian dapat dilakukan diantara kaum
muslim kecuali perdamaian yang mengharumkan yang halal dan
menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan
syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal
dan menghalalkan yang haram.” (HR.Tirmidzi).
5. Rukun dan peRsyaRatan
istishna
Rukun transaksi istishna
1.Transaktor
2.Objek istishna
3.Ijab kabul (Shighah)
Persyaratan transaksi istishna
Biaya perolehan istishna
6. Ketentuan syariah dan Fatwa
dewan Syari’ah tentang Istishna
Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No. 06/DSN-MUI/IV/2000)
Tentang Jual Beli Istishna’ Fatwa ini mengatur beberapa
ketentuan
Ketentuan tentang pembayaran
1) Alat bayar harus diketahui jumlah dan bentuknya, baik berupa uang,
barang, atau mamfaat, demikian juga dengan cara pembayarannya.
2) Harga yang telah ditetapkan dalam akad tidak boleh berubah. Akan
tetapi apabila setelah akad ditandatangani pembeli mengubah
spesifikasi dalam akad maka penambahan biaya akibat perubahan ini
menjadi tanggung jawab pembeli.
3) Pembayaran dilakukan sesuai dengan kesepakatan
4) Pembayaran tidak boleh berupa pembebasan utang.
7. Ketentuan tentang barang
1) Barang pesanan harus jelas spesifikasinya (jenis, ukuran, mutu)
sehingga tidak ada lagi jahalah dan perselisian dapat dihindari.
2) Barang pesanan diserahkan kemudian.
3) Waktu dan penyerahan pesanan harus ditetapkan berdasarkan
kesepakatan.
4) Barang pesanan yang belum diterima tidak boleh dijual.
5) Tidak boleh menukar barang kecuali dengan barang sejenis sesuai
dengan kesepakatan.
6) Dalam hal terdapat cacat atau barang tidak sesuai dengan
kesepakatan, pemesan memiliki hak khiyar (hak memilih) untuk
melanjutkan atau mebatalkan akad.
7) Dalam hal pemesanan sudah dikerjakan sesuai dengan kesepakatan,
hukumnya mengikat, tidak boleh dibatalkan sehingga penjual tidak
dirugikan karena ia telah menjalankan kewajibannya sesuai dengan
kesepakatan.
8. Ketentuan Lain
1) Dalam hal pesanan sudah dikerjakan sesuai dengan
kesepakatan, hukumnya mengikat.
2) Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya
atau jika terjadi perselisihan di antara kedua belah pihak,
maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi
Syariah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui
musyawarah.
9. IstIshna paralel
Pengertian istishna paralel
Istishna paralel adalah suatu bentuk akad istishna antara
penjual dan pemesan, dimana untuk memenhui
kewajibannya kepada pemesan, penjual melakukan akad
itishna dengan pihak lain(subkontraktor) yang dapat
memenuhi asset yang dipoesan pemesan
Rukun istisnha paralel
Biaya perolehan istishna paralel
12. Jurnal dalam
transaksI IstIshna
Jurnal untuk penjual
Pada saat penagihan kepada pembeli
(Db) Piutang Istishna xxxxx
(Cr) Termin Istishna xxxxx
Pada saat penerimaan pembayaran dari pembeli
(Db) Kas xxxxx
(Cr) Piutang Istishna xxxxx
Jika akad tidak ditandatangani
(Db) Beban pra-akad xxxxx
(Cr) Beban Istishna yang ditangguhkan xxxxx
Saat pengeluaran biaya istishna setelah akad ditandatangani
(Db) Aktiva Istishna dalam penyelesaian xxxxx
(Db) Beban Istishna yang ditangguhkan xxxxx
(Cr) Kas xxxxx
13. Jurnal untuk pembeli
Pembeli menerima tagihan dari penjual
(Db)Aktiva istishna dalam penyelesaian xxxxx
(Cr)Hutang istishna xxxxx
Saat pembeli menerima garansi penyelesaian proyek
(Db)Kas xxxxx
(Cr)Titipan uang garansi xxxxx
Pembeli membayar tagihan dari kontraktor
(Db)Hutang istishna xxxxx
(Cr)Kas xxxxx
Pembeli menerima aktiva istishna
(Db)Persediaan xxxxx
(Cr)Aktiva istishna dalam penyelesaian xxxxx
14. penyajian
Penjual menyajikan dalam laporan keuangan
hal-hal sebagai berikut:
(a) Piutang istishna
(b) Termin istishna
Pembeli menyajikan dalam laporan keuangan
hal-hal sebagai berikut:
a) Hutang ishtisna
b) Aset istishna
15. pengungkapan
Hal-hal yang diungkap dalam catatan atas laporan keuangan tentang
transaksi istishna’ dan istishna paralel antara lain :
Rincian piutang istishna’ dan hutang istishna’ berdasarkan
jumlah,jangka waktu, jenis valuta, kualitas piutang dan penyisihan
kerugian piutang Istishna’,
Piutang istishna’ dan hutang istishna’ kepada penjual ( pemasok )
yang memiliki hubungan istimewa
Besarnya modal usaha istishna’, baik yang dibiayai sendiri oleh bank
maupun yang dibiayai secara bersama-sama dengan bank atau pihak
lain
Jenis dan kuantitas barang pesanan.