SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 14
“Peran Banco del Sur dalam Membatasi Intervensi World Bank
   dan IMF di Amerika Latin pada Periode 2009-sekarang”




                          Disusun Oleh:

                        Yanuar Priambodo

                           0806333981

                  Ilmu Hubungan Internasional




               Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

                      Universitas Indonesia

                           Depok, 2011
BAB I

                                     PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

       World Bank atau Bank Dunia adalah salah satu dari organisasi keuangan internasional
(selain International Monetary Fund) yang khusus menangani pembangunan/development di
berbagai negara miskin atau negara berkembang. Mekanisme financial aid atau dana
pinjaman yang diberikan ke negara berkembang adalah senjata utama World Bank dalam
membantu pembangunan negara tersebut. World Bank dan IMF adalah manifesto pemikiran
Bretton Woods pada tahun 1944 yang hingga saat ini tetap eksis untuk membantu negara
miskin untuk melakukan pembangunannya dalam berbagai bidang, misalnya ekonomi,
politik, sosial, dan sebagainya.

       Di lain hal, Amerika Latin adalah kawasan yang menjadi sorotan penulis dalam
makalah kali ini. Data menunjukkan bahwa Amerika Latin telah bertransformasi menjadi
salah satu kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Pertumbuhan ekonomi
yang pesat ini ditandai dengan munculnya negara-negara yang telah melakukan reformasi
ekonomi dengan berlandaskan nasionalisme ekonomi, seperti Brazil, Argentina, dan Ekuador.
Reformasi ini berhasil memicu pertumbuhan ekonomi seiring dengan masyarakat yang
mandiri dan kreatif dalam melakukan aktivitas ekonomi mereka. Terlebih lagi, Brazil
sekarang ini menjadi salah satu negara yang tergolong emerging countries bersama Rusia,
India, dan Cina (BRIC).

       World Bank pada awalnya banyak melakukan investasi di kawasan ini, namun seiring
dengan menguatnya semangat nasionalise ekonomi, anti-kapitalis, dan anti-neoliberalis,
World Bank akhirnya kehilangan “peran” dalam kawasan ini. Pada tahun 2009, 7 negara
Amerika Latin (Brazil, Argentina, Uruguay, Bolivia, Paraguay, Ekuador, dan Venezuela)
berisnisiatif untuk membentuk Banco del Sur atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai
“Bank of The South”. Negara-negara penggagas Banco del Sur ini mengharapkan adanya
regionalisme ekonomi yang kokoh agar kawasan Amerika Latin tidak lagi bergantung kepada
World Bank yang kenyataannya sering salah memberikan resep pembangunan (akibat
generalisasi masalah dalam negeri setiap negara dan kesalahan strategi).

       Kenyataannya memang World Bank juga sering semakin memberatkan negara
berkembang karena financial aid yang diberikan memiliki bunga yang harus dibayar pula.
Belum lagi dengan jangka waktu yang begitu pendek. Hal ini dinilai sebagai konsekuensi
yang tidak mengenakkan bagi negara tujuan financial aid, karena World Bank tidak semata-
mata memberikan pinjaman begitu saja. Itu sebabnya World Bank beserta IMF dan WTO
(World Trade Organization) sering dijuluki sebagai Unholy Trinity.

       Dalam makalah ini, penulis akan menjelaskan lebih lanjut mengenai kontestasi antara
kekuatan regional Amerika Latin yang dituangkan melalui institusi keuangan bernama Banco
del Sur dan World Bankserta IMF yang sejak dulu memberikan sejumlah financial aid dan
banyak melakukan investasi di Amerika Latin. Artinya, kecenderungan yang tadinya ada
pada World Bank dan IMF sekarang telah bergeser ketika Banco del Sur sudah resmi berdiri.
Hal ini yang penulis kira menarik untuk dibahas dan ditelaah lebih lanjut.




I.2 Pertanyaan Permasalahan

       Masalah yang akan diangkat penulis dalam makalah ini adalah “Bagaimana Peran
Banco del Sur dalam Membatasi Intervensi World Bank dan IMF di Amerika Latin
pada Periode 2009-sekarang?”




I.3 Tujuan Penelitian

       Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana Banco del Sur dalam
membatasi intervensi World Bank di Amerika Latin dalam kurun waktu 2009-2011.




I.4 Kerangka Teori

       I.4.1 Regionalisme:

       Regionalisme secara umum dapat didefinisikan sebagai proses terjadinya hubungan
antar negara atau masyarakat di suatu kawasan (region) baik yang bersifat mandiri maupun
didorong oleh kebijakan di tingkat negara dikarenakan faktor kedekatan posisi dan adanya
unsur ketergantungan dalam bidang tertentu. Menurut Andrew Hurrell regionalisme dapat
dilihat dari empat fenomena : 1

    1.      Interaksi yang terjadi secara mandiri dari masyarakat

    2.      Pembentukkan identitas dan kesadaran regional

    3.      Kerjasama antar negara/pemerintahan

    4.      Kerjasama antar negara dan pemerintahan yang cenderung memperkuat proses
            integrasi

    5.      Kohesi regional yang membentuk aktor regional




    I.4.2 Institusionalisme

    Institusonalisme adalah pembentukkan pemerintahan supranasional yang membatasi
kewenangan nasional dengan tujuan membentuk kesepakatan di tingkat regional. Sehingga
institusi menjadi aktor politik yang mandiri dalam menentukan kebijakan dan hak-hak serta
aturan main. Konsep institusionalisme kemudian berkembang menjadi neo-institusionalisme
yang juga memfasilitasi hubungan antara masyarakat dengan institusi tanpa harus melalui
negara.2




I.5 Signifikansi Penelitian

         Signifikansi Teoritis: Secara teoritis, penelitian ini akan memberikan kontribusi dalam
memperluas spektrum ilmu Hubungan Internasional. Penelitian ini akan bermanfaat secara
teknis dalam menjelaskan penggunaan teori regionalisme dan institusionalisme di dalam studi
kasus Amerika Latin dan World Bank yang hubungannya merenggang setelah didirikannya
Bank Selatan (Banco del Sur). Nantinya akan terlihat juga motif-motif maupun tujuan di
balik didirikannya Bank Selatan.



1
  Andrew Hurrell, “Regionalism in Theoritecal Perspective,” dalam Louise Fawcett and Andrew Hurrell (eds.),
Regionalism in World Politics : Regional Organization and International Order (New York : Oxford
University Press., In., 1995)
2
  Ben Rosamond, “New Theories of European Intgration,” dalam Michelle Cini, op.cit., hal. 114
Signifikansi Praktis: Secara praktis, hasil penelitian kali ini akan menjadi rujukan
dalam melihat keseragaman semangat nasionalisme dan regionalisme ekonomi Amerika
Latin dalam memerangi kapitalisme global (berbentuk institusi, yaitu World Bank) yang
nyatanya menyengsarakan mereka, bukan membantu pembangunan di tanah mereka.




I.6 Metode Penelitian

         Metode penelitian yang akan penulis pakai disini adalah metode penelitian kualitatif,
dimana penelitian banyak dilakukan dengan studi literatur dan penelusuran sumber data dan
fakta.
BAB II

                                           DATA

WORLD BANK LENDING TO BORROWERS IN LATIN AMERICA AND THE
CARIBBEAN BY THEME AND SECTOR | 2003–2008
*MILLIONS OF DOLLARS
THEME                                     2003 2004 2005 2006 2007
       2008
Economic Management                       567.2 111.2 310.4 42.5 54.3
       131.8
Natural ResourceManagement                240.3 159.1 841.2 454.0 353.0
       664.8
Financial and Private Sector Development  819.8 912.4 729.6 1,518 498.9
       622.7
Human Development                         1,171 1,046 469.8 502.6 1,022
       445.5
Public Sector Governance                  798.6 672.0 506.2 1,054 519.9
       943.4
Rule of Law                               138.8 270.9 147.9 108.8 97.5
       50.1
Rural Development                         415.9 249.6 331.7 236.5 415.4
       307.5
Social Development, Gender, and Inclusion 123.1 268.9 187.9 282.6 175.4
       109.2
Social Protection and Risk Management     1,050 926.9 950.4 606.2 419.0
       307.0
Trade and Integration                     59.6 364.6 233.4 720.3 300.5
       224.8
Urban Development                         435.2 337.6 457.1 384.1 696.9
       853.1
Theme Total                               5,820 5,319 5,165 5,910 4,553
       4,660

*Sumber: World Bank Publications, Latin America and The Caribbean, (World Bank
Group), hlm. 4

External Debt 2009

Rank in world Country     External Debt


26               Brazil   $216.1 billion
33              Argentina $118.0 billion


47              Chile     $49.18 billion


48              Colombia $46.44 billion


49              Venezuela $43.30 billion


63              Peru      $27.81 billion


73              Ecuador   $13.28 billion


75              Uruguay   $12.61 billion


78              Panama    $12.04 billion


108             Bolivia   $3.80 billion


117             Paraguay $3.220 billion


Sumber: CIA World Factbook




Rank       in
                Country   GDP (2009)
world


                          $2,181,039
8               Brazil
                          million


27              Venezuela $387,295 million


30              Argentina $340,065 million


36              Colombia $228,836 million
46           Chile     $161,781 million


51           Peru      $126,766 million


65           Ecuador   $57,303 million


84           Uruguay   $31,528 million


99           Bolivia   $17,627 million


103          Paraguay $14,668 million


Sumber: CIA World Factbook
BAB III

                                   PEMBAHASAN dan ANALISIS

III.1 Awal Mula Semangat Nasionalisme dan Regionalisme Ekonomi Amerika Latin

        Hegemoni Amerika Serikat dan Neoliberalisme adalah dua ancaman utama yang
melanda kawasan Amerika Latin sejak tahun 1980-an. Pada dekade tersebut, Amerika Latin
“hidup” di bawah bayang-bayang Amerika Serikat, terlihat dari kedekatan geografis maupun
kebijakan ekonomi yang bergantung kepada Amerika Serikat beserta lembaga keuangan
internasional seperti IMF dan World Bank yang notabene juga dikontrol Amerika Serikat.

        Neoliberalisme sendiri sudah pernah diterapkan di Amerika Latin, yakni digunakan
pasca krisis hutang 1980an. Krisis ekonomi tersebut telah memaksa negara-negara Latin
untuk berpaling kepada lembaga donor internasional atas saran penasehat ekonomi dan
politik mereka.3 Hal tersebut juga menandai berakhirnya era state-led industrialiazation,
inward-looking policy, dan Import-Subtituting Industrialization yang selama 20 tahun lebih
telah digunakan negara-negara Amerika Latin sebagai model pembangunannya.4Kehadiran
lembaga donor internasional dengan mekanisme Structural Adjustment Program (SAP)-nya
menjadikan negara-negara Amerika Latin membuka diri terhadap pasar global. Secara
prinsip, tujuan membuka diri ini adalah untuk mendapatkan pertumbuhan yang lebih tinggi
agar negara-negara tersebut dapat membayar utang mereka.

        Pengaplikasian kebijakan neoliberal sangat erat kaitannya dengan kepentingan
monopoli modal transansional. Krisis hutang di awal tahun 1982 menyebabkan, tidak hanya
sebuah dekade suram (Dark Age) bagi Amerika Latin, tapi juga membawa kawasan ini pada
negosiasi-negosiasi dengan negara-negara hegemoni khususnya AS. Dalam kondisi ini,
organisasi keuangan internasional kemudian bermunculan untuk menawarkan pinjaman bagi
negara-negara Amerika Latin dan menerapkan kebijakan “Washington Consensus”.
Konsensus ini mengekspresikan posisi pemerintah AS, institusi keuangan internasional dan
pemikiran sayap kanan yang menggembar-gemborkan slogan neoliberalisme.

        Namun neoliberalisme dan Washington Consensus terbukti tidak dapat membawa
Amerika Latin keluar dari krisis hutang. Sebaliknya neoliberalisme membawa Amerika Latin


3
  Javier Santiso, “Latin America’s Political Economy of the Possible”, (Massachusetts: MIT Press, 2006), hlm.
35
4
  Ibid, hlm 40
kepada: kesenjangan sosial, peningkatan angka pengangguran, peningkatan kemiskinan,
penurunan standar hidup, dan peningkatan angka kekerasan dan kriminalitas.5

        Kegagalan neoliberalisme, maraknya intervensi asing, dan tinggirnya angka
kemiskinan di Amerika Latin mendorong kebangkitan “sayap kiri”. Berbagai krisis ekonomi
yang dialami, menyadarkan banyak pihak di Amerika Latin tentang kepalsuan janji
neoliberalisme. Di sisi eksternal, pemerintah-pemerintah neoliberal itu telah mengantarkan
negeri-negeri yang dipimpinnya kepada ketergantungan yang ekstrem pada IMF, Bank Dunia
dan modal asing. Di sisi internal, kondisi kesejahteraan rakyat, terutama kalangan bawah,
makin memburuk. Perubahan ini diikuti pemilihan umum yang demokratis di negara-negara
Amerika Latin, dengan pemenang pemilu adalah tokoh-tokoh sosialis, sebagian besar mereka
adalah tokoh anti-AS.6

        Ini adalah titik awal dimana nasionalisme dan regionalisme ekonomi yang berwujud
Banco del Sur menjadi tonggak penting perekonomian kawasan Amerika Latin terhadap
World Bank dan IMF. Hugo Chavez sedikit banyak adalah faktor utama yang menjadi
pioneer terhadap pemikiran sosialis yang anti-AS beserta neoliberalisme. Beliau juga yang
pertama kali menyerukan agar Amerika Latin “bersatu” melawan tangan-tangan asing yang
justru memperburuk atau dapat menjadi ancaman terhadap perekonomian mereka.

        Chaves berusaha memutuskan pengaruh AS di negaranya juga di kawasan Amerika
Latin. Dalam waktu delapan tahun, Chavez berhasil melunasi hutang Venezuela kepada IMF.
Kemudian, pada 30 April 2007, ia mengumumkan mengumumkan rencananya untuk secara
formal menarik keanggotaan Venezuela dari Bank Dunia dan IMF.7 Bahkan baru-baru ini dia
juga berhasil melunasi hutang negarnya kepada World Bank, lima tahun lebih awal dari
jadwal. Hal ini membuktikan keseriusan Chavez sebagai oposisi terhadap dua institusi pilar
Washington Consensus tersebut.

        Hal yang sama dilakukan oleh Argentina. Pada akhir desember 2005, Argentina
membayar sisa utang sebesar 9,8 miliar dollar AS kepada IMF. Venezuela dengan segera
menyuntikkan dana 2,5 milyar dollar AS kepada Argentina. Bantuan ini menyelamatkan
Argentina dari terulangnya krisis ekonomi yang besar di tahun 2001.8


5
  Andy Baker, “The Market and The Masses in Latin America”, (London: Cambridge, 2007), hlm. 70
6
  Ibid,hlm. 72
7
  Ibid, hlm. 105
8
  Op. Cit, hlm. 108
Venezuela, di bawah Chavez, telah membentuk sebuah lembaga yang disebut
Compensatory Fund for Structural Convergence. Lembaga keuangan yang merupakan bagian
dari proyek ALBA (The Bolivarian Alternative for Latin America) ini tugasnya adalah
mengelola dan mendistribusikan bantuan keuangan kepada banyak negara yang ekonominya
rentan oleh krisis. 9

           Melalui program Compensatory Funds, Venezuela kini muncul sebagai Negara donor
baru di Amerika Latin, menggantikan keberadaan IMF. Akibatnya, dilaporkan bantuan IMF
di kawasan itu jatuh sebesar 50 juta dollar ASdibandingkan dengan 80 persen pada tahun
2005. Venezuela kini memiliki cadangan dana sebesar 34 milyar dollar AS.10 Chavez juga
mengontrol 18 milyar dollar AS dana kontan yang ditransfer dari Bank Sentral dan
perusahaan minyak Negara Petroleos de Venezuela SA (PDVSA).




III.2 Intervensi terhadap IMF dan World Bank di Amerika Latin dan Program Banco del Sur

           Bank Selatan atau Banco del Sur adalah dana pinjaman moneter dan organisasi yang
didirikan pada tanggal 26 September 2009 oleh Argentina, Brazil, Paraguay, Uruguay,
Ekuador , Bolivia dan Venezuela dengan modal awal sebesar US $ 20 miliar. Maksud dan
tujuan dari bank ini adalah meminjamkan uang ke negara-negara Amerika Latin untuk
program berupa pembangunan infrastruktur dan program sosial.

           Tujuan utama dari Bank Selatan adalah untuk meleburkan setiap negara di wilayah
Amerika Selatan di bawah payung regionalisme ekonomi. Seperti yan sudah penulis sebutkan
sebeluimnya, Bank ini dibentuk atas dasar penolakan dari protokol Bank Dunia dan IMF,
khususnya terkait penegakan reformasi pasar bebas pada negara-negara yang mencari
pinjaman darurat.

           Program dari bank ini adalah meminjamkan uang kepada setiap bangsa yang terlibat
dalam pembangunan, dan tanpa syarat konvensional peminjaman yang melekat pada
pinjaman tersebut, seperti deregulasi. Bank Negara Selatan juga berfungsi sebagai alternatif
untuk pinjaman dari IMF dan Bank Dunia. Data menunjukkan bahwa ketergantungan
Amerika Latin di IMF menurun secara dramatis antara 2005 dan 2008, dengan pinjaman
jatuh 80% dari portofolio kredit $ 81 Milyar IMF ke 1% dari IMF $ 17 Milyar. Pada tahun

9
    Diakses dari http://upsidedownworld.org/main/content/view/667/1/, pada tanggal 24 Mei 2011
10
    Loc. Cit
2005, Amerika Latin terdiri 80% dari portofolio pinjaman IMF. Dengan negara-negara
Amerika Latin menolak untuk terus berurusan dengan itu, persentase itu turun menjadi 1%
pada 2007.11

        Pada awalnya, Opini publik di Amerika Latin menunjukkankekhawatiran terhadap
bank baru itu yang akan menerapkan syarat-syarat neo-sosialis daripada neo-liberal untuk
memberikan pinjaman. Namun kemungkinan itu tampaknya kecil. Kendati sebagian besar
pendirian bank tersebut diprakarsai oleh presiden Hugo Chávez dari Venezuela, ia tidak
punya wewenang formal untuk mengatur bank tersebut secara dominan. Seluruh negara
anggota memiliki hak pilih yang sama, seberapa kecilnya pun negara itu.

        Agar seluruh negara memiliki hak pilih yang sama, maka ada faktor lain yang
menentukan hal tersebut. De la Rive berpendapat bahwa, "Proyeksi mendirikan Bank ini
lebih besar ketimbang keinginan atau ego Hugo Chavez seorang diri. Jika tidak begitu maka
Brazil tidak mau menandatanganinya. Brazil merupakan kekuatan terbesar di Amerika Latin.
Brazil juga memiliki bank pembangunan sendiri yang sangat besar, yang bahkan dapat
mendanai seluruh proyek besar ini. Brazil semula ragu apakah akan turut serta dalam bank
ini atau tidak.Kenyataan bahwa Brazil turut serta dalam pendirian bank ini menandakan
bahwa kekuatan terbesar di Amerika Selatan juga tertarik dengan usaha bersama ala Amerika
Selatan ini. Usaha ini akan menjadi menarik."12

        Lebih lanjut, Presiden Ekuador, Rafael Correa, mengatakan bahwa Bank Selatan
adalah sebuah "solusi struktural jangka panjang, untuk belajar bersandar pada kekuatan kita
sendiri, untuk membuat ekonomi di wilayah ini semakin independen dan mengumpulkan
simpanan bagi wilayah ini (regional backup) sebagai persiapan bila mana krisis tiba."13

        Meskipun begitu, munculnya wadah institusi ekonomi regional Amerika Latin ini
tidak lepas dari pro dan kontra. Hal ini lah yang penulis nilai sebagai suatu titik kewaspadaan
dalam menyikapi regionalisme ekonomi baru yang begitu menggebu-gebu. Titik waspada itu
adalah kontestasi kekuasaan dan pengaruh di antara negara-negara besar di Amerika Latin
seperti Brazil, Argentina, dan Venezuela. Ketiga negara besar di kawasan Amerika Latin ini
dinilai memiliki tujuan yang berbeda dalam strategi pembangunannya.



11
   Diakses dari http://www.as-coa.org/article.php?id=2184, pada tanggal 22 Mei 2011
12
   Diakses dari http://www.bicusa.org/en/article.3299.aspx, pada tanggal 23 Mei 2011
13
   Loc. Cit, http://www.as-coa.org/article.php?id=2184
Venezuela menyarankan agarBanco del Surmampu menjadi “IMF Amerika Selatan”.
Artinya, lembaga ini akan memainkan peran penting dalam kebijakan moneter regional dan
menyediakan beberapa bentuk neraca keuangan. Di sisi lain, Brazil lebih tertarik jikaBanco
del Sur mampu memainkan peran pelayanan kebutuhan investasi infrastruktur. Sedangkan,
Argentina berfokus kepada nilai aliansi dan regionalisme. Namun, penulis berpendapat
bahwa faktor energi yang melimpah di Amerika Latin mampu menjadi kunci keberhasilan
integrasi Amerika Selatan yang lebih dalam, serta faktor yang paling mungkin untuk
membagi peran-peran tiga pemimpin utama di balik Banco del Sur.
BAB IV

                                     KESIMPULAN

       Hegemoni Amerika Serikat dan Neoliberalisme adalah dua ancaman utama yang
melanda kawasan Amerika Latin sejak tahun 1980-an.Namun neoliberalisme dan Washington
Consensus (sebagai manifesto slogan ekonomi AS) terbukti tidak dapat membawa Amerika
Latin keluar dari krisis hutang.Kegagalan neoliberalisme, maraknya intervensi asing, dan
tinggirnya angka kemiskinan di Amerika Latin mendorong kebangkitan “sayap kiri”.Ini
adalah titik awal dimana nasionalisme dan regionalisme ekonomi yang berwujud Banco del
Sur menjadi tonggak penting perekonomian kawasan Amerika Latin terhadap World Bank
dan IMF.

       Maka, penulis menarik kesimpulan bahwa integrasi dan regionalisasi kawasan
Amerika Latin melalui Banco del Sur adalah langkah awal dalam melepaskan diri dari nilai-
nilai neoliberalisme yang sebelumnya diusung oleh dua institusi keuangan dunia, yaitu World
Bank dan IMF. Sejarah yang kelam telah membawa Amerika Latin kepada era baru arsitektur
keuangan regional dengan semangat nasionalisme ekonomi yang mengedepankan sektor
energi dan agrikultur.

       Meskipun tergolong baru, penulis melihat bahwa optimisme dan langkah berani Hugo
Chavez untuk melepaskan diri dari IMF dan World Bank akan berpengaruh sistemik kepada
negara Amerika Latin lainnya. Belom lagi peran negara besar lain seperti Brazil dan
Argentina. Penulis melihat bahwa kontestasi kekuatan dan pengaruh di kawasan akan
diminimalisir oleh kesamaan visi dan misi untuk mengembangkan perekonomian regional
dengan bersama-sama berkomitmen memajukan Amerika Latin melalui Banco del Sur. Jika
begini, negara kecil seperti kolombia akan sangat terbantu dengan komitmen bersama
mengenai regionalisme dan institusionalisme ekonomi ini.

Mais conteúdo relacionado

Destaque

Leadership for tomorrow: Once more, with feeling
Leadership for tomorrow: Once more, with feelingLeadership for tomorrow: Once more, with feeling
Leadership for tomorrow: Once more, with feelingHay Group India
 
REPORT: ESADE Sovereign Wealth Funds 2015
REPORT: ESADE Sovereign Wealth Funds 2015REPORT: ESADE Sovereign Wealth Funds 2015
REPORT: ESADE Sovereign Wealth Funds 2015ESADE
 
2010 04 tunneling-to_the_future
2010 04 tunneling-to_the_future2010 04 tunneling-to_the_future
2010 04 tunneling-to_the_futureJunaida Wally
 
Halatujutransformasipoliteknik
HalatujutransformasipoliteknikHalatujutransformasipoliteknik
Halatujutransformasipoliteknikyusofkub
 
A Quantitative Analysis of the Repurchase of Stock between Quebecor and the C...
A Quantitative Analysis of the Repurchase of Stock between Quebecor and the C...A Quantitative Analysis of the Repurchase of Stock between Quebecor and the C...
A Quantitative Analysis of the Repurchase of Stock between Quebecor and the C...malmn
 
Conflito de gerações
Conflito de gerações Conflito de gerações
Conflito de gerações InformaGroup
 
Leaderonomics - Workplace Wellbeing
Leaderonomics -  Workplace WellbeingLeaderonomics -  Workplace Wellbeing
Leaderonomics - Workplace WellbeingRoshan Thiran
 
Beneficiarios mayores de edad 2015
Beneficiarios mayores de edad 2015 Beneficiarios mayores de edad 2015
Beneficiarios mayores de edad 2015 imajpv
 
RioTinto Alcan, Aluminum Industry Analysis & Case Study presentation
RioTinto Alcan, Aluminum Industry Analysis & Case Study presentationRioTinto Alcan, Aluminum Industry Analysis & Case Study presentation
RioTinto Alcan, Aluminum Industry Analysis & Case Study presentationeonemo
 
Domestic Violence & Abuse awareness training
Domestic Violence & Abuse awareness training  Domestic Violence & Abuse awareness training
Domestic Violence & Abuse awareness training Maria Fernandez Peterson
 

Destaque (15)

Sociedade da informac a o
Sociedade da informac a o Sociedade da informac a o
Sociedade da informac a o
 
Doc2
Doc2Doc2
Doc2
 
Medical travel
Medical travelMedical travel
Medical travel
 
Leadership for tomorrow: Once more, with feeling
Leadership for tomorrow: Once more, with feelingLeadership for tomorrow: Once more, with feeling
Leadership for tomorrow: Once more, with feeling
 
Directorio tel de
Directorio tel deDirectorio tel de
Directorio tel de
 
REPORT: ESADE Sovereign Wealth Funds 2015
REPORT: ESADE Sovereign Wealth Funds 2015REPORT: ESADE Sovereign Wealth Funds 2015
REPORT: ESADE Sovereign Wealth Funds 2015
 
2010 04 tunneling-to_the_future
2010 04 tunneling-to_the_future2010 04 tunneling-to_the_future
2010 04 tunneling-to_the_future
 
Halatujutransformasipoliteknik
HalatujutransformasipoliteknikHalatujutransformasipoliteknik
Halatujutransformasipoliteknik
 
1 malaysia
1 malaysia1 malaysia
1 malaysia
 
A Quantitative Analysis of the Repurchase of Stock between Quebecor and the C...
A Quantitative Analysis of the Repurchase of Stock between Quebecor and the C...A Quantitative Analysis of the Repurchase of Stock between Quebecor and the C...
A Quantitative Analysis of the Repurchase of Stock between Quebecor and the C...
 
Conflito de gerações
Conflito de gerações Conflito de gerações
Conflito de gerações
 
Leaderonomics - Workplace Wellbeing
Leaderonomics -  Workplace WellbeingLeaderonomics -  Workplace Wellbeing
Leaderonomics - Workplace Wellbeing
 
Beneficiarios mayores de edad 2015
Beneficiarios mayores de edad 2015 Beneficiarios mayores de edad 2015
Beneficiarios mayores de edad 2015
 
RioTinto Alcan, Aluminum Industry Analysis & Case Study presentation
RioTinto Alcan, Aluminum Industry Analysis & Case Study presentationRioTinto Alcan, Aluminum Industry Analysis & Case Study presentation
RioTinto Alcan, Aluminum Industry Analysis & Case Study presentation
 
Domestic Violence & Abuse awareness training
Domestic Violence & Abuse awareness training  Domestic Violence & Abuse awareness training
Domestic Violence & Abuse awareness training
 

Semelhante a Banco del Sur Mengurangi Intervensi WB-IMF

Ekonomika pembangunan dari krisis ke krisis
 Ekonomika pembangunan dari krisis ke krisis Ekonomika pembangunan dari krisis ke krisis
Ekonomika pembangunan dari krisis ke krisisSigit Pramulia
 
Bab IV PKn XII Globalisasi
Bab IV PKn XII GlobalisasiBab IV PKn XII Globalisasi
Bab IV PKn XII Globalisasimaryuni ,.
 
Kerjasama indonesia dengan bank dunia serta dampak bagi perekonomian indonesia
Kerjasama indonesia dengan bank dunia serta dampak bagi perekonomian indonesiaKerjasama indonesia dengan bank dunia serta dampak bagi perekonomian indonesia
Kerjasama indonesia dengan bank dunia serta dampak bagi perekonomian indonesiaKhairan Luthfi
 
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara BerkembangKeragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara BerkembangDadang Solihin
 
Spora[jurnal asosiasi muda mudi rasional] thn.i vol.i januari maret 2012 [@rp...
Spora[jurnal asosiasi muda mudi rasional] thn.i vol.i januari maret 2012 [@rp...Spora[jurnal asosiasi muda mudi rasional] thn.i vol.i januari maret 2012 [@rp...
Spora[jurnal asosiasi muda mudi rasional] thn.i vol.i januari maret 2012 [@rp...ISTRIKU Kelak
 
Spora[jurnal asosiasi muda mudi rasional] thn.i vol.i januari maret 2012 [@rp...
Spora[jurnal asosiasi muda mudi rasional] thn.i vol.i januari maret 2012 [@rp...Spora[jurnal asosiasi muda mudi rasional] thn.i vol.i januari maret 2012 [@rp...
Spora[jurnal asosiasi muda mudi rasional] thn.i vol.i januari maret 2012 [@rp...ISTRIKU Kelak
 
Tugas ringkasan
Tugas ringkasanTugas ringkasan
Tugas ringkasanCamommo
 
Admkeurevisi 120416200138-phpapp01
Admkeurevisi 120416200138-phpapp01Admkeurevisi 120416200138-phpapp01
Admkeurevisi 120416200138-phpapp01Louisa Amelia
 
Globalisasi.ppt
Globalisasi.pptGlobalisasi.ppt
Globalisasi.pptMerryBaban
 
pkn globalisasi materi lengkap
pkn globalisasi materi lengkappkn globalisasi materi lengkap
pkn globalisasi materi lengkapStudent
 
Globalisasi tugas tik renew[doni, julian, anisa] lv.2
Globalisasi tugas tik renew[doni, julian, anisa] lv.2Globalisasi tugas tik renew[doni, julian, anisa] lv.2
Globalisasi tugas tik renew[doni, julian, anisa] lv.2v2julian
 

Semelhante a Banco del Sur Mengurangi Intervensi WB-IMF (20)

Pertemuan ke 5 - kebijakan sosial global
Pertemuan ke 5 - kebijakan sosial globalPertemuan ke 5 - kebijakan sosial global
Pertemuan ke 5 - kebijakan sosial global
 
Ekonomika pembangunan dari krisis ke krisis
 Ekonomika pembangunan dari krisis ke krisis Ekonomika pembangunan dari krisis ke krisis
Ekonomika pembangunan dari krisis ke krisis
 
Bab IV PKn XII Globalisasi
Bab IV PKn XII GlobalisasiBab IV PKn XII Globalisasi
Bab IV PKn XII Globalisasi
 
Kerjasama indonesia dengan bank dunia serta dampak bagi perekonomian indonesia
Kerjasama indonesia dengan bank dunia serta dampak bagi perekonomian indonesiaKerjasama indonesia dengan bank dunia serta dampak bagi perekonomian indonesia
Kerjasama indonesia dengan bank dunia serta dampak bagi perekonomian indonesia
 
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara BerkembangKeragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
 
Spora[jurnal asosiasi muda mudi rasional] thn.i vol.i januari maret 2012 [@rp...
Spora[jurnal asosiasi muda mudi rasional] thn.i vol.i januari maret 2012 [@rp...Spora[jurnal asosiasi muda mudi rasional] thn.i vol.i januari maret 2012 [@rp...
Spora[jurnal asosiasi muda mudi rasional] thn.i vol.i januari maret 2012 [@rp...
 
Spora[jurnal asosiasi muda mudi rasional] thn.i vol.i januari maret 2012 [@rp...
Spora[jurnal asosiasi muda mudi rasional] thn.i vol.i januari maret 2012 [@rp...Spora[jurnal asosiasi muda mudi rasional] thn.i vol.i januari maret 2012 [@rp...
Spora[jurnal asosiasi muda mudi rasional] thn.i vol.i januari maret 2012 [@rp...
 
globalisasi.pptx
globalisasi.pptxglobalisasi.pptx
globalisasi.pptx
 
Tugas pdi kel 9
Tugas pdi kel 9Tugas pdi kel 9
Tugas pdi kel 9
 
Tugas ringkasan
Tugas ringkasanTugas ringkasan
Tugas ringkasan
 
Zuly q-2008
Zuly q-2008Zuly q-2008
Zuly q-2008
 
Admkeurevisi 120416200138-phpapp01
Admkeurevisi 120416200138-phpapp01Admkeurevisi 120416200138-phpapp01
Admkeurevisi 120416200138-phpapp01
 
BAB 6.pptx
BAB 6.pptxBAB 6.pptx
BAB 6.pptx
 
Globalisasi.ppt
Globalisasi.pptGlobalisasi.ppt
Globalisasi.ppt
 
Ekbang PLPG 2012.pdf
Ekbang PLPG 2012.pdfEkbang PLPG 2012.pdf
Ekbang PLPG 2012.pdf
 
pkn globalisasi materi lengkap
pkn globalisasi materi lengkappkn globalisasi materi lengkap
pkn globalisasi materi lengkap
 
Globalisasi tugas tik renew[doni, julian, anisa] lv.2
Globalisasi tugas tik renew[doni, julian, anisa] lv.2Globalisasi tugas tik renew[doni, julian, anisa] lv.2
Globalisasi tugas tik renew[doni, julian, anisa] lv.2
 
devika
devikadevika
devika
 
Dinda
DindaDinda
Dinda
 
Makalah pengaruh globalisasi di bidang politik
Makalah pengaruh globalisasi di bidang politikMakalah pengaruh globalisasi di bidang politik
Makalah pengaruh globalisasi di bidang politik
 

Mais de Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional FISIP UI (7)

Kepentingan Inggris dalam Menerapkan Sistem Ekonomi Islam (2004-2010)
Kepentingan Inggris dalam Menerapkan Sistem Ekonomi Islam (2004-2010)Kepentingan Inggris dalam Menerapkan Sistem Ekonomi Islam (2004-2010)
Kepentingan Inggris dalam Menerapkan Sistem Ekonomi Islam (2004-2010)
 
Esai dinamika pemikiran ekonomi politik internasional
Esai dinamika pemikiran ekonomi politik internasionalEsai dinamika pemikiran ekonomi politik internasional
Esai dinamika pemikiran ekonomi politik internasional
 
Esai rezim keuangan internasional
Esai rezim keuangan internasionalEsai rezim keuangan internasional
Esai rezim keuangan internasional
 
Review hukum internasional
Review hukum internasionalReview hukum internasional
Review hukum internasional
 
Essay indonesia foreign policy
Essay indonesia foreign policyEssay indonesia foreign policy
Essay indonesia foreign policy
 
Asian financial crisis and singapore
Asian financial crisis and singaporeAsian financial crisis and singapore
Asian financial crisis and singapore
 
East asia dynamics
East asia dynamicsEast asia dynamics
East asia dynamics
 

Último

[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Baratsenapananginterbaik2
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfPritaRatuliu
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...gamal imron khoirudin
 
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.pptIjlalMaulana1
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxvickrygaluh59
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024DarmiePootwo
 
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptxAndiAzhar9
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxEndah261450
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaNovaRuwanti
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelHaseebBashir5
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiHaseebBashir5
 

Último (11)

[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
 
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
 

Banco del Sur Mengurangi Intervensi WB-IMF

  • 1. “Peran Banco del Sur dalam Membatasi Intervensi World Bank dan IMF di Amerika Latin pada Periode 2009-sekarang” Disusun Oleh: Yanuar Priambodo 0806333981 Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Depok, 2011
  • 2. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang World Bank atau Bank Dunia adalah salah satu dari organisasi keuangan internasional (selain International Monetary Fund) yang khusus menangani pembangunan/development di berbagai negara miskin atau negara berkembang. Mekanisme financial aid atau dana pinjaman yang diberikan ke negara berkembang adalah senjata utama World Bank dalam membantu pembangunan negara tersebut. World Bank dan IMF adalah manifesto pemikiran Bretton Woods pada tahun 1944 yang hingga saat ini tetap eksis untuk membantu negara miskin untuk melakukan pembangunannya dalam berbagai bidang, misalnya ekonomi, politik, sosial, dan sebagainya. Di lain hal, Amerika Latin adalah kawasan yang menjadi sorotan penulis dalam makalah kali ini. Data menunjukkan bahwa Amerika Latin telah bertransformasi menjadi salah satu kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Pertumbuhan ekonomi yang pesat ini ditandai dengan munculnya negara-negara yang telah melakukan reformasi ekonomi dengan berlandaskan nasionalisme ekonomi, seperti Brazil, Argentina, dan Ekuador. Reformasi ini berhasil memicu pertumbuhan ekonomi seiring dengan masyarakat yang mandiri dan kreatif dalam melakukan aktivitas ekonomi mereka. Terlebih lagi, Brazil sekarang ini menjadi salah satu negara yang tergolong emerging countries bersama Rusia, India, dan Cina (BRIC). World Bank pada awalnya banyak melakukan investasi di kawasan ini, namun seiring dengan menguatnya semangat nasionalise ekonomi, anti-kapitalis, dan anti-neoliberalis, World Bank akhirnya kehilangan “peran” dalam kawasan ini. Pada tahun 2009, 7 negara Amerika Latin (Brazil, Argentina, Uruguay, Bolivia, Paraguay, Ekuador, dan Venezuela) berisnisiatif untuk membentuk Banco del Sur atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai “Bank of The South”. Negara-negara penggagas Banco del Sur ini mengharapkan adanya regionalisme ekonomi yang kokoh agar kawasan Amerika Latin tidak lagi bergantung kepada World Bank yang kenyataannya sering salah memberikan resep pembangunan (akibat generalisasi masalah dalam negeri setiap negara dan kesalahan strategi). Kenyataannya memang World Bank juga sering semakin memberatkan negara berkembang karena financial aid yang diberikan memiliki bunga yang harus dibayar pula.
  • 3. Belum lagi dengan jangka waktu yang begitu pendek. Hal ini dinilai sebagai konsekuensi yang tidak mengenakkan bagi negara tujuan financial aid, karena World Bank tidak semata- mata memberikan pinjaman begitu saja. Itu sebabnya World Bank beserta IMF dan WTO (World Trade Organization) sering dijuluki sebagai Unholy Trinity. Dalam makalah ini, penulis akan menjelaskan lebih lanjut mengenai kontestasi antara kekuatan regional Amerika Latin yang dituangkan melalui institusi keuangan bernama Banco del Sur dan World Bankserta IMF yang sejak dulu memberikan sejumlah financial aid dan banyak melakukan investasi di Amerika Latin. Artinya, kecenderungan yang tadinya ada pada World Bank dan IMF sekarang telah bergeser ketika Banco del Sur sudah resmi berdiri. Hal ini yang penulis kira menarik untuk dibahas dan ditelaah lebih lanjut. I.2 Pertanyaan Permasalahan Masalah yang akan diangkat penulis dalam makalah ini adalah “Bagaimana Peran Banco del Sur dalam Membatasi Intervensi World Bank dan IMF di Amerika Latin pada Periode 2009-sekarang?” I.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana Banco del Sur dalam membatasi intervensi World Bank di Amerika Latin dalam kurun waktu 2009-2011. I.4 Kerangka Teori I.4.1 Regionalisme: Regionalisme secara umum dapat didefinisikan sebagai proses terjadinya hubungan antar negara atau masyarakat di suatu kawasan (region) baik yang bersifat mandiri maupun didorong oleh kebijakan di tingkat negara dikarenakan faktor kedekatan posisi dan adanya
  • 4. unsur ketergantungan dalam bidang tertentu. Menurut Andrew Hurrell regionalisme dapat dilihat dari empat fenomena : 1 1. Interaksi yang terjadi secara mandiri dari masyarakat 2. Pembentukkan identitas dan kesadaran regional 3. Kerjasama antar negara/pemerintahan 4. Kerjasama antar negara dan pemerintahan yang cenderung memperkuat proses integrasi 5. Kohesi regional yang membentuk aktor regional I.4.2 Institusionalisme Institusonalisme adalah pembentukkan pemerintahan supranasional yang membatasi kewenangan nasional dengan tujuan membentuk kesepakatan di tingkat regional. Sehingga institusi menjadi aktor politik yang mandiri dalam menentukan kebijakan dan hak-hak serta aturan main. Konsep institusionalisme kemudian berkembang menjadi neo-institusionalisme yang juga memfasilitasi hubungan antara masyarakat dengan institusi tanpa harus melalui negara.2 I.5 Signifikansi Penelitian Signifikansi Teoritis: Secara teoritis, penelitian ini akan memberikan kontribusi dalam memperluas spektrum ilmu Hubungan Internasional. Penelitian ini akan bermanfaat secara teknis dalam menjelaskan penggunaan teori regionalisme dan institusionalisme di dalam studi kasus Amerika Latin dan World Bank yang hubungannya merenggang setelah didirikannya Bank Selatan (Banco del Sur). Nantinya akan terlihat juga motif-motif maupun tujuan di balik didirikannya Bank Selatan. 1 Andrew Hurrell, “Regionalism in Theoritecal Perspective,” dalam Louise Fawcett and Andrew Hurrell (eds.), Regionalism in World Politics : Regional Organization and International Order (New York : Oxford University Press., In., 1995) 2 Ben Rosamond, “New Theories of European Intgration,” dalam Michelle Cini, op.cit., hal. 114
  • 5. Signifikansi Praktis: Secara praktis, hasil penelitian kali ini akan menjadi rujukan dalam melihat keseragaman semangat nasionalisme dan regionalisme ekonomi Amerika Latin dalam memerangi kapitalisme global (berbentuk institusi, yaitu World Bank) yang nyatanya menyengsarakan mereka, bukan membantu pembangunan di tanah mereka. I.6 Metode Penelitian Metode penelitian yang akan penulis pakai disini adalah metode penelitian kualitatif, dimana penelitian banyak dilakukan dengan studi literatur dan penelusuran sumber data dan fakta.
  • 6. BAB II DATA WORLD BANK LENDING TO BORROWERS IN LATIN AMERICA AND THE CARIBBEAN BY THEME AND SECTOR | 2003–2008 *MILLIONS OF DOLLARS THEME 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Economic Management 567.2 111.2 310.4 42.5 54.3 131.8 Natural ResourceManagement 240.3 159.1 841.2 454.0 353.0 664.8 Financial and Private Sector Development 819.8 912.4 729.6 1,518 498.9 622.7 Human Development 1,171 1,046 469.8 502.6 1,022 445.5 Public Sector Governance 798.6 672.0 506.2 1,054 519.9 943.4 Rule of Law 138.8 270.9 147.9 108.8 97.5 50.1 Rural Development 415.9 249.6 331.7 236.5 415.4 307.5 Social Development, Gender, and Inclusion 123.1 268.9 187.9 282.6 175.4 109.2 Social Protection and Risk Management 1,050 926.9 950.4 606.2 419.0 307.0 Trade and Integration 59.6 364.6 233.4 720.3 300.5 224.8 Urban Development 435.2 337.6 457.1 384.1 696.9 853.1 Theme Total 5,820 5,319 5,165 5,910 4,553 4,660 *Sumber: World Bank Publications, Latin America and The Caribbean, (World Bank Group), hlm. 4 External Debt 2009 Rank in world Country External Debt 26 Brazil $216.1 billion
  • 7. 33 Argentina $118.0 billion 47 Chile $49.18 billion 48 Colombia $46.44 billion 49 Venezuela $43.30 billion 63 Peru $27.81 billion 73 Ecuador $13.28 billion 75 Uruguay $12.61 billion 78 Panama $12.04 billion 108 Bolivia $3.80 billion 117 Paraguay $3.220 billion Sumber: CIA World Factbook Rank in Country GDP (2009) world $2,181,039 8 Brazil million 27 Venezuela $387,295 million 30 Argentina $340,065 million 36 Colombia $228,836 million
  • 8. 46 Chile $161,781 million 51 Peru $126,766 million 65 Ecuador $57,303 million 84 Uruguay $31,528 million 99 Bolivia $17,627 million 103 Paraguay $14,668 million Sumber: CIA World Factbook
  • 9. BAB III PEMBAHASAN dan ANALISIS III.1 Awal Mula Semangat Nasionalisme dan Regionalisme Ekonomi Amerika Latin Hegemoni Amerika Serikat dan Neoliberalisme adalah dua ancaman utama yang melanda kawasan Amerika Latin sejak tahun 1980-an. Pada dekade tersebut, Amerika Latin “hidup” di bawah bayang-bayang Amerika Serikat, terlihat dari kedekatan geografis maupun kebijakan ekonomi yang bergantung kepada Amerika Serikat beserta lembaga keuangan internasional seperti IMF dan World Bank yang notabene juga dikontrol Amerika Serikat. Neoliberalisme sendiri sudah pernah diterapkan di Amerika Latin, yakni digunakan pasca krisis hutang 1980an. Krisis ekonomi tersebut telah memaksa negara-negara Latin untuk berpaling kepada lembaga donor internasional atas saran penasehat ekonomi dan politik mereka.3 Hal tersebut juga menandai berakhirnya era state-led industrialiazation, inward-looking policy, dan Import-Subtituting Industrialization yang selama 20 tahun lebih telah digunakan negara-negara Amerika Latin sebagai model pembangunannya.4Kehadiran lembaga donor internasional dengan mekanisme Structural Adjustment Program (SAP)-nya menjadikan negara-negara Amerika Latin membuka diri terhadap pasar global. Secara prinsip, tujuan membuka diri ini adalah untuk mendapatkan pertumbuhan yang lebih tinggi agar negara-negara tersebut dapat membayar utang mereka. Pengaplikasian kebijakan neoliberal sangat erat kaitannya dengan kepentingan monopoli modal transansional. Krisis hutang di awal tahun 1982 menyebabkan, tidak hanya sebuah dekade suram (Dark Age) bagi Amerika Latin, tapi juga membawa kawasan ini pada negosiasi-negosiasi dengan negara-negara hegemoni khususnya AS. Dalam kondisi ini, organisasi keuangan internasional kemudian bermunculan untuk menawarkan pinjaman bagi negara-negara Amerika Latin dan menerapkan kebijakan “Washington Consensus”. Konsensus ini mengekspresikan posisi pemerintah AS, institusi keuangan internasional dan pemikiran sayap kanan yang menggembar-gemborkan slogan neoliberalisme. Namun neoliberalisme dan Washington Consensus terbukti tidak dapat membawa Amerika Latin keluar dari krisis hutang. Sebaliknya neoliberalisme membawa Amerika Latin 3 Javier Santiso, “Latin America’s Political Economy of the Possible”, (Massachusetts: MIT Press, 2006), hlm. 35 4 Ibid, hlm 40
  • 10. kepada: kesenjangan sosial, peningkatan angka pengangguran, peningkatan kemiskinan, penurunan standar hidup, dan peningkatan angka kekerasan dan kriminalitas.5 Kegagalan neoliberalisme, maraknya intervensi asing, dan tinggirnya angka kemiskinan di Amerika Latin mendorong kebangkitan “sayap kiri”. Berbagai krisis ekonomi yang dialami, menyadarkan banyak pihak di Amerika Latin tentang kepalsuan janji neoliberalisme. Di sisi eksternal, pemerintah-pemerintah neoliberal itu telah mengantarkan negeri-negeri yang dipimpinnya kepada ketergantungan yang ekstrem pada IMF, Bank Dunia dan modal asing. Di sisi internal, kondisi kesejahteraan rakyat, terutama kalangan bawah, makin memburuk. Perubahan ini diikuti pemilihan umum yang demokratis di negara-negara Amerika Latin, dengan pemenang pemilu adalah tokoh-tokoh sosialis, sebagian besar mereka adalah tokoh anti-AS.6 Ini adalah titik awal dimana nasionalisme dan regionalisme ekonomi yang berwujud Banco del Sur menjadi tonggak penting perekonomian kawasan Amerika Latin terhadap World Bank dan IMF. Hugo Chavez sedikit banyak adalah faktor utama yang menjadi pioneer terhadap pemikiran sosialis yang anti-AS beserta neoliberalisme. Beliau juga yang pertama kali menyerukan agar Amerika Latin “bersatu” melawan tangan-tangan asing yang justru memperburuk atau dapat menjadi ancaman terhadap perekonomian mereka. Chaves berusaha memutuskan pengaruh AS di negaranya juga di kawasan Amerika Latin. Dalam waktu delapan tahun, Chavez berhasil melunasi hutang Venezuela kepada IMF. Kemudian, pada 30 April 2007, ia mengumumkan mengumumkan rencananya untuk secara formal menarik keanggotaan Venezuela dari Bank Dunia dan IMF.7 Bahkan baru-baru ini dia juga berhasil melunasi hutang negarnya kepada World Bank, lima tahun lebih awal dari jadwal. Hal ini membuktikan keseriusan Chavez sebagai oposisi terhadap dua institusi pilar Washington Consensus tersebut. Hal yang sama dilakukan oleh Argentina. Pada akhir desember 2005, Argentina membayar sisa utang sebesar 9,8 miliar dollar AS kepada IMF. Venezuela dengan segera menyuntikkan dana 2,5 milyar dollar AS kepada Argentina. Bantuan ini menyelamatkan Argentina dari terulangnya krisis ekonomi yang besar di tahun 2001.8 5 Andy Baker, “The Market and The Masses in Latin America”, (London: Cambridge, 2007), hlm. 70 6 Ibid,hlm. 72 7 Ibid, hlm. 105 8 Op. Cit, hlm. 108
  • 11. Venezuela, di bawah Chavez, telah membentuk sebuah lembaga yang disebut Compensatory Fund for Structural Convergence. Lembaga keuangan yang merupakan bagian dari proyek ALBA (The Bolivarian Alternative for Latin America) ini tugasnya adalah mengelola dan mendistribusikan bantuan keuangan kepada banyak negara yang ekonominya rentan oleh krisis. 9 Melalui program Compensatory Funds, Venezuela kini muncul sebagai Negara donor baru di Amerika Latin, menggantikan keberadaan IMF. Akibatnya, dilaporkan bantuan IMF di kawasan itu jatuh sebesar 50 juta dollar ASdibandingkan dengan 80 persen pada tahun 2005. Venezuela kini memiliki cadangan dana sebesar 34 milyar dollar AS.10 Chavez juga mengontrol 18 milyar dollar AS dana kontan yang ditransfer dari Bank Sentral dan perusahaan minyak Negara Petroleos de Venezuela SA (PDVSA). III.2 Intervensi terhadap IMF dan World Bank di Amerika Latin dan Program Banco del Sur Bank Selatan atau Banco del Sur adalah dana pinjaman moneter dan organisasi yang didirikan pada tanggal 26 September 2009 oleh Argentina, Brazil, Paraguay, Uruguay, Ekuador , Bolivia dan Venezuela dengan modal awal sebesar US $ 20 miliar. Maksud dan tujuan dari bank ini adalah meminjamkan uang ke negara-negara Amerika Latin untuk program berupa pembangunan infrastruktur dan program sosial. Tujuan utama dari Bank Selatan adalah untuk meleburkan setiap negara di wilayah Amerika Selatan di bawah payung regionalisme ekonomi. Seperti yan sudah penulis sebutkan sebeluimnya, Bank ini dibentuk atas dasar penolakan dari protokol Bank Dunia dan IMF, khususnya terkait penegakan reformasi pasar bebas pada negara-negara yang mencari pinjaman darurat. Program dari bank ini adalah meminjamkan uang kepada setiap bangsa yang terlibat dalam pembangunan, dan tanpa syarat konvensional peminjaman yang melekat pada pinjaman tersebut, seperti deregulasi. Bank Negara Selatan juga berfungsi sebagai alternatif untuk pinjaman dari IMF dan Bank Dunia. Data menunjukkan bahwa ketergantungan Amerika Latin di IMF menurun secara dramatis antara 2005 dan 2008, dengan pinjaman jatuh 80% dari portofolio kredit $ 81 Milyar IMF ke 1% dari IMF $ 17 Milyar. Pada tahun 9 Diakses dari http://upsidedownworld.org/main/content/view/667/1/, pada tanggal 24 Mei 2011 10 Loc. Cit
  • 12. 2005, Amerika Latin terdiri 80% dari portofolio pinjaman IMF. Dengan negara-negara Amerika Latin menolak untuk terus berurusan dengan itu, persentase itu turun menjadi 1% pada 2007.11 Pada awalnya, Opini publik di Amerika Latin menunjukkankekhawatiran terhadap bank baru itu yang akan menerapkan syarat-syarat neo-sosialis daripada neo-liberal untuk memberikan pinjaman. Namun kemungkinan itu tampaknya kecil. Kendati sebagian besar pendirian bank tersebut diprakarsai oleh presiden Hugo Chávez dari Venezuela, ia tidak punya wewenang formal untuk mengatur bank tersebut secara dominan. Seluruh negara anggota memiliki hak pilih yang sama, seberapa kecilnya pun negara itu. Agar seluruh negara memiliki hak pilih yang sama, maka ada faktor lain yang menentukan hal tersebut. De la Rive berpendapat bahwa, "Proyeksi mendirikan Bank ini lebih besar ketimbang keinginan atau ego Hugo Chavez seorang diri. Jika tidak begitu maka Brazil tidak mau menandatanganinya. Brazil merupakan kekuatan terbesar di Amerika Latin. Brazil juga memiliki bank pembangunan sendiri yang sangat besar, yang bahkan dapat mendanai seluruh proyek besar ini. Brazil semula ragu apakah akan turut serta dalam bank ini atau tidak.Kenyataan bahwa Brazil turut serta dalam pendirian bank ini menandakan bahwa kekuatan terbesar di Amerika Selatan juga tertarik dengan usaha bersama ala Amerika Selatan ini. Usaha ini akan menjadi menarik."12 Lebih lanjut, Presiden Ekuador, Rafael Correa, mengatakan bahwa Bank Selatan adalah sebuah "solusi struktural jangka panjang, untuk belajar bersandar pada kekuatan kita sendiri, untuk membuat ekonomi di wilayah ini semakin independen dan mengumpulkan simpanan bagi wilayah ini (regional backup) sebagai persiapan bila mana krisis tiba."13 Meskipun begitu, munculnya wadah institusi ekonomi regional Amerika Latin ini tidak lepas dari pro dan kontra. Hal ini lah yang penulis nilai sebagai suatu titik kewaspadaan dalam menyikapi regionalisme ekonomi baru yang begitu menggebu-gebu. Titik waspada itu adalah kontestasi kekuasaan dan pengaruh di antara negara-negara besar di Amerika Latin seperti Brazil, Argentina, dan Venezuela. Ketiga negara besar di kawasan Amerika Latin ini dinilai memiliki tujuan yang berbeda dalam strategi pembangunannya. 11 Diakses dari http://www.as-coa.org/article.php?id=2184, pada tanggal 22 Mei 2011 12 Diakses dari http://www.bicusa.org/en/article.3299.aspx, pada tanggal 23 Mei 2011 13 Loc. Cit, http://www.as-coa.org/article.php?id=2184
  • 13. Venezuela menyarankan agarBanco del Surmampu menjadi “IMF Amerika Selatan”. Artinya, lembaga ini akan memainkan peran penting dalam kebijakan moneter regional dan menyediakan beberapa bentuk neraca keuangan. Di sisi lain, Brazil lebih tertarik jikaBanco del Sur mampu memainkan peran pelayanan kebutuhan investasi infrastruktur. Sedangkan, Argentina berfokus kepada nilai aliansi dan regionalisme. Namun, penulis berpendapat bahwa faktor energi yang melimpah di Amerika Latin mampu menjadi kunci keberhasilan integrasi Amerika Selatan yang lebih dalam, serta faktor yang paling mungkin untuk membagi peran-peran tiga pemimpin utama di balik Banco del Sur.
  • 14. BAB IV KESIMPULAN Hegemoni Amerika Serikat dan Neoliberalisme adalah dua ancaman utama yang melanda kawasan Amerika Latin sejak tahun 1980-an.Namun neoliberalisme dan Washington Consensus (sebagai manifesto slogan ekonomi AS) terbukti tidak dapat membawa Amerika Latin keluar dari krisis hutang.Kegagalan neoliberalisme, maraknya intervensi asing, dan tinggirnya angka kemiskinan di Amerika Latin mendorong kebangkitan “sayap kiri”.Ini adalah titik awal dimana nasionalisme dan regionalisme ekonomi yang berwujud Banco del Sur menjadi tonggak penting perekonomian kawasan Amerika Latin terhadap World Bank dan IMF. Maka, penulis menarik kesimpulan bahwa integrasi dan regionalisasi kawasan Amerika Latin melalui Banco del Sur adalah langkah awal dalam melepaskan diri dari nilai- nilai neoliberalisme yang sebelumnya diusung oleh dua institusi keuangan dunia, yaitu World Bank dan IMF. Sejarah yang kelam telah membawa Amerika Latin kepada era baru arsitektur keuangan regional dengan semangat nasionalisme ekonomi yang mengedepankan sektor energi dan agrikultur. Meskipun tergolong baru, penulis melihat bahwa optimisme dan langkah berani Hugo Chavez untuk melepaskan diri dari IMF dan World Bank akan berpengaruh sistemik kepada negara Amerika Latin lainnya. Belom lagi peran negara besar lain seperti Brazil dan Argentina. Penulis melihat bahwa kontestasi kekuatan dan pengaruh di kawasan akan diminimalisir oleh kesamaan visi dan misi untuk mengembangkan perekonomian regional dengan bersama-sama berkomitmen memajukan Amerika Latin melalui Banco del Sur. Jika begini, negara kecil seperti kolombia akan sangat terbantu dengan komitmen bersama mengenai regionalisme dan institusionalisme ekonomi ini.