Anúncio
Makalah Globalisasi
Makalah Globalisasi
Makalah Globalisasi
Makalah Globalisasi
Anúncio
Makalah Globalisasi
Makalah Globalisasi
Makalah Globalisasi
Makalah Globalisasi
Makalah Globalisasi
Anúncio
Makalah Globalisasi
Makalah Globalisasi
Makalah Globalisasi
Makalah Globalisasi
Makalah Globalisasi
Anúncio
Makalah Globalisasi
Makalah Globalisasi
Makalah Globalisasi
Próximos SlideShares
Makalah GlobalisasiMakalah Globalisasi
Carregando em ... 3
1 de 17
Anúncio

Mais conteúdo relacionado

Apresentações para você(20)

Anúncio

Makalah Globalisasi

  1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi secara tidak langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Karena globalisasi membuka cakrawala masyarakat secara global. Segala yang ada di luar negeri dianggap baik oleh masyarakat untuk diterapkan di dalam negeri. Sehingga dapat menimbulkan dilematis. Pengaruh globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi menjadikan anak muda kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-hari anak muda sekarang. Seperti cara berpakaian, penampilan, tingkah laku dan lain sebaginya. Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dancenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganutkebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Walaupun ada beberapa keuntungan dari globalisasi, namun dampak negatifnya cenderung lebih menonjol. Sedangkan generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Semangat nasionalisme merupakan salah satu modal utama yang harus dimiliki bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman-ancaman ketahanan nasional terutama globalisasi. B. Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan globalisasi? 2. Apakah yang dimaksud dengan nasionalisme? 3. Apakah dampak globalisasi terhadap sikap nasionalisme di generasi muda? 4. Bagaimanakah cara menanggulangi dampak globalisasi?
  2. 2 C. Tujuan 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan globalisasi. 2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan nasionalisme. 3. Untuk mengetahui dampak globalisasi terhadap sikap nasionalisme di generasi muda penerus bangsa. 4. Untuk mengetahui bagaimanakah cara untuk menaggulangi dan menyikapi dampak globalisasi di kalangan generasi muda.
  3. 3 BAB II PEMBAHASAN A. GLOBALISASI 1. Pengertian Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Globalisasi merupakan suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara. Globalisasi memiliki banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara. Menurut asal katanya, kata “globalisasi” diambil dari kata global yang maknanya ialah universal. Achmad suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda/perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang jelas, kecuali hanya sekedar definisi kerja. Sehingga bergantung pada sisi mana orang tersebut melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia semakin terikat antara satu dengan yang lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan koeksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Di sisi lain, ada yang yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini globalisasi adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara yang kuat dan kaya akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara kecil akan semakin tidak
  4. berdaya karena tidak mampu bersaing. Globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Istilah globalisasi pertama kali digunakan pada tahun 1985 oleh Theodore Levitte. 4 Menurut Jan Aart Scholte ada beberapa definisi globalisasi yaiti antara lain:  Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung antara pihak yang satu dengan pihak yang lain.  Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.  Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.  Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.  Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Berdasarkan artiyang diatas, masing-masing negara cenderung masih mempertahankan status ontologinya. Namun menurut artian yang ini dunia global memiliki satus ontologi sendiri, tidak hanya sekedar gabungan negara-negara. 2. Sejarah Menurut sejarawan globalisasi sebagai fenomena pada abad ke-20 yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Namun sebenarnya interaksi dan globalisasi dalam hubungan antar bangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 san 1500 M. Para pedagang Tiongkok dan India mulai menelusuri negara lain baik melalui jalan
  5. darat (sutera) maupun jalur laut untuk berdagang. Fenomena berkembangnya perusahaan McDonald di seluruh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi. Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Lalu ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberikan kebenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan di dunia. 5 3. Ciri-ciri Berikut merupakan beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia:  Perubahan dalam konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.  Pasar dan produksi ekonomi dinegara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).  Peningkatan interaksi kultural melaui perkembangan media massa terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olahraga internasional. Sekarang dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.  Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
  6. Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisasi, sebuah kesadarn dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian,serta kenyataan yang mungkin terjadi. Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial. 6 4. Pengaruh Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain-lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa. B. NASIONALISME 1. Pengertian Nasionalisme berasal dari kata nation yang berarti bangsa. Bangsa mempunyai dua pengertian, yaitu: dalam pengertian antropologis serta sosiologis, dan dalam pengertian politis. Dalam pengertian antropologis dan sosiologis, bangsa adalah suatu masyarakat yang merupakan suatu persekutuan hidup yang berdiri sendiri dan masing-masing anggota persekutuan hidup tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama, sejarah dan adat istiadat. Sedangkan pengertian nasionalisme menurut beberapa ahli antara lain: a. Encyclopaedia Britannica Nasionalisme merupakan keadaan jiwa, di mana individu merasa bahwa setiap orang memiliki kesetiaan dalam keduniaan (sekuler) tertinggi kepada negara kebangsaan.
  7. 7 b. Huszer dan Stevenson Nasionalisme adalah yang menentukan bangsa mempunyai rasa cinta secara alami kepada tanah airnya. c. International Encyclopaedia of the Social Sciences Nasionalisme adalah suatu ikatan politik yang mengikat kesatuan masyarakat modern dan memberi pengabsahan terhadap klaim (tuntutan) kekuasaan. d. L. Stoddard Nasionalisme adalah suatu keadaan jiwa dan suatu kepercayaan, dianut oleh sejumlah besar manusia perseorangan sehingga mereka membentuk suatu kebangsaan. Nasionalisme adalah rasa kebersamaan segolongan sebagai suatu bangsa. e. Hans Kohn Nasionalisme menyatakan bahwa negara kebangsaan adalah cita-cita dan satu-satunya bentuk sah dari organisasi politik, dan bahwa bangsa adalah sumber dari semua tenaga kebudayaan kreatif dan kesejahteraan ekonomi. f. Joseph Ernest Renan Nasionalisme adalah sekelompok individu yang ingin bersatu dengan individu-individu lain dengan dorongan kemauan dan kebutuhan psikis. Sebagai contoh adalah bangsa Swiss yang terdiri dari berbagai bangsa dan budaya dapat menjadi satu bangsa dan memiliki negara. g. Otto Bauer Nasionalisme adalah kesatuan perasaan dan perangai yang timbul karena persamaan nasib, contohnya nasionalisme negara-negara Asia.
  8. 8 h. Louis Snyder Nasionalisme adalah hasil dari faktor-faktor politis, ekonomi, sosial dan intelektual pada suatu taraf tertentu dalam sejarah. Sebagai contoh adalah timbulnya nasionalisne di Jepang. Menurut Prof. Sartono Kartodirjo (Kompas, 28/2/1989) tidak perlu disangsikan asal saja nasionalisme masih mempertahankan prinsip-prinsip dasarnya untuk mewujudkan dan mempertahankan persatuan, kebebasan, kesamaan, individualitas, dan prestasi sebagai bangsa. Nasionalisme merupakan gejala modern, tetapi tidak ada kesepakatan mengenai dari mana muncul dan berkembangnya nasionalisme. Namun ada yang berpendapat bahwa ia tidak dapat dipisahkan dengan revolisi industri. Nasionalisme menjadi media yang penting untuk menyusun diri dengan membentuk organisasi dan untuk menyatakan diri. Antara tahun 1789 dan 1795 nasionalisme menuju ke arah klimaks yang berlawanan, pengakuan kemuliaan seseorang dalam pernyataan hak manusia dan warga negara. Namun sudah mulai terlihat adanya kecenderungan nasionalisme yang terlalu mementingkan tanah air (patriotisme yang mengarah pada chauvinisme). Menurut pandangan soekarno, nasionalisme barat mengandung individualisme, liberalisme dan melahirkan kapitalisme dan imperialisme. Selain itu nasionalisme barat mempunyai patriotisme sempit dan ekstrem yang mengakibatkan munculnya konflik-konflik, permusuhan dan pertikaian antara nasionalisme-nasionalisme. Yang biasa dinamakan dengan serang menyerang. Jadi dapat dikatakan bahwa nasionalisme merupakan kecintaan alamiah terhadap tanah air, kesadaran yang mendorong untuk membentuk kedaulatan dan kesepakatan untuk membentuk negara berdasarkan kebangsaan yang disepakati dan dijadikan sebagai pijakan pertama dan tujuan dalam menjalani kegiatan kebudayaan dan ekonomi.
  9. 9 2. Nasionalisme di Indonesia Nasionalisme Indonesia pada awalnya muncul karena adanya kolonialisme. Penjajahan yang dilakukan oleh Jepang dan Belanda dan penderitaan yang harus dirasakan akibat terjajah telah mampu melahirkan semangat kebersamaan sebagai satu kesatuan yang harus bangkit dan hidup menjadi bangsa merdeka. Sebagai bagian dari dunia Timur, Indonesia menganut paham nasionalisme dan menolak prinsip-prinsip yang terkandung dalam nasionalisme Barat. Menurut Soekarno, nasionalisme barat yang bersifat serang menyerang dan nasionalisme perdagangan yang memperhitungkan untung dan rugi serta nasionalisme yang sempit, pastilah akan hancur dengan sendirinya, sedangkan nasionalisme Timur yang lebih bersifat perikemanusiaan akan tampil sebagai pemenang. Oleh karena itu nasionalisme di Indonesia adalah nasionalisme yang anti-imperialisme dan kolonialisme, anti-kapitalisme. Yaitu prinsip-prinsip yang terkandung dalam nasionalisme Barat, dan yang sangat dikecam oleh nasionalisme Timur. Sedangkan menurut James G. Kellas (1998: 4), Nasionalisme merupakan suatu bentuk ideologi. Seseorang yang memiliki jiwa nasionalisme akan merasa menjadi bagian dari suatu bangsa. Walaupun orang tersebut sedang berada di luar wilayah, namun akan tetap memiliki ikatan yang kuat pada daerah asalnya. Begitu pula dengan bangsa Indonesia. Saat ini semangat nasionalisme bangsa Indonesia semakin berkurang. Tidak ada lagi jiwa nasionalis. Hal ini dapat dilihat dari perhatian pemerintah terhadap nasib para veteran. C. Dampak Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi memberikan peran yang sangat penting bagi berlangsungnya proses globalisasi. Globalisasi mempunyai pengaruh yang positif dan juga pengaruh negatif, dimana pengaruh-pengaruh tersebut tidak secara
  10. langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Namun secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka pandangan masyarakat secara global. Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruhnya sangat kuat. Pengaruh tersebut menghilangkan kepribadian diri anak muda sebagai penerus bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-gejala dalam kehidupan sehari-hari. Anak muda lebih suka menjadi orang lain dan menutupi identitasnya sebagai bangsa Indonesia. Hanya beberapa remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa. Selain itu juga perkembangan IPTEK. Walaupun sesungguhnya IPTEK memberikan dampak positif, namun jika disalahgunakan akan memberikan dampak negatif. Dilihat dari segi sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak sopan santun dan cenderung tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut sistem kebebasan dan keterbukaan. Merusak moral generasi muda, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungan dengan nilai nasionalisme berkurang karena tidak adanya rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Sedangkan generasi muda adalah generasi penerus masa depan. 10 Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme 1. Dilihat dari Globalisasi Politik 2. Dari Aspek Globalisasi Ekonomi 3. Dari Globalisasi Sosial Buday Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme: 1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. 2. Dari Globalisasi Aspek Ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap
  11. produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia. 3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat. Pengaruh- pengaruh tersebut tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa berkurang atau hilang. Karena globalisasi dapat membuka cakrawala masyarakat secara global. Semua yang ada di luar negeri dianggap memberi aspirasi kepada masyarakat untuk diterapkan di negara sendiri. Berdasarkan referansi lain yang ditemui, beberapa pengaruh globalisasi 11 terhadap nasionalisme secara umum addalah sebagai berikut: Dampak Globalisasi Terhadap Nasionalisme a. Dampak positif Globalisasi :  Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan  Mudah melakukan komunikasi  Cepat dalam bepergian ( mobili-tas tinggi )  Menumbuhkan sikap kosmopo-litan dan toleran  Memacu untuk meningkatkan kualitas diri  Mudah memenuhi kebutuhan b. Dampak negatif Globalisasi:  Informasi yang tidak tersaring  Perilaku konsumtif  Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit  Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk  Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat
  12. Apabila dijabarkan dari beberapa bidang, dampak globalisasi sangat luas dan memiliki keterkaitan antara hal yang satu dengan yang lain. Dampak tersebut antara lain sebagai berikut: 12 1. Dampak positif a) globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat. b) globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa. c) Globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa. 2. Dampak negatif a) Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang b) Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
  13. c) Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat. d) Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arusmodernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa. e) Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. D. Cara Menanggulangi Dampak Globalisasi terhadap Nilai Nasionalisme di 13 Kalangan Generasi Muda Saat ini hal yang perlu diperbaiki di kalangan generasi muda Indonesia adalah mentalitas dari bangsa tersebut. Sikap mental yang kuat dan konsisten serta mampu mengeksplorasi diri adalah salah satu bentuk konkrit yang dibutuhkan bangsa Indonesia pada saat ini. Kegoncangan dan keterpurukan mental bangsa Indonesia disebabkan oleh krisis multidimensi yang disertai dengan krisis ekonomi berkepanjangan. Zaman dahulu bangsa Indonesia dikenal dengan kebudayaan yang begitu eksklusif dan memukau serta penduduk yang ramah-tamah serta di dukung oleh kondisi geografis yang sangat strategis dan dikaruniai tanah subur. Namun, sekarang berubah180 drajat. Hal ini merupakan mentalitas warga pendukung yang sangat lemah. Agar dampak globalisasi tidak merusak
  14. kehidupan masyarakat maka kita harus mengetahui sisi positifnya, sehingga kita dapat memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dampak negatif globalisasi dapat memengaruhi tingkah laku. Oleh karena itu bangsa Indonesia harus menentukan sikap dalam menghadapi globalisasi, terutama dari pengaruh negatif. Sikap untuk menghadapi dampak negatif dari globalisasi misalnya :  Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya 14 terutama dengan memperkuat keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.  Belajar tekun agar menjadi manusia yang berguna dan dapat membedakan perilaku yang benar dan salah.  Memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa.  Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misalnya semangat mencintai produk dalam negeri.  Mempertimbangkan setiap perbuatan agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.  Menggunakan waktu dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.  Bergaul dengan orang-orang yang berakhlak baik dan tidak terpengaruh terhadap lingkungan dan pergaulan buruk.  Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.  Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, dan sosial budaya bangsa. Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan dapat menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kepribadian bangsa tidak hilang ataupun luntur.
  15. 15 BAB III PENUTUP A. SIMPULAN Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara. Oleh karena itu globalisasi sering diartikan mendunia. Globalisasi sudah ada sejak manusia mulai mengenal perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 san 1500 M. Namun jika dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional, globalisasi merupakan fenomena pada abad ke-20. Ciri-ciri globalisasi antara lain:  Perubahan konstantin ruang dan waktu.  Pasar dan produksi ekonomi yang berbeda saling bergantung.  Peningkatan interaksi kultural.  Meningkatnya masalah bersama. Pengaruh globalisasi meliputi dua sisi antara lain pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi mencakup bidang politik, ekonomi, ekologi, sosial budaya dan lain sebagainya. Nasionalisme merupakan kecintaan alamiah terhadap tanah air, kesadaran yang mendorong untuk membentuk kedaulatan dan kesepakatan untuk membentuk negara berdasarkan kebangsaan yang disepakati dan dijadikan sebagai pijakan pertama dan tujuan dalam menjalani kegiatan kebudayaan dan ekonomi. Awal munculnya nasionalisme karena adanya kolonialisasi. Dampak globalisasi terhadap nilai nasionalisme di kalangan generasi muda berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, teknologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Globalisasi mempunyai pengaruh yang positif dan juga pengaruh negatif. Pengaruh tersebut menghilangkan kepribadian diri anak muda sebagai penerus bangsa Indonesia. Anak muda lebih suka menjadi orang lain dan menutupi identitasnya sebagai bangsa Indonesia.
  16. Dilihat dari segi sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak sopan santun dan cenderung tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Globalisasi menganut sistem kebebasan dan keterbukaan. Dampak posotif globalisasi antara lain: Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan, komunikasi, mobilitas tinggi, toleran, dan kebutuhan terpenuhi. Sedangkan dampak negatifnya antara lain: informasi yang tidak tersaring, konsumtif, berpikir sempit, pemborosan, meniru perilaku buruk, dan mudah terpengaruh dengan budaya barat. Cara menanggulangi masalah tersebut yaitu ada beberapa cara daiantaranya yaitu: menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai pancasila terutama memperkuat keimanan dan ketuhanan, belajar dengan tekun agar dapat membedakan yang benar dan yang salah, memperkuat persatuan dan kesatuan, menumbuhkan semangat nasionalisme, mempertimbangkan setiap kegiatan, memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, selektif terhadap pengaruh globalisasi baik dari segi politik, sosial budaya dan lain sebagainya. 16
  17. 17 DAFTAR PUSTAKA Adisusilo J. R, Sutarjo. Nasionalisme di Berbagai Negara. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma http://auliamalahatii.blogspot.com/2013/01/pengaruh-positif-globalisasi-terhadap. html http://dhizaar27.wordpress.com/2011/03/03/makalah-globalisasi/ http://lonlonwalon.blogspot.com/2012/01/pengaruh-globalisasi-terhadap-semangat. html http://mr-kazikame.blogspot.com/2013/05/dampak-positif-dan-negatif-era.html http://www.academia.edu/5637105/PENGARUH_DAMPAK_GLOBALISASI_T ERHADAP_KEBUDAYAAN?login=wiwit.suryani@student.uns.ac.id&em ail_was_taken=true Triyanto. 2013. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: CV BUDI UTAMA. Yatim, Badri. 1999. Soekarno, Islam dan Nasionalisme. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Anúncio