SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Putu Wirya Kastawan
1091761007
Perbedaan dan penjelasan uji pengendalian dan subtantive.
Uji Pengendalian :
Tujuan dari pengendalian adalah untuk menentukan apakah ada pengendalian internal
yang memadai dan berfungsi baik.Agar mencapai hal ini maka dilakukan uji
pengendalian.Teknik pengumpulan bukti meiputi teknik manual dan teknik audit
computer khusus.Teknik ini menggunakan pendekatan berbasis system audit TI yang
berfokus pada pengendalian dan system secara keseluruhan.
Setelah memperoleh hasil-hasil pengujian, auditor dapat mengevaluasi efektifitas
operasional dari sistem pengendalian internal. Bukti tersebut mendukung penemuan
audit untuk tiap-tiap siklus transaksi yang dievaluasi. Evaluasi yang dihasilkan ini
menunjukkan judgement auditor yang terbaik berkaitan dengan (a) memadainya
pengendalian yang diamati dan (b) kemampuan menemukan ketidakcukupan hasil
pengujian.
Penilaian Akhir terhadap Risiko Pengendalian. Berdasarkan evaluasi di atas auditor
menilai tingkat risiko pengendalian tertentu untuk tiap-tiap kelompok transaksi yang
utama. Tingkat risiko pengendalian akhir memberikan dasar untuk memperkirakan
tingkat risiko yang terdeteksi yang akan datang, sifat, waktu, serta luasnya prosedur
pengujian substantif.
Mengembangkan Program Audit Final. Program audit meliputi prosedur-prosedur
khusus yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan audit. Auditor menyatakan sifat dan
prosedur pengujian yang menunjukkan luas dan waktu dibutuhkan
Uji Subtantive :
Pengujian substantive merupakan bagian terbesar dari program audit.Tujuan dari
pengujian substantiv adalah untuk memberikan asersi laporan yang valid yang dibuat
oleh manajemen. Tiga pengujian substantiv tersebut adalah: (1) melakukan prosedur
analitis final, (2) menguji rekening neraca, (3) menguji secara rinci kelompok-kelompok
transaksi. Jumlah pengujian substantiv didasarkan pada risiko terdeteksi final untuk
tiap-tiap golongan transaksi utama.
Mengevaluasi Pengujian Substantif. Dalam evaluasi ini, hasil pengujian yang dapat
diterima, untuk meminimalisasi kemungkinan kesalahan-kesalahan yang material dan
pernyataan yang salah dalam asersi laporan. Hasil pengujian yang tidak dapat diterima
memerlukan penambahan sample dalam transaksi sebelum audit dapat diselesaikan.
Contoh : Sebagai contoh, auditor dapat: memeriksa secara fisik persediaan sebagai
bukti bahwa persediaan ditampilkan dalam catatan akuntansi benar-benar ada
(penegasan validitas); memeriksa dokumen pendukung seperti faktur untuk
memastikan bahwa penjualan tidak terjadi; mengatur pemasok untuk mengkonfirmasi
secara tertulis rincian dari jumlah karena pada tanggal neraca sebagai bukti bahwa
hutang adalah kewajiban (hak dan kewajiban penegasan), dan membuat manajemen
bertanya tentang tertagihnya rekening nasabah sebagai bukti bahwa debitur
perdagangan yang akurat untuk valuasinya. Bukti bahwa suatu saldo akun atau
golongan transaksi yang tidak lengkap, valid atau akurat adalah bukti dari uji substantif
tetapi hanya menjadi uji material ketika cukup besar sehingga dapat diharapkan untuk
mempengaruhi keputusan pengguna laporan keuangan.
Hubungan uji pengendalian dan uji substantive bervariasi tergantung pada penilaian
resiko auditor terkait atas perusahaan.Makin kuat struktur pengendalian internalnya
makin rendah resiko pengendalianya dan makin sedikit uji subtantif yang harus
dilakukan.Dengan kata lain ketika pengendalian kuat auditor bias membatasi uji
substantive tetapi bila makin lemah struktur pengendalian internalnya makin besar
resiko pengendalianya dan makin banyak uji subtantif yang harus dilakukan auditor.

More Related Content

What's hot

Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorKuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Rose Meea
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audit
Indah Dwi Lestari
 
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelolaMengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
arvinko
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Dian Rahmah
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Syafdinal Ncap
 
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrsKlasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs
sripardede
 

What's hot (20)

Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorKuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6   pengendalian internal dan evaluasinyaQuiz 6   pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
 
Perencanaan Audit
Perencanaan AuditPerencanaan Audit
Perencanaan Audit
 
Pengauditan siklus pengeluaran
Pengauditan siklus pengeluaranPengauditan siklus pengeluaran
Pengauditan siklus pengeluaran
 
Surat perikatan-audit
Surat perikatan-auditSurat perikatan-audit
Surat perikatan-audit
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audit
 
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
 
akuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lain
akuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lainakuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lain
akuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lain
 
Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Audit Siklus Persediaan Dan PergudanganAudit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
 
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka KonseptualDasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
 
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelolaMengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
 
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrsKlasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs
 

Viewers also liked

Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
gitathiananda
 
Penatausahan Piutang PNBP Pemerintah (PERDIRJEN PERBENDAHARAAN NO. PER-85/PB/...
Penatausahan Piutang PNBP Pemerintah (PERDIRJEN PERBENDAHARAAN NO. PER-85/PB/...Penatausahan Piutang PNBP Pemerintah (PERDIRJEN PERBENDAHARAAN NO. PER-85/PB/...
Penatausahan Piutang PNBP Pemerintah (PERDIRJEN PERBENDAHARAAN NO. PER-85/PB/...
Indra Yu
 
Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3
Sophia Ririn
 

Viewers also liked (13)

Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
 
Salmos e hinos 537
Salmos e hinos 537Salmos e hinos 537
Salmos e hinos 537
 
Dubait Es
Dubait EsDubait Es
Dubait Es
 
Penatausahan Piutang PNBP Pemerintah (PERDIRJEN PERBENDAHARAAN NO. PER-85/PB/...
Penatausahan Piutang PNBP Pemerintah (PERDIRJEN PERBENDAHARAAN NO. PER-85/PB/...Penatausahan Piutang PNBP Pemerintah (PERDIRJEN PERBENDAHARAAN NO. PER-85/PB/...
Penatausahan Piutang PNBP Pemerintah (PERDIRJEN PERBENDAHARAAN NO. PER-85/PB/...
 
Slide pmk 190_pmk_05_2012
Slide pmk 190_pmk_05_2012Slide pmk 190_pmk_05_2012
Slide pmk 190_pmk_05_2012
 
Modul audit jadi
Modul audit jadiModul audit jadi
Modul audit jadi
 
Slide Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan ...
Slide Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan ...Slide Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan ...
Slide Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan ...
 
Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3
 
Permenhut no 54 th 2014 ttg kompetensi dan sertifikasi tenaga teknis dan peng...
Permenhut no 54 th 2014 ttg kompetensi dan sertifikasi tenaga teknis dan peng...Permenhut no 54 th 2014 ttg kompetensi dan sertifikasi tenaga teknis dan peng...
Permenhut no 54 th 2014 ttg kompetensi dan sertifikasi tenaga teknis dan peng...
 
Akuntansi
AkuntansiAkuntansi
Akuntansi
 
BMP EKMA4476 Audit SDM
BMP EKMA4476 Audit SDMBMP EKMA4476 Audit SDM
BMP EKMA4476 Audit SDM
 
Tugas 1 Tutorial Online 2013.1
Tugas 1 Tutorial Online 2013.1Tugas 1 Tutorial Online 2013.1
Tugas 1 Tutorial Online 2013.1
 
BMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen
BMP EKMA4314 Akuntansi ManajemenBMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen
BMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen
 

Similar to Uji pengendalian dan subtantive

1.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 21.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 2
DIANA LESTARI
 
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptxPPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
JeniferChandra2
 
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptxBukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
RiaMennita
 
Modul 3 auditevidencerev
Modul 3 auditevidencerevModul 3 auditevidencerev
Modul 3 auditevidencerev
noeljonathan
 

Similar to Uji pengendalian dan subtantive (20)

BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptxBAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
 
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalian
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalianPresentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalian
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalian
 
SUMMARY CH-9 AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
SUMMARY CH-9  AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)SUMMARY CH-9  AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
SUMMARY CH-9 AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
 
(Pert 3) bab 13 strategi audit dan program audit
(Pert 3) bab 13 strategi audit dan program audit(Pert 3) bab 13 strategi audit dan program audit
(Pert 3) bab 13 strategi audit dan program audit
 
1.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 21.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 2
 
Quiz 4 the building blocks of auditing
Quiz 4   the building blocks of auditingQuiz 4   the building blocks of auditing
Quiz 4 the building blocks of auditing
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptxPPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
 
Strategi audit
Strategi auditStrategi audit
Strategi audit
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Audit kertas-kerja
Audit kertas-kerjaAudit kertas-kerja
Audit kertas-kerja
 
tugas.ppt
tugas.ppttugas.ppt
tugas.ppt
 
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptxBukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
 
Keputusan Bahan Bukti Audit
Keputusan Bahan Bukti AuditKeputusan Bahan Bukti Audit
Keputusan Bahan Bukti Audit
 
Modul 3 auditevidencerev
Modul 3 auditevidencerevModul 3 auditevidencerev
Modul 3 auditevidencerev
 
Bukti_Audit.pptx
Bukti_Audit.pptxBukti_Audit.pptx
Bukti_Audit.pptx
 
PROSEDUR AUDIT
PROSEDUR AUDITPROSEDUR AUDIT
PROSEDUR AUDIT
 
Si & Pi, wawan pryono, hapzi ali, internal control over financial reporting ...
Si & Pi, wawan pryono, hapzi ali,  internal control over financial reporting ...Si & Pi, wawan pryono, hapzi ali,  internal control over financial reporting ...
Si & Pi, wawan pryono, hapzi ali, internal control over financial reporting ...
 
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, internal control over financial reporting ...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali,  internal control over financial reporting ...Si & pi, wawan pryono, hapzi ali,  internal control over financial reporting ...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, internal control over financial reporting ...
 

Uji pengendalian dan subtantive

  • 1. Putu Wirya Kastawan 1091761007 Perbedaan dan penjelasan uji pengendalian dan subtantive. Uji Pengendalian : Tujuan dari pengendalian adalah untuk menentukan apakah ada pengendalian internal yang memadai dan berfungsi baik.Agar mencapai hal ini maka dilakukan uji pengendalian.Teknik pengumpulan bukti meiputi teknik manual dan teknik audit computer khusus.Teknik ini menggunakan pendekatan berbasis system audit TI yang berfokus pada pengendalian dan system secara keseluruhan. Setelah memperoleh hasil-hasil pengujian, auditor dapat mengevaluasi efektifitas operasional dari sistem pengendalian internal. Bukti tersebut mendukung penemuan audit untuk tiap-tiap siklus transaksi yang dievaluasi. Evaluasi yang dihasilkan ini menunjukkan judgement auditor yang terbaik berkaitan dengan (a) memadainya pengendalian yang diamati dan (b) kemampuan menemukan ketidakcukupan hasil pengujian. Penilaian Akhir terhadap Risiko Pengendalian. Berdasarkan evaluasi di atas auditor menilai tingkat risiko pengendalian tertentu untuk tiap-tiap kelompok transaksi yang utama. Tingkat risiko pengendalian akhir memberikan dasar untuk memperkirakan tingkat risiko yang terdeteksi yang akan datang, sifat, waktu, serta luasnya prosedur pengujian substantif. Mengembangkan Program Audit Final. Program audit meliputi prosedur-prosedur khusus yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan audit. Auditor menyatakan sifat dan prosedur pengujian yang menunjukkan luas dan waktu dibutuhkan Uji Subtantive : Pengujian substantive merupakan bagian terbesar dari program audit.Tujuan dari pengujian substantiv adalah untuk memberikan asersi laporan yang valid yang dibuat oleh manajemen. Tiga pengujian substantiv tersebut adalah: (1) melakukan prosedur analitis final, (2) menguji rekening neraca, (3) menguji secara rinci kelompok-kelompok transaksi. Jumlah pengujian substantiv didasarkan pada risiko terdeteksi final untuk tiap-tiap golongan transaksi utama.
  • 2. Mengevaluasi Pengujian Substantif. Dalam evaluasi ini, hasil pengujian yang dapat diterima, untuk meminimalisasi kemungkinan kesalahan-kesalahan yang material dan pernyataan yang salah dalam asersi laporan. Hasil pengujian yang tidak dapat diterima memerlukan penambahan sample dalam transaksi sebelum audit dapat diselesaikan. Contoh : Sebagai contoh, auditor dapat: memeriksa secara fisik persediaan sebagai bukti bahwa persediaan ditampilkan dalam catatan akuntansi benar-benar ada (penegasan validitas); memeriksa dokumen pendukung seperti faktur untuk memastikan bahwa penjualan tidak terjadi; mengatur pemasok untuk mengkonfirmasi secara tertulis rincian dari jumlah karena pada tanggal neraca sebagai bukti bahwa hutang adalah kewajiban (hak dan kewajiban penegasan), dan membuat manajemen bertanya tentang tertagihnya rekening nasabah sebagai bukti bahwa debitur perdagangan yang akurat untuk valuasinya. Bukti bahwa suatu saldo akun atau golongan transaksi yang tidak lengkap, valid atau akurat adalah bukti dari uji substantif tetapi hanya menjadi uji material ketika cukup besar sehingga dapat diharapkan untuk mempengaruhi keputusan pengguna laporan keuangan. Hubungan uji pengendalian dan uji substantive bervariasi tergantung pada penilaian resiko auditor terkait atas perusahaan.Makin kuat struktur pengendalian internalnya makin rendah resiko pengendalianya dan makin sedikit uji subtantif yang harus dilakukan.Dengan kata lain ketika pengendalian kuat auditor bias membatasi uji substantive tetapi bila makin lemah struktur pengendalian internalnya makin besar resiko pengendalianya dan makin banyak uji subtantif yang harus dilakukan auditor.