Dokumen tersebut merangkum aplikasi konversi suhu yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman Java dan framework Android. Aplikasi ini memiliki dua activity utama untuk konversi suhu dan tentang aplikasi, serta menggunakan beberapa komponen antarmuka pengguna seperti edit text, button, dan spinner untuk memasukkan suhu awal dan menampilkan hasil konversi ke berbagai satuan suhu lainnya.
1. APLIKASI KONVERSI SUHU DENGAN ECLIPSE
Dibuat oleh
Widiyantoko (D42112264)
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN
TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2014
2. A. Tools yng Digunakan
Perangkat atau aplikasi yang dibutuhkan adalah JDK (Java), Android SDK, AVD (Android Virtual
device) dan Eclipse (optional). Berikut adalah pembahasan dari masing-masing perangkat-
perangkat tersebut.
1. JDK
Java Development Kit (JDK) ini wajib hukumnya, karena Android merupakan aplikasi yang
dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Untuk mendapatkan installer JDK bisa
mengunduh / medownload langsung di situs resminya. Pilihlah installer JDK (java) yang sesuai
dengan sistem operasi komputer kita. JDK yang bisa digunakan untuk membuat program Android
adalah JDK 5 dan 6 atau versi terbarunya.
2. SDK
SDK kependekan dari Software Development Kit yaitu merupakan aplikasi yang dibuat untuk
membangun aplikasi. untuk menggunakanya bisa di download langsung dari halaman ini
http://developer.android.com/sdk/index.html
Namun yang terdownload adalah package starter dan bukan lingkungan pengembangnya
(development environment). Ini hanya berisi tools utamanya saja. Ketika proses install
berlangsung maka nanti disediakan pilihan untuk package dari Android yang akan digunakan
untuk pengembangan, mulai dari Android 1.5 hingga Android 4.4. Namun hanya beberapa
package yang benar-benar akan digunakan. Jika kita menggunakan semuanya, selain
menghabiskan kapasitas harddisk kita juga dapat menghabiskan waktu kita karena terlalu lamanya
proses download package tersebut. Jadi, download seperlunya saja, pilih 1 atau 2 package
ditambah package lainnya seperti sample. Jika sewaktu-waktu membutuhkan package yang belum
di-download, tinggal jalankan Android Manager lalu pilih Available Package dan pilih Repository
lalu pilih package yang diperlukan terus install.
3. AVD
AVD kependekan dari Android Virtual device yaitu semacam emulator untuk menjalankan virtual
Android. Jadi tanpa menggunakan / mempunyai android phone pun, kita bisa merasakan apa itu
android dan kita juga bisa membuat program di android. Tetapi untuk yang ingin berkecimpung di
dunia android coding sebaiknya minimal punya phone android. Kenapa? Karena bisa langsung
3. menjalankan aplikasi yang kita buat langsung di android dan jika hanya menggunakan AVD akan
memakan memori ram, jadi akan berjalan agak berat.
4.Eclipse
Eclipse awalnya dikembangkan oleh IBM untuk menggantikan perangkat lunak IBM Visual Age
for Java 4.0. Produk ini diluncurkan oleh IBM pada tanggal 5 November 2001, yang
menginvestasikan sebanyak US$ 40 juta untuk pengembangannya.
Penggunaan Eclipse sebenarnya bersifat optional, artinya bisa digunakan atau pun tidak. Karena
Eclipse bisa digantikan oleh editor lainnya. Namun saya lebih menyarankan Eclipse karena Eclipse
bisa memudahkan kita dalam hal pembuatan program Android dan juga karena Eclipse masih
berbasis teks. Jadi kita bakal melakukan pemrograman dengan menulis source code terus menerus
bukan dengan cara drag ‘n drop. Hal ini membantu kita dalam memahami setiap baris code yang
kita butuhkan untuk membuat aplikasi Android. Kalau belajar lebih baik pilih yang di tengah-
tengah saja, jangan terlalu mudah dan jangan juga terlalu susah. Klo kita memilih metode yang
terlalu susah juga, kemungkinan kita tidak akan memulainya karena sudah terbayang di kepala kita
Betapa sulitnya hal tersebut.
Eclipse bisa di download di situs resminya. Eclipse yang bisa digunakan adalah Eclipse yang
mendukung pengembangan pemrograman berbasis Java. Versi yang direkomendasikan adalah
Eclipse versi 3.5 Galileo atau versi 3.4 Ganymade. Hal ini karena terdapat sedikit masalah dengan
Eclipse 3.6 Helios, walaupun ada beberapa pengembang yang pernah mencoba menggunakan
Helios dan dapat berjalan dengan
Baik untuk android
Jika sudah selesai proses download Eclipse, maka install Eclipse. Caranya hanya dengan
mengekstraknya saja lalu kita bisa menggunakan dengan mengklik dua kali file Eclipse.exe.
Mudah bukan?? Oke, sekarang kita selaraskan eclipse yang digunakan dengan Android SDK yang
sudah terinstall. Pilih menu Help –> Install New Software. Maka akan muncul tampilan window
Available Software. Pilih Add lalu akan muncul tampilan window Add Repository. Isikan field
Name dengan nama Android (bisa diganti yang lain). Lalu isikan field Location dengan https://dl-
ssl.google.com/android/eclipse/.
4. Setelah itu restart Eclipse. Lalu pilih menu Window –> Preferences. Isikan field Location SDK
dengan alamat path dari Android SDK yang sudah terinstall di komputer lalu klik Ok. Selanjutnya
pilih menu Window –> Android SDK dan AVD Manager. Pilih Virtual Devices lalu klik New.
Isikan Name dengan Coba Android (bisa diganti yang lain). Dan isikan field Target dengan
package atau platform Android yang sebelumnya telah kita download (misalkan 1.6). Lalu klik
Create AVD. AVD atau Android Virtual Device ini digunakan untuk menjalankan emulator
Android sesuai dengan platform yang kita pilih.
B. Struktur Program
Progam terdiri dari file berekstensi xml dan file berekstensi java, yang dapat dlihat pada gambar
dibawah.
1. Activity_main.xml
Merupakan desain saat pertama kali program dijalankan
Adapun script xml dari desain tersebut yaitu :
<RelativeLayout xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"
android:layout_width="match_parent"
15. Tampilan Setelah program dijalankan
Note: Pada file diatas terdapat 2 activity yaitu main dan about, untuk membuatnya dapat
menekan Ctrl + N pada eclipse Kemudian pilih Android Activity