SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 20
Baixar para ler offline
PENGARUH PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN
TERHADAP SIKAP BELAJAR MATEMATIKA SISWA
SMA ISLAM AL-AZHAR 5 CIREBON
Widodo Winarso
Dosen Jurusan/Prodi Tadris Matematika fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Jln Perjuangan By pass Sunyaragi, Kabupaten Cirebon ;
email widodo_ppsstain@yahoo.co.id
Abstrak
Kepribadian merupakan sifat hakiki individu yang tercermin pada sikap peserta
didik. Keunikan tersebut tergantung pada tipe kepribadian yang dimiliki.Tipe
kepribadian tersebut mempengaruhi sikap dalam menyesuaikan diri dan
bersosialisasi dengan lingkungan, termasuk dalam proses pembelajaran. Sikap
belajar adalah kecenderungan perilaku saat mempelajari yang bersifat
akademik dan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar.
Sikap terkadang didasari oleh emosi dan dorongan dari dalam diri, dengan
dorongan yang baik maka akan menghasikan sikap belajar yang baik pula dan
begitu pula sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
sikap belajar matematika siswa berdasarkan tipe kepribadian di SMA Islam Al-
Azhar 5 Cirebon. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian yakni
kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa SMA Islam Al-Azhar 5 Cirebon, sedangkan sampelnya adalah siswa kelas
X berjumlah 98 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini
adalah probability sampling dengan menggunakan simple random sampling.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan bahwa tidak terdapat
perbedaan sikap belajar matematika berdasarkan tipe kepribadian yang
signifikan, hal ini dapat dilihat dari Fhitung hasil uji one way anova yang
dilakukan lebih kecil dari Ftabel yaitu 0.616 dimana Ftabel nya adalah 2,7 maka
H0 diterima artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antarasikap
belajar berdasarkan tipe kepribadian siswa.
Kata Kunci. tipe kepribadian dan sikap belajar Matematika
A. PENDAHULUAN
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang/kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan
agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak
yang selaras dengan alam dan masyarakatnya. Pendidikan sebagai sebuah sistem
terdiri dari sejumlah komponen. Interaksi antar komponen berperan dalam
menentukan berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan.
Pendidik dan peserta didik merupakan salah satu dari komponen pendidikan
tersebut. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap peserta didik mempunyai kepribadian
yang berbeda dan unik. Sunaryo dalam Septiarini (2011 : 1) menyatakan bahwa setiap
individu adalah unik, artinya bahwa manusia yang satu berbeda dengan manusia yang
lain dan tidak ada manusia yang sama persis dimuka bumi ini walaupun dilahirkan
kembar.
Sebagai pendidik yang baik, guru diharuskan untuk memahami kepribadian
peserta didiknya agar proses pendidikan bisa berlangsung dengan baik, sehingga bisa
mendapatkan hasil yang maksimal dalam pembelajaran. Kepribadian adalah ciri atau
karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari
bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya, keluarga pada masa
kecil, dan juga bawaan seseorang sejak lahir(Sjarkawi, 2006 : 11).
Kepribadian merupakan sifat hakiki individu yang tercermin pada sikap dan
perbuatannya yang unik, yang membedakan dirinya dengan yang lain. Keunikan
tersebut tergantung pada tipe kepribadian.
Tipe kepribadian diperkenalkan pertama kali oleh Hippocrates (460-370 SM)
yang kemudian disempurnakan oleh Galenus, yang membaginya menjadi empat tipe
berdasakan jenis cairan yang paling berpengaruh pada tubuh manusia yaitu chole,
sanguis, flegma dan melanchole (Fauzi, 1997 : 124). Tipe kepribadian tersebut
dikembangkan lagi oleh Littauer dalam bukunya yang berjudul Personality Plus.
Littauer (1996 : 22-27) mengungkapkan bahwa terdapat 4 tipe kepribadian yang
dimiliki oleh manusia, tipe kepribadian tersebut adalah tipe kepribadian koleris kuat,
kepribadian sanguinis yang popular, kepribadian melankolis yang sempurna dan
kepribadian phlegmatis damai. Dia menjelaskan bahwa orang dengan tipe
kepribadian sanguinis populer sangat suka dengan pujian dan pusat perhatian.
Hampir sama dengan sanguinis, orang tipe koleris memiliki ambisi untuk menjadi
lebih dominan di antara orang-orang lain di sekitarnya. Orang dengan tipe
kepribadian koleris memiliki kemauan keras dalam mencapai sesuatu dan orang
dengan tipe melankolis terkenal karena perfeksionisnya, mereka terobsesi dengan
hasil yang sempurna dan tidak mengecewakan mereka.
Keempat tipe kepribadian tersebut mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang
dalam menyesuaikan diri dan bersosialisasi dengan lingkungan disekitarnya, termasuk
dalam proses pembelajaran. Pada prosespembelajaran, siswa dinilai mulai dari sikap
hingga hasil belajarnya. Tipe kepribadian ini jugalah yang menunjukan keunikan sikap
seseorang terhadap suatu objek.
Sikap adalah suatu kecenderungan seseorang dalam menilai dan bereaksi
terhadap suatu objek yang diikuti dengan perasaan positif atau negatif, dimana
perasaan positif adalah perasaan yang bisa menerima objek tersebut dan perasaan
negatif ini adalah perasaan yang menolak objek tersebut. Sikap belajar adalah
kecenderungan tindakan siswa terhadap suatu pelajaran yang terwujud dalam bentuk
perasaan senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju, suka atau tidak suka
terhadap pelajaran yang dipelajari (Djaali, 2008 : 116).
Matematika merupakan salah satu komponen dari serangkaian mata pelajaran
yang mempunyai peranan penting dalam pendidikan, yang dapat mendukung
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tidak mengherankan jika pelajaran
matematika dalam pelaksanaan pendidikan diberikan kepada semua jenjang
pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Namun pada kenyataannya, matematika merupakan pelajaran yang kurang
disukai bahkan dibenci oleh sebagian siswa dikarenakan sifatnya yang abstrak. Hampir
semua siswa mempunyai sikap belajar yang negatif terhadap matematika. Di
lapangan, sebagian siswa biasa mengatakan”saya senang belajar matematika, gurunya
ramah, dan penjelasannya mudah dimengerti”. Namun kebanyakan dari mereka
sering mengatakan “saya tidak senang belajar matematika, susah mempelajarinya, dan
banyak rumus-rumus yang perlu dihafal”. Hal ini mencerminkan sikap siswa terhadap
pelajaran matematika, baik berupa sikap positif maupun sikap negatif.
Matematikasebagai salah satu pelajaran yangdipersepsikan masyarakat sebagai
salah satu pelajaran yang dianggap sulit dan hanya sebagian orang yang dianggap
mempunyai tingkat kecerdasan tertentu yang mampu menguasai dan mendapat hasil
yang bagus dalam proses pembelajarannya membuat orang yang mampu menguasai
pelajaran ini mempunyai keistimewaan tersendiri dan dianggap hebat sehingga
mendapat pujian, penghargaan dan jadi pusat perhatian dari orang-orang.
Berdasarkan konsep diatas, dapat dimaknai bahwa pertama orang sanguinis suka
dengan pujian dan menjadi pusat perhatian, persepsi di atas menjadi salah satu
motivasi mereka dalam belajar matematika sehingga sikap mereka dalam belajar
mereka akan mengarah pada sikap yang positif. Kedua orang dengan tipe kepribadian
koleris memiliki ambisi untuk menjadi lebih dominan di antara orang-orang lain di
sekitarnya dan memiliki kemauan keras dalam mencapai sesuatu. Inilah yang
memotivasi orang koleris dalam belajar matematika. Ketigaorang dengan tipe
kepribadian melankolis terkenal karena perfeksionisnya, mereka terobsesi dengan
hasil yang sempurna dan tidak mengecewakan mereka. Inilah yang memotivasi
mereka dalam melakukan suatu pekerjaan atau kegiataan termasuk dalam belajar
matematika. Keempat orang tipe phlegmatis yang mempunyai sikap pemalu dan
tidak suka menonjolkan diri, lebih memilih biasa saja dalam pembelajaran
matematika sehingga mereka tidak perlu menjadi pusat perhatian orang-orang.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan penulis di SMA Islam Al-Azhar 5
Cirebon melalui wawancara dengan ibu Mega Fitriyanti, S.Pd selaku guru mata
pelajaran matematika kelas X dan XI pada tanggal 6 Maret 2014 pkl. 10.30 WIB,
sekolah memiliki program pengembangan kepribadian bagi siswa-siswanya terutama
dalam bidang keagamaan. Program ini diberikan kepada anak didik melalui kegiatan
wajib keagamaan seperti sholat dhuha dan sholat dzhuhur di sekolah. Sedangkan
untuk siswi yang berhalangan untuk melaksanakan kewajiban ini maka diganti dengan
kegiatan keputriaan yang diisi oleh guru sebagai narasumber yang dilaksanakan pada
waktu dzuhur.
Sekolah meyakini dengan pembekalan agama yang baik maka kepribadian anak
didik pun akan baik. Hal ini dilihat dengan tingkat disiplin yang baik dan sikap belajar
yang aktif, baik pada saat pembelajaran matematika maupun pembelajaran lainnya,
disini kita tidak akan menjumpai siswanya yang membolos di kantin pada saat
pembelajaran berlangsung, selain itu jika ada guru yang telat masuk kelas atau
berhalangan hadir maka siswanya sendiri yang akan inisiatif untuk memanggil atau
menanyakan kepada guru piket adakah tugas untuk mereka.
Berdasarkan fenomena di atas, maka penulis merasa tertarik untuk mengkaji
lebih dalam tentang Pengaruh Tipe Kepribadian Terhadap Sikap Belajar SiswaSMA
Islam Al-Azhar 5 Cirebon.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Islam Al-Azhar 5 Cirebon. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini sifatnya akan mengukur
ada tidaknya dan perbedaan sikap belajar matematika siswa SMA Islam Al-Azhaar 5
Cirebon berdasarkan tipe kepribadian yang dimiliki. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif.
Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah siswa SMA Islam Al-Azhar 5
Cirebon. Namun, yang menjadi populasi target adalah siswa kelas X SMA Islam Al-
Azhar 5 yang berjumlah 130 siswa. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian
ini adalah probability sampling yaitu menggunakan simple random sampling. Dengan
responden dalam penelitian ini berjumlah 98 orang responden.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penyebaran kuesioner (angket). Alat ukur tipe kepribadian ini merupakan tes profil
kepribadian dari Littauer (1996) yang terdiri dari 40 item pernyataan. Sedangkan
penilaian untuk alat ukur sikap belajar matematika menggunakan skala likert dengan
alternatif jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS) danTidak
Setuju (TS)
Teknik pengumpulan data dan pengolahan data dalam penelitian ini yakni
melakukan prosedur mulai dari klasifikasi data, tabulasi data, pengolahan data dengan
menggunakan perhitungan prosentase dari jumlah siswa yang memilih baik tipe
kepribadian. Selanjtnya sebelum malakukan penelitian. instrument penelitian melalui
tahap uji coba. Tahap uji coba terdiri dari uji validitas dan uji reabilitas.
Teknik analisis data dalam penelitian ini melalui tahap uji normalitas dengan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Uji homogenitas dengan mengunakan uji
Homogeneity Of Variance Test. Selajutanya melakukan uji Hipotesis dengan
mengunakan uji analisis uji F atau ANOVA (Analysis of Variance).
C. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
1. Hasil Kecenderungan Tipe Kepribadian Siswa SMA Islam Al-Azhar 5 Cirebon
Untuk mengetahui kecenderungan tipe kepribadian apa saja yang dimiliki
oleh siswa kelas X SMA Islam Al-Azhar 5 Cirebon, penulis menggunakan tes
kepribadian yang terdapat dalam buku Florence Littauer yang berjudul
Personality Plus yang terdiri dari 40 nomor, dimana ditiap nomor terdiri dari
deret empat kata ke samping. Responden diminta untuk men-cheklist ()
satu kata yang paling cocok dengan diri mereka.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di SMA Islam Al-
Azhar 5 Cirebon, didapat data hasil tipe kepribadian siswa. Untuk
mengetahui lebih jelas mengenai tipe kepribadian siswa disajikan pada tabel
berikut ini :
Tabel
Rekapitulasi Data Hasil Penelitian untuk Tipe Kepribadian
No Tipe Kepribadian Frekuensi Prosentase
1 Sanguinis 42 42,86%
2 Melankolis 19 19,39%
3 Koleris 18 18,36%
4 Phlegmatis 19 19,39%
Jumlah 98 100%
Berdasarkan tabel rekapitulasi data hasil penelitian tipe kepribadian siswa di
atas, hasil penelitian menunjukan bahwa dari 98 orang responden, tipe
kepribadian sanguinis merupakan tipe kepribadian dominan yang dimiliki oleh
siswa SMA Islam Al-Azhar 5 Cirebon. Dimana terdapat 42 atau sekitar 42,86%
85,12
86,8477,78
92,11
Sanguinis
Melankolis
Koleris
Phlegmatis
responden dengan tipe kepribadian sanguinis, 19 atau sekitar 19,39% responden
dengan tipe kepribadian melankolis, 18 atau sekitar 18,36%responden dengan
tipe kepribadian koleris dan 19 atau sekitar 19,4% responden dengan tipe
kepribadian phlegmatis.
2. Hasil Sikap Belajar Matematika Siswa SMA Islam Al-Azhar 5 Cirebon
Untuk mengetahui sikap belajar matematika siswa kelas X SMA Islam Al-Azhar
5 Cirebon, penulis menggunakan angket skala likert (skala sikap) yang terdiri dari
24 item pernyataan dan 10 indikator yaitu kesediaan mengikuti pembelajaran,
senang dalam mempelajari matematika, aktif menanggapi apa yang disampaikan
pada saat pembelajaran matematika berlangsung, antusias dalam proses
pembelajaran, kemampuan penyelesaian tugas, meyakini pentingnya mempelajari
matematika, memiliki kebiasaan positif dalam belajar matematika, percaya akan
kemampuan yang dimiliki, mempersiapkan hal yang diperlukan dalam
pembelajaran matematika dan berusaha menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
a. Kesediaan mengikuti pembelajaran matematika
Kesediaan mengikuti pembelajaran matematika terukur melalui; Pertama,
kehadiran siswa di kelas pada saat pembelajaran matematika karena mereka
tidak ingin ketinggalan materi, dengan rincian masing-masing tipe kepribadian.
diperoleh hasil perhitungan prosentase sebesar 85,46% atau hampir
seluruhnya siswa mengikuti pembelajaran matematika.
Gambar
Rincian Kehadiran Siswa Berdasarkan Tipe Kepribadian
69,05
80,26
72,22
72,37
Sanguinis
Melankolis
Koleris
Phlegmatis
58,33
64,4751,39
57,89
Sanguinis
Melankolis
Koleris
Phlegmatis
kedua, konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika.
diperoleh bahwa 72,45% atau sebagian besar siswa suka mengantuk pada saat
pembelajaran matematika karena guru matematika mereka lebih sering
menggunakan metode ceramah dan kurang bervariasinya metode mengajar
guru mereka dalam menerangkan pelajaran sehingga penjelesannya
membesonkan
Gambar
Rincian Kosentrasi Siswa Berdasarkan Tipe Kepribadian
b. Senang dalam mempelajari matematika
Senang dalam mempelajari matematika meliputi; Pertama, senang belajar
matematika karena sifatnya abstrak. diperoleh 80,61% atau hampir seluruhnya
siswa mempunyai ketertarikan dalam objek mental atau pikiran dilihat dari
prosentase pernyataan siswa senang belajar matematika karena sifatnya abstrak
yang berada pada kriteria sangat baik.
Gambar
Rincian Kesenangan Siswa Pada Sifat Abstrak Berdasarkan Tipe Kepribadian
72,02
73,6856,94
78,95
Sanguinis
Melankolis
Koleris
Phlegmatis
69,05
75
81,94
81,58
Sanguinis
Melankolis
Koleris
Phlegmatis
Keduan, ketidak sukaan belajar matematika terhadap struktur matematika yang
ketat. diperoleh bahwa 81,12% atau hampir seluruhnya siswa tidak suka belajar
matematika karena tak ada sesuatu yang kreatif dalam matematika yang
menumbuhkan minat dan ketertarikan mereka dan hanya bersifat mengingat
rumus, dimana disetiap materi mereka akan selalu mendapatkan rumus yang
mesti diingat agar bisa mengerjakan soal.
Gambar
Rincian Ketidak Sukaan Terhadap Struktur Matematika
Berdasarkan Tipe Kepribadian
c. Aktif menanggapi apa yang disampaikan pada saat pembelajaran matematika
berlangsung
Aktif menanggapi apa yang disampaikan pada saat pembelajaran matematika
berlangsung meliputi; Pertama, kemampuan mengoreksi materi pembelajaran
matematika. Diperoleh 70,92% atau sebagian besar siswa mengoreksi
penjelasan guru matematika mereka jika memang terdapat kekeliruan dalam
menjelaskan. Ini berarti mereka memperhatikan dan aktif menanggapi apa
yang disampaikan oleh guru mereka.
Gambar
Rincian Kemampuan Mengoreksi Materi Pembelajaran
Berdasarkan Tipe Kepribadian
69,05
75
81,94
81,58
Sanguinis
Melankolis
Koleris
Phlegmatis
80,36
96,7488,89
78,95
Sanguinis
Melankolis
Koleris
Phlegmatis
Kedua, kemampuan menjawab pertanyaan dari guru. diperoleh bahwa 75%
atau sebagian besar siswa tidak akan mencoba menjawab pertanyaan dari guru
mereka jika pertanyaan tersebut tidak ditujukan langsung kepada mereka.
Mereka memilih diam jika guru memberikan pertanyaan tanpa menyatakan
pertanyaan tersebut ditujukan kepada salah seorang diantara mereka.
Gambar
Rincian kemampuan menjawab pertanyaan dari guru
Berdasarkan Tipe Kepribadian
d. Antusias dalam proses pembelajaran
Antusiasme dalam proses pembelajaran meliputi; Pertama, sikap gugup dan
senang terhadap matematika. Diperoleh 82,65% atau hampir seluruhnya siswa
sangat setuju dengan pernyataan. Artinya ketegasan guru dalam mengajar
membuat hampir seluruh siswa merasa gugup dan tidak senang dalam belajar
matematika.
Gambar
Rincian Sikap Gugup dan Senang Berdasarkan Tipe Kepribadian
67,86
61,8466,67
69,74
Sanguinis
Melankolis
Koleris
Phlegmatis
Kedua, kemampuan menangkap materi yang di ajarkan dalam pembelajaran
matematika. Diperoleh bahwa 66,84% atau sebagian besar siswa setuju dengan
pernyataan. Artinya sebagian besar siswa tidak akan bertanya kepada guru jika
mereka tidak mengerti dengan apa yang dijelaskan oleh guru mereka. Hal ini bisa
dikarenakan mereka malu untuk bertanya secara langsung kepada guru pada saat
pembelajaran berlangsung, mereka memilih untuk bertanya kepada teman
mereka yang lebih mengerti dari mereka.
Gambar
Rincian kemampuan menangkap materi pembelajaran
Berdasarkan Tipe Kepribadian
e. Kemampuan Penyelesaian Tugas Matematika
Kemampuan menyelesaikan tugas matematika meliputi; Pertama, mengerjakan
tugas tepat waktu. Diperoleh 73,47% atau hampir seluruhnya siswa sangat
setuju dengan pernyataan. Artinya para siswa mempunyai rasa tanggung jawab
dalam mengerjakan tugas mereka karena mengerjakan tugas tepat waktu
merupakan kewajiban bagi mereka.
69,05
80,2675
75
Sanguinis
Melankolis
Koleris
Phlegmatis
64,29
69,7476,39
65,79
Sanguinis
Melankolis
Koleris
Phlegmatis
Gambar
Rincian kemampuan mengerjakan tugas tepat waktu
Berdasarkan Tipe Kepribadian
Kedua, rasa putus asa dalam menerjakan tugas matematika, diperoleh bahwa
67,86% atau sebagian besar siswa setuju dengan pernyataan. Artinya sebagian
besar siswa merasa putus asa jika tidak bisa menyelesaikan soal mereka. Para
siswa lebih memilih tidak mencari tahu penyelesaian soal matematika dengan
kemampuan mereka. Hal ini bisa disebabkan karena mereka tidak peduli jika
mereka bisa menyelesaikan soal matematika.
Gambar
Rincian Rasa Putus Asa Dalam Mengerjakan Tugas Matematika
Berdasarkan Tipe Kepribadian
f. Meyakini Pentingnya Mempelajari Matematika
Meyakini pentingnya mempelajari matematika meliputi; Pertama, mengetahui
manfaat matematika pada kehidupan sehari-hari. Diperoleh 66,58% atau
sebagian besar siswa setuju dengan pernyataan. Artinya para siswa pada
dasarnya tahu kegunaan matematika dalam kehidupaan sehari-hari yaitu untuk
menghitung, tapi mereka kurang menyukai pembelajaran matematika karena
63,69
68,4265,28
72,37
Sanguinis
Melankolis
Koleris
Phlegmatis
82,14
77,6379,17
81,58 Sanguinis
Melankolis
Koleris
Phlegmatis
tidak ada sesuatu yang kreatif pada pelajaran matematika bagi mereka dan
hanya bersifat mengingat rumus.
Gambar
Rincian Mengetahui Manfaat Matematika Pada Kehidupan Sehari-Hari
Berdasarkan Tipe Kepribadian
Kedua, pengetahuan siswa terhadap kegunaan matematika. diperoleh bahwa
80,61% atau hampir seluruhnya siswa setuju dengan pernyataan. Artinya hampir
seluruhnya siswa tidak menyukai pembelajaran matematika karena mereka
menilai kegunaan matematika hanya sekedar menghitung, tidak ada sesuatu
dalam matematika yang membuat mereka lebih tertarik.
Gambar
Rincian Rasa Pengetahuan Siswa Terhadap Keguanaan Matematika
Berdasarkan Tipe Kepribadian
58,33
64,4762,5
71,05
Sanguinis
Melankolis
Koleris
Phlegmatis
49,4
51,32
52,78
60,53
Sanguinis
Melankolis
Koleris
Phlegmatis
g. Memiliki Kebiasaan Positif Dalam Belajar Matematika
Memiliki kebiasaan positif dalam belajar matematika meliputi; Pertama,
kegiatan mengulang materi yang telah di ajarkan. Diperoleh 61,22% atau
sebagian besar siswa suka mengulang materi yang telah disampaikan agar tidak
lupa dengan apa yang telah diajarkan melalui kebiasaan mereka mencatat
materi yang disampaikan.
Gambar
Rincian Kegiatan Mengulang Materi Pembelajaran Matematika
Berdasarkan Tipe Kepribadian
Kedua, kegiatan pembelajaran tambahan diluar pembelajaran matematika.
Diperoleh bahwa 52,55% atau hampir seluruhnya siswa memanfaatkan waktu
kosong mereka jika guru mereka berhalangan hadir dan hampir setengahnya
siswa menggunakan waktu mereka untuk kegiatan lain selain belajar.
Gambar
Rincian Kegiatan Belajar Tambahan Berdasarkan Tipe Kepribadian
72,02
68,4269,44
78,95
Sanguinis
Melankolis
Koleris
Phlegmatis
h. Percaya akan kemampuan yang dimiliki
Percaya akan kemampuan sendiri dalam pembelajaran matematika meliputi;
Pertama, perolehan hasil belajar yang bagus (baik). diperoleh 72,19% atau
sebagian besar siswa percaya jika mereka mampu dan bisa mendapatkan nilai
yang bagus dalam pelajaran matematika.
Gambar
Rincian percaya diri terhadap hasil belajar matematika
Berdasarkan Tipe Kepribadian
Kedua, pasrah diri atas ketidak mampuan dalam belajar matematika. Diperoleh
bahwa 71,94% atau sebagian besar siswa pasrah saja terhadap ketidakmampuan
mereka dalam belajar matematika tanpa mencoba untuk bertanya kepada guru
mereka. Hal ini diperkuat dengan penjelasan pernyataan sebelumnya yaitu
mereka tidak peduli jika mereka tidak bisa menyelesaikan soal matematika.
64,29
75
76,39
81,58 Sanguinis
Melankolis
Koleris
Phlegmatis
64,88
68,4270,83
69,74
Sanguinis
Melankolis
Koleris
Phlegmatis
Gambar
Rincian Pasrah Diri Atas Ketidak Mampuan Dalam Pembelajaran Matematika
Berdasarkan Tipe Kepribadian
i. Mempersiapkan Hal yang Diperlukan Dalam Pembelajaran Matematika
Mempersiapkan hal yang diperlukan dalam pembelajaran matematika yakni
bekerja sama dengan teman dalam menyelesaikan permasalahan matematika.
Diperoleh 67,60% atau sebagian besar siswa akan mendiskusikan hal apa saja
dengan teman mereka tentang pembelajaran matematika, baik dalam tugas,
kesiapan maupun hal lainnya.
Gambar
Rincian Kesiapan Dalam Pembelajaran Matematika
Berdasarkan Tipe Kepribadian
3. Hasil Analisis Data Perbedaan Tipe Kepribadian Terhadap Sikap Belajar
Matematika Siswa SMA Islam Al-Azhar 5 Cirebon
Sebelum melakukan uji hipotesis dengan menggunakan teknik analisis one way
ANOVA-uji tukey, maka beberapa asumsi yang harus dipenuhi pada uji ANOVA
berupa data masing-masing kelompok berdistribusi normal dan varian antar
kelompok harus homogeny. Berikut merupakan hasil dari uji normalitas
Tabel
Tests of Normality
tipe_kepri
badian
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
sikap_bel
ajar
1 .099 42 .200* .978 42 .600
2 .108 19 .200* .969 19 .755
3 .149 18 .200* .903 18 .066
4 .127 19 .200* .961 19 .601
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Dari hasil di atas diperoleh pada kolom Kolmogorov-Smirnov bahwa nilai
signifikasi untuk seluruh variabel lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa data berdistribusi normal. selanjutnya dilakukan uji homogenitas.
Tabel
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.661 3 94 .181
Hasil uji homogenitas instrumen sikap belajar yang diperoleh dari tabel 4.14
bahwa nilai signifikasi > 0,05 maka varians-varians adalah homogen.
Setelah persyaratan uji hipotesis terpenuhi maka selanjutnya adalah uji hipotesis
dengan menggunakan one way anova. Adapun hasil uji one way anova dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel
Hasil Uji One Way Anova
sikap_belajar
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Between
Groups
612.473 3 204.158 1.857 .142
Within Groups 10336.629 94 109.964
Total 10949.102 97
Dari tabel 4.16 di dapat bahwa nilai df1 adalah 3 dan nilai df2 adalah 94, sehingga
di dapat F tabel = 2,7. Sedangkan untuk pengambilan keputusannya adalah jika F
hitung> Ftabel maka H0 ditolak, artinya bahwa terdapat perbedaan sikap belajar
berdasarkan tipe kepribadian. Jika F hitung< Ftabel maka H0 diterima yaitu tidak
terdapat perbedaan sikap belajar berdasarkan tipe kepribadian.
Berdasarkan tabel di atas, di dapat bahwa F hitung< Ftabelmaka H0 diterima artinya
tidak terdapatperbedaan sikap belajar berdasarkan tipe kepribadian siswa. Hal ini
dikarenakan bahwa faktor yang mempengaruhi sikap belajar tidak hanya
dipengaruhi oleh tipe kepribadian siswanya saja, melainkan ada faktor-faktor
lainnya juga, baik faktor yang berasal dari dalam diri siswanya maupun faktor
yang berasal dari luar siswanya juga. Faktor luar tersebut adalah pengalaman
pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, kebudayaan, media massa,
institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama.
D. KESIMPULAN
Berdasarkan kajian teoritis dan penelitian yang telah dilaksanakan untuk membahas
pengaruh tipe kepribadian sikap belajar matematika siswa SMA Islam Al-Azhar 5
Cirebon, dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Siswa kelas X SMA Islam Al-Azhar 5 Cirebon memeiliki kecenderungan tipe
kepribadian sanguinis, melankolis, koleris dan phlegmatis. Hasil penelitian
menunjukan bahwa dari 98 orang responden terdapat 42 atau sekitar 42,86%
responden dengan tipe kepribadian sanguinis, 19 atau sekitar 19,39% responden
dengan tipe kepribadian melankolis, 18 atau sekitar 18,36% responden dengan
tipe kepribadian koleris dan 19 atau sekitar 19,39% responden dengan tipe
kepribadian phlegmatis.
2. Siswa kelas X SMA Islam Al-Azhar 5 Cirebon memiliki sikap belajar yang tergolong
baik dengan rata-rata 69,27. Rata-tata sikap belajar berdasarkan tipe
kepribadiannya adalah 71,21 untuk tipe kepribadian sanguinis; 68,78untuk tipe
kepribadian melankolis; 73,16untuk tipe kepribadian koleris dan 66,31 untuk tipe
kepribadian phlegmatis. Siswa dengan tipe kepribadian koleris mempunyai sikap
belajar yang lebih baik dari tipe lainnya.
3. Dari hasil uji F diketahui bahwa nilai dari derajat kebebasan df1 adalah 3 dan nilai
df2 adalah 94, dan dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, dan kekeliruan
∝= 5%, sehingga di dapat F tabel = 2,7. Uji one way anova menunjukan bahwa F
hitung< Ftabel yaitu 1,857<2,7, dengan demikian HO diterima dan Ha ditolak artinya
tidak terdapat perbedaan sikap belajar yang signifikan berdasarkan tipe
kepribadian yang dimiliki. Hal ini dikarenakan bahwa faktor yang mempengaruhi
sikap belajar tidak hanya dipengaruhi oleh tipe kepribadian siswanya saja,
melainkan ada faktor-faktor lainnya juga, baik faktor yang berasal dari dalam diri
siswanya maupun faktor yang berasal dari luar siswanya juga. Faktor luar tersebut
adalah pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting,
kebudayaan, media massa, institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama
Daftar Pustaka
Ahmadi, Abu. (2007). Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta.
___________,dan Munawar Sholeh. (2005). Psikologi Perkembangan Edisi Revisi. Jakarta
: Rineka Cipta.
Azwar, Saifuddin. (2013). Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar
Djaali. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
Fauzi, Ahmad. (1999). Psikologi Umum. Bandung : CV. Pustaka Setia.
Gerungan, W.A. (2000). Psikologi Sosial. Bandung : PT Refika Aditama.
Kuntjojo. (2009). Psikologi Kepribadian. Diktat. Tidak diterbitkan.
Littauer, Florence. (1996). Personality Plus (Kepribadian Plus). Jakarta Barat : Binarupa
Aksara
Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka
Cipta.
Sjarkawi. (2008). Pembentukan Kepribadian Anak. Jakarta : Bumi Aksara.
Slameto. (2010). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta
Suriadinata, Soependri. (1990). Psikologi Umum dan Sosial. Tanpa tahun. Tanpa
penerbit.
Suryabrata, Sumadi. (2008). Psikologi Kepribadian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
_________, Sumadi. (2011). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers.
Syah, Muhibbin. (2006). Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Walgito, Bimo. (2003). Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta : Andi Offset.
Yusuf, Syamsu dan Achmad Juntika Nurihsan. (2007). Teori Kepribadian. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Implikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaran
Implikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaranImplikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaran
Implikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaranreeza sue
 
T U G A S P S I K O L O G I P E N D I D I K A N
T U G A S  P S I K O L O G I  P E N D I D I K A NT U G A S  P S I K O L O G I  P E N D I D I K A N
T U G A S P S I K O L O G I P E N D I D I K A Nwahyu sanjaya
 
Bab I Proses Pendidikan
Bab I Proses PendidikanBab I Proses Pendidikan
Bab I Proses Pendidikanguesteff40c
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanNono Tarsono
 
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar SiswaFaktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar SiswaMelda Amelia
 
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)Winda010293
 
Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar
Faktor – faktor yang mempengaruhi belajarFaktor – faktor yang mempengaruhi belajar
Faktor – faktor yang mempengaruhi belajarFAS DC
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanAini Liyana
 
implikasi kepelbagaian latar belakang pelajar terhadap p&p
implikasi kepelbagaian latar belakang pelajar terhadap p&pimplikasi kepelbagaian latar belakang pelajar terhadap p&p
implikasi kepelbagaian latar belakang pelajar terhadap p&pcik noorlyda
 
faktor faktor yg mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar
faktor faktor yg mempengaruhi keberhasilan belajar mengajarfaktor faktor yg mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar
faktor faktor yg mempengaruhi keberhasilan belajar mengajarYuli Yanti
 
Bab 5 pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran humanistik dalam bimbingan dan ...
Bab 5   pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran humanistik dalam bimbingan dan ...Bab 5   pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran humanistik dalam bimbingan dan ...
Bab 5 pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran humanistik dalam bimbingan dan ...Harry Elson Anderson (IPGK Pulau Pinang)
 
Kumpulan 17 oren- PENGURUSAN MURID (Kesediaan Belajar)
Kumpulan 17 oren- PENGURUSAN MURID (Kesediaan Belajar)Kumpulan 17 oren- PENGURUSAN MURID (Kesediaan Belajar)
Kumpulan 17 oren- PENGURUSAN MURID (Kesediaan Belajar)miera84
 
Faktor faktor yang memengaruhi belajar
Faktor faktor yang memengaruhi belajarFaktor faktor yang memengaruhi belajar
Faktor faktor yang memengaruhi belajarWinda010293
 
jurnal Hubungan motivasi-belajar-thdp-hasil-belajar-mahasiswa
jurnal Hubungan motivasi-belajar-thdp-hasil-belajar-mahasiswajurnal Hubungan motivasi-belajar-thdp-hasil-belajar-mahasiswa
jurnal Hubungan motivasi-belajar-thdp-hasil-belajar-mahasiswaRisa Meiranti
 

Mais procurados (20)

Implikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaran
Implikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaranImplikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaran
Implikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaran
 
T U G A S P S I K O L O G I P E N D I D I K A N
T U G A S  P S I K O L O G I  P E N D I D I K A NT U G A S  P S I K O L O G I  P E N D I D I K A N
T U G A S P S I K O L O G I P E N D I D I K A N
 
Bab I Proses Pendidikan
Bab I Proses PendidikanBab I Proses Pendidikan
Bab I Proses Pendidikan
 
Wahyu
WahyuWahyu
Wahyu
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan
 
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar SiswaFaktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
 
170 04. psikologi pendidikan
170 04. psikologi pendidikan170 04. psikologi pendidikan
170 04. psikologi pendidikan
 
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
 
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
 
Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar
Faktor – faktor yang mempengaruhi belajarFaktor – faktor yang mempengaruhi belajar
Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan
 
implikasi kepelbagaian latar belakang pelajar terhadap p&p
implikasi kepelbagaian latar belakang pelajar terhadap p&pimplikasi kepelbagaian latar belakang pelajar terhadap p&p
implikasi kepelbagaian latar belakang pelajar terhadap p&p
 
faktor faktor yg mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar
faktor faktor yg mempengaruhi keberhasilan belajar mengajarfaktor faktor yg mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar
faktor faktor yg mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar
 
Bab 5 pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran humanistik dalam bimbingan dan ...
Bab 5   pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran humanistik dalam bimbingan dan ...Bab 5   pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran humanistik dalam bimbingan dan ...
Bab 5 pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran humanistik dalam bimbingan dan ...
 
Kumpulan 17 oren- PENGURUSAN MURID (Kesediaan Belajar)
Kumpulan 17 oren- PENGURUSAN MURID (Kesediaan Belajar)Kumpulan 17 oren- PENGURUSAN MURID (Kesediaan Belajar)
Kumpulan 17 oren- PENGURUSAN MURID (Kesediaan Belajar)
 
Asignment perbezaan individu
Asignment perbezaan individuAsignment perbezaan individu
Asignment perbezaan individu
 
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
 
Faktor faktor yang memengaruhi belajar
Faktor faktor yang memengaruhi belajarFaktor faktor yang memengaruhi belajar
Faktor faktor yang memengaruhi belajar
 
jurnal Hubungan motivasi-belajar-thdp-hasil-belajar-mahasiswa
jurnal Hubungan motivasi-belajar-thdp-hasil-belajar-mahasiswajurnal Hubungan motivasi-belajar-thdp-hasil-belajar-mahasiswa
jurnal Hubungan motivasi-belajar-thdp-hasil-belajar-mahasiswa
 
Teori pembelajaran
Teori pembelajaranTeori pembelajaran
Teori pembelajaran
 

Destaque

Kepribadian dan-pembelajaran kel 6
Kepribadian dan-pembelajaran kel 6Kepribadian dan-pembelajaran kel 6
Kepribadian dan-pembelajaran kel 6matiolestari
 
35219183 pengaruh-budaya
35219183 pengaruh-budaya35219183 pengaruh-budaya
35219183 pengaruh-budayaRabian Syahbana
 
Perkmbangan jiwa keagamaan dewasa
Perkmbangan jiwa keagamaan dewasaPerkmbangan jiwa keagamaan dewasa
Perkmbangan jiwa keagamaan dewasaNailiamani Aman
 
Psikologi agama 1
Psikologi agama 1Psikologi agama 1
Psikologi agama 1elmakrufi
 
Sejarah Psikologi Agama
Sejarah Psikologi AgamaSejarah Psikologi Agama
Sejarah Psikologi Agamaelmakrufi
 
Peran guru sebagai model dan teladan dalam pembentukan kepribadian siswa
Peran guru sebagai model dan teladan dalam pembentukan kepribadian siswaPeran guru sebagai model dan teladan dalam pembentukan kepribadian siswa
Peran guru sebagai model dan teladan dalam pembentukan kepribadian siswaSuyandi Sinaga
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
 
perbedaan tipe kepribadian di dalam frekuensi terkena bullying
perbedaan tipe kepribadian di dalam frekuensi terkena bullyingperbedaan tipe kepribadian di dalam frekuensi terkena bullying
perbedaan tipe kepribadian di dalam frekuensi terkena bullyingJunior Vicente
 

Destaque (9)

Kepribadian dan-pembelajaran kel 6
Kepribadian dan-pembelajaran kel 6Kepribadian dan-pembelajaran kel 6
Kepribadian dan-pembelajaran kel 6
 
35219183 pengaruh-budaya
35219183 pengaruh-budaya35219183 pengaruh-budaya
35219183 pengaruh-budaya
 
Perkmbangan jiwa keagamaan dewasa
Perkmbangan jiwa keagamaan dewasaPerkmbangan jiwa keagamaan dewasa
Perkmbangan jiwa keagamaan dewasa
 
Psikologi agama 1
Psikologi agama 1Psikologi agama 1
Psikologi agama 1
 
Sejarah Psikologi Agama
Sejarah Psikologi AgamaSejarah Psikologi Agama
Sejarah Psikologi Agama
 
Peran guru sebagai model dan teladan dalam pembentukan kepribadian siswa
Peran guru sebagai model dan teladan dalam pembentukan kepribadian siswaPeran guru sebagai model dan teladan dalam pembentukan kepribadian siswa
Peran guru sebagai model dan teladan dalam pembentukan kepribadian siswa
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
Pengaruh Pendidikan Terhadap Jiwa Keagamaan
Pengaruh Pendidikan Terhadap Jiwa KeagamaanPengaruh Pendidikan Terhadap Jiwa Keagamaan
Pengaruh Pendidikan Terhadap Jiwa Keagamaan
 
perbedaan tipe kepribadian di dalam frekuensi terkena bullying
perbedaan tipe kepribadian di dalam frekuensi terkena bullyingperbedaan tipe kepribadian di dalam frekuensi terkena bullying
perbedaan tipe kepribadian di dalam frekuensi terkena bullying
 

Semelhante a PENGARUH PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP SIKAP BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA ISLAM AL-AZHAR 5 CIREBON

KAJIAN LITERATUR KEBERKESANAN FAKTOR PSIKOLOGI PENDIDIKAN DALAM MEMPENGARUHI ...
KAJIAN LITERATUR KEBERKESANAN FAKTOR PSIKOLOGI PENDIDIKAN DALAM MEMPENGARUHI ...KAJIAN LITERATUR KEBERKESANAN FAKTOR PSIKOLOGI PENDIDIKAN DALAM MEMPENGARUHI ...
KAJIAN LITERATUR KEBERKESANAN FAKTOR PSIKOLOGI PENDIDIKAN DALAM MEMPENGARUHI ...Adilah Hrn
 
Jurnal review kepelbagaian pelajar
Jurnal review kepelbagaian pelajarJurnal review kepelbagaian pelajar
Jurnal review kepelbagaian pelajarKhairul Aswad
 
Makalah model pengawasan laku
Makalah model pengawasan lakuMakalah model pengawasan laku
Makalah model pengawasan lakusintaroyani
 
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada PolinomialBab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada PolinomialAri Sanjaya
 
Makalah Perbedaan individu dalam belajar
Makalah Perbedaan individu dalam  belajarMakalah Perbedaan individu dalam  belajar
Makalah Perbedaan individu dalam belajarMuhammad Hamdani
 
Tugas Resensi Buku
Tugas Resensi BukuTugas Resensi Buku
Tugas Resensi BukuMel Noizz
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaranAdefebrian3
 
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikanMotivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikanelmabb
 
PENGERTIAN BELAJAR.pptx
PENGERTIAN BELAJAR.pptxPENGERTIAN BELAJAR.pptx
PENGERTIAN BELAJAR.pptxernaarlita1
 
Pendekatan sistem mentor dalam pengurusan
Pendekatan sistem mentor dalam pengurusanPendekatan sistem mentor dalam pengurusan
Pendekatan sistem mentor dalam pengurusanAdleen Ederis
 
ppt klp1 teaching and learning.pptx
ppt klp1 teaching and learning.pptxppt klp1 teaching and learning.pptx
ppt klp1 teaching and learning.pptxNurfaizi12
 
Soal ujian Landasan
Soal ujian LandasanSoal ujian Landasan
Soal ujian Landasanwindarti aja
 
KERJA KURSUS PENDEK EDU03
KERJA KURSUS PENDEK EDU03KERJA KURSUS PENDEK EDU03
KERJA KURSUS PENDEK EDU03Rafiza Diy
 

Semelhante a PENGARUH PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP SIKAP BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA ISLAM AL-AZHAR 5 CIREBON (20)

KAJIAN LITERATUR KEBERKESANAN FAKTOR PSIKOLOGI PENDIDIKAN DALAM MEMPENGARUHI ...
KAJIAN LITERATUR KEBERKESANAN FAKTOR PSIKOLOGI PENDIDIKAN DALAM MEMPENGARUHI ...KAJIAN LITERATUR KEBERKESANAN FAKTOR PSIKOLOGI PENDIDIKAN DALAM MEMPENGARUHI ...
KAJIAN LITERATUR KEBERKESANAN FAKTOR PSIKOLOGI PENDIDIKAN DALAM MEMPENGARUHI ...
 
Jurnal review kepelbagaian pelajar
Jurnal review kepelbagaian pelajarJurnal review kepelbagaian pelajar
Jurnal review kepelbagaian pelajar
 
Makalah model pengawasan laku
Makalah model pengawasan lakuMakalah model pengawasan laku
Makalah model pengawasan laku
 
5 Yuliani
5 Yuliani5 Yuliani
5 Yuliani
 
Penulisan akademik
Penulisan akademikPenulisan akademik
Penulisan akademik
 
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada PolinomialBab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
 
Makalah Perbedaan individu dalam belajar
Makalah Perbedaan individu dalam  belajarMakalah Perbedaan individu dalam  belajar
Makalah Perbedaan individu dalam belajar
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tugas Resensi Buku
Tugas Resensi BukuTugas Resensi Buku
Tugas Resensi Buku
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaran
 
Tesis bab 1
Tesis bab 1Tesis bab 1
Tesis bab 1
 
Bab i SMA NEGERI 1 RAHA
Bab i SMA NEGERI 1 RAHA Bab i SMA NEGERI 1 RAHA
Bab i SMA NEGERI 1 RAHA
 
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikanMotivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
 
[==
[==[==
[==
 
[==
[==[==
[==
 
PENGERTIAN BELAJAR.pptx
PENGERTIAN BELAJAR.pptxPENGERTIAN BELAJAR.pptx
PENGERTIAN BELAJAR.pptx
 
Pendekatan sistem mentor dalam pengurusan
Pendekatan sistem mentor dalam pengurusanPendekatan sistem mentor dalam pengurusan
Pendekatan sistem mentor dalam pengurusan
 
ppt klp1 teaching and learning.pptx
ppt klp1 teaching and learning.pptxppt klp1 teaching and learning.pptx
ppt klp1 teaching and learning.pptx
 
Soal ujian Landasan
Soal ujian LandasanSoal ujian Landasan
Soal ujian Landasan
 
KERJA KURSUS PENDEK EDU03
KERJA KURSUS PENDEK EDU03KERJA KURSUS PENDEK EDU03
KERJA KURSUS PENDEK EDU03
 

Mais de IAIN SEKH NURJATI CIREBON

POTRET PEMIKIRAN A. MUKTI ALI PADA STUDI ISLAM; PENDEKATAN SAINTIFIC CUM DOCT...
POTRET PEMIKIRAN A. MUKTI ALI PADA STUDI ISLAM; PENDEKATAN SAINTIFIC CUM DOCT...POTRET PEMIKIRAN A. MUKTI ALI PADA STUDI ISLAM; PENDEKATAN SAINTIFIC CUM DOCT...
POTRET PEMIKIRAN A. MUKTI ALI PADA STUDI ISLAM; PENDEKATAN SAINTIFIC CUM DOCT...IAIN SEKH NURJATI CIREBON
 
MODEL PEMBELAJARAN PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA(Studi...
MODEL PEMBELAJARAN PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA(Studi...MODEL PEMBELAJARAN PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA(Studi...
MODEL PEMBELAJARAN PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA(Studi...IAIN SEKH NURJATI CIREBON
 
MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN PADA MATA ...
MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN PADA MATA ...MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN PADA MATA ...
MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN PADA MATA ...IAIN SEKH NURJATI CIREBON
 
MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...
MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA  PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA  PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...
MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...IAIN SEKH NURJATI CIREBON
 

Mais de IAIN SEKH NURJATI CIREBON (18)

Ppt laporan penelitian_2016
Ppt  laporan penelitian_2016Ppt  laporan penelitian_2016
Ppt laporan penelitian_2016
 
POTRET PEMIKIRAN A. MUKTI ALI PADA STUDI ISLAM; PENDEKATAN SAINTIFIC CUM DOCT...
POTRET PEMIKIRAN A. MUKTI ALI PADA STUDI ISLAM; PENDEKATAN SAINTIFIC CUM DOCT...POTRET PEMIKIRAN A. MUKTI ALI PADA STUDI ISLAM; PENDEKATAN SAINTIFIC CUM DOCT...
POTRET PEMIKIRAN A. MUKTI ALI PADA STUDI ISLAM; PENDEKATAN SAINTIFIC CUM DOCT...
 
MODEL PEMBELAJARAN PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA(Studi...
MODEL PEMBELAJARAN PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA(Studi...MODEL PEMBELAJARAN PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA(Studi...
MODEL PEMBELAJARAN PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA(Studi...
 
Evaluasi kurikulum
Evaluasi kurikulum Evaluasi kurikulum
Evaluasi kurikulum
 
konsep dan prinsip pengembangan kurikulum
konsep dan prinsip pengembangan kurikulumkonsep dan prinsip pengembangan kurikulum
konsep dan prinsip pengembangan kurikulum
 
Call for papers
Call for papersCall for papers
Call for papers
 
MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN PADA MATA ...
MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN PADA MATA ...MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN PADA MATA ...
MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN PADA MATA ...
 
MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...
MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA  PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA  PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...
MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...
 
Jurnal widodo winarso at-tarbiyah_2014
Jurnal widodo winarso at-tarbiyah_2014Jurnal widodo winarso at-tarbiyah_2014
Jurnal widodo winarso at-tarbiyah_2014
 
Jurnal EDUMA Desember 2014
Jurnal EDUMA Desember 2014Jurnal EDUMA Desember 2014
Jurnal EDUMA Desember 2014
 
HandOut Perkuliahan Statistika
HandOut Perkuliahan StatistikaHandOut Perkuliahan Statistika
HandOut Perkuliahan Statistika
 
Jenis dan klasifikasi media
Jenis dan klasifikasi mediaJenis dan klasifikasi media
Jenis dan klasifikasi media
 
SAP Statistik Pendidikan
SAP Statistik Pendidikan SAP Statistik Pendidikan
SAP Statistik Pendidikan
 
Korelasi point biserial
Korelasi point biserialKorelasi point biserial
Korelasi point biserial
 
teori belajar
teori belajar teori belajar
teori belajar
 
Teori Belajar
Teori Belajar Teori Belajar
Teori Belajar
 
Teori Belajar dalam Pembelajaran Matematika
Teori Belajar dalam Pembelajaran MatematikaTeori Belajar dalam Pembelajaran Matematika
Teori Belajar dalam Pembelajaran Matematika
 
Teori Belajar
Teori BelajarTeori Belajar
Teori Belajar
 

Último

Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfSBMNessyaPutriPaulan
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptBennyKurniawan42
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxKaista Glow
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 

Último (20)

Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 

PENGARUH PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP SIKAP BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA ISLAM AL-AZHAR 5 CIREBON

  • 1. PENGARUH PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP SIKAP BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA ISLAM AL-AZHAR 5 CIREBON Widodo Winarso Dosen Jurusan/Prodi Tadris Matematika fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Jln Perjuangan By pass Sunyaragi, Kabupaten Cirebon ; email widodo_ppsstain@yahoo.co.id Abstrak Kepribadian merupakan sifat hakiki individu yang tercermin pada sikap peserta didik. Keunikan tersebut tergantung pada tipe kepribadian yang dimiliki.Tipe kepribadian tersebut mempengaruhi sikap dalam menyesuaikan diri dan bersosialisasi dengan lingkungan, termasuk dalam proses pembelajaran. Sikap belajar adalah kecenderungan perilaku saat mempelajari yang bersifat akademik dan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Sikap terkadang didasari oleh emosi dan dorongan dari dalam diri, dengan dorongan yang baik maka akan menghasikan sikap belajar yang baik pula dan begitu pula sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan sikap belajar matematika siswa berdasarkan tipe kepribadian di SMA Islam Al- Azhar 5 Cirebon. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian yakni kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Islam Al-Azhar 5 Cirebon, sedangkan sampelnya adalah siswa kelas X berjumlah 98 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan menggunakan simple random sampling. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan bahwa tidak terdapat perbedaan sikap belajar matematika berdasarkan tipe kepribadian yang signifikan, hal ini dapat dilihat dari Fhitung hasil uji one way anova yang dilakukan lebih kecil dari Ftabel yaitu 0.616 dimana Ftabel nya adalah 2,7 maka H0 diterima artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antarasikap belajar berdasarkan tipe kepribadian siswa. Kata Kunci. tipe kepribadian dan sikap belajar Matematika A. PENDAHULUAN Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang/kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan
  • 2. agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya. Pendidikan sebagai sebuah sistem terdiri dari sejumlah komponen. Interaksi antar komponen berperan dalam menentukan berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan. Pendidik dan peserta didik merupakan salah satu dari komponen pendidikan tersebut. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap peserta didik mempunyai kepribadian yang berbeda dan unik. Sunaryo dalam Septiarini (2011 : 1) menyatakan bahwa setiap individu adalah unik, artinya bahwa manusia yang satu berbeda dengan manusia yang lain dan tidak ada manusia yang sama persis dimuka bumi ini walaupun dilahirkan kembar. Sebagai pendidik yang baik, guru diharuskan untuk memahami kepribadian peserta didiknya agar proses pendidikan bisa berlangsung dengan baik, sehingga bisa mendapatkan hasil yang maksimal dalam pembelajaran. Kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya, keluarga pada masa kecil, dan juga bawaan seseorang sejak lahir(Sjarkawi, 2006 : 11). Kepribadian merupakan sifat hakiki individu yang tercermin pada sikap dan perbuatannya yang unik, yang membedakan dirinya dengan yang lain. Keunikan tersebut tergantung pada tipe kepribadian. Tipe kepribadian diperkenalkan pertama kali oleh Hippocrates (460-370 SM) yang kemudian disempurnakan oleh Galenus, yang membaginya menjadi empat tipe berdasakan jenis cairan yang paling berpengaruh pada tubuh manusia yaitu chole, sanguis, flegma dan melanchole (Fauzi, 1997 : 124). Tipe kepribadian tersebut dikembangkan lagi oleh Littauer dalam bukunya yang berjudul Personality Plus. Littauer (1996 : 22-27) mengungkapkan bahwa terdapat 4 tipe kepribadian yang dimiliki oleh manusia, tipe kepribadian tersebut adalah tipe kepribadian koleris kuat, kepribadian sanguinis yang popular, kepribadian melankolis yang sempurna dan kepribadian phlegmatis damai. Dia menjelaskan bahwa orang dengan tipe kepribadian sanguinis populer sangat suka dengan pujian dan pusat perhatian. Hampir sama dengan sanguinis, orang tipe koleris memiliki ambisi untuk menjadi
  • 3. lebih dominan di antara orang-orang lain di sekitarnya. Orang dengan tipe kepribadian koleris memiliki kemauan keras dalam mencapai sesuatu dan orang dengan tipe melankolis terkenal karena perfeksionisnya, mereka terobsesi dengan hasil yang sempurna dan tidak mengecewakan mereka. Keempat tipe kepribadian tersebut mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang dalam menyesuaikan diri dan bersosialisasi dengan lingkungan disekitarnya, termasuk dalam proses pembelajaran. Pada prosespembelajaran, siswa dinilai mulai dari sikap hingga hasil belajarnya. Tipe kepribadian ini jugalah yang menunjukan keunikan sikap seseorang terhadap suatu objek. Sikap adalah suatu kecenderungan seseorang dalam menilai dan bereaksi terhadap suatu objek yang diikuti dengan perasaan positif atau negatif, dimana perasaan positif adalah perasaan yang bisa menerima objek tersebut dan perasaan negatif ini adalah perasaan yang menolak objek tersebut. Sikap belajar adalah kecenderungan tindakan siswa terhadap suatu pelajaran yang terwujud dalam bentuk perasaan senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju, suka atau tidak suka terhadap pelajaran yang dipelajari (Djaali, 2008 : 116). Matematika merupakan salah satu komponen dari serangkaian mata pelajaran yang mempunyai peranan penting dalam pendidikan, yang dapat mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tidak mengherankan jika pelajaran matematika dalam pelaksanaan pendidikan diberikan kepada semua jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Namun pada kenyataannya, matematika merupakan pelajaran yang kurang disukai bahkan dibenci oleh sebagian siswa dikarenakan sifatnya yang abstrak. Hampir semua siswa mempunyai sikap belajar yang negatif terhadap matematika. Di lapangan, sebagian siswa biasa mengatakan”saya senang belajar matematika, gurunya ramah, dan penjelasannya mudah dimengerti”. Namun kebanyakan dari mereka sering mengatakan “saya tidak senang belajar matematika, susah mempelajarinya, dan banyak rumus-rumus yang perlu dihafal”. Hal ini mencerminkan sikap siswa terhadap pelajaran matematika, baik berupa sikap positif maupun sikap negatif.
  • 4. Matematikasebagai salah satu pelajaran yangdipersepsikan masyarakat sebagai salah satu pelajaran yang dianggap sulit dan hanya sebagian orang yang dianggap mempunyai tingkat kecerdasan tertentu yang mampu menguasai dan mendapat hasil yang bagus dalam proses pembelajarannya membuat orang yang mampu menguasai pelajaran ini mempunyai keistimewaan tersendiri dan dianggap hebat sehingga mendapat pujian, penghargaan dan jadi pusat perhatian dari orang-orang. Berdasarkan konsep diatas, dapat dimaknai bahwa pertama orang sanguinis suka dengan pujian dan menjadi pusat perhatian, persepsi di atas menjadi salah satu motivasi mereka dalam belajar matematika sehingga sikap mereka dalam belajar mereka akan mengarah pada sikap yang positif. Kedua orang dengan tipe kepribadian koleris memiliki ambisi untuk menjadi lebih dominan di antara orang-orang lain di sekitarnya dan memiliki kemauan keras dalam mencapai sesuatu. Inilah yang memotivasi orang koleris dalam belajar matematika. Ketigaorang dengan tipe kepribadian melankolis terkenal karena perfeksionisnya, mereka terobsesi dengan hasil yang sempurna dan tidak mengecewakan mereka. Inilah yang memotivasi mereka dalam melakukan suatu pekerjaan atau kegiataan termasuk dalam belajar matematika. Keempat orang tipe phlegmatis yang mempunyai sikap pemalu dan tidak suka menonjolkan diri, lebih memilih biasa saja dalam pembelajaran matematika sehingga mereka tidak perlu menjadi pusat perhatian orang-orang. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan penulis di SMA Islam Al-Azhar 5 Cirebon melalui wawancara dengan ibu Mega Fitriyanti, S.Pd selaku guru mata pelajaran matematika kelas X dan XI pada tanggal 6 Maret 2014 pkl. 10.30 WIB, sekolah memiliki program pengembangan kepribadian bagi siswa-siswanya terutama dalam bidang keagamaan. Program ini diberikan kepada anak didik melalui kegiatan wajib keagamaan seperti sholat dhuha dan sholat dzhuhur di sekolah. Sedangkan untuk siswi yang berhalangan untuk melaksanakan kewajiban ini maka diganti dengan kegiatan keputriaan yang diisi oleh guru sebagai narasumber yang dilaksanakan pada waktu dzuhur. Sekolah meyakini dengan pembekalan agama yang baik maka kepribadian anak didik pun akan baik. Hal ini dilihat dengan tingkat disiplin yang baik dan sikap belajar
  • 5. yang aktif, baik pada saat pembelajaran matematika maupun pembelajaran lainnya, disini kita tidak akan menjumpai siswanya yang membolos di kantin pada saat pembelajaran berlangsung, selain itu jika ada guru yang telat masuk kelas atau berhalangan hadir maka siswanya sendiri yang akan inisiatif untuk memanggil atau menanyakan kepada guru piket adakah tugas untuk mereka. Berdasarkan fenomena di atas, maka penulis merasa tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang Pengaruh Tipe Kepribadian Terhadap Sikap Belajar SiswaSMA Islam Al-Azhar 5 Cirebon. B. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMA Islam Al-Azhar 5 Cirebon. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini sifatnya akan mengukur ada tidaknya dan perbedaan sikap belajar matematika siswa SMA Islam Al-Azhaar 5 Cirebon berdasarkan tipe kepribadian yang dimiliki. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah siswa SMA Islam Al-Azhar 5 Cirebon. Namun, yang menjadi populasi target adalah siswa kelas X SMA Islam Al- Azhar 5 yang berjumlah 130 siswa. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling yaitu menggunakan simple random sampling. Dengan responden dalam penelitian ini berjumlah 98 orang responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penyebaran kuesioner (angket). Alat ukur tipe kepribadian ini merupakan tes profil kepribadian dari Littauer (1996) yang terdiri dari 40 item pernyataan. Sedangkan penilaian untuk alat ukur sikap belajar matematika menggunakan skala likert dengan alternatif jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS) danTidak Setuju (TS) Teknik pengumpulan data dan pengolahan data dalam penelitian ini yakni melakukan prosedur mulai dari klasifikasi data, tabulasi data, pengolahan data dengan menggunakan perhitungan prosentase dari jumlah siswa yang memilih baik tipe
  • 6. kepribadian. Selanjtnya sebelum malakukan penelitian. instrument penelitian melalui tahap uji coba. Tahap uji coba terdiri dari uji validitas dan uji reabilitas. Teknik analisis data dalam penelitian ini melalui tahap uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Uji homogenitas dengan mengunakan uji Homogeneity Of Variance Test. Selajutanya melakukan uji Hipotesis dengan mengunakan uji analisis uji F atau ANOVA (Analysis of Variance). C. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 1. Hasil Kecenderungan Tipe Kepribadian Siswa SMA Islam Al-Azhar 5 Cirebon Untuk mengetahui kecenderungan tipe kepribadian apa saja yang dimiliki oleh siswa kelas X SMA Islam Al-Azhar 5 Cirebon, penulis menggunakan tes kepribadian yang terdapat dalam buku Florence Littauer yang berjudul Personality Plus yang terdiri dari 40 nomor, dimana ditiap nomor terdiri dari deret empat kata ke samping. Responden diminta untuk men-cheklist () satu kata yang paling cocok dengan diri mereka. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di SMA Islam Al- Azhar 5 Cirebon, didapat data hasil tipe kepribadian siswa. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai tipe kepribadian siswa disajikan pada tabel berikut ini : Tabel Rekapitulasi Data Hasil Penelitian untuk Tipe Kepribadian No Tipe Kepribadian Frekuensi Prosentase 1 Sanguinis 42 42,86% 2 Melankolis 19 19,39% 3 Koleris 18 18,36% 4 Phlegmatis 19 19,39% Jumlah 98 100% Berdasarkan tabel rekapitulasi data hasil penelitian tipe kepribadian siswa di atas, hasil penelitian menunjukan bahwa dari 98 orang responden, tipe kepribadian sanguinis merupakan tipe kepribadian dominan yang dimiliki oleh siswa SMA Islam Al-Azhar 5 Cirebon. Dimana terdapat 42 atau sekitar 42,86%
  • 7. 85,12 86,8477,78 92,11 Sanguinis Melankolis Koleris Phlegmatis responden dengan tipe kepribadian sanguinis, 19 atau sekitar 19,39% responden dengan tipe kepribadian melankolis, 18 atau sekitar 18,36%responden dengan tipe kepribadian koleris dan 19 atau sekitar 19,4% responden dengan tipe kepribadian phlegmatis. 2. Hasil Sikap Belajar Matematika Siswa SMA Islam Al-Azhar 5 Cirebon Untuk mengetahui sikap belajar matematika siswa kelas X SMA Islam Al-Azhar 5 Cirebon, penulis menggunakan angket skala likert (skala sikap) yang terdiri dari 24 item pernyataan dan 10 indikator yaitu kesediaan mengikuti pembelajaran, senang dalam mempelajari matematika, aktif menanggapi apa yang disampaikan pada saat pembelajaran matematika berlangsung, antusias dalam proses pembelajaran, kemampuan penyelesaian tugas, meyakini pentingnya mempelajari matematika, memiliki kebiasaan positif dalam belajar matematika, percaya akan kemampuan yang dimiliki, mempersiapkan hal yang diperlukan dalam pembelajaran matematika dan berusaha menyelesaikan tugas yang diberikan guru. a. Kesediaan mengikuti pembelajaran matematika Kesediaan mengikuti pembelajaran matematika terukur melalui; Pertama, kehadiran siswa di kelas pada saat pembelajaran matematika karena mereka tidak ingin ketinggalan materi, dengan rincian masing-masing tipe kepribadian. diperoleh hasil perhitungan prosentase sebesar 85,46% atau hampir seluruhnya siswa mengikuti pembelajaran matematika. Gambar Rincian Kehadiran Siswa Berdasarkan Tipe Kepribadian
  • 8. 69,05 80,26 72,22 72,37 Sanguinis Melankolis Koleris Phlegmatis 58,33 64,4751,39 57,89 Sanguinis Melankolis Koleris Phlegmatis kedua, konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika. diperoleh bahwa 72,45% atau sebagian besar siswa suka mengantuk pada saat pembelajaran matematika karena guru matematika mereka lebih sering menggunakan metode ceramah dan kurang bervariasinya metode mengajar guru mereka dalam menerangkan pelajaran sehingga penjelesannya membesonkan Gambar Rincian Kosentrasi Siswa Berdasarkan Tipe Kepribadian b. Senang dalam mempelajari matematika Senang dalam mempelajari matematika meliputi; Pertama, senang belajar matematika karena sifatnya abstrak. diperoleh 80,61% atau hampir seluruhnya siswa mempunyai ketertarikan dalam objek mental atau pikiran dilihat dari prosentase pernyataan siswa senang belajar matematika karena sifatnya abstrak yang berada pada kriteria sangat baik. Gambar Rincian Kesenangan Siswa Pada Sifat Abstrak Berdasarkan Tipe Kepribadian
  • 9. 72,02 73,6856,94 78,95 Sanguinis Melankolis Koleris Phlegmatis 69,05 75 81,94 81,58 Sanguinis Melankolis Koleris Phlegmatis Keduan, ketidak sukaan belajar matematika terhadap struktur matematika yang ketat. diperoleh bahwa 81,12% atau hampir seluruhnya siswa tidak suka belajar matematika karena tak ada sesuatu yang kreatif dalam matematika yang menumbuhkan minat dan ketertarikan mereka dan hanya bersifat mengingat rumus, dimana disetiap materi mereka akan selalu mendapatkan rumus yang mesti diingat agar bisa mengerjakan soal. Gambar Rincian Ketidak Sukaan Terhadap Struktur Matematika Berdasarkan Tipe Kepribadian c. Aktif menanggapi apa yang disampaikan pada saat pembelajaran matematika berlangsung Aktif menanggapi apa yang disampaikan pada saat pembelajaran matematika berlangsung meliputi; Pertama, kemampuan mengoreksi materi pembelajaran matematika. Diperoleh 70,92% atau sebagian besar siswa mengoreksi penjelasan guru matematika mereka jika memang terdapat kekeliruan dalam menjelaskan. Ini berarti mereka memperhatikan dan aktif menanggapi apa yang disampaikan oleh guru mereka. Gambar Rincian Kemampuan Mengoreksi Materi Pembelajaran Berdasarkan Tipe Kepribadian
  • 10. 69,05 75 81,94 81,58 Sanguinis Melankolis Koleris Phlegmatis 80,36 96,7488,89 78,95 Sanguinis Melankolis Koleris Phlegmatis Kedua, kemampuan menjawab pertanyaan dari guru. diperoleh bahwa 75% atau sebagian besar siswa tidak akan mencoba menjawab pertanyaan dari guru mereka jika pertanyaan tersebut tidak ditujukan langsung kepada mereka. Mereka memilih diam jika guru memberikan pertanyaan tanpa menyatakan pertanyaan tersebut ditujukan kepada salah seorang diantara mereka. Gambar Rincian kemampuan menjawab pertanyaan dari guru Berdasarkan Tipe Kepribadian d. Antusias dalam proses pembelajaran Antusiasme dalam proses pembelajaran meliputi; Pertama, sikap gugup dan senang terhadap matematika. Diperoleh 82,65% atau hampir seluruhnya siswa sangat setuju dengan pernyataan. Artinya ketegasan guru dalam mengajar membuat hampir seluruh siswa merasa gugup dan tidak senang dalam belajar matematika. Gambar Rincian Sikap Gugup dan Senang Berdasarkan Tipe Kepribadian
  • 11. 67,86 61,8466,67 69,74 Sanguinis Melankolis Koleris Phlegmatis Kedua, kemampuan menangkap materi yang di ajarkan dalam pembelajaran matematika. Diperoleh bahwa 66,84% atau sebagian besar siswa setuju dengan pernyataan. Artinya sebagian besar siswa tidak akan bertanya kepada guru jika mereka tidak mengerti dengan apa yang dijelaskan oleh guru mereka. Hal ini bisa dikarenakan mereka malu untuk bertanya secara langsung kepada guru pada saat pembelajaran berlangsung, mereka memilih untuk bertanya kepada teman mereka yang lebih mengerti dari mereka. Gambar Rincian kemampuan menangkap materi pembelajaran Berdasarkan Tipe Kepribadian e. Kemampuan Penyelesaian Tugas Matematika Kemampuan menyelesaikan tugas matematika meliputi; Pertama, mengerjakan tugas tepat waktu. Diperoleh 73,47% atau hampir seluruhnya siswa sangat setuju dengan pernyataan. Artinya para siswa mempunyai rasa tanggung jawab dalam mengerjakan tugas mereka karena mengerjakan tugas tepat waktu merupakan kewajiban bagi mereka.
  • 12. 69,05 80,2675 75 Sanguinis Melankolis Koleris Phlegmatis 64,29 69,7476,39 65,79 Sanguinis Melankolis Koleris Phlegmatis Gambar Rincian kemampuan mengerjakan tugas tepat waktu Berdasarkan Tipe Kepribadian Kedua, rasa putus asa dalam menerjakan tugas matematika, diperoleh bahwa 67,86% atau sebagian besar siswa setuju dengan pernyataan. Artinya sebagian besar siswa merasa putus asa jika tidak bisa menyelesaikan soal mereka. Para siswa lebih memilih tidak mencari tahu penyelesaian soal matematika dengan kemampuan mereka. Hal ini bisa disebabkan karena mereka tidak peduli jika mereka bisa menyelesaikan soal matematika. Gambar Rincian Rasa Putus Asa Dalam Mengerjakan Tugas Matematika Berdasarkan Tipe Kepribadian f. Meyakini Pentingnya Mempelajari Matematika Meyakini pentingnya mempelajari matematika meliputi; Pertama, mengetahui manfaat matematika pada kehidupan sehari-hari. Diperoleh 66,58% atau sebagian besar siswa setuju dengan pernyataan. Artinya para siswa pada dasarnya tahu kegunaan matematika dalam kehidupaan sehari-hari yaitu untuk menghitung, tapi mereka kurang menyukai pembelajaran matematika karena
  • 13. 63,69 68,4265,28 72,37 Sanguinis Melankolis Koleris Phlegmatis 82,14 77,6379,17 81,58 Sanguinis Melankolis Koleris Phlegmatis tidak ada sesuatu yang kreatif pada pelajaran matematika bagi mereka dan hanya bersifat mengingat rumus. Gambar Rincian Mengetahui Manfaat Matematika Pada Kehidupan Sehari-Hari Berdasarkan Tipe Kepribadian Kedua, pengetahuan siswa terhadap kegunaan matematika. diperoleh bahwa 80,61% atau hampir seluruhnya siswa setuju dengan pernyataan. Artinya hampir seluruhnya siswa tidak menyukai pembelajaran matematika karena mereka menilai kegunaan matematika hanya sekedar menghitung, tidak ada sesuatu dalam matematika yang membuat mereka lebih tertarik. Gambar Rincian Rasa Pengetahuan Siswa Terhadap Keguanaan Matematika Berdasarkan Tipe Kepribadian
  • 14. 58,33 64,4762,5 71,05 Sanguinis Melankolis Koleris Phlegmatis 49,4 51,32 52,78 60,53 Sanguinis Melankolis Koleris Phlegmatis g. Memiliki Kebiasaan Positif Dalam Belajar Matematika Memiliki kebiasaan positif dalam belajar matematika meliputi; Pertama, kegiatan mengulang materi yang telah di ajarkan. Diperoleh 61,22% atau sebagian besar siswa suka mengulang materi yang telah disampaikan agar tidak lupa dengan apa yang telah diajarkan melalui kebiasaan mereka mencatat materi yang disampaikan. Gambar Rincian Kegiatan Mengulang Materi Pembelajaran Matematika Berdasarkan Tipe Kepribadian Kedua, kegiatan pembelajaran tambahan diluar pembelajaran matematika. Diperoleh bahwa 52,55% atau hampir seluruhnya siswa memanfaatkan waktu kosong mereka jika guru mereka berhalangan hadir dan hampir setengahnya siswa menggunakan waktu mereka untuk kegiatan lain selain belajar. Gambar Rincian Kegiatan Belajar Tambahan Berdasarkan Tipe Kepribadian
  • 15. 72,02 68,4269,44 78,95 Sanguinis Melankolis Koleris Phlegmatis h. Percaya akan kemampuan yang dimiliki Percaya akan kemampuan sendiri dalam pembelajaran matematika meliputi; Pertama, perolehan hasil belajar yang bagus (baik). diperoleh 72,19% atau sebagian besar siswa percaya jika mereka mampu dan bisa mendapatkan nilai yang bagus dalam pelajaran matematika. Gambar Rincian percaya diri terhadap hasil belajar matematika Berdasarkan Tipe Kepribadian Kedua, pasrah diri atas ketidak mampuan dalam belajar matematika. Diperoleh bahwa 71,94% atau sebagian besar siswa pasrah saja terhadap ketidakmampuan mereka dalam belajar matematika tanpa mencoba untuk bertanya kepada guru mereka. Hal ini diperkuat dengan penjelasan pernyataan sebelumnya yaitu mereka tidak peduli jika mereka tidak bisa menyelesaikan soal matematika.
  • 16. 64,29 75 76,39 81,58 Sanguinis Melankolis Koleris Phlegmatis 64,88 68,4270,83 69,74 Sanguinis Melankolis Koleris Phlegmatis Gambar Rincian Pasrah Diri Atas Ketidak Mampuan Dalam Pembelajaran Matematika Berdasarkan Tipe Kepribadian i. Mempersiapkan Hal yang Diperlukan Dalam Pembelajaran Matematika Mempersiapkan hal yang diperlukan dalam pembelajaran matematika yakni bekerja sama dengan teman dalam menyelesaikan permasalahan matematika. Diperoleh 67,60% atau sebagian besar siswa akan mendiskusikan hal apa saja dengan teman mereka tentang pembelajaran matematika, baik dalam tugas, kesiapan maupun hal lainnya. Gambar Rincian Kesiapan Dalam Pembelajaran Matematika Berdasarkan Tipe Kepribadian
  • 17. 3. Hasil Analisis Data Perbedaan Tipe Kepribadian Terhadap Sikap Belajar Matematika Siswa SMA Islam Al-Azhar 5 Cirebon Sebelum melakukan uji hipotesis dengan menggunakan teknik analisis one way ANOVA-uji tukey, maka beberapa asumsi yang harus dipenuhi pada uji ANOVA berupa data masing-masing kelompok berdistribusi normal dan varian antar kelompok harus homogeny. Berikut merupakan hasil dari uji normalitas Tabel Tests of Normality tipe_kepri badian Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. sikap_bel ajar 1 .099 42 .200* .978 42 .600 2 .108 19 .200* .969 19 .755 3 .149 18 .200* .903 18 .066 4 .127 19 .200* .961 19 .601 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Dari hasil di atas diperoleh pada kolom Kolmogorov-Smirnov bahwa nilai signifikasi untuk seluruh variabel lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Tabel Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.661 3 94 .181 Hasil uji homogenitas instrumen sikap belajar yang diperoleh dari tabel 4.14 bahwa nilai signifikasi > 0,05 maka varians-varians adalah homogen. Setelah persyaratan uji hipotesis terpenuhi maka selanjutnya adalah uji hipotesis dengan menggunakan one way anova. Adapun hasil uji one way anova dapat dilihat pada tabel berikut.
  • 18. Tabel Hasil Uji One Way Anova sikap_belajar Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 612.473 3 204.158 1.857 .142 Within Groups 10336.629 94 109.964 Total 10949.102 97 Dari tabel 4.16 di dapat bahwa nilai df1 adalah 3 dan nilai df2 adalah 94, sehingga di dapat F tabel = 2,7. Sedangkan untuk pengambilan keputusannya adalah jika F hitung> Ftabel maka H0 ditolak, artinya bahwa terdapat perbedaan sikap belajar berdasarkan tipe kepribadian. Jika F hitung< Ftabel maka H0 diterima yaitu tidak terdapat perbedaan sikap belajar berdasarkan tipe kepribadian. Berdasarkan tabel di atas, di dapat bahwa F hitung< Ftabelmaka H0 diterima artinya tidak terdapatperbedaan sikap belajar berdasarkan tipe kepribadian siswa. Hal ini dikarenakan bahwa faktor yang mempengaruhi sikap belajar tidak hanya dipengaruhi oleh tipe kepribadian siswanya saja, melainkan ada faktor-faktor lainnya juga, baik faktor yang berasal dari dalam diri siswanya maupun faktor yang berasal dari luar siswanya juga. Faktor luar tersebut adalah pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, kebudayaan, media massa, institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama. D. KESIMPULAN Berdasarkan kajian teoritis dan penelitian yang telah dilaksanakan untuk membahas pengaruh tipe kepribadian sikap belajar matematika siswa SMA Islam Al-Azhar 5 Cirebon, dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Siswa kelas X SMA Islam Al-Azhar 5 Cirebon memeiliki kecenderungan tipe kepribadian sanguinis, melankolis, koleris dan phlegmatis. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 98 orang responden terdapat 42 atau sekitar 42,86%
  • 19. responden dengan tipe kepribadian sanguinis, 19 atau sekitar 19,39% responden dengan tipe kepribadian melankolis, 18 atau sekitar 18,36% responden dengan tipe kepribadian koleris dan 19 atau sekitar 19,39% responden dengan tipe kepribadian phlegmatis. 2. Siswa kelas X SMA Islam Al-Azhar 5 Cirebon memiliki sikap belajar yang tergolong baik dengan rata-rata 69,27. Rata-tata sikap belajar berdasarkan tipe kepribadiannya adalah 71,21 untuk tipe kepribadian sanguinis; 68,78untuk tipe kepribadian melankolis; 73,16untuk tipe kepribadian koleris dan 66,31 untuk tipe kepribadian phlegmatis. Siswa dengan tipe kepribadian koleris mempunyai sikap belajar yang lebih baik dari tipe lainnya. 3. Dari hasil uji F diketahui bahwa nilai dari derajat kebebasan df1 adalah 3 dan nilai df2 adalah 94, dan dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, dan kekeliruan ∝= 5%, sehingga di dapat F tabel = 2,7. Uji one way anova menunjukan bahwa F hitung< Ftabel yaitu 1,857<2,7, dengan demikian HO diterima dan Ha ditolak artinya tidak terdapat perbedaan sikap belajar yang signifikan berdasarkan tipe kepribadian yang dimiliki. Hal ini dikarenakan bahwa faktor yang mempengaruhi sikap belajar tidak hanya dipengaruhi oleh tipe kepribadian siswanya saja, melainkan ada faktor-faktor lainnya juga, baik faktor yang berasal dari dalam diri siswanya maupun faktor yang berasal dari luar siswanya juga. Faktor luar tersebut adalah pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, kebudayaan, media massa, institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama
  • 20. Daftar Pustaka Ahmadi, Abu. (2007). Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta. ___________,dan Munawar Sholeh. (2005). Psikologi Perkembangan Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta. Azwar, Saifuddin. (2013). Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Djaali. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta Fauzi, Ahmad. (1999). Psikologi Umum. Bandung : CV. Pustaka Setia. Gerungan, W.A. (2000). Psikologi Sosial. Bandung : PT Refika Aditama. Kuntjojo. (2009). Psikologi Kepribadian. Diktat. Tidak diterbitkan. Littauer, Florence. (1996). Personality Plus (Kepribadian Plus). Jakarta Barat : Binarupa Aksara Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta. Sjarkawi. (2008). Pembentukan Kepribadian Anak. Jakarta : Bumi Aksara. Slameto. (2010). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta Suriadinata, Soependri. (1990). Psikologi Umum dan Sosial. Tanpa tahun. Tanpa penerbit. Suryabrata, Sumadi. (2008). Psikologi Kepribadian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. _________, Sumadi. (2011). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers. Syah, Muhibbin. (2006). Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Walgito, Bimo. (2003). Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta : Andi Offset. Yusuf, Syamsu dan Achmad Juntika Nurihsan. (2007). Teori Kepribadian. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.