SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 51
PANDUAN
       PEMBINAAN
       SEKOLAH
      POTENSIAL
     MENJADI SSN

    DIREKTORAT PEMBINAAN SMP
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
     DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
             JAKARTA 2006-2007
KONSEP DAN PELAKSANAAN
     PEMBINAAN SMP

 (SEKOLAH POTENSIAL MENUJU SSN)
PENDAHULUAN
   Kebijakan Direktorat Jenderal
    Manajemen Pendidikan Dasar dan
    Menengah mengenai pengembangan
    kelembagaan pendidikan di SMP;

 Pengalaman pelaksanaan MPMBS,
  MBS, dan School Grant
 Tuntutan sekolah berstandar
  (nasional-internasional)
TUJUAN UMUM :

   untuk memberikan pembinaan, acuan, panduan,
    dan rambu-rambu untuk dipergunakan oleh
    berbagai fihak yang berkepentingan dalam
    membina, menyelenggarakan dan mengembangkan
    Sekolah potensial, baik di pusat, propinsi,
    kabupaten/kota maupun sekolah guna mencapai
    standar nasional pendidikan (SNP), sehingga
    mampu mencapai kategori sekolah standar nasional
    (SSN)
PENGKATEGORIAN SEKOLAH



  SEKOLAH     SEKOLAH         SSN
                                       SB   SEKOLAH    SEKOLAH
              STANDAR      /SEKOLAH         FRANCHI
 POTENSIAL                                              ASING
             NASIONAL/S
                 SN
                          KEUNGGULAN
                             LOKAL
                                        I   SE ASING
PENGERTIAN
   Sekolah potensial, yaitu sekolah yang masih relatif
    banyak kekurangan/kelemahan untuk memenuhi
    kriteria sekolah yang sesuai dengan Standar
    Nasional Pendidikan sebagaimana diamanatkan
    dalam UUSPN Tahun 2003 pasal 35 maupun dalam
    PP Nomor 19 Tahun 2005. Kedelapan SNP tersebut
    adalah standar kompetensi lulusan, standar isi,
    standar proses, standar sarana dan prasarana,
    standar tenaga pendidik dan kependidikan,
    standar manajemen, standar pembiayaan, dan
    standar penilaian. Ditegaskan dalam penjelasan
    PP Nomor 19 Tahun 2005 pasal 11 ayat 2 dan 3
    bahwa kategori sekolah potensial adalah sekolah
    yang belum memenuhi (masih jauh) dari SNP.
KATEGORI SEKOLAH
Pengkategorian pendidikan dasar dan menengah di
Indonesia menurut UU 20/2003 dan PP Nomor 19
Tahun 2005 pasal 11 dan 16:

  1.   Sekolah formal standar (dalam pembinaan
       disebut juga sekolah potensial/rintisan)
  2.   Sekolah formal mandiri (dalam pembinaan
       disebut juga Sekolah Standar Nasional (SSN)
  3.   Sekolah bertaraf internasional (SBI)
KATEGORI SEKOLAH (UMUM)


                    SEKOLAH
                    FORMAL
                    MANDIRI
SEKOLAH                               SEKOLAH      SEKOLAH      SEKOLAH
FORMAL                                BERTARAF    FRANCHISE       ASING
                                     INTERNASIO      ASING    (INTERNASIO
STANDAR
                    SEKOLAH           NAL (SBI)                   NAL)
                  KEUNGGULAN
                     LOKAL




          DILAKUKAN PEMBINAAN LANGSUNG
                  OLEH DIT. PSMP
KATEGORI SEKOLAH
                   (Kelompok sekolah binaan)


                               SEKOLAH            SEKOLAH
             SEKOLAH
                               FORMAL             BERTARAF
             FORMAL                            INTERNASIONAL
             STANDAR           MANDIRI
                                                    (SBI)


KEBIJAKAN
PEMBINAAN


                               SEKOLAH
             SEKOLAH           STANDAR
                               NASIONAL           SEKOLAH
            POTENSIAL                             BERTARAF
                                 (SSN)
            & SEKOLAH                          INTERNASIONAL
             RINTISAN          SEKOLAH              (SBI)
                             KEUNGGULAN
                                LOKAL
Pengertian Sekolah Standar Nasional (SSN)

    Standar Nasional Pendidikan (SNP), bahwa yang dimaksudkan
     dengan Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal
     tentang berbagai aspek yang relevan dalam pelaksanaan
     sistem pendidikan nasional yang harus dipenuhi oleh
     penyelenggara dan/atau satuan pendidikan, yang berlaku di
     seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
     SNP tersebut mencakup standar isi, tenaga kependidikan,
     sarana-prasarana, pembiayaan, proses pendidikan, proses
     pengelolaan, penilaian dan kompetensi lulusan.

    sekolah standar nasional (SSN) adalah sekolah yang sudah
     atau hampir memenuhi SNP, yaitu standar kompetensi lulusan,
     standar isi, standar proses, standar sarana dan prasarana,
     standar tenaga pendidik dan kependidikan, standar
     manajemen, standar pembiayaan, dan standar penilaian.
INDIKATOR KEBERHASILAN
              SSN
   memiliki dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) secara lengkap.
   memiliki perangkat pembelajaran yang lengkap, dari silabus sampai dengan RPP untuk kelas VII –
    IX semua mata pelajaran.
   menerapkan pembelajaran kontektual untuk kelas VII – IX semua mata pelajaran.
   Rata-rata gain score minimal 0,6 dari tahun 1 sampai tahun 3 untuk semua mata pelajaran
   Rata-rata pencapaian ketuntasan kompetensi minimal 75 %
   Kondisi guru 75 % minimal berpendidikan S-1 pada tahun ke-3
   Penguasaan kompetensi, 50% guru bersertifikat kompetensi
   Rasio jumlah rombel dan jumlah kelas 1 : 1 (tidak boleh double shift)
   Jumlah siswa per rombel maksimal 35 untuk semua kelas (kelas 1, 2 dan 3)
   Rata-rata jam mengajar guru berkisar antara 18 – 20
   Jumlah laboratorium minimal 1 lab IPA, lab. Bahasa, lab. Komputer dan lab. Keterampilan
   Memiliki telpon dan akses internet pada lab komputer, guru, dan kepala sekolah
   Memiliki ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang BP, ruang Tata Usaha, kamar kecil yang cukup
    dan memadai (sesuai SPM)
   memiliki ruang perpustakaan (termasuk ruang baca) sesuai SPM
   sudah melaksanakan secara konsisten aspek-aspek dalam manajemen berbasis sekolah
    (otonomi/kemandirian, keterbukaan, kerjasama, akuntabilitas dan sustainabilitas)
   Memiliki perangkat media pembelajaran untuk semua mata pelajaran sesuai dengan SPM.
   Sudah melaksanakan sistim penilaian yang komprehensif (ulangan harian, UTS, UAS, ulangan
    kenaikan kelas) dengan teknik penilaian yang variasi (sesuai PP 19 tahun 2005)
   Memiliki tandar pembiayaan minimal Rp. 100.000,- per bulan per siswa.
LANDASAN HUKUM
   Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 ps 50
   Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 : Pemerintahan Pusat dan
    Daerah
   Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 : Kewenangan Pemerintah
    (Pusat) dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom
   Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000 : Program Pembangunan
    Nasional
   Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 : Standar
    Nasional Pendidikan (SNP) ps 61
   Keputusan Meneteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 :
    Standar Isi
   Keputusan Meneteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 :
    Standar kompetensi Lulusan
   Keputusan Meneteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 :
    Implementasi Kepmendiknas Nomor 22 dan 23 Tahun 2006
   Renstras Depdiknas: th 2009/2010 tdp 450 rintisan SBI SMP
K E
     RIT RIA SE OL P E
               K AH OT NSIAL
    Sekolah negeri maupun swasta
    Memiliki rata-rata UN yang lebih rendah daripada rata-rata UN untuk
     kriteria sekolah standar nasional (SSN), misalnya untuk penetapan
     SSN tahun 2006 persyaratan UN tahun 2004 minimal 6,33 dan UAN
     tahun 2005 minimal 6,50. Sedangkan untuk penetapan SSN tahun
     2007 UN tahun 2005 minimal 6,35 dan UN tahun 2006 minimal 6,75.
    Termasuk sekolah yang tergolong kategori cukup atau kurang di
     kabupaten/kota yang bersangkutan, yaitu memiliki karakteristik
     cukup atau kurang terhadap delapan SNP (standar kompetensi
     lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana dan prasarana,
     standar tenaga pendidik dan kependidikan, standar manajemen,
     standar pembiayaan, dan standar penilaian) atau di bawah nilai
     baik dan amat baik. Hal ini dibuktikan dengan penilaian kinerja
     sekolah yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
    Bukan sekolah yang didukung oleh yayasan yang memiliki
     pendanaan yang kuat, baik dari dalam maupun luar negeri.
    Sekolah dengan nilai akreditasi di bawah A.
Kebijakan Dit. PSMP dalam Pembinaan SMP
                       Potensial
   Penetapan kelompok sekolah standar nasional (sekolah potensial), dimana mulai tahun 2007
    semua sekolah yang tidak termasuk dalam kelompok sekolah standar nasional (SSN), baik
    yang telah maupun belum ditetapkan oleh pusat maupun daerah namun semuanya
    memenuhi kriteria SSN, adalah menjadi kelompok sekolah standar nasional (sekolah
    potensial). Dengan kata lain, tidak ada lagi sekolah kategori rintisan, karena semua sekolah
    rintisan telah memenuhi kriteria sebagai sekolah standar nasional (sekolah potensial).
   Menyusun panduan penyelenggaraan sekolah standar nasional (sekolah potensial), yaitu terdiri
    dari: konsep penyelenggaraan sekolah standar nasional (sekolah potensial), penyusunan
    Rencana Pengembangan Sekolah pada sekolah standar nasional (sekolah potensial),
    penggunaan dana bantuan sekolah standar nasional (sekolah potensial) atau disebut dengan
    School Grant, dan panduan pembuata laporan penyelenggaraan sekolah standar nasional
    (sekolah potensial). Diharapkan semua pihak, khususnya pemerintah daerah dan sekolah
    standar nasional (sekolah potensial) dapat menggunakan panduan ini dalam
    penyelenggaraannya.
   Melaksanakan sosialisasi kepada Dinas Pendidikan Propinsi dan Kabupaten/Kota seluruh
    Indonesia melalui Rakornas, pengiriman panduan kebijakan, dan pada tingkat daerah
    diharapkan terdapat kegiatan sosialisasi kepada sekolah-sekolah.
   Memberikan dana bantuan School Grant kepada semua sekolah standar nasional (sekolah
    potensial) melalui dana dekonsentrasi, yang disalurkan langsung ke daerah (Dinas Pendidikan
    Propinsi) untuk selanjutnya dilakukan seleksi dan pentahapan lain sesuai dengan pedoman dan
    panduan penyelenggaraan sekolah standar nasional (sekolah potensial). Hal ini diatur
    tersendiri.
   Melaksanakan evaluasi penyelenggaraan pendidikan pada sekolah standar nasional (sekolah
    potensial) untuk perbaikan dan peningkatan kebijakan pada tahun berikutnya.
   Menindaklanjuti hasil evaluasi penyelenggaraan pendidikan pada sekolah potensial.
LANGK -L
               AH ANGKAH
           P NGE B
            E   M ANGAN


1.   SOSIALISASI OLEH DINAS PENDIDIKAN
     PROPINSI DAN KAB/KOTA
2.   PEMBENTUKAN TIM PENGEMBANG DI
     SEKOLAH
3.   PEMBUATAN RPS OLEH SEKOLAH
ASPEK-ASPEK YANG DIKEMBANGKAN


1.   STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
2.   KTSP
3.   PBM
4.   TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
5.   SARANA DAN PRASARANA
6.   MANAJEMEN
7.   PENILAIAN
8.   PEMBIAYAAN
9.   LAINNYA: KULTUR SEKOLAH, LINGKUNGAN
     SEKOLAH, DLL
MENENTUKAN TONGGAK-TONGGAK
                       KEBERHASILAN
                                                                         Tonggak-Tonggak Kunci Keberhasilan Sekolah
NO                  Aspek-aspek Pendidikan
                                                                          Th I    Th II    Th III   Th IV    Th V
I        OUTPUT SEKOLAH:


A
         Prestasi Akademik:
    1    Rata-rata NUAN
    2    Kejuaraan olimpiade
    3    Jumlah lulusan yang melanjutkan pendidikan
    4    Tingkat DO
    5    Penguasaan ICT
    6    Prestasi debat Bhs Inggris
    7    Pengumpulan portofolio anak
    8
         Kejuaraan mengarang dengan bhs asing
    9    Kejuaraan olimpiade dalam bidang: matematika, fisika, biologi
               kimia, stronomi, dan atau lainnya
    10   Memeiliki kemampuan penguasaan teknologi dasar
    12   Dokumen karya-karya/prestasi


B
         Prestasi Non Akademik
    1    Kejuaraan OR
    2    Kejuaraan kesenian
    3    Kejuaraan UKS
    4    Kejuaraan keterampilan
    5    Kejuaraan lingkungan sehat
    6    Kejuaraan lainnya: ………
II       PROSES



A        Proses belajar mengajar


     1   Program-program yang menumbuhkan kreativitas
              siswa, guru, dll
     2   Penerapan pendekatan PBM: contextual teaching
              and learning (CTL) atau pembelajaran
              kontekastual
     3   Penerapan pendekatan: pembelajaran tuntas
     4   Penerapan moving kelas
     5   Pendekatan Lainnya: ………………


B        Proses Penilaian


     1   Standar penilaian
     2   Keberadaan perangkat/instrumen penilaian guru
     3   Keberadaan perangkat/instrumen penilaian sekolah
     4   Penerapan pendekatan penilaian (variasinya)
     5   Frekuensi penilaian
     6   Penilaian oleh sekolah
     7   Lainnya: ...........
C         Manajemen:


      1   Dokumen RPS (Rencana strategis)
     2    Dokumen RPS (Rencana operasional)
     3    Kerjasama dengan pihak lain: …….
     4    Dukungan dana dari komite sekolah
     5    Dukungan lain dari komite sekolah
     6    Penerapan MBS
     7    Penerapan ISO 9001:2000 (manajemen mutu)
     8    Penerapan SIM
     9    Penerapan ICT
    10    Kepemilikan usaha-usaha/unit produksi sekolah
     11   Keberadaan tim pengembang sekolah
    12    Lainnya: .........




D         Kepemimpinan:


      1   Penciptaan dan pengimplementasian visi, misi,
                tujuan, dan sasaran sekolah
     2    Pengimplementasian suasana/budaya sekolah yang
                menjamin terjadinya PBM yang kondusif.
     3    Penerapan demokratisasi di sekolah
     4    Eksistensi pembagian tugas, pemberian pekerjaan
                dan tanggung jawab yang jelas kepada warga
                sekolah.
     5    Lainnya: ....................
II INPUT
  I
A         Kurikulum


     1    Dokumen kurikulum sekolah (KTSP) : silabus
     2    Dokumen kurikulum sekolah (KTSP) : RPP
     3    Bahan ajar
     4    Keberadaan tim pengembang KTSP
     5    Kurikulum muatan lokal
     6    Lainnya: .........

B         Guru dan guru BK


      1   Jumlah guru
     2    Kualifikasi guru
     3    Bidang studi/latar belakang pendidikan
     5    Sertidikasi
     6    Kemampuan menggunakan ICT
     7    Kemampuan mengembangkan KTSP
     8    Kemampuan bahasa Inggris
     9    Kompetensi: CTL
    10    Lainnya: .................
C         Kepala Sekolah:



      1   Kualifikasi pendidikan
     2    Bidang studi/latar belakang pendidikan
     3    Sertidikasi
     4    Kemampuan menggunakan ICT
     5    Kemampuan mengembangkan KTSP
     6    Kemampuan bahasa Inggris
     7    Kompetensi: manajerial
     8    Kepemimpinan
     9    Pengalaman kerja
    10    Lainnya: .................



D         Tenaga Pendukung:



     1    Pustakawan



     a    Kualifikasi pendidikan
     b    Bidang keahlian
     c    Sertifikasi keahlian
     d    Kemampuan bahasa Inggris
     e    Pengalaman kerja
     f    Jumlah


     2    Laboran:n



     a    Kualifikasi pendidikan
     b    Bidang keahlian
     c    Sertifikasi keahlian
     d    Kemampuan bahasa Inggris
     e    Pengalaman kerja
     f    Jumlah
3   Teknisi Komputer:



a   Kualifikasi pendidikan
b   Bidang keahlian
c   Sertifikasi keahlian
d   Kemampuan bahasa Inggris
e   Pengalaman kerja
f   Jumlah

4   Kepala TU:



a   Kualifikasi pendidikan
b   Bidang keahlian
c   Sertifikasi keahlian
d   Kemampuan bahasa Inggris
e   Pengalaman kerja

5   Tenaga administrasi Keuangan:



a   Kualifikasi pendidikan
b   Bidang keahlian
c   Sertifikasi keahlian
d   Kemampuan bahasa Inggris
e   Pengalaman kerja
f   Jumlah

6   Tenaga Administrasi Ketenagaan:



a   Kualifikasi pendidikan
b   Bidang keahlian
c   Sertifikasi keahlian
d   Kemampuan bahasa Inggris
e   Pengalaman kerja
f   Jumlah
7   Tenaga Administrasi Akademik:




a   Kualifikasi pendidikan
b   Bidang keahlian
c   Sertifikasi keahlian
d   Kemampuan bahasa Inggris
e   Pengalaman kerja
f   Jumlah




8   Tenaga Administrasi Sarpras:




a   Kualifikasi pendidikan
b   Bidang keahlian
c   Sertifikasi keahlian
d   Kemampuan bahasa Inggris
e   Pengalaman kerja
f   Jumlah




9   Tenaga Administrasi Kesekretariatan:




a   Kualifikasi pendidikan
b   Bidang keahlian
c   Sertifikasi keahlian
d   Kemampuan bahasa Inggris
e   Pengalaman kerja
f   Jumlah
E.        Organisasi dan Administrasi:



     1    Kepemilikan visi, misi, dan tujuan sekolah
     2    Keberadaan dan kejelasan tupoksi
     3    Keberadaan sistem administrasi
     4    Penerapan SIM
     5    Lainnya: .........

F         Sarana dan Prasarana:



      1   Umum:



     a    Luas tanah
     b    Luas ruang kelas
      c   Jumlah ruang kelas
     d    Jumlah siswa per rombel
     e    Fasilitas ICT per kelas per tingkat
      f   Ruang kepala sekolah
     g    Luas ruang kepala sekolah
     h    Ruang guru
      i   Luas ruang guru
      j   Ruang wakil kepala sekolah
     k    Luas ruang wakil kepala sekolah
      l   Ruang TU sekolah
     m    Luas ruang TU sekolah


     2    Perpustakaan:



     a    Luas ruang baca
     b    Ratio Buku teks dengan siswa
     c    Langganan jurnal, buletin, majalah, surat kabar, dll
     d    Jumlah komputer
     e    Jaringan internet
     f    Lainnya: ............
     g
3    Laboratorium Fisika:



a    Luas ruang laboratorium
b    Jumlah (kecukupan) peralatan
c    Jumlah (kecukupan) bahan
d    Fasilitas AC
e    Panduan/Pedoman praktik
f    Optimasi penggunaan
g    Kapasitas pemakaian (jumlah siswa)
h    Fasilitas keselamatan
 i   Lainnya: ............


4    Laboratorium Biologi:



a    Luas ruang laboratorium
b    Jumlah (kecukupan) peralatan
c    Jumlah (kecukupan) bahan
d    Fasilitas AC
e    Panduan/Pedoman praktik
f    Optimasi penggunaan
g    Kapasitas pemakaian (jumlah siswa)
h    Fasilitas keselamatan
 i   Lainnya: ............


5    Laboratorium Kimia:



a    Luas ruang laboratorium
b    Jumlah (kecukupan) peralatan
c    Jumlah (kecukupan) bahan
d    Fasilitas AC
e    Panduan/Pedoman praktik
f    Optimasi penggunaan
g    Kapasitas pemakaian (jumlah siswa)
h    Fasilitas keselamatan
 i   Lainnya: ............
6    Laboratorium Bahasa:



a    Luas ruang laboratorium
b    Jumlah (kecukupan) peralatan
c    Jumlah (kecukupan) bahan/materi ajar
d    Fasilitas AC
e    Panduan/Pedoman praktik
f    Optimasi penggunaan
g    Kapasitas pemakaian (jumlah siswa)
h    Fasilitas keselamatan
 i   Lainnya: ............


7    Laboratorium IPS:



a    Luas ruang laboratorium
b    Jumlah (kecukupan) peralatan
c    Jumlah (kecukupan) bahan/materi ajar
d    Fasilitas AC
e    Panduan/Pedoman praktik
f    Optimasi penggunaan
g    Kapasitas pemakaian (jumlah siswa)
h    Fasilitas keselamatan
 i   Lainnya: ............


8    Laboratorium komputer:



a    Luas ruang laboratorium
b    Jumlah (kecukupan) komputer
c    Jumlah (kecukupan) bahan/materi ajar
d    Fasilitas AC
e    Panduan/Pedoman praktik
f    Optimasi penggunaan
g    Kapasitas pemakaian (jumlah siswa)
h    Fasilitas keselamatan
 i   Lainnya: ............
9    Kantin:




a    Luas ruang kantin
b    Kecukupan fasilitas (mebeler, memasak, dll)
c    Optimasi penggunaan
d    Kapasitas pemakaian (jumlah siswa)
e    Kondisi lingkungan
f    Variasi makanan sehat, bergizi, higienis
g    Lainnya: ............


10   Aula/auditorium:




a    Luas ruang
b    Jumlah (kecukupan) peralatan sound system
c    Jumlah (kecukupan) mebelair
d    Fasilitas AC
e    Optimasi penggunaan
f    Kapasitas pemakaian
g    Fasilitas keselamatan
h    Lainnya: ............


11   Sarana Olah Raga:




a    Luas lapangan sepak bola
b    Luas lapangan bola volly
c    Luas lapangan basket
d    Luas lapangan lainnya: .............
e    Fasilitas OR sepak bola
f    Fasilitas OR bola volly
g    Fasilitas OR basket
h    Fasilitas OR lainnya: .......
 i   Penjaminan/fasilitas keselamatan
 j   Lainnya: ……….
12   Pusat Belajar dan Riset Guru:



a    Luas ruang
b    Jumlah (kecukupan) peralatan / komputer
c    Jumlah (kecukupan) mebelair
d    Fasilitas AC
e    Optimasi penggunaan
f    Kapasitas pemakaian
g    Fasilitas keselamatan
h    Jumlah buku referensi
 i   Lainnya: ............


13   Raung Penunjang administrasi Sekolah:



a    Luas ruang
b    Jumlah (kecukupan) peralatan / komputer
c    Jumlah (kecukupan) mebelair
d    Fasilitas AC
e    Optimasi penggunaan
f    Kapasitas pemakaian
g    Fasilitas keselamatan
h    Lainnya: ............


14   Ruang Kesehatan:



a    Luas ruang
b    Jumlah (kecukupan) peralatan kesehatan
c    Jumlah (kecukupan) mebelair
d    Jumlah (kecukupan) bahan/obat PPPK
e    Fasilitas AC
f    Optimasi penggunaan
g    Kapasitas pemakaian
h    Fasilitas keselamatan
 i   Lainnya: ............
15   Tolite:




a    Luas ruang
b    Jumlah (kecukupan) peralatan toilet (Laki-laki dan Perempuan)
c    Kecukupan air
d    Fasilitas sanitasi
e    Optimasi penggunaan
f    Kapasitas pemakaian
g    Jumlah teknisi perawat
h    Lainnya: ............




16   Tempat bermain, kreasi, dan rekreasi:




a    Luas ruang / lahan
b    Jumlah (kecukupan) peralatan
c    Jumlah (kecukupan) mebelair
d    Optimasi penggunaan
e    Kapasitas pemakaian
f    Fasilitas keselamatan
g    Lainnya: ............


17   Tempat Ibadah sesuai Agamanya:




a    Luas ruang
b    Jumlah (kecukupan) peralatan
c    Jumlah (kecukupan) mebelair
d    Fasilitas AC
e    Optimasi penggunaan
f    Kapasitas pemakaian
g    Fasilitas keselamatan
h    Lainnya: ............
18   Ruang kesenian/keterampilan:




 a   Luas ruang
 b   Jumlah (kecukupan) peralatan
 c   Jumlah (kecukupan) mebelair
 d   Fasilitas AC
 e   Optimasi penggunaan
 f   Kapasitas pemakaian
 g   Fasilitas keselamatan
 h   Lainnya: ............



19   Ruang Pusat Multi Media:




 a   Luas ruang
 b   Jumlah (kecukupan) peralatan
 c   Jumlah (kecukupan) mebelair
 d   Fasilitas AC
 e   Optimasi penggunaan
 f   Kapasitas pemakaian
 g   Fasilitas keselamatan
 h   Lainnya: ............



20   Ruang Koperasi Siswa/Guru/Karyawan:




 a   Luas ruang
 b   Jumlah (kecukupan) peralatan
 c   Jumlah (kecukupan) mebelair
 d   Fasilitas AC
 e   Optimasi penggunaan
 f   Kapasitas pemakaian
 g   Fasilitas keselamatan
 h   Lainnya: ............
21   Ruang BP/BK:




     A    Luas ruang
     b    Jumlah (kecukupan) peralatan
     c    Jumlah (kecukupan) mebelair
     d    Fasilitas AC
     e    Optimasi penggunaan
      f   Kapasitas pemakaian
     g    Fasilitas Komputer
     h    Lainnya: ............


     22   Ruang Lainnya: ..........................




     a    Luas ruang
     b    Jumlah (kecukupan) peralatan
     c    Jumlah (kecukupan) mebelair
     d    Fasilitas AC
     e    Optimasi penggunaan
     f    Kapasitas pemakaian
     g    Fasilitas keselamatan
     h    Lainnya: ............



G.        Kesiswaan:



      1   Penerimaan siswa Baru:




     a    Kriteria
     b    Persyaratan
     c    Prosedur
     d    Daya tampung
     e    Lainnya
2    Pembinaan Kegiatan Kesiswaan:




 a    Pembinaan kreativitas/inovasi
 b    Pembinaan kesenian
 c    Pembinaan karya tulis
 d    Pembinaan mengarang
 e    Pembinaan olah raga
 f    Pembinaan keterampilan
 g    Pembinaan life skill
 h    Pembinaan keagamaan
  i   Pembinaan kesosialan
  j   Pembinaan kesehatan dan obat terlarang
 k    Pembinaan kepramukaan
  l   Pembinaan lainnya: .........




H.    Pembiayaan:




 1    Jumlah sumber dana
 2    Penggalian sumber dana
 3    Jumlah biaya operasional per siswa per tahun
 4    Bentuk penggunaan dana yang transparan dan akuntabel
 5    Lainnya: .........................
 6
I.   Regulasi Sekolah:



 1   Keberadaan regulasi intern sekolah
 2   Tingkat implementasi regulasi
 3   Dukungan pelaksanaan regulasi oleh warga
 4   sekolah
 5   Dukungan pelaksanaan regulasi oleh komite
 6   sekolah
     Hambatan keterlaksanaan regulasi
     Lainnya: ............

J.   Hubungan Masyarakat:



 1   Keberadaan kerjasama (perjanjian/MoU)
 3   dengan pihak lain
 4   Substansi kerjasama
 5   Jumlah lembaga/instansi lain yang kerjasama
 6   dengan sekolah
     Bentuk dukungan/kontribusi lembaga lain
     dalam kerjasama
     Lainnya: ...............

K.   Kultur Sekolah:



 1   Keberadaan kebijakan/regulasi
 2   Failitas pendukung
 3   Pola kegiatan/pembinaan
 4   Strategi pelaksanaan
 5   Hubungan sosial kekeluargaan warga sekolah
 6   Lainnya: ...........
Pentahapan Pelaksanaan
         Penyelenggaraan Sekolah Potensial
1.   Tahap Pengembangan Kelembagaan
     Sekolah sebagai Sistem
2.   Tahap   Pengembangan   Sumber              Daya
     Manusia Sekolah
        Pengelolaan Calon peserta didik Baru
        Pengembangan Tenaga Pendidik (Guru)
        Pengembangan Kepala Sekolah
        Pengembangan Tenaga Pendukung
        Pengembangan dan Pemberdayaan Tim
         Pengembang Sekolah Potensial
1.    Tahap Pengembangan Standar Kompetensi Lulusan dan
      Kurikulum
2.    Tahap Pengembangan Bahan Ajar
3.    Tahap Pengembangan Proses Belajar Mengajar (PBM)
4.    Tahap Pengembangan Manajemen dan Organisasi Sekolah
5.    Tahap Pengembangan Sumber Daya Sekolah Lainnya
           Pengembangan Sarana dan Prasarana
           Pengembangan Sumber Dana dan Pendanaan Sekolah
6.    Tahap Pengembangan Sistem Penilaian
7.    Tahap Pengembangan Lingkungan Sekolah
8.    Pengembangan Budaya Sekolah
9.    Tahap Pengembangan Kegiatan Kesiswaan
10.   Tahap Pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar (PTD)
11.   Tahap Pelaksanaan Penyelenggaraan dan Pembinaan
      Sekolah Potensial, YAITU:
Tahap Pelaksanaan Penyelenggaraan dan
     Pembinaan Sekolah Potensial

                 KRITERIA UMUM SEKOLAH POTENSIAL:
                 1. Sekolah negeri maupun swasta
  PENENTUAN      2. Memiliki rata-rata UN yang lebih rendah daripada rata-
 KRITERIA UMUM      rata UN untuk kriteria sekolah formal mandiri (SSN), untuk
    SEKOLAH         penetapan SSN tahun 2007 persyaratan UN tahun 2005
                    minimal 6,35 dan UAN tahun 2006 minimal 6,75.
                 3.   Termasuk sekolah yang tergolong kategori cukup atau
                      kurang di kabupaten/kota yang bersangkutan, yaitu
                      memiliki karakteristik cukup atau kurang terhadap
                      delapan SNP (standar kompetensi lulusan, standar isi,
                      standar proses, standar sarana dan prasarana, standar
                      tenaga pendidik dan kependidikan, standar manajemen,
                      standar pembiayaan, dan standar penilaian) atau di
                      bawah nilai baik dan amat baik. Hal ini dibuktikan dengan
                      penilaian kinerja sekolah yang dilakukan oleh Dinas
                      Pendidikan Kabupaten/Kota.
                 4.   Bukan sekolah yang didukung oleh yayasan yang memiliki
                      pendanaan yang kuat, baik dari dalam maupun luar
                      negeri.
                 5.   Sekolah dengan nilai akreditasi di bawah A.
PELAKSANA
-AN SELEKSI   DILAKUKAN OLEH DINAS PROPINSI TENTANG SEKOLAH POTENSIAL:
  AWAL        1.    Koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota tentang jumlah sekolah potensial
              2.   Long list (daftar lengkap) sekolah potensial di propinsi dari semua kabupaten/kota
              3.    Dipilih dan ditetapkan secara proporsional sebagai calon sekolah yang akan diverifikasi
                    berdasarkan kriteria umum



PENYIAPAN
PERANGKAT     DILAKUKAN OLEH DINAS PROPINSI :
              1.   Penyusunan dan penggandaan panduan verifikasi
VERIFIKASI
              2.   Penyusunandan penggandaan instrumen verifikasi
              3.   Penentuan petugas verifikasi dengan koordinasi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
              4.   Penyiapan administrasi untuk verifikasi

              DILAKUKAN OLEH DINAS PROPINSI:
PELAKSANA
              1.   Koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kab/Kota
   -AN        2.   Pembekalan calon petugas verifikasi
VERIFIKASI
              3.    Pelaksanaan verifikasi ke lapangan
              4.    Analisis data hasil verifikasi
              5.    Daftar lengkap hasil verifikasi berdasarkan ranking nilai dan berdasarkan daerah
                    Kab/Kota

PENETAPAN
 SEKOLAH
  CALON       DILAKUKAN OLEH DINAS PROPINSI:
 PENERIMA     1. Koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kab/Kota
 BANTUAN      2.    Penentuan kriteria khusus:
              3.    Berdasarkan kuota yang ada (proporsional) per kab/kota
              4.    Berdasarkan ranking nilai per kab/kota
              5.    Sekolah memiliki potensi berkembang (berdasarkan data profil sekolah dan koordinasi
                    dengan Dinas Pendidikan Kab/kota)
              6.    Menetapkan jumlah sekolah calon penerima dana bantuan per kab/kota
WORKSHOP      DILAKUKAN OLEH DINAS PROPINSI:
  SEKOLAH      1.  Koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kab/Kota
   CALON
 PENERIMA      2.    Pembentukan Tim/Panitia workshop
    DANA       3.    Penentuan instruktur, nara sumber, dll
 BANTUAN
               4.    Pengadaan/pembuatan perangkat workshop:
                       a    Penyusunan pedoman workshop
                       b    Penyusunan struktur program workshop,misalnya: Kebijakan Pendidikan Daerah,
                            Standar Nasional Pendidikan, MBS, KTSP, Penyusunan RPS, Penggunaan Dana
                            Bantuan, Pelaporan, dan sebagainya. Daerah dapat menambah sesuai
                            kebutuhan.
                       c    Penyiapan ATK, akomodasi, dll
                       d    Penyiapan fasilitas workshop
                       e    Dan sebagainya
               5.    Pelaksanaan workshop sekolah calon penerima dana bantuan
               6.    Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan dan hasil workshop




            DILAKUKAN OLEH DINAS PROPINSI:
PENYALUR-
 AN DANA
                1Koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kab/Kota
 BANTUAN    2Pengiriman RPS yang telah disempurnakan oleh sekolah peserta workshop
  KEPADA
 SEKOLAH            3Penilaian RPS oleh Tim khsusus
            4Pengiriman dana bantuan ke sekolah
            5Pelaksanaan program di sekolah
1.      Pelaksanaan program oleh sekolah berdasarkan RPS
             2. Pengawasan/supervisi pelaksanaan program oleh Dinas Pendidikan Kab/Kota
                    3. Sekolah melaporkan kemajuan pelaksanaan pada pertengahan
PELAKSANA-                tahun ajaran
AN PROGRAM
              DILAKUKAN OLEH DINAS PROPINSI:
              1. Penyusunan perangkat ME:
                         aPenyusunan dan penggandaan panduan ME
                         bPenyusunandan penggandaan instrumen ME
                         cPenentuan petugas ME dengan koordinasi Dinas Pendidikan
                         Kabupaten/Kota
  MONI-
                         dPenyiapan administrasi untuk ME
TORING DAN
              2. Pelaksanaan pembekalan kepada calon petugas ME
 EVALUASI
              3. Pelaksanaan ME di lapangan
              4. Analisis hasil ME
              5. Pembuatan pelaporan ME
              6. Menindaklanjuti hasil/rekomendasi dari ME


             DILAKUKAN OLEH SEKOLAH:
             1. Melaksanakan monitoring internal oleh sekolah
             2Melaksanakan evaluasi internal oleh sekolah
             3Membuat laporan pelaksanaan dan hasil
             4Menindaklanjuti hasil ME oleh sekolah
TUGAS DAN FUNGSI JAJARAN BIROKRASI
        DALAM PEMBINAAN DAN PENYELENGGARAAN
                  SEKOLAH POTENSIAL

    SEKOLAH:
       Membuat perencanaan (RPS) dengan mengembangkan aspek-aspek
        pendidikan (aspek SKL, kurikulum, PBM, SDM, Sarana dan prasarana,
        manajemen, pembiayaan dan penilaian serta aspek pengembangan
        lingkungan dan budaya sekolah, dan sebagainya) sesuai dengan potensi
        sekolah yang mengarah kepada pemenuhan SNP;
       Melaksanakan sosialisasi kepada stakeholder tentang sekolah potensial
        dalam upaya memberikan pemahaman yang sama dan langkah-langkah yang
        sama untuk memberikan kontribusi kepada sekolah;
       Melaksanakan semua program yang telah tercantum dalam RPS, baik RPS
        jangka panjang maupun jangka pendek;
       Melaksanakan supervisi, monitoring dan evaluasi internal sekolah untuk
        mengetahui tentang kendala yang dihadapi untuk menentukan jalan
        keluarnya, serta untuk mengetahui sejauhmana keterlaksanaan program dan
        hasil-hasil yang dicapai;
       Melaksanakan langkah-langkah strategis untuk mencapai SNP dalam
        berbagai aspek pendidikan sehingga mencapai sekolah standar nasional
        (SSN).
PENGAWAS
   Memberikan arahan, bimbingan, dan petunjuk kepada
    sekolah dalam berbagai aspek demi keberhasilan
    sekolah menuju SSN;
   Membantu mengarahkan dan membimbing dalam
    membuat RPS;
   Melaksanakan supervisi, monitoring dan evaluasi
    sekolah untuk mengetahui tentang kendala yang
    dihadapi dalam upaya membantu mencari jalan
    keluarnya, serta untuk mengetahui sejauhmana
    keterlaksanaan program dan hasil-hasil yang dicapai;
   Memberikan masukan-masukan kepada sekolah
    tentang berbagai aspek pendidikan yang akan
    dikembangkan menjadi aspek-aspek pendidikan yang
    sesuai dengan SNP.
KOMITE SEKOLAH
   Memberikan arahan, bimbingan, dan petunjuk
    kepada sekolah dalam berbagai aspek demi
    keberhasilan sekolahnya;
   Memberikan bantuan baik bersifat finansial
    maupun lainnya;
   Merupakan penghubung antara masyarakat
    orang tau anak dengan sekolah dalam hal
    berbagai kepentingan untuk kemajuan siswa;
   Membantu dalam hal monitoring terhadap
    perencanaan, pelaksanaan, dan hasil-hasil
    penyelenggaraan pendidikanI.
DINAS PENDIDIKAN KAB/KOTA
    Melakukan koordinasi fungsional dengan Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota
     sesuai dengan fungsi dan peran masing-masing.
    Menandatangani daftar rangking sekolah penerima Subsidi Sekolah
    Memberikan pembinaan dalam hal perencanaan penyelenggaraan, khsususnya
     dalam hal pemenuhan aspek-aspek yang termasuk dalam input sekolah;
    Memberikan pembinaan dalam pelaksanaan, khususnya dalam hal proses
     pembelajaran dan manajemen sekolah;
    Melakukan supervisi, monitoring, dan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil-
     hasilnya;
    Memberikan bantuan tambahan finansial setiap tahunnya secara rutin yang
     dianggarkan melalui APBD daerah kepada sekolah potensial di daerahnya;
    Melaksanakan pembinanaan kepada sekolah potensial yang telah memenuhi
     kriteria sekolah standar nasional untuk dipersiapkan menjadi rintisan SSN di
     daerahnya masing-masing;
    Memfasilitasi terwujudnya jalinan kerjasama dengan stakeholder lainnyai.
    Menjatuhkan sanksi kepada oknum yang terlibat dalam penyalahgunaan dana
     subsidi.
    Mempertanggungjawabkan pelaksanaan program Subsidi Sekolah kepada Dinas
     Pendidikan Propinsi berupa laporan pelaksanaan Subsidi Sekolah.
TIM TEKNIS KAB/KOTA
   Menyosialisasikan program Subsidi kepada sekolah-sekolah potensial.
   Melakukan seleksi calon penerima Subsidi Sekolah dengan langkah-langkah
    sebagai berikut: (a) menilai RPS yang diajukan oleh sekolah, (b) melakukan
    kunjungan lapangan untuk memverifikasi data dan program-program dalam RPS
    yang diajukan sekolah, dan (c) berdasarkan hasil penilaian RPS dan verifikasi
    lapangan, TTK membuat rangking sekolah calon penerima subsidi sekolah
   Memberi masukan kepada sekolah pelamar Subsidi Sekolah untuk merevisi RPS.
   Menerima RPS yang telah direvisi dari sekolah.
   Mengesahkan RPS kaitannya dengan Subsidi Sekolah dengan melakukan
    penandatanganan Berita Acara Pengesahan RPS.
   Mengirimkan daftar rangking sekolah calon penerima subsidi sekolah yang telah
    ditandatangani oleh ketua TTK dan diketahui oleh Kepala Dinas Pendidikan
    Kabupaten/Kota. Daftar rangking tersebut disertai kelengkapannya yang meliputi
    RPS, Berita Acara Pengesahan RPS dan rekening sekolah di bank pemerintah
    atas nama sekolah ke Dinas Pendidikan Propinsi.
   Memantau dan mengevaluasi penyaluran dana dan penggunaan dana Subsidi
    Sekolah di wilayahnya masing-masing.
   Meminta laporan kemajuan dan akhir pelaksanaan kegiatan dan keuangan Subsidi
    Sekolah dari masing-masing sekolah.
DEWAN PENDIDIKAN KAB/KOTA
   Memberi masukan kepada Dinas Pendidikan
    Kabupaten/Kota sehubungan dengan usulan calon
    penerima Subsidi Sekolah sesuai dengan fungsi
    dan perannya.
   Memberikan masukan kepada Dinas Pendidikan
    Kabupaten/Kota (TTK) tentang tindakan pembinaan
    dan atau sanksi yang perlu diberikan oleh Dinas
    Pendidikan terhadap penyimpangan pelaksanaan
    Subsidi Sekolah sesuai dengan ketentuan yang
    berlaku.
DINAS PEND. PROPINSI
   Menyosialisasikan sekolah potensial dan program Subsidi Sekolah kepada Dinas dan Dewan
    Pendidikan Kabupaten/Kota.
   Melakukan verifikasi calon penerima Subsidi Sekolah berdasarkan rangking sekolah calon
    penerima subsidi sekolah dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Catatan: Dinas Pendidikan
    Kabupaten/Kota menyerahkan rangking sekolah calon penerima subsidi sekolah disertai RPS
    yang terdiri dari Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Operasional (Renop) yang telah
    disetujui oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, copy rekening sekolah di Bank pemerintah.
   Melaksanakan workshop sekolah calon penerima dana bantuan school grant;
   Membuat SK penetapan sekolah penerima subsidi sekolah. Menandatangani Surat Perjanjian
    Pemberian Bantuan (SPPB) dengan sekolah penerima Subsidi.
   Menyalurkan dana subsidi kepada sekolah penerima dengan cara mentransfer dana langsung
    ke rekening sekolah sebesar masing-masing sekolah 100 juta rupiah.
   Memberikan pembinaan dalam hal perencanaan penyelenggaraan, khsususnya dalam hal
    pemenuhan aspek-aspek yang termasuk dalam input sekolah yang ada di setiap
    kabupaten/kota;
   Melakukan supervisi, monitoring, dan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil-hasilnya pada
    masing-masing daerah Kabupaten/Kota;
   Memberikan bantuan tambahan finansial setiap tahunnya secara rutin yang dianggarkan
    melalui APBD daerah kepada semua sekolah pelaksana sekolah potensial di setiap
    Kabupaten/Kota;
   Melaksankan pembinanaan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota kepada
    sekolah potensial yang telah memenuhi kriteria sekolah standar nasional untuk dipersiapkan
    menjadi rintisan SSN;
   Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota memfasilitasi terwujudnya jalinan
    kerjasama dengan stakeholder lainnyai.
   Melapor dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan program ke Dit Pembinaan SMP
    Jakarta.
   Menyelesaikan/menindaklanjuti penyimpangan penggunaan dana yang tidak dapat
    diselesaikan di tingkat kabupaten/kota.
DIT. P SMP
   Menyusun panduan konsep dan pelaksanaan penyelenggaraan sekolah
    potensial;
   Menentukan kuota (jatah) dana subsidi sekolah untuk masing-masing
    propinsi.
   Melaksanakan sosialisasi dan pelatihan tingkat pusat.
   Memberikan pembinaan melalui pemberian dana bantuan yang berupa
    subsidi sekolah atau school grant yang didekonsentrasikan kepada Dinas
    Pendidikan Propinsi;
   Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil-hasil
    penyelenggaraan sekolah potensial sebagai dasar pembinaan
    selanjutnya;
   Melaksankan pembinanaan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan
    Propinsi dan Kabupaten/Kota kepada sekolah potensial yang telah
    memenuhi kriteria SSN untuk ditetapkan sebagai rintisan SSN;
   Menyelesaikan/menindaklanjuti masalah/penyimpangan penggunaan
    dana yang tidak dapat diselesaikan di tingkat propinsi dan
    kabupaten/kota.
   Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Propinsi dan Kabupaten/Kota
    memfasilitasi terwujudnya jalinan kerjasama dengan stakeholder lainnyai;
MONITORING, EVALUASI DAN
          PELAPORAN
   Monitoring Pelaksanaan
   Evaluasi Hasil
   Pelaksana Monitoring dan Evaluasi dan
    Pelaporannya
       Tim Monitoring dan Evaluasi Propinsi
       Tim Monitoring dan Evaluasi Kabupaten/Kota
       Laporan Monitoring dan Evaluasi
   Pelaporan Pelaksanaan
PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN
             SEKOLAH


 RPS   BAGI SEKOLAH POTENSIAL
  PENGERTIAN   RPS
  TUJUAN
  LANDASAN HUKUM
  TIM PENYUSUNAN RPS SEKOLAH
IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN
     PROGRAM DALAM RPS
 PENTINGNYA PENGEMBANGAN
  PROGRAM UNTUK MENCAPAI SNP
 IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN
  PROGRAM
 PROSES PENYUSUNAN RPS
Sekolah Potensial

Mais conteúdo relacionado

Destaque

Lampiran permen 24 2007 standar sarana prasarana
Lampiran permen 24 2007 standar sarana prasaranaLampiran permen 24 2007 standar sarana prasarana
Lampiran permen 24 2007 standar sarana prasaranamastertalk
 
Profil SMK Negeri 42 Jakarta 2010
Profil SMK Negeri 42 Jakarta 2010Profil SMK Negeri 42 Jakarta 2010
Profil SMK Negeri 42 Jakarta 2010nurhalim42
 
Pengelolaan taman sekolah
Pengelolaan taman sekolahPengelolaan taman sekolah
Pengelolaan taman sekolahagustinmejayan
 
Pembinaan uks
Pembinaan uksPembinaan uks
Pembinaan uksRia Mey
 
Ppt lingkungan sehat dan tidak sehat
Ppt lingkungan sehat dan tidak sehatPpt lingkungan sehat dan tidak sehat
Ppt lingkungan sehat dan tidak sehatathaimoet
 
Buku pedoman standarisasi_bangunan
Buku pedoman standarisasi_bangunanBuku pedoman standarisasi_bangunan
Buku pedoman standarisasi_bangunanRenol Doang
 
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMP
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN  STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMPINDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN  STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMP
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMPKahar Muzakkir
 
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...SlideShare
 

Destaque (9)

Lampiran permen 24 2007 standar sarana prasarana
Lampiran permen 24 2007 standar sarana prasaranaLampiran permen 24 2007 standar sarana prasarana
Lampiran permen 24 2007 standar sarana prasarana
 
Profil SMK Negeri 42 Jakarta 2010
Profil SMK Negeri 42 Jakarta 2010Profil SMK Negeri 42 Jakarta 2010
Profil SMK Negeri 42 Jakarta 2010
 
Pengelolaan taman sekolah
Pengelolaan taman sekolahPengelolaan taman sekolah
Pengelolaan taman sekolah
 
Sekolah sehat
Sekolah sehatSekolah sehat
Sekolah sehat
 
Pembinaan uks
Pembinaan uksPembinaan uks
Pembinaan uks
 
Ppt lingkungan sehat dan tidak sehat
Ppt lingkungan sehat dan tidak sehatPpt lingkungan sehat dan tidak sehat
Ppt lingkungan sehat dan tidak sehat
 
Buku pedoman standarisasi_bangunan
Buku pedoman standarisasi_bangunanBuku pedoman standarisasi_bangunan
Buku pedoman standarisasi_bangunan
 
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMP
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN  STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMPINDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN  STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMP
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMP
 
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...
 

Semelhante a Sekolah Potensial

Sekolah Berbasis Internasional dan Sekolah Nasional
Sekolah Berbasis Internasional dan Sekolah NasionalSekolah Berbasis Internasional dan Sekolah Nasional
Sekolah Berbasis Internasional dan Sekolah NasionalBusiness Opportunity
 
Rencana pengembangan-sekolah (1)
Rencana pengembangan-sekolah (1)Rencana pengembangan-sekolah (1)
Rencana pengembangan-sekolah (1)Litle Jo
 
Rubrik Instrumen eds kinerja smpn 3 cibadak
Rubrik Instrumen  eds kinerja smpn 3 cibadakRubrik Instrumen  eds kinerja smpn 3 cibadak
Rubrik Instrumen eds kinerja smpn 3 cibadakIwan Sumantri
 
Pendidikan Menengah Universal
Pendidikan Menengah UniversalPendidikan Menengah Universal
Pendidikan Menengah Universalgatothp
 
Pengembangan Kurikulum - 5 - 8A
Pengembangan Kurikulum - 5 - 8APengembangan Kurikulum - 5 - 8A
Pengembangan Kurikulum - 5 - 8Ajayamartha
 
Analisiskonteks-110710230254-phpapp01
Analisiskonteks-110710230254-phpapp01Analisiskonteks-110710230254-phpapp01
Analisiskonteks-110710230254-phpapp01Sofyan Saputra
 
Diknas kewirausahaan 2021 pendidikan kewirausahaan
Diknas kewirausahaan 2021   pendidikan kewirausahaanDiknas kewirausahaan 2021   pendidikan kewirausahaan
Diknas kewirausahaan 2021 pendidikan kewirausahaanFajar Baskoro
 
08. juknis analisis kondisi satuan pendidikan (isi revisi)
08. juknis analisis kondisi satuan pendidikan (isi revisi)08. juknis analisis kondisi satuan pendidikan (isi revisi)
08. juknis analisis kondisi satuan pendidikan (isi revisi)Suaidin -Dompu
 

Semelhante a Sekolah Potensial (20)

Sekolah Berbasis Internasional dan Sekolah Nasional
Sekolah Berbasis Internasional dan Sekolah NasionalSekolah Berbasis Internasional dan Sekolah Nasional
Sekolah Berbasis Internasional dan Sekolah Nasional
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaran
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaran
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaran
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaran
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaran
 
Rencana pengembangan-sekolah (1)
Rencana pengembangan-sekolah (1)Rencana pengembangan-sekolah (1)
Rencana pengembangan-sekolah (1)
 
Rubrik Instrumen eds kinerja smpn 3 cibadak
Rubrik Instrumen  eds kinerja smpn 3 cibadakRubrik Instrumen  eds kinerja smpn 3 cibadak
Rubrik Instrumen eds kinerja smpn 3 cibadak
 
Pengembangan silabus baru
Pengembangan silabus baruPengembangan silabus baru
Pengembangan silabus baru
 
Buku standar-isi-smp
Buku standar-isi-smpBuku standar-isi-smp
Buku standar-isi-smp
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Makalah rps
Makalah rpsMakalah rps
Makalah rps
 
KTSP SMK 2020 JATIM
KTSP SMK 2020 JATIMKTSP SMK 2020 JATIM
KTSP SMK 2020 JATIM
 
Standar pengelola pkbm
Standar pengelola pkbmStandar pengelola pkbm
Standar pengelola pkbm
 
Pendidikan Menengah Universal
Pendidikan Menengah UniversalPendidikan Menengah Universal
Pendidikan Menengah Universal
 
Pengembangan Kurikulum - 5 - 8A
Pengembangan Kurikulum - 5 - 8APengembangan Kurikulum - 5 - 8A
Pengembangan Kurikulum - 5 - 8A
 
Penyusunan rks rkas
Penyusunan rks rkasPenyusunan rks rkas
Penyusunan rks rkas
 
Analisiskonteks-110710230254-phpapp01
Analisiskonteks-110710230254-phpapp01Analisiskonteks-110710230254-phpapp01
Analisiskonteks-110710230254-phpapp01
 
Diknas kewirausahaan 2021 pendidikan kewirausahaan
Diknas kewirausahaan 2021   pendidikan kewirausahaanDiknas kewirausahaan 2021   pendidikan kewirausahaan
Diknas kewirausahaan 2021 pendidikan kewirausahaan
 
08. juknis analisis kondisi satuan pendidikan (isi revisi)
08. juknis analisis kondisi satuan pendidikan (isi revisi)08. juknis analisis kondisi satuan pendidikan (isi revisi)
08. juknis analisis kondisi satuan pendidikan (isi revisi)
 

Mais de Business Opportunity

Ebook Jaringan Komunikasi Komputer ( Networking )
Ebook Jaringan Komunikasi Komputer ( Networking )Ebook Jaringan Komunikasi Komputer ( Networking )
Ebook Jaringan Komunikasi Komputer ( Networking )Business Opportunity
 
Panduan DNS Nawala ( Internet Filter )
Panduan DNS Nawala ( Internet Filter )Panduan DNS Nawala ( Internet Filter )
Panduan DNS Nawala ( Internet Filter )Business Opportunity
 
Pedoman Cara Berekspresi secara Online ( Citizens in Action )
Pedoman Cara Berekspresi secara Online ( Citizens in Action )Pedoman Cara Berekspresi secara Online ( Citizens in Action )
Pedoman Cara Berekspresi secara Online ( Citizens in Action )Business Opportunity
 
Panduan Praktis untuk Orang Awam bila Diperiksa di Kepolisian
Panduan Praktis untuk Orang Awam bila Diperiksa di KepolisianPanduan Praktis untuk Orang Awam bila Diperiksa di Kepolisian
Panduan Praktis untuk Orang Awam bila Diperiksa di KepolisianBusiness Opportunity
 
Step by Step Facebook the Next Level
Step by Step Facebook the Next LevelStep by Step Facebook the Next Level
Step by Step Facebook the Next LevelBusiness Opportunity
 

Mais de Business Opportunity (20)

Panduan BOS 2010 untuk Sekolah
Panduan BOS 2010 untuk SekolahPanduan BOS 2010 untuk Sekolah
Panduan BOS 2010 untuk Sekolah
 
Blog Profit Blue Prints
Blog Profit Blue PrintsBlog Profit Blue Prints
Blog Profit Blue Prints
 
Manajemen Sekolah
Manajemen SekolahManajemen Sekolah
Manajemen Sekolah
 
Ebook Tentang Blog
Ebook Tentang BlogEbook Tentang Blog
Ebook Tentang Blog
 
Ebook Social Media Network
Ebook Social Media NetworkEbook Social Media Network
Ebook Social Media Network
 
Ebook E-Commerce
Ebook E-CommerceEbook E-Commerce
Ebook E-Commerce
 
Ebook Jaringan Komunikasi Komputer ( Networking )
Ebook Jaringan Komunikasi Komputer ( Networking )Ebook Jaringan Komunikasi Komputer ( Networking )
Ebook Jaringan Komunikasi Komputer ( Networking )
 
Ebook Tutorial Linux
Ebook Tutorial LinuxEbook Tutorial Linux
Ebook Tutorial Linux
 
Ebook Tutorial Design Wireless
Ebook Tutorial Design WirelessEbook Tutorial Design Wireless
Ebook Tutorial Design Wireless
 
Ebook Panduan Internet
Ebook Panduan InternetEbook Panduan Internet
Ebook Panduan Internet
 
Panduan DNS Nawala ( Internet Filter )
Panduan DNS Nawala ( Internet Filter )Panduan DNS Nawala ( Internet Filter )
Panduan DNS Nawala ( Internet Filter )
 
Indonesia for Sale
Indonesia for SaleIndonesia for Sale
Indonesia for Sale
 
Ebook Internet Sehat
Ebook Internet SehatEbook Internet Sehat
Ebook Internet Sehat
 
Panduan Toko Online
Panduan Toko OnlinePanduan Toko Online
Panduan Toko Online
 
Pedoman Cara Berekspresi secara Online ( Citizens in Action )
Pedoman Cara Berekspresi secara Online ( Citizens in Action )Pedoman Cara Berekspresi secara Online ( Citizens in Action )
Pedoman Cara Berekspresi secara Online ( Citizens in Action )
 
Panduan Praktis untuk Orang Awam bila Diperiksa di Kepolisian
Panduan Praktis untuk Orang Awam bila Diperiksa di KepolisianPanduan Praktis untuk Orang Awam bila Diperiksa di Kepolisian
Panduan Praktis untuk Orang Awam bila Diperiksa di Kepolisian
 
Step by Step Facebook the Next Level
Step by Step Facebook the Next LevelStep by Step Facebook the Next Level
Step by Step Facebook the Next Level
 
Keajaiban Berbagi
Keajaiban BerbagiKeajaiban Berbagi
Keajaiban Berbagi
 
Amplop Rezeki
Amplop RezekiAmplop Rezeki
Amplop Rezeki
 
Program Keajaiban Sedekah
Program Keajaiban SedekahProgram Keajaiban Sedekah
Program Keajaiban Sedekah
 

Último

Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaAbdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxSyifaDzikron
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptBennyKurniawan42
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 

Último (20)

Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 

Sekolah Potensial

  • 1. PANDUAN PEMBINAAN SEKOLAH POTENSIAL MENJADI SSN DIREKTORAT PEMBINAAN SMP DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA 2006-2007
  • 2. KONSEP DAN PELAKSANAAN PEMBINAAN SMP (SEKOLAH POTENSIAL MENUJU SSN)
  • 3. PENDAHULUAN  Kebijakan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah mengenai pengembangan kelembagaan pendidikan di SMP;  Pengalaman pelaksanaan MPMBS, MBS, dan School Grant  Tuntutan sekolah berstandar (nasional-internasional)
  • 4. TUJUAN UMUM :  untuk memberikan pembinaan, acuan, panduan, dan rambu-rambu untuk dipergunakan oleh berbagai fihak yang berkepentingan dalam membina, menyelenggarakan dan mengembangkan Sekolah potensial, baik di pusat, propinsi, kabupaten/kota maupun sekolah guna mencapai standar nasional pendidikan (SNP), sehingga mampu mencapai kategori sekolah standar nasional (SSN)
  • 5. PENGKATEGORIAN SEKOLAH SEKOLAH SEKOLAH SSN SB SEKOLAH SEKOLAH STANDAR /SEKOLAH FRANCHI POTENSIAL ASING NASIONAL/S SN KEUNGGULAN LOKAL I SE ASING
  • 6. PENGERTIAN  Sekolah potensial, yaitu sekolah yang masih relatif banyak kekurangan/kelemahan untuk memenuhi kriteria sekolah yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan sebagaimana diamanatkan dalam UUSPN Tahun 2003 pasal 35 maupun dalam PP Nomor 19 Tahun 2005. Kedelapan SNP tersebut adalah standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana dan prasarana, standar tenaga pendidik dan kependidikan, standar manajemen, standar pembiayaan, dan standar penilaian. Ditegaskan dalam penjelasan PP Nomor 19 Tahun 2005 pasal 11 ayat 2 dan 3 bahwa kategori sekolah potensial adalah sekolah yang belum memenuhi (masih jauh) dari SNP.
  • 7. KATEGORI SEKOLAH Pengkategorian pendidikan dasar dan menengah di Indonesia menurut UU 20/2003 dan PP Nomor 19 Tahun 2005 pasal 11 dan 16: 1. Sekolah formal standar (dalam pembinaan disebut juga sekolah potensial/rintisan) 2. Sekolah formal mandiri (dalam pembinaan disebut juga Sekolah Standar Nasional (SSN) 3. Sekolah bertaraf internasional (SBI)
  • 8. KATEGORI SEKOLAH (UMUM) SEKOLAH FORMAL MANDIRI SEKOLAH SEKOLAH SEKOLAH SEKOLAH FORMAL BERTARAF FRANCHISE ASING INTERNASIO ASING (INTERNASIO STANDAR SEKOLAH NAL (SBI) NAL) KEUNGGULAN LOKAL DILAKUKAN PEMBINAAN LANGSUNG OLEH DIT. PSMP
  • 9. KATEGORI SEKOLAH (Kelompok sekolah binaan) SEKOLAH SEKOLAH SEKOLAH FORMAL BERTARAF FORMAL INTERNASIONAL STANDAR MANDIRI (SBI) KEBIJAKAN PEMBINAAN SEKOLAH SEKOLAH STANDAR NASIONAL SEKOLAH POTENSIAL BERTARAF (SSN) & SEKOLAH INTERNASIONAL RINTISAN SEKOLAH (SBI) KEUNGGULAN LOKAL
  • 10. Pengertian Sekolah Standar Nasional (SSN)  Standar Nasional Pendidikan (SNP), bahwa yang dimaksudkan dengan Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang berbagai aspek yang relevan dalam pelaksanaan sistem pendidikan nasional yang harus dipenuhi oleh penyelenggara dan/atau satuan pendidikan, yang berlaku di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. SNP tersebut mencakup standar isi, tenaga kependidikan, sarana-prasarana, pembiayaan, proses pendidikan, proses pengelolaan, penilaian dan kompetensi lulusan.  sekolah standar nasional (SSN) adalah sekolah yang sudah atau hampir memenuhi SNP, yaitu standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana dan prasarana, standar tenaga pendidik dan kependidikan, standar manajemen, standar pembiayaan, dan standar penilaian.
  • 11. INDIKATOR KEBERHASILAN SSN  memiliki dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) secara lengkap.  memiliki perangkat pembelajaran yang lengkap, dari silabus sampai dengan RPP untuk kelas VII – IX semua mata pelajaran.  menerapkan pembelajaran kontektual untuk kelas VII – IX semua mata pelajaran.  Rata-rata gain score minimal 0,6 dari tahun 1 sampai tahun 3 untuk semua mata pelajaran  Rata-rata pencapaian ketuntasan kompetensi minimal 75 %  Kondisi guru 75 % minimal berpendidikan S-1 pada tahun ke-3  Penguasaan kompetensi, 50% guru bersertifikat kompetensi  Rasio jumlah rombel dan jumlah kelas 1 : 1 (tidak boleh double shift)  Jumlah siswa per rombel maksimal 35 untuk semua kelas (kelas 1, 2 dan 3)  Rata-rata jam mengajar guru berkisar antara 18 – 20  Jumlah laboratorium minimal 1 lab IPA, lab. Bahasa, lab. Komputer dan lab. Keterampilan  Memiliki telpon dan akses internet pada lab komputer, guru, dan kepala sekolah  Memiliki ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang BP, ruang Tata Usaha, kamar kecil yang cukup dan memadai (sesuai SPM)  memiliki ruang perpustakaan (termasuk ruang baca) sesuai SPM  sudah melaksanakan secara konsisten aspek-aspek dalam manajemen berbasis sekolah (otonomi/kemandirian, keterbukaan, kerjasama, akuntabilitas dan sustainabilitas)  Memiliki perangkat media pembelajaran untuk semua mata pelajaran sesuai dengan SPM.  Sudah melaksanakan sistim penilaian yang komprehensif (ulangan harian, UTS, UAS, ulangan kenaikan kelas) dengan teknik penilaian yang variasi (sesuai PP 19 tahun 2005)  Memiliki tandar pembiayaan minimal Rp. 100.000,- per bulan per siswa.
  • 12. LANDASAN HUKUM  Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 ps 50  Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 : Pemerintahan Pusat dan Daerah  Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 : Kewenangan Pemerintah (Pusat) dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom  Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000 : Program Pembangunan Nasional  Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 : Standar Nasional Pendidikan (SNP) ps 61  Keputusan Meneteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 : Standar Isi  Keputusan Meneteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 : Standar kompetensi Lulusan  Keputusan Meneteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 : Implementasi Kepmendiknas Nomor 22 dan 23 Tahun 2006  Renstras Depdiknas: th 2009/2010 tdp 450 rintisan SBI SMP
  • 13. K E RIT RIA SE OL P E K AH OT NSIAL  Sekolah negeri maupun swasta  Memiliki rata-rata UN yang lebih rendah daripada rata-rata UN untuk kriteria sekolah standar nasional (SSN), misalnya untuk penetapan SSN tahun 2006 persyaratan UN tahun 2004 minimal 6,33 dan UAN tahun 2005 minimal 6,50. Sedangkan untuk penetapan SSN tahun 2007 UN tahun 2005 minimal 6,35 dan UN tahun 2006 minimal 6,75.  Termasuk sekolah yang tergolong kategori cukup atau kurang di kabupaten/kota yang bersangkutan, yaitu memiliki karakteristik cukup atau kurang terhadap delapan SNP (standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana dan prasarana, standar tenaga pendidik dan kependidikan, standar manajemen, standar pembiayaan, dan standar penilaian) atau di bawah nilai baik dan amat baik. Hal ini dibuktikan dengan penilaian kinerja sekolah yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.  Bukan sekolah yang didukung oleh yayasan yang memiliki pendanaan yang kuat, baik dari dalam maupun luar negeri.  Sekolah dengan nilai akreditasi di bawah A.
  • 14. Kebijakan Dit. PSMP dalam Pembinaan SMP Potensial  Penetapan kelompok sekolah standar nasional (sekolah potensial), dimana mulai tahun 2007 semua sekolah yang tidak termasuk dalam kelompok sekolah standar nasional (SSN), baik yang telah maupun belum ditetapkan oleh pusat maupun daerah namun semuanya memenuhi kriteria SSN, adalah menjadi kelompok sekolah standar nasional (sekolah potensial). Dengan kata lain, tidak ada lagi sekolah kategori rintisan, karena semua sekolah rintisan telah memenuhi kriteria sebagai sekolah standar nasional (sekolah potensial).  Menyusun panduan penyelenggaraan sekolah standar nasional (sekolah potensial), yaitu terdiri dari: konsep penyelenggaraan sekolah standar nasional (sekolah potensial), penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah pada sekolah standar nasional (sekolah potensial), penggunaan dana bantuan sekolah standar nasional (sekolah potensial) atau disebut dengan School Grant, dan panduan pembuata laporan penyelenggaraan sekolah standar nasional (sekolah potensial). Diharapkan semua pihak, khususnya pemerintah daerah dan sekolah standar nasional (sekolah potensial) dapat menggunakan panduan ini dalam penyelenggaraannya.  Melaksanakan sosialisasi kepada Dinas Pendidikan Propinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia melalui Rakornas, pengiriman panduan kebijakan, dan pada tingkat daerah diharapkan terdapat kegiatan sosialisasi kepada sekolah-sekolah.  Memberikan dana bantuan School Grant kepada semua sekolah standar nasional (sekolah potensial) melalui dana dekonsentrasi, yang disalurkan langsung ke daerah (Dinas Pendidikan Propinsi) untuk selanjutnya dilakukan seleksi dan pentahapan lain sesuai dengan pedoman dan panduan penyelenggaraan sekolah standar nasional (sekolah potensial). Hal ini diatur tersendiri.  Melaksanakan evaluasi penyelenggaraan pendidikan pada sekolah standar nasional (sekolah potensial) untuk perbaikan dan peningkatan kebijakan pada tahun berikutnya.  Menindaklanjuti hasil evaluasi penyelenggaraan pendidikan pada sekolah potensial.
  • 15. LANGK -L AH ANGKAH P NGE B E M ANGAN 1. SOSIALISASI OLEH DINAS PENDIDIKAN PROPINSI DAN KAB/KOTA 2. PEMBENTUKAN TIM PENGEMBANG DI SEKOLAH 3. PEMBUATAN RPS OLEH SEKOLAH
  • 16. ASPEK-ASPEK YANG DIKEMBANGKAN 1. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN 2. KTSP 3. PBM 4. TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN 5. SARANA DAN PRASARANA 6. MANAJEMEN 7. PENILAIAN 8. PEMBIAYAAN 9. LAINNYA: KULTUR SEKOLAH, LINGKUNGAN SEKOLAH, DLL
  • 17. MENENTUKAN TONGGAK-TONGGAK KEBERHASILAN Tonggak-Tonggak Kunci Keberhasilan Sekolah NO Aspek-aspek Pendidikan Th I Th II Th III Th IV Th V I OUTPUT SEKOLAH: A Prestasi Akademik: 1 Rata-rata NUAN 2 Kejuaraan olimpiade 3 Jumlah lulusan yang melanjutkan pendidikan 4 Tingkat DO 5 Penguasaan ICT 6 Prestasi debat Bhs Inggris 7 Pengumpulan portofolio anak 8 Kejuaraan mengarang dengan bhs asing 9 Kejuaraan olimpiade dalam bidang: matematika, fisika, biologi kimia, stronomi, dan atau lainnya 10 Memeiliki kemampuan penguasaan teknologi dasar 12 Dokumen karya-karya/prestasi B Prestasi Non Akademik 1 Kejuaraan OR 2 Kejuaraan kesenian 3 Kejuaraan UKS 4 Kejuaraan keterampilan 5 Kejuaraan lingkungan sehat 6 Kejuaraan lainnya: ………
  • 18. II PROSES A Proses belajar mengajar 1 Program-program yang menumbuhkan kreativitas siswa, guru, dll 2 Penerapan pendekatan PBM: contextual teaching and learning (CTL) atau pembelajaran kontekastual 3 Penerapan pendekatan: pembelajaran tuntas 4 Penerapan moving kelas 5 Pendekatan Lainnya: ……………… B Proses Penilaian 1 Standar penilaian 2 Keberadaan perangkat/instrumen penilaian guru 3 Keberadaan perangkat/instrumen penilaian sekolah 4 Penerapan pendekatan penilaian (variasinya) 5 Frekuensi penilaian 6 Penilaian oleh sekolah 7 Lainnya: ...........
  • 19. C Manajemen: 1 Dokumen RPS (Rencana strategis) 2 Dokumen RPS (Rencana operasional) 3 Kerjasama dengan pihak lain: ……. 4 Dukungan dana dari komite sekolah 5 Dukungan lain dari komite sekolah 6 Penerapan MBS 7 Penerapan ISO 9001:2000 (manajemen mutu) 8 Penerapan SIM 9 Penerapan ICT 10 Kepemilikan usaha-usaha/unit produksi sekolah 11 Keberadaan tim pengembang sekolah 12 Lainnya: ......... D Kepemimpinan: 1 Penciptaan dan pengimplementasian visi, misi, tujuan, dan sasaran sekolah 2 Pengimplementasian suasana/budaya sekolah yang menjamin terjadinya PBM yang kondusif. 3 Penerapan demokratisasi di sekolah 4 Eksistensi pembagian tugas, pemberian pekerjaan dan tanggung jawab yang jelas kepada warga sekolah. 5 Lainnya: ....................
  • 20. II INPUT I A Kurikulum 1 Dokumen kurikulum sekolah (KTSP) : silabus 2 Dokumen kurikulum sekolah (KTSP) : RPP 3 Bahan ajar 4 Keberadaan tim pengembang KTSP 5 Kurikulum muatan lokal 6 Lainnya: ......... B Guru dan guru BK 1 Jumlah guru 2 Kualifikasi guru 3 Bidang studi/latar belakang pendidikan 5 Sertidikasi 6 Kemampuan menggunakan ICT 7 Kemampuan mengembangkan KTSP 8 Kemampuan bahasa Inggris 9 Kompetensi: CTL 10 Lainnya: .................
  • 21. C Kepala Sekolah: 1 Kualifikasi pendidikan 2 Bidang studi/latar belakang pendidikan 3 Sertidikasi 4 Kemampuan menggunakan ICT 5 Kemampuan mengembangkan KTSP 6 Kemampuan bahasa Inggris 7 Kompetensi: manajerial 8 Kepemimpinan 9 Pengalaman kerja 10 Lainnya: ................. D Tenaga Pendukung: 1 Pustakawan a Kualifikasi pendidikan b Bidang keahlian c Sertifikasi keahlian d Kemampuan bahasa Inggris e Pengalaman kerja f Jumlah 2 Laboran:n a Kualifikasi pendidikan b Bidang keahlian c Sertifikasi keahlian d Kemampuan bahasa Inggris e Pengalaman kerja f Jumlah
  • 22. 3 Teknisi Komputer: a Kualifikasi pendidikan b Bidang keahlian c Sertifikasi keahlian d Kemampuan bahasa Inggris e Pengalaman kerja f Jumlah 4 Kepala TU: a Kualifikasi pendidikan b Bidang keahlian c Sertifikasi keahlian d Kemampuan bahasa Inggris e Pengalaman kerja 5 Tenaga administrasi Keuangan: a Kualifikasi pendidikan b Bidang keahlian c Sertifikasi keahlian d Kemampuan bahasa Inggris e Pengalaman kerja f Jumlah 6 Tenaga Administrasi Ketenagaan: a Kualifikasi pendidikan b Bidang keahlian c Sertifikasi keahlian d Kemampuan bahasa Inggris e Pengalaman kerja f Jumlah
  • 23. 7 Tenaga Administrasi Akademik: a Kualifikasi pendidikan b Bidang keahlian c Sertifikasi keahlian d Kemampuan bahasa Inggris e Pengalaman kerja f Jumlah 8 Tenaga Administrasi Sarpras: a Kualifikasi pendidikan b Bidang keahlian c Sertifikasi keahlian d Kemampuan bahasa Inggris e Pengalaman kerja f Jumlah 9 Tenaga Administrasi Kesekretariatan: a Kualifikasi pendidikan b Bidang keahlian c Sertifikasi keahlian d Kemampuan bahasa Inggris e Pengalaman kerja f Jumlah
  • 24. E. Organisasi dan Administrasi: 1 Kepemilikan visi, misi, dan tujuan sekolah 2 Keberadaan dan kejelasan tupoksi 3 Keberadaan sistem administrasi 4 Penerapan SIM 5 Lainnya: ......... F Sarana dan Prasarana: 1 Umum: a Luas tanah b Luas ruang kelas c Jumlah ruang kelas d Jumlah siswa per rombel e Fasilitas ICT per kelas per tingkat f Ruang kepala sekolah g Luas ruang kepala sekolah h Ruang guru i Luas ruang guru j Ruang wakil kepala sekolah k Luas ruang wakil kepala sekolah l Ruang TU sekolah m Luas ruang TU sekolah 2 Perpustakaan: a Luas ruang baca b Ratio Buku teks dengan siswa c Langganan jurnal, buletin, majalah, surat kabar, dll d Jumlah komputer e Jaringan internet f Lainnya: ............ g
  • 25. 3 Laboratorium Fisika: a Luas ruang laboratorium b Jumlah (kecukupan) peralatan c Jumlah (kecukupan) bahan d Fasilitas AC e Panduan/Pedoman praktik f Optimasi penggunaan g Kapasitas pemakaian (jumlah siswa) h Fasilitas keselamatan i Lainnya: ............ 4 Laboratorium Biologi: a Luas ruang laboratorium b Jumlah (kecukupan) peralatan c Jumlah (kecukupan) bahan d Fasilitas AC e Panduan/Pedoman praktik f Optimasi penggunaan g Kapasitas pemakaian (jumlah siswa) h Fasilitas keselamatan i Lainnya: ............ 5 Laboratorium Kimia: a Luas ruang laboratorium b Jumlah (kecukupan) peralatan c Jumlah (kecukupan) bahan d Fasilitas AC e Panduan/Pedoman praktik f Optimasi penggunaan g Kapasitas pemakaian (jumlah siswa) h Fasilitas keselamatan i Lainnya: ............
  • 26. 6 Laboratorium Bahasa: a Luas ruang laboratorium b Jumlah (kecukupan) peralatan c Jumlah (kecukupan) bahan/materi ajar d Fasilitas AC e Panduan/Pedoman praktik f Optimasi penggunaan g Kapasitas pemakaian (jumlah siswa) h Fasilitas keselamatan i Lainnya: ............ 7 Laboratorium IPS: a Luas ruang laboratorium b Jumlah (kecukupan) peralatan c Jumlah (kecukupan) bahan/materi ajar d Fasilitas AC e Panduan/Pedoman praktik f Optimasi penggunaan g Kapasitas pemakaian (jumlah siswa) h Fasilitas keselamatan i Lainnya: ............ 8 Laboratorium komputer: a Luas ruang laboratorium b Jumlah (kecukupan) komputer c Jumlah (kecukupan) bahan/materi ajar d Fasilitas AC e Panduan/Pedoman praktik f Optimasi penggunaan g Kapasitas pemakaian (jumlah siswa) h Fasilitas keselamatan i Lainnya: ............
  • 27. 9 Kantin: a Luas ruang kantin b Kecukupan fasilitas (mebeler, memasak, dll) c Optimasi penggunaan d Kapasitas pemakaian (jumlah siswa) e Kondisi lingkungan f Variasi makanan sehat, bergizi, higienis g Lainnya: ............ 10 Aula/auditorium: a Luas ruang b Jumlah (kecukupan) peralatan sound system c Jumlah (kecukupan) mebelair d Fasilitas AC e Optimasi penggunaan f Kapasitas pemakaian g Fasilitas keselamatan h Lainnya: ............ 11 Sarana Olah Raga: a Luas lapangan sepak bola b Luas lapangan bola volly c Luas lapangan basket d Luas lapangan lainnya: ............. e Fasilitas OR sepak bola f Fasilitas OR bola volly g Fasilitas OR basket h Fasilitas OR lainnya: ....... i Penjaminan/fasilitas keselamatan j Lainnya: ……….
  • 28. 12 Pusat Belajar dan Riset Guru: a Luas ruang b Jumlah (kecukupan) peralatan / komputer c Jumlah (kecukupan) mebelair d Fasilitas AC e Optimasi penggunaan f Kapasitas pemakaian g Fasilitas keselamatan h Jumlah buku referensi i Lainnya: ............ 13 Raung Penunjang administrasi Sekolah: a Luas ruang b Jumlah (kecukupan) peralatan / komputer c Jumlah (kecukupan) mebelair d Fasilitas AC e Optimasi penggunaan f Kapasitas pemakaian g Fasilitas keselamatan h Lainnya: ............ 14 Ruang Kesehatan: a Luas ruang b Jumlah (kecukupan) peralatan kesehatan c Jumlah (kecukupan) mebelair d Jumlah (kecukupan) bahan/obat PPPK e Fasilitas AC f Optimasi penggunaan g Kapasitas pemakaian h Fasilitas keselamatan i Lainnya: ............
  • 29. 15 Tolite: a Luas ruang b Jumlah (kecukupan) peralatan toilet (Laki-laki dan Perempuan) c Kecukupan air d Fasilitas sanitasi e Optimasi penggunaan f Kapasitas pemakaian g Jumlah teknisi perawat h Lainnya: ............ 16 Tempat bermain, kreasi, dan rekreasi: a Luas ruang / lahan b Jumlah (kecukupan) peralatan c Jumlah (kecukupan) mebelair d Optimasi penggunaan e Kapasitas pemakaian f Fasilitas keselamatan g Lainnya: ............ 17 Tempat Ibadah sesuai Agamanya: a Luas ruang b Jumlah (kecukupan) peralatan c Jumlah (kecukupan) mebelair d Fasilitas AC e Optimasi penggunaan f Kapasitas pemakaian g Fasilitas keselamatan h Lainnya: ............
  • 30. 18 Ruang kesenian/keterampilan: a Luas ruang b Jumlah (kecukupan) peralatan c Jumlah (kecukupan) mebelair d Fasilitas AC e Optimasi penggunaan f Kapasitas pemakaian g Fasilitas keselamatan h Lainnya: ............ 19 Ruang Pusat Multi Media: a Luas ruang b Jumlah (kecukupan) peralatan c Jumlah (kecukupan) mebelair d Fasilitas AC e Optimasi penggunaan f Kapasitas pemakaian g Fasilitas keselamatan h Lainnya: ............ 20 Ruang Koperasi Siswa/Guru/Karyawan: a Luas ruang b Jumlah (kecukupan) peralatan c Jumlah (kecukupan) mebelair d Fasilitas AC e Optimasi penggunaan f Kapasitas pemakaian g Fasilitas keselamatan h Lainnya: ............
  • 31. 21 Ruang BP/BK: A Luas ruang b Jumlah (kecukupan) peralatan c Jumlah (kecukupan) mebelair d Fasilitas AC e Optimasi penggunaan f Kapasitas pemakaian g Fasilitas Komputer h Lainnya: ............ 22 Ruang Lainnya: .......................... a Luas ruang b Jumlah (kecukupan) peralatan c Jumlah (kecukupan) mebelair d Fasilitas AC e Optimasi penggunaan f Kapasitas pemakaian g Fasilitas keselamatan h Lainnya: ............ G. Kesiswaan: 1 Penerimaan siswa Baru: a Kriteria b Persyaratan c Prosedur d Daya tampung e Lainnya
  • 32. 2 Pembinaan Kegiatan Kesiswaan: a Pembinaan kreativitas/inovasi b Pembinaan kesenian c Pembinaan karya tulis d Pembinaan mengarang e Pembinaan olah raga f Pembinaan keterampilan g Pembinaan life skill h Pembinaan keagamaan i Pembinaan kesosialan j Pembinaan kesehatan dan obat terlarang k Pembinaan kepramukaan l Pembinaan lainnya: ......... H. Pembiayaan: 1 Jumlah sumber dana 2 Penggalian sumber dana 3 Jumlah biaya operasional per siswa per tahun 4 Bentuk penggunaan dana yang transparan dan akuntabel 5 Lainnya: ......................... 6
  • 33. I. Regulasi Sekolah: 1 Keberadaan regulasi intern sekolah 2 Tingkat implementasi regulasi 3 Dukungan pelaksanaan regulasi oleh warga 4 sekolah 5 Dukungan pelaksanaan regulasi oleh komite 6 sekolah Hambatan keterlaksanaan regulasi Lainnya: ............ J. Hubungan Masyarakat: 1 Keberadaan kerjasama (perjanjian/MoU) 3 dengan pihak lain 4 Substansi kerjasama 5 Jumlah lembaga/instansi lain yang kerjasama 6 dengan sekolah Bentuk dukungan/kontribusi lembaga lain dalam kerjasama Lainnya: ............... K. Kultur Sekolah: 1 Keberadaan kebijakan/regulasi 2 Failitas pendukung 3 Pola kegiatan/pembinaan 4 Strategi pelaksanaan 5 Hubungan sosial kekeluargaan warga sekolah 6 Lainnya: ...........
  • 34. Pentahapan Pelaksanaan Penyelenggaraan Sekolah Potensial 1. Tahap Pengembangan Kelembagaan Sekolah sebagai Sistem 2. Tahap Pengembangan Sumber Daya Manusia Sekolah  Pengelolaan Calon peserta didik Baru  Pengembangan Tenaga Pendidik (Guru)  Pengembangan Kepala Sekolah  Pengembangan Tenaga Pendukung  Pengembangan dan Pemberdayaan Tim Pengembang Sekolah Potensial
  • 35. 1. Tahap Pengembangan Standar Kompetensi Lulusan dan Kurikulum 2. Tahap Pengembangan Bahan Ajar 3. Tahap Pengembangan Proses Belajar Mengajar (PBM) 4. Tahap Pengembangan Manajemen dan Organisasi Sekolah 5. Tahap Pengembangan Sumber Daya Sekolah Lainnya  Pengembangan Sarana dan Prasarana  Pengembangan Sumber Dana dan Pendanaan Sekolah 6. Tahap Pengembangan Sistem Penilaian 7. Tahap Pengembangan Lingkungan Sekolah 8. Pengembangan Budaya Sekolah 9. Tahap Pengembangan Kegiatan Kesiswaan 10. Tahap Pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) 11. Tahap Pelaksanaan Penyelenggaraan dan Pembinaan Sekolah Potensial, YAITU:
  • 36. Tahap Pelaksanaan Penyelenggaraan dan Pembinaan Sekolah Potensial KRITERIA UMUM SEKOLAH POTENSIAL: 1. Sekolah negeri maupun swasta PENENTUAN 2. Memiliki rata-rata UN yang lebih rendah daripada rata- KRITERIA UMUM rata UN untuk kriteria sekolah formal mandiri (SSN), untuk SEKOLAH penetapan SSN tahun 2007 persyaratan UN tahun 2005 minimal 6,35 dan UAN tahun 2006 minimal 6,75. 3. Termasuk sekolah yang tergolong kategori cukup atau kurang di kabupaten/kota yang bersangkutan, yaitu memiliki karakteristik cukup atau kurang terhadap delapan SNP (standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana dan prasarana, standar tenaga pendidik dan kependidikan, standar manajemen, standar pembiayaan, dan standar penilaian) atau di bawah nilai baik dan amat baik. Hal ini dibuktikan dengan penilaian kinerja sekolah yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. 4. Bukan sekolah yang didukung oleh yayasan yang memiliki pendanaan yang kuat, baik dari dalam maupun luar negeri. 5. Sekolah dengan nilai akreditasi di bawah A.
  • 37. PELAKSANA -AN SELEKSI DILAKUKAN OLEH DINAS PROPINSI TENTANG SEKOLAH POTENSIAL: AWAL 1. Koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota tentang jumlah sekolah potensial 2. Long list (daftar lengkap) sekolah potensial di propinsi dari semua kabupaten/kota 3. Dipilih dan ditetapkan secara proporsional sebagai calon sekolah yang akan diverifikasi berdasarkan kriteria umum PENYIAPAN PERANGKAT DILAKUKAN OLEH DINAS PROPINSI : 1. Penyusunan dan penggandaan panduan verifikasi VERIFIKASI 2. Penyusunandan penggandaan instrumen verifikasi 3. Penentuan petugas verifikasi dengan koordinasi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota 4. Penyiapan administrasi untuk verifikasi DILAKUKAN OLEH DINAS PROPINSI: PELAKSANA 1. Koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kab/Kota -AN 2. Pembekalan calon petugas verifikasi VERIFIKASI 3. Pelaksanaan verifikasi ke lapangan 4. Analisis data hasil verifikasi 5. Daftar lengkap hasil verifikasi berdasarkan ranking nilai dan berdasarkan daerah Kab/Kota PENETAPAN SEKOLAH CALON DILAKUKAN OLEH DINAS PROPINSI: PENERIMA 1. Koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kab/Kota BANTUAN 2. Penentuan kriteria khusus: 3. Berdasarkan kuota yang ada (proporsional) per kab/kota 4. Berdasarkan ranking nilai per kab/kota 5. Sekolah memiliki potensi berkembang (berdasarkan data profil sekolah dan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kab/kota) 6. Menetapkan jumlah sekolah calon penerima dana bantuan per kab/kota
  • 38. WORKSHOP DILAKUKAN OLEH DINAS PROPINSI: SEKOLAH 1. Koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kab/Kota CALON PENERIMA 2. Pembentukan Tim/Panitia workshop DANA 3. Penentuan instruktur, nara sumber, dll BANTUAN 4. Pengadaan/pembuatan perangkat workshop: a Penyusunan pedoman workshop b Penyusunan struktur program workshop,misalnya: Kebijakan Pendidikan Daerah, Standar Nasional Pendidikan, MBS, KTSP, Penyusunan RPS, Penggunaan Dana Bantuan, Pelaporan, dan sebagainya. Daerah dapat menambah sesuai kebutuhan. c Penyiapan ATK, akomodasi, dll d Penyiapan fasilitas workshop e Dan sebagainya 5. Pelaksanaan workshop sekolah calon penerima dana bantuan 6. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan dan hasil workshop DILAKUKAN OLEH DINAS PROPINSI: PENYALUR- AN DANA 1Koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kab/Kota BANTUAN 2Pengiriman RPS yang telah disempurnakan oleh sekolah peserta workshop KEPADA SEKOLAH 3Penilaian RPS oleh Tim khsusus 4Pengiriman dana bantuan ke sekolah 5Pelaksanaan program di sekolah
  • 39. 1. Pelaksanaan program oleh sekolah berdasarkan RPS 2. Pengawasan/supervisi pelaksanaan program oleh Dinas Pendidikan Kab/Kota 3. Sekolah melaporkan kemajuan pelaksanaan pada pertengahan PELAKSANA- tahun ajaran AN PROGRAM DILAKUKAN OLEH DINAS PROPINSI: 1. Penyusunan perangkat ME: aPenyusunan dan penggandaan panduan ME bPenyusunandan penggandaan instrumen ME cPenentuan petugas ME dengan koordinasi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota MONI- dPenyiapan administrasi untuk ME TORING DAN 2. Pelaksanaan pembekalan kepada calon petugas ME EVALUASI 3. Pelaksanaan ME di lapangan 4. Analisis hasil ME 5. Pembuatan pelaporan ME 6. Menindaklanjuti hasil/rekomendasi dari ME DILAKUKAN OLEH SEKOLAH: 1. Melaksanakan monitoring internal oleh sekolah 2Melaksanakan evaluasi internal oleh sekolah 3Membuat laporan pelaksanaan dan hasil 4Menindaklanjuti hasil ME oleh sekolah
  • 40. TUGAS DAN FUNGSI JAJARAN BIROKRASI DALAM PEMBINAAN DAN PENYELENGGARAAN SEKOLAH POTENSIAL  SEKOLAH:  Membuat perencanaan (RPS) dengan mengembangkan aspek-aspek pendidikan (aspek SKL, kurikulum, PBM, SDM, Sarana dan prasarana, manajemen, pembiayaan dan penilaian serta aspek pengembangan lingkungan dan budaya sekolah, dan sebagainya) sesuai dengan potensi sekolah yang mengarah kepada pemenuhan SNP;  Melaksanakan sosialisasi kepada stakeholder tentang sekolah potensial dalam upaya memberikan pemahaman yang sama dan langkah-langkah yang sama untuk memberikan kontribusi kepada sekolah;  Melaksanakan semua program yang telah tercantum dalam RPS, baik RPS jangka panjang maupun jangka pendek;  Melaksanakan supervisi, monitoring dan evaluasi internal sekolah untuk mengetahui tentang kendala yang dihadapi untuk menentukan jalan keluarnya, serta untuk mengetahui sejauhmana keterlaksanaan program dan hasil-hasil yang dicapai;  Melaksanakan langkah-langkah strategis untuk mencapai SNP dalam berbagai aspek pendidikan sehingga mencapai sekolah standar nasional (SSN).
  • 41. PENGAWAS  Memberikan arahan, bimbingan, dan petunjuk kepada sekolah dalam berbagai aspek demi keberhasilan sekolah menuju SSN;  Membantu mengarahkan dan membimbing dalam membuat RPS;  Melaksanakan supervisi, monitoring dan evaluasi sekolah untuk mengetahui tentang kendala yang dihadapi dalam upaya membantu mencari jalan keluarnya, serta untuk mengetahui sejauhmana keterlaksanaan program dan hasil-hasil yang dicapai;  Memberikan masukan-masukan kepada sekolah tentang berbagai aspek pendidikan yang akan dikembangkan menjadi aspek-aspek pendidikan yang sesuai dengan SNP.
  • 42. KOMITE SEKOLAH  Memberikan arahan, bimbingan, dan petunjuk kepada sekolah dalam berbagai aspek demi keberhasilan sekolahnya;  Memberikan bantuan baik bersifat finansial maupun lainnya;  Merupakan penghubung antara masyarakat orang tau anak dengan sekolah dalam hal berbagai kepentingan untuk kemajuan siswa;  Membantu dalam hal monitoring terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan hasil-hasil penyelenggaraan pendidikanI.
  • 43. DINAS PENDIDIKAN KAB/KOTA  Melakukan koordinasi fungsional dengan Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota sesuai dengan fungsi dan peran masing-masing.  Menandatangani daftar rangking sekolah penerima Subsidi Sekolah  Memberikan pembinaan dalam hal perencanaan penyelenggaraan, khsususnya dalam hal pemenuhan aspek-aspek yang termasuk dalam input sekolah;  Memberikan pembinaan dalam pelaksanaan, khususnya dalam hal proses pembelajaran dan manajemen sekolah;  Melakukan supervisi, monitoring, dan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil- hasilnya;  Memberikan bantuan tambahan finansial setiap tahunnya secara rutin yang dianggarkan melalui APBD daerah kepada sekolah potensial di daerahnya;  Melaksanakan pembinanaan kepada sekolah potensial yang telah memenuhi kriteria sekolah standar nasional untuk dipersiapkan menjadi rintisan SSN di daerahnya masing-masing;  Memfasilitasi terwujudnya jalinan kerjasama dengan stakeholder lainnyai.  Menjatuhkan sanksi kepada oknum yang terlibat dalam penyalahgunaan dana subsidi.  Mempertanggungjawabkan pelaksanaan program Subsidi Sekolah kepada Dinas Pendidikan Propinsi berupa laporan pelaksanaan Subsidi Sekolah.
  • 44. TIM TEKNIS KAB/KOTA  Menyosialisasikan program Subsidi kepada sekolah-sekolah potensial.  Melakukan seleksi calon penerima Subsidi Sekolah dengan langkah-langkah sebagai berikut: (a) menilai RPS yang diajukan oleh sekolah, (b) melakukan kunjungan lapangan untuk memverifikasi data dan program-program dalam RPS yang diajukan sekolah, dan (c) berdasarkan hasil penilaian RPS dan verifikasi lapangan, TTK membuat rangking sekolah calon penerima subsidi sekolah  Memberi masukan kepada sekolah pelamar Subsidi Sekolah untuk merevisi RPS.  Menerima RPS yang telah direvisi dari sekolah.  Mengesahkan RPS kaitannya dengan Subsidi Sekolah dengan melakukan penandatanganan Berita Acara Pengesahan RPS.  Mengirimkan daftar rangking sekolah calon penerima subsidi sekolah yang telah ditandatangani oleh ketua TTK dan diketahui oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Daftar rangking tersebut disertai kelengkapannya yang meliputi RPS, Berita Acara Pengesahan RPS dan rekening sekolah di bank pemerintah atas nama sekolah ke Dinas Pendidikan Propinsi.  Memantau dan mengevaluasi penyaluran dana dan penggunaan dana Subsidi Sekolah di wilayahnya masing-masing.  Meminta laporan kemajuan dan akhir pelaksanaan kegiatan dan keuangan Subsidi Sekolah dari masing-masing sekolah.
  • 45. DEWAN PENDIDIKAN KAB/KOTA  Memberi masukan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sehubungan dengan usulan calon penerima Subsidi Sekolah sesuai dengan fungsi dan perannya.  Memberikan masukan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota (TTK) tentang tindakan pembinaan dan atau sanksi yang perlu diberikan oleh Dinas Pendidikan terhadap penyimpangan pelaksanaan Subsidi Sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
  • 46. DINAS PEND. PROPINSI  Menyosialisasikan sekolah potensial dan program Subsidi Sekolah kepada Dinas dan Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota.  Melakukan verifikasi calon penerima Subsidi Sekolah berdasarkan rangking sekolah calon penerima subsidi sekolah dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Catatan: Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menyerahkan rangking sekolah calon penerima subsidi sekolah disertai RPS yang terdiri dari Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Operasional (Renop) yang telah disetujui oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, copy rekening sekolah di Bank pemerintah.  Melaksanakan workshop sekolah calon penerima dana bantuan school grant;  Membuat SK penetapan sekolah penerima subsidi sekolah. Menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dengan sekolah penerima Subsidi.  Menyalurkan dana subsidi kepada sekolah penerima dengan cara mentransfer dana langsung ke rekening sekolah sebesar masing-masing sekolah 100 juta rupiah.  Memberikan pembinaan dalam hal perencanaan penyelenggaraan, khsususnya dalam hal pemenuhan aspek-aspek yang termasuk dalam input sekolah yang ada di setiap kabupaten/kota;  Melakukan supervisi, monitoring, dan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil-hasilnya pada masing-masing daerah Kabupaten/Kota;  Memberikan bantuan tambahan finansial setiap tahunnya secara rutin yang dianggarkan melalui APBD daerah kepada semua sekolah pelaksana sekolah potensial di setiap Kabupaten/Kota;  Melaksankan pembinanaan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota kepada sekolah potensial yang telah memenuhi kriteria sekolah standar nasional untuk dipersiapkan menjadi rintisan SSN;  Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota memfasilitasi terwujudnya jalinan kerjasama dengan stakeholder lainnyai.  Melapor dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan program ke Dit Pembinaan SMP Jakarta.  Menyelesaikan/menindaklanjuti penyimpangan penggunaan dana yang tidak dapat diselesaikan di tingkat kabupaten/kota.
  • 47. DIT. P SMP  Menyusun panduan konsep dan pelaksanaan penyelenggaraan sekolah potensial;  Menentukan kuota (jatah) dana subsidi sekolah untuk masing-masing propinsi.  Melaksanakan sosialisasi dan pelatihan tingkat pusat.  Memberikan pembinaan melalui pemberian dana bantuan yang berupa subsidi sekolah atau school grant yang didekonsentrasikan kepada Dinas Pendidikan Propinsi;  Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil-hasil penyelenggaraan sekolah potensial sebagai dasar pembinaan selanjutnya;  Melaksankan pembinanaan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Propinsi dan Kabupaten/Kota kepada sekolah potensial yang telah memenuhi kriteria SSN untuk ditetapkan sebagai rintisan SSN;  Menyelesaikan/menindaklanjuti masalah/penyimpangan penggunaan dana yang tidak dapat diselesaikan di tingkat propinsi dan kabupaten/kota.  Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Propinsi dan Kabupaten/Kota memfasilitasi terwujudnya jalinan kerjasama dengan stakeholder lainnyai;
  • 48. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN  Monitoring Pelaksanaan  Evaluasi Hasil  Pelaksana Monitoring dan Evaluasi dan Pelaporannya  Tim Monitoring dan Evaluasi Propinsi  Tim Monitoring dan Evaluasi Kabupaten/Kota  Laporan Monitoring dan Evaluasi  Pelaporan Pelaksanaan
  • 49. PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH  RPS BAGI SEKOLAH POTENSIAL  PENGERTIAN RPS  TUJUAN  LANDASAN HUKUM  TIM PENYUSUNAN RPS SEKOLAH
  • 50. IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN PROGRAM DALAM RPS  PENTINGNYA PENGEMBANGAN PROGRAM UNTUK MENCAPAI SNP  IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN PROGRAM  PROSES PENYUSUNAN RPS