Dokumen tersebut membahas relevansi cerita wayang terhadap nilai-nilai masa kini dan model komunikasinya di era modern. Wayang digunakan sebagai media pertunjukan yang menyampaikan simbol-simbol kisah untuk mengkomunikasikan nilai kehidupan. Kisah wayang dapat diadaptasi dengan nilai-nilai seperti etika, moralitas, dan kearifan lokal untuk relevan di masa kini melalui berbagai media seperti buku, internet, dan multimedia.
1. Relevansi Kisah Wayang terhadap Nilai Kekinian dan Model Pengkomunikasiannya di Era Modern
2. Wayang Pertunjukkan kisah khas tanah Jawa – Dr. G.A.J Hazeau Kisah yang memberi pencerahan – Amrin Ra’uf Sebuah seni perlambang – Ir. Sri Mulyono “ wewayangan ” (bayangan) – Robert von H.G Ph.D Media kreatif pertunjukkan dengan peraga menceritakan simbol-simbol sebuah kisah dalam rangka mengkomunikasikan nilai-nilai kehidupan
3. Media Pengkomunikasi Nilai Media Elektronik Media Kreatif Televisi Radio Cinema Rekaman Koran, Majalah Buku, Penerbitan Poster Billboard Pamflet Media Cetak Lukisan, Gambar Patung, Relief Ukiran Bangunan Simbol Media Rupa Media Pentas Drama, Teater Wayang Sendratari Ludruk, Ketoprak Pidato, Opera Media Digital Komputer Internet Multi Media Animasi Game ? Klasik Modern
4. Nilai di Masyarakat Nilai UNIVERSAL Nilai Pribadi Nilai Etika Nilai Agama Nilai Budaya
5. Sekilas Sejarah Wayang Indonesia Wayang Beber (± abad 10) Wayang Kulit (± abad 14) Wayang Golek (± abad 15) Budaya Wayang Sebagai Media Pertunjukkan Wayang Tengul (± abad 17) Wayang Klitik (± th 1648) Wayang Krucil (± abad 17) Wayang Orang (± th 1757) Wayang Gedog (± th 1568) Wayang Modern (stlh 1945) Wayang Suluh, Wayang Dakwah, Wayang Wahyu, Wayang Suket, Wayang Padat, Wayang Climen, dsb Wayang Kancil (± th 1925)
6. Sekilas Sejarah Wayang Indonesia Kisah Ramayana Mahabarata versi India yang mulai banyak digubah oleh pujangga Jawa, terutama masa Airlangga dan Jayabaya. Kemudian banyak digubah juga pada masa Wali Songo, untuk mengkomunikasikan nilai-nilai Islam Kisah syiar dan perjuangan penyebaran agama Islam di Arab yang ditulis dalam Kitab Menak Kisah dari cerita-cerita Panji Sejak th. 900-an Sejak abad 16 Sejak abad 17 Th 1925 Budaya Wayang pada perspektif kisah yang dipakai Kisah dari hikayat binatang Th 1950-an Kisah perjuangan kemerdekaan. Tokoh : bung Tomo, Soekarno, bung Hatta, dsb Th 1960-an Kisah syiar agama, Kisah Wali Songo (Islam), kisah dari Kitab Injil (Kristen-Katolik)
7.
8. Nilai-nilai Masa Kini (?) Nilai UNIVERSAL Nilai Pribadi Nilai Etika Nilai Agama Nilai Budaya Perkembangan tafsir Nilai etika dan pemberdayaan modern Telaah Kearifan Lokal
9. Kisah Wayang vs Nilai Masa Kini Nilai etika dan pemberdayaan modern Contoh simbolisasi kisah yang tetap relevan Nilai kepemimpinan Lakon Wahyu Makutarama, Semar Maneges, Petruk Dadi Ratu, dsb Nilai kejujuran dan integritas Lakon Sumantri Ngenger, Bima Suci, Kresna Gugah, dsb Nilai perjuangan, produktifitas Lakon Rama Tambak, Babat Alas Wanamarta, Wirata Parwa, dsb Nilai nasionalisme Lakon Kumbakarno Gugur, Kikis Tunggarana, dsb
10. Nilai Kehidupan (Kini) Nilai-nilai Kehidupan Nilai Etis, nilai moral, KEARIFAN LOKAL “ Tuntunan” Sifat Manusiawi Pemahaman ttg Ketuhanan Dikomunikasikan Etika Industri Perdagangan Sekolah yang juga memuat Nilai kearifan lokal Usia Dewasa Remaja Anak Produk Motivasi & Pengembangan Diri yg semua dari luar Budaya ‘liyan’ dalam berbagai media Budaya ‘liyan’ dalam berbagai media (komik, kartun, TV, game) Lingkungan Urban
11. Wayang (kini) Media Kreatif Dengan Peraga Pagelaran Wayang Kulit, Wayang Orang, Wayang Golek, Wayang Climen, Wayang Padat, dsb Wayang Digital Sendratari Simbol-simbol Berupa Kisah Kisah Wayang Purwa, Ramayana dan Mahabarata yang sudah terakulturasi dengan kearifan lokal Wayang Madya, Wayang Wasana Babad Tanah Jawa Kisah keseharian Nilai-nilai Kehidupan Nilai Etis, nilai moral, KEARIFAN LOKAL “ Tuntunan” Sifat Manusiawi Pemahaman ttg Ketuhanan Dikomunikasikan JUGA PERLU DIKOMUNIKASIKAN !!
12. Dikomunikasikan dengan cara Media Elektronik Media Kreatif Televisi Radio Cinema Rekaman Koran, Majalah Buku, Penerbitan Poster Billboard Pamflet Media Cetak Lukisan, Gambar Patung, Relief Ukiran Bangunan Simbol Media Rupa Media Pentas Drama, Teater Wayang Sendratari Ludruk, Ketoprak Pidato, Opera Media Digital Komputer Internet Multi Media Animasi Game ? DULU KINI
13. Apa yang saya lakukan Simbol-simbol Berupa Kisah Kisah Wayang Purwa, Ramayana dan Mahabarata yang sudah terakulturasi dengan kearifan lokal Wayang Madya, Wayang Wasana Babad Tanah Jawi Nilai-nilai Kehidupan Nilai Etis, nilai moral, KEARIFAN LOKAL “ Tuntunan” Sifat Manusiawi Pemahaman ttg Ketuhanan Dikomunikasikan BUKU Format NOVEL Komputer Internet Multi Media MEDIA
14. Apa yang saya lakukan BUKU Format NOVEL Komputer Internet Multi Media MEDIA Website www.duniawayang.pitoyo.com Community Network Facebook.com, Twitter.com, Goodreads.com Search Engine Google.com Online Store www.buku.pitoyo.com
15. Apa yang saya lakukan Menciptakan Unifikasi Kisah Wayang Purwa dengan referensi Literatur pakem Jawa Yogyakarta - Surakarta 1 Fokus pada tokoh karakter tertentu yang bersifat inspiratif. Tidak harus tokoh protagonis, tapi bisa antagonis yang bisa menjadi bahan perenungan. 3 Menciptakan alat bantu agar unifikasi konsisten, berupa detail peta dunia wayang, time-line, sketsa, lay-out, imaginasi landscape, iklim, postur, karakter bangsa, negri, dsb 2 Membangun detail karater dengan konsep ‘MENGAPA’, dengan tolok ukur sumber-sumber kearifan Jawa. 4 Menuliskannya dengan gaya NARATIF DESKRIPTIF, dan bahasa sederhana sehingga mudah dipahami semua kalangan 5