SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 20
IV. ALURPELAYARAN
Deskipsi
Menjelaskan Alur Pelayaran meliputi Alur
Pelayaran, Bagian-bagian alur pelayaran, arah
alur pelayaran, kedalaman alur pelayaran,
gerakan kapal karena gelombang, lebar dan
panjang alur pelayaran.
1. AlurPelayaran
digunakan untuk :
 mengarahkan kapal yang akan masuk dan
keluar pelabuhan.
 menjamin keselamatan kapal dalam
perjalanannya masuk ke pelabuhan melalui di
alur pelayaran sampai kemudian berhenti di
dermaga
 untuk mendapatkan navigasi yang aman
Perencanaan alur pelayaran dan kolam
pelabuhan ditentukan oleh :
kapal terbesar yang akan masuk ke pelabuhan
untuk itu perlu survey tipe dan jumlah kapal yang
keluar-masuk Pelabuhan,
kondisi meteorologi terutana arah dan
kecapatan angin, kondisi laut meliputi batimetri,
oseanografi terutama arah dan tinggi gelombang
2. Bagian – bagian alurpelayaran
 Kapal dalam perjalanan masuk ke kolam
pelabuhan melalui alur Pelayaran , akan
mengurangi kecepatannya sampai kemudian
berhenti di Dermaga.
 Alur ini ditandai oleh alat bantu pelayaran yang
berupa pelampung atau lampu-lampu.
Secara umum ada beberapa daerah yang
dilewati selama perjalanan tersebut yaitu :
 Derah tempat kapal melempar sauh  di luas
Pelabuhan
 Derah Pendekatan  di luar alur masuk
 Daerah Alur masuk  di luar pelabuhan yang
berada didalam daerah terlindung
 Daerah kolam putar
Lay out dan Penampang
AlurPelayayaran
Daerah pendekatan,
Daerah tempat kapal membuang sauh
Daerah alurmasuk
Daerah kolam pelabuhan
Kedalaman air tidak boleh kurang dari 1,15
dari draft maksimum kapal terbesar atau
tidak lebih dari 100 m
3. Arah alurpelayaran
Dalam perencanakan arah alur pelayaran yang
harus memperhatikan, yaitu :
Alur pelayaran harus dibuat selurus mungkin,
Arah alur pelayaran dibuat sedemikian rupa
sehingga searah dengan arah angin dan
gelombang dominan.
Pada alur pelayaran dekat alur masuk dibuat
bersudut tertentu ( 30o
– 60o
) terhadap arah angin
dan gelombang dominan,
 Disamping itu ababila keadaan
memungkinkan, alur masuk dibuat lurus
4. Lengkungan /Tikungan alurpelayaran
 Meskipun lebih baik mempunyai alur yang lurus,
pembuatan tikungan sering kali diperlukan dalam
perencanaan layout dermaga dan kebutuhan
untuk ketenangan kolam pelabuhan.
 Dalam pembuatan tikungan, sudut
persinggungan dari garis tengah alur harus tidak
boleh lebih dari 30o
atau radius lengkung sekitar
4 kali atau lebih dari panjang keseluruhan kapal
5. Kedalaman alurpelayaran
Kedalaman air di alur pelayaran yang ideal
harus :
cukup besar untuk memungkinkan pelayaran
pada muka air terendah (LWL) dengan kapal
bermuatan maksimum atau
memperhatikan jarak toleransi dari gerakan
kapal yang disebabkan oleh gelombang, angin
dan arus
Kedalaman alur pelayaran secara umum dapat
ditentukan sbb :
Daerah
Pendekatan h = 0
H H
h
Daerah alur Masuk
0 < h < H
Perbandingan h/H = 0,4
H
Daerah saluran / kolam
H > H
Kedalaman alur pelayaran secara umum dapat
ditentukan sbb :
H= d + G+ R+ P+ S + K
Dengan :
d = draft kapal
G = gerak vertikal kapal karena gelombang
R = ruang kebebasan unt. Kolam 7%-15% dari draft kapal unt. Alur 10%-15%
dari draft kapal
P = Ketelitian pengukuran
s = Pengendapan sedimen antara pengerukan
K = toleransi pengerukan
Draf kapal
Ruang kebebasan
brotto
Gerak vertikal
kapal
Ketelitian pengukuran
Sedimen ant. Dua pengerukan
Tolenransi pengerukan
Elevasi pengerukan alur
LWL
Elevasi dasar
Alur nominal
6. Gerakan kapal karena pengaruh gelombang
 Gerakan kapal relatif terhadap posisinya pada
saat tidak bergerak di air diam adalah paling
penting didalam perencanaan alur pelayaran
dan mulut pelabuhan.
 Gerakan vertikal kapal digunakan untuk
menentukan kedalaman alur,
 Gerakan horizontal kapal terhadap sumbu alur
untuk menentukan lebar alur
 Beberapa gerakan kapal karena pengaruh
gelombang, yaitu heaving (angkatan), pitching
(anggukan), rolling ( oleng), swaying
( goyangan), surging (sentakan) dan yawing
(oleng kesamping).
 Kenaikan draf kapal yang disebabkan oleh
gerakan tersebut kadang-kadang sangat
besar misalnya pada kapal-kapal yang besar,
pengaruh rolling sangat besar, terutama bila
frekwensi rolling kapal sama dengan frekwensi
gelombang
7. Lebaralur
Lebar alur tergantung pada beberapa faktor,
yaitu :
 Lebar, kecepatan dan gerakan kapal,
 Trafik kapal, apakah alur direncanakan untuk satu
atau dua jalur
 Kedalaman alur
 Stabilitas tebing alur
 Angin, gelombang, arus dan arus melintang dalam
alur
 Lebar alur dapat ditetapkan dengan
berdasarkan pada lebar kapal.
 Untuk lebar alur pelayaran satu jalur (tidak ada
persimpangan) adalah tiga sampai empat kali lebar
kapal, sedangkan untuk lebar alur dengan dua jalur
(ada persimpangan) adalah enam sampai tujuh kali
lebar kapal.
4.8 B
B
1.5B 1.5B1.8B
Lebarkeamanan
Lebarkeamanan
Jalurgerak
1.5B1.5B 1.8B2 B
Lebarkeamanan
Lebarkeamanan
Lebarkeamanan
Jalurgerak
Jalurgerak
 Cara lain untuk menentukan lebar alur ( OCDI,
1991), yaitu :
Panjang Alur Kondisi Pelayaran Lebar
Kapal sering bersimpangan 2 Loa
Kapal tidak sering bersimpangan 1.5 Loa
Kapal sering bersimpangan 1.5 Loa
Kapal tidak sering bersimpangan Loa
Relatif panjang
Selain dari alur
diatas
8. Panjang alurPelayaran
 Panjang alur pelayaran dari alur masuk sampai
dengan Kolam Pelabuhan atau tempat tambat
untuk jangkar, berdasarkan potensial setiap kapal.
 Kapal yang masuk Pelabuhan tanpa bimbingan
kapal penarik (kapal tandu) dengan kecepatan
relatif tinggi (6 knot), akan menempuh 4 kali
panjangnya sampai benar-benar berhenti.
 
 Dengan adanya penambahan panjang kapal dan
jarak berhenti maka panjang alur dari alur masuk
sampai dengan kolam atau tempat tambat
memerlukan lebih
9. Tes Formatif
1. Jelaskan tentang prinsip umum perencanaan
Alur Pelayaran.
2. Sebutkan bagian-bagian dari alur pelayaran
disertai gambar.
3. Bagaimana menentukan arah dan
lengkungan alur pelayaran, Jelaskan !
4. Faktor – faktor apa saja yang diperhitungkan
dalam perencanaan kedalaman, lebar dan
panjang alur pelayaran. Jelaskan !

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

perencanaan gemotri jalan
perencanaan gemotri jalanperencanaan gemotri jalan
perencanaan gemotri jalanAhmad Wiratama
 
Tugas merancang kapal ii floodable length
Tugas merancang kapal ii    floodable lengthTugas merancang kapal ii    floodable length
Tugas merancang kapal ii floodable lengthYogga Haw
 
Kuliah 3 tbk ukuran utama kapal
Kuliah 3 tbk ukuran utama kapalKuliah 3 tbk ukuran utama kapal
Kuliah 3 tbk ukuran utama kapalimamulfaizin
 
1 hardjanto pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...
1 hardjanto   pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...1 hardjanto   pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...
1 hardjanto pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...Didik Purwiyanto Vay
 
Bagian bagian jembatan bentang panjang
Bagian bagian jembatan bentang panjangBagian bagian jembatan bentang panjang
Bagian bagian jembatan bentang panjangAnggi Rahayu
 
Layout fasilitas pelabuhan belawan
Layout fasilitas pelabuhan belawanLayout fasilitas pelabuhan belawan
Layout fasilitas pelabuhan belawanIrenem16
 
Drainase lapangan-terbang
Drainase lapangan-terbangDrainase lapangan-terbang
Drainase lapangan-terbangAgung Noorsamsi
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergIwan Sutriono
 
Makalah teknik pantai
Makalah teknik pantaiMakalah teknik pantai
Makalah teknik pantaiNur Andini
 
Tugas merancang kapal ii kontruksi - source (bki)
Tugas merancang kapal ii   kontruksi - source (bki)Tugas merancang kapal ii   kontruksi - source (bki)
Tugas merancang kapal ii kontruksi - source (bki)Yogga Haw
 
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Bayu Janasuputra
 
Ppt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswarPpt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswarAswar Amiruddin
 
81. bangunan dan stabilitas kapal 2
81. bangunan dan stabilitas kapal 281. bangunan dan stabilitas kapal 2
81. bangunan dan stabilitas kapal 2SugengRaharjo13
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)andribacotid
 

Mais procurados (20)

perencanaan gemotri jalan
perencanaan gemotri jalanperencanaan gemotri jalan
perencanaan gemotri jalan
 
Pelabuhan ke 2
Pelabuhan ke 2Pelabuhan ke 2
Pelabuhan ke 2
 
Konstruksi geladak
Konstruksi geladakKonstruksi geladak
Konstruksi geladak
 
Tugas merancang kapal ii floodable length
Tugas merancang kapal ii    floodable lengthTugas merancang kapal ii    floodable length
Tugas merancang kapal ii floodable length
 
Kuliah 3 tbk ukuran utama kapal
Kuliah 3 tbk ukuran utama kapalKuliah 3 tbk ukuran utama kapal
Kuliah 3 tbk ukuran utama kapal
 
1 hardjanto pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...
1 hardjanto   pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...1 hardjanto   pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...
1 hardjanto pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...
 
Bagian bagian jembatan bentang panjang
Bagian bagian jembatan bentang panjangBagian bagian jembatan bentang panjang
Bagian bagian jembatan bentang panjang
 
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
 
Layout fasilitas pelabuhan belawan
Layout fasilitas pelabuhan belawanLayout fasilitas pelabuhan belawan
Layout fasilitas pelabuhan belawan
 
Drainase lapangan-terbang
Drainase lapangan-terbangDrainase lapangan-terbang
Drainase lapangan-terbang
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas Atterberg
 
Makalah teknik pantai
Makalah teknik pantaiMakalah teknik pantai
Makalah teknik pantai
 
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
 
Tugas merancang kapal ii kontruksi - source (bki)
Tugas merancang kapal ii   kontruksi - source (bki)Tugas merancang kapal ii   kontruksi - source (bki)
Tugas merancang kapal ii kontruksi - source (bki)
 
Teori perhitungan teodolith
Teori perhitungan teodolithTeori perhitungan teodolith
Teori perhitungan teodolith
 
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
 
Ppt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswarPpt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswar
 
81. bangunan dan stabilitas kapal 2
81. bangunan dan stabilitas kapal 281. bangunan dan stabilitas kapal 2
81. bangunan dan stabilitas kapal 2
 
Echosounder
EchosounderEchosounder
Echosounder
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
 

Semelhante a Alur Pelayaran

Ukuran utama makalah
Ukuran utama makalahUkuran utama makalah
Ukuran utama makalahSurya Wardana
 
desain kapal
desain kapaldesain kapal
desain kapalichon .
 
Pelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptx
Pelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptxPelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptx
Pelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptxSabrina348148
 
Trailing Suction Hopper Dredger
Trailing Suction Hopper DredgerTrailing Suction Hopper Dredger
Trailing Suction Hopper DredgerYuris Mahendra
 
MAKALAH-OLAH-GERAK.docx
MAKALAH-OLAH-GERAK.docxMAKALAH-OLAH-GERAK.docx
MAKALAH-OLAH-GERAK.docxIppang4
 
Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptx
Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptxTugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptx
Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptxAndreaManalu
 
BAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptx
BAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptxBAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptx
BAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptxDhaffaAlfiansyah1
 
Ship construction
Ship constructionShip construction
Ship constructionDafid Umam
 
DEFINISI PELABUHAN.ppt
DEFINISI PELABUHAN.pptDEFINISI PELABUHAN.ppt
DEFINISI PELABUHAN.pptabrar57533
 
42943274 studi-kelayakan-pelabuhan
42943274 studi-kelayakan-pelabuhan42943274 studi-kelayakan-pelabuhan
42943274 studi-kelayakan-pelabuhanYuniKartika34
 
TBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
TBK 1 Satuan-satuan PerkapalanTBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
TBK 1 Satuan-satuan Perkapalantanalialayubi
 
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERATTUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERATAndreanJerrico
 
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnyaKapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnyaFazrin Heros
 

Semelhante a Alur Pelayaran (20)

PERENC. PELABUHAN 3.ppt
PERENC. PELABUHAN 3.pptPERENC. PELABUHAN 3.ppt
PERENC. PELABUHAN 3.ppt
 
Ukuran utama makalah
Ukuran utama makalahUkuran utama makalah
Ukuran utama makalah
 
desain kapal
desain kapaldesain kapal
desain kapal
 
Pelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptx
Pelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptxPelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptx
Pelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptx
 
Trailing Suction Hopper Dredger
Trailing Suction Hopper DredgerTrailing Suction Hopper Dredger
Trailing Suction Hopper Dredger
 
MAKALAH-OLAH-GERAK.docx
MAKALAH-OLAH-GERAK.docxMAKALAH-OLAH-GERAK.docx
MAKALAH-OLAH-GERAK.docx
 
Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptx
Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptxTugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptx
Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptx
 
Pelabuhan (1)
Pelabuhan (1)Pelabuhan (1)
Pelabuhan (1)
 
kapal.ppt
kapal.pptkapal.ppt
kapal.ppt
 
BAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptx
BAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptxBAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptx
BAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptx
 
SIPIL-UNSrev1
SIPIL-UNSrev1SIPIL-UNSrev1
SIPIL-UNSrev1
 
Ship construction
Ship constructionShip construction
Ship construction
 
Ship construction
Ship constructionShip construction
Ship construction
 
DEFINISI PELABUHAN.ppt
DEFINISI PELABUHAN.pptDEFINISI PELABUHAN.ppt
DEFINISI PELABUHAN.ppt
 
42943274 studi-kelayakan-pelabuhan
42943274 studi-kelayakan-pelabuhan42943274 studi-kelayakan-pelabuhan
42943274 studi-kelayakan-pelabuhan
 
7fenderpenambat
7fenderpenambat7fenderpenambat
7fenderpenambat
 
TBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
TBK 1 Satuan-satuan PerkapalanTBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
TBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
 
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERATTUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
 
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnyaKapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
 
Pelabuhan by arizki
Pelabuhan by arizkiPelabuhan by arizki
Pelabuhan by arizki
 

Último

PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxstruktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxAgusTriyono78
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAgusTriyono78
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxdpcaskonasoki
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
Himpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering DataHimpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering DataDAVIDSTEVENSONSIMBOL
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555zannialzur
 
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKFerdinandus9
 
Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databasethinkplusx1
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 

Último (14)

PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxstruktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
Himpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering DataHimpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering Data
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
 
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
 
Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian database
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 

Alur Pelayaran

  • 1. IV. ALURPELAYARAN Deskipsi Menjelaskan Alur Pelayaran meliputi Alur Pelayaran, Bagian-bagian alur pelayaran, arah alur pelayaran, kedalaman alur pelayaran, gerakan kapal karena gelombang, lebar dan panjang alur pelayaran.
  • 2. 1. AlurPelayaran digunakan untuk :  mengarahkan kapal yang akan masuk dan keluar pelabuhan.  menjamin keselamatan kapal dalam perjalanannya masuk ke pelabuhan melalui di alur pelayaran sampai kemudian berhenti di dermaga  untuk mendapatkan navigasi yang aman
  • 3. Perencanaan alur pelayaran dan kolam pelabuhan ditentukan oleh : kapal terbesar yang akan masuk ke pelabuhan untuk itu perlu survey tipe dan jumlah kapal yang keluar-masuk Pelabuhan, kondisi meteorologi terutana arah dan kecapatan angin, kondisi laut meliputi batimetri, oseanografi terutama arah dan tinggi gelombang
  • 4. 2. Bagian – bagian alurpelayaran  Kapal dalam perjalanan masuk ke kolam pelabuhan melalui alur Pelayaran , akan mengurangi kecepatannya sampai kemudian berhenti di Dermaga.  Alur ini ditandai oleh alat bantu pelayaran yang berupa pelampung atau lampu-lampu.
  • 5. Secara umum ada beberapa daerah yang dilewati selama perjalanan tersebut yaitu :  Derah tempat kapal melempar sauh  di luas Pelabuhan  Derah Pendekatan  di luar alur masuk  Daerah Alur masuk  di luar pelabuhan yang berada didalam daerah terlindung  Daerah kolam putar
  • 6. Lay out dan Penampang AlurPelayayaran Daerah pendekatan, Daerah tempat kapal membuang sauh Daerah alurmasuk Daerah kolam pelabuhan Kedalaman air tidak boleh kurang dari 1,15 dari draft maksimum kapal terbesar atau tidak lebih dari 100 m
  • 7. 3. Arah alurpelayaran Dalam perencanakan arah alur pelayaran yang harus memperhatikan, yaitu : Alur pelayaran harus dibuat selurus mungkin, Arah alur pelayaran dibuat sedemikian rupa sehingga searah dengan arah angin dan gelombang dominan. Pada alur pelayaran dekat alur masuk dibuat bersudut tertentu ( 30o – 60o ) terhadap arah angin dan gelombang dominan,
  • 8.  Disamping itu ababila keadaan memungkinkan, alur masuk dibuat lurus
  • 9. 4. Lengkungan /Tikungan alurpelayaran  Meskipun lebih baik mempunyai alur yang lurus, pembuatan tikungan sering kali diperlukan dalam perencanaan layout dermaga dan kebutuhan untuk ketenangan kolam pelabuhan.  Dalam pembuatan tikungan, sudut persinggungan dari garis tengah alur harus tidak boleh lebih dari 30o atau radius lengkung sekitar 4 kali atau lebih dari panjang keseluruhan kapal
  • 10. 5. Kedalaman alurpelayaran Kedalaman air di alur pelayaran yang ideal harus : cukup besar untuk memungkinkan pelayaran pada muka air terendah (LWL) dengan kapal bermuatan maksimum atau memperhatikan jarak toleransi dari gerakan kapal yang disebabkan oleh gelombang, angin dan arus
  • 11. Kedalaman alur pelayaran secara umum dapat ditentukan sbb : Daerah Pendekatan h = 0 H H h Daerah alur Masuk 0 < h < H Perbandingan h/H = 0,4 H Daerah saluran / kolam H > H
  • 12. Kedalaman alur pelayaran secara umum dapat ditentukan sbb : H= d + G+ R+ P+ S + K Dengan : d = draft kapal G = gerak vertikal kapal karena gelombang R = ruang kebebasan unt. Kolam 7%-15% dari draft kapal unt. Alur 10%-15% dari draft kapal P = Ketelitian pengukuran s = Pengendapan sedimen antara pengerukan K = toleransi pengerukan Draf kapal Ruang kebebasan brotto Gerak vertikal kapal Ketelitian pengukuran Sedimen ant. Dua pengerukan Tolenransi pengerukan Elevasi pengerukan alur LWL Elevasi dasar Alur nominal
  • 13. 6. Gerakan kapal karena pengaruh gelombang  Gerakan kapal relatif terhadap posisinya pada saat tidak bergerak di air diam adalah paling penting didalam perencanaan alur pelayaran dan mulut pelabuhan.  Gerakan vertikal kapal digunakan untuk menentukan kedalaman alur,  Gerakan horizontal kapal terhadap sumbu alur untuk menentukan lebar alur
  • 14.  Beberapa gerakan kapal karena pengaruh gelombang, yaitu heaving (angkatan), pitching (anggukan), rolling ( oleng), swaying ( goyangan), surging (sentakan) dan yawing (oleng kesamping).  Kenaikan draf kapal yang disebabkan oleh gerakan tersebut kadang-kadang sangat besar misalnya pada kapal-kapal yang besar, pengaruh rolling sangat besar, terutama bila frekwensi rolling kapal sama dengan frekwensi gelombang
  • 15.
  • 16. 7. Lebaralur Lebar alur tergantung pada beberapa faktor, yaitu :  Lebar, kecepatan dan gerakan kapal,  Trafik kapal, apakah alur direncanakan untuk satu atau dua jalur  Kedalaman alur  Stabilitas tebing alur  Angin, gelombang, arus dan arus melintang dalam alur  Lebar alur dapat ditetapkan dengan berdasarkan pada lebar kapal.
  • 17.  Untuk lebar alur pelayaran satu jalur (tidak ada persimpangan) adalah tiga sampai empat kali lebar kapal, sedangkan untuk lebar alur dengan dua jalur (ada persimpangan) adalah enam sampai tujuh kali lebar kapal. 4.8 B B 1.5B 1.5B1.8B Lebarkeamanan Lebarkeamanan Jalurgerak 1.5B1.5B 1.8B2 B Lebarkeamanan Lebarkeamanan Lebarkeamanan Jalurgerak Jalurgerak
  • 18.  Cara lain untuk menentukan lebar alur ( OCDI, 1991), yaitu : Panjang Alur Kondisi Pelayaran Lebar Kapal sering bersimpangan 2 Loa Kapal tidak sering bersimpangan 1.5 Loa Kapal sering bersimpangan 1.5 Loa Kapal tidak sering bersimpangan Loa Relatif panjang Selain dari alur diatas
  • 19. 8. Panjang alurPelayaran  Panjang alur pelayaran dari alur masuk sampai dengan Kolam Pelabuhan atau tempat tambat untuk jangkar, berdasarkan potensial setiap kapal.  Kapal yang masuk Pelabuhan tanpa bimbingan kapal penarik (kapal tandu) dengan kecepatan relatif tinggi (6 knot), akan menempuh 4 kali panjangnya sampai benar-benar berhenti.    Dengan adanya penambahan panjang kapal dan jarak berhenti maka panjang alur dari alur masuk sampai dengan kolam atau tempat tambat memerlukan lebih
  • 20. 9. Tes Formatif 1. Jelaskan tentang prinsip umum perencanaan Alur Pelayaran. 2. Sebutkan bagian-bagian dari alur pelayaran disertai gambar. 3. Bagaimana menentukan arah dan lengkungan alur pelayaran, Jelaskan ! 4. Faktor – faktor apa saja yang diperhitungkan dalam perencanaan kedalaman, lebar dan panjang alur pelayaran. Jelaskan !