SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 1/ 12
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
KEDONDONG
(Spondias dulcis Forst.)
1. SEJARAH SINGKAT
Kedondong merupakan tanaman buah berupa pohon yang dalam bahasa inggris
disebut ambarella, otaheite apple, atau great hog plum. Sedang di Asia Tenggara
disebut : kedondong (Indonesia & Malaysia), hevi (Filipina), gway (Myanmar), mokah
(Kamboja), kook kvaan (Laos), makak farang (Thailand), dan co'c (Vietnam).
Kedondong berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara. Tanaman ini telah tersebar
ke seluruh daerah tropik.
2. JENIS TANAMAN
Kedondong merupakan tanaman buah yang berasal dari famili Anacardiaceae.
Jenis-jenis kedondong unggul yang potensial dan banyak ditanam oleh para petani
diantaranya adalah kedondong karimunjawa, kedondong bangkok, dan kedondong
kendeng. Kedondong karimunjawa merupakan kedondong yang buahnya berukuran
TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 2/ 12
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
raksasa/super. Produksi kedondong ini dapat terjadi sepanjang tahun. Bentuk
buahnya lonjong dengan berat 0,7-1 kg/buah.
3. MANFAAT TANAMAN
Manfaat buah kedondong manis kultivar unggul dimakan dalam keadaan segar,
tetapi sebagian buah matang diolah menjadi selai, jeli, dan sari buah. Buah yang
direbus dan dikeringkan dapat disimpan untuk beberapa bulan. Buah mentahnya
banyak digunakan dalam rujak dan sayur, serta untuk dibuat acar (sambal
kedondong). Daun mudanya yang dikukus dijadikan lalapan. Buah dan daunnya juga
dijadikan pakan ternak. Kayunya berwarna coklat muda dan mudah mengambang,
tidak dapat digunakan kayu pertukangan, tetapi kadang-kadang dibuat perahu.
Dikenal di berbagai pelosok dunia berbagai manfaat obat dari buah, daun, dan kulit
batangnya, dan dari beberapa negara dilaporkan adanya pengobatan borok, kulit
perih, dan luka bakar. Tiap 100 gram bagian buah yang dapat dimakan mengandung
60-85 gram air, 0,5-0,8 gram protein, 0,3-1,8 gram lemak, 8-10,5 gram sukrosa, 0,85-
3,60 gram serat. Daging buahnya merupakan sumber vitamin C dan besi; buah yang
belum matang mengandung pektin sekitar 10%.
4. SENTRA PENANAMAN
Tanaman kedondong banyak ditanam di negara-negara Asia Tenggara. Salah satu
negara yang menjadi sentra penanaman kedondong ialah Filipina yang memiliki satu
jenis kedondong unggul yaitu jenis Spondias purpurea L. Di Indonesia daerah
penghasil kedondong salah satu diantaranya adalah Karimunjawa (Jepara, Jawa
Tengah).
5. SYARAT TUMBUH
5.1. Iklim
1) Pohon kedondong cabang-cabangnya rapuh dan mudah patah sehingga keadaan
angin yang terlalu kencang dapat merusak pohon ini.
2) Curah hujan yang diinginkan antara 1.000-1.500 mm/tahun. Pada saat musim
kemarau daun kedondong rontok seluruhnya dan pada musim penghujan akan
tumbuh kembali dengan cepat.
3) Pohon kedondong memerlukan banyak cahaya; pohon yang ternaungi
menghasilkan buah sedikit/tidak dapat berbuah sama sekali.
4) Suhu yang hangat sekitar 30 derajat C sangat cocok untuk tanaman kedondong.
5) Kelembaban udara sekitar 14%.
TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 3/ 12
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
5.2. Media Tanam
1) Tanaman kedondong mampu tumbuh sama baiknya pada tanah batu kapur dan
tanah pasir asam, asalkan tanah itu memiliki sistem pengaliran air yang baik.
Tanah yang disukai adalah tanah yang porous, gembur, dan mengandung bahan
organik.
2) Derajat Keasaman tanah (pH) yang sesuai untuk tanaman kedondong ialah antara
5,5-6,2. Apabila tanah terlalu asam maka untuk menaikkan pH perlu dilakukan
pengapuran.
3) Tanaman kedondong tidak suka pada genangan air. Akan tetapi pohon ini juga
toleran terhadap kekeringan, dalam keadaan stres dedaunannya akan rontok
untuk sementara saja. Sistem pengairan yang baik akan menunjang pertumbuhan
kedondong sehingga produksinya melimpah. Permukaan air tanah yang dapat
dicapai oleh tanaman kedondong ialah antara 50-200 cm.
4) Kelerengan tidak terlalu mempengaruhi tanaman kedondong, namun tanaman
kedondong paling baik ditanam pada daerah yang datar dengan kelerengan
antara 0-10 derajat.
5.3. Ketinggian Tempat
Tanaman kedondong tumbuh baik pada dataran rendah yang kering sampai
ketinggian 700 m dpl.
6. PEDOMAN BUDIDAYA
6.1. Pembibitan
1) Persyaratan Benih
Benih yang akan ditanam harus memenuhi syarat-syarat pertumbuhan, yaitu:
a) Benih berasal dari tanaman induk yang sehat.
b) Benih yang dibeli di toko atau distributor harus yang memiliki persen kecambah
sekitar 80% dan persen kemurniannya juga perlu diperhatikan.
c) Benih yang berasal dari pembiakan vegetatif harus dari bagian tanaman yang
sehat dan dewasa.
d) Benih dapat disemaikan terlebih dahulu sebelum ditanam agar benih dapat
tahan terhadap keadaan lingkungan.
2) Penyiapan Benih
Pengadaan benih kedondong dapat dilakukan secara generatif atau dengan
vegetatif. Secara generatif adalah dengan menggunakan biji. Biji dapat terjadi dari
penyerbukan sendiri maupun dari penyerbukan silang. Oleh karena itu benih yang
berasal dari biji, setelah tumbuh dewasa sifat-sifat dari induknya akan berbeda.
Sehingga kebanyakan orang menggunakan pembiakan vegetatif untuk
TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 4/ 12
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
memperbanyak tanaman kedondong. Pembiakan vegetatif dapat dilakukan
dengan cara cangkok, stek batang/dengan okulasi sambungan. Benih biasanya
tidak disimpan akan tetapi langsung ditanam di lapangan setelah dilakukan
pembiakan baik pembiakan secara vegetatif maupun generatif.
3) Teknik Penyemaian Benih
Benih dapat disemai terlebih dahulu pada tempat pesemaian khusus. Tempat
pesemaian ini biasanya dibuat dengan naungan dan pinggirnya ditutup dengan
jaring kawat untuk melindungi benih dari gangguan hewan. Penyemaian dilakukan
dengan menggunakan tanah humus atau tanah dicampur dengan kotoran hewan,
setelah tumbuh 4-5 daun dapat dipindahkan ke dalam polybag. Pemindahannya
dilakukan dengan hati-hati karena akar tanaman dapat rusak. Benih disemai pada
waktu 2-3 minggu sebelum tanam.
4) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Semai sebaiknya disiram setiap pagi dan sore hari. Penyiraman menggunakan
gembor yang lubang-lubangnya kecil sehingga kucuran air tidak merusak tanah
pesemaian. Apabila biji yang tumbuh terlalu banyak dan rapat maka perlu
dijarangi. Apabila ada gejala-gejala benih yang terkena serangan hama maka
penyemprotan pestisida dapat dilakukan dengan dosis yang rendah.
5) Pemindahan Bibit
Setelah bibit sudah mencapai pertumbuhan yang baik dengan pertumbuhan daun
antara 10-15 helai maka bibit siap ditanam dilapangan. Waktu pemindahan bibit
dilakukan pada pagi hari/sore hari ketika udara masih sejuk. Setelah bibit
dipindahkan dapat dilakukan penyiraman.
6.2. Pengolahan Media Tanam
1) Persiapan
Sebelum membuka kebun, harus direncanakan dahulu. Kondisi tanah seperti
halnya pH tanah perlu diukur dahulu dengan menggunakan pH-tester. Dengan
mengetahui pH tanah maka dapat diketahui apakah tanah perlu pengapuran atau
tidak. Selain pH tanah, perlu juga dilakukan analisis tanah dengan mengamati
jenis tanah dan kesuburannya. Apabila tanah kurang subur maka perlu dilakukan
pemupukan awal. Pemupukan awal biasanya dengan menggunakan pupuk
kandang. Penetapan waktu penanaman juga sangat penting, untuk tanaman
kedondong diusahakan ditanam pada awal musim hujan. Kemudian melakukan
pengukuran luas areal penanaman sehingga dapat diketahui kebutuhan benih
yang akan ditanam. Tanaman kedondong dapat berbuah lebat dan tajuknya
menyebar sehingga jarak tanam antar pohon juga harus lebar. Produksi untuk
setiap pohon bisa bermacam-macam tergantung jenis/varietas kedondong yang
ditanam.
TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 5/ 12
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
2) Pembukaan Lahan
Supaya tanaman kedondong tumbuh subur, maka hendaklah seluruh kebun
dibajak atau dicangkul. Biayanya memang cukup banyak, tetapi biaya ini tidak
akan sia-sia dibandingkan dengan hasil kebun yang akan didapat. Bagi tanah
yang kurang baik pembuangan airnya, hendaklah dibuat saluran-saluran
pembuangan air, umpamanya bagi tanah yang rendah, padat, dan sebagainya.
3) Pembentukan Bedengan
Pada umumnya penanaman kedondong tidak perlu menggunakan bedengan-
bedengan. Akan tetapi, bila lahan sering digenangi air maka pembuatan bedengan
sangat diperlukan.
4) Pengapuran
Kondisi pH tanah yang terlalu asam akan menghambat pertumbuhan tanaman
kedondong. Untuk manaikkan pH tanah maka perlu dilakukan pengapuran. Jenis
kapur yang diberikan biasa adalah dolomit. Mengenai jumlah kapur yang diberikan
disesuaikan dengan besarnya keasaman tanah. Cara pengapuran dilakukan
dengan penaburan pada waktu setelah pembajakan atau pada waktu pembuatan
lubang tanam (diberikan untuk setiap lubang).
5) Pemupukan
Pada tanah yang kurang subur akibat kandungan humus hanya sedikit, atau tanah
itu padat, maka hendaklah tanah tersebut ditanami pupuk hijau terlebih dahulu.
Tanaman yang ditanam sebagai pupuk adalah tanaman yang dapat
mengahasilkan unsur hara nitrogen (N) dan unsur-unsur hara lainnya yang sangat
diperlukan tanaman kedondong. Pemakaian pupuk kimia seperti urea, TSP, ZA
dan lainnya juga dapat diberikan dengan dosis yang sesuai. Pemupukan
dilakukan pada setiap lubang tanam pada waktu pembuatan lubang.
6) Pemasangan Ajir
Setelah tanah selesai dikerjakan, maka mulailah dipasang ajir pada tempat-tempat
yang akan ditanami pohon kedondong. Kegunaan ajir tersebut ialah agar bibit
pohon yang ditanam dapat berjajar dengan teratur.
6.3. Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanam
Jarak tanam untuk tanaman kedondong adalah 7,5-12 m. Jarak tanam untuk
tanaman kedondong memang harus cukup lebar, sebab tanaman ini memiliki tajuk
yang menyebar. Pola tanam ada dua macam, yaitu secara bujur sangkar atau segi
TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 6/ 12
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
tiga. Menurut aturan bujur sangkar, pohon ditanam pada tiap-tiap sudut bujur
sangkar, sedangkan menurut aturan segi tiga kedua pohon ditanam pada tiap-tiap
sudut segi tiga. Supaya kita dapat memasang dengan baik, maka dugunakanlah
alat yang dianamakan square atau boleh juga dipakai hoekspiegel. Kalau kedua
alat tersebut tidak ada, dapatlah dibuat alat sendiri.
2) Pembuatan Lubang Tanam
Dua atau tiga minggu sebelum menanam pohon kedondong, lubang harus dibuat
terlebih dahulu di tempat ajir-ajir yang sudah dipasang. Ukurannya 1 X 1 X 0,50 m
atau 1,80 X 0,80 X 0,50 m pada kebun yang telah dibajak atau dicangkul.
Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan menggali lapisan tanah atas dan
dinaikkan ke depan atau kanan kiri lubang. Kemudian tanah lapisan bawah digali
dan dinaikkan ke belakang atau diratakan disekitar, maksudnya agar tanah bawah
itu tidak bercampur dengan tanah disekitarnya. Pada permulaan musim
penghujan, lebih kurang 15-30 hari sebelum menanam, lubang-lubang tanaman
harus sudah selesai ditutup. Tutup lubang sekali-kali tidak boleh dipadatkan,
biarkan saja supaya turun sendiri. Waktu menutup lubang, tanah galian dari
lapisan bawah sedapat mungkin jangan dikembalikan. Untuk menutup, pakailah
lapisan atas dan tanah di sekelilingnya. Akan lebih baik lagi kalau tanah itu
dicampur dengan pupuk organis dan pasir dengan perbandingan 2:1:1. Apabila
saat membuat lubang itu di dalamnya terdapat air, maka hal itu membuktikan
bahwa pembuangan air kurang lancar, sehingga perlu dibuat saluran-saluran
pembuangan lagi. Lubang tanam tidak perlu dibuat terlalu dalam, sebab akan
berakibat akar pohon itu terlalu dalam masuk ke dalam tanah dan yang menjalar
pada lapisan tanah sebelah atas menjadi kurang.
3) Cara Penanaman
Waktu terbaik untuk menanam pohon kedondong ialah pada permulaan musim
hujan, sebab selama musim hujan akan tumbuh banyak akar, sehingga dalam
musim kemarau tidak akan kekurangan air. Bibit yang berasal dari pesemaian
lebih baik dari pada yang berupa stump, sebab lekas tumbuh dan tidak mudah
dihinggapi penyakit. Bibit yang berasal dari semai, sebelum ditanam polybagnya
(dari keranjang bambu) harus dibuang; bila tidak maka akan mudah untuk menjadi
sarang rayap dan akar-akarnya terganggu menembusnya. Pada waktu menanam,
batas akar dengan batang harus setinggi permukaan tanah. Apabila tidak hujan
maka hendaklah disiram tiap-tiap hari selama 1 minggu.
6.4. Pemeliharaan Tanaman
1) Penjarangan dan Penyulaman.
Pohon yang terlihat lambat pertumbuhannya dapat disulam dan digantikan bibit
yang baru dan sehat. Penyulaman dilakukan pada 1-2 minggu setelah tanam.
Penyulaman dilakukan dengan menggali tanah disekelilingnya dan mencabutnya
TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 7/ 12
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
kemudian tanah bekas lubang tanam dibiarkan lagi seperti halnya ketika sebelum
penanaman dilakukan.
2) Penyiangan
Penyiangan dilakukan setelah pohon berumur 2-4 minggu setelah tanam. Gulma
yang ada di sekeliling tanaman muda segera di cabut sampai akar-akarnya dan
dapat dimasukkan dalam lubang khusus untuk dibuat kompos. Pencabutan harus
hati-hati jangan sampai merusak akar pohon kedondong.
3) Pembubunan
Pembubunan jarang dilakukan karena pohon kedondong ditanam cukup dalam
sehingga akar tidak terlihat dipermukaan. Pembubunan dapat dilakukan apabila
musim hujan yang lebat sehingga air melimpah, tanah dapat dinaikkan ke
sekeliling pohon agar air hujan tidak menggenang.
4) Perempalan
Bagi pohon yang hanya untuk sementara ditanam, lebih baik kalau tidak dirempal
atau hanya sedikit yang dirempal, supaya lekas berbuah. Tetapi bagi tanaman
untuk jangka panjang, haruslah diadakan perempalan beberapa kali, supaya
pohon menjadi kuat dan bagus bentuknya. Pada saat pohon kedondong berbuah,
sekali-kali jangan dilakukan perempalan. Tujuan perempalan adalah untuk
membentuk pohon, pemeliharan, dan untuk mempermuda pohon. Perempalan
dahan yang besar hendaklah dilakukan dengan hati-hati; jagalah agar dahan
tersebut jangan sampai pecah. Luka bekas perempalan harus dilicinkan dengan
pisau, kemudian dilumasi dengan parafin supaya jangan kemasukan air atau
dihinggapi cendawan.
5) Pemupukan
Jika pohon ditanami pohon yang tetap, maka hanya tanah sekeliling pohon yang
dipupuk. Tetapi jika tanah yang terluang diantara pohon-pohon tersebut juga
ditanami dengan tanaman sela, maka tanah kebun itu harus dipupuk seluruhnya,
setelah setahun ditanami. Cara memupuk pohon kedondong yang tetap adalah
dengan menyebar pupuk di tanah sekeliling pohon itu. Luas lingkaran itu adalah
sebesar lingkaran mahkota daun. Lebih baik kalau lingkaran pupuk itu lebih besar
daripada lingkaran mahkota daun, sebab biasanya akar-akar yang mencari
makanan, panjangnya sampai melampaui lingkaran mahkota daun. Untuk pupuk
kandang lebih baik dibuat lubang sekeliling pohon dengan ukuran 40x40x30 cm.
Pupuk dimasukkan ke dalamnya dan kemudian ditutup kembali. Untuk menjaga
agar akar pohon tidak rusak, sebaiknya digali lubang yang mengelilingi pohon
kearah luar (sejajar akar pohon). Macam pupuk yang baik bagi pohon buah-
buahan ialah pupuk organis. Pupuk organis dapat berupa pupuk kandang,
kompos, sampah, pupuk hijau. Penggunaan pupuk kimia dianjurkan jenis N :
TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 8/ 12
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
P2O5 : K2O = 2:1:1 untuk tanah yang subur, sedangkan untuk tanah yang kurus
perbandingannya ialah 1:2:2.
6) Pengairan dan Penyiraman
Pengairan dilakukan pada saat musim kemarau. Apabila pengairannya sulit maka
dapat dilakukan penyiraman pada waktu pagi dan sore hari. Penyiraman dapat
dilakukan dengan menggunakan gembor atau menggunakan penyedot diesel bila
lokasi pengambilan air agak sulit.
7) Waktu Penyemprotan Pestisida
Penggunaan pestisida harus hati-hati sebab salah-salah dapat membuat serangga
yang menguntungkan akan ikut mati. Penyemprotan dilakukan pada pagi buta
(pagi sekali) ketika udara masih tenang dan serangga-serangga yang
menguntungkan belum datang seperti halnya lebah.
8) Pengurangan Buah
Buah yang terlalu lebat dapat menurunkan kualitas buah itu sendiri. Selain
buahnya akan berukuran kecil-kecil tetapi juga bentuknya akan jelek dan dahan-
dahannya mudah patah. Sehingga penjarangan buah perlu dilakukan pada waktu
bunga menjadi buah, hendaknya sudah mulai dilakukan penjarangan. Pertama-
tama buah yang sakit dan rusak dibuang, kemudian yang dipandang perlu saja.
Buah yang akan dibuang digunting tangkainya dengan gunting kecil atau dirompes
(diuntir) dengan tangan.
7. HAMA DAN PENYAKIT
7.1. Hama
1) Ulat perusak daun (Cricula trifenestrata Helf.)
Ciri: ulat yang berwarna hitam dengan bintik putih dan bulunya berwarna
berwarna putih, kepala dan perut berwarna merah-cerah. Panjang ulat sekitar 60
mm, dan pupanya berada di dalam kokon berwarna emas dan sering dijumpai
bergerombol pada daun. Kupu betina berwarna coklat dengan rentangan sayap
sekitar 75 mm. Telur berwarna putih keabu-abuan yang diletakkan secara
berderet pada tepi daun atau cabang. Pengendalian: secara alami populasinya
dan penyemprotan insektisida.
2) Kumbang (Podontia affinis Grond.)
Ciri: kumbang berukuran besar, dengan kaki berwarna kuning. Sayapnya dengan
8 bintik gelap, panjang 10-12 mm. Pupa berada dalam tanah. Dewasanya bila
TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 9/ 12
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
terganggu akan menjatuhkan diri ke tanah. Telur berukuran 1,6 mm yang
diletakkan pada permukaan bawah daun dan tertutup oleh substansi gelap. Betina
hidupnya sekitar 3 bulan dan menghasilkan telur sekitar 500 butir.
Perkembangannya 38-42 hari. Musuh alaminya berupa parasit telur Ooencyrtus
podontiae. Pengendalian: populasinya secara alami dan penyemprotan
insektisida.
7.2. Penyakit
Penyakit pada pohon kedondong sama seperti pada tanaman buah-buahan lainnya.
Jenis penyakit yang sering muncul ialah penyakit kulit (Phytopthora), Fusarium,
Diplodia, Gloeosporium, Phoma, dll yang disebabkan oleh cendawan, bakteri atau
virus. Penyakit biasanya menyerang bagian daun, buah, dan batang. Pengendalian:
menggunakan fungisida zat-zat aditif lainnya seperti bubur bordo dan bubur
belerang.
7.3. Gulma
Alang-alang, rumput-rumputan benalu dan lainnya yang tumbuh pada tanaman
sering mengganggu pertumbuhan. Pemberantasan dilakukan dengan manual yaitu
penyiangan dan dapat pula menggunakan herbisida.
8. PANEN
8.1. Ciri dan Umur Panen
Buah kedondong siap panen ialah yang sudah masak dengan warna hijau
kekuningan dan berukuran cukup besar. Buahnya matang setelah 6-8 bulan setelah
bunga mekar. Waktu pemanenan dilakukan pada pagi hari ketika buah masih segar.
8.2. Cara Panen
Dalam pemanenan haruslah diketahui cara yang baik agar tidak merusak buah.
Untuk pohon kedondong pemanenan dilakukan dengan cara memanjat pohon dan
memasukkan buah yang dipetik ke dalam keranjang. Dan kalau terlalu jauh letaknya
dapat mempergunakan galah yang ujungnya diberi jaring. Buah dipetik dan
dimasukkan ke dalam keranjang yang alasnya diberi sabut atau lumut. Memanen
buah haruslah dipegang dalam telapak tangan, tidak di antara ujung jari. Sebab jika
buah terkena kuku dapat rusak; apalagi kalau jari-jarinya berkuku panjang.
8.3. Periode Panen
Pemanenan dapat dilakukan secara bertahap dengan memetik buah yang matang,
sedangkan yang belum matang dan masih kecil tidak dipetik. Dengan cara ini buah
yang belum matang dan masih kecil akan bertambah besar. Pemanenan dapat
TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 10/ 12
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
dilakukan pada bulan Januari-April karena pembungaan biasanya pada bulan Juli -
Agustus.
8.4. Prakiraan Produksi
Buah kedondong pada jenis karimunjawa beratnya dapat mencapai 1 kg. Sehingga
perkiraan produksi dalam satiap pohon dapat dihitung dengan rata-rata banyaknya
buah per pohon per hektar. Perhitungannnya kadang-kadang tidak merata untuk
setiap pohon, karena perbedaan jenis juga akan berbeda pula ukuran buahnya dan
jumlah buah yang dihasilkan.
9. PASCAPANEN
9.1. Pengumpulan
Setelah dipetik buah dikumpulkan dalam keranjang kemudian setelah keranjang
penuh dapat dikumpulkan pada tempat yang beralas daun-daun pisang atau alas
lain. Pengumpulan dilakukan di tempat yang teduh sehingga buah tetap terjaga
kesegarannya. Dalam mengumpulkan buah harus hati-hati jangan terlalu kasar
sehingga buah tidak memar atau luka. Sebab kalau luka akan cepat membusuk.
9.2. Penyortiran dan Penggolongan
Setelah dikumpulkan kemudian buah disortir dan kemudian digolongkan menurut
kematangan dan ukuran buahnya. Buah yang bagus akan dikirik kepada penjual
besar (supermarket), sedangkan buah yang kecil untuk pasar lokal. Buah yang akan
dikirim jauh, sebaiknya buah yang belum kelihatan masak, karena jika sudah masak
akan terjadi pembusukan setelah sampai di tempat pengiriman. Buah yang masak
sebaiknya langsung dikonsumsi.
9.3. Penyimpanan
Buah kedondong dapat disimpan ditempat yang dingin dengan menggunakan alat
pendingin. Pendinginan dapat mengawetkan buah sampai beberapa minggu. Tempat
penyimpanan harus bersih dan buah yang akan disimpan juga dicuci terlebih dahulu
sampai bersih betul.
9.4. Pengemasan dan Pengangkutan
Setelah penyortiran, langkah selanjutnya ialah buah kedondong dikemas dengan
dimasukkan ke dalam karung goni khusus yang berlubang atau dikemas dengan bok
kardus atau juga dengan kayu yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
terhindar dari benturan langsung dengan benda keras lain. Setelah dikemas
kemudian diangkut dengan alat transportasi.
TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 11/ 12
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN
10.1.Analisis Usaha Budidaya
…
10.2.Gambaran Peluang Agrobisnis
Di dalam negeri kedondong tetap menjadi buah favorit pada saat musimnya. Buah
yang berkualitas tetap memiliki harga yang jauh lebih baik dan dapat menembus
pasar untuk kalangan menengah atas. Di luar negeri kedondong adalah buah eksotik
yang banyak penggemarnya dan termasuk buah impor yang mahal. Potensi
Indonesia untuk mengekspor kedondong begitu besar, tetapi pemanfaatannya tidak
maksimal. Untuk mensuplai kebutuhan kedondong luar negeri yang harus kontinyu
dan standard mutu tidak berubah, diperlukan pengembangan agribisnis kedondong
yang mencakup areal tanam luas dengan kultur teknis dan pasca panen yang
terkendali.
11. STANDAR PRODUKSI
11.1.Ruang Lingkup
Standar produksi ini meliputi: klasifikasi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara
uji, syarat penandaan dan pengemasan.
11.2.Diskripsi
…
11.3.Klasifikasi dan Standar Mutu
…
11.4.Pengambilan Contoh
Satu partai/lot kedondong terdiri dari maksimum 1000 kemasan. Contoh diambil
secara acak dari jumlah kemasan dalam 1 partai/lot seperti terlihat dibawah ini:
a) Jumlah kemasan dalam 1 partai/lot sampai dengan 100 : contoh yang diambil 5.
b) Jumlah kemasan dalam 1 partai/lot 101 – 300: contoh yang diambil 7.
c) Jumlah kemasan dalam 1 partai/lot 301 – 500: contoh yang diambil 9.
d) Jumlah kemasan dalam 1 partai/lot 501 – 1000: contoh yang diambil 10.
TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 12/ 12
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
11.5.Pengemasan
Pengemasan buah kedondong dalam peti kayu, berat bersih setiap peti kayu
maksimum 25 kg, susunan buah dalam peti kayu kompak dengan setiap buah yang
diberi pembungkus/ penyekat, atau kotak kotoran diberi penyekat dan lobang udara,
susunan buah dalam kotak karton satu lapis dengan berat bersih kotak karton
maksimum 10 kg.
Untuk pemberian merek di bagian luar kotak kayu di beri label yang dituliskan antara
lain :
a) Nama barang.
b) Jenis mutu.
c) Nama/kode perusahaan/eksportir.
d) Berat bersih.
e) Produksi Indonesia.
f) Tempat/negara tujuan.
12. DAFTAR PUSTAKA
1) AAK. 1998. Bertanam Pohon Buah-Buahan 1. Kanisius. Yogyakarta
2) Najiyati, Sri & Danarti. 1993. Memilih dan Merawat Tanaman Buah di Pekarangan
Sempit. Penebar Swadaya. Jakarta.
3) Prasojo, B. Joko. 1984. Petunjuk Penggunaan Pestisida. Penebar Swadaya.
Jakarta.
4) Rismunandar. 1986. Penyakit Tanaman Pangan dan Pembasmiannya. Sinar Baru.
Bandung.
5) Sudarmo, Subiyakto. 1995. Pengendalian Serangga Hama Tanaman Buah-
buahan. Kanisius. Yogyakarta.
6) Verheij, E.W.M. & R.E. Coronel. 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2;
Buah-buahan yang dapat Dimakan (Terjemahan). PT Gramedia Pustaka Utama &
Prosea Indonesia & European Commission. Jakarta.
7) Widyastuti, Yustina Erna & Farry B. Paimin. 1993. Mengenal Buah Unggul
Indonesia. Penebar Swadaya. Jakarta.
Jakarta, Februari 2000
Sumber : Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS
Editor : Kemal Prihatman
KEMBALI KE MENU
Program Kerjasama Wirausaha
disajikan oleh team wartawirausaha.com
wartawirausaha.com adalah sebuah situs yang membahas tentang kewirausahaan. Sebagai bagian dari
masyarakat menyambut baik program pemerintah dalam upaya memberdayakan masyarakat secara
lebih maksimal demi peningkatan kualitas dan taraf hidup masyarakat sendiri melalui dunia wirausaha,
kami yang sejak lama bergerak dalam bidang kewirausahaan mencoba ber-inovasi dengan membuka
kesempatan bagi siapa saja yang tertarik dalam bidang Agrobisnis, Budidaya, Peternakan dan
perkebunan dengan untuk menjalin kerjasama kemitraan dalam bentuk Swakelola dan Investasi.
Kami memiliki team peternak dan lahan siap pakai, membutuhkan mitra investor untuk bekerjasama
dalam usaha agrobisnis dan peternakan dengan sistem bagi hasil yang saling menguntungkan.
Produk Program Kerjasama Kemitraan
Beberapa Produk Program Kemitraan yang kami kembangkan adalah:
 Ternak Kelinci Pedaging 
 Budidaya Cacing Lumbricus
 Budidaya Jeruk Purut 
 Budidaya Lebah Madu 
 Ternak Perkutut Putih 

Kerjasama Kemitraan yang kami tawarkan adalah sebuah solusi bagi anda untuk mulai merintis bisnis
investasi dalam bidang agro, peternakan dan perkebunan. Dengan konsep ini kiranya program-program
kami dapat menjadi solusi anda dalam berinvestasi tanpa terkendala dengan rutinitas kesibukan anda
sehari-hari.
Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut dan permintaan Proposal Kerjasama:
Website: www.wartawirausaha.com
Email: mailto:info@wartawirausaha.com
mailto:wartawirausaha@gmail.com
Contact Person:
1. Achmad Cahyanto
Telp. 0812-2735-2007, Pin 2983.61D9, WA 0896-6259-4077
2. Harry Budiarto
Telp. 0857-1857-0095

More Related Content

What's hot

Morfologi tanaman kacang tanah
Morfologi tanaman kacang tanahMorfologi tanaman kacang tanah
Morfologi tanaman kacang tanahBudi Setiyawan
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatYosep Setiawan
 
Laporan pengamatan perilaku rusa timor (Cervus Timorensis)
Laporan pengamatan perilaku rusa timor (Cervus Timorensis)Laporan pengamatan perilaku rusa timor (Cervus Timorensis)
Laporan pengamatan perilaku rusa timor (Cervus Timorensis)asih rahayu
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkokFebrina Tentaka
 
Faktor alasan penyebab kepunahan, cara pelestarian, hwn dan tumbuhan langka
Faktor alasan penyebab kepunahan, cara pelestarian, hwn dan tumbuhan langkaFaktor alasan penyebab kepunahan, cara pelestarian, hwn dan tumbuhan langka
Faktor alasan penyebab kepunahan, cara pelestarian, hwn dan tumbuhan langkaNaila Khofshoh
 
Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan Puan Habibah
 
Laporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiLaporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiTidar University
 
sistem respirasi bintang laut
sistem respirasi bintang lautsistem respirasi bintang laut
sistem respirasi bintang lautkrisnasuryanti
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Biology Education
 
Ilmu hama tanaman - Organisme Pengganggu Tanaman
Ilmu hama tanaman - Organisme Pengganggu TanamanIlmu hama tanaman - Organisme Pengganggu Tanaman
Ilmu hama tanaman - Organisme Pengganggu TanamanAgung Dwi Julianto
 

What's hot (20)

Morfologi tanaman kacang tanah
Morfologi tanaman kacang tanahMorfologi tanaman kacang tanah
Morfologi tanaman kacang tanah
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomat
 
Bryophyta
Bryophyta Bryophyta
Bryophyta
 
Indera hewan
Indera hewanIndera hewan
Indera hewan
 
Laporan pengamatan perilaku rusa timor (Cervus Timorensis)
Laporan pengamatan perilaku rusa timor (Cervus Timorensis)Laporan pengamatan perilaku rusa timor (Cervus Timorensis)
Laporan pengamatan perilaku rusa timor (Cervus Timorensis)
 
Kelompok okulasi
Kelompok okulasiKelompok okulasi
Kelompok okulasi
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 
Ekosistem kebun
Ekosistem kebunEkosistem kebun
Ekosistem kebun
 
Faktor alasan penyebab kepunahan, cara pelestarian, hwn dan tumbuhan langka
Faktor alasan penyebab kepunahan, cara pelestarian, hwn dan tumbuhan langkaFaktor alasan penyebab kepunahan, cara pelestarian, hwn dan tumbuhan langka
Faktor alasan penyebab kepunahan, cara pelestarian, hwn dan tumbuhan langka
 
Alga hijau chloropyhta
Alga hijau chloropyhtaAlga hijau chloropyhta
Alga hijau chloropyhta
 
Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan
 
Laporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiLaporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansi
 
sistem respirasi bintang laut
sistem respirasi bintang lautsistem respirasi bintang laut
sistem respirasi bintang laut
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Rambutan
RambutanRambutan
Rambutan
 
Fisiologi Biji
Fisiologi  BijiFisiologi  Biji
Fisiologi Biji
 
Struktur histologi esofagus
Struktur histologi esofagusStruktur histologi esofagus
Struktur histologi esofagus
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
 
Laporan Budidaya KARET
Laporan Budidaya KARETLaporan Budidaya KARET
Laporan Budidaya KARET
 
Ilmu hama tanaman - Organisme Pengganggu Tanaman
Ilmu hama tanaman - Organisme Pengganggu TanamanIlmu hama tanaman - Organisme Pengganggu Tanaman
Ilmu hama tanaman - Organisme Pengganggu Tanaman
 

Viewers also liked

APLIKASI PENGOLAHAN DATA PELAYANAN AIR MINUM ISI ULANG (AMIU) PADA TOKO RAFLI...
APLIKASI PENGOLAHAN DATA PELAYANAN AIR MINUM ISI ULANG (AMIU) PADA TOKO RAFLI...APLIKASI PENGOLAHAN DATA PELAYANAN AIR MINUM ISI ULANG (AMIU) PADA TOKO RAFLI...
APLIKASI PENGOLAHAN DATA PELAYANAN AIR MINUM ISI ULANG (AMIU) PADA TOKO RAFLI...belajarkomputer
 
Budidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisangBudidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisangWarnet Raha
 
Tanaman padi berdasarkan tempat tumbuh
Tanaman padi berdasarkan tempat tumbuhTanaman padi berdasarkan tempat tumbuh
Tanaman padi berdasarkan tempat tumbuhAngely Putry
 
Perkebunan budidaya tebu
Perkebunan budidaya tebuPerkebunan budidaya tebu
Perkebunan budidaya teburizkiiramadhani
 
BUDIDAYA TANAMAN SORGHUM (Sorghum bicolor L.)
BUDIDAYA TANAMAN SORGHUM (Sorghum bicolor L.) BUDIDAYA TANAMAN SORGHUM (Sorghum bicolor L.)
BUDIDAYA TANAMAN SORGHUM (Sorghum bicolor L.) Guntur Raharjo
 
Budidaya tanaman terong
Budidaya tanaman terongBudidaya tanaman terong
Budidaya tanaman terongRere Vezhiama
 

Viewers also liked (9)

APLIKASI PENGOLAHAN DATA PELAYANAN AIR MINUM ISI ULANG (AMIU) PADA TOKO RAFLI...
APLIKASI PENGOLAHAN DATA PELAYANAN AIR MINUM ISI ULANG (AMIU) PADA TOKO RAFLI...APLIKASI PENGOLAHAN DATA PELAYANAN AIR MINUM ISI ULANG (AMIU) PADA TOKO RAFLI...
APLIKASI PENGOLAHAN DATA PELAYANAN AIR MINUM ISI ULANG (AMIU) PADA TOKO RAFLI...
 
Budidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisangBudidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisang
 
Penelitian tanaman rambutan
Penelitian tanaman rambutanPenelitian tanaman rambutan
Penelitian tanaman rambutan
 
Tanaman padi berdasarkan tempat tumbuh
Tanaman padi berdasarkan tempat tumbuhTanaman padi berdasarkan tempat tumbuh
Tanaman padi berdasarkan tempat tumbuh
 
Budidaya tanaman wortel
Budidaya tanaman wortelBudidaya tanaman wortel
Budidaya tanaman wortel
 
Perkebunan budidaya tebu
Perkebunan budidaya tebuPerkebunan budidaya tebu
Perkebunan budidaya tebu
 
BUDIDAYA TANAMAN SORGHUM (Sorghum bicolor L.)
BUDIDAYA TANAMAN SORGHUM (Sorghum bicolor L.) BUDIDAYA TANAMAN SORGHUM (Sorghum bicolor L.)
BUDIDAYA TANAMAN SORGHUM (Sorghum bicolor L.)
 
Budidaya tanaman terong
Budidaya tanaman terongBudidaya tanaman terong
Budidaya tanaman terong
 
Tomat
TomatTomat
Tomat
 

Similar to Kedondong (20)

Pedoman Agrobisnis Buah Duku
Pedoman Agrobisnis Buah DukuPedoman Agrobisnis Buah Duku
Pedoman Agrobisnis Buah Duku
 
Salak
SalakSalak
Salak
 
Sawo
SawoSawo
Sawo
 
Budidaya Menanam Semangka
Budidaya Menanam SemangkaBudidaya Menanam Semangka
Budidaya Menanam Semangka
 
Pisang
PisangPisang
Pisang
 
Pisang
PisangPisang
Pisang
 
Pisang
PisangPisang
Pisang
 
Rambutan
RambutanRambutan
Rambutan
 
Ubi jalar
Ubi jalarUbi jalar
Ubi jalar
 
Ubi jalar
Ubi jalarUbi jalar
Ubi jalar
 
Pala 130810121928-phpapp01
Pala 130810121928-phpapp01Pala 130810121928-phpapp01
Pala 130810121928-phpapp01
 
Pala
PalaPala
Pala
 
Singkong
SingkongSingkong
Singkong
 
Teknis Budidaya Jeruk
Teknis Budidaya JerukTeknis Budidaya Jeruk
Teknis Budidaya Jeruk
 
Talas
TalasTalas
Talas
 
Nenas
NenasNenas
Nenas
 
Budidaya Nanas.pdf
Budidaya Nanas.pdfBudidaya Nanas.pdf
Budidaya Nanas.pdf
 
Kedelai
KedelaiKedelai
Kedelai
 
Melon
MelonMelon
Melon
 
Pedoman Teknis Budidaya Jambu biji
Pedoman Teknis Budidaya Jambu bijiPedoman Teknis Budidaya Jambu biji
Pedoman Teknis Budidaya Jambu biji
 

More from Warta Wirausaha

Analisa usaha budidaya ayam bangkok
Analisa usaha budidaya ayam bangkokAnalisa usaha budidaya ayam bangkok
Analisa usaha budidaya ayam bangkokWarta Wirausaha
 
Analisa Usaha Budidaya Jahe Merah
Analisa Usaha Budidaya Jahe MerahAnalisa Usaha Budidaya Jahe Merah
Analisa Usaha Budidaya Jahe MerahWarta Wirausaha
 
Analisa Usaha Budidaya Pembibitan Udang Vaname
Analisa Usaha Budidaya Pembibitan Udang VanameAnalisa Usaha Budidaya Pembibitan Udang Vaname
Analisa Usaha Budidaya Pembibitan Udang VanameWarta Wirausaha
 
Budidaya kakao dan perhitungan analisa usaha
Budidaya kakao dan perhitungan analisa usahaBudidaya kakao dan perhitungan analisa usaha
Budidaya kakao dan perhitungan analisa usahaWarta Wirausaha
 
Motivasi Diri Dalam Bisnis
Motivasi Diri Dalam BisnisMotivasi Diri Dalam Bisnis
Motivasi Diri Dalam BisnisWarta Wirausaha
 
Motivasi Diri Dalam Bisnis
Motivasi Diri Dalam Bisnis Motivasi Diri Dalam Bisnis
Motivasi Diri Dalam Bisnis Warta Wirausaha
 
Peluang usaha budidaya nila
Peluang usaha budidaya nilaPeluang usaha budidaya nila
Peluang usaha budidaya nilaWarta Wirausaha
 
Pedoman saponin basmi hama udang
Pedoman saponin basmi hama udangPedoman saponin basmi hama udang
Pedoman saponin basmi hama udangWarta Wirausaha
 
Pedoman pijah ikan cangkringan
Pedoman pijah ikan cangkringanPedoman pijah ikan cangkringan
Pedoman pijah ikan cangkringanWarta Wirausaha
 
Pedoman penyakit ikan laut
Pedoman penyakit ikan lautPedoman penyakit ikan laut
Pedoman penyakit ikan lautWarta Wirausaha
 
Pedoman penggelondongan bandeng
Pedoman penggelondongan bandengPedoman penggelondongan bandeng
Pedoman penggelondongan bandengWarta Wirausaha
 
Pedoman informasi pakan ikan
Pedoman informasi pakan ikanPedoman informasi pakan ikan
Pedoman informasi pakan ikanWarta Wirausaha
 
Peluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patinPeluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patinWarta Wirausaha
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Mas
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan MasPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Mas
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan MasWarta Wirausaha
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan lele
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan lelePedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan lele
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan leleWarta Wirausaha
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Laut
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan LautPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Laut
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan LautWarta Wirausaha
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Gurame
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan GuramePedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Gurame
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan GurameWarta Wirausaha
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuh
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuhPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuh
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuhWarta Wirausaha
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Tiram
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Tiram Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Tiram
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Tiram Warta Wirausaha
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Mujair
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya MujairPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Mujair
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya MujairWarta Wirausaha
 

More from Warta Wirausaha (20)

Analisa usaha budidaya ayam bangkok
Analisa usaha budidaya ayam bangkokAnalisa usaha budidaya ayam bangkok
Analisa usaha budidaya ayam bangkok
 
Analisa Usaha Budidaya Jahe Merah
Analisa Usaha Budidaya Jahe MerahAnalisa Usaha Budidaya Jahe Merah
Analisa Usaha Budidaya Jahe Merah
 
Analisa Usaha Budidaya Pembibitan Udang Vaname
Analisa Usaha Budidaya Pembibitan Udang VanameAnalisa Usaha Budidaya Pembibitan Udang Vaname
Analisa Usaha Budidaya Pembibitan Udang Vaname
 
Budidaya kakao dan perhitungan analisa usaha
Budidaya kakao dan perhitungan analisa usahaBudidaya kakao dan perhitungan analisa usaha
Budidaya kakao dan perhitungan analisa usaha
 
Motivasi Diri Dalam Bisnis
Motivasi Diri Dalam BisnisMotivasi Diri Dalam Bisnis
Motivasi Diri Dalam Bisnis
 
Motivasi Diri Dalam Bisnis
Motivasi Diri Dalam Bisnis Motivasi Diri Dalam Bisnis
Motivasi Diri Dalam Bisnis
 
Peluang usaha budidaya nila
Peluang usaha budidaya nilaPeluang usaha budidaya nila
Peluang usaha budidaya nila
 
Pedoman saponin basmi hama udang
Pedoman saponin basmi hama udangPedoman saponin basmi hama udang
Pedoman saponin basmi hama udang
 
Pedoman pijah ikan cangkringan
Pedoman pijah ikan cangkringanPedoman pijah ikan cangkringan
Pedoman pijah ikan cangkringan
 
Pedoman penyakit ikan laut
Pedoman penyakit ikan lautPedoman penyakit ikan laut
Pedoman penyakit ikan laut
 
Pedoman penggelondongan bandeng
Pedoman penggelondongan bandengPedoman penggelondongan bandeng
Pedoman penggelondongan bandeng
 
Pedoman informasi pakan ikan
Pedoman informasi pakan ikanPedoman informasi pakan ikan
Pedoman informasi pakan ikan
 
Peluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patinPeluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patin
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Mas
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan MasPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Mas
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Mas
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan lele
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan lelePedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan lele
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan lele
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Laut
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan LautPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Laut
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Laut
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Gurame
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan GuramePedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Gurame
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Gurame
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuh
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuhPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuh
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuh
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Tiram
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Tiram Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Tiram
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Tiram
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Mujair
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya MujairPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Mujair
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Mujair
 

Kedondong

  • 1.
  • 2. TTG BUDIDAYA PERTANIAN Hal. 1/ 12 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id KEDONDONG (Spondias dulcis Forst.) 1. SEJARAH SINGKAT Kedondong merupakan tanaman buah berupa pohon yang dalam bahasa inggris disebut ambarella, otaheite apple, atau great hog plum. Sedang di Asia Tenggara disebut : kedondong (Indonesia & Malaysia), hevi (Filipina), gway (Myanmar), mokah (Kamboja), kook kvaan (Laos), makak farang (Thailand), dan co'c (Vietnam). Kedondong berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara. Tanaman ini telah tersebar ke seluruh daerah tropik. 2. JENIS TANAMAN Kedondong merupakan tanaman buah yang berasal dari famili Anacardiaceae. Jenis-jenis kedondong unggul yang potensial dan banyak ditanam oleh para petani diantaranya adalah kedondong karimunjawa, kedondong bangkok, dan kedondong kendeng. Kedondong karimunjawa merupakan kedondong yang buahnya berukuran
  • 3. TTG BUDIDAYA PERTANIAN Hal. 2/ 12 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id raksasa/super. Produksi kedondong ini dapat terjadi sepanjang tahun. Bentuk buahnya lonjong dengan berat 0,7-1 kg/buah. 3. MANFAAT TANAMAN Manfaat buah kedondong manis kultivar unggul dimakan dalam keadaan segar, tetapi sebagian buah matang diolah menjadi selai, jeli, dan sari buah. Buah yang direbus dan dikeringkan dapat disimpan untuk beberapa bulan. Buah mentahnya banyak digunakan dalam rujak dan sayur, serta untuk dibuat acar (sambal kedondong). Daun mudanya yang dikukus dijadikan lalapan. Buah dan daunnya juga dijadikan pakan ternak. Kayunya berwarna coklat muda dan mudah mengambang, tidak dapat digunakan kayu pertukangan, tetapi kadang-kadang dibuat perahu. Dikenal di berbagai pelosok dunia berbagai manfaat obat dari buah, daun, dan kulit batangnya, dan dari beberapa negara dilaporkan adanya pengobatan borok, kulit perih, dan luka bakar. Tiap 100 gram bagian buah yang dapat dimakan mengandung 60-85 gram air, 0,5-0,8 gram protein, 0,3-1,8 gram lemak, 8-10,5 gram sukrosa, 0,85- 3,60 gram serat. Daging buahnya merupakan sumber vitamin C dan besi; buah yang belum matang mengandung pektin sekitar 10%. 4. SENTRA PENANAMAN Tanaman kedondong banyak ditanam di negara-negara Asia Tenggara. Salah satu negara yang menjadi sentra penanaman kedondong ialah Filipina yang memiliki satu jenis kedondong unggul yaitu jenis Spondias purpurea L. Di Indonesia daerah penghasil kedondong salah satu diantaranya adalah Karimunjawa (Jepara, Jawa Tengah). 5. SYARAT TUMBUH 5.1. Iklim 1) Pohon kedondong cabang-cabangnya rapuh dan mudah patah sehingga keadaan angin yang terlalu kencang dapat merusak pohon ini. 2) Curah hujan yang diinginkan antara 1.000-1.500 mm/tahun. Pada saat musim kemarau daun kedondong rontok seluruhnya dan pada musim penghujan akan tumbuh kembali dengan cepat. 3) Pohon kedondong memerlukan banyak cahaya; pohon yang ternaungi menghasilkan buah sedikit/tidak dapat berbuah sama sekali. 4) Suhu yang hangat sekitar 30 derajat C sangat cocok untuk tanaman kedondong. 5) Kelembaban udara sekitar 14%.
  • 4. TTG BUDIDAYA PERTANIAN Hal. 3/ 12 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id 5.2. Media Tanam 1) Tanaman kedondong mampu tumbuh sama baiknya pada tanah batu kapur dan tanah pasir asam, asalkan tanah itu memiliki sistem pengaliran air yang baik. Tanah yang disukai adalah tanah yang porous, gembur, dan mengandung bahan organik. 2) Derajat Keasaman tanah (pH) yang sesuai untuk tanaman kedondong ialah antara 5,5-6,2. Apabila tanah terlalu asam maka untuk menaikkan pH perlu dilakukan pengapuran. 3) Tanaman kedondong tidak suka pada genangan air. Akan tetapi pohon ini juga toleran terhadap kekeringan, dalam keadaan stres dedaunannya akan rontok untuk sementara saja. Sistem pengairan yang baik akan menunjang pertumbuhan kedondong sehingga produksinya melimpah. Permukaan air tanah yang dapat dicapai oleh tanaman kedondong ialah antara 50-200 cm. 4) Kelerengan tidak terlalu mempengaruhi tanaman kedondong, namun tanaman kedondong paling baik ditanam pada daerah yang datar dengan kelerengan antara 0-10 derajat. 5.3. Ketinggian Tempat Tanaman kedondong tumbuh baik pada dataran rendah yang kering sampai ketinggian 700 m dpl. 6. PEDOMAN BUDIDAYA 6.1. Pembibitan 1) Persyaratan Benih Benih yang akan ditanam harus memenuhi syarat-syarat pertumbuhan, yaitu: a) Benih berasal dari tanaman induk yang sehat. b) Benih yang dibeli di toko atau distributor harus yang memiliki persen kecambah sekitar 80% dan persen kemurniannya juga perlu diperhatikan. c) Benih yang berasal dari pembiakan vegetatif harus dari bagian tanaman yang sehat dan dewasa. d) Benih dapat disemaikan terlebih dahulu sebelum ditanam agar benih dapat tahan terhadap keadaan lingkungan. 2) Penyiapan Benih Pengadaan benih kedondong dapat dilakukan secara generatif atau dengan vegetatif. Secara generatif adalah dengan menggunakan biji. Biji dapat terjadi dari penyerbukan sendiri maupun dari penyerbukan silang. Oleh karena itu benih yang berasal dari biji, setelah tumbuh dewasa sifat-sifat dari induknya akan berbeda. Sehingga kebanyakan orang menggunakan pembiakan vegetatif untuk
  • 5. TTG BUDIDAYA PERTANIAN Hal. 4/ 12 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id memperbanyak tanaman kedondong. Pembiakan vegetatif dapat dilakukan dengan cara cangkok, stek batang/dengan okulasi sambungan. Benih biasanya tidak disimpan akan tetapi langsung ditanam di lapangan setelah dilakukan pembiakan baik pembiakan secara vegetatif maupun generatif. 3) Teknik Penyemaian Benih Benih dapat disemai terlebih dahulu pada tempat pesemaian khusus. Tempat pesemaian ini biasanya dibuat dengan naungan dan pinggirnya ditutup dengan jaring kawat untuk melindungi benih dari gangguan hewan. Penyemaian dilakukan dengan menggunakan tanah humus atau tanah dicampur dengan kotoran hewan, setelah tumbuh 4-5 daun dapat dipindahkan ke dalam polybag. Pemindahannya dilakukan dengan hati-hati karena akar tanaman dapat rusak. Benih disemai pada waktu 2-3 minggu sebelum tanam. 4) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian Semai sebaiknya disiram setiap pagi dan sore hari. Penyiraman menggunakan gembor yang lubang-lubangnya kecil sehingga kucuran air tidak merusak tanah pesemaian. Apabila biji yang tumbuh terlalu banyak dan rapat maka perlu dijarangi. Apabila ada gejala-gejala benih yang terkena serangan hama maka penyemprotan pestisida dapat dilakukan dengan dosis yang rendah. 5) Pemindahan Bibit Setelah bibit sudah mencapai pertumbuhan yang baik dengan pertumbuhan daun antara 10-15 helai maka bibit siap ditanam dilapangan. Waktu pemindahan bibit dilakukan pada pagi hari/sore hari ketika udara masih sejuk. Setelah bibit dipindahkan dapat dilakukan penyiraman. 6.2. Pengolahan Media Tanam 1) Persiapan Sebelum membuka kebun, harus direncanakan dahulu. Kondisi tanah seperti halnya pH tanah perlu diukur dahulu dengan menggunakan pH-tester. Dengan mengetahui pH tanah maka dapat diketahui apakah tanah perlu pengapuran atau tidak. Selain pH tanah, perlu juga dilakukan analisis tanah dengan mengamati jenis tanah dan kesuburannya. Apabila tanah kurang subur maka perlu dilakukan pemupukan awal. Pemupukan awal biasanya dengan menggunakan pupuk kandang. Penetapan waktu penanaman juga sangat penting, untuk tanaman kedondong diusahakan ditanam pada awal musim hujan. Kemudian melakukan pengukuran luas areal penanaman sehingga dapat diketahui kebutuhan benih yang akan ditanam. Tanaman kedondong dapat berbuah lebat dan tajuknya menyebar sehingga jarak tanam antar pohon juga harus lebar. Produksi untuk setiap pohon bisa bermacam-macam tergantung jenis/varietas kedondong yang ditanam.
  • 6. TTG BUDIDAYA PERTANIAN Hal. 5/ 12 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id 2) Pembukaan Lahan Supaya tanaman kedondong tumbuh subur, maka hendaklah seluruh kebun dibajak atau dicangkul. Biayanya memang cukup banyak, tetapi biaya ini tidak akan sia-sia dibandingkan dengan hasil kebun yang akan didapat. Bagi tanah yang kurang baik pembuangan airnya, hendaklah dibuat saluran-saluran pembuangan air, umpamanya bagi tanah yang rendah, padat, dan sebagainya. 3) Pembentukan Bedengan Pada umumnya penanaman kedondong tidak perlu menggunakan bedengan- bedengan. Akan tetapi, bila lahan sering digenangi air maka pembuatan bedengan sangat diperlukan. 4) Pengapuran Kondisi pH tanah yang terlalu asam akan menghambat pertumbuhan tanaman kedondong. Untuk manaikkan pH tanah maka perlu dilakukan pengapuran. Jenis kapur yang diberikan biasa adalah dolomit. Mengenai jumlah kapur yang diberikan disesuaikan dengan besarnya keasaman tanah. Cara pengapuran dilakukan dengan penaburan pada waktu setelah pembajakan atau pada waktu pembuatan lubang tanam (diberikan untuk setiap lubang). 5) Pemupukan Pada tanah yang kurang subur akibat kandungan humus hanya sedikit, atau tanah itu padat, maka hendaklah tanah tersebut ditanami pupuk hijau terlebih dahulu. Tanaman yang ditanam sebagai pupuk adalah tanaman yang dapat mengahasilkan unsur hara nitrogen (N) dan unsur-unsur hara lainnya yang sangat diperlukan tanaman kedondong. Pemakaian pupuk kimia seperti urea, TSP, ZA dan lainnya juga dapat diberikan dengan dosis yang sesuai. Pemupukan dilakukan pada setiap lubang tanam pada waktu pembuatan lubang. 6) Pemasangan Ajir Setelah tanah selesai dikerjakan, maka mulailah dipasang ajir pada tempat-tempat yang akan ditanami pohon kedondong. Kegunaan ajir tersebut ialah agar bibit pohon yang ditanam dapat berjajar dengan teratur. 6.3. Teknik Penanaman 1) Penentuan Pola Tanam Jarak tanam untuk tanaman kedondong adalah 7,5-12 m. Jarak tanam untuk tanaman kedondong memang harus cukup lebar, sebab tanaman ini memiliki tajuk yang menyebar. Pola tanam ada dua macam, yaitu secara bujur sangkar atau segi
  • 7. TTG BUDIDAYA PERTANIAN Hal. 6/ 12 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id tiga. Menurut aturan bujur sangkar, pohon ditanam pada tiap-tiap sudut bujur sangkar, sedangkan menurut aturan segi tiga kedua pohon ditanam pada tiap-tiap sudut segi tiga. Supaya kita dapat memasang dengan baik, maka dugunakanlah alat yang dianamakan square atau boleh juga dipakai hoekspiegel. Kalau kedua alat tersebut tidak ada, dapatlah dibuat alat sendiri. 2) Pembuatan Lubang Tanam Dua atau tiga minggu sebelum menanam pohon kedondong, lubang harus dibuat terlebih dahulu di tempat ajir-ajir yang sudah dipasang. Ukurannya 1 X 1 X 0,50 m atau 1,80 X 0,80 X 0,50 m pada kebun yang telah dibajak atau dicangkul. Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan menggali lapisan tanah atas dan dinaikkan ke depan atau kanan kiri lubang. Kemudian tanah lapisan bawah digali dan dinaikkan ke belakang atau diratakan disekitar, maksudnya agar tanah bawah itu tidak bercampur dengan tanah disekitarnya. Pada permulaan musim penghujan, lebih kurang 15-30 hari sebelum menanam, lubang-lubang tanaman harus sudah selesai ditutup. Tutup lubang sekali-kali tidak boleh dipadatkan, biarkan saja supaya turun sendiri. Waktu menutup lubang, tanah galian dari lapisan bawah sedapat mungkin jangan dikembalikan. Untuk menutup, pakailah lapisan atas dan tanah di sekelilingnya. Akan lebih baik lagi kalau tanah itu dicampur dengan pupuk organis dan pasir dengan perbandingan 2:1:1. Apabila saat membuat lubang itu di dalamnya terdapat air, maka hal itu membuktikan bahwa pembuangan air kurang lancar, sehingga perlu dibuat saluran-saluran pembuangan lagi. Lubang tanam tidak perlu dibuat terlalu dalam, sebab akan berakibat akar pohon itu terlalu dalam masuk ke dalam tanah dan yang menjalar pada lapisan tanah sebelah atas menjadi kurang. 3) Cara Penanaman Waktu terbaik untuk menanam pohon kedondong ialah pada permulaan musim hujan, sebab selama musim hujan akan tumbuh banyak akar, sehingga dalam musim kemarau tidak akan kekurangan air. Bibit yang berasal dari pesemaian lebih baik dari pada yang berupa stump, sebab lekas tumbuh dan tidak mudah dihinggapi penyakit. Bibit yang berasal dari semai, sebelum ditanam polybagnya (dari keranjang bambu) harus dibuang; bila tidak maka akan mudah untuk menjadi sarang rayap dan akar-akarnya terganggu menembusnya. Pada waktu menanam, batas akar dengan batang harus setinggi permukaan tanah. Apabila tidak hujan maka hendaklah disiram tiap-tiap hari selama 1 minggu. 6.4. Pemeliharaan Tanaman 1) Penjarangan dan Penyulaman. Pohon yang terlihat lambat pertumbuhannya dapat disulam dan digantikan bibit yang baru dan sehat. Penyulaman dilakukan pada 1-2 minggu setelah tanam. Penyulaman dilakukan dengan menggali tanah disekelilingnya dan mencabutnya
  • 8. TTG BUDIDAYA PERTANIAN Hal. 7/ 12 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id kemudian tanah bekas lubang tanam dibiarkan lagi seperti halnya ketika sebelum penanaman dilakukan. 2) Penyiangan Penyiangan dilakukan setelah pohon berumur 2-4 minggu setelah tanam. Gulma yang ada di sekeliling tanaman muda segera di cabut sampai akar-akarnya dan dapat dimasukkan dalam lubang khusus untuk dibuat kompos. Pencabutan harus hati-hati jangan sampai merusak akar pohon kedondong. 3) Pembubunan Pembubunan jarang dilakukan karena pohon kedondong ditanam cukup dalam sehingga akar tidak terlihat dipermukaan. Pembubunan dapat dilakukan apabila musim hujan yang lebat sehingga air melimpah, tanah dapat dinaikkan ke sekeliling pohon agar air hujan tidak menggenang. 4) Perempalan Bagi pohon yang hanya untuk sementara ditanam, lebih baik kalau tidak dirempal atau hanya sedikit yang dirempal, supaya lekas berbuah. Tetapi bagi tanaman untuk jangka panjang, haruslah diadakan perempalan beberapa kali, supaya pohon menjadi kuat dan bagus bentuknya. Pada saat pohon kedondong berbuah, sekali-kali jangan dilakukan perempalan. Tujuan perempalan adalah untuk membentuk pohon, pemeliharan, dan untuk mempermuda pohon. Perempalan dahan yang besar hendaklah dilakukan dengan hati-hati; jagalah agar dahan tersebut jangan sampai pecah. Luka bekas perempalan harus dilicinkan dengan pisau, kemudian dilumasi dengan parafin supaya jangan kemasukan air atau dihinggapi cendawan. 5) Pemupukan Jika pohon ditanami pohon yang tetap, maka hanya tanah sekeliling pohon yang dipupuk. Tetapi jika tanah yang terluang diantara pohon-pohon tersebut juga ditanami dengan tanaman sela, maka tanah kebun itu harus dipupuk seluruhnya, setelah setahun ditanami. Cara memupuk pohon kedondong yang tetap adalah dengan menyebar pupuk di tanah sekeliling pohon itu. Luas lingkaran itu adalah sebesar lingkaran mahkota daun. Lebih baik kalau lingkaran pupuk itu lebih besar daripada lingkaran mahkota daun, sebab biasanya akar-akar yang mencari makanan, panjangnya sampai melampaui lingkaran mahkota daun. Untuk pupuk kandang lebih baik dibuat lubang sekeliling pohon dengan ukuran 40x40x30 cm. Pupuk dimasukkan ke dalamnya dan kemudian ditutup kembali. Untuk menjaga agar akar pohon tidak rusak, sebaiknya digali lubang yang mengelilingi pohon kearah luar (sejajar akar pohon). Macam pupuk yang baik bagi pohon buah- buahan ialah pupuk organis. Pupuk organis dapat berupa pupuk kandang, kompos, sampah, pupuk hijau. Penggunaan pupuk kimia dianjurkan jenis N :
  • 9. TTG BUDIDAYA PERTANIAN Hal. 8/ 12 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id P2O5 : K2O = 2:1:1 untuk tanah yang subur, sedangkan untuk tanah yang kurus perbandingannya ialah 1:2:2. 6) Pengairan dan Penyiraman Pengairan dilakukan pada saat musim kemarau. Apabila pengairannya sulit maka dapat dilakukan penyiraman pada waktu pagi dan sore hari. Penyiraman dapat dilakukan dengan menggunakan gembor atau menggunakan penyedot diesel bila lokasi pengambilan air agak sulit. 7) Waktu Penyemprotan Pestisida Penggunaan pestisida harus hati-hati sebab salah-salah dapat membuat serangga yang menguntungkan akan ikut mati. Penyemprotan dilakukan pada pagi buta (pagi sekali) ketika udara masih tenang dan serangga-serangga yang menguntungkan belum datang seperti halnya lebah. 8) Pengurangan Buah Buah yang terlalu lebat dapat menurunkan kualitas buah itu sendiri. Selain buahnya akan berukuran kecil-kecil tetapi juga bentuknya akan jelek dan dahan- dahannya mudah patah. Sehingga penjarangan buah perlu dilakukan pada waktu bunga menjadi buah, hendaknya sudah mulai dilakukan penjarangan. Pertama- tama buah yang sakit dan rusak dibuang, kemudian yang dipandang perlu saja. Buah yang akan dibuang digunting tangkainya dengan gunting kecil atau dirompes (diuntir) dengan tangan. 7. HAMA DAN PENYAKIT 7.1. Hama 1) Ulat perusak daun (Cricula trifenestrata Helf.) Ciri: ulat yang berwarna hitam dengan bintik putih dan bulunya berwarna berwarna putih, kepala dan perut berwarna merah-cerah. Panjang ulat sekitar 60 mm, dan pupanya berada di dalam kokon berwarna emas dan sering dijumpai bergerombol pada daun. Kupu betina berwarna coklat dengan rentangan sayap sekitar 75 mm. Telur berwarna putih keabu-abuan yang diletakkan secara berderet pada tepi daun atau cabang. Pengendalian: secara alami populasinya dan penyemprotan insektisida. 2) Kumbang (Podontia affinis Grond.) Ciri: kumbang berukuran besar, dengan kaki berwarna kuning. Sayapnya dengan 8 bintik gelap, panjang 10-12 mm. Pupa berada dalam tanah. Dewasanya bila
  • 10. TTG BUDIDAYA PERTANIAN Hal. 9/ 12 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id terganggu akan menjatuhkan diri ke tanah. Telur berukuran 1,6 mm yang diletakkan pada permukaan bawah daun dan tertutup oleh substansi gelap. Betina hidupnya sekitar 3 bulan dan menghasilkan telur sekitar 500 butir. Perkembangannya 38-42 hari. Musuh alaminya berupa parasit telur Ooencyrtus podontiae. Pengendalian: populasinya secara alami dan penyemprotan insektisida. 7.2. Penyakit Penyakit pada pohon kedondong sama seperti pada tanaman buah-buahan lainnya. Jenis penyakit yang sering muncul ialah penyakit kulit (Phytopthora), Fusarium, Diplodia, Gloeosporium, Phoma, dll yang disebabkan oleh cendawan, bakteri atau virus. Penyakit biasanya menyerang bagian daun, buah, dan batang. Pengendalian: menggunakan fungisida zat-zat aditif lainnya seperti bubur bordo dan bubur belerang. 7.3. Gulma Alang-alang, rumput-rumputan benalu dan lainnya yang tumbuh pada tanaman sering mengganggu pertumbuhan. Pemberantasan dilakukan dengan manual yaitu penyiangan dan dapat pula menggunakan herbisida. 8. PANEN 8.1. Ciri dan Umur Panen Buah kedondong siap panen ialah yang sudah masak dengan warna hijau kekuningan dan berukuran cukup besar. Buahnya matang setelah 6-8 bulan setelah bunga mekar. Waktu pemanenan dilakukan pada pagi hari ketika buah masih segar. 8.2. Cara Panen Dalam pemanenan haruslah diketahui cara yang baik agar tidak merusak buah. Untuk pohon kedondong pemanenan dilakukan dengan cara memanjat pohon dan memasukkan buah yang dipetik ke dalam keranjang. Dan kalau terlalu jauh letaknya dapat mempergunakan galah yang ujungnya diberi jaring. Buah dipetik dan dimasukkan ke dalam keranjang yang alasnya diberi sabut atau lumut. Memanen buah haruslah dipegang dalam telapak tangan, tidak di antara ujung jari. Sebab jika buah terkena kuku dapat rusak; apalagi kalau jari-jarinya berkuku panjang. 8.3. Periode Panen Pemanenan dapat dilakukan secara bertahap dengan memetik buah yang matang, sedangkan yang belum matang dan masih kecil tidak dipetik. Dengan cara ini buah yang belum matang dan masih kecil akan bertambah besar. Pemanenan dapat
  • 11. TTG BUDIDAYA PERTANIAN Hal. 10/ 12 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id dilakukan pada bulan Januari-April karena pembungaan biasanya pada bulan Juli - Agustus. 8.4. Prakiraan Produksi Buah kedondong pada jenis karimunjawa beratnya dapat mencapai 1 kg. Sehingga perkiraan produksi dalam satiap pohon dapat dihitung dengan rata-rata banyaknya buah per pohon per hektar. Perhitungannnya kadang-kadang tidak merata untuk setiap pohon, karena perbedaan jenis juga akan berbeda pula ukuran buahnya dan jumlah buah yang dihasilkan. 9. PASCAPANEN 9.1. Pengumpulan Setelah dipetik buah dikumpulkan dalam keranjang kemudian setelah keranjang penuh dapat dikumpulkan pada tempat yang beralas daun-daun pisang atau alas lain. Pengumpulan dilakukan di tempat yang teduh sehingga buah tetap terjaga kesegarannya. Dalam mengumpulkan buah harus hati-hati jangan terlalu kasar sehingga buah tidak memar atau luka. Sebab kalau luka akan cepat membusuk. 9.2. Penyortiran dan Penggolongan Setelah dikumpulkan kemudian buah disortir dan kemudian digolongkan menurut kematangan dan ukuran buahnya. Buah yang bagus akan dikirik kepada penjual besar (supermarket), sedangkan buah yang kecil untuk pasar lokal. Buah yang akan dikirim jauh, sebaiknya buah yang belum kelihatan masak, karena jika sudah masak akan terjadi pembusukan setelah sampai di tempat pengiriman. Buah yang masak sebaiknya langsung dikonsumsi. 9.3. Penyimpanan Buah kedondong dapat disimpan ditempat yang dingin dengan menggunakan alat pendingin. Pendinginan dapat mengawetkan buah sampai beberapa minggu. Tempat penyimpanan harus bersih dan buah yang akan disimpan juga dicuci terlebih dahulu sampai bersih betul. 9.4. Pengemasan dan Pengangkutan Setelah penyortiran, langkah selanjutnya ialah buah kedondong dikemas dengan dimasukkan ke dalam karung goni khusus yang berlubang atau dikemas dengan bok kardus atau juga dengan kayu yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat terhindar dari benturan langsung dengan benda keras lain. Setelah dikemas kemudian diangkut dengan alat transportasi.
  • 12. TTG BUDIDAYA PERTANIAN Hal. 11/ 12 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id 10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN 10.1.Analisis Usaha Budidaya … 10.2.Gambaran Peluang Agrobisnis Di dalam negeri kedondong tetap menjadi buah favorit pada saat musimnya. Buah yang berkualitas tetap memiliki harga yang jauh lebih baik dan dapat menembus pasar untuk kalangan menengah atas. Di luar negeri kedondong adalah buah eksotik yang banyak penggemarnya dan termasuk buah impor yang mahal. Potensi Indonesia untuk mengekspor kedondong begitu besar, tetapi pemanfaatannya tidak maksimal. Untuk mensuplai kebutuhan kedondong luar negeri yang harus kontinyu dan standard mutu tidak berubah, diperlukan pengembangan agribisnis kedondong yang mencakup areal tanam luas dengan kultur teknis dan pasca panen yang terkendali. 11. STANDAR PRODUKSI 11.1.Ruang Lingkup Standar produksi ini meliputi: klasifikasi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan pengemasan. 11.2.Diskripsi … 11.3.Klasifikasi dan Standar Mutu … 11.4.Pengambilan Contoh Satu partai/lot kedondong terdiri dari maksimum 1000 kemasan. Contoh diambil secara acak dari jumlah kemasan dalam 1 partai/lot seperti terlihat dibawah ini: a) Jumlah kemasan dalam 1 partai/lot sampai dengan 100 : contoh yang diambil 5. b) Jumlah kemasan dalam 1 partai/lot 101 – 300: contoh yang diambil 7. c) Jumlah kemasan dalam 1 partai/lot 301 – 500: contoh yang diambil 9. d) Jumlah kemasan dalam 1 partai/lot 501 – 1000: contoh yang diambil 10.
  • 13. TTG BUDIDAYA PERTANIAN Hal. 12/ 12 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id 11.5.Pengemasan Pengemasan buah kedondong dalam peti kayu, berat bersih setiap peti kayu maksimum 25 kg, susunan buah dalam peti kayu kompak dengan setiap buah yang diberi pembungkus/ penyekat, atau kotak kotoran diberi penyekat dan lobang udara, susunan buah dalam kotak karton satu lapis dengan berat bersih kotak karton maksimum 10 kg. Untuk pemberian merek di bagian luar kotak kayu di beri label yang dituliskan antara lain : a) Nama barang. b) Jenis mutu. c) Nama/kode perusahaan/eksportir. d) Berat bersih. e) Produksi Indonesia. f) Tempat/negara tujuan. 12. DAFTAR PUSTAKA 1) AAK. 1998. Bertanam Pohon Buah-Buahan 1. Kanisius. Yogyakarta 2) Najiyati, Sri & Danarti. 1993. Memilih dan Merawat Tanaman Buah di Pekarangan Sempit. Penebar Swadaya. Jakarta. 3) Prasojo, B. Joko. 1984. Petunjuk Penggunaan Pestisida. Penebar Swadaya. Jakarta. 4) Rismunandar. 1986. Penyakit Tanaman Pangan dan Pembasmiannya. Sinar Baru. Bandung. 5) Sudarmo, Subiyakto. 1995. Pengendalian Serangga Hama Tanaman Buah- buahan. Kanisius. Yogyakarta. 6) Verheij, E.W.M. & R.E. Coronel. 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2; Buah-buahan yang dapat Dimakan (Terjemahan). PT Gramedia Pustaka Utama & Prosea Indonesia & European Commission. Jakarta. 7) Widyastuti, Yustina Erna & Farry B. Paimin. 1993. Mengenal Buah Unggul Indonesia. Penebar Swadaya. Jakarta. Jakarta, Februari 2000 Sumber : Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS Editor : Kemal Prihatman KEMBALI KE MENU
  • 14. Program Kerjasama Wirausaha disajikan oleh team wartawirausaha.com wartawirausaha.com adalah sebuah situs yang membahas tentang kewirausahaan. Sebagai bagian dari masyarakat menyambut baik program pemerintah dalam upaya memberdayakan masyarakat secara lebih maksimal demi peningkatan kualitas dan taraf hidup masyarakat sendiri melalui dunia wirausaha, kami yang sejak lama bergerak dalam bidang kewirausahaan mencoba ber-inovasi dengan membuka kesempatan bagi siapa saja yang tertarik dalam bidang Agrobisnis, Budidaya, Peternakan dan perkebunan dengan untuk menjalin kerjasama kemitraan dalam bentuk Swakelola dan Investasi. Kami memiliki team peternak dan lahan siap pakai, membutuhkan mitra investor untuk bekerjasama dalam usaha agrobisnis dan peternakan dengan sistem bagi hasil yang saling menguntungkan. Produk Program Kerjasama Kemitraan Beberapa Produk Program Kemitraan yang kami kembangkan adalah:  Ternak Kelinci Pedaging   Budidaya Cacing Lumbricus  Budidaya Jeruk Purut   Budidaya Lebah Madu   Ternak Perkutut Putih   Kerjasama Kemitraan yang kami tawarkan adalah sebuah solusi bagi anda untuk mulai merintis bisnis investasi dalam bidang agro, peternakan dan perkebunan. Dengan konsep ini kiranya program-program kami dapat menjadi solusi anda dalam berinvestasi tanpa terkendala dengan rutinitas kesibukan anda sehari-hari. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut dan permintaan Proposal Kerjasama: Website: www.wartawirausaha.com Email: mailto:info@wartawirausaha.com mailto:wartawirausaha@gmail.com Contact Person: 1. Achmad Cahyanto Telp. 0812-2735-2007, Pin 2983.61D9, WA 0896-6259-4077 2. Harry Budiarto Telp. 0857-1857-0095