SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
TUGAS PAPER 
BATUBARA 
Disusun Oleh : 
NAMA : SYLVESTER SARAGIH 
NIM : DBD 111 0105 
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA 
FAKULTAS TEKNIK 
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN 
2014
Essay : 
1. Sebutkan dan jelaskan Lingkungan endapan batubara! (sebutkan sumbernya). 
2. Bentuk-bentuk endapan batubara! 
3. Klasifikasi dan jenis batubara (menurut siapa)! 
4. Sebutkan minimal 5 (lima) cekungan pembentuk batubara dan pembawa formasi 
batubara! 
Alamat E-mail tugas : (williamdonboris@yahoo.com)
BATUBARA 
Pengertian Batubara 
Beberapa ahli telah mencoba memberikan definisi batubara yaitu: 
a. Menurut Spackman (1958), Batubara adalah suatu benda padat karbonan 
berkomposisi maseral tertentu. 
b. Menurut The lnternational Hand Book of Coal Petrography (1963), Batubara 
adalah batuan sedimen yang mudah terbakar, terbentuk dari sisa-sisa tanaman 
dalam variasi tingkat pengawetan, diikat oleh proses kompaksi dan terkubur 
dalam cekungan-cekungan pada kedalaman yang bervariasi, dari dangkal 
sampai dalam. 
c. Menurut Thiessen (1974), Batubara adalah suatu benda padat yang kompleks, 
terdiri dari bermacam-macam unsur kimia atau merupakan benda padat 
organik yang sangat rumit. 
d. Menurut Achmad Prijono, dkk. (1992), Batubara adalah bahan bakar hydro-karbon 
padat yang terbentuk dari tumbuh-tumbuhan dalam lingkungan bebas 
oksigen dan terkena pengaruh temperatur serta tekanan yang berlangsung 
sangat lama. 
Dari beberapa sumber diatas, dapat dirangkum suatu definisi yaitu: 
Batubara adalah berupa sedimen organik bahan bakar hidrokarbon padat yang 
terbentuk dari tumbuh-tumbuhan yang telah mengalami pembusukan secara 
biokimia, kimia dan fisika dalam kondisi bebas oksigen yang berlangsung 
pada tekanan serta temperatur tertentu pada kurun waktu yang sangat lama. 
Sampai pada abad ke 20, para ahli kimia hanya mengetahui sedikit 
tentang komposisi dan struktur molekul dari beragam jenis batubara, dan 
hingga 1920, mereka masih meyakini bahwa komposisi batubara terutama 
didominasi oleh karbon yang dicampur dengan hidrogen, dan dengan 
beberapa impurities(zat pengotor). Dua metode analisis dan pemisahan 
batubara yang mereka gunakan, diantaranya adalah destilasi destruktif dan
ekstraksi pelarut menunjukkan bahwa batubara hanya mengandung karbon, 
dan konsentrasi hidrogen, oksigen, nitrogen, dan sulfur yang lebih sedikit. 
Adanya kandungan senyawa anorganik seperti aluminium dan silikon oksida 
akan menghasilkan abu pada hasil pembakaran batubara. Proses destilasi akan 
menghasilkan tar, air, dan gas. Hidrogen merupakan komponen utama dari 
gas yang dihasilkan, walaupun amonia, gas karbon monoksida dan dioksida, 
benzen dan beberapa uap gas hidrokarbon juga terbentuk. 
Gambar 1. Batubara dan Rumus bangun batubara (USGS, 2012) 
Reaksi pembentukan batubara dapat diperlihatkan sebagai berikut : 
5(C6H10O5) → C20H22O4 + 3CH4 + 8H2O + 6CO2 + CO 
(Cellulosa) (lignit gas metana air) 
Sumber : (Sukandarrumidi,2006) 
Pembentukan batu bara memerlukan kondisi-kondisi tertentu dan 
hanya terjadi pada era-era tertentu sepanjang sejarah geologi. Zaman Karbon, 
kira-kira 340 juta tahun yang lalu (jtl), adalah masa pembentukan batu bara 
yang paling produktif dimana hampir seluruh deposit batu bara (black coal) 
yang ekonomis di belahan bumi bagian utara terbentuk.
Pada Zaman Permian, kira-kira 270 jtl, juga terbentuk endapan-endapan 
batu bara yang ekonomis di belahan bumi bagian selatan, seperti 
Australia, dan berlangsung terus hingga ke Zaman Tersier (70 - 13 jtl) di 
berbagai belahan bumi lain (Krevelen ,1993). 
a. Proses pembentukan batu bara 
Batubara terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan purba yang kemudian 
mengendap selama berjuta-juta tahun dan mengalami proses 
pembatubaraan (coalification) dibawah pengaruh fisika, kimia, maupun 
geologi. Oleh karena itu, batubara termasuk dalam kategori bahan bakar 
fosil. Secara ringkas ada 2 tahap proses pembatubaraan yang terjadi, 
yakni: 
1) Tahap Diagenetik atau Biokimia (Penggambutan), dimulai pada saat 
dimana tumbuhan yang telah mati mengalami pembusukan 
(terdeposisi) dan menjadi humus. Humus ini kemudian diubah menjadi 
gambut oleh bakteri anaerobic dan fungi hingga lignit (gambut) 
terbentuk. Agen utama yang berperan dalam proses perubahan ini 
adalah kadar air, tingkat oksidasi dan gangguan biologis yang dapat 
menyebabkan proses pembusukan (dekomposisi) dan kompaksi 
material organik serta membentuk gambut. 
2) Tahap Malihan atau Geokimia, meliputi proses perubahan dari lignit 
menjadi bituminus dan akhirnya antrasit. 
Secara lebih rinci, proses pembentukan batu bara dapat dijelaskan sebagai 
berikut: 
1) Pembusukan, bagian-bagian tumbuhan yang lunak akan diuraikan 
oleh bakteri anaerob. 
2) Pengendapan, tumbuhan yang telah mengalami proses pembusukan 
selanjutnya akan mengalami pengendapan, biasanya di lingkungan 
yang berair. Akumulasi dari endapan ini dengan endapan-endapan 
sebelumnya akhirnya akan membentuk lapisan gambut.
3) Dekomposisi, lapisan gambut akan mengalami perubahan melalui 
proses biokimia dan mengakibatkan keluarnya air dan sebagian 
hilangnya sebagian unsur karbon dalam bentuk karbondioksida, 
karbonmonoksida, dan metana. Secara relatif, unsur karbon akan 
bertambah dengan adanya pelepasan unsur atau senyawa tersebut. 
4) Geotektonik, lapisan gambut akan mengalami kompaksi akibat adanya 
gaya tektonik dan kemudian akan mengalami perlipatan dan patahan. 
Batubara low grade dapat berubah menjadi batubara high grade 
apabila gaya tektonik yang terjadi adalah gaya tektonik aktif, karena 
gaya tektonik aktif dapat menyebabkan terjadinya intrusi atau 
keluarnya magma. Selain itu, lingkungan pembentukan batubara yang 
berair juga dapat berubah menjadi area darat dengan adanya gaya 
tektonik setting tertentu. 
5) Erosi, merupakan proses pengikisan pada permukaan batubara yang 
telah mengalami proses geotektonik. Permukaan yang telah terkelupas 
akibat erosi inilah yang hingga saat ini dieksploitasi manusia. 
b. Faktor-Faktor Dalam Pembentukan Batubara 
Faktor-Faktor dalam pembentukan batubara sangat berpengaruh 
terhadap bentuk maupun kualitas dari lapisan batubara. Beberapa faktor 
yang berpengaruh dalam pembentukan batubara adalah : 
1) Material dasar, yakni flora atau tumbuhan yang tumbuh beberapa juta 
tahun yang lalu, yang kemudian terakumulasi pada suatu lingkungan 
dan zona fisiografi dengan iklim clan topografi tertentu. Jenis dari 
flora sendiri amat sangat berpengaruh terhadap tipe dari batubara yang 
terbentuk. 
2) Proses dekomposisi, yakni proses transformasi biokimia dari material 
dasar pembentuk batubara menjadi batubara. Dalam proses ini, sisa 
tumbuhan yang terendapkan akan mengalami perubahan baik secara 
fisika maupun kimia.
3) Umur geologi, yakni skala waktu (dalam jutaan tahun) yang 
menyatakan berapa lama material dasar yang diendapkan mengalami 
transformasi. Untuk material yang diendapkan dalam skala waktu 
geologi yang panjang, maka proses dekomposisi yang terjadi adalah 
fase lanjut clan menghasilkan batubara dengan kandungan karbon 
yang tinggi. 
4) Posisi geotektonik, yang dapat mempengaruhi proses pembentukan 
suatu lapisan batubara dari : 
a) Tekanan yang dihasilkan oleh proses geotektonik dan menekan 
lapisan batubara yang terbentuk. 
b) Struktur dari lapisan batubara tersebut, yakni bentuk cekungan 
stabil, lipatan, atau patahan. 
c) Intrusi magma, yang akan mempengaruhi dan merubah grade dari 
lapisan batubara yang dihasilkan. 
PENJELASAN : 
1. Lingkungan Pengendapan Batubara 
Batubara terbentuk pada lingkungan pengendapan tertentu, dan sangat 
berpengaruh pada penyebaran lateral, ketebalan, komposisi, serta kualitasnya. 
Analisa lingkungan pengendapan menggunakan pendekatan yang dikemukakan 
oleh Homes (1978). Home (1978) memberikan criteria cara untuk mengenali 
lingkungan pengendapan antara lain barrier, back-barrier, lower delta plain, 
transitional lower delta plain, dan upper delta plain-fluvial. 
1. Lingkungan barrier : Lingkungan ini mempunyai peran penting, yaitu 
menutup pengaruh oksidasi dari air laut dan mendukung pembentukan gambut 
di bagian daratan. Kriteria utama mengenal lingkungan barrier adalah pada 
hubungan lateral dan vertikal dari struktur sedimen dan pengenalan tekstur 
batupasir. Kearah laut batupasir butirannya menjadi semakin halus dan 
selang-seling dengan serpih gampingan merah kecoklatan sampai kehijauan.
2. Lingkungan back barrier : Lapisan batubaranya tipis, pola sebaranya 
memanjang sistem penghalang atau sejajar jurus lapisan, bentuk lapisan 
melembar karena dipengaruhi tidal channel setelah pengendapan atau 
bersamaan dengan proses pengendapan, kandungan sulfur tinggi, sehingga 
tidak dapat ditambang. Urutan stratigarfi pada lingkungan back barrier 
dicirikan oleh batulempung dan batulanau berwarna abu-abu gelap yang kaya 
akan material organic, kemudian ditutupi oleh lapisan tipis batubara yang 
tidak menerus atau zona sideritik dengan burrowing. Semakin ke arah laut 
akan ditemukan batupasir kuarsitik sedangkan ke arah daratan terdapat 
batupasir greywacke dari lingkungan fluvial – deltaic. 
3. Lingkungan lower delta plain : Lapisan batubaranya tipis, kandungan sulfur 
bervariasi, pola sebenarnya umumnya sepanjang channel atau jurus 
pengendapan, bentuk lapisan ditandai oleh hadirnya splitting oleh endapan 
crevasse splay, tersebar meluas cenderung memanjang jurus pengendapan 
tetapi kemenerusan secara lateral sering terpotong channel bentuk lapisan 
batubara. Endapan pada daerah ini didominasi oleh urutan butiran mengkasar 
ke atas yang tebal. Pada bagaian atasnya terdapat batupasir dengan struktur 
sedimen ripple mark. 
4. Lingkungan transitional lower delta plain : Lapisan batubaranya tebal, 
kandungan sulfur rendah. Ditandai oleh perkembangan rawa yang ekstensif. 
Lapisan batubara tersebar meluas dengan kecenderungan agak memanjang 
sejajar dengan jurus pengendapan. Splitting juga berkembang akibat channel 
kontemporer dan washout oleh aktivitas channel subsekuen. Batuan sedimen 
berbutir halus pada bagian bay fill sequences lebih tipis daripada di bagian 
lower delta plain. Pada zona ini terdapat fauna air payau sampai laut dan 
banyak ditemui burrowing. 
5. Lingkungan upper delta plain – fluvial : Lapisan batubaranya tebal, 
kandungan sulfur rendah, lapisan batubara terbentuk sebagai tubuh-tubuh pod 
shaped pada bagian bawah dari daratan limpahan banjir yang berbatasan 
dengan channel sungai bermeander. Sebaranya meluas cenderung memanjang
sejajar kemiringan pengendapan , tetapi kemenerusan secara lateral sering 
terpotong channel subsekuen. Urutan stratifigrafinya didominasi oleh tubuh 
batupasir yang menerus dan untuk lingkungan backswamp, terdiri dari urutan 
batubara, batulempung dengan banyak fosil tumbuhan dan sedikit moluska air 
tawar, batulanau, batulempung, serta batubara. 
Berdasarkan kendali lingkungan pengendapannya, maka lingkungan 
back barrier dan lower delta plain cenderung tipis batubaranya. Sebaliknya 
pada lingkungan transitional lower delta plain dan upper delta plain – fluival, 
lapisan batubaranya relative tebal. 
Sumber : (Indonesian Coal Mining Association, 1998) 
2. Bentuk-bentuk Endapan Batubara 
Lapisan batubara terbentuk berdasarkan bentuk lingkungan pengendapannya 
dan struktur. Ada beberapa bentuk lapisan batubara, diantaranya adalah: 
a. Endapan Batubara bentuk Horse Back 
Dicirikan oleh perlapisan batubara dan batuan yang menutupinya melengkung 
kearah atas akibat gaya kompresi. 
Gambar 2. Endapan Batubara bentuk Horse Back
b. Bentuk Clay Vein 
Bentuk ini terjadi apabila diantara 2 bagian deposit batubara terdapat urat 
lempung. 
c. Bentuk Pinch 
Dicirikan oleh perlapisan yang menipis dibagian tengah. Pada umumnya dasar 
lapisan batubata merupakan batuan yang plastis. 
d. Endapan Batubara bentuk Burreid Hill 
Bentuk ini terjadi apabila didaerah dimana batubara semula terbentuk, 
terdapat akumulasi sehingga lapisan batubara seperti “terintrusi”. 
Gambar 3. Endapan Batubara bentuk Burreid Hill 
e. Endapan Batubara Akibat Sesar 
Bentuk ini terjadi apabila didaerah dimana deposit batubara mengelami seri 
patahan.
Gambar 4. Endapan Batubara Akibat Sesar 
f. Endapan Batubara Akibat Lipatan 
Bentuk ini terjadi apabila didaerah dimana deposit batubara mengalami 
perlipatan. 
Gambar 5. Endapan Batubara Akibat Lipatan 
3. Klasifikasi dan Jenis Batubara 
Klasifikasi dan Jenis Batubara Menurut ASTM 
ASTM atau American Society for Testing and Material merupakan suatu 
organisasi internasional yang mengembangkan standarisasi teknik untuk material, 
produk, sistem, dan jasa. ASTM membagi batubara berdasarkan tingkat 
pembatubaraanya. Urutan batubara dari tingkat tertinggi sampai terendah adalah
anthracite, bituminous, sub-bituminous, dan lignite. Semakin tinggi kualitas 
batubara, maka kadar karbon tetap (fixed carbon) akan meningkat sedangkan zat 
terbang (volatatile matter) dan moisture (kelembaban) akan turun. Batubara 
kualitas rendah seperti lignite dan sub-bituminous akan memiliki karbon tetap 
yang rendah dan zat terbang dan kelembaban yang tinggi. Semakin tinggi jenis 
batubara maka energi yang dihasilkan lebih besar dan bentuknya semakin keras 
dan berwarna semakin hitam. 
Tabel 1. Klasifikasi dan Jenis Batubara menurut ASTM
4. Cekungan Batubara dan Pembawa Formasi Batubara 
Penyebaran endapan batubara di Indonesia ditinjau dari sudut geologi sangat 
erat hubungannya dengan penyebaran formasi sedimen yang berumur tersier yang 
terdapat secara luas di sebagian besar kepulauan di Indonesia. Batubara di 
Indonesia dapat dibedakan tiga jenis berdasarkan cara terbentuknya. 
Pertama, batubara paleogen yaitu endapan batubara yang terbentuk pada 
cekungan intramontain terdapat di Ombilin, Bayah, Kalimantan Tengah, 
Sulawesi Selatan, dan sebagainya. Kedua, batubara neogen yakni batubara yang 
terbentuk pada cekungan foreland terdapat di Tanjung Enim Sumatera Selatan. 
Ketiga, batubara delta, yaitu endapan batubara di hampir seluruh Kalimantan 
Timur. 
Gambar 6. Cekungan Batubara di Indonesia 
Cekungan yang mengandung batubara dan pembawa formasi batubara antara lain : 
a. Cekungan yang mengandung batubara: 
1) Cekungan Melawi ( Perbatasan dengan Kalimantan Barat), 
2) Cekungan Barito ( Bagian Tengah – Selatan - Timur Kalimantan Tengah),
3) Cekungan Kutai ( Bagian Utara - Timur Laut Kalimantan Tengah), 
4) Cekungan Aceh Utara – Sumatera Utara 
5) Cekungan Sumatera Tengah – Sumatera Selatan 
b. Pembawa Formasi Batubara antara lain : 
1. Formasi Tanjung 
2. Formasi Berai 
3. Formasi Warukin 
4. Formasi Dahor 
5. Endapan Kuarter (Aluvium).
KESIMPULAN 
Batubara adalah berupa sedimen organik bahan bakar hidrokarbon padat yang 
terbentuk dari tumbuh-tumbuhan yang telah mengalami pembusukan secara 
biokimia, kimia dan fisika dalam kondisi bebas oksigen yang berlangsung pada 
tekanan serta temperatur tertentu pada kurun waktu yang sangat lama. Lingkungan 
Endapan Batubara antara lain : 
1. Lingkungan barrier, 
2. Lingkungan back-barrier, 
3. Lingkungan lower delta plain, 
4. Lingkungan transitional lower delta plain, dan 
5. Lingkungan upper delta plain-fluvial. 
Bentuk endapan batubara antara lain : Endapan Batubara bentuk Horse Back, 
Bentuk Clay Vein, Bentuk Pinch, Endapan Batubara bentuk Burreid Hill, Endapan 
Batubara Akibat Sesar, dan Endapan Batubara Akibat Lipatan. Menurut ASTM atau 
American Society for Testing and Material klasifikasi dan jenis batubara terdiri dari 
anthracite, bituminous, sub-bituminous, dan lignite. Semakin tinggi kualitas batubara, 
maka kadar karbon tetap (fixed carbon) akan meningkat sedangkan zat terbang 
(volatatile matter) dan moisture (kelembaban) akan turun. 
Batubara kualitas rendah seperti lignite dan sub-bituminous akan memiliki karbon 
tetap yang rendah dan zat terbang dan kelembaban yang tinggi. Semakin tinggi jenis 
batubara maka energi yang dihasilkan lebih besar dan bentuknya semakin keras dan 
berwarna semakin hitam. Cekungan yang mengandung batubara dan pembawa 
formasi batubara antara lain Cekungan Melawi ( Perbatasan dengan Kalimantan 
Barat), Cekungan Barito ( Bagian Tengah – Selatan - Timur Kalimantan Tengah), 
Cekungan Kutai ( Bagian Utara - Timur Laut Kalimantan Tengah), Cekungan Aceh 
Utara – Sumatera Utara, Cekungan Sumatera Tengah – Sumatera Selatan. Sedangkan 
pembawa formasi batubara antara lain : Formasi Tanjun, Formasi Berai, Formasi 
Warukin, Formasi Dahor, Endapan Kuarter (Aluvium).
DAFTAR PUSTAKA 
1. http://kampungminers.blogspot.com/2013/10/pengenalan-batubara.html 
2. http://www.indoenergi.com/2012/03/jenis-jenis-batubara.html 
3. https://eyesbeam.wordpress.com/tag/klasifikasi-batubara. 
4. http://bobbyinternisti.blogspot.com/2014/03/mengenal-batubara.html 
5. Anonim. 2009. Batubara. URL : www.wikipedia.org [Online : 15 Oktober 2009] 
6. Anonim. 2006. Litbang Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Batubara. URL 
: www.ilmubatubara.wordpress.com [Online : 15 Oktober 2009] 
7. Erwan. Kelas dan Jenis Batubara. URL : www.tamangeologi.blogspot.com 
[Online : 15 Oktober 2009] 
8. Sukandarrumidi. 2008. Batubara dan Gambut. Yogyakarta : UGM Press.

More Related Content

What's hot

Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog... Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...Mario Yuven
 
partikel dan tekstur batuan sedimen
 partikel dan tekstur batuan sedimen partikel dan tekstur batuan sedimen
partikel dan tekstur batuan sedimenWahidin Zuhri
 
Buku geologi sulawesi armstrong sompotan
Buku geologi sulawesi armstrong sompotanBuku geologi sulawesi armstrong sompotan
Buku geologi sulawesi armstrong sompotanArmstrong Sompotan
 
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-feronika purba
 
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI  AIR  TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI  AIR  TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...YOHANIS SAHABAT
 
Geologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologiGeologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologiMario Yuven
 
Laporan Pembentukan Asal Vulkanik
Laporan Pembentukan Asal VulkanikLaporan Pembentukan Asal Vulkanik
Laporan Pembentukan Asal Vulkanik'Oke Aflatun'
 
Mekanika tanah dan sifat fisik
Mekanika tanah dan sifat fisikMekanika tanah dan sifat fisik
Mekanika tanah dan sifat fisikInri Pata'dungan
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMario Yuven
 
Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastikyadil142
 
Makalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses GeomorfologiMakalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses Geomorfologironimputra
 
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstoneResume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone'Oke Aflatun'
 
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineralrramdan383
 
140710080104 2 1192
140710080104 2 1192140710080104 2 1192
140710080104 2 1192kerong
 

What's hot (20)

Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog... Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 
partikel dan tekstur batuan sedimen
 partikel dan tekstur batuan sedimen partikel dan tekstur batuan sedimen
partikel dan tekstur batuan sedimen
 
Peta geologi
Peta geologiPeta geologi
Peta geologi
 
Buku geologi sulawesi armstrong sompotan
Buku geologi sulawesi armstrong sompotanBuku geologi sulawesi armstrong sompotan
Buku geologi sulawesi armstrong sompotan
 
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
 
Deskripsi core
Deskripsi coreDeskripsi core
Deskripsi core
 
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI  AIR  TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI  AIR  TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
 
Geologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologiGeologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologi
 
Kekar
KekarKekar
Kekar
 
Magma
MagmaMagma
Magma
 
Laporan Pembentukan Asal Vulkanik
Laporan Pembentukan Asal VulkanikLaporan Pembentukan Asal Vulkanik
Laporan Pembentukan Asal Vulkanik
 
Mekanika tanah dan sifat fisik
Mekanika tanah dan sifat fisikMekanika tanah dan sifat fisik
Mekanika tanah dan sifat fisik
 
8. diskripsi kekar
8. diskripsi kekar8. diskripsi kekar
8. diskripsi kekar
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
 
Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastik
 
Makalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses GeomorfologiMakalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses Geomorfologi
 
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstoneResume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
 
1. geom konsep dasar)
1. geom konsep dasar)1. geom konsep dasar)
1. geom konsep dasar)
 
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
 
140710080104 2 1192
140710080104 2 1192140710080104 2 1192
140710080104 2 1192
 

Viewers also liked

The effectiveness of competition policy: an econometric assessment in develop...
The effectiveness of competition policy: an econometric assessment in develop...The effectiveness of competition policy: an econometric assessment in develop...
The effectiveness of competition policy: an econometric assessment in develop...Dr Danilo Samà
 
DULNIK communico - Katalog 2012
DULNIK communico - Katalog 2012DULNIK communico - Katalog 2012
DULNIK communico - Katalog 2012DULNIK communico
 
Banco de la republica
Banco de la republicaBanco de la republica
Banco de la republicacecoa
 
Počátky anglického působení v severní americe
Počátky anglického působení v severní americePočátky anglického působení v severní americe
Počátky anglického působení v severní americedsmrz
 
Picnic Time
Picnic TimePicnic Time
Picnic Timehbwmike
 
Primero san-dimas-site-visit-sept v001-o70rly
Primero san-dimas-site-visit-sept v001-o70rlyPrimero san-dimas-site-visit-sept v001-o70rly
Primero san-dimas-site-visit-sept v001-o70rlyprimero_mining
 
Kuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalen
Kuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalenKuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalen
Kuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalenSylvester Saragih
 
2014 world label awards presentation
2014 world label awards presentation2014 world label awards presentation
2014 world label awards presentationTLMI
 
Tugas makalah ilmu ukur tambang
Tugas makalah ilmu ukur tambangTugas makalah ilmu ukur tambang
Tugas makalah ilmu ukur tambangSylvester Saragih
 
Primero q4 2014 presentation 2015 final
Primero q4 2014 presentation 2015 finalPrimero q4 2014 presentation 2015 final
Primero q4 2014 presentation 2015 finalprimero_mining
 
Primero corporate presentation november final
Primero corporate presentation november finalPrimero corporate presentation november final
Primero corporate presentation november finalprimero_mining
 
Patterns & growth of pakistan industrial sector
Patterns & growth of pakistan industrial sectorPatterns & growth of pakistan industrial sector
Patterns & growth of pakistan industrial sectorZishan Hyder Rajput
 
Social Media and Business
Social Media and BusinessSocial Media and Business
Social Media and BusinessGanapathi M
 

Viewers also liked (20)

The effectiveness of competition policy: an econometric assessment in develop...
The effectiveness of competition policy: an econometric assessment in develop...The effectiveness of competition policy: an econometric assessment in develop...
The effectiveness of competition policy: an econometric assessment in develop...
 
Prueba
PruebaPrueba
Prueba
 
DULNIK communico - Katalog 2012
DULNIK communico - Katalog 2012DULNIK communico - Katalog 2012
DULNIK communico - Katalog 2012
 
Banco de la republica
Banco de la republicaBanco de la republica
Banco de la republica
 
Less is more in Tradium
Less is more in TradiumLess is more in Tradium
Less is more in Tradium
 
Sumes
SumesSumes
Sumes
 
Počátky anglického působení v severní americe
Počátky anglického působení v severní americePočátky anglického působení v severní americe
Počátky anglického působení v severní americe
 
Picnic Time
Picnic TimePicnic Time
Picnic Time
 
Primero san-dimas-site-visit-sept v001-o70rly
Primero san-dimas-site-visit-sept v001-o70rlyPrimero san-dimas-site-visit-sept v001-o70rly
Primero san-dimas-site-visit-sept v001-o70rly
 
61568435
6156843561568435
61568435
 
Tik bab 3
Tik bab 3Tik bab 3
Tik bab 3
 
Kuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalen
Kuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalenKuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalen
Kuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalen
 
2014 world label awards presentation
2014 world label awards presentation2014 world label awards presentation
2014 world label awards presentation
 
Lesson 1
Lesson 1Lesson 1
Lesson 1
 
Tugas makalah ilmu ukur tambang
Tugas makalah ilmu ukur tambangTugas makalah ilmu ukur tambang
Tugas makalah ilmu ukur tambang
 
Primero q4 2014 presentation 2015 final
Primero q4 2014 presentation 2015 finalPrimero q4 2014 presentation 2015 final
Primero q4 2014 presentation 2015 final
 
Primero corporate presentation november final
Primero corporate presentation november finalPrimero corporate presentation november final
Primero corporate presentation november final
 
Patterns & growth of pakistan industrial sector
Patterns & growth of pakistan industrial sectorPatterns & growth of pakistan industrial sector
Patterns & growth of pakistan industrial sector
 
Inventions of usa
Inventions of usaInventions of usa
Inventions of usa
 
Social Media and Business
Social Media and BusinessSocial Media and Business
Social Media and Business
 

Similar to BATUBARA ENDAPAN

Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaMakalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaSeptian Muna Barakati
 
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaMakalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaWarnet Raha
 
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaMakalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaSeptian Muna Barakati
 
GEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdf
GEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdfGEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdf
GEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdfseptianraha1
 
RA_GILANG ARIYANTO_120370042_GENESA BATUBARA.pdf
RA_GILANG ARIYANTO_120370042_GENESA BATUBARA.pdfRA_GILANG ARIYANTO_120370042_GENESA BATUBARA.pdf
RA_GILANG ARIYANTO_120370042_GENESA BATUBARA.pdfI2O37OO42GilangAriya
 
BATUBARA.pptx, kelas x kurikulum merdeka
BATUBARA.pptx, kelas x kurikulum merdekaBATUBARA.pptx, kelas x kurikulum merdeka
BATUBARA.pptx, kelas x kurikulum merdekaalfabagus47
 
Bahan Training Sampling, Preparasi, dan Analisa Batubara.pdf
Bahan Training Sampling, Preparasi, dan Analisa Batubara.pdfBahan Training Sampling, Preparasi, dan Analisa Batubara.pdf
Bahan Training Sampling, Preparasi, dan Analisa Batubara.pdfYADIIRWANTO
 
779-Article Text-4667-8-10-20220912.pdf
779-Article Text-4667-8-10-20220912.pdf779-Article Text-4667-8-10-20220912.pdf
779-Article Text-4667-8-10-20220912.pdfIzzulAzmi3
 
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...Mario Yuven
 
Makalah batu bara umk cabang raha
Makalah batu bara umk cabang rahaMakalah batu bara umk cabang raha
Makalah batu bara umk cabang rahaWarnet Raha
 
Batuan karbonat 3 klasifikasi bat karbonat
Batuan karbonat 3 klasifikasi bat karbonatBatuan karbonat 3 klasifikasi bat karbonat
Batuan karbonat 3 klasifikasi bat karbonatyusuf s
 
Mektan bab 1 proses pembentukan tanah
Mektan bab 1 proses pembentukan tanahMektan bab 1 proses pembentukan tanah
Mektan bab 1 proses pembentukan tanahShaleh Afif Hasibuan
 

Similar to BATUBARA ENDAPAN (20)

Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaMakalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
 
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaMakalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
 
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaMakalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
 
GEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdf
GEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdfGEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdf
GEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdf
 
RA_GILANG ARIYANTO_120370042_GENESA BATUBARA.pdf
RA_GILANG ARIYANTO_120370042_GENESA BATUBARA.pdfRA_GILANG ARIYANTO_120370042_GENESA BATUBARA.pdf
RA_GILANG ARIYANTO_120370042_GENESA BATUBARA.pdf
 
BATUBARA.pptx, kelas x kurikulum merdeka
BATUBARA.pptx, kelas x kurikulum merdekaBATUBARA.pptx, kelas x kurikulum merdeka
BATUBARA.pptx, kelas x kurikulum merdeka
 
Resume genesa batubara
Resume   genesa batubaraResume   genesa batubara
Resume genesa batubara
 
Geologi Rekayasa
Geologi RekayasaGeologi Rekayasa
Geologi Rekayasa
 
Petroleum System
Petroleum SystemPetroleum System
Petroleum System
 
Bahan Training Sampling, Preparasi, dan Analisa Batubara.pdf
Bahan Training Sampling, Preparasi, dan Analisa Batubara.pdfBahan Training Sampling, Preparasi, dan Analisa Batubara.pdf
Bahan Training Sampling, Preparasi, dan Analisa Batubara.pdf
 
Geofisik4.ppt
Geofisik4.pptGeofisik4.ppt
Geofisik4.ppt
 
Batu bara
Batu baraBatu bara
Batu bara
 
Litosfer
LitosferLitosfer
Litosfer
 
779-Article Text-4667-8-10-20220912.pdf
779-Article Text-4667-8-10-20220912.pdf779-Article Text-4667-8-10-20220912.pdf
779-Article Text-4667-8-10-20220912.pdf
 
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...
 
Genesa batubara
Genesa batubaraGenesa batubara
Genesa batubara
 
Makalah batu bara umk cabang raha
Makalah batu bara umk cabang rahaMakalah batu bara umk cabang raha
Makalah batu bara umk cabang raha
 
Makalah batu bara umk cabang raha
Makalah batu bara umk cabang rahaMakalah batu bara umk cabang raha
Makalah batu bara umk cabang raha
 
Batuan karbonat 3 klasifikasi bat karbonat
Batuan karbonat 3 klasifikasi bat karbonatBatuan karbonat 3 klasifikasi bat karbonat
Batuan karbonat 3 klasifikasi bat karbonat
 
Mektan bab 1 proses pembentukan tanah
Mektan bab 1 proses pembentukan tanahMektan bab 1 proses pembentukan tanah
Mektan bab 1 proses pembentukan tanah
 

More from Sylvester Saragih

Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Sylvester Saragih
 
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...Sylvester Saragih
 
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...Sylvester Saragih
 
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriBahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriSylvester Saragih
 
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Sylvester Saragih
 
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)Sylvester Saragih
 
186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubaraSylvester Saragih
 
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangTugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangSylvester Saragih
 
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Sylvester Saragih
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Sylvester Saragih
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Sylvester Saragih
 
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanTugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanSylvester Saragih
 

More from Sylvester Saragih (20)

Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
 
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
 
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
 
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriBahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
 
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
 
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
 
186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara
 
Kamus istilah tambang
Kamus istilah tambangKamus istilah tambang
Kamus istilah tambang
 
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangTugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
 
Mine plan
Mine planMine plan
Mine plan
 
Ptm
PtmPtm
Ptm
 
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1
 
Uu 32 tahun 2009 (pplh)
Uu 32 tahun 2009 (pplh)Uu 32 tahun 2009 (pplh)
Uu 32 tahun 2009 (pplh)
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
 
Humprey spiral 2
Humprey spiral 2Humprey spiral 2
Humprey spiral 2
 
Humprey spiral
Humprey spiralHumprey spiral
Humprey spiral
 
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanTugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
 
Bahan kuliah materi 8
Bahan kuliah materi 8Bahan kuliah materi 8
Bahan kuliah materi 8
 
Bahan kuliah materi 7
Bahan kuliah materi 7Bahan kuliah materi 7
Bahan kuliah materi 7
 

BATUBARA ENDAPAN

  • 1. TUGAS PAPER BATUBARA Disusun Oleh : NAMA : SYLVESTER SARAGIH NIM : DBD 111 0105 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN 2014
  • 2. Essay : 1. Sebutkan dan jelaskan Lingkungan endapan batubara! (sebutkan sumbernya). 2. Bentuk-bentuk endapan batubara! 3. Klasifikasi dan jenis batubara (menurut siapa)! 4. Sebutkan minimal 5 (lima) cekungan pembentuk batubara dan pembawa formasi batubara! Alamat E-mail tugas : (williamdonboris@yahoo.com)
  • 3. BATUBARA Pengertian Batubara Beberapa ahli telah mencoba memberikan definisi batubara yaitu: a. Menurut Spackman (1958), Batubara adalah suatu benda padat karbonan berkomposisi maseral tertentu. b. Menurut The lnternational Hand Book of Coal Petrography (1963), Batubara adalah batuan sedimen yang mudah terbakar, terbentuk dari sisa-sisa tanaman dalam variasi tingkat pengawetan, diikat oleh proses kompaksi dan terkubur dalam cekungan-cekungan pada kedalaman yang bervariasi, dari dangkal sampai dalam. c. Menurut Thiessen (1974), Batubara adalah suatu benda padat yang kompleks, terdiri dari bermacam-macam unsur kimia atau merupakan benda padat organik yang sangat rumit. d. Menurut Achmad Prijono, dkk. (1992), Batubara adalah bahan bakar hydro-karbon padat yang terbentuk dari tumbuh-tumbuhan dalam lingkungan bebas oksigen dan terkena pengaruh temperatur serta tekanan yang berlangsung sangat lama. Dari beberapa sumber diatas, dapat dirangkum suatu definisi yaitu: Batubara adalah berupa sedimen organik bahan bakar hidrokarbon padat yang terbentuk dari tumbuh-tumbuhan yang telah mengalami pembusukan secara biokimia, kimia dan fisika dalam kondisi bebas oksigen yang berlangsung pada tekanan serta temperatur tertentu pada kurun waktu yang sangat lama. Sampai pada abad ke 20, para ahli kimia hanya mengetahui sedikit tentang komposisi dan struktur molekul dari beragam jenis batubara, dan hingga 1920, mereka masih meyakini bahwa komposisi batubara terutama didominasi oleh karbon yang dicampur dengan hidrogen, dan dengan beberapa impurities(zat pengotor). Dua metode analisis dan pemisahan batubara yang mereka gunakan, diantaranya adalah destilasi destruktif dan
  • 4. ekstraksi pelarut menunjukkan bahwa batubara hanya mengandung karbon, dan konsentrasi hidrogen, oksigen, nitrogen, dan sulfur yang lebih sedikit. Adanya kandungan senyawa anorganik seperti aluminium dan silikon oksida akan menghasilkan abu pada hasil pembakaran batubara. Proses destilasi akan menghasilkan tar, air, dan gas. Hidrogen merupakan komponen utama dari gas yang dihasilkan, walaupun amonia, gas karbon monoksida dan dioksida, benzen dan beberapa uap gas hidrokarbon juga terbentuk. Gambar 1. Batubara dan Rumus bangun batubara (USGS, 2012) Reaksi pembentukan batubara dapat diperlihatkan sebagai berikut : 5(C6H10O5) → C20H22O4 + 3CH4 + 8H2O + 6CO2 + CO (Cellulosa) (lignit gas metana air) Sumber : (Sukandarrumidi,2006) Pembentukan batu bara memerlukan kondisi-kondisi tertentu dan hanya terjadi pada era-era tertentu sepanjang sejarah geologi. Zaman Karbon, kira-kira 340 juta tahun yang lalu (jtl), adalah masa pembentukan batu bara yang paling produktif dimana hampir seluruh deposit batu bara (black coal) yang ekonomis di belahan bumi bagian utara terbentuk.
  • 5. Pada Zaman Permian, kira-kira 270 jtl, juga terbentuk endapan-endapan batu bara yang ekonomis di belahan bumi bagian selatan, seperti Australia, dan berlangsung terus hingga ke Zaman Tersier (70 - 13 jtl) di berbagai belahan bumi lain (Krevelen ,1993). a. Proses pembentukan batu bara Batubara terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan purba yang kemudian mengendap selama berjuta-juta tahun dan mengalami proses pembatubaraan (coalification) dibawah pengaruh fisika, kimia, maupun geologi. Oleh karena itu, batubara termasuk dalam kategori bahan bakar fosil. Secara ringkas ada 2 tahap proses pembatubaraan yang terjadi, yakni: 1) Tahap Diagenetik atau Biokimia (Penggambutan), dimulai pada saat dimana tumbuhan yang telah mati mengalami pembusukan (terdeposisi) dan menjadi humus. Humus ini kemudian diubah menjadi gambut oleh bakteri anaerobic dan fungi hingga lignit (gambut) terbentuk. Agen utama yang berperan dalam proses perubahan ini adalah kadar air, tingkat oksidasi dan gangguan biologis yang dapat menyebabkan proses pembusukan (dekomposisi) dan kompaksi material organik serta membentuk gambut. 2) Tahap Malihan atau Geokimia, meliputi proses perubahan dari lignit menjadi bituminus dan akhirnya antrasit. Secara lebih rinci, proses pembentukan batu bara dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Pembusukan, bagian-bagian tumbuhan yang lunak akan diuraikan oleh bakteri anaerob. 2) Pengendapan, tumbuhan yang telah mengalami proses pembusukan selanjutnya akan mengalami pengendapan, biasanya di lingkungan yang berair. Akumulasi dari endapan ini dengan endapan-endapan sebelumnya akhirnya akan membentuk lapisan gambut.
  • 6. 3) Dekomposisi, lapisan gambut akan mengalami perubahan melalui proses biokimia dan mengakibatkan keluarnya air dan sebagian hilangnya sebagian unsur karbon dalam bentuk karbondioksida, karbonmonoksida, dan metana. Secara relatif, unsur karbon akan bertambah dengan adanya pelepasan unsur atau senyawa tersebut. 4) Geotektonik, lapisan gambut akan mengalami kompaksi akibat adanya gaya tektonik dan kemudian akan mengalami perlipatan dan patahan. Batubara low grade dapat berubah menjadi batubara high grade apabila gaya tektonik yang terjadi adalah gaya tektonik aktif, karena gaya tektonik aktif dapat menyebabkan terjadinya intrusi atau keluarnya magma. Selain itu, lingkungan pembentukan batubara yang berair juga dapat berubah menjadi area darat dengan adanya gaya tektonik setting tertentu. 5) Erosi, merupakan proses pengikisan pada permukaan batubara yang telah mengalami proses geotektonik. Permukaan yang telah terkelupas akibat erosi inilah yang hingga saat ini dieksploitasi manusia. b. Faktor-Faktor Dalam Pembentukan Batubara Faktor-Faktor dalam pembentukan batubara sangat berpengaruh terhadap bentuk maupun kualitas dari lapisan batubara. Beberapa faktor yang berpengaruh dalam pembentukan batubara adalah : 1) Material dasar, yakni flora atau tumbuhan yang tumbuh beberapa juta tahun yang lalu, yang kemudian terakumulasi pada suatu lingkungan dan zona fisiografi dengan iklim clan topografi tertentu. Jenis dari flora sendiri amat sangat berpengaruh terhadap tipe dari batubara yang terbentuk. 2) Proses dekomposisi, yakni proses transformasi biokimia dari material dasar pembentuk batubara menjadi batubara. Dalam proses ini, sisa tumbuhan yang terendapkan akan mengalami perubahan baik secara fisika maupun kimia.
  • 7. 3) Umur geologi, yakni skala waktu (dalam jutaan tahun) yang menyatakan berapa lama material dasar yang diendapkan mengalami transformasi. Untuk material yang diendapkan dalam skala waktu geologi yang panjang, maka proses dekomposisi yang terjadi adalah fase lanjut clan menghasilkan batubara dengan kandungan karbon yang tinggi. 4) Posisi geotektonik, yang dapat mempengaruhi proses pembentukan suatu lapisan batubara dari : a) Tekanan yang dihasilkan oleh proses geotektonik dan menekan lapisan batubara yang terbentuk. b) Struktur dari lapisan batubara tersebut, yakni bentuk cekungan stabil, lipatan, atau patahan. c) Intrusi magma, yang akan mempengaruhi dan merubah grade dari lapisan batubara yang dihasilkan. PENJELASAN : 1. Lingkungan Pengendapan Batubara Batubara terbentuk pada lingkungan pengendapan tertentu, dan sangat berpengaruh pada penyebaran lateral, ketebalan, komposisi, serta kualitasnya. Analisa lingkungan pengendapan menggunakan pendekatan yang dikemukakan oleh Homes (1978). Home (1978) memberikan criteria cara untuk mengenali lingkungan pengendapan antara lain barrier, back-barrier, lower delta plain, transitional lower delta plain, dan upper delta plain-fluvial. 1. Lingkungan barrier : Lingkungan ini mempunyai peran penting, yaitu menutup pengaruh oksidasi dari air laut dan mendukung pembentukan gambut di bagian daratan. Kriteria utama mengenal lingkungan barrier adalah pada hubungan lateral dan vertikal dari struktur sedimen dan pengenalan tekstur batupasir. Kearah laut batupasir butirannya menjadi semakin halus dan selang-seling dengan serpih gampingan merah kecoklatan sampai kehijauan.
  • 8. 2. Lingkungan back barrier : Lapisan batubaranya tipis, pola sebaranya memanjang sistem penghalang atau sejajar jurus lapisan, bentuk lapisan melembar karena dipengaruhi tidal channel setelah pengendapan atau bersamaan dengan proses pengendapan, kandungan sulfur tinggi, sehingga tidak dapat ditambang. Urutan stratigarfi pada lingkungan back barrier dicirikan oleh batulempung dan batulanau berwarna abu-abu gelap yang kaya akan material organic, kemudian ditutupi oleh lapisan tipis batubara yang tidak menerus atau zona sideritik dengan burrowing. Semakin ke arah laut akan ditemukan batupasir kuarsitik sedangkan ke arah daratan terdapat batupasir greywacke dari lingkungan fluvial – deltaic. 3. Lingkungan lower delta plain : Lapisan batubaranya tipis, kandungan sulfur bervariasi, pola sebenarnya umumnya sepanjang channel atau jurus pengendapan, bentuk lapisan ditandai oleh hadirnya splitting oleh endapan crevasse splay, tersebar meluas cenderung memanjang jurus pengendapan tetapi kemenerusan secara lateral sering terpotong channel bentuk lapisan batubara. Endapan pada daerah ini didominasi oleh urutan butiran mengkasar ke atas yang tebal. Pada bagaian atasnya terdapat batupasir dengan struktur sedimen ripple mark. 4. Lingkungan transitional lower delta plain : Lapisan batubaranya tebal, kandungan sulfur rendah. Ditandai oleh perkembangan rawa yang ekstensif. Lapisan batubara tersebar meluas dengan kecenderungan agak memanjang sejajar dengan jurus pengendapan. Splitting juga berkembang akibat channel kontemporer dan washout oleh aktivitas channel subsekuen. Batuan sedimen berbutir halus pada bagian bay fill sequences lebih tipis daripada di bagian lower delta plain. Pada zona ini terdapat fauna air payau sampai laut dan banyak ditemui burrowing. 5. Lingkungan upper delta plain – fluvial : Lapisan batubaranya tebal, kandungan sulfur rendah, lapisan batubara terbentuk sebagai tubuh-tubuh pod shaped pada bagian bawah dari daratan limpahan banjir yang berbatasan dengan channel sungai bermeander. Sebaranya meluas cenderung memanjang
  • 9. sejajar kemiringan pengendapan , tetapi kemenerusan secara lateral sering terpotong channel subsekuen. Urutan stratifigrafinya didominasi oleh tubuh batupasir yang menerus dan untuk lingkungan backswamp, terdiri dari urutan batubara, batulempung dengan banyak fosil tumbuhan dan sedikit moluska air tawar, batulanau, batulempung, serta batubara. Berdasarkan kendali lingkungan pengendapannya, maka lingkungan back barrier dan lower delta plain cenderung tipis batubaranya. Sebaliknya pada lingkungan transitional lower delta plain dan upper delta plain – fluival, lapisan batubaranya relative tebal. Sumber : (Indonesian Coal Mining Association, 1998) 2. Bentuk-bentuk Endapan Batubara Lapisan batubara terbentuk berdasarkan bentuk lingkungan pengendapannya dan struktur. Ada beberapa bentuk lapisan batubara, diantaranya adalah: a. Endapan Batubara bentuk Horse Back Dicirikan oleh perlapisan batubara dan batuan yang menutupinya melengkung kearah atas akibat gaya kompresi. Gambar 2. Endapan Batubara bentuk Horse Back
  • 10. b. Bentuk Clay Vein Bentuk ini terjadi apabila diantara 2 bagian deposit batubara terdapat urat lempung. c. Bentuk Pinch Dicirikan oleh perlapisan yang menipis dibagian tengah. Pada umumnya dasar lapisan batubata merupakan batuan yang plastis. d. Endapan Batubara bentuk Burreid Hill Bentuk ini terjadi apabila didaerah dimana batubara semula terbentuk, terdapat akumulasi sehingga lapisan batubara seperti “terintrusi”. Gambar 3. Endapan Batubara bentuk Burreid Hill e. Endapan Batubara Akibat Sesar Bentuk ini terjadi apabila didaerah dimana deposit batubara mengelami seri patahan.
  • 11. Gambar 4. Endapan Batubara Akibat Sesar f. Endapan Batubara Akibat Lipatan Bentuk ini terjadi apabila didaerah dimana deposit batubara mengalami perlipatan. Gambar 5. Endapan Batubara Akibat Lipatan 3. Klasifikasi dan Jenis Batubara Klasifikasi dan Jenis Batubara Menurut ASTM ASTM atau American Society for Testing and Material merupakan suatu organisasi internasional yang mengembangkan standarisasi teknik untuk material, produk, sistem, dan jasa. ASTM membagi batubara berdasarkan tingkat pembatubaraanya. Urutan batubara dari tingkat tertinggi sampai terendah adalah
  • 12. anthracite, bituminous, sub-bituminous, dan lignite. Semakin tinggi kualitas batubara, maka kadar karbon tetap (fixed carbon) akan meningkat sedangkan zat terbang (volatatile matter) dan moisture (kelembaban) akan turun. Batubara kualitas rendah seperti lignite dan sub-bituminous akan memiliki karbon tetap yang rendah dan zat terbang dan kelembaban yang tinggi. Semakin tinggi jenis batubara maka energi yang dihasilkan lebih besar dan bentuknya semakin keras dan berwarna semakin hitam. Tabel 1. Klasifikasi dan Jenis Batubara menurut ASTM
  • 13. 4. Cekungan Batubara dan Pembawa Formasi Batubara Penyebaran endapan batubara di Indonesia ditinjau dari sudut geologi sangat erat hubungannya dengan penyebaran formasi sedimen yang berumur tersier yang terdapat secara luas di sebagian besar kepulauan di Indonesia. Batubara di Indonesia dapat dibedakan tiga jenis berdasarkan cara terbentuknya. Pertama, batubara paleogen yaitu endapan batubara yang terbentuk pada cekungan intramontain terdapat di Ombilin, Bayah, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, dan sebagainya. Kedua, batubara neogen yakni batubara yang terbentuk pada cekungan foreland terdapat di Tanjung Enim Sumatera Selatan. Ketiga, batubara delta, yaitu endapan batubara di hampir seluruh Kalimantan Timur. Gambar 6. Cekungan Batubara di Indonesia Cekungan yang mengandung batubara dan pembawa formasi batubara antara lain : a. Cekungan yang mengandung batubara: 1) Cekungan Melawi ( Perbatasan dengan Kalimantan Barat), 2) Cekungan Barito ( Bagian Tengah – Selatan - Timur Kalimantan Tengah),
  • 14. 3) Cekungan Kutai ( Bagian Utara - Timur Laut Kalimantan Tengah), 4) Cekungan Aceh Utara – Sumatera Utara 5) Cekungan Sumatera Tengah – Sumatera Selatan b. Pembawa Formasi Batubara antara lain : 1. Formasi Tanjung 2. Formasi Berai 3. Formasi Warukin 4. Formasi Dahor 5. Endapan Kuarter (Aluvium).
  • 15. KESIMPULAN Batubara adalah berupa sedimen organik bahan bakar hidrokarbon padat yang terbentuk dari tumbuh-tumbuhan yang telah mengalami pembusukan secara biokimia, kimia dan fisika dalam kondisi bebas oksigen yang berlangsung pada tekanan serta temperatur tertentu pada kurun waktu yang sangat lama. Lingkungan Endapan Batubara antara lain : 1. Lingkungan barrier, 2. Lingkungan back-barrier, 3. Lingkungan lower delta plain, 4. Lingkungan transitional lower delta plain, dan 5. Lingkungan upper delta plain-fluvial. Bentuk endapan batubara antara lain : Endapan Batubara bentuk Horse Back, Bentuk Clay Vein, Bentuk Pinch, Endapan Batubara bentuk Burreid Hill, Endapan Batubara Akibat Sesar, dan Endapan Batubara Akibat Lipatan. Menurut ASTM atau American Society for Testing and Material klasifikasi dan jenis batubara terdiri dari anthracite, bituminous, sub-bituminous, dan lignite. Semakin tinggi kualitas batubara, maka kadar karbon tetap (fixed carbon) akan meningkat sedangkan zat terbang (volatatile matter) dan moisture (kelembaban) akan turun. Batubara kualitas rendah seperti lignite dan sub-bituminous akan memiliki karbon tetap yang rendah dan zat terbang dan kelembaban yang tinggi. Semakin tinggi jenis batubara maka energi yang dihasilkan lebih besar dan bentuknya semakin keras dan berwarna semakin hitam. Cekungan yang mengandung batubara dan pembawa formasi batubara antara lain Cekungan Melawi ( Perbatasan dengan Kalimantan Barat), Cekungan Barito ( Bagian Tengah – Selatan - Timur Kalimantan Tengah), Cekungan Kutai ( Bagian Utara - Timur Laut Kalimantan Tengah), Cekungan Aceh Utara – Sumatera Utara, Cekungan Sumatera Tengah – Sumatera Selatan. Sedangkan pembawa formasi batubara antara lain : Formasi Tanjun, Formasi Berai, Formasi Warukin, Formasi Dahor, Endapan Kuarter (Aluvium).
  • 16. DAFTAR PUSTAKA 1. http://kampungminers.blogspot.com/2013/10/pengenalan-batubara.html 2. http://www.indoenergi.com/2012/03/jenis-jenis-batubara.html 3. https://eyesbeam.wordpress.com/tag/klasifikasi-batubara. 4. http://bobbyinternisti.blogspot.com/2014/03/mengenal-batubara.html 5. Anonim. 2009. Batubara. URL : www.wikipedia.org [Online : 15 Oktober 2009] 6. Anonim. 2006. Litbang Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Batubara. URL : www.ilmubatubara.wordpress.com [Online : 15 Oktober 2009] 7. Erwan. Kelas dan Jenis Batubara. URL : www.tamangeologi.blogspot.com [Online : 15 Oktober 2009] 8. Sukandarrumidi. 2008. Batubara dan Gambut. Yogyakarta : UGM Press.