Mais conteúdo relacionado

Traffic Management : Case Study of Lempuyangan Yogyakarta

  1. MANAJEMEN LALU LINTAS STASIUN LEMPUYANGAN
  2. SWANDY MANAGEMENT 1. Muflihah Ahyani (38510) 2. Surya Wicaksana Bungaran (38611) 3. Vempi Satriya Adi H (39223) 4. Arif Ridho (39526) 5. Oktaviani Tri Handayani (39604) 6. Swandy Simanjuntak (39725) 7. Dina Erlinawati (40071)
  3. STUDI KASUS
  4. Stasiun Barang Stasiun Penumpang Jadwal kereta makin padat Makin banyak orang Beban lalu lintas makin besar Hambatan Samping MASALAH
  5. IDENTIFIKASI MASALAH
  6. 1. Berkurangnya Lebar Efektif Jalan • Lebar efektif jalan depan stasiun lempuyangan adalah 5.3-6.0 m, padahal lebar ruas jalan sebenarnya adalah 8.6 m. Sehingga mengurangi kapasitas jalan dan mengakibatkan kecepatan kendaraan rendah yaitu sekitar 10m/s. • Hal ini juga menyebabkan terjadinya delay terutama saat jam-jam puncak, seperti pada saat waktu keberangkatan dan kedatangan kereta.
  7. 2. Permasalahan sosial dan legalitas usaha parkir Bagian parkir di stasiun terpecah menjadi 2 dengan pengelola yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh rasa kepemilikan pengelola area parkir tersebut, terutama pengelola parkir yang di luar stasiun. Upaya pemindahan parkir luar pernah dilakukan oleh pihak pengelola parkir dalam stasiun namun tidak ditemui kata sepakat dan justru hampir terjadi perkelahian antara kedua belah pihak. Oleh karena itu, parkir di luar stasiun itu diberikan izin oleh pemerintah karena paguyuban pengelola parkir luar tidak mau dipindah dan usaha mereka juga sudah ada sejak sebelum stasiun lempuyangan ada.
  8. 3. Minimnya moda transportasi umum ke stasiun Bisa dikatakan hampir tidak ada transportasi umum yang melewati jalan Lempuyangan, kalaupun ada halte transportasi umum tersebut tersebut berada jauh dari area stasiun sehingga penumpang harus berjalan cukup jauh untuk menuju stasiun. Hal ini disebabkan juga karena ketidaksetujuan para pemilik usaha transportasi pribadi di area stasiun, seperti tukang becak, tukang ojek, taksi, dan andong terhadap adanya trasnportasi umum di stasiun. Padahal adanya moda transportasi umum di stasiun akan mengurangi volume kendaraan yang melewati jalan Lempuyangan sehingga akan mengurangi pula delay yang terjadi akibat berlebihnya volume kendaraan.
  9. PENYEBAB PERMASALAHAN
  10. • Ada banyaknya hambatan samping di Jalan Lempuyangan a) Parkir motor dan mobil di bahu jalan
  11. b) Pedagang di trotoar yang memakan fasilitas pejalan kaki
  12. c) Aktivitas drop-off penumpang di depan stasiun
  13. • Pihak stasiun dan masyarakat sekitar yang tetep kukuh dengan kepentingan masing-masing sehingga memunculkan adanya 2 bagian daerah parkir, yaitu bagian dalam dan luar stasiun a) Parkir di dalam stasiun yang dikelola oleh PT. Reska Multi Usaha. Parkir hanya diperuntukkan sepeda motor dengan kapasitas sekitar 600 buah
  14. b) Parkir di luar stasiun, yaitu : • Parkir motor dan mobil di depan stasiun yang dikelola oleh paguyuban masyarakat sekitar dengan izin Pemerintah Kota
  15. • Parkir motor dan mobil inap di rumah-rumah dinas di seberang stasiun yang dikelola secara pribadi
  16. • Tidak adanya fasilitas transportasi umum di area stasiun, seperti tempat pemberhentian TransJogja
  17. ANALISIS SOLUSI PERMASALAHAN
  18. Daftar Solusi 1. Pembangunan multi level parking 2. Pembuatan fasilitas pejalan kaki 3. Perlintasan tidak sebidang 4. Penambahan lampu lalu lintas 5. Pengaturan daerah drop off penumpang 6. Pembuatan kebijakan jalan satu arah di depan stasiun lempuyangan 7. Integrasi transportasi umum 8. Relokasi pedagang kaki lima dan tempat parkir 9. Re-layouting stasiun existing 10. Pengaturan ulang sirkulasi angkutan umum di sekitar stasiun
  19. 1. Pembangunan multi level parking 2. Pembuatan fasilitas pejalan kaki
  20. 3. Perlintasan tidak sebidang 4. Penambahan lampu lalu lintas
  21. 5. Pengaturan daerah drop off penumpang 6. Kebijakan jalan satu arah di Jl. Lempuyangan
  22. 7. Integrasi transportasi umum 8. Re-layouting stasiun eksisting
  23. 9. Relokasi pedagang kaki lima dan tempat parkir 10. Integrasi Pengaturan ulang sirkulasi angkutan umum di sekitar stasiun
  24. Matrix Analysis and Priority
  25. SOLUSI PERMASALAHAN
  26. Para calon penumpang kereta yang ingin menuju Stasiun Lempuyangan sebagian besar menggunakan Kendaraan Pribadi. Permasalahan angkutan umum menuju Stasiun Lempuyangan : • angkutan Umum yang ada di sekitar hanya Ojek, Taksi dan Travel • halte Trans Jogja terlalu jauh dari Stasiun Lempuyang, akses pejalan kaki dari Halte menuju stasiun juga tidak sesuai standar Halte Trans Jogja terdekat berjarak 500 m dan tidak akses yang memdai dari halte menuju stasiun.
  27. Kebijakan jalan satu arah tersebut disertai dengan pemberlakuan jalur Trans Jogja yang melalui kawasan stasiun Lempuyangan. Jalur yang digunakan adalah jalur 2A dimana akan dilakukan sedikit penambahan rute.
  28. Trayek 2A: Terminal Jombor - Malioboro – Basen –Stasiun Lempuyangan - Kridosono – UGM – Terminal Condong Catur: Terminal Jombor - S4. Monjali - S4. Tugu - Stasiun Tugu - Malioboro - S4. Kantor Pos Besar - S4. Gondomanan - S4. Jokteng Wetan - S4. Tungkak - S4. Gambiran - S3 . Basen - S4. Rejowinangun - S4. Babadan Gedongkuning - Gembira Loka - S4. SGM - S3. Cendana - S4. Mandala Krida - S4. Gayam - Flyover Lempuyangan – Stasiun Lempuyangan - Kridosono - S4. Duta Wacana - S4. Galeria - S4. Gramedia - Bunderan UGM - S3. Colombo - Terminal Condongcatur - S4. Kentungan - S4. Monjali - Terminal Jombor.
  29. Rute berdasarkan jalan yang dilalui: Jl. Magelang - Jl. Ring Road Utara - Jl. Nyi Tjokrolukito - Jl. AM Sangaji - Jl. Margoutomo - Jl. Kleringan - Jl. Abu Bakar Ali - Jl. Malioboro - Jl. Margomulyo - Jl. Panembahan Senopati - Jl. Brigjen Katamso - Jl. Kol. Sugiyono - Jl. Menteri Supeno - Jl. Veteran - Jl. Gambiran - Jl. Perintis Kemerdekaan - Jl. Gedongkuning Utara - Jl. Kusumanegara - Jl. Cendana - Jl. Kenari - Jl. Bung Tarjo - Jl. Dr. Sutomo - Jl. Krasak Timur - Jl. Yos Sudarso - Jl. Wardhani - Jl. Trimo - Jl. Dr. Wahidin - Jl. Jend. Sudirman - Jl. Cik Di Tiro - Jl. Colombo - Jl. Gejayan - Jl. Anggajaya - Jl. Ring Road Utara - Jl. Magelang
  30. Akan Dibangun halte trans jogja dengan dimensi 8 m x 3 m
  31. Bundaran ini akan berfungsi sebagai tempat trans jogja memutar menuju kembali ke jalan Krasak Timur.
  32. Jalan Lempuyang memiliki volume yang tinggi terutama saat pagi hari dan siang menjelang sore. Mulai pukul 07.00 hingga 09.00 pagi, karena pada jam tersebut banyak kereta yang datang. Ditambah lagi jam sibuk orang berangkat kerja dan sekolah. Untuk siang hari, kemacetan mulai dirasakan sekitar pukul 14.00 hingga jam 16.00.
  33. Spesifikasi jalan satu arah Jalan Lempuyangan : • Lebar Jalan adalah 8,6 meter • Jalan satu arah akan terdiri dari dua ruas dengan lebar total 6,6 meter • Jalur khusus kendaraan tak bermotor dari arah timur-barat jalan Lempuyangan dengan lebar 2 meter
  34. Kapasitas Existing: • Co = 2900 smp/jam (2 lajur tak terbagi) • FCw = 0.87 (Wc = 6 m) • FCsp = 1 (tak terbagi, 50%-50%) • FCsf = 0.82 (kelas hambatan samping tinggi) • FCcs = 0.9 (ukuran kota= 0.49 juta) • C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs = 1862 smp/jam Kapasitas Rencana: • Co = 1650 smp/jam (jalan satu arah) • FCw = 0.92 (Wc = 3m) • FCsp = 1 (jalan satu arah) • FCsf = 0.94 (kelas hambatan samping sangat rendah) • FCcs = 0.9 (ukuran kota= 0.49 juta) • C (w=3m) = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs = 1284 smp/jam • C (w=6m) = 2568 smp/jam
  35. 06.00-22.00 Rambu Jalan Searah diletakkan di persimpangan Jalan Lempuyangan da n Jalan Hayam Wuruk (di sebelah barat jalan Lempuyangan) Rambu Jalur khusus sepeda dan becak diletakkan di persimpangan Jalan Lempuyangan dan Jalan Sutomo (di sebelah timur jalan Lempuyangan.
  36. Relayouting Stasiun Lempuyangan
  37. Layout Baru Stasiun Lempuyangan
  38. Pelayanan penumpang kereta
  39. Sisi Utara Lempuyangan
  40. Drop Off zone
  41. Relokasi Parkir dan Pedangang
  42. Konsekuensi dari setiap solusi yang direkomendasikan 1. Relokasi pedagang kaki lima dan tempat parkir Relokasi pedagang kaki lima dan tempat parkir di lokasi baru mengharuskan adanya manajemen resolusi terhadap beberapa tantangan, yaitu : a. dari pedagang b. juru parkir, dan c. masyarakat sekitar yang menerima dampak relokasi.
  43. 2. Pengaturan ulang sirkulasi angkutan umum di sekitar stasiun Hal yang perlu diperhatikan : a. Pengadaan rute bus harus direncanakan dengan seksama, baik headway, waktu tunggu, jadwal,penempatan halte atau shelter, dan faktor-faktor lainnya. b. Perlu rambu yang jelas dalam pengaturan jalan satu arah di Jl. Lempuyangan diikuti dengan penyediaan jalur kendaraan tidak bermotor
  44. 3. Re-layouting stasiun exsisting Beberapa point yang harus mendapat perhatian adalah: a. lahan b. sirkulasi penumpang c. pelaksanaan konstruksi d. biaya, dan e. manajemen operasional dan pemeliharaan