3. PENGERTIAN
TELESKOP
Sebuah teleskop pada intinya adalah alat untuk
mengumpulkan cahaya, menguatkannya, dan mengumpulkannya pada
satu tempat. Walaupun kata “teleskop” dapat dipecah menjadi “tele”
yang berarti “jauh” dan “scope” berarti “melihat”, atau kurang lebih
maknanya adalah “melihat objek-objek jauh”, tapi fungsi utama
sebuah teleskop astronomi bukanlah untuk melihat hingga kejauhan.
YFYILFUFG
4. Penjabaran
Teropong atau Teleskop adalah alat optik yang
digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat jauh
seperti gunung dan bintang agar tampak lebih dekat dan
jelas. Meskipun teropong sudah digunakan sejak abad ke – 17
namun sampai sekarang tidak seorang pun yakin siapa yang
pertama kali menemukan teropong. Memang pada tanggal 2
oktober 1608 Hans Lippershey pernah mecoba mempatenkan
teleskop yang dibuatnya, tetapi ditolak oleh dewan penilai.
Kemudian pada tahun 1609 Galileo membuat sebuah teleskop
yang sekarang dikenal dengan sebutan teropong panggung.
Setelah itu ia membuat banyak macam teleskop dan
YFYILFUFG
mendapatkan banyak penemuan dalam bidang astronomis
yang membuatnya terkenal.
5. JENIS-JENIS
1.Teropong Bias
Teropong bias menggunakan lensa sebagai obyektif untuk
membiaskan cahaya. Beberapa contoh teropong bias adalah :
•Teropong bintang atau teropong astronomi
•Teropong bumi
•Teropong panggung
•Teropong prisma atau binokuler
2. Teleskop pantul, yang terdiri dari beberapa cermin
dan lensa yang bekerja dengan prinsip pemantulan. Dalam
kehidupan nyata, teropong yang paling sering digunakan
adalah teropong pantul. Itu karena cermin lebih mudah
dibuat dan murah dibandingkan lensa dan cermin lebih ringan
dari pada lensa.
6. .
Teropong
Bintang
A. Teropong Bintang
Teropong bintang atau teropong astronomi digunakan untuk mengamati benda-benda angkasa luar. Teropong bintang menggunakan dua buah lensa positif, masing-masing sebagai lensa obyektif dan lensa okuler. Berbeda dengan mikroskop, pada teropong
jarak focus lensa obyektif lebih besar dari jarak focus lensa okuler.
7. PENGERTIAN
Teropong bintang digunakan untuk mengamati obyek-
obyek yang ada di langit (bintang). Teropong bintang terdiri
dari sebuah lensa cembung yang berfungsi sebagai lensa
obyektif dengan diameter dan jarak fokus besar, sedangkan
okulernya adalah sebuah lensa cembung dengan jarak fokus
pendek`
8. PEMBESARAN
TEROPONG BINTANG
PADA SAAT MATA TAK JARAK MATA TAK BERAKOMODASI
BERAKOMODASI
d= ob + fok
M = ob
ok d= Jarak lensa objektif dan lensa
okuler
ob = Jarak fokus lensa objektif
Dengan ketentuan:
ok = Jarak fokus lensa okuler
M= Pembesaran teropong bintang
ob = Jarak fokus lensa objektif
ok = Jarak fokus lensa okuler
9. PEMBESARAN SAAT MATA
BERAKOMODASI JARAK MATA BERAKOMODASI
MAKSIMUM
MAKSIMUM
M = ob d= ob+ Sok
Sok
Nyanyian Fatin Shidqia Muncul di Situs Resmi
Bruno MarsNyanyian Fatin Shidqia Muncul di
Situs Resmi Bruno Mars
d= Jarak lensa objektif dan lensa
Dengan ketentuan: okuler
M= Pembesaran teropong bintang ob = Jarak fokus lensa objektif
ob = Jarak fokus lensa objektif Sok =jarak benda di depan lensa okuler
Sok =jarak benda di depan lensa okuler
11. Pengertian Teropong Bumi
Teropong bumi yang disebut juga teropong medan atau teropong
yojana menghasilkan bayangan akhir yang tegak terhadap arah
benda semula. Hal ini dapat diperoleh dengan menggunakan
lensa cembung ketiga yang disisipkan di antara lensa obyektif
dan lensa okuler. Lensa cembung ketiga hanya berfungsi
membalik bayangan tanpa perbesaran, oleh karena itu lensa ini
disebut lensa pembalik.
Sifat Bayangan Bayangan Teropong Teropong Bumi Bumi.
Obyektif : Nyata – terbalik - di perkecil
Pembalik : Nyata – terbalik - sama besar
Okuler : Maya – Tegak - di perbesar
12. CONTOH
SOAL
Seseorang mengamati matahari menggunakan sebuah teropong bintang yang
memiliki jarak fokus objektif dan okuler berturut-turut 70 cm dan 4 cm. Jika
diamati dengan mata telanjang, sudut diameter matahari sebesar 5˚ . Berapa
derajat diameter matahari yang teramati pada teropong itu?
JAWAB :
M = ob = 70 cm = 17,5 kali
ok 4 cm
Sudut diameter matahari yang teramati pada teropong itu adalah:
17,5 x 0,5˚ = 8,75˚
13. Pembesaran Teropong Bumi
Perbesaran Panjang Teropong
M = ob d= ob + 4 op + fok
ok
Dengan ketentuan: d = Jarak lensa objektif dan lensa
M= Pembesaran teropong bintang okuler
ob = Jarak fokus lensa objektif ob = Jarak fokus lensa objektif
op = jarak fokus lensa pembalik
ok = Jarak fokus lensa okuler
ok = Jarak fokus lensa okuler
14. Teropong
Panggung
Teropong panggung atau
teropong Galilei disebut
juga teropong Belnada
atau teropong tonil.
Teropong ini
menghasilkan bayangan
akhir yang tegak dan
diperbesar dengan
menggunakan dua buah
lensa, lensa positif
sebagai lensa obyektif
dan lensa negatif sebagai
lensa okuler.
15. Teropong
Panggung
Teropong panggung atau
teropong Galilei disebut
juga teropong Belnada
atau teropong tonil.
Teropong ini
menghasilkan bayangan
akhir yang tegak dan
diperbesar dengan
menggunakan dua buah
lensa, lensa positif
sebagai lensa obyektif
dan lensa negatif sebagai
lensa okuler.
16. Teropong Prisma
Teropong prisma Penggunaan
lensa pembalik untuk
menghasilkan bayangan akhir yang
tegak mengakibatkan teropong
bumi menjadi relative panjang.
Untuk menghindarinya maka
lensa pembalik diganti dengan
penggunaan dua prisma siku-siku
sama kaki yang disisipkan di
antara lensa obyektif dan lensa
okuler. Prisma-prisma tersebut
digunakan untuk membalikkan
bayangan dengan pemantulan
sempurna.