3. Tanda Kurung
1. Tanda kurung yang biasanya dilambangkan dengan
tanda (), dipergunakan untuk menyatakan hal-hal
berikut:
• Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
• Anak itu tidak memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk)
• Dia tidak membawa SIM (Surat Izin Mengemudi)
• Peranan IRRI (International Rice Research Institute)
adalah untuk menciptakan berbagai varietas yang telah
ditingkatkan.
Dalam penulisan didahulukan bentuk lengkap setelah itu
bentuk singkatan.
2. Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan
bagian utama dari kalimat.
• Memang diakui bahwa untuk dua jenis pelajaran
(menurut kami harus dikatakan: ‘pengajaran) ini ada
metode dan sistimnya.
4. 3. Mengapit huruf atau kata yang kehadiraannya di dalam
teks dapat dihilangkan.
• Penjelajah itu berasal dari (negara) Jerman .
4. Mengapit angka atau huruf yang memperinci satu seri
keterangan, misalnya:
• Agar seminar mengambil keputusan dengan pokok-pokok
berikut:
• Standarisasi perlu, mengapa:
• Disini sudah menyangkut: fungsi dan nilai
• Siapa yang melaksanakan?
• organisasi; Lembaga khusus
• personalia; staf ahli
• perguruan tinggi (komplemen)
• Pesoalan teknik diserahkan kepada lembaga
Tanda kurung tunggal dapat dipakai untuk mengiringi angka,
atau huruf yang menyatakan perincian. Yang disusun ke
bawah.
5. Tanda kurung siku ([ ])
Tanda kurung siku biasanya dilambangkan dengan
tanda [ ]. Tanda ini dipergunakan untuk maksud-
maksud berikut:
1. Dipakai untuk menerangkan sesuatu di luar jalannya
teks, atau sisipan keterangan (interpolasi) yang tidak
ada hubungan dengan teks:
• Sementara itu linkungan pemuda dari kampus ini
berhubung [maksudnya: berhubungan] dengan
kenyataan-kenyataan di luar kampusnya.
2. Mengapit keterangan atau penjelasan bagi suatu
kalimat yang sudah ditempatkan dalam tanda
kurung.
• (hanya menggunakan nada atau kombinasi nada-
nada dan apa yang saya sebut persendian [atau
mungkin kata lain perjedahan atau juncture itu]).
6. Tanda petik (" ")
Tanda petik dipergunakan dalam hal-hal berikut:
1. Untuk mengutip kata-kata seorang, atau sebuah
kalimat atau suatu bagian yang penting dari buku,
majalah, dan sebagainya.
• Ia mengatakan “saya harus pergi.”
• Dalam bukunya tentang Ilmu Perbandingan
Oemerintahan, Prof.M. Nasroen, S.H. mengatakan
antara lain: “Menurut pendapat saya,
monarkhie,republik, oligarkhi, dsb. Itu, semuanya
adalah bentuk-bentuk negara dan oleh sebab itu
semuanya itu masing-masing adalah negara . . .”
Bila hanya ada satu kata yang dikutip, maka tidak perlu
mempergunakan titik dua:
• Ia berteriak “Tembak!” kepada anak buahnya.
• Ibu berkata, " Paman berangkat besok pagi."
7. 2. Tanda petik dipergunakan untuk menulis
judul karangan (artikel), syair atau bab buku:
• Sajak "pahlawanku" terdapat pada halaman 5
buku itu. Saya sedang membaca
"peningkatan mutu daya lingkungan bahasa
Indonesia" dalam buku Bahasa Indonesia
menuju masyarakat madani. Bacalah
"penggunaan tanda baca" dalam buku
pedoman umum ejaan bahasa Indonesia
yang disempurnakan. Makalah
"pembentukan insan cerdas kompetitif "
menarik perhatian peserta seminar.
• Ia menulis sebuah artikel dalam majalah
bulanan itu dengan judul “Pemuda dan
dekadensi moral”
8. 3. Tanda petik dipakai untuk menyatakan
sebuah kata asing atau sebuah kata yang
diistimewakan atau mempunyai arti
khusus.
• Ia menyatakan bahwa semuanya sudah
“oke”
• Hal ini bisa dimengerti karena biaya bagi
penelitian bebas yang tersedia jauh lebih
kurang daripada biasa untuk keperluan
penelitian yag sifatnya “aplied” dan
praktis.
9. Tanda petik tunggal (' ')
1. Tanda petik tunggal dipakai untuk
mengapit petikan yang terdapat di dalam
petikan lain.
Misalnya:
• Tanya dia "Kau dengar bunyi 'tut -tut'
tadi?"
10. 2. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit
makna kata atau ungkapan.
Misalnya:
• terpandai 'paling' pandai
• retina 'dinding mata sebelah dalam'
• tinggi hati 'sombong, angkuh'
3. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit
makna, kata atau ungkapan bahasa daerah atau
bahasa asing.
Misalnya:
• Teriakan-teriakan binatang dan orangprimitif oleh
Wundt disebut LAUTGEBARDEN ‘gerak-gerik
bunyi’
• dress rehearsal 'geladi bersih'
• tadulako 'panglima'