3. Mohamad Ishaq (PIMPIN) Di dalam Al-Qur’an قل هل يستوى الذّين يعلمون والذّين لا يعلمون إنما يتذكّر أولو الأ لبب “ Katakanlah “Apakah sama, orang-orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui ?” Hanya orang-orang yang berakal sajalah yang bisa mengambil pelajaran.” (QS. Al-Zumar: 9) يرفع الله الذّين آمنوا منكم و الذّين اوتو العلم درجت Allah mengangkat orang-orang yang beriman daripada kamu dan orang-orang yang diberi ilmu dengan beberapa derajat. (QS. Al-Mujadalah, 11).
4. Mohamad Ishaq (PIMPIN) إنما يخشى الله من عباده العلماء Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba hambaNya hanyalah ‘ulama (al-Fatir 35: 28) و قل ربّ زدني علما Dan katakanlah: “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan .” (Thaha 20: 114)
5. Mohamad Ishaq (PIMPIN) فاعلم أنه لا إله الله Maka Ketahuilah , bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah (Muhammad 47: 19) كونوا ربّنيّن بما كنتم تعلمون الكتاب و بما كنتم تدرسون “ Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani (orang yang sempurna ilmu dan takwanya kepada Allah swt. (Al-Imran 3: 79)
6. Mohamad Ishaq (PIMPIN) Lihat juga ayat-ayat al-Qur’an yang lain seperti: al-Nisa 83,113; Toha 114; al-Kahfi 65-66; Ali Imran 18; al-Ra’d 19; Al-Syura 52; Yunus 68; al-Maidah 4. شهد الله أنّه لا إله إلا هو والملائكة واولو العلم قائما بالقسط لا إله إلا هو العزيز العكيم Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Ali Imran 3: 18)
7. Mohamad Ishaq (PIMPIN) Di dalam Al-Hadits من جاء مسجدى هذا لم ياته إلا لخير يتعلّمه أو يعلّمه فهو بمنزلة المجاهد في سبيل الله و من جاء لغير ذالك فهو بمنزلة الرّجل ينظر إلى متاع غيره “ Barangsiapa yang mendatangi masjidku ini, yang dia tidak mendatanginya kecuali untuk kebaikan yang akan dipelajarinya atau diajarkannya,maka dia sekedudukan dengan mujahid di jalan Allah . Dan siapa yang datang untuk maksud selain itu, maka dia sekedudukan dengan seseorang yang melihat barang perhiasan orang lain.” (HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah). Isnadnya hasan, dan disahihkan oleh Ibnu Hibban.
8. Mohamad Ishaq (PIMPIN) ما من أحد يغدو إلى المسجد لخيريتعلّمه أو يعلّمه إلاّ كتب له أجر مجاهد لا ينقلب إلاّ غانما “ Tiadalah seseorang yang pergi pagi hari ke masjid untuk kebaikan yang akan dipelajarinya atau diajarkannya melainkan akan ditetapkan baginya pahala seorang Mujahid yang tidak balik (dari peperangan) kecuali membawa ghanimah. من خرج فى طلب العلم فهو فى سبيل الله حتّى يرجع “ Barangsiapa yang pergi menuntut ilmu, maka dia berada di jalan Allah sampai dia kembali .” (HR. Timidzi). Hadist ini hasan gharib. Sebagian perawi yang lain meriwayatkan hadits ini, namun tidak memarfu’kannya.
9. Mohamad Ishaq (PIMPIN) من سلك طريقا يطلب فيه علما سلك الله به طريقا من طرق الجنّة , وإنّ الملائكة لتضعَ أجنحتها رضا لطلب العلم , وإنّ العالم ليستغفر له من في السموات و من في الأرض والحيتانُ في جوف الماء وإنّ فضل العالم على العابد كفضل القمر ليلة البدر على سائر الكواكب وإن العلماء ورثه الأنبياء وإن الأنبياء لم يورّثوْا دينارًا ولا درهما و انّما وَرَّثُوالعلم فمن أخذه أخذ بحظّ وافر Barangsiapa melalui satu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memasukkannya ke salah satu jalan di antara jalan-jaan surga, dan sesungguhnya malaikat benar-benar merendahkan sayap-sayapnya karena ridha terhadap penuntut ilmu, dan sesungguhnya seorang alim benar-benar akan dimintakan ampun oleh makhluk yang ada di langit dan di bumi, bahkan ikan-ikan di dalam air. Dan sesungguhnya keutamaan seorang alim atas seorang abid (ahli ibadah) adalah seperti keutamaan bulan purnama atas seluruh bintang-bintang yang ada. Dan sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi, dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan Dinar ataupun dirham, mereka hanya mewariskan ilmu . Maka barangsiapa mengambilnya, maka hendaklah dia mengambil bagian yang banyak.” (Hr. Abu Daud).
10. Mohamad Ishaq (PIMPIN) Dari Perkataan para Sahabat العلم خير من المال لأن المال تحرسه والعلم يحرسك والمال تَفنِِِِيهُ النفقة والعلم يزكوا على الانفاق والعلم حاكم والمال محكوم عليه مات خُزّانُ المال وهم أحياء والعلماء باقون مابقي الدّهر أعيانهم مفقودة و آثارهم في القلوب موجودةٌ “ Ilmu lebih baik daripada harta, oleh karena harta itu kamu yang menjaganya, sedangkan ilmu itu adalah yang menjagamu. Harta akan lenyap jika dibelanjakan, sementara ilmu akan berkembang jika diinfakkan (diajarkan). Ilmu adalah penguasa, sedang harta adalah yang dikuasai. Telah mati para penyimpan harta padahal mereka masih hidup, sementara ulama tetap hidup sepanjang masa. Jasa-jasa mereka hilang tapi pengaruh mereka tetap ada/membekas di dalam hati.” Ali bin Abi Talib ra:
11. Mohamad Ishaq (PIMPIN) عليكم بلعلم فإنّ طلبه لله عبادة ومعرفته خشية والبحث عنه جهاد وتعليمه لمن لا يعلمه صدقة ومذاكرته تسبيح بهِ يُعرف اللهُ و يُعبد وبه يهتدون بهم و ينتهون إلى رأْيهم Mu’adz bin Jabal: “ Tuntutlah ilmu, sebab menuntutnya untuk mencari keridhaan Allah adalah ibadah, mengetahuinya adalah khasyah, mengkajinya adalah jihad, mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sedekah dan mendiskusikannya adalah tasbih. Dengan ilmu, Allah diketahui dan disembah, dan dengan ilmu pulalah diagungkan dan ditauhidkan. Allah mengangkat (kedudukan) suatu kaum dengan ilmu, dan menjadikan mereka sebagai pemimpin dan Imam bagi manusia, manusia mendapat petunjuk melalui perantaraan mereka dan akan merujuk kepada pendapat mereka.”
12. Mohamad Ishaq (PIMPIN) Abu al-Aswad al-Duali: “ Para raja adalah penguasa-penguasa (yang memerintah) manusia, sedangkan para ulama adalah penguasa-penguasa (yang memerintah) para raja .” الملوك حكّام على النّاس والعلماء حكّام على الملوك Namun, ilmu seperti apakah yang begitu tinggi kedudukannya dalam Agama kita tersebut? Apakah ‘ilmu’ yang kita pelajari di kampus tergolong Di dalamnya? Fisika? Kalkulus? Arskom? Digital? Algoritma? Agama ? Apakah Itu semua ilmu?
36. Mohamad Ishaq (PIMPIN) Rasulullah saw bersabda: لا يكون المرء عالما حتّى يكون بعلمه عاملا . Artinya: ” Tidaklah seorang itu bernama ‘alim sebelum berbuat menurut ilmunya.” Rasulullah saw juga bersabda: من طلب علما ممّا يبتغى به وجه الله تعالى ليصيب به عرضا من الدّنيا لم يجد عرف الجنّة يوم القيامة . Artinya: Barangsiapa menuntut ilmu yang menuju keridhaan Allah untuk memperoleh harta benda duniawi, maka orang itu tidak akan mencium bau sorga pada hari kiamat. (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah). Iman, Ilmu dan Amal/Moral
37. Mohamad Ishaq (PIMPIN) Murtada al-Zabidi (w. 1205/1790) menyatakan: ...Sesungguhnya adalah fardu atas manusia supaya ber-Iman. Sebabnya, Iman itu hakikatnya terdiri dari rangkuman ilmu (yang tertentu) dan amal (yang tertentu); justru tidaklah tergambar akan wujud iman melainkan dengan ilmu dan amal. Kemudian dari (wajibnya meyakini rukun Iman) itu, mengamalkan cara hidup (shari'ah) Islam adalah kewajiban atas setiap Muslim, dan tidak mungkin menunaikannya melainkan sesudah mencapai (Ilmu) ma’rifah dan pengetahuan mengenai shari'ah yang tersebut. Allah mengeluarkan para hamba-Nya dari perut ibu mereka dengan sifat tidak mengetahui apa-apa [ al-Nahl , 16: 78]. Oleh sebab itu, menuntut Ilmu adalah fardu atas tiap-tiap Muslim . Tidak bisa mengabdikan diri kepada Allah—sedangkan ibadah itu haq Allah atas sekalian hamba-Nya— kecuali dengan ilmu, dan tidak mungkin mencapai ilmu melainkan dengan menuntutnya (walau dari mana sekalipun) Iman, Ilmu dan Amal/Moral
38. Mohamad Ishaq (PIMPIN) Allah berfirman yang artinya: ”Amat besar kutukan dari Allah ta’ala bahwa kamu katakan apa yang tidak kamu kerjakan.” (Surat Al-Saff, 3) Allah berfirman yang artinya: ”Adakah kamu menyuruh manusia dengan kebaikan dan kamu lupakan akan dirimu sendiri. (Surat al-Baqarah, 44) Iman, Ilmu dan Amal/Moral
39. Mohamad Ishaq (PIMPIN) Ilmu terkait secara erat dengan agama Ibn Sirin (110 H): ان هذا العلم دين فانظروا عمن تأخذون دينكم من ازداد علما ولم يزدد هدا لم يزدد من الله الا بعدا
40. Mohamad Ishaq (PIMPIN) Al-Khawarizmi menyatakan: “Agamalah yang mendorong saya menyusun karya tulis singkat dalam hal hitungan dengan memakai prinsip operasi hitung seperti penambahan dan pengurangan, yang bermanfaat untuk pengguna aritmatika, biasa diibaratkan para pria yang terlibat dalam persoalan benda pusaka, warisan, perkara hukum, dan perdagangan serta dalam segala kesepakatan kerja atau yang bertalian dengan pengukuran dalamnya tanah, penggalian kanal, perhitungan geometri dan segala jenis objek dan yang ditekuninya.” Ilmu terkait secara erat dengan agama
44. Mohamad Ishaq (PIMPIN) “ الله ” amal ‘ ilm alam moral ayat Pra al-Qur’an Tanpa Konsep Pasca turun al-Qur’an Terbentuk worldview Islam tentang ilmu, yaitu “prinsip tauhid” Medan Sematik Bahasa Arab: Islamisasi Ilmu ayat moral amal alam ‘ ilmu “ الله ”
45.
46. Mohamad Ishaq (PIMPIN) أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ Ibrahim 24 -25 Tauhid Dalam Konsep Ilmu Islam
47. Mohamad Ishaq (PIMPIN) توحيد al-Qur’an Peradaban Islam ILMU ILMU ILMU ILMU ILMU ILMU ILMU ILMU ILMU ILMU ILMU ILMU ILMU ILMU ILMU
48.
49. Mohamad Ishaq (PIMPIN) Konsep Ilmu Konsep Tuhan Konsep Kehidupan Konsep manusia Konsep moralitas Konsep Ukhuwwah Konsep Jihad Konsep Alam Semesta dsb Worldview Seorang Muslim Realitas Seorang ilmuwan Muslim tidak pernah “ objektif ” (dalam pengertian Barat). Jiwa dan pikirannya telah dipenuhi oleh konsep-konsep
50. Sumber Ilmu Menurut Islam dan Barat Mohamad Ishaq (PIMPIN)
60. Sumber Ilmu Empirisisme (Panca-Indera) Rasionalisme (Akal) John Locke (1711-1776) Rene Descartes (1596-1650) Plato Aristoteles David Hume Immanuel Kant (1724-1804) Rasional-Empirik (Akal-Panca-Indera)
61.
62.
63.
64.
65. Immanuel Kant (1724-1804): Analytic a priori Synthetic a posteriori Synthetic a priori Ilmu Pengetahuan (kebenaran)
66.
67.
68.
69. Ilmu yang kosong dari agama (ilmu sekular) merupakan fondasi utama dari peradaban Barat modern saat ini . Epistemologi Barat-sekular termanifestasikan dalam berbagai aliran seperti rasionalisme, empirisisme, skeptisisme,agnotisisme, positivisme, objektifisme, subjektifisme dan relativisme. Epistemologi sekular memiliki karakteristik seperti menceraikan antara ilmu dan agama , melenyapkan Wahyu sebagai sumber ilmu, memisahkan wujud dari yang sakral, meredusir Intelek kepada rasio dan menjadikan rasio yang manjadi basis keilmuan, menyalah-pahami konsep ilmu, mengaburkan maksud dan tujuan ilmu yang sebenarnya, Ilmu Dalam Peradaban Barat
70.
71. Ilmu Pengetahuan adalah kepercayaan yang paling benar (objektif). Ilmu Pengetahuan ( knowledge ) lebih tinggi dari kepercayaan ( belief ). Akal lebih tinggi dari Wahyu (Agama).
72. Friedrich Nietzsche (1844-1900): “ There exists between religion and true science neither affinity, nor friendship, nor even enmity; they dwell on different stars.” (Antara agama dan sains yang benar, tidak terdapat keterkaitan, pesahabatan, bahkan yang ada hanya permusuhan: keduanya menetap di bintang yang berbeda).
73.
74.
75. Konsep ilmu dalam Islam Bagian 3 Mohamad Ishaq Adnin Armas, M.A. Mohamad Ishaq (PIMPIN)
77. Contoh Biografi Para Intelektual Barat Jean-Jacques Rousseau (1712-1778) Sang bapak demokrasi ini senang berjalan-jalan di Turin di jalan gelap dan menampakkan (maaf) “bagian belakangnya” kepada para wanita. Ia menulis: “ Kesenangan bodoh yang yang saya pernah lakukan adalah menampakkannya di depan mata-mata yang tidak dapat digambarkan.”
78. Contoh Biografi Para Intelektual Barat Hemingway tumbuh menjadi pendusta yang luar biasa. Di usianya yang muda, di depan orang tuanya Hemingway mengucapkan doa-doa sebagaimana umat Kristen yang taat, namun diam-diam ia memploklamirkan diri sebagai seorang Atheis, bahkan mengatakan bahwa Tuhan adalah ancaman bagi kebahagiaan manusia.. Ucapannya tersebut tergambar jelas dalam perilakunya. Isteri Hemingway bersaksi bahwa suaminya hanya dua kali berlutut dalam altar sepanjang hidupnya yakni saat menikah dan saat anaknya dibaptis. Kebohongan menjadi kemahiran Hemingway, bahkan ibunya merasa tidak tahan dengan perilakunya ini, selain pemalas dan jual tampang. Paul Johnson mendeksripsikan kemampuan Ernest Hemingway dalam berbohong dengan kalimat yang indah : “He thought, and sometimes boasted, that lying was part of his training as a writer. He lied both consciously and without thinking ”.
79. Contoh Biografi Para Intelektual Barat Bertrand Russell , lain lagi, filusuf dan pemikir bijak yang banyak dirujuk dan dikagumi dunia ini adalah seorang dengan sosok pribadi yang bertolak belakang degan pemikirannya. Ia adalah karakter dengan arogan, kasar dan penuh skandal. Ia tumbuh sebagai seorang yatim dan besar sebagai penulis brilian yang tak mengakui Tuhan. ‘Kami tak percaya pada Tuhan, tapi yakin atas supremasi kekuatan manusia’, begitu ikrarnya. Salah satu karyanya yang fenomenal adalah Why I am Not a Christian. Ia adalah tokoh penentang perang, namun di saat yang sama menjadi penasihat pemerintah Amerika untuk menyerang Kremlin.
80. Contoh Biografi Para Intelektual Barat Jean Paul Sartre tentu bukan nama terlalu asing. Namun ia ternyata tidak jauh berbeda dengan Russell. Seorang pesohor dan intelektual yang bukunya banyak terjual lebih dari 2 juta copy hanya di Perancis saja. Namun ternyata ia seorang egois dan tergila-gila pada empat kombinasi yaitu : whiski, jazz, perempuan nakal dan pertunjukkan kabaret. (hal 234)
81. Contoh Biografi Para Intelektual Barat Bagaimana dengan Karl Marx ? Nabinya kaum Komunis. Ia adalah personifikasi dari kemarahan. Dalam buku ini dijelaskan bahwa ia selalu mengalami pertengkaran dengan orang-orang yg bekerja dengannya. Sebuah puisi dituilskan untuk menggambarkannya: ‘Dark fellow from Trier in fury raging His evil fist is clenched, he roars interminably As though ten thousand devils had him by the hair. Apapun yang ia katakan memiliki nada ketidaksetujuan dan tajam. Ia pernah menantang duel rekannya August von Willich pada 1850 karena perselisihan. Marx memandang kekerasan dan terosisme sebagai sesuatu yang wajar. Ia mengatakan "‘We are ruthless and ask no quarter from you. When our turn comes we shall not disguise our terrorism.’"
82. Contoh Biografi Para Intelektual Barat Leo Tolstoy , sastrawan Rusia yang terkenal humanis itu ternyata pecandu seks bebas, menelantarkan anak dan isteri dan keluarganya terabaikan sebelum menjadi petapa.
83. Al-Hakam bin Hisyam al-Tsaqafi mengatakan: “Orang menceritakan kepadaku di negeri Syam, suatu cerita tentang Abu Hanifah , bahwa beliau adalah seorang manusia pemegang amanah yang terbesar. Sultan mau mengangkatnya menjadi pemegang kunci gudang kekayaan Negara atau memukulnya kalau menolak. Maka Abu Hanifah memilih siksaan daripada siksaan Allah Ta’ala.” Biografi Para Ulama Al-Rabi mengatakan: “ Imam Syafi‘i mengkhatamkan al-Qur’an misalnya, dalam bulan Ramadhan, enam puluh kali. Semuanya itu dalam shalat. Imam Abu Hanifah Imam Syafi’i
84. Imam Bukhari Imam al-Bukhari menulis karyanya الجامع المسمد الصحيح المختصر من أمور رسول الله و سننه و أيّامه , selama 16 tahun. Imam Bukhari mengatakan: ما أدخلت فيه حديثا إلا استخرتُ الله و صلّيت ركعتين و بيّنت صحته
85. Selain menghafal al-Qur’an dan banyak al-Hadist, ia juga menghafal al-Shamil , karya Imam al-Haramayn, al-Mu’tamad , karya Abu al-Husayn al-Basri, dan al-Mustasfa , karya al-Ghazali. Tradisi Keilmuan Muslim Fakhruddin al-Razi (1149-1210) Imam Nawawi (676H) : وبقيت سنتين لم أضع جنبي إلى الأرض Tradisi lainnya
89. Ilmu fard kifayah, tidaklah sama untuk setiap orang, dan untuk setiap waktu. Jadi ilmu fard kifayah sifatnya dinamis, selain berbeda untuk setiap orang menurut kemampuannya, juga bisa berkembang sesuai keperluan Menurut al-Ghazali, Ilmu juga ada yang tercela, seperti sihir, mantera, Hipnotis, dll atau ilmu yang dipelajari untuk tujuan yang salah
90. Ilmu Fardu ‘Ayn Ilmu fardu ayn merupakan kewajiban pada setiap orang Islam. Setiap aqil baligh tidak boleh tidak tahu mengenainya. Dalam pandangan al-Khawarizmi, ilmu fardu ‘ayn wajib ke atas semua manusia, baik kalangan masyarakat awam atau golongan terpilih ( khawass ), pemerintah atau menteri, yang merdeka atau hamba, yang tua dan yang muda, dan seterusnya. Ilmu fardu ‘ayn memiliki tiga dimensi. Dimensi pertama ilmu fardu 'ayn adalah i‘tiqad , yaitu, membenarkan segala apa yang sahih disampaikan Allah kepada Rasulullah dengan i‘tiqad yang tetap dan pasti, yang bebas dari sebarang shakk (keraguan). Dimensi pertama ilmu fardu ‘ayn ini juga terkenal dengan nama ilmu al-tawhid , karena merangkum pengenalan mengenai Allah Maha Pencipta yang cabang-cabangnya diperincikan dalam rukun iman yang lain.
91. Kadar ilmu I‘tiqad yang wajib dituntut adalah secukupnya untuk menghilangkan kesangsian dan kekacauan aqidah yang boleh dialami. Yaitu, mampu mengenal antara aqidah yang haqq dan yang batil sehingga terhindar dari kepercayaan yang batil menurut hawa nafsu atau menafikan 'aqidah yang haqq Dimensi kedua ilmu fardu 'ayn adalah berkenaan dengan perbuatan yang wajib dilaksanakan. Pertama, kewajiban menuntut ilmu ini berkembang mengikuti waktu ; semakin lama seseorang mukallaf itu hidup, semakin berkembanglah urusan-urusan fardu ’aynnya yang memerlukan ilmu yang berkaitan.
92. Dimensi ini terdiri dari beberapa kaidah. (a) Kaidah pertama, semakin lama seseorang mukallaf itu hidup, semakin berkembanglah urusan-urusannya yang wajib, dari shalat lima waktu hinggalah puasa ramadan, dari zakat harta sampai ke haji – yaitu, apa yang dinamakan rukun Islam. Inipun hanyalah permulaan agama yang dapat dikembangkan lagi; seperti akar pohon yang berkembang tumbuh berdahan, beranting dan berbuah. Selanjutnya termasuk ilmu mengenai apa yang halal dalam soal makanan, minuman, pakaian, pergaulan dan perhubungan sesama manusia dan lain-lain hal yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan biasa. Perincian ilmu fardu ‘ayn tentang amal sedikit-sebanyak berbeda, karena perberbedaan keadaan dan kedudukan seseorang. Yang menjadi sebab wajibnya ilmu tertentu berkaitan dengan apa yang dituntut oleh keperluan hidup.
93. (b) Kaedah kedua untuk memahami perkembangan ruang lingkup ilmu-ilmu fardu ‘ayn yang berkaitan dengan perbuatan yang wajib dilaksanakan adalah prinsip “tidak diperbolehkan melakukan sesuatu usaha melainkan setelah mengenal syarat-syaratnya dalam agama.” Aspek ketiga ilmu fardu 'ayn adalah berkenaan dengan masalah yang wajib ditinggalkan. Kewajiban ilmu ini berkembang menurut keadaan seseorang yang berbeda-beda antara satu sama lain.
94. Ilmu Fardu Kifayah Menurut al-Ghazzali, ilmu fardu kifayah adalah ilmu yang tidak dapat dikesampingkan dalam menegakkan urusan duniawi masyarakat Islam. Dalam kewajiban fardu kifayah , kesatuan masyarakat Islam secara bersama memikul tanggungjawab kefarduan untuk menuntutnya. Menurut al-Ghazzali, ilmu fardu kifayah bisa dinilai dari dua jurusan. Pertama , pengkhususan dalam ilmu-ilmu Shari’ah yang wajib dituntut karena ia menjadi perantara dalam menegakkan urusan keagamaan masyarakat Islam di dunia, seperti disiplin bahasa Arab al-Qur'an, usul fiqh, fiqh jual-beli dan perdagangan, pengurusan jenazah dan harta pewarisan, munakahat (nikah-kahwin dan perceraian), jinayah dan ketatanegaraan, dan lain sebagainya.
95. Bagian kedua ilmu fardu kifayah yang wajib dituntut adalah ilmu bukan Shari‘ah karena ia tidak dapat dikesampingkan dalam menegakkan urusan duniawi masyarakat Islam. Dalam kewajiban ilmu fardu kifayah , kesatuan para mukallaf masyarakat Islam secara bersama memikul tanggungjawab kefarduan untuk menuntutnya. Yaitu, jika sejumlah mukallafin ada yang menegakkan kewajiban menuntut ilmu fardu kifayah tersebut, maka kefarduan itu telah terpenuhi dan gugurlah dosa bagi yang tidak mengerjakannya. Sebaliknya, jika tiada seorang pun yang menegakkan kewajiban menuntut ilmu fardu kifayah tersebut, atau mengambil keputusan untuk bersepakat untuk meninggalkan ilmu fardu kifayah itu, maka semua mukallaf masyarakat tersebut berdosa karena mengabaikan kewajiban itu.
97. Sumbangan Pemikir Muslim Terhadap Peradaban Dunia Di antara karya-karya Ibn Sina adalah sebagai berikut: Ibn Sina menulis al-Hasil wa al-Mahsul yang terdiri dari 20 jilid ketika berusia 21 tahun; Al-Shifa (Penyembuhan), 18 jilid; al-Qanun (kaidah), 14 jilid; Al-Insaf (Pertimbangan), 20 jilid; al-Najat (Penyelamatan), 3 jilid; Lisan al-’Arab (Bahasa Arab), 10 jilid.
98. Buku al-Qanun fi al-Tibb diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Gerard Cremona di Toledo Spanyol pada abad ke-12. Buku ini menjadi buku rujukan utama di universitas-universitas Eropa hingga tahun 1700-an. Pada abad ke-15, buku tersebut sudah disalin ke dalam bahasa Latin sebanyak 16 kali (edisi). Sebuah edisi dalam bahasa Ibrani. Pada abad ke-16, disalin sebanyak 21 edisi. Al-Qanun digunakan sebagai buku teks kedokteran di berbagai universitas di Perancis. Sekolah Tinggi Kedokteran di Montpellier dan Louvain, misalnya, telah menggunakannya sebagai bahan rujukan pada abad ke-17.
99. G.C. Anawati: Sebelum meninggal, ia (Ibnu Sina) telah mengarang sejumlah kurang lebih 276 karya. Ini meliputi berbagai subjek ilmu pengetahuan seperti filsafat, kedokteran, geometri, astronomi, musik, syair, teologi, politik, matematika, fisika, kimia, sastra, kosmologi dan sebagainya.” Phillip K. Hitti: al-Qanun adalah sebuah ensiklopedi kedokteran.” Ohaucer: “Sejak abad ke- 13 hingga 16, tak serang dokter atau penulis pun (dalam bidang kedokteran) yang leas dari pengaruhnya.”
100. Lahir di Rayy pada tahun 543/544-606 H (1149-1210)Menguasai berbagai bidang keilmuan seperti al-Qur’an, al-Hadith, tafsir, fiqh, usul fiqh, sastra arab, perbandingan agama, filsafat, logika, matematika, fisika, dan kedokteran. Selain telah menghafal al-Qur’an dan banyak al-Hadits, Fakhruddin al-Razi telah menghafal beberapa buku seperti al-Shamil fi Usul al-Din , karya Imam al-Haramain, al-Mu‘tamad karya Abu al-Husain al-Basri dan al-Mustasfa karya al-Ghazali. Fakhruddin al-Razi : Ulama yang Saintis