3. SISTEM DISPERSI
Pengertian
Sistem Dispersi adalah suatu zat
yang dicampurkan dengan
zat lain akan terjadi
penyebaran secara merata
dari suatu zat ke dalam zat
yang lain.
Contoh:
Tepung kanji yang dimasukkan
ke dalam air panas maka
akan terbentuk sistem
dispersi.
• Air panas as medium
pendispersi
• Tepung kanji as zat
terdispersi
SMA Negeri 1 Srengat Tahun Ajaran
2011/2012
4. SISTEM DISPERSI
Berdasarkan ukuran partikelnya, sistem dispersi
dibedakan menjadi TIGA kelompok:
Suspensi Larutan Koloid
SMA Negeri 1 Srengat Tahun Ajaran
2011/2012
5. SUSPENSI
Pengertian
• Sistem dispersi ukuran
partikelnya relatif besar
tersebar merata di dalam
medium pendispersinya.
Suspensi merupakan
campuran yang heterogen.
Contoh
Endapan hasil campuran
pasir dengan air.
Dalam sistem tersebut,
partikel berdispersi dapat
diamati dengan mikroskop
dan bahkan dengan mata
telanjang
SMA Negeri 1 Srengat Tahun Ajaran
2011/2012
6. LARUTAN
Pengertian
• Sistem dispersi ukuran
partikel sangat kecil
sehingga tidak dapat
dibedakan atau diamati
antara partikel pendispersi
dengan partikel terdispersi.
Dengan ukuran yang
hampir sama, maka sifat
zat pendispersi dalam
larutan akan terpengaruh
(berubah) dengan adanya
zat terdispersi.
Contoh
• larutan garam
• larutan gula
SMA Negeri 1 Srengat Tahun Ajaran
2011/2012
7. KOLOID
Pengertian
• sistem dispersi dengan
ukuran partikel yang lebih
besar daripada larutan, tapi
lebih kecil daripada suspensi.
• beberapa koloid tampak jelas
secara fisis, tetapi beberapa
koloid sepintas tampak
seperti larutan.
Contoh
• jelas: santan, air susu, lem
• seperti suspensi: agar-agar
yang masih cair, larutan kanji
yang encer
SMA Negeri 1 Srengat Tahun Ajaran
2011/2012
8. PERBEDAAN UMUM SUSPENSI
LARUTAN DAN KOLOID
Perbedaan Suspensi Larutan Koloid
Ukuran partikel >100 nm <100 nm 1-100 nm
Penampilan
fisis
•Keruh
•Partikel
terdispersi
dapat diamati
langsung
dengan mata
telanjang.
•Jernih
•Partikel
terdispersi tidak
dapat diamati
dengan
mikroskop ultra
•Keruh-jernih
•Partikel
terdispersi
hanya dapat
diamati dengan
mikroskop ultra
Kestabilan (bila
didiamkan)
Mudah terpisah
(mengendap)
Tidak terpisah
(sangat stabil)
Sukar terpisah
(relatif stabil)
Cara
pemisahan
Filtrasi
(disaring)
Tidak dapat
disaring
Tidak dapat
disaring
SMA Negeri 1 Srengat Tahun Ajaran
2011/2012
9. SOL
Sistem koloid dari partikel padat
yang terdispersi dalam zat cair
Sistem koloid dari partikel padat
yang terdispersi dalam zat padat
disebut sol padat.
Contoh
• Contoh sol : putih telur, air
lumpur, tinta, cat dan lain-
lain.
• Contoh sol padat :
perunggu, kuningan, permata
(gem).
SMA Negeri 1 Srengat Tahun Ajaran
2011/2012
10. AEROSOL
Sistem koloid dari partikel padat
atau cair yang terdispersi dalam
gas.
Jika zat yang terdispersi berupa
zat padat disebut aerosol padat..
Sedangkan zat yang terdispersi
berupa zat cair disebut aerosol
cair.
Contoh
• Contoh aerosol padat :
debu, asap
• Contoh aerosol cair :
hairspray dan obat
semprot, kabut, awan.
SMA Negeri 1 Srengat Tahun Ajaran
2011/2012
11. EMULSI
Sistem koloid dari zat cair yang
terdispersi dalam zat cair lain.
Sedangkan sistem koloid dari zat cair
yang terdispersi dalam zat padat
disebut emulsi padat
Syarat terjadinya emulsi yaitu kedua
zat cair tidak saling melarutkan
Emulsi terbentuk karena pengaruh
suatu pengemulsi (emulgator).
Misalnya sabun dicampurkan kedalam
campuran minyak dan air, maka akan
diproleh campuran stabil yang disebut
emulsi.
• Contoh emulsi padat :
mentega, keju
• contoh emulsi :
susu, mayonaise, santan
SMA Negeri 1 Srengat Tahun Ajaran
2011/2012
12. BUSA
Sistem koloid dari gas yang
terdispersi dalam zat cair.
sedangkan sistem koloid dari gas
yang terdispersi dalam zat padat
disebut buih padat.
Buih digunakan dalam proses
pengolahan biji logam dan alat
pemadam kebakarn.
Buih dapat dibuat dengan
mengalirkan suatu gas ke dalam zat
yang mengandung pembuih dan
distabilkan oleh pembuih seperti
sabun dan protein. Ketika buih
tidak dikehendaki, maka buih dapat
dipecah oleh zat-zat seperti
eter, isoamil dan alkohol.
Contoh
• Contoh buih cair : krim
kocok (whipped
cream), busa sabun.
• Contoh buih padat :
lava, biskuit.
SMA Negeri 1 Srengat Tahun Ajaran
2011/2012
13. KOLOID DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI
Sifat karakteristik kolid yang
penting, yaitu sangat
bermanfaat untuk mencampur
zat-zat yang tidak dapat saling
melarutkan secara homogen
dan bersifat stabil untuk
produksi skala besar. Oleh
karena sifat tersebut, sistem
koloid menjadi banyak kita
jumpai dalam industri (aplikasi
kolid untuk produksi cukup
luas). Tetapi selain industri,
sistem koloid juga banyak
dapat kita jumpai dsalam
kehidupan kita sehari-hari,
contohnya saja di alam,
kedokteran, pertanian, dsb;
FARMASI
MAKANAN KOSMETIK
INDUSTRI
SMA Negeri 1 Srengat Tahun Ajaran
2011/2012
14. PENGGUMPALAN DARAH
• Darah mengandung sejumlah kolid protein
yangbermuatan negative. Jika terdapat luka
kecil, maka luka tersebut dapat doibati dengan pensil
stiptik atau tawas yang mengandung ion-ion Al+3 dan
Fe+3, dimana ion-ion tersebut akan membantu
menetralkan muatan-muatan partikel koloid protein
danmembnatu penggumpalan darah.
SMA Negeri 1 Srengat Tahun Ajaran
2011/2012
15. MAKANAN
Salah satu koloid yang sering dikonsumsi yaitu
ice cream. Dalam pembuatannya memerlukan
emulgator yaitu gelatin.
SMA Negeri 1 Srengat Tahun Ajaran
2011/2012
16. INDUSTRI
Salah satu contoh penggunaan koloid dalam bidang indus
Getah karet merupakan koloid tipe sol.
SMA Negeri 1 Srengat Tahun Ajaran
2011/2012
17. KOSMETIK
Salah satu penggunaan koloid dalam bidang
kosmetik yaitu lipstik. Lipstik termasuk sol padat.
SMA Negeri 1 Srengat Tahun Ajaran
2011/2012