SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 8
Baixar para ler offline
TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015ж 245
Siti Zumrotul Maulida: Merubah, Mengobah atau...,
MERUBAH, MEROBAH ATAU MENGUBAH?
Analisa terhadap Variasi Bentuk Awalan dalam Proses Morfologis
Pembentukan Kata Bahasa Indonesia
Siti Zumrotul Maulida
IAIN Tulungagung, Jl. Mayor Soejadi No. 46 Tulungagung
smaulida66@yahoo.co.id
ABSTRACT
Among the seven prefixes in Indonesian, meN- is the most productive
one. It is a fact that many users of Indonesian still incorrectly apply such
prefix. Pre meN- is used to make verb. Morphologically, prefix meN- is
combined with basic word. However, sometimes the morphological
process is misunderstood, so the derived word is incorrect.
Kata kunci: awalan meN-, kata dasar, kata kerja, kata berimbuhan,
proses morfologis.
Pendahuluan
Usia bahasa Indonesia sudah 87 tahun namun pemakainya masih
sering mengatakan bahasa Indonesia itu sulit. Kesulitan tidak akan terjadi
jika sejak awal pengajaran yang dilakukan secara benar. Benar teorinya,
benar pengajarnya, dan benar metodenya. Salah satu kesalahan teori dalam
mengajarkan materi bahasa Indonesia akan penulis uraikan dalam artikel ini.
Untuk itu, judul artikel ini memberi pilihan kepada pembaca agar memilih
bentuk kata berimbuhan mana yang benar di antara ketiganya. Merubah,
merobah, atau mengubah?
Penulis sering membaca beberapa tulisan ilmiah mahasiswa maupun
dosen di IAIN Tulungagung. Selain membaca, penulis juga mendengarkan
perbincangan antarmahasiswa, antardosen, antara mahasiswa dengan
dosen, antara mahasiswa dengan pegawai administrasi. Baik dari berbagai
246 ж TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015
Siti Zumrotul Maulida: Merubah, Mengobah atau...,
tulisan ilmiah maupun perbincangan (resmi dan nonresmi), penulis sering
menemukan dan mendengar kata-kata di atas (merubah, merobah). Misalnya
dalam kalimat berikut ini.
1.	 Penulis tidak akan merubah isi data ini kecuali ada revisi dari
dosen pembimbing. (karya ilmiah mahasiswa)
2.	 Kita tidak akan bisa merubah silabus ini kalau tidak ada
kesepakatan antardosen. (percakapan antar dosen)
3.	 Kampus kita sudah berobah dari STAIN Tulungagung menjadi
IAIN Tulungagung. (pernyataan dosen)
4.	 Kami ingin merubahkegiatan OPAK menjadi lebih akademis dan
bermanfaat. (opini mahasiswa)
5.	 Kepala sekolah yang harus merobah surat ijinmu. (percakapan
pegawai administrasi dengan mahasiswa)
6.	 Yang bisa mengubah kondisiAnda,ya…Anda sendiri! (percakapan
dosen dengan mahasiswa)
Kalimat-kalimat di atas sudah dibenahi struktur kalimatnya oleh
penulis guna memudahkan maksud atau tujuan kalimat. Secara sepintas
kalimat-kalimat di atas tidak ada yang salah baik dari segi sintaksis maupun
morfologis. Namun, seorang yang cermat berbahasa Indonesia akan cepat
mengetahui kesalahan yang terdapat dalam kalimat-kalimat tersebut.
Kesalahan kalimat di atas terletak pada kata-kata yang dicetak miring.
Mengapa Salah?
Dari kalimat-kalimat di atas dapat diketahui ada empat bentuk
penulisan kata kerja yang berperan sebagai predikat yaitu merubah, merobah,
berobah, danmengubah. Dari keempat bentuk penulisan tersebut hanya satu
yang benar yakni mengubah. Yang terkait dengan pembahasan artikel ini
adalah merubah, merobah, dan mengubah. Mengapa bentuk merubah dan
merobah salah? Mari kita ikuti uraian berikut ini.
Bahasa Indonesia baku atau standar memiliki beberapa ciri. Konsistensi
pemakaian awalan meN- merupakan salah satu ciri bahasa Indonesia baku.
TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015ж 247
Siti Zumrotul Maulida: Merubah, Mengobah atau...,
Konsistensi di sini mengandung dua ketentuan. Ketentuan pertama: awalan
meN- harus dihadirkan ketika membentuk kata kerja; kedua, perubahan
bentuk kata kerja yang mendapat awalan meN- harus mengikuti lingkungan
morfologis yang dimasukinya. Terkait dengan kesalahan penulisan bentuk
merubah dan merobahyang menjadi tema artikel ini, kesalahan penulisan
merubah dan merobah termasuk dalam ketentuan konsistensi yang kedua.
Afiksasi meN-
Pada awal artikel ini penulis menyebutkan adanya beberapa hal
yangmenyebabkan munculnya bentuk-bentuk penulisan yang salah dalam
proses afiksasi (penambahan afiks/awalan). Pertama, kesalahan teori dasar
dalam membelajarkan afiksasi. Misalnya, afiksasi meN-.meN- merupakan
salah satu afiks yang produktif dalam bahasa Indonesia. Dikatakan produktif
karena mampu menghasilkan bentukan-bentukan kata baru dalam bahasa
Indonesia bila dibandingkan dengan afiks lainnya. Dari beberapa buku
pelajaran bahasa Indonesia mulai dari MI/SD sampai dengan MA/SMA
sedikit sekali pengarang menuliskan awalan me- dengan tambahan N. Bahkan
mahasiswa IAIN Tulungagung semester satu yang mengikuti mata kuliah
Bahasa Indonesia banyak yang tidak tahu tentang awalan meN-. Awalan
yang mereka dapatkan di jenjang pendidikan sebelumnya adalah awalan
me- tanpa N. Padahal hal ini akan berdampak pada penguasaan bahasa
seseorang. Mengapa harus menambahkan N pada awalan me-? Perhatikan
uraian berikut ini.
me- + batu àmembatu, kalau awalannya me- saja seharusnya kata yang
terbentuk mebatu bukan membatu. Kalau kata yang terbentuk membatu yang
perlu dipertanyakan dari manakah munculnya fonem /m/ pada kata membatu?
Tetapi kalau awalan me- dengan N, akan mudah menjawabnya. meN- +
batuàmembatu. Fonem /m/ pada kata membatu berasal dari N yakni bunyi
nasal yang muncul sesuai dengan lingkungan morfologis yang dimasukinya.
Nasal (N) “1. Dihasilkan dengan keluarnya udara melalui hidung; 2. Bunyi
248 ж TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015
Siti Zumrotul Maulida: Merubah, Mengobah atau...,
yang terjadi demikian /m/, /n/, /ny/, /ng/, adalah bunyi nasal.”1
Bunyi nasal
ini akan terbentuk apabila kata dasar yang dimasukinya diawali dengan
fonem-fonem tertentu. Hal demikian akan mengalami perubahan fonem.
Perubahan fonem ini terjadi akibat pertemuan antara morfem dengan morfem
lain. Perubahan-perubahan ini tergantung pada kondisi bentuk dasar yang
mengikutinya. Kaidah-kaidah perubahannya dapat diikhtisarkan sebagai
berikut.
1.	 Fonem /N/ pada awalan meN- akan berubah menjadi fonem /m/
apabila bentuk dasar yang mengikutinya berawal dengan /p, b,
f/. Misalnya,
meN- + pugar à memugar
meN- + batik à membatik
meN- + fitnah à memfitnah
2.	 Fonem /N/ pada awalan meN- akan berubah menjadi fonem /n/
apabila bentuk dasar yang mengikutinya berawal dengan fonem
/t,d,s/. fonem /s/ di sini hanya khusus bagi beberapa bentuk
dasar yang berasal dari bahasa asing masih mempertahankan
keasingannya. Misalnya,
meN- + tarik à menarik
meN- + duga à menduga
meN- + sindir à menyindir
meN- + supplyà mensupply
3.	 Fonem /N/ pada awalan meN- akan berubah menjadi /ny/ apabila
bentuk dasar yang mengikutinya berawal dengan /s,,sy, j, c/.
misalnya,
meN- + sangkal à menyangkal
meN- + syukur + -I à mensyukuri
meN- + cetak à mencetak
meN- + jual à menjual
1
Harimurti Kridalaksana, Kamus Lingusitik, ( Jakarta: PT Gramedia, 1982),
hal. 112.
TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015ж 249
Siti Zumrotul Maulida: Merubah, Mengobah atau...,
4.	 Fonem /N/ pada awalan meN- akan berubah menjadi /ng/ apabila
bentuk dasar yang mengikutinya berawal dengan fonem /k,g, h,
x, dan vokal/. Misalnya,
meN- + kacauà mengacau
meN- + garis à menggaris
meN- + khayal à mengkhayal
menN- + hias à menghias
meN- + emban à mengemban
5.	 Fonem /N/ pada awalan meN- akan berubah menjadi /nge/ apabila
bentuk dasar yang mengikutinya terdiri atas suku kata. Misalnya,
meN- + tik à mengetik
6.	 Fonem /N/ pada awalan meN- akan luluh (hilang zero) apabila
bentuk dasar yang mengikutinya berawalan dengan fonem /l, y,
r, w/. misalnya,
meN- + wangi à mewangi2
Awalan meN- dalam proses morfologis di atas memunculkan bentuk
mem-, men-, meny-, meng-, menge-, dan me-.Bentuk-bentuk bahasa ini bukan
awalan, melainkan alomorf.3
Semua kata yang berawalan meN- termasuk
jenis kata verbal/kerja. Awalan meN- ini hanya memiliki satu fungsi saja
yakni sebagai pembentuk kata kerja aktif. Yang dimaksud kata kerja aktif
adalah kata yang pada tataran klausa mempunyai kecenderungan menduduki
fungsi predikat dan pada tataran frase dapat dinegatifkan dengan kata tidak.4
Akibat pertemuan awalan meN- dengan bentuk dasarnya, timbullah
berbagai makna.Awalan meN- yang bertemu dengan bentuk dasar berupa
pokok kata menyatakan makna ‘suatu perbuatan yang aktif lagi transitif’,
maksudnya perbuatan itu dilakukan oleh pelaku yang menduduki fungsi
subjek dan lagi menuntut adanya objek.5
Dengan demikian, keenam contoh
2
M. Ramlan, Morfologi Suatu Tujuan Deskriptif, (Yogyakarta: CV Karyono,
1987), hal. 74-82.
3
Ibid, hal. 27.
4
Ibid, hal. 97.
5
Ibid, hal. 100.
250 ж TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015
Siti Zumrotul Maulida: Merubah, Mengobah atau...,
kalimat di atas merupakan kalimat aktif karena predikatnya merupakan kata
kerja aktif yang menuntut adanya objek. Subjek atau pelaku melakukan
perbuatan seperti yang dimaksud dalam pokok kata.
merubah, merobah atau mengubah
Berdasarkan deskripsi proses fonologis di atas, ketiga kata merubah,
merobah dan mengubah dapat dianalisis sebagai berikut.
1.	 merubahà apabila awalannya meN-, kata dasarnya rubah. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia kata ‘rubah’ adalah binatang
jenis anjing, bermoncong panjang, makanannya daging, ikan,
dsb.;Canis vulpes.6
Kalau dilihat dari fungsinya awalan meN-
di sini benar yakni membentuk kata kerja. Namun, dari segi
makna tidak dapat dipertanggungjawabkan. Walaupun dari segi
morfologis benar yakniapabila awalan meN- bertemu dengan
kata dasar yang berawalan fonem /r/, N akan luluh (ketentuan
6). Dengan demikian, dari segi makna kata merubah ini salah.
Padahal, sebuah kata dalam kalimat menuntut adanya makna yang
benar agar kalimat dapat dipahami secara struktur dan maknanya.
2.	 merobahà apabila awalannya meN-, kata dasarnya robah. Kamus
Besar Bahasa Indonesia tidak memuat kata tersebut. Jika kata
robah itu berasal dari bahasa Jawa, kata tersebut juga tidak
ditemukan dalam Kamus Bahasa Jawa-Indonesia. Kemungkinan
besar kata robah analogi dari kata owah dalam bahasa Jawa. Kata
owah ini memiliki arti ‘berubah’ dalam bahasa Indonesia.7
Jadi,
kata merobah baik secara leksikal maupun morfologis tidak
memenuhi konsistensi makna dan fungsi.
mengubahà berasal dari awalan meN- + ubah. Kata ubah dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia diterangkan: v 1. Menjadi lain
6
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi
Ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), hal. 965.
7
Dwijo Martono, Kamus Bahasa Jawa-Indonesia, (Solo: Kharisma, tt.),
hal. 203.
TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015ж 251
Siti Zumrotul Maulida: Merubah, Mengobah atau...,
(berbeda) dari semula; 2. Bertukar (beralih, berganti) menjadi sesuatu
yang lain.8
Secara morfologis bentuk mengubah benar. Kata berimbuhan ini
berasal dari kata ubah yang secara leksikon memiliki makna dalam kamus.
Kata ubah diawali dengan fonem /u/. Kata (bentuk dasar) yang diawali
dengan fonem /u/ jika mendapat awalan meN- akan menghasilkan bunyi
N yakni /ng/ dengan alomorf meng-(ketentuan 4). Fungsi kata berimbuhan
mengubah ini sebagai predikat yang menyatakan makna ‘suatu perbuatan
dilakukan oleh pelaku (subjek) yang aktif lagi transitif’.
Penutup
Konsisten dalam proses afiksasi awalan meN- merupakan salah satu
ciri mematuhi syarat bahasa baku bahasa Indonesia. Awalan meN-akan
mengalami perubahan fonem pada awal kata dasar yang mengikutinya dalam
proses morfologis. Dalam proses tersebut awalan meN- akan menghasilkan
alomorf meng-, meny-, mem-, men-, menge-, dan me-. Jadi, dalam bahasa
Indonesia tidak ada awalan me-, melainkan awalan meN-. Untuk itu, di
antara ketiga kata berimbuhan yang menjadi judul artikel ini kata mengubah
merupakan kata yang benar secara proses afiksasi, makna dan fungsi.
8
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa..., hal. 314.
252 ж TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015
Siti Zumrotul Maulida: Merubah, Mengobah atau...,
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi
Ketiga Jakarta: Balai Pustaka, 2007.
Kridalaksana, Harimurti, Kamus Lingusitik, Jakarta: PT Gramedia, 1982.
Martono,Dwijo,Kamus Bahasa Jawa-Indonesia, Solo: Kharisma, tanpa
tahun terbit.
Ramlan, M., Morfologi Suatu Tujuan Deskriptif, Yogyakarta: CV Karyono,
1987.
Samsuri, Analisis Bahasa, Jakarta: Penerbit Erlangga, 1985.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaBab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaSyaiful Ahdan
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
 
Nuzulatul Afifah - Entrepreneurship Usaha Buket Snack
Nuzulatul Afifah - Entrepreneurship Usaha Buket SnackNuzulatul Afifah - Entrepreneurship Usaha Buket Snack
Nuzulatul Afifah - Entrepreneurship Usaha Buket SnackNuzulatul Afifah
 
Kata, kalimat, dan paragraf bahasa indonesia
Kata, kalimat, dan paragraf bahasa indonesiaKata, kalimat, dan paragraf bahasa indonesia
Kata, kalimat, dan paragraf bahasa indonesiaqumilaila32
 
Menulis karya ilmiah
Menulis karya ilmiahMenulis karya ilmiah
Menulis karya ilmiahLSP3I
 
Biografi materi kelas X
Biografi materi kelas XBiografi materi kelas X
Biografi materi kelas XKevinAnggono
 
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan Pendidikan
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan PendidikanPemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan Pendidikan
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan PendidikanSyarif Hidayatullah
 
UMAT ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIA
UMAT ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIAUMAT ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIA
UMAT ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIAAyu Sefryna sari
 
SUSUNAN KALIMAT
SUSUNAN KALIMATSUSUNAN KALIMAT
SUSUNAN KALIMATsyoretta
 
MAKALAH PESAWAT SEDERHANA
MAKALAH PESAWAT SEDERHANAMAKALAH PESAWAT SEDERHANA
MAKALAH PESAWAT SEDERHANANurulAdila14
 
Kalimat Majemuk
Kalimat MajemukKalimat Majemuk
Kalimat MajemukEma Rahayu
 
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XIPPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XINurul Abidah
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualUwes Chaeruman
 
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalah
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalahContoh kesimpulan-dan-saran-makalah
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalahhermanwae
 
Tugas bahasa indonesia menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi AKU ...
Tugas bahasa indonesia menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi AKU ...Tugas bahasa indonesia menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi AKU ...
Tugas bahasa indonesia menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi AKU ...Berlinda Putri
 

Mais procurados (20)

Sintaksis..
Sintaksis..Sintaksis..
Sintaksis..
 
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaBab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
Nuzulatul Afifah - Entrepreneurship Usaha Buket Snack
Nuzulatul Afifah - Entrepreneurship Usaha Buket SnackNuzulatul Afifah - Entrepreneurship Usaha Buket Snack
Nuzulatul Afifah - Entrepreneurship Usaha Buket Snack
 
Penugasan 2.docx
Penugasan 2.docxPenugasan 2.docx
Penugasan 2.docx
 
Kata, kalimat, dan paragraf bahasa indonesia
Kata, kalimat, dan paragraf bahasa indonesiaKata, kalimat, dan paragraf bahasa indonesia
Kata, kalimat, dan paragraf bahasa indonesia
 
Menulis karya ilmiah
Menulis karya ilmiahMenulis karya ilmiah
Menulis karya ilmiah
 
Biografi materi kelas X
Biografi materi kelas XBiografi materi kelas X
Biografi materi kelas X
 
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan Pendidikan
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan PendidikanPemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan Pendidikan
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan Pendidikan
 
UMAT ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIA
UMAT ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIAUMAT ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIA
UMAT ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIA
 
SUSUNAN KALIMAT
SUSUNAN KALIMATSUSUNAN KALIMAT
SUSUNAN KALIMAT
 
Eksposisi ppt
Eksposisi pptEksposisi ppt
Eksposisi ppt
 
MAKALAH PESAWAT SEDERHANA
MAKALAH PESAWAT SEDERHANAMAKALAH PESAWAT SEDERHANA
MAKALAH PESAWAT SEDERHANA
 
Tanda jejak
Tanda jejakTanda jejak
Tanda jejak
 
Kalimat Majemuk
Kalimat MajemukKalimat Majemuk
Kalimat Majemuk
 
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XIPPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
 
Teks ulasan kel 8
Teks ulasan kel 8Teks ulasan kel 8
Teks ulasan kel 8
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel Konseptual
 
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalah
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalahContoh kesimpulan-dan-saran-makalah
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalah
 
Tugas bahasa indonesia menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi AKU ...
Tugas bahasa indonesia menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi AKU ...Tugas bahasa indonesia menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi AKU ...
Tugas bahasa indonesia menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi AKU ...
 

Semelhante a MEMBAHAS MERUBAH DAN MENGUBAH

Morfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa IndonesiaMorfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa IndonesiaDarwis Maulana
 
Tugas tik 3 deli
Tugas tik 3 deliTugas tik 3 deli
Tugas tik 3 deliDelyAngely
 
KALIMAT EFEKTIF DALAM BAHASA INDONESI
KALIMAT  EFEKTIF  DALAM  BAHASA INDONESIKALIMAT  EFEKTIF  DALAM  BAHASA INDONESI
KALIMAT EFEKTIF DALAM BAHASA INDONESIsarahadawiyah011990
 
Tugas Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Tugas Teknologi Informasi Dan KomunikasiTugas Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Tugas Teknologi Informasi Dan Komunikasisilviahamzari
 
Kalimat dan kalimat_efektif
Kalimat dan kalimat_efektifKalimat dan kalimat_efektif
Kalimat dan kalimat_efektifTitikbudiarti
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaBram Agus Leonardo
 
Bab tentang kalimat
Bab tentang kalimatBab tentang kalimat
Bab tentang kalimatIbnu Khoiry
 
Proses morfologi 3
Proses morfologi 3Proses morfologi 3
Proses morfologi 3Hildadp
 
Inovasi minda jawi hilir perak
Inovasi minda jawi  hilir perakInovasi minda jawi  hilir perak
Inovasi minda jawi hilir perakiDEAguruperak
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaChoirul Abidin
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaChoirul Abidin
 
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMATBahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMATRiski Eka
 
Hanna sofiah
Hanna sofiahHanna sofiah
Hanna sofiahtaufiq99
 
Konsep tatabahasa secara umum
Konsep tatabahasa secara umumKonsep tatabahasa secara umum
Konsep tatabahasa secara umumJaf Hussin
 

Semelhante a MEMBAHAS MERUBAH DAN MENGUBAH (20)

Morfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa IndonesiaMorfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa Indonesia
 
Tugas tik 3 deli
Tugas tik 3 deliTugas tik 3 deli
Tugas tik 3 deli
 
KALIMAT EFEKTIF DALAM BAHASA INDONESI
KALIMAT  EFEKTIF  DALAM  BAHASA INDONESIKALIMAT  EFEKTIF  DALAM  BAHASA INDONESI
KALIMAT EFEKTIF DALAM BAHASA INDONESI
 
Ejaan
EjaanEjaan
Ejaan
 
Tugas Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Tugas Teknologi Informasi Dan KomunikasiTugas Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Tugas Teknologi Informasi Dan Komunikasi
 
Makalah morfologi
Makalah morfologiMakalah morfologi
Makalah morfologi
 
Kalimat dan kalimat_efektif
Kalimat dan kalimat_efektifKalimat dan kalimat_efektif
Kalimat dan kalimat_efektif
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
 
Bab tentang kalimat
Bab tentang kalimatBab tentang kalimat
Bab tentang kalimat
 
S yuliani
S yulianiS yuliani
S yuliani
 
Proses morfologi 3
Proses morfologi 3Proses morfologi 3
Proses morfologi 3
 
Inovasi minda jawi hilir perak
Inovasi minda jawi  hilir perakInovasi minda jawi  hilir perak
Inovasi minda jawi hilir perak
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMATBahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
 
Hakikat kata rrtrtrtrtws
Hakikat kata rrtrtrtrtwsHakikat kata rrtrtrtrtws
Hakikat kata rrtrtrtrtws
 
Hanna sofiah
Hanna sofiahHanna sofiah
Hanna sofiah
 
Konsep tatabahasa secara umum
Konsep tatabahasa secara umumKonsep tatabahasa secara umum
Konsep tatabahasa secara umum
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Makalah Sintaksis Bahasa IndonesiaMakalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia
 

Mais de Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam

PENGEMBANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PENGAWAS: MODEL PENELITIA...
PENGEMBANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PENGAWAS: MODEL PENELITIA...PENGEMBANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PENGAWAS: MODEL PENELITIA...
PENGEMBANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PENGAWAS: MODEL PENELITIA...Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
IMPLEMENTASI PENDEKATAN DIREKTIF, NON DIREKTIF DAN KOLABORATIF DALAM SUPERVIS...
IMPLEMENTASI PENDEKATAN DIREKTIF, NON DIREKTIF DAN KOLABORATIF DALAM SUPERVIS...IMPLEMENTASI PENDEKATAN DIREKTIF, NON DIREKTIF DAN KOLABORATIF DALAM SUPERVIS...
IMPLEMENTASI PENDEKATAN DIREKTIF, NON DIREKTIF DAN KOLABORATIF DALAM SUPERVIS...Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASINYA PADA LEMBAGA PEND...
KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASINYA PADA LEMBAGA PEND...KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASINYA PADA LEMBAGA PEND...
KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASINYA PADA LEMBAGA PEND...Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
PENERAPAN TEKNIK PETA KEHIDUPAN BERMEDIA FOTO DALAM PEMBELAJARAN PENYUSUNAN T...
PENERAPAN TEKNIK PETA KEHIDUPAN BERMEDIA FOTO DALAM PEMBELAJARAN PENYUSUNAN T...PENERAPAN TEKNIK PETA KEHIDUPAN BERMEDIA FOTO DALAM PEMBELAJARAN PENYUSUNAN T...
PENERAPAN TEKNIK PETA KEHIDUPAN BERMEDIA FOTO DALAM PEMBELAJARAN PENYUSUNAN T...Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
APPLICATION OF HUMANISTIC VALUES IN ISLAMIC EDUCATION; THE CHALLENGES OF HUMA...
APPLICATION OF HUMANISTIC VALUES IN ISLAMIC EDUCATION; THE CHALLENGES OF HUMA...APPLICATION OF HUMANISTIC VALUES IN ISLAMIC EDUCATION; THE CHALLENGES OF HUMA...
APPLICATION OF HUMANISTIC VALUES IN ISLAMIC EDUCATION; THE CHALLENGES OF HUMA...Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
KRITIK ATAS KURIKULUM DAN BUKU AJAR BAHASA ARAB SD/MI KELAS VI
KRITIK ATAS KURIKULUM DAN BUKU AJAR BAHASA ARAB SD/MI KELAS VIKRITIK ATAS KURIKULUM DAN BUKU AJAR BAHASA ARAB SD/MI KELAS VI
KRITIK ATAS KURIKULUM DAN BUKU AJAR BAHASA ARAB SD/MI KELAS VITa'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MAPEL SAINS MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN ...
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MAPEL SAINS MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN ...PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MAPEL SAINS MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN ...
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MAPEL SAINS MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN ...Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
MEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
MEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKAMEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
MEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKATa'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
STRATEGI PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN DI LEMBAGA PENDIDIKAN
STRATEGI PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN DI LEMBAGA PENDIDIKANSTRATEGI PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN DI LEMBAGA PENDIDIKAN
STRATEGI PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN DI LEMBAGA PENDIDIKANTa'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...
INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...
INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI OPTIMALISASI KECERDASAN LOGIK...
MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI OPTIMALISASI KECERDASAN LOGIK...MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI OPTIMALISASI KECERDASAN LOGIK...
MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI OPTIMALISASI KECERDASAN LOGIK...Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKANPENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKANTa'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITA...
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITA...PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITA...
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITA...Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 

Mais de Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam (20)

PENGEMBANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PENGAWAS: MODEL PENELITIA...
PENGEMBANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PENGAWAS: MODEL PENELITIA...PENGEMBANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PENGAWAS: MODEL PENELITIA...
PENGEMBANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PENGAWAS: MODEL PENELITIA...
 
KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENURUT Q.S. LUQMAN AYAT 12-19
KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENURUT Q.S. LUQMAN AYAT 12-19KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENURUT Q.S. LUQMAN AYAT 12-19
KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENURUT Q.S. LUQMAN AYAT 12-19
 
IMPLEMENTASI PENDEKATAN DIREKTIF, NON DIREKTIF DAN KOLABORATIF DALAM SUPERVIS...
IMPLEMENTASI PENDEKATAN DIREKTIF, NON DIREKTIF DAN KOLABORATIF DALAM SUPERVIS...IMPLEMENTASI PENDEKATAN DIREKTIF, NON DIREKTIF DAN KOLABORATIF DALAM SUPERVIS...
IMPLEMENTASI PENDEKATAN DIREKTIF, NON DIREKTIF DAN KOLABORATIF DALAM SUPERVIS...
 
PENJAMINAN MUTU DI RAUDHATUL ATHFAL
PENJAMINAN MUTU DI RAUDHATUL ATHFALPENJAMINAN MUTU DI RAUDHATUL ATHFAL
PENJAMINAN MUTU DI RAUDHATUL ATHFAL
 
KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASINYA PADA LEMBAGA PEND...
KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASINYA PADA LEMBAGA PEND...KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASINYA PADA LEMBAGA PEND...
KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASINYA PADA LEMBAGA PEND...
 
PENGELOLAAN LAYANAN PERPUSTAKAAN Erma Awalien Rochmah
PENGELOLAAN LAYANAN PERPUSTAKAAN Erma Awalien RochmahPENGELOLAAN LAYANAN PERPUSTAKAAN Erma Awalien Rochmah
PENGELOLAAN LAYANAN PERPUSTAKAAN Erma Awalien Rochmah
 
PENERAPAN TEKNIK PETA KEHIDUPAN BERMEDIA FOTO DALAM PEMBELAJARAN PENYUSUNAN T...
PENERAPAN TEKNIK PETA KEHIDUPAN BERMEDIA FOTO DALAM PEMBELAJARAN PENYUSUNAN T...PENERAPAN TEKNIK PETA KEHIDUPAN BERMEDIA FOTO DALAM PEMBELAJARAN PENYUSUNAN T...
PENERAPAN TEKNIK PETA KEHIDUPAN BERMEDIA FOTO DALAM PEMBELAJARAN PENYUSUNAN T...
 
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN NABI YUSUF
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN NABI YUSUFKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN NABI YUSUF
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN NABI YUSUF
 
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...
 
KONTRIBUSI MATEMATIKA DALAM KONTEKS FIKIH
KONTRIBUSI MATEMATIKA DALAM KONTEKS FIKIHKONTRIBUSI MATEMATIKA DALAM KONTEKS FIKIH
KONTRIBUSI MATEMATIKA DALAM KONTEKS FIKIH
 
APPLICATION OF HUMANISTIC VALUES IN ISLAMIC EDUCATION; THE CHALLENGES OF HUMA...
APPLICATION OF HUMANISTIC VALUES IN ISLAMIC EDUCATION; THE CHALLENGES OF HUMA...APPLICATION OF HUMANISTIC VALUES IN ISLAMIC EDUCATION; THE CHALLENGES OF HUMA...
APPLICATION OF HUMANISTIC VALUES IN ISLAMIC EDUCATION; THE CHALLENGES OF HUMA...
 
KRITIK ATAS KURIKULUM DAN BUKU AJAR BAHASA ARAB SD/MI KELAS VI
KRITIK ATAS KURIKULUM DAN BUKU AJAR BAHASA ARAB SD/MI KELAS VIKRITIK ATAS KURIKULUM DAN BUKU AJAR BAHASA ARAB SD/MI KELAS VI
KRITIK ATAS KURIKULUM DAN BUKU AJAR BAHASA ARAB SD/MI KELAS VI
 
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MAPEL SAINS MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN ...
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MAPEL SAINS MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN ...PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MAPEL SAINS MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN ...
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MAPEL SAINS MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN ...
 
PENGEMBANGAN MANAJEMEN SPIRITUAL DI SEKOLAH
PENGEMBANGAN MANAJEMEN SPIRITUAL DI SEKOLAHPENGEMBANGAN MANAJEMEN SPIRITUAL DI SEKOLAH
PENGEMBANGAN MANAJEMEN SPIRITUAL DI SEKOLAH
 
MEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
MEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKAMEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
MEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
 
STRATEGI PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN DI LEMBAGA PENDIDIKAN
STRATEGI PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN DI LEMBAGA PENDIDIKANSTRATEGI PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN DI LEMBAGA PENDIDIKAN
STRATEGI PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN DI LEMBAGA PENDIDIKAN
 
INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...
INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...
INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...
 
MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI OPTIMALISASI KECERDASAN LOGIK...
MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI OPTIMALISASI KECERDASAN LOGIK...MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI OPTIMALISASI KECERDASAN LOGIK...
MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI OPTIMALISASI KECERDASAN LOGIK...
 
PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKANPENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
 
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITA...
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITA...PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITA...
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITA...
 

Último

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Último (20)

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

MEMBAHAS MERUBAH DAN MENGUBAH

  • 1. TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015ж 245 Siti Zumrotul Maulida: Merubah, Mengobah atau..., MERUBAH, MEROBAH ATAU MENGUBAH? Analisa terhadap Variasi Bentuk Awalan dalam Proses Morfologis Pembentukan Kata Bahasa Indonesia Siti Zumrotul Maulida IAIN Tulungagung, Jl. Mayor Soejadi No. 46 Tulungagung smaulida66@yahoo.co.id ABSTRACT Among the seven prefixes in Indonesian, meN- is the most productive one. It is a fact that many users of Indonesian still incorrectly apply such prefix. Pre meN- is used to make verb. Morphologically, prefix meN- is combined with basic word. However, sometimes the morphological process is misunderstood, so the derived word is incorrect. Kata kunci: awalan meN-, kata dasar, kata kerja, kata berimbuhan, proses morfologis. Pendahuluan Usia bahasa Indonesia sudah 87 tahun namun pemakainya masih sering mengatakan bahasa Indonesia itu sulit. Kesulitan tidak akan terjadi jika sejak awal pengajaran yang dilakukan secara benar. Benar teorinya, benar pengajarnya, dan benar metodenya. Salah satu kesalahan teori dalam mengajarkan materi bahasa Indonesia akan penulis uraikan dalam artikel ini. Untuk itu, judul artikel ini memberi pilihan kepada pembaca agar memilih bentuk kata berimbuhan mana yang benar di antara ketiganya. Merubah, merobah, atau mengubah? Penulis sering membaca beberapa tulisan ilmiah mahasiswa maupun dosen di IAIN Tulungagung. Selain membaca, penulis juga mendengarkan perbincangan antarmahasiswa, antardosen, antara mahasiswa dengan dosen, antara mahasiswa dengan pegawai administrasi. Baik dari berbagai
  • 2. 246 ж TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 Siti Zumrotul Maulida: Merubah, Mengobah atau..., tulisan ilmiah maupun perbincangan (resmi dan nonresmi), penulis sering menemukan dan mendengar kata-kata di atas (merubah, merobah). Misalnya dalam kalimat berikut ini. 1. Penulis tidak akan merubah isi data ini kecuali ada revisi dari dosen pembimbing. (karya ilmiah mahasiswa) 2. Kita tidak akan bisa merubah silabus ini kalau tidak ada kesepakatan antardosen. (percakapan antar dosen) 3. Kampus kita sudah berobah dari STAIN Tulungagung menjadi IAIN Tulungagung. (pernyataan dosen) 4. Kami ingin merubahkegiatan OPAK menjadi lebih akademis dan bermanfaat. (opini mahasiswa) 5. Kepala sekolah yang harus merobah surat ijinmu. (percakapan pegawai administrasi dengan mahasiswa) 6. Yang bisa mengubah kondisiAnda,ya…Anda sendiri! (percakapan dosen dengan mahasiswa) Kalimat-kalimat di atas sudah dibenahi struktur kalimatnya oleh penulis guna memudahkan maksud atau tujuan kalimat. Secara sepintas kalimat-kalimat di atas tidak ada yang salah baik dari segi sintaksis maupun morfologis. Namun, seorang yang cermat berbahasa Indonesia akan cepat mengetahui kesalahan yang terdapat dalam kalimat-kalimat tersebut. Kesalahan kalimat di atas terletak pada kata-kata yang dicetak miring. Mengapa Salah? Dari kalimat-kalimat di atas dapat diketahui ada empat bentuk penulisan kata kerja yang berperan sebagai predikat yaitu merubah, merobah, berobah, danmengubah. Dari keempat bentuk penulisan tersebut hanya satu yang benar yakni mengubah. Yang terkait dengan pembahasan artikel ini adalah merubah, merobah, dan mengubah. Mengapa bentuk merubah dan merobah salah? Mari kita ikuti uraian berikut ini. Bahasa Indonesia baku atau standar memiliki beberapa ciri. Konsistensi pemakaian awalan meN- merupakan salah satu ciri bahasa Indonesia baku.
  • 3. TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015ж 247 Siti Zumrotul Maulida: Merubah, Mengobah atau..., Konsistensi di sini mengandung dua ketentuan. Ketentuan pertama: awalan meN- harus dihadirkan ketika membentuk kata kerja; kedua, perubahan bentuk kata kerja yang mendapat awalan meN- harus mengikuti lingkungan morfologis yang dimasukinya. Terkait dengan kesalahan penulisan bentuk merubah dan merobahyang menjadi tema artikel ini, kesalahan penulisan merubah dan merobah termasuk dalam ketentuan konsistensi yang kedua. Afiksasi meN- Pada awal artikel ini penulis menyebutkan adanya beberapa hal yangmenyebabkan munculnya bentuk-bentuk penulisan yang salah dalam proses afiksasi (penambahan afiks/awalan). Pertama, kesalahan teori dasar dalam membelajarkan afiksasi. Misalnya, afiksasi meN-.meN- merupakan salah satu afiks yang produktif dalam bahasa Indonesia. Dikatakan produktif karena mampu menghasilkan bentukan-bentukan kata baru dalam bahasa Indonesia bila dibandingkan dengan afiks lainnya. Dari beberapa buku pelajaran bahasa Indonesia mulai dari MI/SD sampai dengan MA/SMA sedikit sekali pengarang menuliskan awalan me- dengan tambahan N. Bahkan mahasiswa IAIN Tulungagung semester satu yang mengikuti mata kuliah Bahasa Indonesia banyak yang tidak tahu tentang awalan meN-. Awalan yang mereka dapatkan di jenjang pendidikan sebelumnya adalah awalan me- tanpa N. Padahal hal ini akan berdampak pada penguasaan bahasa seseorang. Mengapa harus menambahkan N pada awalan me-? Perhatikan uraian berikut ini. me- + batu àmembatu, kalau awalannya me- saja seharusnya kata yang terbentuk mebatu bukan membatu. Kalau kata yang terbentuk membatu yang perlu dipertanyakan dari manakah munculnya fonem /m/ pada kata membatu? Tetapi kalau awalan me- dengan N, akan mudah menjawabnya. meN- + batuàmembatu. Fonem /m/ pada kata membatu berasal dari N yakni bunyi nasal yang muncul sesuai dengan lingkungan morfologis yang dimasukinya. Nasal (N) “1. Dihasilkan dengan keluarnya udara melalui hidung; 2. Bunyi
  • 4. 248 ж TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 Siti Zumrotul Maulida: Merubah, Mengobah atau..., yang terjadi demikian /m/, /n/, /ny/, /ng/, adalah bunyi nasal.”1 Bunyi nasal ini akan terbentuk apabila kata dasar yang dimasukinya diawali dengan fonem-fonem tertentu. Hal demikian akan mengalami perubahan fonem. Perubahan fonem ini terjadi akibat pertemuan antara morfem dengan morfem lain. Perubahan-perubahan ini tergantung pada kondisi bentuk dasar yang mengikutinya. Kaidah-kaidah perubahannya dapat diikhtisarkan sebagai berikut. 1. Fonem /N/ pada awalan meN- akan berubah menjadi fonem /m/ apabila bentuk dasar yang mengikutinya berawal dengan /p, b, f/. Misalnya, meN- + pugar à memugar meN- + batik à membatik meN- + fitnah à memfitnah 2. Fonem /N/ pada awalan meN- akan berubah menjadi fonem /n/ apabila bentuk dasar yang mengikutinya berawal dengan fonem /t,d,s/. fonem /s/ di sini hanya khusus bagi beberapa bentuk dasar yang berasal dari bahasa asing masih mempertahankan keasingannya. Misalnya, meN- + tarik à menarik meN- + duga à menduga meN- + sindir à menyindir meN- + supplyà mensupply 3. Fonem /N/ pada awalan meN- akan berubah menjadi /ny/ apabila bentuk dasar yang mengikutinya berawal dengan /s,,sy, j, c/. misalnya, meN- + sangkal à menyangkal meN- + syukur + -I à mensyukuri meN- + cetak à mencetak meN- + jual à menjual 1 Harimurti Kridalaksana, Kamus Lingusitik, ( Jakarta: PT Gramedia, 1982), hal. 112.
  • 5. TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015ж 249 Siti Zumrotul Maulida: Merubah, Mengobah atau..., 4. Fonem /N/ pada awalan meN- akan berubah menjadi /ng/ apabila bentuk dasar yang mengikutinya berawal dengan fonem /k,g, h, x, dan vokal/. Misalnya, meN- + kacauà mengacau meN- + garis à menggaris meN- + khayal à mengkhayal menN- + hias à menghias meN- + emban à mengemban 5. Fonem /N/ pada awalan meN- akan berubah menjadi /nge/ apabila bentuk dasar yang mengikutinya terdiri atas suku kata. Misalnya, meN- + tik à mengetik 6. Fonem /N/ pada awalan meN- akan luluh (hilang zero) apabila bentuk dasar yang mengikutinya berawalan dengan fonem /l, y, r, w/. misalnya, meN- + wangi à mewangi2 Awalan meN- dalam proses morfologis di atas memunculkan bentuk mem-, men-, meny-, meng-, menge-, dan me-.Bentuk-bentuk bahasa ini bukan awalan, melainkan alomorf.3 Semua kata yang berawalan meN- termasuk jenis kata verbal/kerja. Awalan meN- ini hanya memiliki satu fungsi saja yakni sebagai pembentuk kata kerja aktif. Yang dimaksud kata kerja aktif adalah kata yang pada tataran klausa mempunyai kecenderungan menduduki fungsi predikat dan pada tataran frase dapat dinegatifkan dengan kata tidak.4 Akibat pertemuan awalan meN- dengan bentuk dasarnya, timbullah berbagai makna.Awalan meN- yang bertemu dengan bentuk dasar berupa pokok kata menyatakan makna ‘suatu perbuatan yang aktif lagi transitif’, maksudnya perbuatan itu dilakukan oleh pelaku yang menduduki fungsi subjek dan lagi menuntut adanya objek.5 Dengan demikian, keenam contoh 2 M. Ramlan, Morfologi Suatu Tujuan Deskriptif, (Yogyakarta: CV Karyono, 1987), hal. 74-82. 3 Ibid, hal. 27. 4 Ibid, hal. 97. 5 Ibid, hal. 100.
  • 6. 250 ж TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 Siti Zumrotul Maulida: Merubah, Mengobah atau..., kalimat di atas merupakan kalimat aktif karena predikatnya merupakan kata kerja aktif yang menuntut adanya objek. Subjek atau pelaku melakukan perbuatan seperti yang dimaksud dalam pokok kata. merubah, merobah atau mengubah Berdasarkan deskripsi proses fonologis di atas, ketiga kata merubah, merobah dan mengubah dapat dianalisis sebagai berikut. 1. merubahà apabila awalannya meN-, kata dasarnya rubah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata ‘rubah’ adalah binatang jenis anjing, bermoncong panjang, makanannya daging, ikan, dsb.;Canis vulpes.6 Kalau dilihat dari fungsinya awalan meN- di sini benar yakni membentuk kata kerja. Namun, dari segi makna tidak dapat dipertanggungjawabkan. Walaupun dari segi morfologis benar yakniapabila awalan meN- bertemu dengan kata dasar yang berawalan fonem /r/, N akan luluh (ketentuan 6). Dengan demikian, dari segi makna kata merubah ini salah. Padahal, sebuah kata dalam kalimat menuntut adanya makna yang benar agar kalimat dapat dipahami secara struktur dan maknanya. 2. merobahà apabila awalannya meN-, kata dasarnya robah. Kamus Besar Bahasa Indonesia tidak memuat kata tersebut. Jika kata robah itu berasal dari bahasa Jawa, kata tersebut juga tidak ditemukan dalam Kamus Bahasa Jawa-Indonesia. Kemungkinan besar kata robah analogi dari kata owah dalam bahasa Jawa. Kata owah ini memiliki arti ‘berubah’ dalam bahasa Indonesia.7 Jadi, kata merobah baik secara leksikal maupun morfologis tidak memenuhi konsistensi makna dan fungsi. mengubahà berasal dari awalan meN- + ubah. Kata ubah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diterangkan: v 1. Menjadi lain 6 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), hal. 965. 7 Dwijo Martono, Kamus Bahasa Jawa-Indonesia, (Solo: Kharisma, tt.), hal. 203.
  • 7. TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015ж 251 Siti Zumrotul Maulida: Merubah, Mengobah atau..., (berbeda) dari semula; 2. Bertukar (beralih, berganti) menjadi sesuatu yang lain.8 Secara morfologis bentuk mengubah benar. Kata berimbuhan ini berasal dari kata ubah yang secara leksikon memiliki makna dalam kamus. Kata ubah diawali dengan fonem /u/. Kata (bentuk dasar) yang diawali dengan fonem /u/ jika mendapat awalan meN- akan menghasilkan bunyi N yakni /ng/ dengan alomorf meng-(ketentuan 4). Fungsi kata berimbuhan mengubah ini sebagai predikat yang menyatakan makna ‘suatu perbuatan dilakukan oleh pelaku (subjek) yang aktif lagi transitif’. Penutup Konsisten dalam proses afiksasi awalan meN- merupakan salah satu ciri mematuhi syarat bahasa baku bahasa Indonesia. Awalan meN-akan mengalami perubahan fonem pada awal kata dasar yang mengikutinya dalam proses morfologis. Dalam proses tersebut awalan meN- akan menghasilkan alomorf meng-, meny-, mem-, men-, menge-, dan me-. Jadi, dalam bahasa Indonesia tidak ada awalan me-, melainkan awalan meN-. Untuk itu, di antara ketiga kata berimbuhan yang menjadi judul artikel ini kata mengubah merupakan kata yang benar secara proses afiksasi, makna dan fungsi. 8 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa..., hal. 314.
  • 8. 252 ж TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 Siti Zumrotul Maulida: Merubah, Mengobah atau..., DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga Jakarta: Balai Pustaka, 2007. Kridalaksana, Harimurti, Kamus Lingusitik, Jakarta: PT Gramedia, 1982. Martono,Dwijo,Kamus Bahasa Jawa-Indonesia, Solo: Kharisma, tanpa tahun terbit. Ramlan, M., Morfologi Suatu Tujuan Deskriptif, Yogyakarta: CV Karyono, 1987. Samsuri, Analisis Bahasa, Jakarta: Penerbit Erlangga, 1985.