SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 8
Baixar para ler offline
1 
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Berdasarkan telah ditetapkan bahwa dalil syar’i yang dijadikan dasar 
pengambilan hukum yang berhubungan dengan perbuatan manusia itu ada empat: 
al-Qur’an, al-Sunnah, al-Ijma’, dan al-Qiyas, jumhur ulama telah sepakat bahwa 
empat hal itu dapat digunakan sebagai dalil, juga sepakat bahwa urutan penggunaan 
dalil tersebut adalah sebagai berikut: pertama al-Qur’an, kedua al-Sunnah, ketiga 
al-Ijma’ dan keempat al-Qiyas. 
Akan tetapi, ada dalil lain selain dari yang empat di atas, yang mana 
mayoritas ulama Islam tidak sepakat atas penggunaan dalil-dalil tersebut. Sebagian 
di antara mereka ada yang menggunakan dalil-dalil ini sebagai alasan penetapan 
hukum syara’ dan sebagian yang lain mengingkarinya. 
B. Rumusan Masalah 
1. Apakah yang di maksud dengan pengertian fatwa sahabat ? 
2. Apakah macam-macam fatwa sahabat ? 
C. Tujuan Penelitian 
1. Untuk mengetahui pengertian fatwa sahabat 
2. Untuk mengetahui macam-macam fatwa sahabat
2 
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Pengertian Fatwa Sahabat 
Fatwa berasal dari bahasa Arab, artinya nasihat, petuah, jawaban atau 
pendapat. adapun yang dimaksud adalah sebuah keputusan atau nasihat resmi yang 
diambil oleh sebuah lembaga atau perorangan yang diakui otoritasnya, disampaikan 
oleh seorang mufti atau ulama, sebagai tanggapan atau jawaban terhadap 
pertanyaan yang diajukan oleh peminta fatwa (mustafti) yang tidak mempunyai 
keterikatan. Dengan demikian peminta fatwa tidak harus mengikuti isi atau hukum 
fatwa yang diberikan kepadanya. 
Penggunaannya dalam kehidupan beragama di Indonesia, Fatwa 
dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia sebagai suatu keputusan tentang 
persoalan ijtihadiyah yang terjadi di Indonesia guna dijadikan pegangan 
pelaksanaan ibadah umat Islam di Indonesia. Kata fatwa ini masih berkerabat 
dengan kata petuah dalam bahasa Indonesia.1 
Sedangkan Sahabat Nabi adalah mereka yang mengenal dan melihat 
langsung Nabi Muhammad, membantu perjuangannya dan meninggal dalam 
keadaan Muslim. "Ash-Shabi (sahabat) ialah orang yang bertemu dengan rasulullah 
S.A.W, beriman kepada beliau dan meninggal dalam keadaan Islam" 
1 Taufik Hidayat dkk., Almanak Alam Islami, 2000, Pustaka Jaya: Jakarta
3 
Kebanyakan muslim mendefinisikan para sahabat sebagai mereka yang 
mengenal Nabi Muhammad, mempercayai ajarannya, dan meninggal dalam 
keadaan Islam. Para sahabat utama yang biasanya disebutkan hingga 50 sampai 60 
nama, yakni mereka yang sangat dekat dengan Nabi Muhammad, sahabat bisa juga 
dianggap sebagai murid Nabi Muhammad. 
Identifikasi terhadap sahabat nabi, termasuk status dan tingkatannya 
merupakan hal yang penting dalam dunia Islam karena dapat digunakan untuk 
mengevaluasi keabsahan suatu hadits maupun perbuatan nabi yang diriwayatkan 
oleh mereka 
Dengan demikian fatwa sahabat adalah jawaban, pendapat, atau putusan 
atas sebuah hukum yang disampaikan atau diberikan oleh Sahabat Nabi. Selain 
menerangkan tentang maksud dari sebuah ayat Al-Qur'an dan maksud dari sebuah 
Hadis, para sahabat juga memberikan sebuah fatwa terkait sebuah hal dimana pada 
zaman Muhammad masih hidup tidak ada hal tersebut. Setiap fatwa yang mereka 
berikan, bukanlah berdasarkan pada akal mereka saja, tetapi tetap berasaskan Al- 
Qur'an dan Hadis. Oleh karena itu, Jumhur Ulama atau Sekumpulan ulama ahli 
Hukum Islam telah sepakat bahwa pendapat para sahabat dapat dijadikan dalil atas 
sebuah hukum perkara. Diantara banyaknya Sahabat Nabi, sahabat yang banyak 
memberikan fatwa antara lain Ali bin Abi Talib, Abdullah bin Umar, Abdullah bin 
Abbas, dan lain sebagainya.2 
2 http://id.wikipedia.org/wiki/Fatwa_Sahabat, didownload pada tanggal 18 oktober 2014 
pukul 22.39 WIB
4 
B. Macam-Macam Fatwa Sahabat 
Perkataan atau fatwa para sahabat itu dapat dikategorikan menjadi empat, 
yaitu: 
1. Masalah yang disampaikan bukan medan akal. Maka hukum ucapan 
mereka adalah marfu’ (bersumber dari Nabi). Ucapan itu dapat dipakai 
untuk berdalil dan bisa dijadikan hujjah/argumen. Ia bisa juga 
dikategorikan dalam hadits yang marfu’ dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa 
sallam namun dari sisi periwayatan makna saja (bukan lafadznya). 
Akan tetapi jika sisi ini yang diambil maka ucapan mereka itu tidak 
boleh disandarkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam 
dengan secara tegas dinyatakan bahwa ucapan itu adalah sabda Rasul 
shallallahu ‘alaihi wa sallam. 
2. Perkataan sahabat yang tidak diselisihi oleh sahabat yang lain. Maka 
perkataan sebagian mereka tidak bisa dijadikan sebagai argumen untuk 
memaksa sahabat yang lain untuk mengikutinya. Dan mujtahid sesudah 
mereka tidak boleh taklid kepada sebagian mereka saja. Akan tetapi 
yang harus dilakukan dalam permasalahan itu adalah mencari pendapat 
yang lebih kuat berdasarkan dalil yang ada. 
3. Perkataan sahabat yang populer dan tidak bertentangan dengan 
perkataan sahabat lainnya, maka ini termasuk sesuatu yang dihukumi 
sebagai ijma’ menurut mayoritas para ulama. 
4. Selain ketiga kategori di atas. Maka inilah yang kita maksudkan dalam 
pembicaraan ini. Yaitu apabila ada perkataan sahabat yang tidak ada
5 
sahabat lain yang menyelisihinya, tidak populer, atau tidak diketahui 
apakah ucapannya itu populer atau tidak, sedangkan hal yang 
disampaikan adalah sesuatu yang bisa dijangkau oleh akal maka para 
imam yang empat dan mayoritas umat Islam menganggapnya sebagai 
argumen/hujjah, berbeda dengan pendapat kaum filsafat yang 
menyimpang. 
Para ulama memberikan syarat agar ucapan sahabat bisa dipakai untuk 
berhujjah dengan beberapa syarat yaitu: 
1. Dalam persoalan ijtihadiyah, adapun ucapan mereka dalam hal yang 
tidak boleh berijtihad maka ia dihukumi marfu’ (bersumber dari Nabi) 
2. Tidak ada seorangpun sahabat yang menyelisihi pendapatnya. Karena 
apabila ucapan sahabat tidak diselisihi oleh sahabat yang lain maka 
secara otomatis itu menunjukkan bahwa yang diucapkan oleh sahabat 
tadi adalah benar, sehingga sahabat yang lain mendiamkannya. Dan 
apabila ternyata ada perselisihan dengan sahabat lainnya maka seorang 
mujtahid harus berijtihad untuk menguatkan salah satu pendapat 
mereka. 
3. Selain itu pendapat tersebut tidak boleh bertentangan dengan nash/dalil 
yang tegas dari al-Qur’an atau hadits. Poin kedua dan poin ketiga adalah 
dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Karena apabila ada seorang sahabat 
yang menentang nash maka sudah pasti akan ada sahabat lain yang 
menentang pendapatnya itu.
6 
4. Fatwa tersebut sudah sangat populer di kalangan para sahabat sehingga 
tidak ada sahabat lain yang menyelisihinya. Apabila suatu pendapat 
termasuk kategori ini maka dia tergolong ijma’/kesepakatan yang harus 
diikuti menurut pendapat jumhur ulama. 
5. Tidak boleh bertentangan dengan qiyas/analogi yang benar. Perlu 
dicatat bahwasanya ucapan sahabat yang telah disepakati oleh para 
imam untuk dijadikan sebagai hujjah tidak mungkin bertentangan 
dengan analogi. Akan tetapi jika (seandainya !!) memang ada ucapan 
mereka yang bertentangan dengan analogi maka kebanyakan ulama 
memilih untuk tawaquf/diam. Karena tidak mungkin seorang sahabat 
menyelisihi analogi berdasarkan ijtihad dirinya sendiri. Walaupun 
begitu, menurut mereka perkataan sahabat yang bertentangan dengan 
analogi itu tetap harus didahulukan daripada analogi. Karena ucapan 
sahabat adalah nash/dalil tegas. Sedangkan dalil tegas harus 
didahulukan daripada analogi.
7 
BAB III 
PENUTUP 
Berdasarkan pembahasan di atas, maka penulis dapat mengambil 
kesimpulan dari makalah ini sebagai berikut: 
 Fatwa yaitu nasihat, petuah,pendapat atau sebuah nasihat yang di 
ambil oleh sebuah lembaga atau perorangan yang di akui 
otoritasnya. 
 Fatwa tidak harus mengikuti isi atau hukum fatwa yang di berikan 
kepadanya. 
 Sahabat yaitu mereka yang mengenal dan melihat langsung nabi 
Muhammad SAW,membantu perjuangan dan meninggal dalam 
keadaan muslim 
 Identifikasi terhadap sahabat nabi, termasuk status dan tingkatannya 
merupakan hal penting dalam dunia islam kara dapat di gunakan 
untuk mengevaluasi keabsahan satu hadis maupun perbuatan nabi 
yang di riwayatkan oleh mereka 
 Jadi, fatwa sahabat ialah jawaban, pendapat atau putusan satu hukum 
yang di sampaikan atau di berikan oleh sahabat nabi.
8 
DAFTAR PUSTAKA 
Abu Zahrah, Muhammad. Ushul Fiqh, cet. 12, Jakarta: Pustaka Firdaus, 
2008. 
Dahlan, Abd. Rahman. Ushul Fiqh, cet. 1, Jakarta: Amzah, 2010. 
Jazuli. Ushul Fiqh Metodologi Hukum Islam, Jakarta: Raja Grafindo 
Persada, 2000. 
M. Zein, Satria Effendi. Ushul Fiqh, ed. 1, cet. 2, Jakarta: Kencana, 
2008. 
Umam, Khairul. Ushul Fiqih I, cet. 2, Bandung: Pustaka Setia, 2000.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

8. hadits shahih syarat dan macam macam
8. hadits shahih syarat dan macam macam8. hadits shahih syarat dan macam macam
8. hadits shahih syarat dan macam macamFakhri Cool
 
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'if
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'ifHadits Shahih, Hasan, Dlo'if
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'ifAzzahra Azzahra
 
Hadis dha
Hadis dhaHadis dha
Hadis dhajaafarz
 
Usuluddin kertas 2 sejarah perkembangan ilmu tafsir (zaman tabi'in dan tadwin)
Usuluddin kertas 2 sejarah perkembangan ilmu tafsir (zaman tabi'in dan tadwin)Usuluddin kertas 2 sejarah perkembangan ilmu tafsir (zaman tabi'in dan tadwin)
Usuluddin kertas 2 sejarah perkembangan ilmu tafsir (zaman tabi'in dan tadwin)MUHAMMAD FAUZI YUSOF
 
DAHULUKAN AKHLAK DI ATAS FIQIH -- JALALUDDIN RAKHMAT
DAHULUKAN AKHLAK DI ATAS FIQIH -- JALALUDDIN RAKHMATDAHULUKAN AKHLAK DI ATAS FIQIH -- JALALUDDIN RAKHMAT
DAHULUKAN AKHLAK DI ATAS FIQIH -- JALALUDDIN RAKHMATprimagraphology consulting
 
Power Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'anPower Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'anMythaChan
 
5.9.2012 hadis sohih, hasan, dhoif, hikmah complete
5.9.2012   hadis sohih, hasan, dhoif, hikmah complete5.9.2012   hadis sohih, hasan, dhoif, hikmah complete
5.9.2012 hadis sohih, hasan, dhoif, hikmah completeAngah Rahim
 
Kaidah mengikuti ulama dalam pengambilan hukum syariah
Kaidah mengikuti ulama dalam pengambilan hukum syariahKaidah mengikuti ulama dalam pengambilan hukum syariah
Kaidah mengikuti ulama dalam pengambilan hukum syariahFlamencoRizky
 
Ulum al quran lengkap pt 3
Ulum al quran lengkap pt 3Ulum al quran lengkap pt 3
Ulum al quran lengkap pt 3Amiruddin Ahmad
 

Mais procurados (20)

8. hadits shahih syarat dan macam macam
8. hadits shahih syarat dan macam macam8. hadits shahih syarat dan macam macam
8. hadits shahih syarat dan macam macam
 
Hadis Dhaif
Hadis DhaifHadis Dhaif
Hadis Dhaif
 
Makalah marfu
Makalah marfuMakalah marfu
Makalah marfu
 
Ulumul hadits 3
Ulumul hadits 3Ulumul hadits 3
Ulumul hadits 3
 
Fiqih i khtilaf
Fiqih i khtilafFiqih i khtilaf
Fiqih i khtilaf
 
studi hadits
studi haditsstudi hadits
studi hadits
 
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'if
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'ifHadits Shahih, Hasan, Dlo'if
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'if
 
syarat-syarat hadits shohih -- ulumul hadits
syarat-syarat hadits shohih  -- ulumul haditssyarat-syarat hadits shohih  -- ulumul hadits
syarat-syarat hadits shohih -- ulumul hadits
 
Hadis dha
Hadis dhaHadis dha
Hadis dha
 
Hadits
HaditsHadits
Hadits
 
TUGAS HADIS TEMATIK MAIHAMZANI PUTRA PULUNGAN SM V MD-E FDK UINSU 2019
TUGAS HADIS TEMATIK MAIHAMZANI PUTRA PULUNGAN SM V MD-E FDK UINSU 2019TUGAS HADIS TEMATIK MAIHAMZANI PUTRA PULUNGAN SM V MD-E FDK UINSU 2019
TUGAS HADIS TEMATIK MAIHAMZANI PUTRA PULUNGAN SM V MD-E FDK UINSU 2019
 
Usuluddin kertas 2 sejarah perkembangan ilmu tafsir (zaman tabi'in dan tadwin)
Usuluddin kertas 2 sejarah perkembangan ilmu tafsir (zaman tabi'in dan tadwin)Usuluddin kertas 2 sejarah perkembangan ilmu tafsir (zaman tabi'in dan tadwin)
Usuluddin kertas 2 sejarah perkembangan ilmu tafsir (zaman tabi'in dan tadwin)
 
TUGAS HADIS TEMATIK RESTU CHAIRUNNISA UTAMA. SM V MD-A FDK UINSU 2019
TUGAS HADIS TEMATIK RESTU CHAIRUNNISA UTAMA. SM V MD-A FDK UINSU 2019TUGAS HADIS TEMATIK RESTU CHAIRUNNISA UTAMA. SM V MD-A FDK UINSU 2019
TUGAS HADIS TEMATIK RESTU CHAIRUNNISA UTAMA. SM V MD-A FDK UINSU 2019
 
DAHULUKAN AKHLAK DI ATAS FIQIH -- JALALUDDIN RAKHMAT
DAHULUKAN AKHLAK DI ATAS FIQIH -- JALALUDDIN RAKHMATDAHULUKAN AKHLAK DI ATAS FIQIH -- JALALUDDIN RAKHMAT
DAHULUKAN AKHLAK DI ATAS FIQIH -- JALALUDDIN RAKHMAT
 
71867
7186771867
71867
 
pembagian hadits -- ulumul hadits
pembagian hadits  -- ulumul haditspembagian hadits  -- ulumul hadits
pembagian hadits -- ulumul hadits
 
Power Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'anPower Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'an
 
5.9.2012 hadis sohih, hasan, dhoif, hikmah complete
5.9.2012   hadis sohih, hasan, dhoif, hikmah complete5.9.2012   hadis sohih, hasan, dhoif, hikmah complete
5.9.2012 hadis sohih, hasan, dhoif, hikmah complete
 
Kaidah mengikuti ulama dalam pengambilan hukum syariah
Kaidah mengikuti ulama dalam pengambilan hukum syariahKaidah mengikuti ulama dalam pengambilan hukum syariah
Kaidah mengikuti ulama dalam pengambilan hukum syariah
 
Ulum al quran lengkap pt 3
Ulum al quran lengkap pt 3Ulum al quran lengkap pt 3
Ulum al quran lengkap pt 3
 

Destaque

Dissertação Mestrado: O Orçamento Participativo como mecanismo de accountabil...
Dissertação Mestrado: O Orçamento Participativo como mecanismo de accountabil...Dissertação Mestrado: O Orçamento Participativo como mecanismo de accountabil...
Dissertação Mestrado: O Orçamento Participativo como mecanismo de accountabil...Dimas Soares Ferreira
 
Proyecto de Análisis de las Comunidades Virtuales de aprendizaje
Proyecto de Análisis de las Comunidades Virtuales de aprendizajeProyecto de Análisis de las Comunidades Virtuales de aprendizaje
Proyecto de Análisis de las Comunidades Virtuales de aprendizajeMaría Eugenia Gallo Arbeláez
 
Amazing Nature Pictures
Amazing Nature PicturesAmazing Nature Pictures
Amazing Nature Picturesmariane m
 
Por que investir em performance Front-End?
Por que investir em performance Front-End?Por que investir em performance Front-End?
Por que investir em performance Front-End?Luiz Oliveira
 
Jusmet70 luis roca usmet lo simbolico y lo real a parte rei
Jusmet70 luis roca usmet lo simbolico y lo real a parte reiJusmet70 luis roca usmet lo simbolico y lo real a parte rei
Jusmet70 luis roca usmet lo simbolico y lo real a parte reiMaría Eugenia Gallo Arbeláez
 
Fotomontaz
FotomontazFotomontaz
FotomontazOana
 
Convenio colectivo de instalaciones deportivas de titularidad pública de Gipu...
Convenio colectivo de instalaciones deportivas de titularidad pública de Gipu...Convenio colectivo de instalaciones deportivas de titularidad pública de Gipu...
Convenio colectivo de instalaciones deportivas de titularidad pública de Gipu...kirolkudeaketa
 

Destaque (10)

Dissertação Mestrado: O Orçamento Participativo como mecanismo de accountabil...
Dissertação Mestrado: O Orçamento Participativo como mecanismo de accountabil...Dissertação Mestrado: O Orçamento Participativo como mecanismo de accountabil...
Dissertação Mestrado: O Orçamento Participativo como mecanismo de accountabil...
 
Un decálogo para aprender a escribir
Un decálogo para aprender a escribirUn decálogo para aprender a escribir
Un decálogo para aprender a escribir
 
Proyecto de Análisis de las Comunidades Virtuales de aprendizaje
Proyecto de Análisis de las Comunidades Virtuales de aprendizajeProyecto de Análisis de las Comunidades Virtuales de aprendizaje
Proyecto de Análisis de las Comunidades Virtuales de aprendizaje
 
Aula para 5º ano
Aula para 5º anoAula para 5º ano
Aula para 5º ano
 
Castelos
CastelosCastelos
Castelos
 
Amazing Nature Pictures
Amazing Nature PicturesAmazing Nature Pictures
Amazing Nature Pictures
 
Por que investir em performance Front-End?
Por que investir em performance Front-End?Por que investir em performance Front-End?
Por que investir em performance Front-End?
 
Jusmet70 luis roca usmet lo simbolico y lo real a parte rei
Jusmet70 luis roca usmet lo simbolico y lo real a parte reiJusmet70 luis roca usmet lo simbolico y lo real a parte rei
Jusmet70 luis roca usmet lo simbolico y lo real a parte rei
 
Fotomontaz
FotomontazFotomontaz
Fotomontaz
 
Convenio colectivo de instalaciones deportivas de titularidad pública de Gipu...
Convenio colectivo de instalaciones deportivas de titularidad pública de Gipu...Convenio colectivo de instalaciones deportivas de titularidad pública de Gipu...
Convenio colectivo de instalaciones deportivas de titularidad pública de Gipu...
 

Semelhante a PENDALILAN FATWA SAHABAT

Memilih pendapat agama
Memilih pendapat agamaMemilih pendapat agama
Memilih pendapat agamaardisyam
 
ikhtilaf, Sebab Ikhtilaf ahlu ra’yi & ahlu hadis
ikhtilaf, Sebab Ikhtilaf ahlu ra’yi & ahlu hadisikhtilaf, Sebab Ikhtilaf ahlu ra’yi & ahlu hadis
ikhtilaf, Sebab Ikhtilaf ahlu ra’yi & ahlu hadisMarhamah Saleh
 
Terjemah mushtholah-hadits-word
Terjemah mushtholah-hadits-wordTerjemah mushtholah-hadits-word
Terjemah mushtholah-hadits-wordUmantiq Smakt
 
Kajian Seputar Istilah Hadis dan yang Berkaitan dengannya
Kajian Seputar Istilah Hadis dan yang Berkaitan dengannyaKajian Seputar Istilah Hadis dan yang Berkaitan dengannya
Kajian Seputar Istilah Hadis dan yang Berkaitan dengannyaMaghfur Amien
 
Makalah kaidah ushuliyah
Makalah kaidah ushuliyahMakalah kaidah ushuliyah
Makalah kaidah ushuliyahYorgie August
 
Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)
Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)
Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)Aliem Masykur
 
Makalah ijma' dan qiyas
Makalah ijma' dan qiyasMakalah ijma' dan qiyas
Makalah ijma' dan qiyasHasbullahAlwi1
 
Ijtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.pdf
Ijtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.pdfIjtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.pdf
Ijtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.pdfZukét Printing
 
Ijtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.docx
Ijtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.docxIjtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.docx
Ijtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.docxZukét Printing
 
IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM
 IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM
IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUMEvi Rohmatul Aini
 
Studi hadist kelompok 1
Studi hadist kelompok 1Studi hadist kelompok 1
Studi hadist kelompok 1NaufalAbyan5
 
Makalah Hukum Shalat Jumat
Makalah Hukum Shalat JumatMakalah Hukum Shalat Jumat
Makalah Hukum Shalat Jumatmujibzunari
 
Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...
Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...
Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...Ra Hardianto
 
Makalah Sanad, Matan dan Rawi Hadist.docx
Makalah Sanad, Matan dan Rawi Hadist.docxMakalah Sanad, Matan dan Rawi Hadist.docx
Makalah Sanad, Matan dan Rawi Hadist.docxZuketCreationOfficia
 

Semelhante a PENDALILAN FATWA SAHABAT (20)

makalah studi hadis
makalah studi hadismakalah studi hadis
makalah studi hadis
 
Tugas ulumul hadits
Tugas ulumul haditsTugas ulumul hadits
Tugas ulumul hadits
 
Geneologi khilafiyah
Geneologi khilafiyahGeneologi khilafiyah
Geneologi khilafiyah
 
Memilih pendapat agama
Memilih pendapat agamaMemilih pendapat agama
Memilih pendapat agama
 
ikhtilaf, Sebab Ikhtilaf ahlu ra’yi & ahlu hadis
ikhtilaf, Sebab Ikhtilaf ahlu ra’yi & ahlu hadisikhtilaf, Sebab Ikhtilaf ahlu ra’yi & ahlu hadis
ikhtilaf, Sebab Ikhtilaf ahlu ra’yi & ahlu hadis
 
Terjemah mushtholah-hadits-word
Terjemah mushtholah-hadits-wordTerjemah mushtholah-hadits-word
Terjemah mushtholah-hadits-word
 
Kajian Seputar Istilah Hadis dan yang Berkaitan dengannya
Kajian Seputar Istilah Hadis dan yang Berkaitan dengannyaKajian Seputar Istilah Hadis dan yang Berkaitan dengannya
Kajian Seputar Istilah Hadis dan yang Berkaitan dengannya
 
Makalah kaidah ushuliyah
Makalah kaidah ushuliyahMakalah kaidah ushuliyah
Makalah kaidah ushuliyah
 
Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)
Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)
Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)
 
Manhaj salaf
Manhaj salafManhaj salaf
Manhaj salaf
 
Makalah ijma' dan qiyas
Makalah ijma' dan qiyasMakalah ijma' dan qiyas
Makalah ijma' dan qiyas
 
Ijtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.pdf
Ijtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.pdfIjtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.pdf
Ijtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.pdf
 
Ijtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.docx
Ijtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.docxIjtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.docx
Ijtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.docx
 
IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM
 IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM
IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM
 
syarat ijma.docx
syarat ijma.docxsyarat ijma.docx
syarat ijma.docx
 
Studi hadist kelompok 1
Studi hadist kelompok 1Studi hadist kelompok 1
Studi hadist kelompok 1
 
Makalah Hukum Shalat Jumat
Makalah Hukum Shalat JumatMakalah Hukum Shalat Jumat
Makalah Hukum Shalat Jumat
 
Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...
Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...
Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...
 
Ijma’ dan Qiyas.pdf
Ijma’ dan Qiyas.pdfIjma’ dan Qiyas.pdf
Ijma’ dan Qiyas.pdf
 
Makalah Sanad, Matan dan Rawi Hadist.docx
Makalah Sanad, Matan dan Rawi Hadist.docxMakalah Sanad, Matan dan Rawi Hadist.docx
Makalah Sanad, Matan dan Rawi Hadist.docx
 

Último

Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3SatriaPamungkas18
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AWPOKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AWKafe Buku Pak Aw
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptxbahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptxvincentptk17
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxhentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxKalpanaMoorthy3
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxpolianariama40
 
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxMATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxwulandaritirsa
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptxHalomoanHutajulu3
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf
 
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxMateri Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxc9fhbm7gzj
 

Último (20)

Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AWPOKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptxbahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxhentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
 
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxMATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
 
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxMateri Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
 

PENDALILAN FATWA SAHABAT

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan telah ditetapkan bahwa dalil syar’i yang dijadikan dasar pengambilan hukum yang berhubungan dengan perbuatan manusia itu ada empat: al-Qur’an, al-Sunnah, al-Ijma’, dan al-Qiyas, jumhur ulama telah sepakat bahwa empat hal itu dapat digunakan sebagai dalil, juga sepakat bahwa urutan penggunaan dalil tersebut adalah sebagai berikut: pertama al-Qur’an, kedua al-Sunnah, ketiga al-Ijma’ dan keempat al-Qiyas. Akan tetapi, ada dalil lain selain dari yang empat di atas, yang mana mayoritas ulama Islam tidak sepakat atas penggunaan dalil-dalil tersebut. Sebagian di antara mereka ada yang menggunakan dalil-dalil ini sebagai alasan penetapan hukum syara’ dan sebagian yang lain mengingkarinya. B. Rumusan Masalah 1. Apakah yang di maksud dengan pengertian fatwa sahabat ? 2. Apakah macam-macam fatwa sahabat ? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengertian fatwa sahabat 2. Untuk mengetahui macam-macam fatwa sahabat
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Fatwa Sahabat Fatwa berasal dari bahasa Arab, artinya nasihat, petuah, jawaban atau pendapat. adapun yang dimaksud adalah sebuah keputusan atau nasihat resmi yang diambil oleh sebuah lembaga atau perorangan yang diakui otoritasnya, disampaikan oleh seorang mufti atau ulama, sebagai tanggapan atau jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan oleh peminta fatwa (mustafti) yang tidak mempunyai keterikatan. Dengan demikian peminta fatwa tidak harus mengikuti isi atau hukum fatwa yang diberikan kepadanya. Penggunaannya dalam kehidupan beragama di Indonesia, Fatwa dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia sebagai suatu keputusan tentang persoalan ijtihadiyah yang terjadi di Indonesia guna dijadikan pegangan pelaksanaan ibadah umat Islam di Indonesia. Kata fatwa ini masih berkerabat dengan kata petuah dalam bahasa Indonesia.1 Sedangkan Sahabat Nabi adalah mereka yang mengenal dan melihat langsung Nabi Muhammad, membantu perjuangannya dan meninggal dalam keadaan Muslim. "Ash-Shabi (sahabat) ialah orang yang bertemu dengan rasulullah S.A.W, beriman kepada beliau dan meninggal dalam keadaan Islam" 1 Taufik Hidayat dkk., Almanak Alam Islami, 2000, Pustaka Jaya: Jakarta
  • 3. 3 Kebanyakan muslim mendefinisikan para sahabat sebagai mereka yang mengenal Nabi Muhammad, mempercayai ajarannya, dan meninggal dalam keadaan Islam. Para sahabat utama yang biasanya disebutkan hingga 50 sampai 60 nama, yakni mereka yang sangat dekat dengan Nabi Muhammad, sahabat bisa juga dianggap sebagai murid Nabi Muhammad. Identifikasi terhadap sahabat nabi, termasuk status dan tingkatannya merupakan hal yang penting dalam dunia Islam karena dapat digunakan untuk mengevaluasi keabsahan suatu hadits maupun perbuatan nabi yang diriwayatkan oleh mereka Dengan demikian fatwa sahabat adalah jawaban, pendapat, atau putusan atas sebuah hukum yang disampaikan atau diberikan oleh Sahabat Nabi. Selain menerangkan tentang maksud dari sebuah ayat Al-Qur'an dan maksud dari sebuah Hadis, para sahabat juga memberikan sebuah fatwa terkait sebuah hal dimana pada zaman Muhammad masih hidup tidak ada hal tersebut. Setiap fatwa yang mereka berikan, bukanlah berdasarkan pada akal mereka saja, tetapi tetap berasaskan Al- Qur'an dan Hadis. Oleh karena itu, Jumhur Ulama atau Sekumpulan ulama ahli Hukum Islam telah sepakat bahwa pendapat para sahabat dapat dijadikan dalil atas sebuah hukum perkara. Diantara banyaknya Sahabat Nabi, sahabat yang banyak memberikan fatwa antara lain Ali bin Abi Talib, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Abbas, dan lain sebagainya.2 2 http://id.wikipedia.org/wiki/Fatwa_Sahabat, didownload pada tanggal 18 oktober 2014 pukul 22.39 WIB
  • 4. 4 B. Macam-Macam Fatwa Sahabat Perkataan atau fatwa para sahabat itu dapat dikategorikan menjadi empat, yaitu: 1. Masalah yang disampaikan bukan medan akal. Maka hukum ucapan mereka adalah marfu’ (bersumber dari Nabi). Ucapan itu dapat dipakai untuk berdalil dan bisa dijadikan hujjah/argumen. Ia bisa juga dikategorikan dalam hadits yang marfu’ dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam namun dari sisi periwayatan makna saja (bukan lafadznya). Akan tetapi jika sisi ini yang diambil maka ucapan mereka itu tidak boleh disandarkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan secara tegas dinyatakan bahwa ucapan itu adalah sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. 2. Perkataan sahabat yang tidak diselisihi oleh sahabat yang lain. Maka perkataan sebagian mereka tidak bisa dijadikan sebagai argumen untuk memaksa sahabat yang lain untuk mengikutinya. Dan mujtahid sesudah mereka tidak boleh taklid kepada sebagian mereka saja. Akan tetapi yang harus dilakukan dalam permasalahan itu adalah mencari pendapat yang lebih kuat berdasarkan dalil yang ada. 3. Perkataan sahabat yang populer dan tidak bertentangan dengan perkataan sahabat lainnya, maka ini termasuk sesuatu yang dihukumi sebagai ijma’ menurut mayoritas para ulama. 4. Selain ketiga kategori di atas. Maka inilah yang kita maksudkan dalam pembicaraan ini. Yaitu apabila ada perkataan sahabat yang tidak ada
  • 5. 5 sahabat lain yang menyelisihinya, tidak populer, atau tidak diketahui apakah ucapannya itu populer atau tidak, sedangkan hal yang disampaikan adalah sesuatu yang bisa dijangkau oleh akal maka para imam yang empat dan mayoritas umat Islam menganggapnya sebagai argumen/hujjah, berbeda dengan pendapat kaum filsafat yang menyimpang. Para ulama memberikan syarat agar ucapan sahabat bisa dipakai untuk berhujjah dengan beberapa syarat yaitu: 1. Dalam persoalan ijtihadiyah, adapun ucapan mereka dalam hal yang tidak boleh berijtihad maka ia dihukumi marfu’ (bersumber dari Nabi) 2. Tidak ada seorangpun sahabat yang menyelisihi pendapatnya. Karena apabila ucapan sahabat tidak diselisihi oleh sahabat yang lain maka secara otomatis itu menunjukkan bahwa yang diucapkan oleh sahabat tadi adalah benar, sehingga sahabat yang lain mendiamkannya. Dan apabila ternyata ada perselisihan dengan sahabat lainnya maka seorang mujtahid harus berijtihad untuk menguatkan salah satu pendapat mereka. 3. Selain itu pendapat tersebut tidak boleh bertentangan dengan nash/dalil yang tegas dari al-Qur’an atau hadits. Poin kedua dan poin ketiga adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Karena apabila ada seorang sahabat yang menentang nash maka sudah pasti akan ada sahabat lain yang menentang pendapatnya itu.
  • 6. 6 4. Fatwa tersebut sudah sangat populer di kalangan para sahabat sehingga tidak ada sahabat lain yang menyelisihinya. Apabila suatu pendapat termasuk kategori ini maka dia tergolong ijma’/kesepakatan yang harus diikuti menurut pendapat jumhur ulama. 5. Tidak boleh bertentangan dengan qiyas/analogi yang benar. Perlu dicatat bahwasanya ucapan sahabat yang telah disepakati oleh para imam untuk dijadikan sebagai hujjah tidak mungkin bertentangan dengan analogi. Akan tetapi jika (seandainya !!) memang ada ucapan mereka yang bertentangan dengan analogi maka kebanyakan ulama memilih untuk tawaquf/diam. Karena tidak mungkin seorang sahabat menyelisihi analogi berdasarkan ijtihad dirinya sendiri. Walaupun begitu, menurut mereka perkataan sahabat yang bertentangan dengan analogi itu tetap harus didahulukan daripada analogi. Karena ucapan sahabat adalah nash/dalil tegas. Sedangkan dalil tegas harus didahulukan daripada analogi.
  • 7. 7 BAB III PENUTUP Berdasarkan pembahasan di atas, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dari makalah ini sebagai berikut:  Fatwa yaitu nasihat, petuah,pendapat atau sebuah nasihat yang di ambil oleh sebuah lembaga atau perorangan yang di akui otoritasnya.  Fatwa tidak harus mengikuti isi atau hukum fatwa yang di berikan kepadanya.  Sahabat yaitu mereka yang mengenal dan melihat langsung nabi Muhammad SAW,membantu perjuangan dan meninggal dalam keadaan muslim  Identifikasi terhadap sahabat nabi, termasuk status dan tingkatannya merupakan hal penting dalam dunia islam kara dapat di gunakan untuk mengevaluasi keabsahan satu hadis maupun perbuatan nabi yang di riwayatkan oleh mereka  Jadi, fatwa sahabat ialah jawaban, pendapat atau putusan satu hukum yang di sampaikan atau di berikan oleh sahabat nabi.
  • 8. 8 DAFTAR PUSTAKA Abu Zahrah, Muhammad. Ushul Fiqh, cet. 12, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2008. Dahlan, Abd. Rahman. Ushul Fiqh, cet. 1, Jakarta: Amzah, 2010. Jazuli. Ushul Fiqh Metodologi Hukum Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000. M. Zein, Satria Effendi. Ushul Fiqh, ed. 1, cet. 2, Jakarta: Kencana, 2008. Umam, Khairul. Ushul Fiqih I, cet. 2, Bandung: Pustaka Setia, 2000.