SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL
PENGAWASAN PENGELOLAAN
KEUANGAN Desa
1
Bantul, 15 Mei 2018
Disampaikan Oleh :
Ir.SUPRIANTO, M.Si.
INSPEKTORAT DAERAH KAB.BANTUL
Persoalannya bagaimana kita
mengelola anggaran
Kenyataan sekarang masih
ditemuinya beberapa
penyimpangan.
Temuan pemeriksaan yang
berulang 2
PERMASALAHAN
Untuk itu INSPEKTORAT DAERAH
KABUPATEN BANTUL sebagai aparat
auditor internal Bupati Bantul
membuat visi dan misi serta arah
kebijakan yang dilanjutkan dengan
program strategis.
3
4
VISI ITDA KABUPATEN
BANTUL
SEBAGAI KATALISATOR PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
KABUPATEN BANTUL YANG BAIK
Meningkatkan mutu SDM khususnya
Aparat Pengawasan Internal Pemerintah
(APIP)
Mengoptimalkan Kerjasama dengan
Lembaga Pengnawasan yang lain
Mengoptimalkan Pengawasan
MISI ITDA KAB. BANTUL
PERAN INSPEKTORAT YG EFEKTIF
memberikan keyakinan yang memadai atas Ketaatan,
kehematan, efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan
penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah
memberikan peringatan dini dan meningkatkan
efektivitas manajemen risiko dalam
menyelenggarakan tugas dan fungsi pemerintah dan
Memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola
penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah.
6
PERAN INSPEKTORAT
DAERAH SAAT INI
 Audit dimasa-masa yang lalu lebih
sebagai watchdog.
 Kedepan menjadi pendamping
dalam mengawasi agar semua
program dan Kegiatan dapat
berjalan dengan sebaik-baiknya.
PENGAWASAN………
 Proses pengamatan pelaksanaan seluruh
kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua
pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan
sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
(Sondang P.Siagian)
 Pengawasan adalah segala usaha atau kegiatan
untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang
sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau
kegiatan, apakah sesuai dengan yang
semestinya atau tidak (Suyamto)
FUNGSI PENGAWASAN
 Eksplanasi, pengawasan menghimpun informasi yang
dapat menjelaskan mengapa hasil-hasil kebijakan
publik dan program yang dicanangkan berbeda.
 Akuntansi, pengawasan menghasilkan informasi yang
bermanfaat untuk melakukan akuntansi atas perubahan
sosial ekonomi yang terjadi setelah dilaksanakannya
sejumlah kebijakan publik dari waktu ke waktu.
 Pemeriksaan, pengawasan membantu menentukan
apakah sumberdaya dan pelayanan yang dimaksudkan
untuk kelompok sasaran maupun konsumen tertentu
memang telah sampai kepada mereka. dan
 Kepatuhan, pengawasan bermanfaat untuk
menentukan apakah tindakan dari para administrator
program, staf dan pelaku lain sesuai dengan standar
dan prosedur yang dibuat oleh legislator, instansi
pemerintah dan atau lembaga profesional.
MAKSUD & TUJUAN PENGAWASAN
1. Mengetahui jalannya pekerjaan apakah lancar
atau tidak.
2. Memperbaiki kesalahan yang dibuat oleh
pegawai dan mengusahakan pencegahan agar
tidak terulang kembali kesalahan yang sama
atau timbulnya kesalahan baru.
3. Mengetahui penggunaan budget yang telah
ditetapkan dalam rencana awal (planning)
terarah kepada sasarannya dan sesuai dengan
yang direncanakan.
4. Mengetahui pelaksanaan kerja sesuai dengan
program (fase/tingkat pelaksanaan).
5. Mengetahui hasil pekerjaan dibandingkan
dengan yang telah ditetapkan dalam
perencanaan.
JENIS-JENIS
PENGAWASAN
A. Pengawasan Intern dan Ekstern
B. Pengawasan Preventif dan
Represif
C. Pengawasan Aktif dan Pasif
A. Pengawasan Intern dan Ekstern
 P. Intern, pengawasan yg dilakukan oleh orang
dari badan/unit/instansi di dalam lingkungan unit
tsb. Dilakukan dengan cara pengawasan atasan
langsung atau pengawasan melekat (built in
control)
 P. Ekstern, pengawasan yg dilakukan di luar dari
badan/unit/instansi tersebut. UUD 1945 pasal
23E: “Untuk memeriksa pegnelolaan dan tanggung
jawab tentang keuangan negara diadakan suatu
Badan Pemeriksa Keuangan yg bebas dan mandiri
B. Pengawasan Preventif dan Represif
 P. Preventif = sebelum kegiatan dilaksanakan
 P. Represif = PADA SAAT/setelah kegiatan
dilaksanakan
C. Pengawasan Aktif dan Pasif
 P. Aktif (dekat)
 Merupakan jenis pengawasan yg dilaksanakan di tempat kegiatan
yg bersangkutan
 P. Pasif
 Melakukan penelitian dan pengujian terhadap surat-surat
pertanggungjawaban yang disertai dengan bukti-bukti penerimaan
dan pengeluaran
Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
 proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan
yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan
dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun
berbagai perubahan terjadi dalam SUATU LINGKUNGAN
TERTENTU yang dihadapi.
Kegiatan dalam
Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
 Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target
KEGIATAN sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan
 Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang
mungkin ditemukan
 Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang
terkait dengan pencapaian tujuan dan target KEGIATAN.
TAHAPAN DALAM PROSES
PENGAWASAN
1. Penetapan standar pelaksanaan
2. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata
4. Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan
standar dan penyimpangan
5. Pengambilan tindakan koreksi bila perlu
MENGAPA PENGAWASAN PENTING?
1. Perubahan lingkungan organisasi (opd)
2. Peningkatan kompleksitas organisasi (opd)
3. Kesalahan – kesalahan
4. Kebutuhan manajerIAL untuk
mendelegasikan wewenang
BAGAIMANA PERANCANGAN PROSES
PENGAWASAN DILAKUKAN ?
1. Merumuskan hasil yang diinginkan
2. Menetapkan penunjuk hasil, dengan :
a. Pengukuran masukan
b. Hasil-hasil pada tahap awal
c. Gejala – gejala
d. Perubahan dalam kondisi yg diasumsikan
3. Menetapkan standar penunjuk dan hasil
4. Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik
5. Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi
PENGAWASAN STRATEGIK ?
 Perancangan sistem yg efektif
 Aspek/satuan kerja yang harus berfungsi efektif
Tentang :
a. Transaksi keuangan
b. HubUNGAN ATASAN& bawahan
c. OperasIONAL KEGIATAN
KARAKTERISTIK PENGAWASAN EFEKTIF
1. Akurat
2. Tepat waktu
3. Obyektif dan menyeluruh
4. Realistis secara ekonomis
5. Fleksibel
6. Diterima para OBRIK (opd) dan lainnya
PEMERIKSAAN……
Pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara
independen, objektif, dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan, untuk menilai kebenaran,
kecermatan, kredibilitas, dan keandalan informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara
Pengelolaan Keuangan Negara adalah keseluruhan kegiatan pejabat pengelola keuangan
negara sesuai dengan kedudukan dan kewenangannya, yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban
Tanggung Jawab Keuangan Negara adalah kewajiban Pemerintah untuk melaksanakan
pengelolaan keuangan negara secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien,
ekonomis, efektif, dan transparan, dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan
Jenis-Jenis PEMERIKSAAN
INSPEKTORAT DAERAH diberi kewenangan untuk melakukan 3 (tiga) jenis pemeriksaan, yakni:
Pemeriksaan keuangan, adalah pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pemeriksaan
keuangan ini dilakukan dalam rangka memberikan pernyataan kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
pemerintah.
Pemeriksaan kinerja, adalah pemeriksaan atas aspek ekonomi dan efisiensi, serta pemeriksaan atas aspek efektivitas yang
lazim dilakukan bagi kepentingan manajemen oleh aparat pengawasan intern pemerintah. untuk melaksanakan pemeriksaan
kinerja pengelolaan keuangan negara. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengidentifikasikan hal-hal yang perlu menjadi
perhatian. Adapun untuk pemerintah daerah, pemeriksaan kinerja dimaksudkan agar kegiatan yang dibiayai dengan keuangan
negara/daerah diselenggarakan secara ekonomis dan efisien, serta memenuhi sasarannya secara efektif.
Pemeriksaan dengan tujuan tertentu, adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan tujuan khusus, di luar pemeriksaan
keuangan dan pemeriksaan kinerja. Pemeriksaan dengan tujuan tertentu meliputi antara lain pemeriksaan atas hal-hal lain di
bidang keuangan, pemeriksaan investigatif, dan pemeriksaan atas sistem pengendalian intern pemerintah.
Pelaksanaan pemeriksaan sebagaimana dimaksudkan di atas didasarkan pada suatu
standar pemeriksaan. Standar dimaksud disusun oleh inspektorat daerah dengan
mempertimbangkan standar di lingkungan profesi auditor. Sebelum standar dimaksud
ditetapkan BUPATI KEPALA DAERAH perlu adanya kesepakatan pedoman dalam
bentuk program kerja pengawasan tahunan (pkpt) serta petunjuk palaksanaan
pengawasan dan pemeriksaan. Juga dalam melakukan pemeriksaan digunakan
Standar Audit Pemerintahan (SAP) tahun 1995 sebagai standar audit keuangan
negara.
STANDAR PEMERIKSAAN
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
Dalam pelaksanaan tugas pemeriksaan, pemeriksa dapat:
1. meminta dokumen yang wajib disampaikan oleh pejabat atau pihak lain yang berkaitan dengan
pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan.
2. mengakses semua data yang disimpan di berbagai media, aset, lokasi, dan segala jenis barang
atau dokumen dalam penguasaan atau kendali dari entitas yang menjadi objek pemeriksaan
atau entitas lain yang dipandang perlu dalam pelaksanaan tugas pemeriksaannya.
3. melakukan penyegelan tempat penyimpanan uang, barang, dan dokumen pengelolaan
keuangan negara. Penyegelan hanya dilakukan apabila pemeriksaan atas persediaan uang,
barang, dan/atau dokumen pengelolaan keuangan negara terpaksa ditunda karena sesuatu hal.
Penyegelan dilakukan untuk mengamankan uang, barang, dan/atau dokumen pengelolaan
keuangan negara dari kemungkinan usaha pemalsuan, perubahan, pemusnahan, atau
penggantian pada saat pemeriksaan berlangsung.
4. meminta keterangan kepada seseorang. Dalam rangka meminta keterangan, auditor dapat
melakukan pemanggilan kepada seseorang. Permintaan keterangan dilakukan oleh pemeriksa
untuk memperoleh, melengkapi, dan/atau meyakini informasi yang dibutuhkan dalam kaitan
dengan pemeriksa. Yang dimaksud dengan seseorang adalah perseorangan atau badan hukum.
5. memotret, merekam dan/atau mengambil sampel sebagai alat bantu pemeriksaan. Kegiatan
pemotretan, perekaman, dan/atau pengambilan sampel (contoh) fisik obyek yang dilakukan
oleh pemeriksa bertujuan untuk memperkuat dan/atau melengkapi informasi yang berkaitan
dengan pemeriksaan.
6. melaksanakan pemeriksaan investigatif guna mengungkap adanya indikasi kerugian
negara/daerah dan/atau unsur pidana. Apabila dalam pemeriksaan ditemukan unsur pidana,
INSPEKTORAT DAERAH segera melaporkan hal tersebut kepada yang berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
PENGAWASAN DESA SAAT INI
(PMDN 7/2008)
LEMBA
GA
JAK
UANG
KEKAY
AAN
DISERA
HKAN
HAK
ASAL
USUL
LAINN
YA
TP
INSPEKTORAT
DAERAH
KABUPATEN
BUPATI KDH
Pengawasan atas penyelenggaraan desa adalah
proses kegiatan yg ditujukan untuk menjamin agar
Pemdes berjalan secara efisien dan efektif sesuai
rencana dan ketentuan per UU (PMDN 7/2008)
ADUM
URUSAN
Audit Program,a.l:
- Periksa Perda ttg ADD
- periksa apakah telah
mempertimbangkan pemerataan,
keadilan dan potensi desa
- Periksa APBDes memuat sumber
pendapatan
- Periksa proses penyusunan
APBDes
- Periksa Penggunaan Alokasi
Dana Perimbangan Desa
- Periksa kekayaan Desa
- dll
DESA
&
Pengawasan Keuangan Desa
MASYARAKAT
DESA
BPD
KPK CAMAT
BPK APIP
Pengawasan Desa oleh Mayarakat
Masyarakat Pengawasan
Pembangunan Desa dan
penyelenggaraan Pemerintahan
Desa
Masyarakat Desa berhak melakukan pemantauan
terhadap pelaksanaan Pembangunan Desa (UU No.
6/2014 Ps 82 (2)).
Masyarakat Desa melaporkan hasil pemantauan dan
berbagai keluhan terhadap pelaksanaan Pembangunan
Desa kepada Pemerintah Desa dan Badan
Permusyawaratan Desa (UU No. 6/2014 Ps 83 (2)).
Melakukan pengawasan dan pemantauan penyelenggaraan
Pemerintahan Desa dan pembangunan Desa yang dilakukan
secara partisipatif oleh masyarakat Desa. (PP 43/2014 Ps. 127
(j)
DASAR HUKUM
Pengawasan Desa oleh Camat
CAMAT Pengawasan Fasilitasi
Camat atau sebutan lain melakukan tugas pembinaan
dan pengawasan Desa (PP 43/2014 jo PP 47/2015 ps
154 (1))
Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dilakukan
melalui kegiatan fasilitasi (PP 43/2014 jo PP 47/2015
ps 154 (2))
DASAR HUKUM
Pengawasan Desa oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
BPD Pengawasan Kinerja Kepala Desa
BPD melakukan pengawasan atas kinerja kepala desa
(UU 6/2014 ps 55 (3)
Laporan keterangan penyelenggaraan Pemerintahan Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan oleh Badan
Permusyawaratan Desa dalam melaksanakan fungsi
pengawasan kinerja kepala Desa. (PP 43/2014 jo PP 47/2015
ps 51 (3)
DASAR HUKUM
Pengawasan oleh Pemeritah Pusat/ Daerah melalui APIP
 Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota membina dan mengawasi penyelenggaraan Pemerintahan
Desa. (UU 6/2014 ps 112)
 Pemerintah pusat memberikan bimbingan, supervisi, dan
konsultasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Badan Permusyawaratan
Desa, dan lembaga kemasyarakatan (UU 6/2014 ps 113 (f))
 Pemerintah provinsi melakukan pembinaan dan pengawasan
atas penetapan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten/Kota dalam pembiayaan Desa (UU 6/2014 ps 114 (h)) serta
mengawasi pemberian dan penyaluran Dana Desa, Alokasi Dana Desa, dan
Bagi hasil Pajak dan Retribusi Daerah dari Kabupaten/Kota kepada Desa
(Permendagri 113/2014 ps 44)
 Pemerintah kabupaten mengawasi pengelolaan Keuangan Desa
pendayagunaan Aset Desa serta melakukan pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa (UU 6/2014 ps 115 (g,h)) serta
membina dan mengawasi pelaksanaan pengelolaan keuangan desa.
(Permendagri 113 ps 44)
Pengawasan dan Dasar Hukum
Masyarakat 1. Pemantauan Pelaksanaan pembangunan desa
2. penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan
pembangunan Desa
Sasaran Pengawasan
Camat
BPD
APIP
BPK
Pengawasan desa melalui kegiatan fasilitasi
pengawasan kinerja Kepala Desa
Pengawasan atas pengelolaan Keuangan
Desa pendayagunaan Aset Desa serta
penyelenggaraan Pemerintahan Desa
pemeriksaan atas pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara
Dasar Hukum
UU No. 6/2014 ps 82
PP 43/2014 jo PP 47/2015
Psl 127
PP 43/2014 jo PP 47/2015
ps 154
UU 6/2014 ps 55, 61
PP 43/2014 jo 47/2015 ps
43
UU 6/2014 ps 112 s.d 115
Permendagri 113 ps 44
UU No. 15/2004 ps 2 ayat 2
KPK
Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan
penuntutan terhadap tindak pidana korupsi
Melakukan tindakan-tindakan pencegahan
UU 30/2002
INSPEKTORAT DAERAH Sebagai PENGAWAS KEUANGAN
Desa
Inspektorat Kabupaten wajib melakukan pengawasan atas
keuangan desa tidak hanya melakukan pengawasan yang
sifatnya parsial per sumber pendapatan tertentu saja atau
belanja tertentu saja, namun diharapkan bisa melakukan
pengawasan dalam konteks siklus pengelolaan keuangan desa
dari tahap perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,
pelaporan sampai pertanggungjawaban dengan bisa
menggunakan pola pengawasan yang dirujuk dari PP 60 tahun
2008 dalam bentuk audit, reviu, evaluasi, pemantauan,
pengawasan lainnya dan tetap mengacu pada prioritas
pengawasan dari Kebijakan Pengawasan dari Inspektorat
Jenderal Kementerian Dalam Negeri.
Kondisi pengawasan Inspektorat Kabupaten saat ini
terhadap pengelolaan keuangan desa
Belum adanya kesegaraman pengawasan atas keuangan desa oleh Inspektorat Kabupaten baik dari sasaran
pengawasan, ruang lingkup pengawasan, maupun pola pengawasan yang dilaksanakan
Pengawasan yang dilakukan oleh inspektorat lebih banyak diarahkan
terhadap proyek/kegiatan yang ada didesa terutama yang berasal dari
SKPD Pemerintah Kabupaten
Pengawasan masih bersifat parsial hanya fokus pada penggunaan
sumber pendapatan tertentu belum secara meyeluruh sebagai satu
kesatuan penganggaran desa
Pengawasan belum bisa menilai tingkat pengelolaan keuangan desa
secara menyeluruh dari tahap perencanaan sampai dengan
pertanggungjawaban
Pola atau bentuk pengawasan yang dilakukan inspektorat belum
seragam, ada yang melakukan audit ,evaluasi, reviu maupun
pemantauan
Lanj.
1. Keterbatasan auditor Inspektorat Daerah Kabupaten
dari sisi kuantitas dan kualitas dalam melakukan
pengawasan terhadap pengelolaan keuangan
desa.
2. Jumlah auditor yang terbatas tidak sebanding dengan
jumlah desa yang ada Kabupaten Bantul, selain
itu keterbatasan auditor dalam hal pemahaman
atas akuntansi atau penatausahaan keuangan
desa.
KEUANGAN DESA
KEUANGAN
DESA
APBD
PAJAK ADD
BAN
KEU
APBN
DANA
DESA
TP
PAD
HASIL
USAHA
HASIL
ASET
SWADA
YA
Penyelenggaraan Pemerintahan, PEMBANGUNAN, Pembinaan kemasyarakatan dan
PEMBERDAYAAN
PP
43/
2014
Pendapatan Belanja Pembiayaan
APBDes
Fokus dal
& was
HIBAH/
SUMBANG
PENGELOLAAN DANA DESA
- Tertib,
- taat,
- efisien,
- ekonomis,
- efektif,
- transparan dan
bertanggungjawab
- memperhatikan rasa
keadilan dan kepatutan
- mengutamakan
kepentingan masyarakat
setempat
ASAS
APBN per tahun
dengan mengefektifkan
program yang berbasis
desa secara mertaa dan
berkeadilan
Ditransfer dari Rek
KUN ke Rek KUD
selanjutnya ditransfer ke
Rek Pem Des
SUMBER
&
MEKANISM
- Jumlah desa
- Jumlah penduduk
- Angka kemiskinan
- Luas wilayah
- Tingkat kesulitan
geografis
KOEFISIEN
R
E
K
D
E
S
A
W
A
S
D
A
L
IDENTIFIKASI
RISIKO
PENGANGGA
RAN
PELAKSANAA
N
PENATA
USAHAAN
PELAPORAN
PERTGJWBN
38
APA SAJA YANG PERLU DISIAPKAN DALAM SUATU
AUDIT/PEMERIKSAAN
 DPA/APBDes/Yang Dipersamakan
 Dasar penunjukan pejabat pengelola keu
 BKU dan Buku Bantu
 SPJ
 Laporan realisasi penerimaan dan pengeluaran
 Laporan Perpajakan
 Dokumen keuangan lain yang terkait
Bukti Kas Pengeluaran
Minimal memuat :
 Pengeluaran uang atas nama jabatan bendahara
 Jumlah pembayaran ditulis dengan angka dan huruf tanpa
coretan/tindasan/hapusan
 Uraian pembayaran yang berisi keterangan lengkap dan jelas, disertai
perhitungan satuan unit dan harga
 Tanda tangan, nama dan NIP Kepala OPD serta stempel dinas dan bendahara
 Tanda tangan, nama jelas dan alamat penerima pembayaran, apabila ybs tidak dapat
tanda tangan dapat membubuhkan cap jempol tangan kiri
 Pihak penerima disertai stempel lembaga yang bersangkutan jika bukan sebagai
pribadi
 Tempat, tanggal,bulan tahun pembayaran
 Nama dan tanda tangan yang menerima barang / pengurus barang apabila berupa
pembelian barang
 Dibubuhi meterai cukup,
KELEMAHAN UMUM DALAM
PENGELOLAAN KEUANGAN
KELEMAHAN SECARA UMUM
DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN
1. Kemampuan SDM pengelola keuangan masih kurang memadai;
2. Penetapan anggaran dalam perencanaan banyak tidak didasarkan pada analisis
yang kuat, programnya banyak yang mirip;
3. Rencana dan program penggunaan anggaran dalam satu tahun belum dibuat;
4. Dalam membelanjakan anggaran sering terjebak pada nominal yang sudah
ditetapkan dalam dokumen anggaran (ApBdes). Harga yg ada adalah harga
tertinggi;
5. Penggelembungan/markup harga pengadaan/ pengiriman barang dan jasa;
Lanjutan.....
6. Pengadaan barang dan jasa fiktif atau tidak sesuai dengan
kontrak/spesifikasi;
7. Pajak pembelian/pengadaan kurang mendapatkan perhatian, tidak
dipotong;
8. Adanya kelebihan pembayaran gaji/honor, uang Perjalanan Dinas,
dll.
9. Pelaksanaan pembelanjaan barang/jasa dipecah-pecah dengan
tujuan agar tidak terkena lelang atau tidak terkena pajak;
10. BKU tidak dikerjakan sesuai dengan prinsip akuntansi dan tidak
dilengkapi dengan buku pembantu;
Lanjutan …….
11. Masih ada Desa yang belum membuat laporan realisasi penggunaan
anggaran secara berkala;
12. Pengeluaran anggaran tidak didukung oleh bukti
pengeluaran/kuitansi yang sah;
13. Pemeriksaan kas oleh atasan langsung bendaharawan belum
dilaksanakan minimal 3 bulan sekali;
14. Bukti pembayaran kuitansi tidak dilengkapi dengan materai dan
faktur;
15. Kuitansi belum ditandatangani oleh penerima dan belum disetujui
pembayarannya;
16. Pengelolaan Pajak/retribusi tidak sesuai dengan ketentuan;
Lanjutan …….
17. Diskon pengadaan barang dan jasa tidak disetor ke kas Desa
18. Penutupan Buku Kas Umum setiap bulan tidak disertai register
penutupan kas;
19. Pada saat penutupan buku tgl. 31 Desember masih terdapat
anggaran yang tidak terserap, tapi belum disetor ke kas daerah;
20. Terdapat pelaksanaan program/kegiatan tidak sesuai dengan
perintah Dokumen anggaran.
Lanjutan ....
21. Masih terdapat Hasil belanja modal belum dicacatkan sesuai aturan;
22. Masih diketemukan sejumlah pengeluaran keuangan yang belum
disalurkan;
23. Belum atau tidak dimilikinya peralatan penyimpanan uang
(brankas);
24. Pengarsipan dokumen tidak rapi dan penga-manannya sangat
kurang;
HAL YANG MENJADI PERHATIAN
Data base profile yang tervalidasi dan terverifikasi
Pembinaan secara berkelanjutan
performance budget system
Sistem akuntabilitas
Pertgjawaban Manajemen secara berjenjang
Pengawasan preventive
KESIMPULAN
1 • Akuntabilitas dan Kinerja Terjaga
2 • Membangun Pengendalian
3 • Pengawasan Preventive
4 • Sinergi dan koordinasi
49
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

More Related Content

What's hot

TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTANTATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Siti Sahati
 
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa sesuai Peraturan Mendagri No 7 T...
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa sesuai Peraturan Mendagri No 7 T...Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa sesuai Peraturan Mendagri No 7 T...
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa sesuai Peraturan Mendagri No 7 T...
Yudhi Aldriand
 
Pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerah
Pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerahPengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerah
Pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerah
Alma'Arif Pangulu
 
Tupoksi pengelola keuangan
Tupoksi pengelola keuanganTupoksi pengelola keuangan
Tupoksi pengelola keuangan
Heyden Balang
 
Paparan Pengelolaan BMD template.pptx
Paparan Pengelolaan BMD template.pptxPaparan Pengelolaan BMD template.pptx
Paparan Pengelolaan BMD template.pptx
HassanAsyari
 
Pedoman administrasi desa
Pedoman administrasi desaPedoman administrasi desa
Pedoman administrasi desa
Yudhi Aldriand
 

What's hot (20)

TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTANTATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
 
Perencanaan Pembangunan RKP Desa
Perencanaan Pembangunan RKP DesaPerencanaan Pembangunan RKP Desa
Perencanaan Pembangunan RKP Desa
 
Pengelolaan ASet Desa.pptx
Pengelolaan ASet Desa.pptxPengelolaan ASet Desa.pptx
Pengelolaan ASet Desa.pptx
 
Peningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desaPeningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desa
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan Desa
 
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa sesuai Peraturan Mendagri No 7 T...
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa sesuai Peraturan Mendagri No 7 T...Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa sesuai Peraturan Mendagri No 7 T...
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa sesuai Peraturan Mendagri No 7 T...
 
Peran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaran
Peran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaranPeran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaran
Peran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaran
 
Penatausahaan keuangan Desa
Penatausahaan keuangan DesaPenatausahaan keuangan Desa
Penatausahaan keuangan Desa
 
Materi peran apip
Materi peran apipMateri peran apip
Materi peran apip
 
Pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerah
Pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerahPengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerah
Pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerah
 
Tata Cara Bendahara Pengeluaran
Tata Cara Bendahara PengeluaranTata Cara Bendahara Pengeluaran
Tata Cara Bendahara Pengeluaran
 
Tupoksi pengelola keuangan
Tupoksi pengelola keuanganTupoksi pengelola keuangan
Tupoksi pengelola keuangan
 
PAPARAN DITJEND PERBEND.pdf
PAPARAN DITJEND PERBEND.pdfPAPARAN DITJEND PERBEND.pdf
PAPARAN DITJEND PERBEND.pdf
 
Tata cara reviu rkakl
Tata cara reviu rkaklTata cara reviu rkakl
Tata cara reviu rkakl
 
Paparan Pengelolaan BMD template.pptx
Paparan Pengelolaan BMD template.pptxPaparan Pengelolaan BMD template.pptx
Paparan Pengelolaan BMD template.pptx
 
Pedoman Bendahara
Pedoman BendaharaPedoman Bendahara
Pedoman Bendahara
 
Pengawasan kinerja kades oleh bpd inspektorat
Pengawasan kinerja kades oleh bpd   inspektoratPengawasan kinerja kades oleh bpd   inspektorat
Pengawasan kinerja kades oleh bpd inspektorat
 
Sk pokmas
Sk pokmasSk pokmas
Sk pokmas
 
Pedoman administrasi desa
Pedoman administrasi desaPedoman administrasi desa
Pedoman administrasi desa
 
1.07 perwujudan peran-apip-yang-efektif
1.07 perwujudan peran-apip-yang-efektif1.07 perwujudan peran-apip-yang-efektif
1.07 perwujudan peran-apip-yang-efektif
 

Similar to Materi_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.ppt

CJR Manajemen Eka Gizi Reg_c.pdf
CJR Manajemen Eka Gizi Reg_c.pdfCJR Manajemen Eka Gizi Reg_c.pdf
CJR Manajemen Eka Gizi Reg_c.pdf
ChelsiTarigan
 
Pkp ii-slides-manajemen pengawasan (fauzan)
Pkp ii-slides-manajemen pengawasan (fauzan)Pkp ii-slides-manajemen pengawasan (fauzan)
Pkp ii-slides-manajemen pengawasan (fauzan)
Fauzan Rasip
 

Similar to Materi_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.ppt (20)

2._PENGAWASAN_.ppt
2._PENGAWASAN_.ppt2._PENGAWASAN_.ppt
2._PENGAWASAN_.ppt
 
Audit SPI atas Pengelolaan BMN.pdf
Audit  SPI  atas Pengelolaan BMN.pdfAudit  SPI  atas Pengelolaan BMN.pdf
Audit SPI atas Pengelolaan BMN.pdf
 
BE & GG; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, cma, audit in...
BE & GG; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, cma, audit in...BE & GG; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, cma, audit in...
BE & GG; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, cma, audit in...
 
Langkah audit manajemen
Langkah audit manajemenLangkah audit manajemen
Langkah audit manajemen
 
Pengawasan
PengawasanPengawasan
Pengawasan
 
Pengawasan
PengawasanPengawasan
Pengawasan
 
Audit internal
Audit internalAudit internal
Audit internal
 
CJR Manajemen Eka Gizi Reg_c.pdf
CJR Manajemen Eka Gizi Reg_c.pdfCJR Manajemen Eka Gizi Reg_c.pdf
CJR Manajemen Eka Gizi Reg_c.pdf
 
1 . Diklat Akin Pemda - Gambaran Umum _Tayang 30 Nov 2021.pptx
1 . Diklat Akin Pemda - Gambaran Umum _Tayang 30 Nov 2021.pptx1 . Diklat Akin Pemda - Gambaran Umum _Tayang 30 Nov 2021.pptx
1 . Diklat Akin Pemda - Gambaran Umum _Tayang 30 Nov 2021.pptx
 
Audit bab 2 langkah langkah audit
Audit bab 2 langkah langkah auditAudit bab 2 langkah langkah audit
Audit bab 2 langkah langkah audit
 
Audit internal
Audit internalAudit internal
Audit internal
 
Elemen III dan IV.pptx
Elemen III dan IV.pptxElemen III dan IV.pptx
Elemen III dan IV.pptx
 
Spip reviu
Spip reviuSpip reviu
Spip reviu
 
0.3.SPI GCG PM.pdf
0.3.SPI GCG PM.pdf0.3.SPI GCG PM.pdf
0.3.SPI GCG PM.pdf
 
Pkp ii-slides-manajemen pengawasan (fauzan)
Pkp ii-slides-manajemen pengawasan (fauzan)Pkp ii-slides-manajemen pengawasan (fauzan)
Pkp ii-slides-manajemen pengawasan (fauzan)
 
upload panduan kia.docx
 upload panduan kia.docx upload panduan kia.docx
upload panduan kia.docx
 
makalah bab 2 audit manajemen
 makalah bab 2 audit manajemen makalah bab 2 audit manajemen
makalah bab 2 audit manajemen
 
Inisiasi 7: Konsep Dasar Pengelolaan Keuangan Prinsip, dan Prosedur Pengelola...
Inisiasi 7: Konsep Dasar Pengelolaan Keuangan Prinsip, dan Prosedur Pengelola...Inisiasi 7: Konsep Dasar Pengelolaan Keuangan Prinsip, dan Prosedur Pengelola...
Inisiasi 7: Konsep Dasar Pengelolaan Keuangan Prinsip, dan Prosedur Pengelola...
 
PENGENALAN MATERI SPIP (SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH) DI UPT. KESMAS...
PENGENALAN MATERI SPIP (SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH) DI UPT. KESMAS...PENGENALAN MATERI SPIP (SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH) DI UPT. KESMAS...
PENGENALAN MATERI SPIP (SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH) DI UPT. KESMAS...
 
PPT RAKERNAS BALI 1-4 JULI.pptx
PPT RAKERNAS BALI 1-4 JULI.pptxPPT RAKERNAS BALI 1-4 JULI.pptx
PPT RAKERNAS BALI 1-4 JULI.pptx
 

More from swanggie

08metodedanteknikfasilitasisurabaya 121008033903-phpapp02
08metodedanteknikfasilitasisurabaya 121008033903-phpapp0208metodedanteknikfasilitasisurabaya 121008033903-phpapp02
08metodedanteknikfasilitasisurabaya 121008033903-phpapp02
swanggie
 

More from swanggie (13)

PANDUAN MIGRASI SIPADES.pdf
PANDUAN MIGRASI SIPADES.pdfPANDUAN MIGRASI SIPADES.pdf
PANDUAN MIGRASI SIPADES.pdf
 
11 DAFTAR KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERS...
11 DAFTAR KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERS...11 DAFTAR KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERS...
11 DAFTAR KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERS...
 
Materi_Gambaran_Umum_dan_Kebijakan_Pengelolaan_Keuangan_Desa.ppt
Materi_Gambaran_Umum_dan_Kebijakan_Pengelolaan_Keuangan_Desa.pptMateri_Gambaran_Umum_dan_Kebijakan_Pengelolaan_Keuangan_Desa.ppt
Materi_Gambaran_Umum_dan_Kebijakan_Pengelolaan_Keuangan_Desa.ppt
 
02.f) buku v penanggulangan bencana
02.f) buku v penanggulangan bencana02.f) buku v penanggulangan bencana
02.f) buku v penanggulangan bencana
 
02.e) buku iv pelaporan
02.e) buku iv pelaporan02.e) buku iv pelaporan
02.e) buku iv pelaporan
 
02.d) buku iii penatausahaan pkd
02.d) buku iii penatausahaan pkd02.d) buku iii penatausahaan pkd
02.d) buku iii penatausahaan pkd
 
02.c) buku ii pelaksanaan pkd
02.c) buku ii pelaksanaan pkd02.c) buku ii pelaksanaan pkd
02.c) buku ii pelaksanaan pkd
 
02.b) buku i perencanaan pkd
02.b) buku i perencanaan pkd02.b) buku i perencanaan pkd
02.b) buku i perencanaan pkd
 
02.a) buku induk pto pkd
02.a) buku induk pto pkd02.a) buku induk pto pkd
02.a) buku induk pto pkd
 
01. surat dirjen bpd mengenai penyampaian pto
01. surat dirjen bpd mengenai penyampaian pto01. surat dirjen bpd mengenai penyampaian pto
01. surat dirjen bpd mengenai penyampaian pto
 
08metodedanteknikfasilitasisurabaya 121008033903-phpapp02
08metodedanteknikfasilitasisurabaya 121008033903-phpapp0208metodedanteknikfasilitasisurabaya 121008033903-phpapp02
08metodedanteknikfasilitasisurabaya 121008033903-phpapp02
 
Speed reading-for-beginners
Speed reading-for-beginnersSpeed reading-for-beginners
Speed reading-for-beginners
 
P ph 23-final-klikpajak
P ph 23-final-klikpajakP ph 23-final-klikpajak
P ph 23-final-klikpajak
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Recently uploaded (20)

Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

Materi_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.ppt

  • 1. PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL PENGAWASAN PENGELOLAAN KEUANGAN Desa 1 Bantul, 15 Mei 2018 Disampaikan Oleh : Ir.SUPRIANTO, M.Si. INSPEKTORAT DAERAH KAB.BANTUL
  • 2. Persoalannya bagaimana kita mengelola anggaran Kenyataan sekarang masih ditemuinya beberapa penyimpangan. Temuan pemeriksaan yang berulang 2 PERMASALAHAN
  • 3. Untuk itu INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN BANTUL sebagai aparat auditor internal Bupati Bantul membuat visi dan misi serta arah kebijakan yang dilanjutkan dengan program strategis. 3
  • 4. 4 VISI ITDA KABUPATEN BANTUL SEBAGAI KATALISATOR PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN BANTUL YANG BAIK Meningkatkan mutu SDM khususnya Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) Mengoptimalkan Kerjasama dengan Lembaga Pengnawasan yang lain Mengoptimalkan Pengawasan MISI ITDA KAB. BANTUL
  • 5. PERAN INSPEKTORAT YG EFEKTIF memberikan keyakinan yang memadai atas Ketaatan, kehematan, efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi pemerintah dan Memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah.
  • 6. 6 PERAN INSPEKTORAT DAERAH SAAT INI  Audit dimasa-masa yang lalu lebih sebagai watchdog.  Kedepan menjadi pendamping dalam mengawasi agar semua program dan Kegiatan dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.
  • 7. PENGAWASAN………  Proses pengamatan pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan (Sondang P.Siagian)  Pengawasan adalah segala usaha atau kegiatan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan, apakah sesuai dengan yang semestinya atau tidak (Suyamto)
  • 8. FUNGSI PENGAWASAN  Eksplanasi, pengawasan menghimpun informasi yang dapat menjelaskan mengapa hasil-hasil kebijakan publik dan program yang dicanangkan berbeda.  Akuntansi, pengawasan menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk melakukan akuntansi atas perubahan sosial ekonomi yang terjadi setelah dilaksanakannya sejumlah kebijakan publik dari waktu ke waktu.  Pemeriksaan, pengawasan membantu menentukan apakah sumberdaya dan pelayanan yang dimaksudkan untuk kelompok sasaran maupun konsumen tertentu memang telah sampai kepada mereka. dan  Kepatuhan, pengawasan bermanfaat untuk menentukan apakah tindakan dari para administrator program, staf dan pelaku lain sesuai dengan standar dan prosedur yang dibuat oleh legislator, instansi pemerintah dan atau lembaga profesional.
  • 9. MAKSUD & TUJUAN PENGAWASAN 1. Mengetahui jalannya pekerjaan apakah lancar atau tidak. 2. Memperbaiki kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan mengusahakan pencegahan agar tidak terulang kembali kesalahan yang sama atau timbulnya kesalahan baru. 3. Mengetahui penggunaan budget yang telah ditetapkan dalam rencana awal (planning) terarah kepada sasarannya dan sesuai dengan yang direncanakan. 4. Mengetahui pelaksanaan kerja sesuai dengan program (fase/tingkat pelaksanaan). 5. Mengetahui hasil pekerjaan dibandingkan dengan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
  • 10. JENIS-JENIS PENGAWASAN A. Pengawasan Intern dan Ekstern B. Pengawasan Preventif dan Represif C. Pengawasan Aktif dan Pasif
  • 11. A. Pengawasan Intern dan Ekstern  P. Intern, pengawasan yg dilakukan oleh orang dari badan/unit/instansi di dalam lingkungan unit tsb. Dilakukan dengan cara pengawasan atasan langsung atau pengawasan melekat (built in control)  P. Ekstern, pengawasan yg dilakukan di luar dari badan/unit/instansi tersebut. UUD 1945 pasal 23E: “Untuk memeriksa pegnelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan suatu Badan Pemeriksa Keuangan yg bebas dan mandiri
  • 12. B. Pengawasan Preventif dan Represif  P. Preventif = sebelum kegiatan dilaksanakan  P. Represif = PADA SAAT/setelah kegiatan dilaksanakan
  • 13. C. Pengawasan Aktif dan Pasif  P. Aktif (dekat)  Merupakan jenis pengawasan yg dilaksanakan di tempat kegiatan yg bersangkutan  P. Pasif  Melakukan penelitian dan pengujian terhadap surat-surat pertanggungjawaban yang disertai dengan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran
  • 14. Fungsi Pengawasan dan Pengendalian  proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam SUATU LINGKUNGAN TERTENTU yang dihadapi.
  • 15. Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian  Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target KEGIATAN sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan  Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan  Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target KEGIATAN.
  • 16. TAHAPAN DALAM PROSES PENGAWASAN 1. Penetapan standar pelaksanaan 2. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan 3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata 4. Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penyimpangan 5. Pengambilan tindakan koreksi bila perlu
  • 17. MENGAPA PENGAWASAN PENTING? 1. Perubahan lingkungan organisasi (opd) 2. Peningkatan kompleksitas organisasi (opd) 3. Kesalahan – kesalahan 4. Kebutuhan manajerIAL untuk mendelegasikan wewenang
  • 18. BAGAIMANA PERANCANGAN PROSES PENGAWASAN DILAKUKAN ? 1. Merumuskan hasil yang diinginkan 2. Menetapkan penunjuk hasil, dengan : a. Pengukuran masukan b. Hasil-hasil pada tahap awal c. Gejala – gejala d. Perubahan dalam kondisi yg diasumsikan 3. Menetapkan standar penunjuk dan hasil 4. Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik 5. Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi
  • 19. PENGAWASAN STRATEGIK ?  Perancangan sistem yg efektif  Aspek/satuan kerja yang harus berfungsi efektif Tentang : a. Transaksi keuangan b. HubUNGAN ATASAN& bawahan c. OperasIONAL KEGIATAN
  • 20. KARAKTERISTIK PENGAWASAN EFEKTIF 1. Akurat 2. Tepat waktu 3. Obyektif dan menyeluruh 4. Realistis secara ekonomis 5. Fleksibel 6. Diterima para OBRIK (opd) dan lainnya
  • 21. PEMERIKSAAN…… Pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara independen, objektif, dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara Pengelolaan Keuangan Negara adalah keseluruhan kegiatan pejabat pengelola keuangan negara sesuai dengan kedudukan dan kewenangannya, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban Tanggung Jawab Keuangan Negara adalah kewajiban Pemerintah untuk melaksanakan pengelolaan keuangan negara secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, dan transparan, dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan
  • 22. Jenis-Jenis PEMERIKSAAN INSPEKTORAT DAERAH diberi kewenangan untuk melakukan 3 (tiga) jenis pemeriksaan, yakni: Pemeriksaan keuangan, adalah pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pemeriksaan keuangan ini dilakukan dalam rangka memberikan pernyataan kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah. Pemeriksaan kinerja, adalah pemeriksaan atas aspek ekonomi dan efisiensi, serta pemeriksaan atas aspek efektivitas yang lazim dilakukan bagi kepentingan manajemen oleh aparat pengawasan intern pemerintah. untuk melaksanakan pemeriksaan kinerja pengelolaan keuangan negara. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengidentifikasikan hal-hal yang perlu menjadi perhatian. Adapun untuk pemerintah daerah, pemeriksaan kinerja dimaksudkan agar kegiatan yang dibiayai dengan keuangan negara/daerah diselenggarakan secara ekonomis dan efisien, serta memenuhi sasarannya secara efektif. Pemeriksaan dengan tujuan tertentu, adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan tujuan khusus, di luar pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan kinerja. Pemeriksaan dengan tujuan tertentu meliputi antara lain pemeriksaan atas hal-hal lain di bidang keuangan, pemeriksaan investigatif, dan pemeriksaan atas sistem pengendalian intern pemerintah.
  • 23. Pelaksanaan pemeriksaan sebagaimana dimaksudkan di atas didasarkan pada suatu standar pemeriksaan. Standar dimaksud disusun oleh inspektorat daerah dengan mempertimbangkan standar di lingkungan profesi auditor. Sebelum standar dimaksud ditetapkan BUPATI KEPALA DAERAH perlu adanya kesepakatan pedoman dalam bentuk program kerja pengawasan tahunan (pkpt) serta petunjuk palaksanaan pengawasan dan pemeriksaan. Juga dalam melakukan pemeriksaan digunakan Standar Audit Pemerintahan (SAP) tahun 1995 sebagai standar audit keuangan negara. STANDAR PEMERIKSAAN
  • 24. PELAKSANAAN PEMERIKSAAN Dalam pelaksanaan tugas pemeriksaan, pemeriksa dapat: 1. meminta dokumen yang wajib disampaikan oleh pejabat atau pihak lain yang berkaitan dengan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan. 2. mengakses semua data yang disimpan di berbagai media, aset, lokasi, dan segala jenis barang atau dokumen dalam penguasaan atau kendali dari entitas yang menjadi objek pemeriksaan atau entitas lain yang dipandang perlu dalam pelaksanaan tugas pemeriksaannya. 3. melakukan penyegelan tempat penyimpanan uang, barang, dan dokumen pengelolaan keuangan negara. Penyegelan hanya dilakukan apabila pemeriksaan atas persediaan uang, barang, dan/atau dokumen pengelolaan keuangan negara terpaksa ditunda karena sesuatu hal. Penyegelan dilakukan untuk mengamankan uang, barang, dan/atau dokumen pengelolaan keuangan negara dari kemungkinan usaha pemalsuan, perubahan, pemusnahan, atau penggantian pada saat pemeriksaan berlangsung. 4. meminta keterangan kepada seseorang. Dalam rangka meminta keterangan, auditor dapat melakukan pemanggilan kepada seseorang. Permintaan keterangan dilakukan oleh pemeriksa untuk memperoleh, melengkapi, dan/atau meyakini informasi yang dibutuhkan dalam kaitan dengan pemeriksa. Yang dimaksud dengan seseorang adalah perseorangan atau badan hukum. 5. memotret, merekam dan/atau mengambil sampel sebagai alat bantu pemeriksaan. Kegiatan pemotretan, perekaman, dan/atau pengambilan sampel (contoh) fisik obyek yang dilakukan oleh pemeriksa bertujuan untuk memperkuat dan/atau melengkapi informasi yang berkaitan dengan pemeriksaan. 6. melaksanakan pemeriksaan investigatif guna mengungkap adanya indikasi kerugian negara/daerah dan/atau unsur pidana. Apabila dalam pemeriksaan ditemukan unsur pidana, INSPEKTORAT DAERAH segera melaporkan hal tersebut kepada yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 25. PENGAWASAN DESA SAAT INI (PMDN 7/2008) LEMBA GA JAK UANG KEKAY AAN DISERA HKAN HAK ASAL USUL LAINN YA TP INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN BUPATI KDH Pengawasan atas penyelenggaraan desa adalah proses kegiatan yg ditujukan untuk menjamin agar Pemdes berjalan secara efisien dan efektif sesuai rencana dan ketentuan per UU (PMDN 7/2008) ADUM URUSAN Audit Program,a.l: - Periksa Perda ttg ADD - periksa apakah telah mempertimbangkan pemerataan, keadilan dan potensi desa - Periksa APBDes memuat sumber pendapatan - Periksa proses penyusunan APBDes - Periksa Penggunaan Alokasi Dana Perimbangan Desa - Periksa kekayaan Desa - dll DESA &
  • 27. Pengawasan Desa oleh Mayarakat Masyarakat Pengawasan Pembangunan Desa dan penyelenggaraan Pemerintahan Desa Masyarakat Desa berhak melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan Pembangunan Desa (UU No. 6/2014 Ps 82 (2)). Masyarakat Desa melaporkan hasil pemantauan dan berbagai keluhan terhadap pelaksanaan Pembangunan Desa kepada Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (UU No. 6/2014 Ps 83 (2)). Melakukan pengawasan dan pemantauan penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan pembangunan Desa yang dilakukan secara partisipatif oleh masyarakat Desa. (PP 43/2014 Ps. 127 (j) DASAR HUKUM
  • 28. Pengawasan Desa oleh Camat CAMAT Pengawasan Fasilitasi Camat atau sebutan lain melakukan tugas pembinaan dan pengawasan Desa (PP 43/2014 jo PP 47/2015 ps 154 (1)) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dilakukan melalui kegiatan fasilitasi (PP 43/2014 jo PP 47/2015 ps 154 (2)) DASAR HUKUM
  • 29. Pengawasan Desa oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) BPD Pengawasan Kinerja Kepala Desa BPD melakukan pengawasan atas kinerja kepala desa (UU 6/2014 ps 55 (3) Laporan keterangan penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan oleh Badan Permusyawaratan Desa dalam melaksanakan fungsi pengawasan kinerja kepala Desa. (PP 43/2014 jo PP 47/2015 ps 51 (3) DASAR HUKUM
  • 30. Pengawasan oleh Pemeritah Pusat/ Daerah melalui APIP  Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota membina dan mengawasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa. (UU 6/2014 ps 112)  Pemerintah pusat memberikan bimbingan, supervisi, dan konsultasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan lembaga kemasyarakatan (UU 6/2014 ps 113 (f))  Pemerintah provinsi melakukan pembinaan dan pengawasan atas penetapan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota dalam pembiayaan Desa (UU 6/2014 ps 114 (h)) serta mengawasi pemberian dan penyaluran Dana Desa, Alokasi Dana Desa, dan Bagi hasil Pajak dan Retribusi Daerah dari Kabupaten/Kota kepada Desa (Permendagri 113/2014 ps 44)  Pemerintah kabupaten mengawasi pengelolaan Keuangan Desa pendayagunaan Aset Desa serta melakukan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Desa (UU 6/2014 ps 115 (g,h)) serta membina dan mengawasi pelaksanaan pengelolaan keuangan desa. (Permendagri 113 ps 44)
  • 31. Pengawasan dan Dasar Hukum Masyarakat 1. Pemantauan Pelaksanaan pembangunan desa 2. penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan pembangunan Desa Sasaran Pengawasan Camat BPD APIP BPK Pengawasan desa melalui kegiatan fasilitasi pengawasan kinerja Kepala Desa Pengawasan atas pengelolaan Keuangan Desa pendayagunaan Aset Desa serta penyelenggaraan Pemerintahan Desa pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara Dasar Hukum UU No. 6/2014 ps 82 PP 43/2014 jo PP 47/2015 Psl 127 PP 43/2014 jo PP 47/2015 ps 154 UU 6/2014 ps 55, 61 PP 43/2014 jo 47/2015 ps 43 UU 6/2014 ps 112 s.d 115 Permendagri 113 ps 44 UU No. 15/2004 ps 2 ayat 2 KPK Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi Melakukan tindakan-tindakan pencegahan UU 30/2002
  • 32. INSPEKTORAT DAERAH Sebagai PENGAWAS KEUANGAN Desa Inspektorat Kabupaten wajib melakukan pengawasan atas keuangan desa tidak hanya melakukan pengawasan yang sifatnya parsial per sumber pendapatan tertentu saja atau belanja tertentu saja, namun diharapkan bisa melakukan pengawasan dalam konteks siklus pengelolaan keuangan desa dari tahap perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan sampai pertanggungjawaban dengan bisa menggunakan pola pengawasan yang dirujuk dari PP 60 tahun 2008 dalam bentuk audit, reviu, evaluasi, pemantauan, pengawasan lainnya dan tetap mengacu pada prioritas pengawasan dari Kebijakan Pengawasan dari Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri.
  • 33. Kondisi pengawasan Inspektorat Kabupaten saat ini terhadap pengelolaan keuangan desa Belum adanya kesegaraman pengawasan atas keuangan desa oleh Inspektorat Kabupaten baik dari sasaran pengawasan, ruang lingkup pengawasan, maupun pola pengawasan yang dilaksanakan Pengawasan yang dilakukan oleh inspektorat lebih banyak diarahkan terhadap proyek/kegiatan yang ada didesa terutama yang berasal dari SKPD Pemerintah Kabupaten Pengawasan masih bersifat parsial hanya fokus pada penggunaan sumber pendapatan tertentu belum secara meyeluruh sebagai satu kesatuan penganggaran desa Pengawasan belum bisa menilai tingkat pengelolaan keuangan desa secara menyeluruh dari tahap perencanaan sampai dengan pertanggungjawaban Pola atau bentuk pengawasan yang dilakukan inspektorat belum seragam, ada yang melakukan audit ,evaluasi, reviu maupun pemantauan
  • 34. Lanj. 1. Keterbatasan auditor Inspektorat Daerah Kabupaten dari sisi kuantitas dan kualitas dalam melakukan pengawasan terhadap pengelolaan keuangan desa. 2. Jumlah auditor yang terbatas tidak sebanding dengan jumlah desa yang ada Kabupaten Bantul, selain itu keterbatasan auditor dalam hal pemahaman atas akuntansi atau penatausahaan keuangan desa.
  • 35. KEUANGAN DESA KEUANGAN DESA APBD PAJAK ADD BAN KEU APBN DANA DESA TP PAD HASIL USAHA HASIL ASET SWADA YA Penyelenggaraan Pemerintahan, PEMBANGUNAN, Pembinaan kemasyarakatan dan PEMBERDAYAAN PP 43/ 2014 Pendapatan Belanja Pembiayaan APBDes Fokus dal & was HIBAH/ SUMBANG
  • 36. PENGELOLAAN DANA DESA - Tertib, - taat, - efisien, - ekonomis, - efektif, - transparan dan bertanggungjawab - memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan - mengutamakan kepentingan masyarakat setempat ASAS APBN per tahun dengan mengefektifkan program yang berbasis desa secara mertaa dan berkeadilan Ditransfer dari Rek KUN ke Rek KUD selanjutnya ditransfer ke Rek Pem Des SUMBER & MEKANISM - Jumlah desa - Jumlah penduduk - Angka kemiskinan - Luas wilayah - Tingkat kesulitan geografis KOEFISIEN R E K D E S A W A S D A L
  • 38. 38 APA SAJA YANG PERLU DISIAPKAN DALAM SUATU AUDIT/PEMERIKSAAN  DPA/APBDes/Yang Dipersamakan  Dasar penunjukan pejabat pengelola keu  BKU dan Buku Bantu  SPJ  Laporan realisasi penerimaan dan pengeluaran  Laporan Perpajakan  Dokumen keuangan lain yang terkait
  • 39. Bukti Kas Pengeluaran Minimal memuat :  Pengeluaran uang atas nama jabatan bendahara  Jumlah pembayaran ditulis dengan angka dan huruf tanpa coretan/tindasan/hapusan  Uraian pembayaran yang berisi keterangan lengkap dan jelas, disertai perhitungan satuan unit dan harga
  • 40.  Tanda tangan, nama dan NIP Kepala OPD serta stempel dinas dan bendahara  Tanda tangan, nama jelas dan alamat penerima pembayaran, apabila ybs tidak dapat tanda tangan dapat membubuhkan cap jempol tangan kiri  Pihak penerima disertai stempel lembaga yang bersangkutan jika bukan sebagai pribadi  Tempat, tanggal,bulan tahun pembayaran  Nama dan tanda tangan yang menerima barang / pengurus barang apabila berupa pembelian barang  Dibubuhi meterai cukup,
  • 42. KELEMAHAN SECARA UMUM DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN 1. Kemampuan SDM pengelola keuangan masih kurang memadai; 2. Penetapan anggaran dalam perencanaan banyak tidak didasarkan pada analisis yang kuat, programnya banyak yang mirip; 3. Rencana dan program penggunaan anggaran dalam satu tahun belum dibuat; 4. Dalam membelanjakan anggaran sering terjebak pada nominal yang sudah ditetapkan dalam dokumen anggaran (ApBdes). Harga yg ada adalah harga tertinggi; 5. Penggelembungan/markup harga pengadaan/ pengiriman barang dan jasa;
  • 43. Lanjutan..... 6. Pengadaan barang dan jasa fiktif atau tidak sesuai dengan kontrak/spesifikasi; 7. Pajak pembelian/pengadaan kurang mendapatkan perhatian, tidak dipotong; 8. Adanya kelebihan pembayaran gaji/honor, uang Perjalanan Dinas, dll. 9. Pelaksanaan pembelanjaan barang/jasa dipecah-pecah dengan tujuan agar tidak terkena lelang atau tidak terkena pajak; 10. BKU tidak dikerjakan sesuai dengan prinsip akuntansi dan tidak dilengkapi dengan buku pembantu;
  • 44. Lanjutan ……. 11. Masih ada Desa yang belum membuat laporan realisasi penggunaan anggaran secara berkala; 12. Pengeluaran anggaran tidak didukung oleh bukti pengeluaran/kuitansi yang sah; 13. Pemeriksaan kas oleh atasan langsung bendaharawan belum dilaksanakan minimal 3 bulan sekali; 14. Bukti pembayaran kuitansi tidak dilengkapi dengan materai dan faktur; 15. Kuitansi belum ditandatangani oleh penerima dan belum disetujui pembayarannya; 16. Pengelolaan Pajak/retribusi tidak sesuai dengan ketentuan;
  • 45. Lanjutan ……. 17. Diskon pengadaan barang dan jasa tidak disetor ke kas Desa 18. Penutupan Buku Kas Umum setiap bulan tidak disertai register penutupan kas; 19. Pada saat penutupan buku tgl. 31 Desember masih terdapat anggaran yang tidak terserap, tapi belum disetor ke kas daerah; 20. Terdapat pelaksanaan program/kegiatan tidak sesuai dengan perintah Dokumen anggaran.
  • 46. Lanjutan .... 21. Masih terdapat Hasil belanja modal belum dicacatkan sesuai aturan; 22. Masih diketemukan sejumlah pengeluaran keuangan yang belum disalurkan; 23. Belum atau tidak dimilikinya peralatan penyimpanan uang (brankas); 24. Pengarsipan dokumen tidak rapi dan penga-manannya sangat kurang;
  • 47. HAL YANG MENJADI PERHATIAN Data base profile yang tervalidasi dan terverifikasi Pembinaan secara berkelanjutan performance budget system Sistem akuntabilitas Pertgjawaban Manajemen secara berjenjang Pengawasan preventive
  • 48. KESIMPULAN 1 • Akuntabilitas dan Kinerja Terjaga 2 • Membangun Pengendalian 3 • Pengawasan Preventive 4 • Sinergi dan koordinasi
  • 49. 49

Editor's Notes

  1. 1