2. Modalitas sumber daya manusia yang dimiliki
kelompok adalah memanfaatkan hasil KAYU yang
sudah diproduksi, dengan membuat kerajinan
tangan seperti membuat kursi, meja, lemari,
koseng, dan bingkai jendela.
SK IUPHHK-HTR oleh Bupati Kolaka atas nama
Menteri Kehutanan.
Membangun industri kayu yang menampung
kayu-kayu dari kelompok HTR yang ada di
kabupaten Kolaka.
3. HTR Beringin Hijau tidak pernah menjalin kerja sama
dengan LSM Kemitraan.
Produk : kayu, tanaman cengkeh, tanaman karet.
Dulu bekerja berkelompok, sekarang jadi areal
individu.
Perjalanan kelompok tidak terlalu bagus.
Cengkeh lebih unggul dibanding kayu, tapi belum
panen.
4. Banyak petani di Kolaka yang menanam durian
montong, termasuk kelompok HTR Beringin Hijau.
Ibu-ibu rumah tangga mengolah Durian montong
menjadi Dodol Durian dan Kue Bangke khas
Kolaka.
Kualitas bagus, sudah ada izin dari BPOM, tapi
pembuatan Dodol Durian dan Kue Bangke masih
dilakukan secara individual.
5. Terbuat dari durian montong, gula aren,
dan sedikit air. Tanpa tepung maizena.
Ada 4 macam ukuran : 100 gram (dijual
dengan harga Rp 15.000), 250 gram, 500
gram, dan 1 kg.
6. Diolah dari dodol durian yang diiris kecil-
kecil lalu dimasukkan ke dalam adonan
tepung kue.
Hanya dijual dalam satu ukuran, yaitu
toples, kira-kira isinya 100 buah kue
pertoples, dijual dengan harga Rp
150.000,- /toples.
7. Mereka tak ingin membentuk komunitas baru,
komunitas ibu-ibu. Karena mereka merupakan
kelompok tani sebelum didirikan HTR Beringin Hijau.
Jadi tetap ingin mengangkat nama kelompok HTR
Beringin Hijau.
Kelompok HTR Beringin Hijau tak ingin mengganti
logo mereka. Mereka sudah memiliki sekretariat,
logo, bendera, dll.
8. Produksi Dodol Durian & Kue Bangke
masih diproduksi masing-masing individu,
bukan kelompok.
Banyak pihak/lembaga yang hanya
‘meminjam’ produk tanpa memberikan
efek terhadap komunitas.
9. Mereka ingin mengangkat Dodol Durian & Kue
Bangke sebagai produk unggulan dari kelompok
HTR Beringin Hijau. Ada semangat dan harapan
yang besar dari mereka.
Mereka ingin diberi fasilitas alat-alat canggih agar
dapat memproduksi dalam jumlah besar & bekerja
berkelompok. Mereka butuh alat modern, bahan
baku (durian) melimpah di Kolaka.
Mereka sangat terbuka jika ada
LSM/pemerintah/siapa saja yang mau membantu.
Ada peluang bisnis yang besar. Mereka butuh
bantuan para ahli, terutama di bidang industri
rumah tangga.