More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
Apa itu hub dan switch
1. Apa itu Hub dan Switch
Switch ialah sebuah perangkat keras yang memungkinkan terjadinya distribusi packet data antar
komputer dalam jaringan dan mampu untuk mengenali topologi jaringan di banyak layer sehingga
packet data dapat langsung sampai ke tujuan.
Hub ialah perangkat jaringan yang sederhana. Hub tidak mengatur alur jalannya data di jaringan,
jadi setiap packet data yang melewati Hub akan dikirim (broadcast) ke semua port yang ada
hingga packet data tersebut sampai ke tujuan. Hal tersebut dapat membuat hub menjadi collisions
dan memperlambat jaringan. (Hub juga sering dikenal dengan nama repeater)
Switch dan Hub sebenarnya memiliki fungsi yang sama, karena dengan menggunakan salah satu
diantaranya kita tetap bisa membuat Jaringan Komputer, tapi penggunaan Switch akan lebih cepat
daripada Hub apalagi bila jaringan yang kita punya sangat besar.
Perbedaan Hub dan Switch
“Perbedaan Hub dan Switch” terletak dari bagaimana packet data / informasi yang dikirim kepada
mereka diproses. Ketika data masuk atau datang ke Hub, Hub akan mengambil data tersebut dan
akan mentransmisikannya ke setiap komputer yang terhubung ke Jaringan.
Tetapi lain halnya dengan Switch, ia akan menerima data tersebut dan hanya akan
mengirimkannya ke komputer yang berkepentingan menerima data tersebut.
Penggunaan Switch akan memotong penggunaan bandwith jaringan anda secara signifika n,
terutama bila kita memiliki jaringan dengan banyak komputer dan semuanya sibuk untuk
mengirim dan menerima data disaat bersamaan. Keunggulan switch yang lain ialah data akan lebih
aman dari aksi pencurian data dengan cara sniffer.
2. Switch : Managed dan Unmanaged
Saat membeli switch kita akan diberi beberapa pilihan tipe, ada tipe yang managed, unmanaged,
dan smart managed. Selain itu ada juga beberapa switch yang memiliki fitur khusus.
Bila kita memiliki jaringan dengan komputer yang relatif sedikit seperti rumah atau kantor kecil,
kita dapat menggunakan Switch dengan fitur Unmanaged. Tipe ini cukup praktis karena kita tidak
perlu melakukan konfigurasi untuk penggunaannya dan harganya lebih murah. Cukup hubungka n
/ colok kabel LAN ke switch, maka komputer akan langsung terhubung ke jaringan.
Lain halnya bila kita memiliki jaringan yang cukup besar, kita bisa menggunakan Switch dengan
fitur managed. Managed Switch memiliki pilihan setting Admin dimana kita bisa membuat Virtual
Lan (VLAN), menyetting kecepatan port, host dan pilihan lainnya.
Biasanya penggunaannya akan membutuhkan Web Browser atau command line dengan interface
seperti telnet atau Shell untuk pengaksesan pengaturan Switch.
Sedangkan untuk Switch dengan fitur smart managed, adalah percampuran fitur antara managed
dan unmanaged. Fungsinya hampir sama seperti managed tetapi menawarkan penggunaan yang
lebih mudah, meskipun fitur ini tidak memiliki fitur sebanyak managed Switch.
3. Berikut ini akan kita bahas Perbedaan antara Switch dengan HUB:
1. Pada sebuah HUB hanya memiliki satu collision control untuk semua port yang ada sedangkan
switch setiap port memiliki colloision control sendiri-sendiri. (collision control yaitu pengontrol
transmisi data atau informasi dalam kabel jaringan LAN agar tidak terjadi tabrakan data)
2. Pada HUB apabila semakin besar jumlah port yang disediakan maka akan semakin lambat
proses transmisi data yang terjadi, sedangkan pada switch banyaknya jumlah port tidak membebani
collision control karena setiap port memiliki collision control sendiri.
3. Port pada HUB hanya 4 sampai 12 port sedangkan switch lebih banyak portnya.
4. Jika dilihat dari segi keamanannya Switch lebih ketat keamanan nya dibandingkan HUB
5. Kecepatan transfer data switch jauh lebih cepat dibandingkan HUB
6. Dilihat dari segi ekonomisnya sudah pasti hub lebih murah harganya dibandingkan dengan
switch yang lebih mahal.
Jika dilihat dari perbedaan antara Switch dengan HUB jelas sekali switch lebih unggul dari HUB,
dan dilihat dari segi kualitasnya switch pun lebih unggul meski fungsinya sama sebagai central
pada jaringan komputer.
Bagaimana sobat?
Apakah sobat akan lebih memilih switch yang jauh lebih baik dibandingkan dengan HUB.
Semuanya balik lagi kepada diri sobat. IT Newbie pribadi lebih memilih switch.
Setidaknya dengan adanya tutorial ini sobat dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan serta
perbedaan antara switch dengan HUB.
Read more: http://www.it-newbie.com/2012/11/6-perbedaan-antara-switch-dengan-hub.
html#ixzz3Jg25j3r6
4. Membuat Topologi Jaringan Menggunakan Cisco Packet Treaser
A. Latar Belakang
Cisco Packet Tracer adalah program e-learning buatan Cisco yang akan mensimulasi jaringan
komputer yang sebelumnya telah di design dan dikonfigurasi oleh pengguna. Simulas i
workstation, server, router dan perangkat jaringan lainnya dibuat sangat mirip dengan aslinya.
Sehingga kita bisa belajar jaringan komputer melalui simulasi program ini saja, tidak perlu biaya
mahal untuk membeli komputer yang banyak untuk melakukan rekayasa yang kita inginkan. Tentu
ini sangat menghemat biaya. Selain itu, dengan Cisco Packet Tracer, kita dapat mempelajari seluk
beluk jaringan yang standar, tapi sangat mendalam. Bahkan isi PDU pada sebuah paket pada
interval waktu tertentu bisa kita lihat dan pelajari, hal yang susah untuk dilakukan dengan
menggunakan perangkat jaringan asli sekalipun.
Pada kesempatan kali ini, saya akan membagi sedikit pengalaman ketika saya menggunakan Cisco
Packet Tracer ini. Semua telah saya buat dalam bentuk tutorial dan dibundel dalam satu file PDF
untuk dicoba prakteknya. Asumsinya adalah anda telah memiliki perangkat lunak Cisco Packet
Tracer-nya dan telah terinstall dengan baik di PC anda. Sasaran pembaca dalam file PDF adalah
para pemula yang senang dengan Computer Network (jaringan komputer), tau dasar-dasar
operasional Cisco Packet Tracer-nya, tapi masih belum begitu familiar dengan panel-panel pada
programnya.
B. Tujuan
1. Membuat Topologi Jaringan
2. Mensimulasikan Topologi Jaringan menggunakan Software Cisco Packet treaser
C. Dasar Teori
Cisco Packet Tracer merupakan program simulasi jaringan yang powerfull dan cara
penggunaannya pun cukup mudah. Dengan software Cisco Packet Tracer, anda bisa mendesain
dan merancang suatu bentuk jaringan. Bukan hanya sekedar jaringan lokal, tapi bisa mencakup
hingga WAN. Dengan adanya software ini, diharapkan para pelajar dapat mendesain suatu
topologi jaringan tanpa harus membeli perangkatnya secara langsung yang notabene harganya
mahal.
Cisco Packet Tracer adalah program e-learning buatan Cisco yang akan mensimulasi jaringan
komputer yang sebelumnya telah di design dan dikonfigurasi oleh pengguna. Simulas i
workstation, server, router dan perangkat jaringan lainnya dibuat sangat mirip dengan aslinya.
Sehingga kita bisa belajar jaringan komputer melalui simulasi program ini saja, tidak perlu biaya
mahal untuk membeli komputer yang banyak untuk melakukan rekayasa yang kita inginkan. Tentu
ini sangat menghemat biaya. Selain itu, dengan Cisco Packet Tracer, kita dapat mempelajari seluk
beluk jaringan yang standar, tapi sangat mendalam. Bahkan isi PDU pada sebuah paket pada
interval waktu tertentu bisa kita lihat dan pelajari, hal yang susah untuk dilakukan dengan
menggunakan perangkat jaringan asli sekalipun.
Pada kesempatan kali ini, saya akan membagi sedikit pengalaman ketika saya menggunakan Cisco
Packet Tracer ini. Semua telah saya buat dalam bentuk tutorial dan dibundel dalam satu file PDF
untuk dicoba prakteknya. Asumsinya adalah anda telah memiliki perangkat lunak Cisco Packet
Tracer-nya dan telah terinstall dengan baik di PC anda. Sasaran pembaca dalam file PDF adalah
para pemula yang senang dengan Computer Network (jaringan komputer), tau dasar-dasar
operasional Cisco Packet Tracer-nya, tapi masih belum begitu familiar dengan panel-panel pada
programnya.
5. D. Membuat Topologi Jaringan Menggunakan Cisco Packet Treaser
Berikut merupakan hasil praktikum terhadap pembuatan Topologi Jaringan Menggunakan Cisco
Packet Treaser. Pertama, menghubungkan beberapa PC terhadap HUB. Pada menu kita pilih
sejumlah PC yang telah dilakukan penetapan IP adress. Kemudian kita hubungkan PC terhadap
sebuah HUB dengan menggunakan kabel straight.
Kedua, menghubungkan beberapa PC terhadap switch. Pada menu kita pilih sejumlah PC yang
telah dilakukan penetapan IP adress. Kemudian kita hubungkan PC terhadap sebuah switch dengan
menggunakan kabel straight. Perbedaan antara HUB dan switch terlihat jelas pada simulasi behwa
HUB akan mengirimkan data kepada seluruh PC yang terhubung, walaupun sebelumnya data
tersebut telah tertuju. Sedangkan penggunaan Switch terlihat lebih melakukan penyaringan,
dimana pengiriman data yang tertuju akan terkirim hanya pada PC yang ditarget.
Ketiga, beberapa PC dihubungkan dengan Switch
berkombinasi dengan HUB secara terintegrasi. Dimana pada menu kita pilih sejumlah PC yang
telah dilakukan penetapan IP adress. Kemudian kita hubungkan PC terhadap sebuah switch dengan
menggunakan kabel straight dan menghubungkan sejumlah PC terhadap HUB. Perbedaan antara
HUB dan switch terlihat jelas pada simulasi behwa HUB akan mengirimkan data kepada seluruh
PC yang terhubung, walaupun sebelumnya data tersebut telah tertuju. Sedangkan penggunaa n
Switch terlihat lebih melakukan penyaringan, dimana pengiriman data yang tertuju akan terkirim
hanya pada PC yang ditarget.
6. 4. Kombinasi yang kompleks dari kumpulan PC
yang terhubung dalam kesatuan LAN terhadap switch. Sebuah PC akan melakukan pengiriman
dan penyaringan data yang melalui switch.