Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
1. PERTEMUAN 2
MATA KULIAH PSIKOLOGI FAAL
oleh : Ahmad Muhidin, M.Psi
Pokok Bahasan :
SISTEM SENSASI
Tujuan Pembelajaran :
Memahami dan Menjelaskan Konsep-Konsep Psikologi Faal Mengenai :
A. Konsep Reseptor Sensasi di Otak
B. Sensasi Penglihatan
C. Sensasi Pendengaran
D. Sensasi Penciuman
E. Sensasi Pengecapan
F. Sensasi Perabaan dan Gerak (Geli, Gatal Dan Nyeri Dll)
2. Materi Kuliah :
1. SISTEM RESEPTOR
Penerima informasi sensorik pada NS/Sistem Persarafan
untuk penciuman, pengecap, penglihatan dan pendengaran
(peraba, merupakan kelompok besar indera umum)
untuk reseptor untuk keseimbangan terdapat pada telinga
Reseptor sensorik indera terlokalisasi dan berada pada daerah
kepala
Reseptor – berupa sel epitelial mirip neuron atau neuron perifer
halus
Reseptor2 bertempat di organ sensorik kompleks (mata dan
telinga) atau dalam struktur epitelium (pengecap pada lidah atau
epitelium olfaktorius)
Informasi sensorik berjalan ke otak melalui saraf kranial
Sistem sensorik pada manusia berhubungan dengan kemampuan
mempersepsi suatu rangsang. Sistem ini sangat penting karena berfungsi
terutama untuk proteksi tubuh. Sistem ini dapat juga dimaknai sebagai
perasaan tubuh atau sensibilitas.
Reseptor
Reseptor adalah sel atau organ yang berfungsi menerima rangsang atau
stimulus. Dengan alat ini sistem saraf mendeteksi perubahan berbagai
bentuk energi di lingkungan dalam dan luar. Setiap reseptor sensoris
mempunyai kemampuan mendeteksi stimulus dan mentranduksi energi fisik ke
dalam sinyal (impuls) saraf.
3. Menurut letaknya, reseptor dibagi menjadi:
Exteroseptor ; perasaan tubuh permukaan (kulit), seperti sensasi
nyeri, suhu, dan raba
Proprioseptor ; perasaan tubuh dalam, seperti pada otot, sendi, dan
tendo.
Interoseptor ; perasaan tubuh pada alat-alat viscera atau alat-alat
dalam, seperti jantung, lambung, usus, dll.
Menurut tipe atau jenis stimulus, reseptor dibagi menjadi :
Mekanoreseptor ; kelompok reseptor sensorik untuk mendeteksi
perubahan tekanan, memonitor tegangan pada pembuluh darah,
mendeteksi rasa raba atau sentuhan. Letaknya di kulit, otot rangka,
persendn dna organ visceral. Contoh reseptornya : corpus Meissner
(untuk rasa raba ringan), corpus Merkel dan badan Paccini (untuk
sentuhan kasar dan tekanan).
Thermoreseptor ; reseptor sensoris unuk mendeteksi perubahan
suhu. Contohnya : bulbus Krause (untuk suhu dingin), dan akhiran
Ruffini (untuk suhu panas).
Nociseptor ; reseptor sensorik untuk mendeteksi rasa nyeri dan
merespon tekaan yang dihasilkan oleh adanya kerusakan jaringan
akibat trauma fisik maupun kimia. Contoh reseptornya berupa akhiran
saraf bebas (untuk rasa nyeri) dan corpusculum Golgi (untuk
tekanan).
Chemoreseptor ; reseptor sensorik untuk mendeteksi rangsang
kimiwa, seperti : bu-bauan yang diterima sel reseptor olfaktorius dalam
hidung, rasa makanan yang diterima oleh sel reseptor pengecap di
lidah, reseptor kimiawi dalam pembuluh darah untuk mendeteksi
oksigen, osmoreseptor untuk mendeteksi perubahan osmolalitas
cairan darah, glucoreseptor di hipotalamus mendeteksi perubahan
4. kadar gula darah.
Photoreseptor ; reseptor sensorik untuk mendeteksi perbahan cahaya,
dan dilakukan oleh sel photoreceptor (batang dan kesrucut) di retina
mata.
Rasa gabungan (combined sensation)
Rasa gabungan atau dikenal juga dengan istilah rasa somestesia luhur
adalah perasaan tubuh yang mempunyai sifat diskriminatif dan sifat tiga
dimensi. Rasa gabungan melibatkan komponen kortikal yaitu lobus
parietalis untuk menganalisis serta mensistesis tiap jenis perasaan,
mengkorelasi serta mangintegrasi impuls, mengenal dan
menginterpretasi rangsang. Jadi yang diutamakan disini adalah fungsi
persepsi dan fungsi diskriminatif. Yang termasuk rasa gabungan
diantaranya yaitu :
Rasa diskriminasi ; rasa ini melibatkan kemampuan taktil dari kulit,
dan terdiri dari : diskriminasi intensitas (kemampuan menilai kekuatan
stimulus, seperti tekanna benda ke permukaan kulit), dan diskriminasi
spasial atau diskrimisani dua titik (kemampuan membedakan lokasi
atau titik asal rangsang).
Barognosia ; kemampuan untuk mengenal berat benda yang
dipegang.
Stereognosia ; kemampuan untuk mengenal bentuk benda dengan
meraba, tanpa melihat.
Topognosia (topostesia) ; kemampuan untuk melokalisasi tempat dari
rasa raba.
Grafestesia ; kemampuan untuk mengenal huruf atau angka yang
ditulis pada kulit, dengan mata tertutup.
5. Jaras somatosensorik
Jaras somatosensorik yang dilalui osistem sensorik adalah sebagai berikut :
Untuk rasa permukaan (eksteroseptif) seperti rasa nyeri, raba, tekan,
dan suhu : sinyal diterima reseptor - dibawa ke ganglion spinale -
melalui radiks posterior menuju cornu posterior medulla spinalis
- berganti menjadi neuron sensoris ke-2 - lalu menyilang ke sisi lain
medulla spinalis - membentuk jaras yang berjalan ke atas yaitu
traktus spinotalamikus - menuju thalamus di otak - berganti
menjadi neuron sensoris ke-3 - menuju korteks somatosensorik
yang berada di girus postsentralis (lobus parietalis).
Untuk rasa dalam (proprioseptif) seperti perasaan sendi, otot dan
tendo : sinyal diterima reseptor - ganglion spinale - radiks
posterior medulla spinalis - lalu naik sebagai funiculus grasilis dan
funiculus cuneatus - berakhir di nucleus Goll - berganti menjadi
neusron sensoris ke-2 - menyilang ke sisi lain medulla spinalis -
menuju thalamus di otak - berga nti me njadi neuron sensoris
ke-3 - menuju ke korteks somatosensorik di girus postsentralis
(lobus parietalis).
Proses Pengindraan (Sensasi)
1. Melalui alat – alat indra kita (perasa, peraba, pencium, pengecap, dan
pendengar ). Makna pesan yang dikirimkan ke otak harus dipelajari.
2. Semua indra mempunyai andil bagi berlangsungnya komunikasi
manusia.penglihatan menyampaikan pesan nonverbal ke otak untuk
diinterprestasikan. Pendengaran juga menyampaikan pesan verbal ke
otak untuk ditafsirkan. Penciuman, sentuhan dan pengecapan, terkadang
memainkan peranan penting dalam komunikasi, seperti bau parfum yang
menyengat, jabatan tangan yang kuat, dll
6. Pengertian Sensasi
1. Dennis Coon
proses sensasi terjadi bila alat-alat indera mengubah informasi
menjadi impuls-impuls saraf dengan bahasa yang dipahami otak
2. Benyamin D. Wolman
sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak
memerlukan penguraian verbal, simbolis dan konseptual
3. Kesimpulan Sensasi
deteksi atau pengalaman langsung terhadap energi fisik sebagai
hasil dari kejadian di lingkungan maupun kejadian dalam diri kita.
Prinsip Organisasi Sensasi
1. Organisasi Hierarkis
a. Hierarki adalah sebuah sistem serial yang para setiap prosesnya
ditempatkan ke tingkat atau peringkat tertentu dalam kaitannya
dengan proses lainnya, contoh reseptornuklei talamus korteks
sensori primer skunder tersier/asosiasi
2. Segregasi Fungsional
– Setiap proses tidak berfungsi homogen namun masing-masing
berbeda secara fungsional yang terspesialisasi dalam berbagai
analisis
3. Pemrosesan Paralel
7. – Sistem sensori bersifat paralel dimana informasi mengalir melalui
berbagai sistem secara simultan dengan cara yang berbeda
melalui berbagai jalur paralel dalam jaringan neural
Sensasi sebagai Modalitas Perilaku
8. 2. INDERA PENGLIHATAN
Mata Merupakan reseptor sensasi cahaya (indera penglihatan)
Fungsi mata hampir = kamera
Mata sebagai eksteroseptor -* memberi respon pada cahaya
Menerima stimulus berkas cahaya pada retina, dengan perantaraan
serabut nervus optikus (saraf kranial ke-2) mentransmisikan stimulus
tsb ke usat penglihatan di otak (lobus ocipital), untuk diinterpretasikan
Nervus optikus timbul dari gabungan sel2 ganglion dalam retina.Saraf
ini bergerak ke belakang secara medial, melintasi kanalis optikus
memasuki rongga kranium, kemudian menuju khiasma optikum
.
Bagian-bagian Mata
Alis
9. 2 kulit tebal melengkung yang ditumbuhi rambut, dihubungkan dengan otot2
dibawahnya, berfungsi melindungi mata dari sinar matahari terik
Kelopakmata
Lempeng tarsal yang terdiri dari jaringan fibrus padat, dilapisi kulit dan dibatasi
oleh konjungtiva. Jaringan dibawahnya tidak berlemak. Digerakkan ke atas oleh
otot elevator palpebrae. Ditutup oleh otot melingkar yi muskulus orbikularis okulis
Bulu mata dikaitkan pada pinggiran kelopak mata serta melindungi mata dari
debu & cahaya
Konjunctiva
Selaput lendir yg melapisi sisi dalam kelopak mata, menutupi bagian depan
sklera. Selaput ini bersambung dengan selaput lendir yg melapisi saluran air
mata, kantung air mata & saluran nasolakrimal
Peralatan lakrimal
Kelenjar air mata terdiri dr kelenjar majemuk, terletak pada sudut luar, sebelah
atas rongga orbital. Kelenjar yang berada pada pinggir atas dan luar mata tsb
mengeluarkan air mata, dialirkan ke dalam kantung konjuctiva melalui saluran
kelenjar lakrimal. Kelopak mata dikedipkan -* air mata membasahi permukaan
bola mata. Sebagian cairan keluar, selebihnya mengalir dari sudut dalam mata
ke saluran lakrimal memasuki hidung melalui saluran nasolakrimal
10. Retina
Epitel berpigmen : menyerap cahaya berlebih sehingga pembentukan
bayangan tidak terganggu
Lapisan saraf pada mata, terdiri dari sejumlah lapisan serabut yaitu sel2
saraf, sel2 kerucut dan sel2 batang
Pada bag anterior lapisan : sel2 batang & kerucut yang merupakan
fotoreseptor & mengubah energi cahaya menjadi impuls saraf
Merupakan jaringan saraf halus yang menghantarkan impuls saraf dr luar
menuju diskus optik, yg merupakan titik dimana saraf optik meninggalkan
bola mata. Titik ini disebut bintik buta/blind spot
Sel batang : Memberikan respon pada cahaya redup sehingga manusia
mampu membedakan bentuk dalam cahaya redup
Sel kerucut : Memberikan respon pada cahaya terang sehingga persepsi
jelas & tajam, berfungsi : Melihat warna, Paling banyak terdapat di fovea
11. centralis/macula, Makin perifer jumlah sel kerucut << -* sel batang >>
Sklera
Pembungkus bola mata yang kuat dan fibrus
Membentuk putih mata & bersambung dengan bagian depan membran
yang bening yi kornea
Sklera melindungi struktur mata yang sangat halus & mempertahankan
bentuk bola mata
Khoroid
Bagian tengah mata berisi pembuluh darah, merupakan cabang arteria
oftalmika, bagian dari arteria karotis interna
Lapisan ini membentuk iris yang berlubang di tengahnya = pupil/manik
mata
Sela put berpigmen sebelah belakang iris memancarkan warnanya -warna
mata coklat, biru, kelabu, dll
Khoroid bersambung dengan iris, di belakang iris sela put ini menebal,
membentuk korpus siliare -) berisi sera but otot sirkuler & serabut2 yang
letaknya seperti jari2 sebuah lingkaran.
Kontraksi otot sirkuler menyebabkan pupil mata berkontraksi
Iris, korpus siliare & sela put khoroid -) membentuk tractus uvea
12. Lensa Mata
Benda transparan bikonveks, organ fokus utama, terdiri dari beberapa
lapisan
Berfungsi membiaskan berkas cahaya yg terpantul dari benda2 yg dilihat,
menjadi bayangan pada retina
Terletak tepat di belakang iris, berada dalam kapsul elastik, dikaitkan
pada badan siliaris/korpus siliare khoroid oleh membran ligamen
suspensori
Mengencang dan mengendurnya lensa dikendalikan oleh otot siliaris
Vitreous Humour
Berisi cairan keputih-putihan, seperti agar-agar, berada di daerah sebelah
belakang bola mata
Berfungsi memberi bentuk dan kekuatan pada mata, mempertahankan
hubungan retina dengan selaput khoroid dan Sklerotik
Aquoeus Humour
Berada di segmen anterior
Cairan yang berasal dari badan siliaris (epitel) & diserap kembali ke dalam
aliran darah pada sudut antara iris & kornea melalui vena halus -* saluran
Schlemm
Bola Mata
Diameter 2.5 cm, bagian depan bening
Terdiri dari 3 lapisan: Lap luar luar, fibrus sebagai lapisan penyangga, Lap
tengah, vaskuler, dan Lap dalam, saraf.
Otot penggerak bola mata : 6 buah
4 buah otot lurus: rectus superior, rectus inferior, rectus medial, rectus
lateral untuk Menggerakkan mata ke atas, ke bawah, ke dalam, ke sisi
luar bergantian
2 buah otot agak serong : oblique inferior (ke atas, ke sisi luar), oblique
superior (ke bawah, ke sisi luar)
Serabut saraf yang mengatur otot2 tsb : nervus okulomotorius, trokhlearis,
13. abduscen (saraf kranial 3,4 dan 6)
Refleks Visual
Akomodasi -) memfokuskan bayangan tepat pada retina
Konvergensi -)menjamin bayangan mengenai corresponding points
Kontriksi pupil -) mengurangi jumlah cahaya masuk ke mata
Refleks Proteksi
Mengedipkan mata : Jika konjuctiva tersentuh benda asing -* reseptor
penerima impuls mengirimkan ke batang otak, bersinapsis dengan
serabut motorik -* menutup kelopak mata
Lakrimasi : Jika refleks kornea gagal mengusir benda asing, air mata akan
disekresikan untuk mencuci mata
Kelainan Mata
Myopia
Mata dekat. Mata dapat melihat dengan jelas jika benda diletakkan sangat
dekat -* sumbu mata amat panjang, focus jatuh di depan retina. Untuk
mengatasi, digunakan lensa bikonkaf
Hiperopia
Mata jauh. Sumbu mata lebih pendek dari normal. Bayangan jatuh di
belakang bola mata. Pada org usia muda yang menderita hiperopia ini
tanpa lensa masih bisa melihat dengan akomodasi penuh -* mata mudah
lelah. Untuk mengatasi digunakan lensa bikonveks
Astigmatismus
Kelainan pada mata, penglihatan buram, terjadi distorsi. Kesalahan refraksi
yg terjadi krn berkas cahaya jatuh pada garis2 di atas retina, bukan pada
titik2 tajam -) disebabkan berubahnya bentuk lengkungan lensa
Presbiopia
Mata tua Pada lansia, lensa kehilangan kemampuan berakomodasi.
Elastisitas lensa hilang, tidak dapat mencembung . jika dibutuhkan. Untuk
mengatasinya digunakan 2 jenis lensa yi lensa dekat dan jauh (bifokus)
Kelainan lainnya : Katarak, glaukoma, strabismus, buta warna
14. 3. INDERA PENDENGARAN.
Telinga merupakan indera pendengaran
Dipersarafi oleh saraf kranial ke-8/nervus auditorius
Terdiri dari telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam
Telinga bagian luar
Panjang2,5 cm
Sebagian besar mrp tulang rawan yang dapat bergerak ke atas dan
belakang
Terdiri dari : Aurikel/pinna/daun telinga yang membantu
mengumpulkan gelombang suara
Terdiri dari tulang rawan & jaringan fibrus, kecuali cuping telinga berupa
lemak. Meatus auditorius eksterna mentransmisikan getaran suara
menuju membran timpani
Telinga bagian tengah
Memisahkan membran timpani/rongga telinga dengan meatus auditorius
eksterna
Berupa ruangan berisi udara
Memiliki dinding tulang & membranosa
Sebelah belakang bersambung dg antrum mastoideus
Tuba Eustachius/faringo timpanik: celah pada rongga telinga tengah
menuju nasofaring Fungsi : tekanan udara pada kedua sisi gendang
telinga menjadi seimbang - cedera dan tuli dapat dihindari
Tuba akan tertutup pada keadaan istira hat, akan terbuka setiap
menelan makanan
15. Hubungan dg nasofaring -* jika ada infeksi, mudah menyebar
3 tulang pendengaran : - tulang kecil bersambung dari membran
timpani ke rongga telinga dalam Fungsi : Mengalirkan getaran suara dari
membran timpani menuju rongga telinga dalam
Malleus/martil : terkait dg membran timpani
Inkus/landasan : sisi luar bersambung dg malleus, sisi dalam
bersambung dg stapes
Stapes/sanggurdi : dikaitkan pada inkus, dasarnya yg bulat
panjang terkait dg membran yg menutup fenestra vestibula/tingkap
jorong
Prosesus Mastoideus
Bagian tulang temporalis, terletak di belakang telinga
Terdapat ruang udara pada bagian atasnya : antrum mastoideus
berhubungan dg telinga tengah
Telinga bagian Dalam
Terdiri dari berbagai rongga seperti pada tulang temporalis -*
labirin tulang, dilapisi membran -*labirin membranosa
16. Labirin tulang terdiri dari 3 bagian:
u Vestibula -* bagian tengah
u Kanalis/saluran semisirkuler -*bersambung dg vestibula
Saluran superior
Saluran posterior
Saluran lateral -* letaknya horisontal
Berfungsi : membantu serebelum dalam mengendalikan keseti mba nga n, serta
kesada ran a ka n ked udu ka n tu bu h u Kokhlea Tabung berbentuk spiral
seperti rumah siput -* membelit sumbu berbentuk kerucut -* modiulus Dalam tiap
belitan terdapat ujung akhir saraf pendengaran.
Cairan dalam labirin membranosa : endolimfe
Cairan di luar labirin membranosa, di dalam labirin tulang: Perilimfe,
Endolimfe & perilimfe -* mentransmisikan getaran suara dari rongga
telinga tengah ke ujung akhir saraf
Ada 2 tingkaT dalam kokhlea:
* Fenestra vestibuli/fenestra ovalis/ jendela oval ditutup o/ tulang stapes
* Fenestra kokhlea/fenestra rotunda/jendela bulat ditutup oleh sebuah
membran
Fungsi tingkap : getaran dapat dialihkan dari rongga telinga tengah ke
17. perilimfe - endolimfe - merangsang ujung saraf pendengaran
Nervus auditorius
Terdiri dr 2 bagian : saraf vestibuler & saraf kokhlear u Saraf vestibuler:
atau keseimbangan.
Serabut-serabut ini bergerak dari saluran vestibularis & semisirkuler ke
nukleus vestibularis yang terletak pada pertemuan antara pons dan
medula oblongata.
Saraf kokhlear Merupakan saraf pendengaran yg sebenarnya. Serabut
saraf yg keluar dari kokhlea ke nukleus khusus yg terletak di belakang
talamus -* ke pusat penerima akhir di korteks otak bagian bawah lobus
temporalis
PROSES PENDENGARAN
Mendengar merupakan persepsi bunyi
Ada 3 faktor penting terjadinya bunyi yi : frekwensi, intensitas & kualitas
bunyi.
Frekwensi : Jumlah getaran/vibrasi gelombang bunyi per detik. Makin
besarjumlah vibrasi tiap satuan waktu, makin tinggi bunyi tersebut.
Telinga normal manusia biasanya mendengar bunyi antara 20-2000 Hz
(audiosonik)
Intensitas : Intensitas bunyi tergantung pada panjang gelombang.
Makin besar panjang gelombang, makin keras bunyi. Intensitas bunyi
dinyatakan dengan B (bel) atau dB (desibel). Pembicaraan biasa : 60-70
dB, lalu lintas ramai: 80-90 dB, suara mesin jet 140-150 Db
18. Kualitas : kualitas/timbre bunyi ditentukan oleh jenis benda yg
bergetar. Mis. Bunyi alat musik piano akan terdengar berbeda dg biola
karena adanya faktor kualitas bunyi ini.
• Transmisi gelombang bunyi
* Gelombang bunyi masuk ke dalam telinga -* getaran pd membran
timpani terjadi pergerakan tulang2 kecil di dekatnya (pada telinga
tengah).
* Setelah energi bunyi mencapai tulang stapes & bergetar -* membran
halus dr jendela oval pada stapes bergerak mengirimkan getaran melalui
cairan perilimfe
*Getaran melalui membran Meissner berjalan ke endolimfe ke organ
Corti (bagian dendrit saraf auditorius tersusun di sekitar rambut pada
organ Corti)
* Getaran menggerakkan sel rambut pada membran -* dendrit akan
terstimulasi, impuls melalui saraf kokhlear akan menuju medula -* ke
lobus Temporalis
PROSES KESEIMBANGAN
Telinga dalam atau labirin terdiri dr saluran2 & merupakan struktur
kompleks yang berperan dalam pendengaran & kesetimbangan
Di dalam perilimfe di vestibula terdapat utrikula & sakula yg
dihubungkan satu sama lain dengan saluran kecil
Utrikula dan saluran semisirkuler berperan dalam kesetimba nga n &
propriosepsi (pengetahuan tentang letak tubuh dalam ruang)
19. 4. INDERA PENGECAPAN
Impuls pengecap dihantarkan oleh saraf kranial 7, 9, 10 ke medula
oblongata & pons
Impuls yang timbul juga akan bersinapsis dg serabut motorik yg
mempersarafi
o kelenj ludah
Reseptor kecap merupakan khemoreseptor, yang akan terangsang jika
ada zat (dalam keadaan terla rut -* diadaptasi dg cepat)
Ada 4 rasa utama : asin, asam, manis & pahit tidak semua bagian lidah
mempunyai kepekaan yang sama terhadap rasa2 tsb
o u Manis & asin : ujung lidah
o u Asam: lateral lidah
o u Pahit: pangkal lidah
Impuls yg timbul dari berbagai senyawa tidak hanya disampaikan ke
korteks otak, tetapi akan bersinapsis dg serabut motorik yg mempersarafi
kelenjar ludah. Makanan tertentu merangsang pengeluaran ludah yg
encer, sedangkan lainnya merangsang ludah yg kentala
Lidah mempunyai 2 kelompok otot :
o Otot intrinsik : gerakan halus
o Otot ekstrinsik : menghubungkan lidah pada
20. bagian disekitarnya
o Lidah terletak pada dasar mulut, pembuluh darah &
o urat saraf masuk & keluar dari pangkal lidah
5. INDERA PENCIUMAN
Yang berperan : epitel olfaktorius (pada bagian luar bulbus olfaktorius)
di bagian tengah septum nasal & bag lateral di atas konkha superior
Nervus olfaktorius atau saraf kranial ke-1 -* serabut sarafnya muncul
pada bagian atas selaput lendir hidung
Nervus olfaktorius dilapisi sel2 khusus yg mengeluarkan fibril-fibril
halus untuk berikatan dg serabut2 di bulbus olfaktorius
Dari bulbus olfaktorius, stimulus bergerak melalui traktus olfaktorius -*
mencapai daerah penerima akhir dalam pusat olfaktori di lobus
temporalis otak untuk ditafsi rkan
Syarat rasa penciuman : senyawa harus mudah menguap,
mempunyai sedikit kelarutan dalam air maupun lemak
Rasa penciuman distimulasi oleh gas atau unsur2 halus yg
terhirup. Rasa penciuman sangat peka, tetapi kepekaannya mudah
hilang, jika dihadapkan dg suatu bau yang sama untuk suatu waktu
yg cukup lama
Rasa penciuman diperlemah jika selaput lendir hidung sangat kering,
sangat basah atau membengkak. Mis. Orang yg terserang pilek
21. 6. INDERA PERABAAN
Kulit adalah organ indera perabaan. Kulit mempunyai berbagai sel saraf yang
menerima rangsang mengenai adanya perubahan di sekitar tubuh. Kulit mempunyai
dua lapisan, yaitu epidermis dan dermis. Epidermis adalah lapisan luar kulit.
Dermis adalah lapisan dalam kulit.
Sel-sel saraf di dalam kulit mendeteksi perubahan sentuhan, tekanan, dan temperatur
dan menghantarkan impuls ke otak atau sumsum tulang belakang. Sel-sel ini
membantu menikmati atau menghindari benda-benda di sekitar manusia.
Seperti pesan dari organ indera yang lain, pesan-pesan dari sel-sel saraf di dalam
kulit juga berjalan menuju otak besar. Di dalam otak besar pesan diterjemahkan
sebagai pesan-pesan panas, dingin, sakit, tekanan, atau sentuhan.
Ujung jari mempunyai berbagai macam reseptor. Dengan adanya reseptor
sentuhan ini, manusia dapat merasakan apakah suatu benda kasar atau halus,
panas atau dingin, ringan atau berat. Bibir peka terhadap panas dan melindungi dari
minuman panas yang bisa membuat lidah terasa panas. Sel-sel yang peka
terhadap tekanan di dalam dermis memberi tanda bahaya kepada bagian tubuh
sehingga tubuh bergerak untuk menghindari benda tajam agar tidak terluka.
Saraf sensoris yang berada pada kulit merupakan saraf telanjang, artinya saraf
yang tidak bermielin. Reseptor pada kulit bentuknya bermacam-macam sesuai
dengan fungsinya. Saraf sensoris banyak terdapat pada kulit sehingga kulit
tersebut juga sebagai reseptor (penerima rangsang). Dalam kulit terdapat ujung-
ujung saraf untuk menerima rangsangan. Ujung-ujung saraf tersebut memiliki
fungsi masing-masing.
22. Ujung-ujung saraf tersebut sebagai berikut:
Ujung saraf Ruffini, untuk mersakan nyeri;
Ujung saraf Merkel, untuk merasakan panas;
Ujung saraf Pacini, untuk merasakan tekanan;
Ujung saraf Meissner, untuk mersakan rabaaan;
Ujung saraf Krausse, untuk merasakan dingin.
Reseptor peraba terdapat pada kulit jari, bibir, dan relatif jarang pada kulit tubuh.
Nyeri otot yang terjadi sewaktu berkontraksi disebabkan berkurangnya atau
berhentinya aliran darah ke otot tersebut. Rangsangan yang diterima oleh
reseptor akan menuju langsung ke gaanglion korteks serebrum, masuk medula
spinalis, kemudian akan diteruskan ke medula oblongata.