1. Pendidikan Kewarganegaraan
Mata Kuliah Ciri Universitas
Universitas Mercu Buana - Jakarta
GEOSTRATEGI
Dosen :
Udjiani Hatiningrum
2. 1. Pengertian Geostrategi/Ketahanan Nasional.
Di Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi,
sebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD 1945, melalui proses pembangunan
nasional. Karena tujuan itulah maka ia menjadi doktrin pembangunan dan diberi nama
Ketahanan Nasional.Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi
geografis negara dalam menentukan kebijakan, tujuan dan sarana untuk mewujudkan
cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. Cita-cita proklamasi kemerdekaan yang
tertuang dalam pembukaan (preambule) konstitusi 1945 :
1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2) Memajukan kesejahteraan umum.
3) Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4) Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaaian
abadi, dan keadilan sosial.
Geostrategi Indonesia memberi arahan tentang bagaimana merancang strategi
pembangunan dalam rangka mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman, dan
sejahtera. Oleh karena itu, geostrategi Indonesia bukanlah merupakan geopolitik untuk
kepentingan politik dan perang, melainkan untuk kepenting kesejahteraan dan keamanan.
Geostrategi/Ketahanan Nasional Indonesia adalah strategi dalam memanfaatkan
konstelasi geografis negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan dan sarana-
sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia, serta memberi arahan tentang
bagaimana merancang strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih
baik, aman, dan sejahtera.Geostrategi merupakan suatu strategi memanfaatkan kondisi
geografi negara dalam menentukan kebijakan, tujuan, sarana untuk mencapai tujuan
nasional (pemanfaatan kondisi lingkungan dalam mewujudkan tujuan politik).Geostrategi
Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada
perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan.Dengan mengacu pada kondisigeografi bercirikan
1
3. maritim, maka diperlukan strategi besar (grand strategy) maritim sejalan dengan doktrin
pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar wilayah yang harus
dipertahankan adalah laut.Implementasi dari strategi maritim adalah mewujudkan
kekuatan maritim (maritime power) yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas
wilayah dari berbagai ancaman.
Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas
ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional
dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang
tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan
hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan
nasional.
2. Latar Belakang Geostrategi/Ketahanan Nasional.
Sejak proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa dan negara
Indonesia tidak luput dari berbagai gejolak dan ancaman baik dari dalam maupun luar
negeri.Berbagai permasalahan yang timbul pasca kemerdekaan benar-benar
mengguncang stabilitas nasional.Hal ini terbukti dengan adanya pergantian sistem politik
Indonesia selama beberapa periode.Namun negara kesatuan Republik Indonesia tetap
bertahan sebagai suatu bangsa dan negara yang merdeka, bersatu dan berdaulat.Hal
tersebut membuktikan bahwa bangsa Indonesia memiliki rasa nasionalisme yang kuat
sehingga bisa bertahan hingga kini.Sistem negara bersifat demokrasi Pancasila.Dengan
demikian kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan nasional yang
didasari oleh landasan idiil pancasila, konstitusional UUD’45, dan landasan visional
wawasan nusantara.
Dengan posisi geografis, potensi sumber kekayaan alam, serta besarnya jumlah dan
kemampuan penduduk yang di milikinya, Indonesia menjadi ajang persaingan
kepentingan dan perebutan pengaruh negara-negara besar. Hal tersebut secara langsung
maupun tidak langsung akan menimbulkan dampak negatif terhadap segenap aspek
kehidupan dan memengaruhi, bahkan membahayakan kelangsungan hidupdan
2
4. eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam rangka menjamin eksistensi
bangsa dan negara di masa kini dan di masa yang akan datang, bangsa Indonesia harus
tetap memiliki keuletan dan ketangguhan yang perlu di bina secara konsisten dan
berkelanjutan.
Dengan demikian, kondisi Kehidupan Nasional merupakan pencerminan Ketahanan
Nasional, yaitu kondisi yang harus di miliki dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. dan
konstelasi geografi Indonesia (Konsepsi ketahanan nasional Indonesia). Ketahanan
nasional diperlukan suatu bangsa agar timbul suatu kedamaian dan kestabilan
dalam hidup bernegara.
3. Tujuan Geostrategi/Ketahanan Nasional.
Geostrategi/Ketahanan Nasional di perlukan dalam menunjang keberhasilan pokok
pemerintahan, seperti tegaknya hukum dan ketertiban, terwujudnya kesejahteraan dan
kemakmuran, terselenggaranya pertahanan dan keamanan, terwujudnya keadilan hukum
dan keadilan sosial, serta dapatnya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri.
Berbagai konsep dasar serta pengembangan geostrategi Indonesia pada dasarnya
bertujuan untuk :
1) Menyusun dan mengembangkan potensi kekuatan nasional baik yang berbasis
pada aspek ideologi, politik, sosial budaya, bahkan aspek-aspek alamiah. Hal ini
untuk upaya kelestarian dan eksistansi hidup Negara dan Bangsa dalam
mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.
2) Menunjang tugas pokok pemerintah Indonesia dalam :
a) Menegakkan hukum dan ketertiban (law and order);
b) Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran (welfare and prosperity);
c) Terselenggaranya pertahanan dan keamanan (defense and prosperity);
d) Terwujudnya keadilan hukum & keadilan sosial ( yuridical justice & social
just ice);
e) Tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri (freedom of
the people).
3
5. 4. Fungsi Geostrtegi/Ketahanan Nasional.
Geostrategi/Ketahanan Nasional Indonesia mempunyai fungsi sebagai :
1) Daya tangkal.
Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, geostrategi Indonesia
ditujukan untuk menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan
tantangan terhadap identitas, integritas,eksistensi bangsa, dan negara Indonesia
dalam aspek :
a) Ketahanan pada aspek ideologi;
b) Ketahanan pada aspek politik;
c) Ketahanan pada aspek ekonomi;
d) Ketahanan pada aspek sosial budaya;
e) Ketahanan pada aspek pertahanan keamanan.
Ketahanan Nasional sebagai pengarah berfungsi menyatukan pola pikir, pola tindak, dan
cara kerja intersektor, antarsektor, dan multidisipliner.
Ketahanan Pada Aspek Ideologi :
Pengertian ideologi secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan-
gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan, kepercayaan-kepercayaan yang menyeluruh dan
sistematis yang menyangkut bidang politik, bidang Sosial, bidang Kebudayaan, bidang
Keagamaan (Soemargono : 8). Dalam panggung politik dunia terdapat berbagai macam
ideologi namun yang sangat besar peranannya, yaitu ideologi Liberalisme, Komunisme
serta ideologi Keagamaan. Dalam masalah inilah bangsa Indonesia menghadapi
berbagai benturan kepentingan ideologis yang saling tarik-menarik sehingga agar
bangsa Indonesia memiliki visi yang jelas bagi masa depan bangsa maka harus
membangun ketahanan ideologi yang berbasis pada falsafah bangsa sendiri yaitu
ideologi pancasila yang bersifat demokratis, nasionalistis, humanistis (bersifat
kemanusiaan) dan berkeadilan sosial.
4
6. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang memiliki tingkat keanekaragaman yang
tinggi.Sebagaimana diketahui bersama bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai
macam suku bangsa, yang dengan sendirinya memiliki beraneka ragam budaya masing-
masing. Selain itu bangsa Indonesia juga tersusun atas golongan, agama dan adapt
istiadat yang beraneka ragam. Pancasila sebagai suatu ideologi bangsa dan negara
Indonesia, kecuali sebagai prinsip persatuan dan kesatuan bangsa, juga berfungsi
mengarahkan perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai cita-citanya sehingga
peranannya sangat penting bagi kehidupan bernegara.Oleh karena itu membina ideologi
dalam kehidupan negara, pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk meningkatkan
ketahanan nasional.
Dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara upaya untuk meningkatkan
ketahanan nasional bidang ideologi dipengaruhi oleh sistem nilai, artinya
kemanfaatan ideologi sangat bergantung kepada serangkaian nilai yang
terkandung di dalamnya yang dapat memenuhi dan menjamin segala aspirasi dalam
kehidupan masyarakat baik secara pribadi, makhluk sosial, maupun sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Agar terwujudnya suatu ketahanan nasional bidang
ideologi secara strategis harus diwujudkan baik secara kenegaraan maupun secara
kewarganegaraan.Artinya suatu idelogi harus terealisasikan baik dalam kehidupan
perseorangan dalam berbangsa dan bernegara, maupun dalam kehidupan kenegaraan
secara formal. Oleh karena itu dalam pelaksanaan ideologi dibedakan atas dua macam
aktualisasi yaitu :
- Aktualisasi secara objektif, yaitu pelaksanaan ideologi dalam bidang
kenegaraan. Hal ini terwujud dalam suatu Undang-Undang Dasar negara serta
peraturan perundang-undangan lainnya serta dalam segala aspek
penyelenggaraan negara lainnya.
- Aktualisasi secara Subjektif, yaitu aktualisasi ideologi negara dalam kehidupan
para warga negara serta kehidupan kewarganegaraan secara perseorangan.
Dalam reformasi dewasa ini aktualisasi ideologi bangsa dan negara harus dikembangkan
ke arah keterbukaan dan kedinamisan ideologi, yang senantiasa mampu mengantisipasi
perkembangan zaman, iptek, peradaban, serta dinamika aspirasi masyarakat untuk
mencapai cita-cita reformasi.
5
7. Ketahanan Pada Aspek Politik :
Sejalan dengan pengertian ketahanan nasional secara umum, maka pengertian
ketahanan nasional bidang politik adalah kondisi dinamis suatu bangsa, yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan potensi
nasional menjadi kekuatan nasional, sehingga dapat menangkal dan mengatasi segala
kesulitan dan ganguan yang dihadapi oleh negara baik yang berasal dari dalam negeri
ataupun luar negeri. Politik dalam negeri adalah kehidupan kenegaraan berdasarkan
pancasila dan UUD 1945 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong
partisipasi masyarakat dalam suatu sistem.Unsur-unsurnya terdiri atas struktur politik,
proses politik, budaya politik, komunikasi politik, dan partisipasi politik. Mekanisme politik
yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat. Namun perbedaan tersebut tidak
menyangkut nilai dasar, sehingga tidak menjurus pada konflik fisik.Disamping itu,
timbulnya diagram-diagram mayoritas dan tirani minoritas harus dicegah.
Politik luar negeri adalah salah satu sarana pencapaian kepentingan nasional dalam
kepentingan antar bangsa. Politik luar negeri Indonesia yang berlandaskan pada
Pembukaan UUD 1945, yaitu melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, serta anti penjajahan bangsa satu
terhadap bangsa lainnya karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.
Garis politik luar negeri Indonesia adalah bebas dan aktif.Bebas artinya bahwa negara
Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang tidak sesuai dengan kepribadian
bangsa.Aktif berarti peran Indonesia dalam percaturan dunia internasional.Politik luar
negeri dikembangkan menurut prioritas dalam rangka, meningkatkan persahabatan dan
kerjasama antar negara serta antara negara berkembang dengan negara maju sesuai
dengan kemampuan demi kepentingan nasional.
Ketahanan Pada Aspek Ekonomi :
Bidang ekonomi merupakan suatu bidang kegiatan manusia dalam rangka mencukupi
kebutuhannya di samping alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Hal tersebut dalam ilmu
ekonomi menyangkut berbagai bidang antara lain permintaan,
6
8. penawaran, produksi, distribusi barang dan jasa. Bidang ekonomi tidak bisa dilepaskan
dengan faktor-faktor lainnya yang saling berkaitan. Perekonomian selain berkaitan dengan
wilayah geografi suatu negara, juga sumber kekayaan alam, sumber daya manusia, cita-
cita masyarakat yang lazimnya ideologi, akumulasi kekuatan, kekuasaan, serta
kebijaksanaan yang akan diterapkan dalam kegiatan produksi dan distribusi, nilai sosial
budaya, serta pertahanan dan keamanan yang memberikan jaminan lancarnya roda
kegiatan ekonomi suatu bangsa (Parmono, 1995).
Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat disebut sistem perekonomian
kerakyatan. Sistem ini menekankan bahwa suatu usaha bersama berarti bahwa setiap
warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama menjalankan roda
perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa.Dalam pengertian ini
individupun memiliki kesempatan untuk melakukan usaha, namun juga pemerintahan
negara sebagai lembaga hidup bersama juga ikut serta dalam kegiatan perekonomian
demi kesejahteraan rakyat secara bersama.Maka perekonomian tidak hanya dijalankan
oleh pemerintah berupa kegiatan badan-badan usaha milik negara, namun juga
masyarakat dapat turut serat dalam kegiatan perekonomian dalam bentuk usaha-usaha
swasta dalam berbagai bidang.
Ketahanan ekonomi adalah merupakan suatu kondisi dinamis kehidupan perekonomian
bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan, kekuatan nasional menghadapi serta
mengatasi segala tantangan dan dinamika perekonomian baik yang datang dari dalam
maupun tidak langsung menjamin kelangsungan dan peningkatan perekonomian bangsa
dan negara republik Indonesia yang telah diatur berdasarkan UUD 1945.Wujud
ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang
mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis, menciptakan
kemandirian ekonomi nasional yang berdaya saing tinggi, dan mewujudkan
kemakmuran rakyat yang secara adil dan merata.
Ketahanan Pada Aspek Sosial Budaya :
Istilah sosial budaya menunjukkan kepeda dua segi utama kehidupan bersama manusia,
yaitu segi kemasyarakatan atau sosial dan segi kebudayaan atau budaya. Pada
hakekatnya sosial adalahpergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat, yang
7
9. memiliki nilai-nilai kebersamaan, senasib sepenanggungan, dan solidaritas sebagai alat
pemersatu. Bangsa Indonesia adalah masyarakat Negara Indonesia dengan satu nasib
sepenanggungan, serta memiliki cita-cita bersama dalam kesatuan wilayah
Indonesia.Budaya pada hakekatnya adalah sistem nilai sebagai hasil cipta, rasa, dan
karsa manusia. Masyarakat budaya akan membentuk pola budaya, serta focus budaya.
Bahwa budaya Indonesia pada hakekatnya adalah satu, sedang corak ragam budaya
yang ada menggambarkan kekayaan budaya bangsa yang menjadi modal dan landasan
pengembangan budaya bangsa seluruhnya, yang hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh
bangsa.
Ketahanan nasional bidang sosial budaya adalah suatu kondisi dinamis sosial budaya
suatu bangsa, yang berisi keuletan, ketangguhan, dari kemampuan suatu
bangsa untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi
segala tantangan, permasalahan, gangguan, ancaman serta hambatan baik dari luar
maupun dari dalam negeri, yang langsung maupun tidak langsung dapat membahayakan
kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan Negara Republik Indonesia.
Ketahanan pada aspek sosial budaya merupakan salah satu pilar yang penting untuk
menyangga kelangsungan hidup bangsa dan Negara Republik Indonesia.Hal itu
dipertegas secara yuridis dalam UUD 1945 pasal 32.Wujud ketahanan bidang sosial
budaya tercermin dalam kehidupan sosial budaya bangsa, yang mampu membentuk
dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta
tanah air, berkualitas, maju, dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras,
serasi dan seimbang serta mampu menangkal penetrasi budaya asing yang tidak
sesuai dengan kebudayaan nasional.
Ketahanan Pada Aspek Pertahanan dan Keamanan :
Pertahanan mengandung makna suatu kemampuan bangsa untuk membina dan
menggunakan kekuatan nasional guna menghadapi ataupun menangkal rongrongan,
gangguan, ancaman maupun tekanan dari luar. Adapun keamanan mengandung arti
kemampuan bangsa untuk membina dan menggunakan kekuatan nasional untuk
menghadapi serta menangkal ancaman, gangguan, dan tantangan yang datang dari
8
10. dalam negeri. Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya upaya
seluruh rakyat Indonesia dalam mempertahankan dan mengamankan negara Indonesia
dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup bangsa
dan negara Kesatuan Republik Indonesia.Pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan
Republik Indonesia dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan, dan menggerakkan
seluruh potensi nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.Penyelenggaraan
pertahanan dan keamanan secara nasional merupakan salah satu fungsi utama
pemerintahan dan Negara Republik Indonesia dengan TNI dan Polri sebagai
intinya.Tujuannya adalah untuk menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka
mewujudkan Ketahanan Naional Indonesia. Wujud ketahanan, pertahanan, dan
keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi oleh kesadaran
bela negara seluruh rakyat. Kondisi ini mengandung kemampuan bangsa dalam
memelihara stabilitas pertahanan dan keamanan negara, mengamankan pembangunan
dan hasil-hasilnya, serta mempertahankan kedaulatan bangsa dan negara dan menangkal
segala bentuk ancaman.
Ketahanan pada Aspek Pertahanan dan Keamanan antara lain :
1) Pertahananan dan keamanan harus dapat mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya
bela negara, yang beriri ketangguhan, kemampuan dan kekuatan melalui
penyelenggaranaan Sishankamrata untuk menjamin kesinambungan
Pembangunan Nasional.
2) Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan dan
kedaulatan. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan mengamankan
kedaulatan negara. Karena itu, pertahanan dan keamanan harus diselenggarakan
dengan mengandalkan kekuatan dan kemampuan sendiri.
3) Pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan keamanan dimanfaatkan
untuk menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan demi kesinambungan
pembangunan nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan negara.
4) Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai harus dilindungi
dari segala ancaman dan gangguan agar dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
kesejahteraan lahir dan batin segenap lapisan masyarakat Indonesia.
9
11. 5) Perlengkapan dan peralatan untuk mendukung pembangunan kekuatan dan
kemampuan pertahanan dan keamanan sedapat mungkin dihasilkan oleh industri
dalam negeri. Karena ini, industri dalam negeri harus ditingkatkan kemampuannya.
6) Pembangunan dan penggunaan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan
keamanan harus diselenggarakan oleh manusia-manusia yang berbudi luhur, arif,
bijaksana, menghormati HAM, dan menghayati makna nilai dan hakikat perang
dan damai.
7) Sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, dan tentara nasional, TNI berpedoman
pada Sapta Marga yang merupakan penjabaran dari asas kerokhanian negara
Pancasila.
8) Kesadaran dan ketaatan masyarakat kepada hukum perlu terus menerus
ditingkatkan.
5. Sifat Geostrategi/Ketahanan Nasional.
Untuk mewujudkan ketahanan nasional, dilaksanakan dengan mengelola dan
menyelenggarakan kesejahteraan dan keamanan terhadap sistem kehidupan
nasional.Sifat-sifat ketahanan nasional adalah sebagai berikut :
1) manunggal;
2) mawas ke dalam;
3) kewibawaan;
4) berubah menurut waktu;
5) tidak membenarkan sikap adu kekuasaan dan adu kekuatan;
6) percaya pada diri sendiri; serta
7) tidak bergantung pada pihak lain.
6. Konsepsi Ketahanan Nasional.
Konsepsi adalah teori atau model yang merupakan pedoman dalam menciptakan ketahan
nasional melalui pembangunan seluruh aspek ketahan nasional. Seluruh aspek tersebut
meliputi aspek Trigatra ( tiga gatra) dan aspek Pancagatra (lima gatra). Model-
10
12. model yang ada dalam konsepsi ketahanan nasional meliputi :
1) Model Astragatra
2) Model Morgenthau
3) Model Alfred Thayer Mahan
4) Model Cline.
Model Astragatra :
Model Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang kehidupan manusia dan
budaya yang berlangsung di atas bumi degan memanfaatkan segala kekayaan alam.
Terdiri 8 aspek kehidupan nasional :
1) Tiga aspek (tri gatra) kehidupan alamiah, yaitu :
- Gatra letak dan kedudukan geografi;
- Gatra keadaan dan kekayaan alam;
- Gatra keadaan dan kemampuan penduduk.
2) Lima aspek (panca gatra) kehidupan sosial, yaitu :
- Gatra ideologi;
- Gatra Politik;
- Gatra ekonomi;
- Gatra sosial budaya;
- Gatra pertahanan dan keamanan.
Model astragatra merupakan model yang berisi delapan gatra yang terdiri atas trigatra
(Geografi, SDA, Demografi) dan Pancagatra (Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial dan
Budaya, aerta Pertahanan dan Keamanan). Secara matematis, model ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
K (n) = f (Trigatra, Pancagatra) t = f (G,D,A), (I,P,E,S,H) t
Keterangan :
K(n) = Kondisi kekuatan nasional yang dinamis
G = Kondisi Geografi
D = Kondisi Demografi
11
13. Dalam kamus umum Bahasa Indonesia edisi Balai Pustaka, Demografi berarti ilmu
kependudukan: ilmu tentang susunan, dan pertumbuhan penduduk; ilmu yang
memberikan uraian atau lukisan berupa statistik mengenai suatu bangsa dilihat dari
sudut sosial politik.
A = Kondisi Kekayaan Alam
I = Kondisi pemahaman dan pengamatan Ideologi
P = Kondisi Sistem Politik
E = Kondisi Sistem Ekonomi
S = Kondisi Sosial Budaya
H = Kondisi Sistem Hankam
f = fungsi dalam pengertian Matematis
t = Dimensi waktu
Antara trigatra dan pancagatra ada korelasi atau hubungan dan interdepensi atau
saling ketergantungan.Keduanya bersifat komprehensif integral di dalam astagatra.
Gatra Letak Geografis Negara Indonesia :
Letak geogragis negara Indonesia dikelompokkan dalam 4 gugusan yaitu:
a) Gugusan Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
b) Gugusan Kepulauan Maluku, terdiri dari halmahera, Ternate, Tidore, Seram Buru,
dan pulau-pulau di sekitarnya.
c) Gugusan Kepulauan Sunda Kecil meliputi pulau Bali, Lombok, Sumbawa, dan
sekitarnya.
d) Gugusan Kepulauan Sunda Besar meliputi Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan,
Sulawesi dan pulau- pulau kecil di sekitarnya.
Gatra Keadaan dan Kekayaan Alam :
Kekayaan alam merupakan potensi yang mampu mendukung dinamika ketahanan
naasional.Pemanfaatan kekayaan alam yang baik dan maksimal sangat diperlukan untuk
kelangsungan generasi berikutnya.
12
14. Gatra Keadaan dan Kemampuan Penduduk (Demografi):
Penduduk merupakan faktor dominan terwujudnya ketahanan nasional yang tangguh,
karena gatra lain sangat tergantung pada kualitas penduduk.
Gatra Ideologi :
Pancasila yang kita yakini kebenarannya akan mampu mengantar bangsa Indonesia
mewujudkan cita-cita maupun tujuan nasional bangsa Indonesia.
Gatra Politik :
Pemerintahan dan kebijakan di dalamnya hendaknya tetap berpihak pada kepentingan
nasional dengan mengutamakan kepentingan kelompok serta individu.Semua harus
dilaksanakan secara transparan dan demokratis.
Gatra Ekonomi :
Amanat UUD 1945 telah jelas menggariskan perekonomian rakyat, seperti pada pasal 33
UUD 1945 menyebutkan Perekonomian disusun bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.Cabang- cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
Gatra Sosial Budaya :
Pada hakekatnya sosial adalah pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang
memiliki nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas sebagai alat pemersatu.
Budaya pada hakekatnya adalah sistem nilai sebagai hasi cipta, rasa, dan karsa manusia.
Masyarakat budaya akan membentuk pola budaya, serta fokus budaya.
Gatra Pertahanan dan Keamanan :
Pertahanan dan keamanan NKRI bertujuan untuk menjamin tetap tegaknya NKRI yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dari segala macam ancaman, gangguan,
hambatan, atau juga tantangan baik dari dalam maupun dari luar.
13
15. Model Morgenthau :
Model Morgenthau bersifat deskriptif kualitatif diturunkan secara analitis atas tata
kehidupan nasional secara makro, sehingga ketahanan masyarakat bangsa terwujud
sebagai kekuatan. Morgentahu mengadakan observasi atas tata kehidupan nasional
secara mikro dilihat dari luar sehingga ketahanan masyarakat bangsa ditampilkan sebagai
kekuatan. Secara matematis, model ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
K (n) = f (Unsur Stabil), (Unsur Berubah)
K (n) = f (G,A), (T,M,D,C,L,O)
Keterangan :
K(n) = Kekuatan Nasional
G = Kemampuan Geografi
A = Kemampuan SDA
T = Kemampuan Industri
M = Kemampuan Militer
D = Kemampuan Demografi
C = Karakter Nasional
L = Moral Nasional
O = Kualitas Diplomasi
Model Alfred Thayer Mahan :
Model ini menganggap bahwa kekuatan nasional suatu bangsa dapat dipenuhi apabila
bangsa tersebut memenuhi unsur-unsur berikut :
1) geografi
2) bentuk dan wujud bumi
3) Luas wilayah
4) Jumlah penduduk
5) watak nasional atau bangsa
6) Sifat pemerintahan.
14
16. Menurut Mahan, kekuatan negara tidak hanya tergantung pada faktor luasnya akses
ke laut dan bentuk pantai dari wilayah negara.
Ada empat faktor alamiah yang mempengaruhi pembentukan kekuatan laut (sea
power) suatu negara :
1). Situasi geografi, khususnya mengenai morfologi, topografinya
2). Kekayaan alam dan zona iklim
3). Konfigurasi wilayah Negara yang mempengaruhi karakter rakyat dan orientasinya.
4). Jumlah penduduk.
Model Cline :
Model Cline melihat suatu negara dari luar sebagaimana dipersepsikan oleh negara lain.
Baginya hubungan antar negara pada hakekatnya amat dipengaruhi oleh persepsi suatu
negara terhadap negara lainnya, termasuk di dalamnya persepsi atas sistem penangkalan
dari negara lainnya. Model Cline ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
P (p) = (Cr + M + E) (S + W)
Keterangan :
P(p) = Perceived Power, Kekuatan Nasional sebagaimana dipersepsikan oleh negara
lain
Cr = Critical mass, yaitu strategi antara potensi demografi dengan geografi
M = Kemampuan Militer
E = Kemampuan Ekonomi
S = Strategi Nasional
W = Kemampuan nasional atau tekad rakyat untuk mewujudkan strategi nasional.
Model ini (Cr + M + E) merupakan faktor yang berwujud, sedangkan (S + W) yaitu bagian
yang tidak berwujud.Faktor yang tangible (berwujud), yaitu critical mass, yang
dipresentasikan sebagai penjumlahan dari potensi demografi dan geografi yang efektif
untuk menunjang pembentukan kekuatan nasional. Menurutnya, suatu negara akan
muncul sebagai kekuatan besar apabila ia memiliki potensi geografi besar (wilayah besar)
dan SDA yangbesar pula. Model ini mengatakan bahwa suatu negara kecil
15
17. bagaimanapun majunya tidak akan bisa memproyeksikan diri sebagai negara besar.
Sebaliknya, suatu negara dan wilayah yang besar akan tetapi jumlah penduduknya yang
kecil juga tidak akan menjadi negara yang besar walaupun berteknologi maju.
7. Komponen Strategi Astragatra.
Komponen strategi Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang
kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini.Dengan
memanfaatkan dan menggunakan secara memadai segala komponen strategi tersebut,
dapat dicapai peningkatan dan pengembangan kemampuan nasional.Komponen
astragatra adalah komponen strategi yang terdiri atas delapan gatra (aspek).Delapan
gatra (aspek) ini dapat diklasifikasikan dalam dua bagian yang meliputi :
1) Trigatra.
Trigatra adalah komponen yang bersifat alamiah (tetap). Komponen ini meliputi
tiga unsur yaitu :
a. Aspek Geografi adalah aspek yang berkaitan dengan letak kondisi numi di
mana negara berada. Pengaruh letak geografi terhadap politik melahirkan
geopolitik (wawasan nusantara) dan geostrategi (ketahanan nasional).
Beberapa wawasan nasional yang tumbuh karena pengaruh geografi
adalah :
- wawasan benua adalah cara pandang negara yang dilandasi
lingkungan negara yang serba daratan (benua) atau yang dikenal
dengan Land Locked Country.
- wawasan bahari adalah cara pandang negara yang dipengaruhi
oleh kondisi negara yang bersifat archipelago, tetapi negaranya
sendiri bersifat daratan.
- wawasan dirgantara adalah cara pandang negara yang dipengaruhi
oleh kondisi wilayah dirgantara yang strategis bagi penempatan
GSO (Geo Stationary Orbit).
16
18. - wawasan kombinasi adalah cara pandang negara yang dipengaruhi
oleh kondisi geografis negara yang memiliki wilayah daratan, lautan,
dan udara yang strategis (relatif berimbang).
Dalam kaitannya dengan wawasan nasional di atas, Indonesia dapat
dikategorikan sebagai negara kesatuan yang menganut wawasan
kombinasi atau wawasan nusantara.
b. SDA (Sumber Daya Alam) :
Kekayaan alam yang terkandung dalam SDA indonesia dapat dibagi tiga
golongan, yaitu ;
- Hewani (fauna) adalah sumber daya alam yang menjadi sumber
bahan makanan yang berasal dari binatang (hewan).
- Nabati (flora) adalah sumber daya alam yang dapat menjadi sumber
bahan makanan yang berasal dari unsur tumbuh-tumbuhan,
- Mineral (tambang) adalah sumber daya alam yang memiliki nilai
tambah bagi devisa negara yang berasal dari eksplorasi dalam
bumi.
Asas pengelolaan SDA meliputi asas maksimal, lestari, dan daya saing.
c. Keadaan dan Kemampuan Penduduk.
2) Pancagatra.
Komponen strategi pancagatra adalah gatra ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan.Pancagatra merupakan kelompok gatra yang
intangible atau bersifat kehidupan sosial. Pancagatra yang merupakan aspek
sosial kemasyarakatan / Ipoleksosbudhankam :
a. Ideologi;
b. Politik;
c. Ekonomi;
d. Sosial Budaya;
e. Pertahanan Keamanan / Hankam.
17
19. 8. Hubungan Komponen Strategi Antargatra.
1). Komponen Strategi Trigatra.
a. Gatra Geografi dan Sumber Kekayaan Alam.
b. Gatra Geografi dan Penduduk.
c. Gatra Kekayaan Alam dan Penduduk.
2). Hubungan Antarkomponen dalam Pancagatra.
Komponen ini bersifat intangible atau bersifat kehidupan sosial. Komponen ini
meliputi :
a. Gatra Ideologi
b. Gatra Politik
c. Gatra Ekonomi
d. Gatra Sosial Budaya
e. Gatra Hankam.
9. Implementasi Ketahanan Nasional.
Implementasi dalam kehidupan pertahanan dan kemamanan adalah menumbuhkan
kecintaan pada tanah air dan membentuk sikap bela Negara pada setiap WNI
.Memperkokoh ketahanan nasional, melalui cara-cara :
1) Mewujudkan stabilitas keamanan dengan mengedepankan supermasi hukum dan
menghormati hak asasi manusia (HAM) ;
2) Mewaspadai oknum oknum subversit dari dala maupun luar yang memanfaatkan
luasnya wilayah Indonesia untuk melakukan aksi-aksinya untuk memecah
keutuhan NKRI;
3) mengalokasikan anggaran yang memadai pada batas kebutuhan minimal kepada
TNI dan Polri untuk meningkatkan profesionalisme dalam bidang tugasnya masing-
masing dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya;
4) melaksanakan pembangunan nasional yang berbasis pada Sumber Daya Nasional
(Sumdanas) dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.
18
20. Implementasi Bidang Politik:
1) Menghadapi globalisasi perlu peningkatan kompetensi diplomat menjadi
perunding internasional
2) Politik bebas dan aktif
3) Banyak kasus disintegrasi disebabkan ketidak adilan politik, hukum, ekonomi
dan budaya.
4) Sistem politik yang demokratis
5) Sistem birokrasi yang efisien
Implementasi Bidang Ekonomi :
1) Kebijakan fiskal (pungutan dan restribusi)
2) Industri berbasis sumberdaya dalam negeri
3) Swasembada pangan
4) Iklim investasi baik
5) Ekonomi kerakyatan
6) Mengurangi campur tangan pemerintah
7) Sistem ekonomi yang sehat, transpran dan efisien
Implemetnasi bidang sosial budaya :
1) Meningkatkan HDI (Human Development Index ) Indonesia (pendidikan, kesehatan
dan lingkungan)
2) Wajib belajar
3) Penataan ruang: tata guna lahan dan kelestrarian lingkungan hidup
4) Meningkatkan disiplin masyarakat
5) Meningkatkan peran perempuan dalam segala kehidupan
6) Peningkatan kualitas pendidikan agama
Implementasi Bidang Hukum :
1) Profesionalisme aparat penegak hukum
2) Pemberantasan korupsi
3) Kesadaran HAM
4) Mengembangkan budaya hukum
5) Proses peradilan yang cepat, mudah dan murah
19