1. IDENTIFIKASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN PANAS BUMI BONJOL
MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI
KABUPATEN PASAMAN, SUMATERA BARAT
Proposal Tugas Akhir
Rokki Pompom Sihombing
118110037
Dosen Pembimbing 1
Dr. Eng. Alamta Singarimbun, M.Si.
Dosen Pembimbing 2
Indra Pardede, Ph.D.
Dosen Penguji 1
Muhammad Ragil Setiawan, S.Pd., M.Sc.
Dosen Penguji 2
Agustina Widiyani, M.Si.
2. Pendahuluan
Outline
• Latar Belakang
• Rumusan Masalah
• Tujuan
• Batasan Masalah
• Geologi Regional
• Metode Resistivitas
• Metode Geolistrik Resistivitas
• Energi Panas Bumi
• Klasifikasi Panas Bumi
• Sistem Panas Bumi Daerah
Penelitian
• Penelitian Terdahulu
• Waktu dan Tempat
Penelitian
• Jenis Data
• Alat dan Bahan
• Diagram Alir Penelitian
• Langkah Penelitian
• Interpretasi Data
Tinjauan Pustaka Pelaksanaan Penelitian
3. Pendahuluan (1)
Latar Belakang
Gambar 1. Sumber mata air panas sungai takis di
Kecamtan Bonjol[3].
[1] M.F. Khasmadin dan U. Harmoko, J. Energi Baru dan Terbarukan, 2021.
[2] F. Hutapea dkk, 2009.
[3] D. Kusnaidi dkk, Pus. Sumber Daya Geol.. 2007.
• Cadangan potensi panas bumi indonesia
mencapai 29,5 GW [1].
• Terdapat beberapa mata air panas yaitu: Mata
air panas sungai takis, mata air panas limau,
mata air panas kambalan dan mata air panas
hangat baru [2].
4. Pendahuluan (2)
Rumusan Masalah
1. Pada kedalaman berapa potensial air panas di
daerah pengukuran berdasarkan pengolahan data
menggunakan software progress ?
2. Bagaimana struktur lapisan bawah permukaan
prospek panas bumi bonjol Kabupaten Pasaman,
Sumatera Barat berdasarkan dari hasil nilai
resistivitas dengan menggunakan metode geolistrik
konfigurasi schlumberger ?
Tujuan
1. Untuk mengetahui kedalaman air panas pada
pengukuran berdasarkan pengolahan data
menggunakan software progress didaerah panas
bumi bonjol, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat.
2. Untuk mengetahui lapisan bawah permukaan
daerah panas bumi Bonjol, Kabupaten Pasaman,
Sumatera Barat.
Batasan Masalah
1. Penelitian ini dilakukan di Kecamtan Bonjol,
Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat
menggunakan metode geolistrik konfigurasi
schlumberger.
2. Data yang digunakan adalah data sekunder
yang diperoleh dari Pusat Sumber Daya
Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (PSDMBP).
3. Dilakukan pengukuran 1 dimensi sounding.
4. Terdiri dari 3 lintasan sounding.
5. Interpretasi penampang struktur lapisan
bawah permukaan pada penelitian ini
menggunakan software progress.
5. Tinjauan Pustaka (1)
Geologi Regional
Gambar 2. Geologi regional panas bumi bonjol [4].
[3] D. Kusnaidi dkk, Pus. Sumber Daya Geol., 2007.
[4] W. Joni dan D. Hermawan, IOP Conf. Ser. Earth Environ. Sci., 2020.
6. Tinjauan Pustaka (2)
Metode Resistivitas
Gambar 3. Arus listrik melalui silinder homogen [5].
Konsep dasar metode resistivitas yaitu Hukum
Ohm, yang dinyatakan dalam:
(1)
Batuan memiliki sifat-sifat kelistrikan. Berdasarkan
nilai resitivitasnya batuan dibedakan menjadi 3
yaitu, konduktor baik, sedang dan isolator.
[5] P. Kearey dkk, An Indroduction to Geophysics, Blackwell science, 2002.
7. Metode Geolistrik Resistivitas
Tinjauan Pustaka (3)
Metode geolistrik adalah metode yang mempelajari sifat
kelistrikan suatu batuan untuk mengetahui keadaan bawah
permukaan bumi [6]. Pengukuran resistivitas diperoleh dengan
asumsi bahwa bumi adalah berupa homogen isotropis. Nilai
resistivitas semu dapat dinyatakan dalam :
(2)
[6] W. M. Telford dkk, Applied Geophysics, Cambridge University Press, 1990.
Gambar 4. Conrad Schlumberger.
8. Tinjauan Pustaka (4)
Konfigurasi Schlumberger
Gambar 5. Konfigurasi schlumberger.
Konfigurasi schlumberger merupakan salah satu
konfigurasi yang digunakan untuk mengetahui
nilai resistivitas.
Faktor geometri dalam konfigurasi
schlumberger:
Resistivitas konfigurasi schlumberger:
9. Tinjauan Pustaka (5)
Energi Panas Bumi
Gambar 6. Skema sistem panas bumi [7].
Energi panas bumi bersumber dari letusan
gunung berapi, air panas, tanah beruap dan
mata air panas. Energi panas bumi merupakan
energi yang sangat efisien [9].
[7] M.G dan V. Loksha, Word Bank Tech. Rep., 2002.
[8] A. Wachtel, Chelsea CkubHouse, 2009.
[9] V.B. Svalova, IOP Conf. Ser. Earth Environ. Sci., 2019.
Geothermal
geo therme [8]
10. Tinjauan Pustaka (6)
[4] W. Joni dan D. Hermawan, IOP Conf. Ser. Earth Environ. Sci., 2020.
[7] M.G dan V. Loksha, Word Bank Tech. Rep., 2002.
[10] A. S. Helen dkk, Univ. Gajah Mad aga, 2019.
[11] A. Zaenudin dan R. Ahmad. 2013.
Sistem Panas Bumi daerah Penelitian
• Sistem panas bumi vulkanik.
• Temperatur suhu diperkiraan bersuhu 180°C [10].
• Tersusun atas satuan batuan piroklastik
gunungapi [11].
• Pada tahun 2020 Wiwid dkk melakukan
penelitian untuk mengetahui delinasi area
panas bumi. Hasil penelitian yang di peroleh
terdapat 2 zona indikasi panas bumi [4].
Penelitian
Terdahulu
Sistem Panas Bumi [7]
Vulkani
k
Kendali rekahhan
konvektif
Klasifikasi Panas
Bumi
Sedimen
Tekana
n
Rekayas
a
11. Pelaksanaan Penelitian (1)
Waktu dan Tempat Penelitian
• Dilaksanakan pada Juli 2022 sampai
selesai.
• Penelitian ini terletak di Kecamata Bonjol,
Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera
Barat.
• Secara geografis penelitian ini berada
0°0’17,75”LU - 100°11’59,04” BT dan
0°1’19,10”LS - 100°13’20,58” BT.
Gambar 7. Peta desain penelitian (google earth).
12. Diagram Alir Penelitian
Pelaksanaan Penelitian (2)
Gambar 8. Diagram alir penelitian.
Alat dan Bahan
• Komputer/Laptop
• Microsoft Office Excel
• Microsoft Office word
• Notepad++
• Software Progress 3.0 [12]
• Software ArGis
Jenis Data
Data yang digunakan pada penelitian
ini merupakan data sekunder. Data
penelitian diperoleh dari Pusat
Sumber Daya Mineral, Batubara dan
Panas bumi (PSDMBP).
[12] Progress v3.0, PT. Aneka Tambang (Tbk),
2001.
13. Gambar 9. Pengolan data menggunakan software progress.
Pelaksanaan Penelitian (3)
Gambar 8. Diagram alir penlitian
14. Pelaksanaan Penelitian (4)
Interpretasi Data
Gambar 10. Interpretasi data.
• Studi Literatur
• Pengumpulan Data Sounding
• Data Geologi
• Pengolahan Data
• Interpretasi Data
• Kesimpulan
Langkah Penelitian