SlideShare a Scribd company logo
1 of 56
1
Coaching for Optimal
Performance
2
Contents
1. Karakteristik Coach yang Baik
2. Elemen-elemen dari Sesi Coaching yang Baik
3. Ketrampilan Komunikasi untuk Coaching yang
Efektif
4. Lima Langkah Coaching untuk Optimalisasi
Kinerja
5. Strategi Coaching untuk Tipe Kepribadian yang
Berbeda-beda
3
Karakteristik dari Coach
yang Baik
4
Karakteristik Coach yang Baik
Positive
Goal-oriented
Supportive
Fokus
Penuh
Perhatian
5
Positif
• Tugas anda bukan melakukan
koreksi kesalahan, mencari
kesalahan atau menyalahkan
• Fungsi anda adalah untuk
mengembangkan produktifitas
karyawan dengan cara melakukan
coaching yang mendorong kineja
unggul
Karakteristik Coach yang Baik
6
Supportive
• Tugas anda sebagai coach adalah
untuk membantu staf Anda
mendapatkan apa yang mereka
butuhkan guna menuntaskan
pekerjaan dengan baik
• Kebutuhan ini dapat mencakup
kebutuhan fasilitas kerja, waktu Anda
untuk berdiskusi, ataupun berupa
instruksi kerja yang jelas
Karakteristik Coach yang Baik
7
• Sampaikan tugas-tugas yang Anda
berikan dengan sasaran yang jelas
dan terukur
• Komunikasikan tugas dan sasaran
tersebut kepada setiap staf/pekerja
agar mereka tahu apa yang
diharapkan darinya
Karakteristik Coach yang Baik
Goal
Oriented
8
Fokus
• Coach yang baik bersifat spesifik dan
fokus
• Fokus pada tindakan yang hendak
diperbaiki kualitasnya, dan spesifik
ketika merancang solusi untuk
meningkatkan kinerja
Karakteristik Coach yang Baik
9
Penuh
Perhatian
• Coach yang baik memberikan
perhatian (care) dan peduli terhadap
segenap tantangan yang tengah
dihadapi stafnya.
• Ia senantiasa melibatkan diri
bersama-sama dengan staf untuk
merumuskan tindakan
pengembangan terbaik yang
diperlukan para staf-nya.
Karakteristik Coach yang Baik
10
Bos vs. Coach
Boss
• Banyak bicara
• Memegang kendali
• Memerintah
• Bekerja untuknya
• Menyalahkan
• Menjaga jarak
• Banyak mendengarkan
• Memegang komitmen
• Challenge
• Bekerja bersama
• Bertanggung jawab
• Menjaga hubungan
Coach
11
Keuntungan Coach yang Baik
Meningkatkan kinerja dan produktivitas pegawai
Membantu mengembangkan kompetensi karyawan
Membantu mendiagnosa permasalahan kinerja
Membantu memperbaiki kinerja yang kurang memuaskan
Membina hubungan kerja yang produktif
12
Elemen Kunci untuk
Membangun
Good Coaching Session
13
Elemen dari Sesi Coaching yang Baik
Adanya
Tujuan yang
Jelas
Penetapan
Ground
Rules
Selalu
Fokus
Membangun
Dialog
Berbicara
dengan
Jelas
Bersikap Open
Mind
14
Menentukan
Tujuan
• Memiliki tujuan yang jelas pada
permulaan sesi coaching akan
sangat membantu Anda
membangun sebuah diskusi yang
fokus dan produktif
Elemen dari Sesi Coaching yang Baik
15
Menentukan
Ground
Rules
• Setiap sesi coaching yang baik
mesti disertai dengan sejumlah
“aturan main” yang jelas, semisal :
berapa lama durasi pertemuan,
peran yang jelas dari atasan
ataupun bawahan yang di-coach,
ataupun aturan mengenai skema
tindak lanjut dari sesi coaching.
Elemen dari Sesi Coaching yang Baik
16
Selalu
Fokus
Beberapa panduan untuk menjaga
tetap fokus :
• Mencegah adanya “interupsi”
semua yang dapat merusak
atmosfer pertemuan
• Jangan melihat ke desktop atau
PDA anda
• Fix phone dan HP sebaiknya juga
di-off agar tidak memberikan
gangguan
Elemen dari Sesi Coaching yang Baik
17
Membangun
Dialog
• Bangunlah dialog yang konstruktif,
bukan monolog
• Jika anda melakukan coach
dengan baik, pegawai anda
seharusnya yang berbicara lebih
banyak
Elemen dari Sesi Coaching yang Baik
18
Berbicara
yang jelas
• Tips ini akan membangun
komunikasi lebih efektif :
• Gunakan istilah yang paling
sederhana dan umum
• Hindari menggunakan jargon
• Berusaha spesifik
• Menggunakan ilustrasi dan
contoh konkrit yang sudah
familiar
Elemen dari Sesi Coaching yang Baik
19
Bersikap
Open Mind
• Sebuah sesi coaching akan
berlangsung dengan baik, jika
semua pihak bersikap open mind.
• Bersikapkah terbuka terhadap
beragam ide dan masukan, guna
merumuskan solusi yang paling
efektif
Elemen dari Sesi Coaching yang Baik
20
Ketrampilan Komunikasi
untuk Coaching yang Efektif
21
Tujuh Prinsip Komunikasi untuk Coach
1. Haluskan kata ‘kamu’ atau ubah kata ‘saya’ untuk
menghindarkan suara yang seolah menekan
• Daripada : ‘Kamu harus….’, ucapkan ‘Dapatkah
anda….’ atau ‘Dapatkah anda untuk ….’
2. Fokus kepada Solusi, bukan permasalahan
• Daripada ‘Kita kehabisan susu….’, ucapkan ‘Kita
akan pergi berbelanja untuk membeli susu’
22
3. Ganti kata Tidak Bisa menjadi Bisa
• Dari pada ‘ Kita tidak dapat melakukan itu sampai
minggu depan’, ucapkan ‘ Kita dapat melakukan
hal itu minggu depan’.
4. Mengambil tanggung jawab – jangan menyalahkan
• Dari pada ‘Ini bukan kesalahan saya’, ucapkan ‘Ini
yang dapat kita lakukan untuk menyelesaikan
permasalah tersebut’.
Tujuh Prinsip Komunikasi untuk Coach
23
5. Ucapkan apa yang anda inginkan, bukan apa yang tidak anda
inginkan
• Daripada ‘Jangan menyetir mobil terlalu cepat’, ucapkan
‘Menyetirlah dengan hati-hati’
6. Fokus ke depan, bukan masa lalu
• Daripada “Saya telah memberi tahu kamu sebelumnya…”
ucapkan “Mulai sekarang dan seterusnya…….”
7. Bagi informasi daripada berdebat dan menuduh
• Daripada ‘Bukan, anda salah’, ucapkan ‘Saya melihatnya
seperti ini….’
Tujuh Prinsip Komunikasi untuk Coach
24
Menggali Informasi dengan EARS
E – explore dengan mengajukan pertanyaan
A – affirm/nyatakan kalau anda mendengarkan
R – refleksikan bahwa anda memahaminya
S – silence/diam, lebih banyak mendengarkan
25
Untuk mendengarkan lebih efektif…..
Perhatikan Penampilan Fisik – bahasa tubuh yang tepat
akan membantu kita untuk fokus kepada pembicara dan
mendorong pembicara untuk lebih memberikan banyak
informasi kepada kita
Perhatikan sisi mental – ikuti arah pikiran pembicara,
dengarkan untuk bisa memahami, jangan menilai,
dengarkan dulu, baru melakukan penilaian
Teliti pengucapan – makna, kejelasan, teliti lebih lanjut,
rangkum pemahaman anda
26
Kebiasaan yang Baik untuk menjadi Pendengar yang Efektif
• Melihat ke pembicara untuk mengetahui bahasa tubuhnya
dan mengambil nuansa pembicaraan
• Mengajukan pertanyaan
• Memberikan waktu bagi pembicara untuk menekankan
pikiran mereka
• Memberikan mereka kesempatan untuk menyelesaikan
apa yang mereka katakan sebelum memberikan pendapat
• Tetap santai, tenang, dan mengendalikan emosi
• Merespon dengan anggukan dan ‘uh-uhms’
27
Mengajukan Pertanyaan dalam Sesi Coaching
Pertanyaan yang efektif adalah yang singkat
Pertanyaan yang efektif adalah fokus
Pertanyaan yang efektif adalah yang relevan
Pertanyaan yang efektif adalah yang membangun
28
Pertaanyaan
yang efektif
adalah yang
singkat
• Pertanyaan yang terlalu panjang
dan bertele-tele dapat
mengaburkan substansi
pertanyaan Anda
• Kalimat yang pendek tidak
hanya mudah diucapkan, tetapi
juga mudah dipahami
Mengajukan Pertanyaan dalam Sesi Coaching
29
Pertaanyaan
yang efektif
adalah yang
fokus
• Targetkan satu subjek khusus
untuk setiap pertanyaan
• Jika anda tidak melakukannya,
anda akan menghasilkan
jawaban yang tidak berarti
Mengajukan Pertanyaan dalam Sesi Coaching
30
• Jaga pertanyaan anda tetap
kepada subjek dan target
• Jika jawaban melenceng dari
tujuan, sebaiknya upayakan agar
kembali ke fokus
Pertaanyaan
yang efektif
adalah yang
relevan
Mengajukan Pertanyaan dalam Sesi Coaching
31
• Anda harus menonjolkan hal
yang positif dalam mengajukan
pertanyaan, bukan karena anda
harus terlihat menyenangkan,
tetapi karena hal itu akan
pertanyaan Anda menjadi lebih
efektif
Pertaanyaan
yang efektif
adalah yang
membangun
Mengajukan Pertanyaan dalam Sesi Coaching
32
Pertanyaan Eksploratif
Pertanyaan
terbuka
Pertanyaan terbuka memberikan banyak
informasi karena memberikan kesempatan
kepada individu untuk menjelaskan hal
terpenting
Probing
Questions
Probing questions digunakan untuk
mengelaborasi secara lebih detil isu yang
tengah didiskusikan
33
Pertanyaan Tertutup vs Terbuka
Apa yang terjadi? Apa penyebab hal itu ?
Apakah perjalan anda lancar? Apa yang anda siapkan untuk
menyelesaikan perjalanan anda?
Apakah anda menyukai Dalam hal apa menurut anda bahwa
kandidatnya? kandidat ini sesuai dengan yang
kita inginkan?
Apakah meeting anda berjalan Apa yang terjadi dalam meeting?
dengan baik?
34
Beberapa Probing Questions
• Apakah Anda dapat lebih spesifik?
• Apakah Anda dapat memberikan contohnya
kepada saya?
• Apa yang terjadi kemudian?
• Apa contohnya?
• Menurut Anda, apakah yang menjadi
penyebabnya?
• Apakah Anda dapat memberitahukan kepada saya
secara detail?
35
Lima Langkah untuk Sesi
Coaching yang Efektif
36
Lima Langkah Coaching
Gambarkan
masalah
kinerja secara
profesional
Diskusikan
penyebab
masalahnya
Kenali dan
catat solusi
yang
mungkin
Kembangkan
rencana
tindakan
secara
spesifik
Atur sesi
lanjutan
37
Gambarkan Masalah Kinerja
Gambarkan
masalah
kinerja
secara
profesional
• Saat Anda menggambarkan permasalahan,
Anda harus lebih spesifik.
• Tunjukkan level kinerja yang dapat diterima
(kuantitas atau kualitas) dan tunjukkan
secara langsung kepada karyawan jika
hasil mereka tidak sesuai dengan level
tersebut.
• Dengan mengacu ke data-data yang ada
dapat membantu Anda dalam menunjukkan
permasalahan yang ada kepada karyawan.
• Penting bagi Anda untuk membuka diskusi
ini dengan cara yang positif, bukan dengan
cara mengancam
38
Diskusikan
penyebab
masalahnya
• Tetap santai dan bersahabat
• Kumpulkan seluruh informasi yang
Anda dapatkan mengenai
permasalahan yang ada dengan
menanyakan pertanyaan terbuka
(pertanyaan umumnya dimulai dengan
kata-kata seperti “Bagaimana”, “Apa”,
“Siapa”, dan “Kapan”)
• Pertanyaan ini akan membawa Anda
semakin dekat dengan sumber
permasalahan
Diskusikan Penyebab Masalahnya
39
Diskusikan
penyebab
masalahnya
• Anda mungkin merasa inilah saatnya
untuk menanyakan beberapa
pertanyaan secara spesifik yang
dirancang untuk memperjelas dan
menunjukkan penyebabnya dengan
tepat
• Ketika karyawan mengungkapkan
kekhawatiran atau kefrustasian dalam
menjalani faktor-faktor yang tidak dapat
dikendalikannya, maka itulah saat yang
tepat bagi Anda untuk mendengarkan
dan menanggapi dengan empati.
Diskusikan Penyebab Masalahnya
40
Mendiagnosa Permasalahan Kinerja
Role Expectations
Kemampuan (Keterampilan dan
Pengetahuan)
Desain Pekerjaan
Lingkungan Kerja
Masalah / Motivasi Pribadi
Permasalahan
kinerja
kebanyakan
berkaitan
dengan satu
(atau lebih )
dari lima faktor
berikut :
41
Role
Expectations
Kemampuan
(keterampilan
dan
pengetahuan)
• Apakah karyawan mengetahui apa
yang diharapkan darinya? Apakah dia
mengetahui juga apabila terjadi
permasalahan?
• Apakah karyawan memiliki
keterampilan, kemampuan, dan bakat
yang diperlukan untuk melakukan
pekerjaannya? Apakah dia
mendapatkan mentor untuk dapat
melakukan pekerjaannya dengan baik?
Mendiagnosa Permasalahan Kinerja
42
Desain
Pekerjaan
Lingkungan
Kerja
• Apakah karyawan memiliki alat dan
sumber daya yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaannya? Apakah
sistem yang ada telah mendukung
pencapaian kinerja yang baik?
• Apakah kinerja yang baik diberikan
penghargaan? Apakah kinerja yang buruk
tetap di hargai? Apakah karyawan
diperlakukan dengan adil? Apakah kondisi
pekerjaan mendukung pencapaian kinerja
yang baik?
Mendiagnosa Permasalahan Kinerja
43
Masalah/
Motivasi
Pribadi
• Apakah ada permasalahan kehidupan
pribadi karyawan yang mempengaruhi
kinerjanya? Apakah sikap karyawan
telah menghalangi kesuksesan
karyawan tersebut dalam menerapkan
keterampilan dan kemampuannya?
Mendiagnosa Permasalahan Kinerja
44
Identifikasi
solusi-solusi
yang mungkin
• Setelah Anda mengidentifikasi penyebab
dari masalah kinerja, Anda akan merasa
perlu untuk memutuskan bagaimana
memperbaikinya
• Karyawan merupakan orang yang terdekat
dengan permasalahan – maka tanyalah ide
mereka dan catat.
• Karyawan akan lebih sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan permasalahan jika dia
dapat ikut memberikan solusinya.
Mengidentifikasi Solusi yang Mungkin
45
Mengatur
Sesi
Lanjutan
Mengatur Sesi Lanjutan
• Mengatur tanggal untuk bertemu kembali,
memberitahu karyawan bahwa Anda ingin
mengetahui bagaimana dia menerapkan
action plan yang telah direncanakan
• Pertemuan lanjutan memungkinkan Anda
dan karyawan memperoleh waktu bersama-
sama untuk mendiskusikan beberapa
kemajuan atau permasalahan dan
merencanakan tindakan selanjutnya.
46
Strategi Coaching untuk
Kepribadian yang
Berbeda-beda
47
Empat Jenis Kepribadian
Dominance
Influencing
Steadiness
Compliance
48
Dominance
• Mereka senang mengendalikan lingkungan mereka
• They are direct, forceful, impatient, and can be extremely
demanding
• Ketika mereka dimotivasi secara negatif, mereka dapat
menjadi tidak patuh.
• Mereka tidak suka diberitahukan apa yang harus dilakukan.
• Mereka enggan melakukan tugas yang melibatkan hal-hal
yang harus dilakukan secara detail.
• Mereka cepat menjadi bosan dengan tugas-tugas yang rutin.
49
Influencing
• Mereka tidak suka menangani detail yang kompleks
• Mereka lebih menyukai berhadapan dengan orang (people
oriented) daripada dengan tugas (tasks).
• Mereka senang membuat kesan yang baik dan lingkungan yang
mampu memberikan motivasi
• Mereka akan membicarakan apapun yang ada dalam
pikirannya dengan Anda
• Mereka memotivasi karyawannya dan senang membangkitkan
semangat mereka
• Ketika mereka di motivasi negatif, mereka akan cenderung
menjadi ngambek
50
Steadiness
• Mereka senang bekerjasama dengan orang lain dalam
menjalankan tugas.
• Mereka sabar, dapat dipercaya, setia, namun cenderung resisten
terhadap perubahan yang terjadi secara mendadak dalam
lingkungan mereka
• Mereka menghargai langkah-langkah pendekatan yang
teratur/sistematis
• Mereka memberikan unjuk kerja yang konsisten, perilaku yang
dapat diprediksikan, dan cenderung stabil, menjaga keharmonian
lingkungan kerja
• Ketika mereka kehilangan motivasi mereka menjadi keras kepala,
suasana hatinya biasanya diekspresikan dalam bentuk
perlawanan yang pasif.
51
Compliance
• Mereka cenderung hati-hati dalam bertindak serta menuntut
kualitas dan ketepatan
• Mereka menghargai kesempatan untuk melakukan perencanaan
yang seksama dan berhati-hati
• Mereka adalah pemikir yang kritis dan sangat teliti terhadap hal
detail
• Mereka siap meluangkan waktu untuk menganalisa situasi dan
menyukai sesuatu yang pasti, mereka berhati-hati dalam
menerima perubahan yang mendadak.
• Mereka senang mengikuti prosedur dan standar
• Ketika mereka termotivasi secara negatif, mereka menjadi sinis
atau mengkritik secara berlebihan.
52
• Ketika Anda berinteraksi dan berkomunikasi
dengan mereka, Anda harus jelas, langsung,
dan tepat sasaran (to the point).
• Hindari menjadi orang yang berbicara terlalu
banyak mengenai hal-hal di luar pekerjaan
• Biarkan mereka mengetahui Apa yang Anda
harapkan dari mereka. Jika Anda harus
memerintah mereka, berikan pilihan yang
memberikan kesempatan kepada mereka untuk
mengambil keputusan.
• Setujuilah kebutuhan mereka untuk melakukan
variasi dan perubahan. Jika memungkinkan,
berikan tantangan baru,
Strategi Coach untuk Dominance
Dominance
53
Strategi Coach untuk Influencing
Influencing
• Bertanyalah mengenai hal-hal yang terjadi
dalam kehidupan mereka di luar kantor
• Ajak mereka berbagi dengan Anda
mengenai cita-cita mereka baik cita-cita
profesional ataupun personal
• Satukan tujuan Anda dengan mimpi dan
cita-cita mereka
• Ciptakan suasana dan interaksi yang
demokratis dengan mereka
54
Strategi Coach untuk Steadiness
Steadiness
• Berikan aturan spesifik dan kepastian dalam
bekerja
• Ketika menerapkan perubahan, pastikan untuk
memberikan gambaran yang sistematik.
Mereka perlu merasa aman.
• Yakinkan mereka bahwa Anda telah
memikirkan berbagai hal yang akan dilalui
sebelum perubahan dimulai. Sampaikan
rencana untuk menghadapi dan mengantisipasi
masalah yang mungkin akan terjadi.
55
Strategi Coach untuk Compliance
Compliance
• Berikan kesempatan untuk
mendemonstrasikan keahlian mereka
• Berikan tugas yang menuntut ketelian
dan detil
• Berikan juga tugas yang menuntut
sistematika berpikir dan tindakan yang
tinggi, sebab mereka kuat dalam aspek
ini.
56
Recommended Further Readings
1. Marshal J. Cook, Effective Coaching, McGraw Hill
2. Jack Cullen and Len D’Innocenzo, Coaching to Maximize
Performance, Velocity Business Publishing

More Related Content

Similar to Coaching for Optimal Performance.ppt

Coaching workshop for coach.share
Coaching workshop for coach.shareCoaching workshop for coach.share
Coaching workshop for coach.shareluluina
 
07. teknik menyampaikan materi yang efektif dan efisien
07. teknik menyampaikan materi yang efektif dan efisien07. teknik menyampaikan materi yang efektif dan efisien
07. teknik menyampaikan materi yang efektif dan efisienstephen sihombing
 
Performance Coaching Built In Training
Performance Coaching Built In TrainingPerformance Coaching Built In Training
Performance Coaching Built In TrainingAdi Sunardy
 
Communication Skills (2).ppt
Communication Skills (2).pptCommunication Skills (2).ppt
Communication Skills (2).pptHadiGuntoro
 
Communication Skillsssss wajib praktekin yaa
Communication Skillsssss wajib praktekin yaaCommunication Skillsssss wajib praktekin yaa
Communication Skillsssss wajib praktekin yaaIkhmatulRizkyaFitria
 
Progressive discipline for Supervisors
Progressive discipline for SupervisorsProgressive discipline for Supervisors
Progressive discipline for SupervisorsPryanggana Dasadjati
 
Teknik Coaching and Counselling
Teknik Coaching and CounsellingTeknik Coaching and Counselling
Teknik Coaching and CounsellingYodhia Antariksa
 
Coaching untuk Peningkatan Kinerja
Coaching untuk Peningkatan KinerjaCoaching untuk Peningkatan Kinerja
Coaching untuk Peningkatan KinerjaYodhia Antariksa
 
PPT Coaching Coaching Coaching Coaching Coaching
PPT Coaching Coaching Coaching Coaching CoachingPPT Coaching Coaching Coaching Coaching Coaching
PPT Coaching Coaching Coaching Coaching CoachingHelmi56
 
0308171008MODUL_4_NARASI_COACHING.pdf
0308171008MODUL_4_NARASI_COACHING.pdf0308171008MODUL_4_NARASI_COACHING.pdf
0308171008MODUL_4_NARASI_COACHING.pdfPutimasuraiPutimasur
 
Pelatihan "BEHAVIORAL ANALYSIS INTERVIEW" ....Kanaidi, SE., M.Si: sebagai Pem...
Pelatihan "BEHAVIORAL ANALYSIS INTERVIEW" ....Kanaidi, SE., M.Si: sebagai Pem...Pelatihan "BEHAVIORAL ANALYSIS INTERVIEW" ....Kanaidi, SE., M.Si: sebagai Pem...
Pelatihan "BEHAVIORAL ANALYSIS INTERVIEW" ....Kanaidi, SE., M.Si: sebagai Pem...Kanaidi ken
 
Coaching communication
Coaching communicationCoaching communication
Coaching communicationAmelia Arista
 
(2022) Training _"TAKING INICIATEVE and PROACTIVE LEADERSHIP"
(2022) Training _"TAKING INICIATEVE and PROACTIVE LEADERSHIP"(2022) Training _"TAKING INICIATEVE and PROACTIVE LEADERSHIP"
(2022) Training _"TAKING INICIATEVE and PROACTIVE LEADERSHIP"Kanaidi ken
 
Coaching & Counseling_ Materi Training "Fundamental HUMAN RESOURCES MANAGEMENT"
Coaching & Counseling_ Materi Training "Fundamental HUMAN RESOURCES MANAGEMENT"Coaching & Counseling_ Materi Training "Fundamental HUMAN RESOURCES MANAGEMENT"
Coaching & Counseling_ Materi Training "Fundamental HUMAN RESOURCES MANAGEMENT"Kanaidi ken
 

Similar to Coaching for Optimal Performance.ppt (20)

Coaching workshop for coach.share
Coaching workshop for coach.shareCoaching workshop for coach.share
Coaching workshop for coach.share
 
Materi 3 mentoring
Materi 3 mentoringMateri 3 mentoring
Materi 3 mentoring
 
07. teknik menyampaikan materi yang efektif dan efisien
07. teknik menyampaikan materi yang efektif dan efisien07. teknik menyampaikan materi yang efektif dan efisien
07. teknik menyampaikan materi yang efektif dan efisien
 
Performance Coaching Built In Training
Performance Coaching Built In TrainingPerformance Coaching Built In Training
Performance Coaching Built In Training
 
Communication Skills (2).ppt
Communication Skills (2).pptCommunication Skills (2).ppt
Communication Skills (2).ppt
 
Communication Skillsssss wajib praktekin yaa
Communication Skillsssss wajib praktekin yaaCommunication Skillsssss wajib praktekin yaa
Communication Skillsssss wajib praktekin yaa
 
Communication Skills.ppt
Communication Skills.pptCommunication Skills.ppt
Communication Skills.ppt
 
Coaching counseling
Coaching counseling Coaching counseling
Coaching counseling
 
Progressive discipline for Supervisors
Progressive discipline for SupervisorsProgressive discipline for Supervisors
Progressive discipline for Supervisors
 
Coaching
CoachingCoaching
Coaching
 
Mentoring skills
Mentoring skillsMentoring skills
Mentoring skills
 
Teknik Coaching and Counselling
Teknik Coaching and CounsellingTeknik Coaching and Counselling
Teknik Coaching and Counselling
 
Coaching untuk Peningkatan Kinerja
Coaching untuk Peningkatan KinerjaCoaching untuk Peningkatan Kinerja
Coaching untuk Peningkatan Kinerja
 
PPT Coaching Coaching Coaching Coaching Coaching
PPT Coaching Coaching Coaching Coaching CoachingPPT Coaching Coaching Coaching Coaching Coaching
PPT Coaching Coaching Coaching Coaching Coaching
 
0308171008MODUL_4_NARASI_COACHING.pdf
0308171008MODUL_4_NARASI_COACHING.pdf0308171008MODUL_4_NARASI_COACHING.pdf
0308171008MODUL_4_NARASI_COACHING.pdf
 
Pelatihan "BEHAVIORAL ANALYSIS INTERVIEW" ....Kanaidi, SE., M.Si: sebagai Pem...
Pelatihan "BEHAVIORAL ANALYSIS INTERVIEW" ....Kanaidi, SE., M.Si: sebagai Pem...Pelatihan "BEHAVIORAL ANALYSIS INTERVIEW" ....Kanaidi, SE., M.Si: sebagai Pem...
Pelatihan "BEHAVIORAL ANALYSIS INTERVIEW" ....Kanaidi, SE., M.Si: sebagai Pem...
 
Coaching communication
Coaching communicationCoaching communication
Coaching communication
 
(2022) Training _"TAKING INICIATEVE and PROACTIVE LEADERSHIP"
(2022) Training _"TAKING INICIATEVE and PROACTIVE LEADERSHIP"(2022) Training _"TAKING INICIATEVE and PROACTIVE LEADERSHIP"
(2022) Training _"TAKING INICIATEVE and PROACTIVE LEADERSHIP"
 
Coaching & Counseling_ Materi Training "Fundamental HUMAN RESOURCES MANAGEMENT"
Coaching & Counseling_ Materi Training "Fundamental HUMAN RESOURCES MANAGEMENT"Coaching & Counseling_ Materi Training "Fundamental HUMAN RESOURCES MANAGEMENT"
Coaching & Counseling_ Materi Training "Fundamental HUMAN RESOURCES MANAGEMENT"
 
PPT.PMS .pdf
PPT.PMS .pdfPPT.PMS .pdf
PPT.PMS .pdf
 

Coaching for Optimal Performance.ppt

  • 2. 2 Contents 1. Karakteristik Coach yang Baik 2. Elemen-elemen dari Sesi Coaching yang Baik 3. Ketrampilan Komunikasi untuk Coaching yang Efektif 4. Lima Langkah Coaching untuk Optimalisasi Kinerja 5. Strategi Coaching untuk Tipe Kepribadian yang Berbeda-beda
  • 4. 4 Karakteristik Coach yang Baik Positive Goal-oriented Supportive Fokus Penuh Perhatian
  • 5. 5 Positif • Tugas anda bukan melakukan koreksi kesalahan, mencari kesalahan atau menyalahkan • Fungsi anda adalah untuk mengembangkan produktifitas karyawan dengan cara melakukan coaching yang mendorong kineja unggul Karakteristik Coach yang Baik
  • 6. 6 Supportive • Tugas anda sebagai coach adalah untuk membantu staf Anda mendapatkan apa yang mereka butuhkan guna menuntaskan pekerjaan dengan baik • Kebutuhan ini dapat mencakup kebutuhan fasilitas kerja, waktu Anda untuk berdiskusi, ataupun berupa instruksi kerja yang jelas Karakteristik Coach yang Baik
  • 7. 7 • Sampaikan tugas-tugas yang Anda berikan dengan sasaran yang jelas dan terukur • Komunikasikan tugas dan sasaran tersebut kepada setiap staf/pekerja agar mereka tahu apa yang diharapkan darinya Karakteristik Coach yang Baik Goal Oriented
  • 8. 8 Fokus • Coach yang baik bersifat spesifik dan fokus • Fokus pada tindakan yang hendak diperbaiki kualitasnya, dan spesifik ketika merancang solusi untuk meningkatkan kinerja Karakteristik Coach yang Baik
  • 9. 9 Penuh Perhatian • Coach yang baik memberikan perhatian (care) dan peduli terhadap segenap tantangan yang tengah dihadapi stafnya. • Ia senantiasa melibatkan diri bersama-sama dengan staf untuk merumuskan tindakan pengembangan terbaik yang diperlukan para staf-nya. Karakteristik Coach yang Baik
  • 10. 10 Bos vs. Coach Boss • Banyak bicara • Memegang kendali • Memerintah • Bekerja untuknya • Menyalahkan • Menjaga jarak • Banyak mendengarkan • Memegang komitmen • Challenge • Bekerja bersama • Bertanggung jawab • Menjaga hubungan Coach
  • 11. 11 Keuntungan Coach yang Baik Meningkatkan kinerja dan produktivitas pegawai Membantu mengembangkan kompetensi karyawan Membantu mendiagnosa permasalahan kinerja Membantu memperbaiki kinerja yang kurang memuaskan Membina hubungan kerja yang produktif
  • 13. 13 Elemen dari Sesi Coaching yang Baik Adanya Tujuan yang Jelas Penetapan Ground Rules Selalu Fokus Membangun Dialog Berbicara dengan Jelas Bersikap Open Mind
  • 14. 14 Menentukan Tujuan • Memiliki tujuan yang jelas pada permulaan sesi coaching akan sangat membantu Anda membangun sebuah diskusi yang fokus dan produktif Elemen dari Sesi Coaching yang Baik
  • 15. 15 Menentukan Ground Rules • Setiap sesi coaching yang baik mesti disertai dengan sejumlah “aturan main” yang jelas, semisal : berapa lama durasi pertemuan, peran yang jelas dari atasan ataupun bawahan yang di-coach, ataupun aturan mengenai skema tindak lanjut dari sesi coaching. Elemen dari Sesi Coaching yang Baik
  • 16. 16 Selalu Fokus Beberapa panduan untuk menjaga tetap fokus : • Mencegah adanya “interupsi” semua yang dapat merusak atmosfer pertemuan • Jangan melihat ke desktop atau PDA anda • Fix phone dan HP sebaiknya juga di-off agar tidak memberikan gangguan Elemen dari Sesi Coaching yang Baik
  • 17. 17 Membangun Dialog • Bangunlah dialog yang konstruktif, bukan monolog • Jika anda melakukan coach dengan baik, pegawai anda seharusnya yang berbicara lebih banyak Elemen dari Sesi Coaching yang Baik
  • 18. 18 Berbicara yang jelas • Tips ini akan membangun komunikasi lebih efektif : • Gunakan istilah yang paling sederhana dan umum • Hindari menggunakan jargon • Berusaha spesifik • Menggunakan ilustrasi dan contoh konkrit yang sudah familiar Elemen dari Sesi Coaching yang Baik
  • 19. 19 Bersikap Open Mind • Sebuah sesi coaching akan berlangsung dengan baik, jika semua pihak bersikap open mind. • Bersikapkah terbuka terhadap beragam ide dan masukan, guna merumuskan solusi yang paling efektif Elemen dari Sesi Coaching yang Baik
  • 21. 21 Tujuh Prinsip Komunikasi untuk Coach 1. Haluskan kata ‘kamu’ atau ubah kata ‘saya’ untuk menghindarkan suara yang seolah menekan • Daripada : ‘Kamu harus….’, ucapkan ‘Dapatkah anda….’ atau ‘Dapatkah anda untuk ….’ 2. Fokus kepada Solusi, bukan permasalahan • Daripada ‘Kita kehabisan susu….’, ucapkan ‘Kita akan pergi berbelanja untuk membeli susu’
  • 22. 22 3. Ganti kata Tidak Bisa menjadi Bisa • Dari pada ‘ Kita tidak dapat melakukan itu sampai minggu depan’, ucapkan ‘ Kita dapat melakukan hal itu minggu depan’. 4. Mengambil tanggung jawab – jangan menyalahkan • Dari pada ‘Ini bukan kesalahan saya’, ucapkan ‘Ini yang dapat kita lakukan untuk menyelesaikan permasalah tersebut’. Tujuh Prinsip Komunikasi untuk Coach
  • 23. 23 5. Ucapkan apa yang anda inginkan, bukan apa yang tidak anda inginkan • Daripada ‘Jangan menyetir mobil terlalu cepat’, ucapkan ‘Menyetirlah dengan hati-hati’ 6. Fokus ke depan, bukan masa lalu • Daripada “Saya telah memberi tahu kamu sebelumnya…” ucapkan “Mulai sekarang dan seterusnya…….” 7. Bagi informasi daripada berdebat dan menuduh • Daripada ‘Bukan, anda salah’, ucapkan ‘Saya melihatnya seperti ini….’ Tujuh Prinsip Komunikasi untuk Coach
  • 24. 24 Menggali Informasi dengan EARS E – explore dengan mengajukan pertanyaan A – affirm/nyatakan kalau anda mendengarkan R – refleksikan bahwa anda memahaminya S – silence/diam, lebih banyak mendengarkan
  • 25. 25 Untuk mendengarkan lebih efektif….. Perhatikan Penampilan Fisik – bahasa tubuh yang tepat akan membantu kita untuk fokus kepada pembicara dan mendorong pembicara untuk lebih memberikan banyak informasi kepada kita Perhatikan sisi mental – ikuti arah pikiran pembicara, dengarkan untuk bisa memahami, jangan menilai, dengarkan dulu, baru melakukan penilaian Teliti pengucapan – makna, kejelasan, teliti lebih lanjut, rangkum pemahaman anda
  • 26. 26 Kebiasaan yang Baik untuk menjadi Pendengar yang Efektif • Melihat ke pembicara untuk mengetahui bahasa tubuhnya dan mengambil nuansa pembicaraan • Mengajukan pertanyaan • Memberikan waktu bagi pembicara untuk menekankan pikiran mereka • Memberikan mereka kesempatan untuk menyelesaikan apa yang mereka katakan sebelum memberikan pendapat • Tetap santai, tenang, dan mengendalikan emosi • Merespon dengan anggukan dan ‘uh-uhms’
  • 27. 27 Mengajukan Pertanyaan dalam Sesi Coaching Pertanyaan yang efektif adalah yang singkat Pertanyaan yang efektif adalah fokus Pertanyaan yang efektif adalah yang relevan Pertanyaan yang efektif adalah yang membangun
  • 28. 28 Pertaanyaan yang efektif adalah yang singkat • Pertanyaan yang terlalu panjang dan bertele-tele dapat mengaburkan substansi pertanyaan Anda • Kalimat yang pendek tidak hanya mudah diucapkan, tetapi juga mudah dipahami Mengajukan Pertanyaan dalam Sesi Coaching
  • 29. 29 Pertaanyaan yang efektif adalah yang fokus • Targetkan satu subjek khusus untuk setiap pertanyaan • Jika anda tidak melakukannya, anda akan menghasilkan jawaban yang tidak berarti Mengajukan Pertanyaan dalam Sesi Coaching
  • 30. 30 • Jaga pertanyaan anda tetap kepada subjek dan target • Jika jawaban melenceng dari tujuan, sebaiknya upayakan agar kembali ke fokus Pertaanyaan yang efektif adalah yang relevan Mengajukan Pertanyaan dalam Sesi Coaching
  • 31. 31 • Anda harus menonjolkan hal yang positif dalam mengajukan pertanyaan, bukan karena anda harus terlihat menyenangkan, tetapi karena hal itu akan pertanyaan Anda menjadi lebih efektif Pertaanyaan yang efektif adalah yang membangun Mengajukan Pertanyaan dalam Sesi Coaching
  • 32. 32 Pertanyaan Eksploratif Pertanyaan terbuka Pertanyaan terbuka memberikan banyak informasi karena memberikan kesempatan kepada individu untuk menjelaskan hal terpenting Probing Questions Probing questions digunakan untuk mengelaborasi secara lebih detil isu yang tengah didiskusikan
  • 33. 33 Pertanyaan Tertutup vs Terbuka Apa yang terjadi? Apa penyebab hal itu ? Apakah perjalan anda lancar? Apa yang anda siapkan untuk menyelesaikan perjalanan anda? Apakah anda menyukai Dalam hal apa menurut anda bahwa kandidatnya? kandidat ini sesuai dengan yang kita inginkan? Apakah meeting anda berjalan Apa yang terjadi dalam meeting? dengan baik?
  • 34. 34 Beberapa Probing Questions • Apakah Anda dapat lebih spesifik? • Apakah Anda dapat memberikan contohnya kepada saya? • Apa yang terjadi kemudian? • Apa contohnya? • Menurut Anda, apakah yang menjadi penyebabnya? • Apakah Anda dapat memberitahukan kepada saya secara detail?
  • 35. 35 Lima Langkah untuk Sesi Coaching yang Efektif
  • 36. 36 Lima Langkah Coaching Gambarkan masalah kinerja secara profesional Diskusikan penyebab masalahnya Kenali dan catat solusi yang mungkin Kembangkan rencana tindakan secara spesifik Atur sesi lanjutan
  • 37. 37 Gambarkan Masalah Kinerja Gambarkan masalah kinerja secara profesional • Saat Anda menggambarkan permasalahan, Anda harus lebih spesifik. • Tunjukkan level kinerja yang dapat diterima (kuantitas atau kualitas) dan tunjukkan secara langsung kepada karyawan jika hasil mereka tidak sesuai dengan level tersebut. • Dengan mengacu ke data-data yang ada dapat membantu Anda dalam menunjukkan permasalahan yang ada kepada karyawan. • Penting bagi Anda untuk membuka diskusi ini dengan cara yang positif, bukan dengan cara mengancam
  • 38. 38 Diskusikan penyebab masalahnya • Tetap santai dan bersahabat • Kumpulkan seluruh informasi yang Anda dapatkan mengenai permasalahan yang ada dengan menanyakan pertanyaan terbuka (pertanyaan umumnya dimulai dengan kata-kata seperti “Bagaimana”, “Apa”, “Siapa”, dan “Kapan”) • Pertanyaan ini akan membawa Anda semakin dekat dengan sumber permasalahan Diskusikan Penyebab Masalahnya
  • 39. 39 Diskusikan penyebab masalahnya • Anda mungkin merasa inilah saatnya untuk menanyakan beberapa pertanyaan secara spesifik yang dirancang untuk memperjelas dan menunjukkan penyebabnya dengan tepat • Ketika karyawan mengungkapkan kekhawatiran atau kefrustasian dalam menjalani faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikannya, maka itulah saat yang tepat bagi Anda untuk mendengarkan dan menanggapi dengan empati. Diskusikan Penyebab Masalahnya
  • 40. 40 Mendiagnosa Permasalahan Kinerja Role Expectations Kemampuan (Keterampilan dan Pengetahuan) Desain Pekerjaan Lingkungan Kerja Masalah / Motivasi Pribadi Permasalahan kinerja kebanyakan berkaitan dengan satu (atau lebih ) dari lima faktor berikut :
  • 41. 41 Role Expectations Kemampuan (keterampilan dan pengetahuan) • Apakah karyawan mengetahui apa yang diharapkan darinya? Apakah dia mengetahui juga apabila terjadi permasalahan? • Apakah karyawan memiliki keterampilan, kemampuan, dan bakat yang diperlukan untuk melakukan pekerjaannya? Apakah dia mendapatkan mentor untuk dapat melakukan pekerjaannya dengan baik? Mendiagnosa Permasalahan Kinerja
  • 42. 42 Desain Pekerjaan Lingkungan Kerja • Apakah karyawan memiliki alat dan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaannya? Apakah sistem yang ada telah mendukung pencapaian kinerja yang baik? • Apakah kinerja yang baik diberikan penghargaan? Apakah kinerja yang buruk tetap di hargai? Apakah karyawan diperlakukan dengan adil? Apakah kondisi pekerjaan mendukung pencapaian kinerja yang baik? Mendiagnosa Permasalahan Kinerja
  • 43. 43 Masalah/ Motivasi Pribadi • Apakah ada permasalahan kehidupan pribadi karyawan yang mempengaruhi kinerjanya? Apakah sikap karyawan telah menghalangi kesuksesan karyawan tersebut dalam menerapkan keterampilan dan kemampuannya? Mendiagnosa Permasalahan Kinerja
  • 44. 44 Identifikasi solusi-solusi yang mungkin • Setelah Anda mengidentifikasi penyebab dari masalah kinerja, Anda akan merasa perlu untuk memutuskan bagaimana memperbaikinya • Karyawan merupakan orang yang terdekat dengan permasalahan – maka tanyalah ide mereka dan catat. • Karyawan akan lebih sungguh-sungguh dalam menyelesaikan permasalahan jika dia dapat ikut memberikan solusinya. Mengidentifikasi Solusi yang Mungkin
  • 45. 45 Mengatur Sesi Lanjutan Mengatur Sesi Lanjutan • Mengatur tanggal untuk bertemu kembali, memberitahu karyawan bahwa Anda ingin mengetahui bagaimana dia menerapkan action plan yang telah direncanakan • Pertemuan lanjutan memungkinkan Anda dan karyawan memperoleh waktu bersama- sama untuk mendiskusikan beberapa kemajuan atau permasalahan dan merencanakan tindakan selanjutnya.
  • 48. 48 Dominance • Mereka senang mengendalikan lingkungan mereka • They are direct, forceful, impatient, and can be extremely demanding • Ketika mereka dimotivasi secara negatif, mereka dapat menjadi tidak patuh. • Mereka tidak suka diberitahukan apa yang harus dilakukan. • Mereka enggan melakukan tugas yang melibatkan hal-hal yang harus dilakukan secara detail. • Mereka cepat menjadi bosan dengan tugas-tugas yang rutin.
  • 49. 49 Influencing • Mereka tidak suka menangani detail yang kompleks • Mereka lebih menyukai berhadapan dengan orang (people oriented) daripada dengan tugas (tasks). • Mereka senang membuat kesan yang baik dan lingkungan yang mampu memberikan motivasi • Mereka akan membicarakan apapun yang ada dalam pikirannya dengan Anda • Mereka memotivasi karyawannya dan senang membangkitkan semangat mereka • Ketika mereka di motivasi negatif, mereka akan cenderung menjadi ngambek
  • 50. 50 Steadiness • Mereka senang bekerjasama dengan orang lain dalam menjalankan tugas. • Mereka sabar, dapat dipercaya, setia, namun cenderung resisten terhadap perubahan yang terjadi secara mendadak dalam lingkungan mereka • Mereka menghargai langkah-langkah pendekatan yang teratur/sistematis • Mereka memberikan unjuk kerja yang konsisten, perilaku yang dapat diprediksikan, dan cenderung stabil, menjaga keharmonian lingkungan kerja • Ketika mereka kehilangan motivasi mereka menjadi keras kepala, suasana hatinya biasanya diekspresikan dalam bentuk perlawanan yang pasif.
  • 51. 51 Compliance • Mereka cenderung hati-hati dalam bertindak serta menuntut kualitas dan ketepatan • Mereka menghargai kesempatan untuk melakukan perencanaan yang seksama dan berhati-hati • Mereka adalah pemikir yang kritis dan sangat teliti terhadap hal detail • Mereka siap meluangkan waktu untuk menganalisa situasi dan menyukai sesuatu yang pasti, mereka berhati-hati dalam menerima perubahan yang mendadak. • Mereka senang mengikuti prosedur dan standar • Ketika mereka termotivasi secara negatif, mereka menjadi sinis atau mengkritik secara berlebihan.
  • 52. 52 • Ketika Anda berinteraksi dan berkomunikasi dengan mereka, Anda harus jelas, langsung, dan tepat sasaran (to the point). • Hindari menjadi orang yang berbicara terlalu banyak mengenai hal-hal di luar pekerjaan • Biarkan mereka mengetahui Apa yang Anda harapkan dari mereka. Jika Anda harus memerintah mereka, berikan pilihan yang memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengambil keputusan. • Setujuilah kebutuhan mereka untuk melakukan variasi dan perubahan. Jika memungkinkan, berikan tantangan baru, Strategi Coach untuk Dominance Dominance
  • 53. 53 Strategi Coach untuk Influencing Influencing • Bertanyalah mengenai hal-hal yang terjadi dalam kehidupan mereka di luar kantor • Ajak mereka berbagi dengan Anda mengenai cita-cita mereka baik cita-cita profesional ataupun personal • Satukan tujuan Anda dengan mimpi dan cita-cita mereka • Ciptakan suasana dan interaksi yang demokratis dengan mereka
  • 54. 54 Strategi Coach untuk Steadiness Steadiness • Berikan aturan spesifik dan kepastian dalam bekerja • Ketika menerapkan perubahan, pastikan untuk memberikan gambaran yang sistematik. Mereka perlu merasa aman. • Yakinkan mereka bahwa Anda telah memikirkan berbagai hal yang akan dilalui sebelum perubahan dimulai. Sampaikan rencana untuk menghadapi dan mengantisipasi masalah yang mungkin akan terjadi.
  • 55. 55 Strategi Coach untuk Compliance Compliance • Berikan kesempatan untuk mendemonstrasikan keahlian mereka • Berikan tugas yang menuntut ketelian dan detil • Berikan juga tugas yang menuntut sistematika berpikir dan tindakan yang tinggi, sebab mereka kuat dalam aspek ini.
  • 56. 56 Recommended Further Readings 1. Marshal J. Cook, Effective Coaching, McGraw Hill 2. Jack Cullen and Len D’Innocenzo, Coaching to Maximize Performance, Velocity Business Publishing